cover
Contact Name
Yoga Priastomo
Contact Email
yogapriastomo@uny.ac.id
Phone
+62274-586168115
Journal Mail Official
elemen@uny.ac.id
Editorial Address
Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Elemen Kimia
ISSN : -     EISSN : 3032448     DOI : 10.21831
Jurnal ilmiah yang dikelola oleh Prodi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan artikel hasil penelitian di bidang kimia dan terapannya, dua kali dalam setahun pada April dan Oktober. Ruang lingkup jurnal ini meliputi seluruh bidang kimia dan aplikasinya, termasuk kimia teoritis, studi kimia lingkungan, anorganik, organik, kimia fisika, kimia analitik dan biokimia.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar" : 8 Documents clear
SINTESIS 4-(4ꞌ-HIDROKSI-3ꞌ-METOKSIFENIL)-3,4- DIHIDROKSIBUTAN-2-ON MELALUI REAKSI OKSIDASI SENYAWA HASIL SINTESIS ANTARA VANILIN DAN ASETON Endah Fajriani Rifai; Karim Theresih
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis senyawa 4-(4ꞌ-hidroksi-3ꞌ-metoksifenil)-3,4-dihidroksibutan-2-on yang dihasilkan melalui reaksi oksidasi terhadapsenyawa hasil sintesis antara vanilin dan aseton. Selain itu, mengidentifikasi senyawa hasilsintesis menggunakan spektroskopi IR dan GC-MS. Penelitian ini menggunakan bahan dasarsenyawa vanilin atau 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida dan aseton dengan perbandingan mol1:1. Sintesis ini menggunakan reaksi kondensasi aldol silang selama 3 jam pada suhu kamardengan pelarut etanol dan akuades serta katalis NaOH. Selanjutnya dilakukan oksidasiterhadap senyawa hasil sintesis yaitu 4-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-3-buten-2-onmenggunakan KMnO4. Senyawa hasil sintesis diidentifikasi menggunakan KLT dan FTIR,sedangkan senyawa hasil oksidasi diidentifikasi menggunakan FTIR, dan GC-MS. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sintesis senyawa 4-(4ꞌ-hidroksi-3ꞌ-metoksifenil)-3,4-dihidroksibutan-2-on belum berhasil. Hal tersebut dikarenakan pada analisis GC-MS,kelimpahan masa yang terdeteksi berupa vanilin. Selain itu, data spektrum IR senyawa hasilsintesis dan senyawa hasil oksidasi menghasilkan serapan pada gugus-gugus yang sama.Kata kunci : vanilin, kondensasi aldol silang, oksidasi
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KAIN NYLON 6,6 DENGAN PENAMBAHAN NANOPARTIKEL PERAK TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS ATCC 25924 Renita Purnaningrum; Eli Rohaeti
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kain Nylon6,6 yang terdeposit nanopartikel perak (N-Ag) terhadap bakteri Staphylococcusaureus ATCC 25924.Nanopartikel perak dipreparasi dengan metode reduksimenggunakan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa) sebagai bioreduktordan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Nanopartikel perakkemudian didepositkan pada sampel kain Nylon 6,6. Uji aktivitas antibakteri NAgmelalui metode difusi dengan mengukur diameter zona bening di sekitarsampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel perak telah terbentukpada panjang gelombang 448,50 nm. Hasil uji zona bening menunjukkan bahwaN-Ag mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.Kata kunci: aktivitas antibakteri, kain Nylon 6,6, nanopartikel perak
PENGARUH PEMBERIAN TEMULAWAK INSTAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERKOLESTEROLEMIA Anggi Alham Murfian; Nurfina Aznam
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian temulawak instanterhadap kadar kolesterol total tikus putih jantan galur wistar hiperkolesterolemia. Tiga puluhekor tikus yang telah diadaptasi dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kontrol normal,kontrol negatif (Na-CMC 5%), kontrol positif (simvastatin), dan tiga kelompok perlakuantemulawak instan dengan dosis berbeda (A: 50 mg/kgBB; B: 100 mg/kgBB; C: 200mg/kgBB). Penelitian berlangsung selama enam minggu: dua minggu pertama untuk diethiperkolesterol dan empat minggu terakhir untuk perlakuan masing-masing kelompok.Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Datadianalisis menggunakan metode one way ANOVA dan independent-T test. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian temulawak instan mampu menurunkan kadar kolesterol totalhewan uji setelah empat minggu perlakuan. Hewan uji yang telah mengalami diethiperkolesterol memiliki nilai kadar kolesterol yang berbeda secara signifikan setelah diberiperlakuan A dan B. Perlakuan A juga memberikan nilai kadar kolesterol yang berbeda secarasignifikan dengan kontrol positif.Kata kunci : temulawak instan, kolesterol total
SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET (Hevea brasiliensis) PADA VARIASI SUHU TRANSESTERIFIKASI DAN RASIO (METANOL/MINYAK) PADA WAKTU 60 MENIT Nikma Ulya; Endang Dwi Siswani
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) massa jenis, viskositas dan gugus fungsi IR dariminyak biji karet, 2) massa jenis, viskositas, titik tuang, titik nyala, kalor pembakaran dan gugusfungsi IR dari biodiesel, 3) kesesuaian karakter biodiesel dengan SNI 7182: 2012. Subjek daripenelitian ini adalah biji karet yang berasal dari PTPN IX Semarang. Objek dalam penelitian iniadalah biodiesel dari minyak biji karet yang dihasilkan melalui proses transesterifikasi. Metode yangdigunakan untuk pengambilan minyak adalah metode pres hidrolik. Jenis alkohol yang digunakandalam proses transesterifikasi adalah metanol 99 %. Katalis yang digunakan adalah KOH 1 % denganlama pengadukan 60 menit. Variasi suhu yang digunakan adalah 45, 65, dan 85oC untuk biodiesel B1,B2, dan B3 dengan rasio mol metanol: minyak adalah 8: 1, dan dengan rasio mol metanol: minyakadalah 6: 1 untuk biodiesel B4, B5, dan B6. Biodiesel yang diperoleh dianalisis dengan FTIR dan diujiparameternya meliputi massa jenis, viskositas, titik nyala, titik tuang, dan kalor pembakaran. Gugusfungsi dari minyak biji karet adalah C=O ester, C-O ester, C-H alkana, C-H alifatik dan –CH3. Massajenis dan viskositas minyak biji karet pada suhu 40oC adalah sebesar 907,9 kg/m3 dan 33,5740 cSt.Gugus fungsional dari biodiesel adalah C=O ester, C-O ester, C-H alkana, C-H alifatik dan –CH3.Karakter biodiesel B1, B2, B3, B4, B5, dan B6 meliputi: massa jenis berturut-turut sebesar 902,8;901,7; 887,6; 899,9; 897,1 dan 884,5 kg/m3, viskositas berturut-turut sebesar 21,6032;22,8623;18,1665; 22,5723; 20,4164 dan 16,1066 cSt, titik tuang berturut-turut sebesar 0, 3, 6, -3, -3 dan 0oC,titik nyala berturut-turut sebesar 174, 196, 198, 140, 106 dan 104oC, serta kalor pembakaran berturutturutsebesar 9421,3905; 9724,1315; 9501,3610; 9674,6475; 9369,0820 dan 9575,4920 kal/g. Titiktuang dan titik nyala dari biodiesel B1, B2, B4, dan B5 sudah sesuai dengan SNI 7182:2012, namununtuk massa jenis, viskositas, dan kalor pembakaranbelum memenuhi standar. Massa jenis, titik tuang,dan titik nyala dari biodiesel B3 dan B6 telah sesuai dengan SNI 7182:2012, tetapi viskositas dan kalorpembakaran belum memenuhi standar.Kata Kunci: Minyak Biji Karet, Kondisi Transesterifikasi, Karakter Biodiesel.
PEMANFAATAN MINYAK BIJI KARET (Hevea brasiliensis) SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL PADA VARIASI SUHU TRANSESTERIFIKASI DAN RASIO (METANOL/MINYAK) PADA WAKTU 120 MENIT Ismu Rohmah Rusmaningtyas; Endang Dwi Siswani
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) massa jenis, viskositas dan gugus fungsi IR dariminyak biji karet, 2) massa jenis, viskositas, titik tuang, titik nyala, kalor pembakaran dan gugus fungsi IRdari biodiesel, 3) kesesuaian karakter biodiesel dengan SNI 7182: 2012. Subjek dalam penelitian iniadalah biji karet yang berasal dari PTPN IX Semarang, Jawa Tengah. Objek dalam penelitian ini adalahbiodiesel dari hasil reaksi transesterifikasi minyak biji karet. Metode yang digunakan dalam pengambilanminyak adalah pengepresan. Jenis katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah KOH 1% b/b danlama pengadukan 120 menit. Jenis alkohol yang digunakan pada transesterifikasi adalah metanol. Variasisuhu yang digunakan adalah 45, 65, dan 85 oC untuk biodiesel B1, B2, dan B3 dengan rasio mol metanol:minyak adalah 4: 1, dan dengan rasio mol metanol: minyak adalah 8: 1 untuk biodiesel B4, B5, dan B6.Biodiesel yang diperoleh dianalisis dengan FTIR dan uji parameternya meliputi massa jenis, viskositas,kalor pembakaran, titik tuang, dan titik nyala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter minyak bijikaret mempunyai massa jenis dan viskositas sebesar 907,9 kg/m3 dan 33,5740 cSt. Gugus fungsi yangterdapat pada minyak biji karet dan biodiesel yaitu C=O karbonil ester, C-O ester, C-H alkana, C-Halifatik dan –CH3. Karakter biodiesel B1, B2, B3, B4, B5, dan B6 meliputi massa jenis beturut-turut adalah887,37; 880,1; 898,67; 902,7; 897,9; dan 886,9333 kg/m3, viskositas berturut-turut sebesar 21,1135;19,8651; 16,3189; 16,7291; 19,7945; dan 20,7268 cSt, kalor pembakaran berturut-turut sebesar9420,3125; 8838,2115; 9458,48; 9821,6535; 9068,65; dan 9215,28 kal/g, titik tuang berturut-turut sebesar9, -3, 3, 0, 6, dan 0 oC, serta titik nyala berturut-turut sebesar 210, 204, 196, 208, 198, dan 184 oC.Biodiesel B1, B2 dan B6 memiliki nilai massa jenis yang sesuai dengan SNI 7182:2012. Biodiesel B1, B2,B3, B4, B5 dan B6 memiliki nilai viskositas dan kalor pembakaran yang belum sesuai dengan standar,namun memiliki nilai titik tuang dan titik nyala yang sesuai dengan SNI 7182:2012. Berdasarkan hasilpenelitian, biodiesel yang paling baik adalah biodiesel B1 yaitu pada suhu 45oC dengan rasiometanol/minyak yaitu 4/1.Kata kunci : Minyak Biji Karet, Kondisi Transesterifikasi, Karakter Biodiesel.
OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING Resti Syara Ronita; Regina Tutik Padmaningrum
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dari kombinasielektroda, waktu elektrokoagulasi, pH dan rapat arus pada proses elektrokoagulasidalam limbah cair elektroplating. Penelitian diawali dengan limbah cairelektroplating dihomogenkan dan dikarakterisasi di Balai Laboratorium Kesehatandan elektroda dikarakterisasi di PSTA–BATAN. Optimasi kombinasi elektrodadengan memvariasi elektroda Al-Al, Fe-Fe, Al-Fe, dan Fe-Al. Optimasi waktuelektrokoagulasi dengan memvariasi 30, 60, 90, dan 120 menit. Optimasi pH denganmemvariasi pH 2, 4, 8, dan 10. Optimasi rapat arus dengan memvariasi 0,00125;0,00375; 0,00625 dan 0,00875 A/cm2. Kondisi optimum adalah kondisi yangmenghasilkan % efisiensi terbesar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisioptimum proses elektrokoagulasi ini pada kombinasi elektroda Al-Fe dengan waktuelektrokoagulasi 60 menit, pada pH 4 dan rapat arus 0,00875 A/cm2.Kata kunci: kromium, kombinasi elektroda, waktu elektrokoagulasi, pH, rapat arus.
OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING Enny Dwi Cahyanti; Siti Marwati
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) karakter limbah cairelektroplating, 2) kombinasi elektroda optimum, 3) waktu optimum, 4) rapat arusoptimum dan 5) pH optimum. Subjek penelitian adalah ion logam timbal (II).Objek penelitian adalah efisiensi elektrokoagulasi terhadap penurunankonsentrasi ion logam timbal (II). Langkah pertama ialah krakterisasi awallimbah cair elektroplating. Selanjutnya optimasi kombinasi elektroda pelat Al danFe. Optimasi waktu dilakukan dengan variasi waktu 30, 60, 90, dan 120 menit.Optimasi rapat arus dilakukan dengan variasi rapat arus 0,00125; 0,00375;0,00625; dan 0,00875 A/cm2. Hasil penelitian karakter awal limbah cairelektroplating tidak berbau, berwarna dan pH ≤ 2,5. Kandungan ion logam timbal(II) melebihi ambang batas. Proses elektrokoagulasi kondisi elektroda optimumadalah Al-Al dengan nilai efisiensi sebesar 75,84%. Waktu optimum adalah 60menit dengan nilai efisiensi sebesar 75,84%. Rapat arus optimum adalah 0,00875A/cm2 dengan nilai efisiensi sebesar 95,40%. pH optimum adalah 8 dengan nilaiefisiensi sebesar 96,90%.Kata kunci : elektrokoagulasi, elektroda, pH, rapat arus, waktu.
PENGARUH PENAMBAHAN ZnSO4 TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN Kirana Kristina Mulyono; Eddy Sulistyowati
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpenambahan ZnSO4 terhadap aktivitas enzim tripsin. Sebelumnyadilakukan penentuan kondisi optimum enzim tripsin meliputi pH,suhu, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat. Penentuan aktivitasenzim tripsin dengan substrat kasein dilakukan denganmenggunakan metode Anson. Penentuan aktivitas enzim tripsindengan dan tanpa penambahan ZnSO4 dilakukan pada kondisioptimum yang telah diperoleh. Variasi konsentrasi senyawa ZnSO4yang ditambahkan adalah 0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025M; dan 0,0030 M. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimumenzim tripsin pada pH 8, suhu 37°C, waktu inkubasi 20 menit, dankonsentrasi substrat 10 mg/mL. Aktivitas enzim tripsin pada kondisioptimum, yaitu 0,00153 mg/mL per menit pada suhu 37°C. Untukaktivitas enzim tripsin dengan penambahan ZnSO4 pada konsentrasi0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025 M; dan 0,0030 M berturutturutsebesar 0,00157; 0,00158; 0,00165; 0,00158; dan 0,00163mg/mL per menit pada suhu 37°C. Berdasarkan data tersebut,penambahan ZnSO4 bersifat aktivator terhadap aktivitas enzimtripsin pada kondisi optimum, tetapi tidak memberikan pengaruhyang besar terhadap aktivitas enzim tripsin.

Page 1 of 1 | Total Record : 8