cover
Contact Name
Fifi Ratnasari
Contact Email
lppm@stikosa-aws.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
spektrum@stikosa-aws.ac.id
Editorial Address
Jl. Nginden Intan Timur I/18 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Spektrum Komunikasi
ISSN : 2398086     EISSN : 26218712     DOI : https://doi.org/10.37826/spektrum.v6i1
Spektrum Communication Journal is an academic journal published quarterly every year every March, June, September, and December by Stikosa-AWS in collaboration with ISKI-Jatim, APJIKI, and ASPIKOM. This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies in the communications studies perspective. The focus of this journal is in the communication studies perspective and the scope of the journal are: Journalistics; Public Relations; Broadcasting (TV and Film); Marketing & Tourism Communication; Media and Studies; Gender Studies; Advertising; Every received article should follow the Author guidelines. Any submitted paper will be reviewed by reviewers. The review process employs Double-blind Review that the reviewer does not know the identity of the author, and the author does not know the identity of the reviewers.
Articles 131 Documents
The Role of Radio Programs in Agricultural Development Schemes in Osun State, Nigeria Silas Oghenemaro Emovwodo
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i2.4

Abstract

This research attempts to study the role of radio programming on agricultural development schemes in Osun State, Nigeria, with Osun State Broiler Outgrower Production Scheme (OBOPS) And Rural Enterprise and Agricultural Programme (O-REAP) as case study as well as radio’s involvement in agriculture, with a review of an indigenous agricultural program, Aroko Bodunde, broadcast on the Osun State Broadcasting Corporation, Orisun FM, 89.5, Ile-Ife, a community radio station. Powerful-Effect Model and Agenda Setting Theory served as the framework for this study while adopting the descriptive survey of research. Findings revealed that radio programming role in the development of agriculture cannot be overemphasized, as the messages conveyed via the radio wave has helped to increase awareness, inform, enlighten, educate as well as encourage and mobilize listeners to embrace agriculture. Furthermore, findings showed that Orisun FM, 89.5, had a positive influence on listeners which enhanced the development of OBOPS and O-REAP agricultural schemes. It was therefore recommended that governments at all levels in Nigeria should employ community radios in quickening the pace of agricultural development and schemes as radio has proven to be adequately appropriate in giving impetus for the development of all kinds at any level.
Kharisma Pendakwah sebagai Komunikator Athok Murtadlo
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.24

Abstract

Kharisma pendakwah sebagai komunikator, Setiap dakwah atau seruan membutuhkan juru dakwah atau penyeru dan yang dibutuhkan oleh seorang juru dakwah adalah unsur-unsur gerakannya dan semangatnya yang tinggi untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam serta menumbuh kembangkan dakwah. Seorang juru dakwah mempunyai pengaruh yang luar biasa, ia mendapat kedudukan sebagai tokoh panutan di dalam masyarakat. Kedudukan inilah yang menjadi konsekuensi bahwa juru dakwah harus memiliki sifat-sifat dan kepribadian yang baik sebagai tuntutan tanggung jawab yang dipikul oleh seorang atau sekelompok juru dakwah yang memiliki kredibilitas dan kompetensi yang mumpuni, agar mampu meraih kemajuan dan hal-hal yang positif dalam melaksanakan kewajiban besar berdakwah. Dengan demikian, seorang juru dakwah dalam penyampaian pesan atau materi ceramahnya, tentunya tidak asal-asalan. Akan tetapi materi ceramahnya disampaikan dan disajikan dengan bahasa-bahasa yang indah, menarik dan memikat dengan sikap yang santun, ramah, bijaksana penuh hikmah, serta mudah dicerna dan diterima oleh mad’u atau masyarakat luas.
Anonymous Chat sebagai Dampak Maraknya Cyberbully Annisa Nurul Fitri Holle Holle
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.25

Abstract

Pengguna internet di Indonesia mencapai 75,57 juta orang dan telah mencapai 82 juta orang dimana hampir 50% penggunanya adalah remaja berusia 15 – 22 tahun menurut Markplus Insight tahun 2013 dan Kemenkominfo tahun 2014. Dengan pengguna internet yang tinggi, Akamai Technologies, Inc., melaporkan pada 17 Oktober 2013 cyberbully di Indonesia merupakan yang tertinggi dengan angka 38%. Fakta ini meninggalkan dua pilihan: tetap menggunakan wadah online sebaik-baiknya –dengan kerja keras tentunya, atau meninggalkan aktivitas online sama sekali. Padahal, menurut Horney (1945), setiap orang itu pada dasarnya memiliki tiga kebutuhan dasar. Kebutuhan pertama adalah kebutuhan mendekati orang lain atau publik guna mendapatkan cinta atau pun pengakuan. Ini bisa berarti berbagi curhat (curahan hati). Kebutuhan kedua adalah menjauhi publik guna mendapat kebebasan dan kemandirian. Terakhir adalah kebutuhan menentang publik guna mendapatkan kekuasaan atau kekuatan. Hanya saja, mengingat internet merupakan hal yang tak mungkin ditinggalkan jika ingin tetap menjadi bagian dari dunia yang berkembang pesat ini, berkomunikasi melalui online dan jejaring sosial merupakan keharusan. Maka, tercipta lah wadah komunikasi bagi orang-orang yang rentan terhadap cyberbully: anonymous chat. Aplikasi yang tidak menyediakan fitur berbagi foto, video atau pun identitas personal. Dominasi pengguna anonymous chat yang rentan terhadap cyberbully, merupakan orang-orang berkepribadian introvert yang tak senang membagi identitas personal di depan publik melalui media sosial seperti Instagram atau Facebook. Karena pengguna merasa aman dari penghakiman massa dan memiliki kemerdekaan menyuarakan isi kepala. Data ini didapatkan setelah wawancara penulis dengan 20 pengguna Whisper (salah satu aplikasi anonymous chat). Kata kunci: Cyberbully, Anonymous chat, Whisper, kebebasan bersuara
Media Sosial dan Antitesis Jurnalisme Hidayat Surya Abadi
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.26

Abstract

Perkembangan internet memasuki era baru beberapa dekade terakhir, melalui perkembangan media sosial. Karakternya yang luas tanpa batas ruang dan waktu, membuatnya mudah diakses dan memberi pengaruh kepada siapa saja. Di satu sisi, kondisi ini sangat bagus. Namun di sisi lain, perkembangan berita hoax semakin gencar dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab. Disinilah peran media massa dengan dasar dan kaidah jurnalismenya, dituntut mengawal arus informasi yang berkembang di masyarakat. Berbagai kaidah jurnalistik, termasuk diantaranya verifikasi, harus bisa menjadi senjata menangkal berita hoax. Agar semangat jurnalisme yang berpegang teguh kepada kebenaran dan berfokus kepada pengembangan masyarakat, bisa tetap terjaga.
Penyimpangan Tindakan Komunikatif Habermas dalam Cerpen “Sensasi Selebriti” Karya Sirikit Syah Fafi Inayatillah; Abdul Muhaiminul Aziz
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.27

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi penyimpangan tindakan komunikatif yang dilakukan oleh tokoh Amir dalam cerpen “Sensasi Selebriti”. Penyimpangan tersebut mengakibatkan tidak terwujudnya komunikasi berdasarkan teori tindakan komunikatif Habermas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dengan cara membaca dan memahami isi teks. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Selanjutnya, data penelitian ini dianalisis berdasarkan penyimpangan tindakan komunikatif versi Habermas dengan tolak ukur, kebenaran, ketepatan, kejujuran, dan komprehensibilitas/kesepakatan. Hasil penelitian ini menunjukkan tokoh Amir dalam cerpen ini telah melakukan penyimpangan terhadap empat klaim teori tindakan komunikatif Habermas. Akibat penyimpangan tersebut komunikasi dalam tim redaksi tidak berjalan efektif. Kesepakatan yang terjadi dalam kisah cerpen ini penuh dominasi kekuasaan sehingga masyarakatnya belum menunjukkan masyarakat komunikatif. Kondisi ini menggambarkan kritik penulis terhadap kondisi media pasca-Orde Baru yang dikuasi pemilik modal, informasi diproduksi berdasarkan kepentingan pasar. Kata kunci: penyimpangan, klaim dalam teori tindakan komunikatif Habermas, cerpen “Sensasi Selebriti”
Motif dan Kebebasan Berekspresi dalam Meme Ahmad Kamal Abdul Jabbar
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.28

Abstract

Saat ini meme tengah menjadi tren ditengah masyarakat digital. Kerap dianggap sebagai media humor belaka, meme nyatanya bisa membuat sesuatu yang sederhana mendadak menjadi terkenal. Hal ini menunjukkan betapa masifnya jumlah pengguna dan penikmat meme. Lantas apa yang menjadi motif kegemaran itu dan bagaimana saja cara mereka mengekspresikan kecintaannya pada meme. Hasil riset menyatakan ada 3 motif besar mengapa para pengguna meme begitu menyukainya. Ketiganya adalah motif pengalihan, motif identitas personal, dan motif eksistensi diri. Cara mereka mengekspresikan diri dalam ber-meme terbagi atas 3, yakni ekspresi aktif dimana pengguna secara aktif membuat meme dan menyebarkannya. Kedua adalah ekspresi semi-aktif dimana para pengguna hanya menikmati meme yang sudah ada dan membagikannya ulang. Ketiga ialah ekspresi pasif dimana pengguna hanya mengonsumsi meme murni hanya untuk diri mereka sendiri tanpa aksi mengkreasikan ulang atau hanya sekedar berbagi.
Interaksi Simbolik Karyawan Homoseksual di Surabaya Edelweis Putri Prima
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.29

Abstract

Penelitian berjudul “Interaksi Simbolik Karyawan Homoseksual di Surabaya”, ini bertujuan untuk mengetahui pertukaran simbolik dalam komunikasi interpersonal karyawan homoseksual di Surabaya. Dalam penelitian ini, homoseksual dipahami sebagai subjek yang memiliki pola atau perilaku komunikasi interpersonal yang merujuk pada simbol yang khas. Untuk mengungkap permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian ini, peneliti berdasar pada metode penelitian kualitatif. Adapun pemilihan metode terebut disebabkan oleh relevansi metode dalam mengungkap permasalahan penelitian. Relevansi tersebut tampak pada kemampuan metode ini dalam mengungkap proses komunikasi interpersonal karyawan homoseksual di Surabaya. Sebagai penajam analisis, skripsi ini melandasi pemahaman Teori Interaksionisme Simbolik. Berdasarkan analisis, peneliti menemukan bahwa dalam perilaku komunikasi karyawan homoseksual terdapat beberapa hal, yakni: 1) masih adanya anggapan tabu di dalam pikiran kaum homoseksual itu sendiri, 2) adanya permainan simbol yang tertutup dan terbuka yang diperlihatkan oleh individu homoseksual di dalam dunia sosial, 3) tidak semua individu homoseksual memperlihatkan simbol-simbol yang merujuk pada perilaku keperempuanan dalam kegiatan komunikasi. Kata kunci: Interaksi Simbolik, Komunikasi Interpersonal, Karyawan Homoseksual
Identitas Diri Perempuan di Facebook Suprihatin
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.30

Abstract

Era digital memberi peluang pada hadirnya nilai penting identitas. Identitas dianggap sebagai kunci eksistensi diri manusia utamanya di media sosial. Melalui identitas, seseorang dinilai, dihargai, dikenali. Melalui media sosial, teknologi memberi kemungkinan kepada manusia untuk mengendalikan aspek identitas yang ingin ditampilkan di ruang publik. Apa yang ingin disampaikan diseleksi, didekonstruksi, dipilih sebagaimana seseorang ingin dilihat. Sebagai sebuah platform media sosial, Facebook merupakan aplikasi paling populer baik di dunia maupun di Indonesia, sebagai sebuah aplikasi yang membuat penggunanya mengonstruksi citra dan identitas untuk dirinya. Dari penelitian yang pernah dilakukan, salah satu alasan orang menggunakan Facebook salah satunya adalah untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain yang ada dalam lingkaran pertemanannya. Menjadi menarik melihat bagaimana perempuan menampilkan identitas dirinya di internet. Hal ini didasari beberapa hasil penelitian bahwa perempuan lebih sering mengakses media sosial ketimbang laki-laki. Melalui metode analisis isi kualitatif, penelitian ini mencoba mengeskplorasi seperti apa perempuan menampilkan identitas dirinya di media sosial Facebook. Gambaran seperti apa yang diharapkan oleh para perempuan akan diterima oleh teman-temannya di media sosial. Serta bagaimana identitas itu ditampilkan. Kata kunci: identitas, perempuan, media sosial, Facebook
Pengaruh Terpaan Tayangan Youtube “Londokampung” Terhadap Tingkat Pengetahuan Bahasa Suroboyoan pada Subscribers di Surabaya Ismojo Herdono; Arinda
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i1.31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan Youtube “londokampung” terhadap tingkat pengetahuan bahasa Suroboyoan pada subscribers di Surabaya. Tayangan “londokampung” membahas kebudayaan yang ada di Surabaya dan penyampaiannya menggunakan bahasa Suroboyoan. Yang membuat menarik dari tayangan tersebut yakni konten kreator dari “londokampung” merupakan warga negara Australia bernama Dave Jepchott, ia begitu fasih dalam pengucapan maupun penulisan dengan bahasa Suroboyoan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada subscribers Youtube “londokampung” dengan sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Regresi Liner Sederhana” untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh antara suatu tayangan di Youtube dengan penontonnya. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil dari penelitian ini mendapat hubungan yang signifikan antara pengaruh menonton tayangan Youtube “londokampung” dengan tingkat pengetahuan bahasa Suroboyoan pada subscribers di Surabaya. berdasrkan hasil analisis korelasi dan regresi liner sederhana bhawa variabel pengaruh tayangan Youtube “londokampung” memiliki hubungan signifikasi dengan nilai koefisien korelasi 0.581 terhadap variabel pengetahuan bahasa Suroboyoan pada subscribers bernilai sedang. Nilai korelasi pada penelitian ini berada pada interval koefisien antara 0,400-0,599.
Profil Psikografis & Penggunaan Media pada Kelompok Milenial Pengunjung Kebun Binatang Surabaya Anak Agung Istri Satvikadewi; Herlina Kusumaningrum
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Spektrum Komunikasi
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v7i2.32

Abstract

This study describes the psychographic profile and the use of media by the visitors of the Surabaya Zoo from the millennial age group, which is between 19 s.d. 40 years old. This age generation is the result of demographic bonuses for groups or generations born between the 1980s and 2000s, with characteristics that reflect the transition between the previous generation (baby boomers) and afterwards (gene Z) in terms of lifestyle and media use. This difference is partly due to a shift in communication technology that also affects their media consumption patterns. The characteristics of millennials are identified by special behavior, being protected, confident, group oriented, conventional, resistant to pressure and pursuing achievement. Surabaya Zoo which is a local tourism destination that is officially managed by the Surabaya City Government is required to contribute to the local revenue of the City of Surabaya. The breakthrough that has been done targeting the Millennial generation that tends to be individually oriented is to provide a Selfie park and offer activities that attract the interest of visitors. This program has increased the number of KBS visitors from year to year. By employing survey methods and measuring VALS (Values And Life Style) and frequency of media use by respondents, the results obtained that the psychographic profile of KBS visitors can be categorized tend to be Principle Oriented, whose lifestyle is characterized by: having spiritual values, not thinking about prestige, like learning something new, have a traditional mindset, and do a fixed routine for a long time. With this profile, the main expectation of millennial for the availability of information at the Surabaya Zoo is information about animals, instead of the need for selfies.Keywords: psychographic profile, millennial, media use

Page 1 of 14 | Total Record : 131