cover
Contact Name
Dodi Herdiana
Contact Email
dh@masterdoy.com
Phone
+6282321715797
Journal Mail Official
jurnaled@jurnaledu.com
Editorial Address
IPI Garut
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.9876
Journal of Education (JOE) adalah wadah bagi peneliti pendidikan yang ingin mempublikasikan hasil dari penelitiannya. Artikel yang kami himpun adalah artikel-artikel ilmiah dari berbagai jenis baik itu PTK, Skripsi, Tesis, Disertasi atau pun penelitian lainnya yang membahas tentang disiplin pendidikan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 46 Documents
Need Analysis: Pentingnya Analisis Kebutuhan dalam Pengembangan Program Pendidikan Sekolah Dasar Jam Jam, Jam Jam Jamilah; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/cntyt339

Abstract

ABSTRAK Analisis kebutuhan (need analysis) adalah proses pengumpulan dan analisis data untuk mengidentifikasi kebutuhan dari suatu kelompok atau individu. Analisis kebutuhan merupakan langkah penting dalam pengembangan program pendidikan, termasuk pengembangan program pendidikan sekolah dasar (SD). Analisis kebutuhan dalam pengembangan program pendidikan SD dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain: Meningkatkan relevansi program pendidikan SD dengan kebutuhan siswa SD, Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran program pendidikan SD, Membantu untuk mengembangkan program pendidikan SD yang lebih berkualitas.Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisis kebutuhan dalam pengembangan program pendidikan SD. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain: Kuesioner, Wawancara, Focus group discussion, Observasi. Metode yang dipilih dalam analisis kebutuhan dalam pengembangan program pendidikan SD harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Analisis kebutuhan dalam pengembangan program pendidikan SD dapat dilakukan secara bertahap, yaitu: Identifikasi kebutuhan, Pengumpulan data, Analisis data, Penyajian hasil analisis   kata kunci: Need analysis, Pengembangan Program Pendidikan Sekolah Dasar, Sekolag Dasar, Pendidikan
Analisis Instruksional Desain Pipit, Pipit Pitriah Ulfah; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

Analisis instruksional merupakan suatu prosedur dalam mengidentifikasi kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dengan menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis untuk mencapai tujuan instruksional. Analisis instruksional dapat digunakan untuk mengkaji desain pembelajaran dari aspek-aspek tertentu, seperti fleksibilitas, kontekstualisasi, dan personalisasi. Berdasarkan analisis instruksional, desain pembelajaran yang baik memiliki sejumlah karakteristik, antara lain Fleksibel, yaitu desain pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks peserta didik. Kontekstual, yaitu materi pembelajaran dirancang untuk relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Personalisasi, yaitu pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar individual peserta didik. Analisis instruksional dapat digunakan untuk mengkaji desain pembelajaran dari aspek-aspek tersebut. Dengan melakukan analisis instruksional, kita dapat mengetahui apakah desain pembelajaran yang kita buat sudah memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut. Praktik menjelaskan tindakan umum atau tindakan khusus yang diorganisasikan secara logistik dan metodis disebut analisis instruksional, Anda dapat menggunakan metode ini untuk mendapatkan hasil yang diinginkan tentang sistem instruksi desain. Tidaklah mudah untuk menggunakan metode ini, seperti menentukan tujuan rute. memperoleh pemahaman yang jelas tentang siapa yang mencapai apa melalui gaya analisis. Menganalisis tujuan ini. Setelah menerima pernyataan yang jelas dari instruksi, proses analisis dimulai. Sebelum merancang apa pun, penting untuk menentukan tahap awal sistem sehingga tujuan dapat direalisasikan secara maksimal dan hasilnya berkualitas. Pencapaian tujuan yang tepat dan terdefinisi dengan baik dapat menginspirasi dan memberikan panduan tentang metode pengajaran dan pembelajaran yang sesuai satu sama lain, serta kemungkinan proses yang dapat dinilai dan menghasilkan pembelajaran yang cermat. Kata kunci: Analisis Instruksional, Desain Pembelajaran
TAKSONOMI BLOOM REVISI ANDERSON DAN TUJUAN PENDIDIKAN SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN wildan, Wildan Nugraha
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang tujuan pendidikan taksonomi bloom revisi serta implementasinya dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan berupa pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka (library Research). Taksonomi Bloom merupakan suatu tingkatan dalam mengidentifikasikan keterampilan siswa dari jenjang yang dasar sampai yang tertinggi sebagaimana termuat dalam buku handbook. Namun demikian seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teori taksonomi bloom kemudian mendapatkan revisi. Dari yang sebelumnya hanya terdapat dimensi pengetahuan, direvisi menjadi 2 dimensi yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Dimensi proses kognitif tersebut meliputi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Sementara pada dimensi pengetahuan masih sama dengan sebelumnya yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif. Teori ini dapat di implementasikan dalam pembelajaran baik sebagai intruksi pengajaran maupun assesment dari analisis soal.   Kata kunci: Revisi taksonomi Bloom, Implementasi dalam pembelajaran
ANALISIS INSTRUKSIONAL ARCS DAN ADDIE choe1982, UCU KOSWARA
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan menganalisis kedua model analisis instruksional tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model analisis instruksional tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. ARCS lebih menekankan pada motivasi dan afeksi peserta didik, sedangkan ADDIE lebih menekankan pada proses pengembangan pembelajaran, Analisis instruksional adalah proses sistematis untuk memahami kebutuhan belajar peserta didik dan mengembangkan program pembelajaran yang efektif. Ada banyak model analisis instruksional yang tersedia, dua di antaranya yang paling populer adalah ARCS dan ADDIE. ARCS adalah singkatan dari Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Model ini berfokus pada menciptakan pembelajaran yang menarik, relevan, dan memuaskan bagi peserta didik. ADDIE adalah singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ini berfokus pada proses pengembangan pembelajaran secara sistematis. Dalam artikel ini, kami akan membahas kedua model analisis instruksional tersebut secara lebih mendalam. Kami akan membandingkan dan mengontraskan kedua model tersebut, serta membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Analisis Model Pengembangan System Instruksional ARCS dan ADDIE santi, santi hardiani
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

ABSTRAK Sistem instruksional merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada peserta didik. Pengembangan sistem instruksional yang efektif memerlukan suatu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk mendesain, mengembangkan, dan mengevaluasi sistem instruksional tersebut., salah satunya adalah  ARCS dan ADDIE. ARCS fokus pada analisis kebutuhan pengguna, sedangkan ADDIE  fokus pada proses pengembangan sistem pendidikan. Model pengembangan sistem instruksional ARCS adalah model yang dikembangkan oleh John Keller pada tahun 1987. Model ini didasarkan pada teori motivasi dan pembelajaran yang berfokus pada empat faktor utama, yaitu perhatian (attention), relevansi (relevance), kepercayaan diri (confidence), dan kepuasan (satisfaction). Model pengembangan sistem instruksional ADDIE adalah model yang didasarkan pada teori motivasi dan pembelajaran yang berfokus pada lima faktor utama, yaitu perhatian (attention), relevansi (relevance), kepercayaan diri (confidence), dan kepuasan (satisfaction)dan evaluation(evaluasi).ARCS dan ADDIE memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan kedua  terletak pada fokus pengembangannya.  ARCS fokus pada analisis kebutuhan pengguna, sedangkan  ADDIE fokus pada proses pengembangan sistem pendidikan. Persamaan kedua terletak pada prinsip dan karakteristiknya. Keduanya memiliki prinsip yang sama, yaitu: kebutuhan pengguna,  desain,  pengembangan,  implementasi, dan  evaluasi. juga memiliki karakteristik yang sama, yaitu:   sistematis terencana,  berulang, dan  adaptif.   kata kunci: Model Pengembangan Sistem Instruksional, ARCH, ADDIE, Analisis, Perbandingan  
PENERAPAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS POWERPOINT PRESENTATION KOMBINASI VIDEO PEMBELAJARAN denura, dewinuraini; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

Pemilihan  bahan ajar yang tepat mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran. Penentuan bahan ajar harus relevan dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Di era Pendidikan abad 21 ini pemilihan bahan ajar digital harus ditempuh oleh pendidik. Karena peserta didik sebagai subjek belajar hidup bergumul dengan digitalisasi teknologi, sehingga proses belajar peserta didik relevan dengan dunia yang dialami mereka kini dan mampu mengakomodasi kebutuhan gaya belajar peserta didik yaitu sesuai dengan kodrat  alam dan zaman peserta didik. Melalui penerapan bahan ajar digital berbasis powerpoint kombinasi video pembelajaran pada mata pelajaran PKn materi jenis-jenis norma dilakukan penelitian terhadap peserta didik kelas VII sebanyak dua puluh lima (25) orang dan seorang pendidik di SMPN Satu Atap 1 Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dalam bentuk narasi dekriptif dan dengan metode studi literatur atau kajian Pustaka. Adapun teknik penelitiannya yaitu melalui observasi langssung proses pembelajaran dan wawancara melalui teknik Couching terhadap seorang rekan sejawat. Sedangkan  terhadap peserta didik dengan teknik observasi langsung ketika proses pembelajaran dan pelaksanaan refleksi di akhir pembelajaran. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan bahan ajar digital berbasis powerpoint dan video pembelajaran pada mataPelajaran PKn materi jenis-jenis norma dapat menstimulus interaksi positif peserta didik dalam proses belajarnya, sehingga proses pembelajaran berlangsung efektif dan tujuan pembelajaran tercapai.
STRATEGI INSTRUKSIONAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMPN 4 PAKENJENG Purwanti, Purwanti; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

Kurikulum 2013 memfokuskan pembelajaran yang bersifat student center. Subjek pembelajaran adalah peserta didik, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Strategi instruksional yang sesuai sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mata Pelajaran IPA berisi konsep – konsep yang harus dikuasai oleh peserta didik. Pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep IPA akan lebih bermakna ketika peserta didik mengalami langsung melalui pengamatannya bagaimana konsep tersebut diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana strategi instruksional yang telah dirancang untuk pembelajaran IPA pada materi hukum Archimedes di SMPN 4 Pakenjeng. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi lapangan untuk mengetahui bagaimana rancangan pembelajaran yang dibuat di SMPN 4 Pakenjeng. Hasil dari studi lapangan yang telah dilakukan diperoleh bahwa strategi instruksional pada mata Pelajaran IPA khususnya materi hukum Archimedes yang digunakaan meliputi tiga komponen yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada kegiatan inti pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik dengan model pembelajaran inkuiri. Berdasarkan hasil studi lapangan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa strategi instruksional yang telah disusun di SMPN 4 Pakenjeng pada mata pelajar IPA sesuai dengan desain kurikulum 2013 yang menitik beratkan pada pembelajaran berpusat kepada peserta didik (student center learning).
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERLANDASKAN TIGA TEORI KOGNITIF (PIAGET, BRUNER, DAN VYGOTSKY) Yusup, Ade; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan berbagai aspek, salah satunya adalah aspek kognitif. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan berpikir yang meliputi kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Kemampuan kognitif ini sangat penting dalam pembelajaran karena berperan penting dalam proses perolehan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan Pendekatan pembelajaran kognitif menekankan pada proses mental yang aktif dalam rangka mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Pendekatan ini berlandaskan pada tiga teori utama, yaitu teori perkembangan kognitif Piaget, teori belajar penemuan Bruner, dan teori perkembangan sosial kognitif Vygotsky. Rancangan pembelajaran berlandaskan teori kognitif dapat dirancang dengan menggabungkan ketiga teori tersebut. Langkah-langkahnya dapat digambarkan sebagai berikut:Pemahaman karakteristik perkembangan kognitif peserta didiK, aktivitas pembelajaran yang merangsang berpikir aktif, pemberian kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan sendiri, pemberian dukungan dan bimbingan dari guru. Rancangan pembelajaran berlandaskan teori kognitif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara mendorong peserta didik untuk berpikir aktif dan menemukan sendiri pengetahuannya.    
REVISI TAKSONOMI BLOOM DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Eva, Eva Fauzi; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

ABSTRAK Taksonomi Bloom dirancang untuk digunakan dalam pendidikan. Benjamin S. Bloom membuat taksonomi ini pertama kali pada tahun 1956. Taksonomi ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson dan David Kratwohl pada tahun 2001. Taksonomi Bloom mengatur tujuan pendidikan berdasarkan tingkat keterampilan berpikir. Revisi taksonomi Bloom mengubah urutan tingkatan keterampilan berpikir dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta menjadi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.  Perubahan ini dilakukan untuk lebih menekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.. Implementasi revisi taksonomi Bloom diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir secara optimal dengan cara terbaik. Hal ini termasuk menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode pembelajaran, menyusun materi pembelajaran, dan membuat instrumen penilaian.   Kata Kunci: Taksonomi Bloom, taksonomi anderson dan revisi  taksonomi.
PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF DALAM KONTEKS KURIKULUM MERDEKA, LITERASI DAN NUMERASI DI SEKOLAH DASAR Maria Lestari, Elsi Maria Lestari; Herdiana, Dodi
Journal Of Education Vol 1 No 2 (2024): Artikel Pendidikan Bag.2
Publisher : Journal of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/

Abstract

Dalam konteks kurikulum merdeka, literasi dan numerasi tetap menjadi fokus utama. Dengan mempertahankan keterampilan literasi dan numerasi sebagai elemen inti, pendidikan dapat memastikan bahwa siswa memperoleh fondasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Pembelajaran transformatif berbasis literasi dan numerasi di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan memberikan stimulus kepada siswa. Literasi dan numerasi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki siswa sekolah dasar untuk menunjang kemampuan dalam bidang pendidikan, mencapai potensi dirinya, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Artikel ini akan mengulas tentang konsep pembelajaran transformatif berbasis literasi dan numerasi pada anak sekolah dasar. Teori pembelajaran transformatif dan konsep literasi numerasi dijabarkan sebagai pengembangan konsep pembelajaran karena pembelajaran transformatif tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga melakukan perubahan khususnya pemahaman literasi dan numerasi.