cover
Contact Name
Dony Ahmad Ramadhani
Contact Email
redaksialmuhith@gmail.com
Phone
+6285347523062
Journal Mail Official
almuhith@stiq-amuntai.ac.id
Editorial Address
Jl. Rakha Pakapuran Rt. III. Komplek Ponpes Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai. Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara
Location
Kab. hulu sungai utara,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Al-Muhith : Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits
ISSN : 29634016     EISSN : 29634024     DOI : http://dx.doi.org/10.35931/AMH
Focus and Scope Jurnal Al-Muhith Jurnal Ilmu Quran dan Hadits adalah Tafsir Quran Exegesis Ilmu Hadits Hadith Studies Studi Al-Quran dan Kontekstualisasi Quranic Studies and Contextualization Metode Penafsiran dalam Tradisi Islam Methods of Interpretation in Islamic Tradition Sejarah Kebudayaan Islam History of Islamic Civilization Perbandingan Agama Comparative Religion Hermeneutika Islam Islamic Hermeneutics Filologi Qurani Quranic Philology Etika Islam Islamic Ethics Studi tentang Sunnah Nabi Studies on the Prophets Tradition
Articles 18 Documents
Takhrij Hadits : Tentang Mengunjungi Orang Sakit Beda Agama Izin Pindah Agama dengan Orang Tua M. Dhihyah Qalbi
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 1, No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v1i2.2106

Abstract

Secara leksikal, hadits takhrij berarti keluar, tampak, jelas. Dalam hal ini, pengertian takhrij yang populer digunakan oleh para ulama adalah al-istinbath (masalah), al-tadrib (pelatihan), dan al-taujih (penyajian atau penjelasan). Adapun takhrij menurut terminologi ulama hadits adalah: 1. Menunjukan hadits, mata rantainya, keadaan mata rantai dan mata rantainya 2. Menunjukkan mata rantai lain untuk memperkuat mata rantai hadis yang terdapat dalam kitab. 3. Mengembalikan hadis ke kitab aslinya dengan menjelaskan kualitasnya. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan review terhadap sejumlah buku tentang model. Perpustakaan tersebut bersumber dari buku, jurnal, makalah dan juga hasil penelitian yang telah dilakukan. Metode penelitian literatur meneliti penelitian yang dilakukan oleh orang lain. Hadits shahih adalah hadits yang mata rantainya berkesinambungan (hingga Nabi), diriwayatkan oleh perawi yang adil dan terpercaya hingga akhir mata rantai dalam hadits tersebut, tidak terdapat ketidaktepatan (syadz) dan cacat (illat).
Pendidikan Seks Perspektif Alquran M. Ahim Sulthan Nuruddaroini; Muh. Haris Zubaidillah
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 1, No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v1i1.942

Abstract

Memang membicarakan tentang pendidikan seks seakan-akan adalah hal yang tabu dan tidak baik untuk dibicarakan. Namun Alquran dengan bahasanya yang begitu indah menjelaskan masalah tersebut dengan begitu lembut. Penelitin ini bertujuan untuk menguraikan tentang kandungan pendidikan seks dalam Alquran. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah apa pengertian pendidikan seks? apa saja ayat yang berbicara tentang pendidikan seks? dan apa kandungan pendidikan seks dalam Alquran? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatakan Pustaka (library research), Penelitian ini berusaha mengeksplorasi tentang Pendidikan seks dalam Alquran. Dalam menggali ayat-ayat yang berhubungan dengan Pendidikan seks tentunya membutuhkan metode tafsir, yaitu metode tafsir maudhu’i. Adapun teknik analisisnya menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini adalah pertama, pendidikan seks adalah pendidikan tentang menjaga naluri seks dari hal-hal yang dilarang, pendidikan untuk menjaga diri dari dari pergaulan yang merusak, dan pendidikan tentang bagaimana fungsi seks dalam kehidupan. Kedua, ayat Alquran yang memiliki kandungan pendidikan seks antara lain: Q.S. Al-Hujurat ayat 13, Q.S. An-Nisa ayat 23, Q.S. An-Nur ayat 58, dan Q.S. Al-A’raf ayat 26. Ketiga, kandungan pendidikan seks dalam Alquran antara lain mengajarkan perbedaan laki-laki dan perempuan, memperkenalkan mahram kepada anak, mengajarkan untuk meminta izin apabila masuk ke kamar orang tua, dan mengajarkan untuk berpakaian yang baik
Pelaksanaan Tahfidz Al-Qur’an dan Amaliyah Keagamaan dalam Membentuk Generasi Cerdas dan Beriman di SDN Kusambi Hilir Ahmad Rifa'i; Nurhaliza Nurhaliza; Bahjatun Naziah; Syifa Fikratun Nadia
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 2, No. 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v2i2.2933

Abstract

Pendidikan agama merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan nasional. Pendidikan agama bertujuan untuk membentuk generasi yang cerdas dan beriman. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan tahfidz dan amaliyah keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pelaksanaan tahfidz dan amaliyah keagamaan di SDN Kusambi Hilir serta mengevaluasi dampaknya dalam membentuk generasi cerdas dan beriman SDN Kusambi Hilir merupakan salah satu sekolah dasar yang melaksanakan tahfidz dan amaliyah keagamaan. Pelaksanaan tahfidz dan amaliyah keagamaan di sekolah ini dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan amaliyah keagamaan dan tahfidz dilakukan setiap hari jum’at sedangkan membaca amaliyah keagamaan sehari-hari itu dilaksanakan setiap pagi hari. Pelaksanaan pembelajaran ini memberikan dampak positif bagi siswa dengan dibarengi metode permainan dalam pembelajarannya juga menambah semangat dan tidak merasa jenuh dalam belajar.
Pendidikan Tahfidz Al-Qur’an Di SMPN 2 Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Haji Hamli
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 1, No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v1i2.1461

Abstract

Abstrak Pendidikan tahfidz Al-qur’an di SMPN 2 Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang baik sangat diharapkan. Hal ini dimaksudkan untuk mensukseskan para siswa yang berilmu dengan didasari oleh al-Qur’an. Berdasarkan pernyataan ini, maka dilakukan penelitian dengan fokus penelitian yang menitik beratkan pada pendidikan tahfidz al-Qur’an di SMPN 2 Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan tahfidz al-Qur’an di SMPN 2 Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Guru pendidikan tahfidz dan beberapan orang siswa yang sedang menghafala Al-Qur’an di SMPN 2 Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian diolah melalui proses reduksi data, display data, dan verifikasi data. Sedangkan untuk menganalisiskan data penulis menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif. Akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan tahfidz al-Qur’an di SMPN 2 Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara tergambar pada; Pertama, telah memanajemen waktu, tempat, dan materi yang dihafal. Kedua, telah mengaktifkan dan memperkuat peran instruktur tahfidz dalam membimbing dan memotivasi siswa penghafal al-Qur’an. Ketiga, telah menyempurnakan mekanisme dan metode yang diterapkan oleh guru tahfiz. Keempat, telah memperkuat dukungan orangtua. Kelima, telah memperkuat kontrol dan motivasi atasan. Adapun beberapa faktor penting yang diperhatikan, antara lain; Pertama, faktor bakat dan minat. Kedua, faktor usia: Ketiga, faktor kecerdasan. Keempat, faktor hati yang bersih dan khusyu
Rahasia Pengulangan dalam Al-Qur'an Mufham Amin; Akhmad Rusydi
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 2, No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v2i1.3197

Abstract

Al-Qur'an, sebagai sumber kebenaran dan kebahagiaan sejati, menyimpan misteri dalam pengulangan kalimat dan ayat-ayatnya. Makna dari at-tikrar, pengulangan dalam Al-Qur'an, membuka ruang untuk penelitian yang mendalam terhadap signifikansi teks suci ini. Metode penelitian kepustakaan digunakan untuk menjelajahi makna dan tujuan dari pengulangan dalam Al-Qur'an. Analisis terperinci terhadap ayat-ayat yang berulang memungkinkan penafsiran lebih luas dengan membandingkan komentar, tafsir, dan riset sebelumnya. Selain itu, penelitian juga menyoroti konteks sejarah, budaya, dan linguistik Al-Qur'an. Pendekatan ini mengungkap bagaimana pengulangan kata-kata atau ayat-ayat tertentu menjadi bagian integral dalam teks suci. Hasil penelitian menggambarkan bahwa at-tikrar fil-Qur'an, pengulangan kalimat atau ayat, terbagi menjadi dua jenis: tikrar al-lafdz (pengulangan redaksi) dan tikrar al-ma'nawi (pengulangan makna). Dalam Al-Qur'an, tujuh kaidah yang berkaitan dengan at-tikrar dapat diidentifikasi, masing-masing dengan aplikasi khusus yang memberikan penegasan, pengagungan, atau pembaruan terhadap makna sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa at-tikrar dalam Al-Qur'an memiliki fungsi sebagai alat penetapan, pengagungan, penegasan, dan pembaruan terhadap makna sebelumnya. Dengan demikian, penggunaan metode penelitian kepustakaan berhasil mengungkap rahasia pengulangan dalam Al-Qur'an, memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya pengulangan tersebut dalam pesan yang disampaikan kepada umat Muslim
Al Mafâîl Fî Sûrah al Furqân Mir'atun Hasanah; Bahiyyah Bahiyyah; Siti Rahmah
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 1, No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v1i1.961

Abstract

كانت سورة الفرقان هى من إحدى سور القرآن الكريم التى تبحث عن إثبات النبوة والوحدانية وقصص بعض الأنبياء السالفين والأخلاق والآداب وغير ذلك. في هذا البحث الجامعي أرادت الباحثونة أن تبحث عن " المفاعيل في سورة الفرقان ( دراسة تحليلية وصفية نحوية)". المفاعيل خمسة: المفعول به، المفعول المطلق (يسمى أيضا بمصدر)، المفعول له (يسمى أيضا بالمفعول لأجله)، المفعول فيه (يسمى أيضا بظرف)، والمفعول معه. أما أهداف البحث التى أرادتها الباحثونة فهى معرفة المفاعيل في سورة الفرقان. والمنهج الذي  تستخدم الباحثونة في هذا البحث هو المنهج  الكيفي (Kualitatif) الوصفي (Deskriptif) لأن البيانات في هذا البحث تتكون من الكلمات المكتوبة، فلذلك المصادر الرئيسية مأخوذة من أحد سور القرآن الكريم وهى سورة الفرقان والمصادر الثانوية مأخوذة من كتب تتعلق بهذا البحث وهي الكتب المتعلقة بعلم النحو. ولنيل البيانات تستعمل الباحثونة الطريقة الوثائقية (Metode Dokumentasi) هى لجمع البيانات موجود المفاعيل في هذا البحث، والطريقة الوصفية هى لتوصف أنواع المفاعيل في سورة الفرقان، والطريقة التحليلية هى لتحلل وجود أنواع المفاعيل في سورة الفرقان. أما نتائج البحث التي حصلتها الباحثونة من هذا البحث هي: (1) كاد جميع الآيات في سورة الفرقان تتصمن المفاعيل، إلا سبع آيات، فهي الآية 16، الآية 34، الآية 58، الآية 64، الآية 66، الآية 73، والآية 76. أما عدد الآيات الذي يتضمن المفاعيل في سورة الفرقان سبعون آية، فهي: من الآية 1إلى الآية 77 إلا سبع آيات. (2)توجد أنواع المفاعيل في سورة الفرقان التى تبحث الباحثونة منها: المفعول به (الفعل المتعدى إلى مفعول به، صريح ظاهر 66 كلمة فى 47 أية، صريح ضمير المتصل أو المنفصل 20 كلمة فى 17 أية، غير صريح مؤول بمصدر بعد حرف مصدري كلمتان، غير صريح جملة مؤول بمفرد 19 كلمة فى 18 أية، جار مجرور 4 كلمات فى 3 آيات، الفعل المتعدى إلى مفعولين 18كلمة في 15 أية)، والمفعول المطلق (يسمى أيضا بمصدر) توكيد حدوث الفعل 9 كلمات في 9 آيات وبيان نوع الحدوث 3 كلمات في 3 آيات، والمفعول فيه (يسمى أيضا بظرف) ظرف الزمان 8 كلمة في 8 أية وظرف المكان 11 كلمة في 11 أية.
Analysis of the Study Asbabun Nuzul: “The Urgency and Contribution in Understanding the Qur’an.” Mukhlis Mukhlis
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 2, No. 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v2i2.2945

Abstract

This research aims to know the analysis of the urgency and contribution of the study on Asbabun Nuzul in understanding the Quran. Asbabun Nuzul, or the reasons for the revelation of the verses of the Quran, plays a crucial role in the context of interpreting and understanding the sacred verses. The research employs the method of literature or library research, conducted by gathering information from existing sources such as books, journals, articles, and other publications related to the research topic. In this study, the author explores how understanding the historical and situational context of the verses of the Quran can enrich interpretation and its application in daily life. Through an analytical approach, the author highlights the urgency of studying Asbabun Nuzul to avoid errors and misunderstandings in interpreting the verses of the Quran. Based on the research findings, it is revealed that understanding Asbabun Nuzul is essential for comprehending the verses and avoiding misinterpretations. It helps to specify laws based on the reasons for revelation and provides clarity to the verses. The findings of this study are expected to contribute to the development of more holistic and contextual methods of interpreting the Quran, enriching the understanding of the Muslim community towards the Quran.
Takhrij Hadis Tentang Larangan Untuk Menyembunyikan Ilmu M. Adnan; Tuti Hardiyanti
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 1, No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v1i2.1308

Abstract

Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah Swt. yang bertugas menyampaikan risalah kepada seluruh umat telah mengajarkan berbagai ajaran kebaikan dan melarang berbagai hal buruk. Larangan Rasulullah tentang hal buruk adalah menyembunyikan ilmu dan tidak menyampaikannya kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hadis tentang larangan menyembunyikan ilmu. Hasil penelitian menunjukan bahwa hadis terkait berkualitas shahih baik dari segi matan maupun sanadnya.
Ilmu Qira'at dan Dampaknya pada Kemunculan dan Perkembangan Ilmu Nahwu Akhmad Rusydi
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 2, No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v2i1.3199

Abstract

Ilmu nahwu menjadi elemen krusial dalam pemahaman teks berbahasa Arab, terutama dalam konteks keagamaan seperti Al-Quran Al-Karim dan hadis An-Nabawi. Keterampilan dalam ilmu ini merupakan fondasi utama bagi ahli tafsir dan ahli hadis untuk menafsirkan makna yang terkandung dalam ayat atau hadis. Ilmu Qiraat, dengan keterkaitannya yang erat terhadap ilmu nahwu, bahkan memengaruhi lahirnya ilmu tanda baca Al-Quran pertama kali oleh Abu Aswad Ad-Duali. Tulisan ini menyelidiki hubungan antara ilmu qiraat dan perkembangan ilmu nahwu melalui metode penelitian kepustakaan. Analisis mendalam terhadap kitab-kitab klasik tentang ilmu qiraat memberikan gambaran bagaimana praktik dan pengkajian qiraat memengaruhi pemahaman tata bahasa Arab pada masa lalu. Selain itu, penelitian ini menelusuri evolusi ilmu nahwu dalam konteks historis yang berkaitan dengan pengajaran dan praktik ilmu qiraat. Perbandingan pandangan ulama dari berbagai era mengenai kedua bidang ini mengungkapkan dampak signifikan ilmu qiraat dalam pengembangan ilmu nahwu. Sejarah panjang kemunculan ilmu nahwu terdalam dipengaruhi oleh ilmu Qiraat dan Al-Quran itu sendiri. Dengan demikian, tulisan ini menyoroti pentingnya hubungan antara ilmu qiraat dan kemunculan serta perkembangan ilmu nahwu sebagai bagian integral dalam sejarah Al-Quran dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya
Implementasi Metode Tahsin Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Di MI Darul Falah Husin Husin; Muhammad Arsyad
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 1, No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v1i1.939

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan membaca Al-Qur’an pada anak-anak MI Darul Falah yang terletak di desa Pematang Benteng Hilir Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa-siswi di MI Darul Falah. Kedua, untuk mengetahui bagaimana implementasi metode tahsin untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa-siswi MI Darul Falah. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh implementasi metode tahsin untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa-siswi MI Darul Falah.  penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis narrative research dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi metode tahsin memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan kemampuan siswa-siswi di MI Darul Falah dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan makharijul huruf dan kaidah-kaidah tajwid. Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode klasikal baca simak. Guru pun ikut serta mencontohkan bacaan yang baik dan membenarkan bacaan Al-Qur’an siswa. Selain itu juga, guru juga melakukan permainan yang berkaitan degan ilmu tajwid agar siswa-siswi tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

Page 1 of 2 | Total Record : 18