cover
Contact Name
Mahadri Dhrik
Contact Email
maharathi_dasa@yahoo.co.id
Phone
+62-82237088860
Journal Mail Official
ahpjournal@farmasimahaganesha.ac.id
Editorial Address
Jl. Tukad Barito No.57, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80226
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Acta Holistica Pharmaciana
ISSN : -     EISSN : 26568233     DOI : -
This journal is a general pharmacy with a holistical approach pharmacy journal that covers all aspects of pharmaceutical topics (but not limited to) such as : Clinical Pharmacy Community Pharmacy Pharmaceutics Pharmaceutical Chemistry Biotechnology Pharmacy Pharmacognosy Phytochemistry Pharmacoeconomic Other pharmaceutical topics....
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana" : 5 Documents clear
KAJIAN POTENSI INTERAKSI OBAT DALAM PERESEPAN ANTIHIPERTENSI DI SALAH SATU APOTEK DI SURABAYA Ilil Maidatuz Zulfa
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.51

Abstract

Hipertensi adalah salah satu dari faktor resiko dari penyakit kardiovaskular. Tatalaksana farmakologi hipertensi yang direkomendasikan seringkali merupakan kombinasi beberapa obat serta polifarmasi yang berpotensi menimbulkan interaksi antar obat. Potensi interaksi antar obat (PIAO) merupakan masalah terkait obat yang dalam kondisi tertentu dapat merugikan dan membahayakan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PIAO pada peresepan pasien hipertensi di salah satu apotek di Kota Surabaya. Identifikasi PIAO dilakukan melalui Medscape online. Hubungan antara faktor usia, jenis kelamin, dan jumlah item obat yang diresepkan dianalisis menggunakan uji regresi logistik biner. Sebanyak 118 resep dianalisis dalam penelitian ini. Dari jumlah tersebut, 33,05% diantaranya memiliki PIAO. PIAO paling sering adalah antara amlodipin dan metformin serta amlodipin dan simvastatin masing-masing sebanyak 29,72% yang merupakan jenis PIAO farmakodinamik dengan manifestasi gangguan kadar gula darah serta peningkatan resiko miopati yang membutuhkan monitoring secara ketat. Faktor jumlah obat yang diresepkan paling berhubungan dengan munculnya PIAO (p-value 0,000). Dari hasil penelitian, dalam pelayanan resep hipertensi perlu diperhatikan faktor jumlah obat yang diresepkan karena semakin banyak jumlah obat yang diresepkan semakin besar potensi muncul PIAO. Selain itu, hendaknya informasi tentang monitoring kadar gula darah dan gejala miopati disampaikan kepada pasien terkait seringnya PIAO antara amlodipin dan metformin serta PIAO antara amlodipine dan simvastatin.
Formulasi Sabun Mandi Transparan Ekstrak Etanol Umbi Bit (Beta vulgaris L.) Dengan Surfaktan Sodium Lauril Sulfat Repining Tiyas Sawiji; Elisabeth Oriana Jawa La
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.55

Abstract

Sabun transparan merupakan salah satu produk farmasi berinovasi yang menjadikan sabun lebih menarik. Sabun mandi transparan juga merupakan sediaan emulsi yang dapat difungsikan sebagai pengantar obat yang baik. Umbi bit (Beta vulgaris L.) mengandung betasianin dan vitamin C yang mampu berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan mampu menangkal radikal bebas penyebab kerusakan kulit. Sodium Lauril Sulfat (SLS) merupakan salah satu ssurfaktan yang dapat berfungsi untuk meningkatkan stabilitas busa pada sediaan sabun transparan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi sabun mandi transparan ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) yang memenuhi syarat karakteristik sabun mandi serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi SLS sebagai surfaktan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Ekstrak umbi bit (Beta vulgaris L.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 95%. Hasil rendemen ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) yang didapatkan sebesar 9,5%. Sabun mandi padat dibuat menjadi 4 formula dengan konsentrasi ekstrak umbi bit dan SLS, yaitu Formula I (0% dan 0%), Formula II (1,5% dan 1%), Formula III (1,5% dan 1,5%), dan Formula IV (1,5% dan 2%). Pengujian sifat fisik sabun yang dilakukan meliputi uji organoleptis, nilai pH, uji stabilitas busa, uji kadar air dan uji asam lemak bebas. Hasil uji menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi SLS berpengaruh terhadap sabun transparan ekstrak etanol umbi bit dalam hal kadar air, stabilitas busa dan lemak bebas. Formula IV merupakan formula terbaik dlihat dari stabilita busa dan kadar air yang dihasilkan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR DAUN AFRIKA ASAL BALI TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Ni Ketut Esati; Elisabeth Oriana Jawa La; Anak Agung Putra Riana Prasetya
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.56

Abstract

Tanaman daun afrika atau Vernonia amygdalina Del. merupakan salah satu jenis tanaman dari suku Asteraceae yang telah digunakan sebagai obat tradisional dan diketahui pada penelitian pendahuluan daun afrika mengandung metabolit sekunder yang mampu membunuh bakteri. Salah satu jenis bakteri yang sering menyebabkan gangguan kesehatan kulit yaitu Propionibacterium acne. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas ekstrak etanol dan ekstrak air daun afrika sebagai antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes. Rancangan penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak kental etanol 96% dan ekstrak kental air daun afrika, tanaman ini dipetik langsung dari Tabanan, Bali. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri untuk kedua ekstrak tersebut. Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa baik ekstrak etanol dan ekstrak air daun afrika memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Hasil yang diperoleh adalah semakin tinggi konsentraksi ekstrak daun afrika semakin besar daya hambatnya terhadap bakteri tersebut, dan ekstrak etanol memberikan daya hambat yang paling tinggi dengan konsentrasi ekstrak 20% memberikan diameter zona bening sebesar 14,8 ± 1,5 mm. Sedangkan ekstrak air 20% memberikan daya hambat yang lemah dengan diameter zona bening sebesar 3,8 ± 1 mm.
POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN FARINGITIS DEWASA DI PRAKTEK DOKTER BERSAMA APOTEK KIMIA FARMA TEUKU UMAR Mahadri Dhrik; A.A.N.Putra Riana Prasetya
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.57

Abstract

Faringitis merupakan kondisi peradangan pada mukosa faring, jaringan limfoid, muskulus dan jaringan lemak di sekitar faring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang pola penggunaan obat pada pasien faringitis dewasa di praktek dokter bersama apotek Kimia Farma Teuku Umar periode September 2019 - Januari 2020. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan analisis deskriptif dengan teknik pengambilan sampel non random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara deskriptif dimana data yang diperoleh disajikan dan dilaporkan dalam bentuk persentase yang memuat tabel, angka, grafik dan narasi. Hasil penelitian menunjukan distribusi frekuensi penderita faringitis terdiri dari 35 pasien laki-laki dan 25 pasien perempuan dengan rentang usia terbanyak yakni pada rentang usia 25-32 tahun sejumlah 20 orang dengan persentase (33%). Terapi antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu azithromycin 500mg (78,33%), terapi dekongestan-antihistamin yang paling banyak digunakan adalah pseudoefedrin 60mg (63,33%), terapi mukolitik-ekspektoran yang paling banyak dugunakan adalah ambroxol 30mg (80%), terapi kortikosteroid yang paling banyak digunakan adalah methylprednisolon 4mg (95%), dan terapi analgetik yang paling banyak digunakan adalah paracetamol 500 mg (1.67%).
POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI PADA SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI DENPASAR BALI I Putu Yuda Pratama; Pande Made Desy Ratnasari
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.60

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan resistensi insulin. Dalam perjalanan penyakitnya sebesar 50% penderita DM mengalami komplikasi neuropati. Berkaitan dengan hal tersebut penderita memerlukan terapi untuk mengontrol glukosa darah, mencegah dan mengobati komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien DM tipe II dengan komplikasi neuropati di Unit Rawat Jalan salah satu Rumah Sakit Swasta Denpasar Bali. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan pendekatan deskriptif observational. Pengambilan data berdasarkan rekam medik secara retrospektif pada bulan Juli-Desember 2019 menggunakan purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi (pasien DM tipe II rawat jalan dengan komplikasi neuropati dan menerima pengobatan yang sama minimal tiga bulan) dan kriteria eksklusi (pasien dalam kondisi hamil atau menyusui). Data diolah menggunakan software Microsoft Excel kemudian dipaparkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 120 subjek penelitian yang didominasi oleh usia 45-60 tahun (50%), jenis kelamin wanita (58%), durasi mengidap DM ≤ 5 tahun (91%) serta mengalami komorbid hipertensi (24,16%). Antidiabetik yang paling banyak digunakan adalah golongan biguanid (37,9%) dengan jenis obat metformin (37,9%). Sebesar 43,32% pasien memperoleh kombinasi terapi dua antidiabetik yaitu golongan biguanid dan sulfonilurea dengan jenis metformin dan glimepiride. Pola penggunaan obat lain yang paling banyak digunakan adalah golongan vitamin (41,48%) dengan jenis obat mekobalamin (40,37%).

Page 1 of 1 | Total Record : 5