cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Sainstek
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 179 Documents
PENERAPAN MODEL REGRESI ORDINAL MAJEMUK DALAM MENAKSIR PARAMETER REGRESI Jususf, Herlina
Sainstek Vol 3, No 1, 2008
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.805 KB)

Abstract

Relation between one or several explanatory variables with ordinal scale and response variable, also with ordinal scale, in ordinal multiple regression (OMR) may be made by mean of threshold approach or proportional odds. The objective of this study was to apply ordinal multiple regression model in estimating regression parameter in predicting ordinal response, to learn testing technique, either partial or simultaneous, and to identify variables that have influence on the response.
DESKRIPSI POLA PENYEBARAN DAN FAKTOR BIOEKOLOGIS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SUB KAWASAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Katili, Abubakar Sidik
Sainstek VOL 07, NO 02, 2013
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.699 KB)

Abstract

This studi aimed to describe about the pattern and bioecology of ferns (Pteridophyta) in the sanctuary area of Ambang mountain, part of east Bolaang Mongondow district. It was a descriptive research through survey method and the data were collected through purposive sampling technique. It was divided into 5 stations; each of them 10 plots of sampling. The data were analyzed with morista index formula. The results indicated that there were 21 kinds of ferns, i.e. Asplenium nidus, Drymoglosum piloselloides, Microsorum pustulatum, Selaginella wildenowii, Adiantum peruvianum, Pyrrosia sp, Angiopteris agustifolia, Polypodium sinuosum, Lygodium sp, Dipteris conjugata, Thelypteris paleata, Davallia trichomanoides, Cyathea sp, Gleichenia linearis, Dicranopteris dichotoma, Goiophlebium persicifolium, Hymenophyllum australe, Blechnum capense, Lycopodium sp.1, Lycopodium sp.2, Dicranopteris linearis. Each of ferns gets 0 which means a clumped dissemination pattern. There ara two bioecology factor; biotic factor (habitus or subtract of pteridophyta, because beside pteridophyta terrestrial, there are pteridophyta epifit too. This petridophyta grow in body of host plant (Eucalypthus urophylla, Leucaena leucocephala, Pandanus tectoricus, Calophyllum inophyllum, Coffea arabica, Eugenia aromaticum).abiotic factor are tempherature, humidity, and light intensity.
STUDI IDENTIFIKASI PENYEBAB LONGSOR DI BOTU Achmad, Fadly
Sainstek Vol 5, No 3, 2010
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.709 KB)

Abstract

Gorontalo Provinces morphology is steep mountain and undulate to west-east which is formed of igneous rock, sedimentary rock and metamorphic rock with geology structure is fault that actively. Generally, land structure of Botus slope is residual soil, result of rock corrosion and colluvial deposition. It was susceptible to landslide. It was also detached and able to keep the water. Therefore, strength of slide is weak, especially if the water is saturated. On cases Botu slide, the slide always happen in rainy. In general, it was caused of high rainfall with certain duration, so cause the stability of slope is disturbed. Other causes is drainage system that is not have a function because it was closed by some material from the slope that delivered by water. Hence, the water polish slope. Keywords : slide, slope, rain, infiltration, drainage.
PENGARUH DOSIS INFUS RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB ) TERHADAP EFEK ANTIINFLAMASI PADA MENCIT (MUS MUSCULUS L). Dumanauw, E.N. Barung; Banne, Yos
Sainstek Vol 3, No 3, 2008
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.783 KB)

Abstract

Kasus inflamasi pada usia di atas 18 tahun diperkirakan 0,1% sampai 0,3 % dari jumlah penduduk mengalami inflamasi, dan untuk anak dan remaja di bawah 18 tahun sekitar 1 banding 100.000. Walaupun jumlah kasus inflamasi sangat rendah yang terjadi di masyarakat, Penyakit ini paling sering menyebabkan kesakitan dan kecacatan. pengobatan secara tradisional dengan menggunakan rimpang temulawak yang memiliki zat warna curcumin, yang tanaman ini mudah di dapatkan dan diolah serta dijadikan obat inflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antiinflamasi infus rimpang temulawak pada mencit, mengetahui onset dari infus rimpang temulawak sebagai antiinflamasi pada mencit dan untuk mengetahui adanya pengaruh dosis infus rimpang temulawak 1x, 10x dan 100x dosis lazim manusia terhadap efek antiinflamasi pada mencit. Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium dengan design post test with control group. Sampel penelitian adalah rimpang temulawak, rimpang temulawak dibuat dalam infus. Infus rimpang temulawak dibuat 1x dosis lazim manusia, 10x dosis lazim manusia dan 100x dosis lazim manusia. Kemudian diujikan pada mencit yang setiap perlakuan dikelompokan 5 mencit, yang sebelumnya telapak kaki mencit diinduksi dengan formalin sehingga terjadi peradangan. Dan kemudiaan di amati dan di ukur serta dianalisis. Hasil pengujian diolah dan dianalisis dengan menggunakan program statistik komputer versi SPSS 13 melalui uji one way anova. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa infus rimpang temulawak memiliki efek antiinflamasi pada mencit dan dapat dilihat dengan nilai signifikasi < 0.05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh dosis infus rimpang temulawak 1x, 10x dan 100x dosis lazim manusia terhadap efek antiinflamasi pada mencit.
STUDI DAYA AKTIVASI ARANG SEKAM PADI PADA PROSES ADSORPSI LOGAM Cd ., Widayanti; Isa, Ishak; Aman, La Ode
Sainstek VOL 06, NO 05, 2012
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.004 KB)

Abstract

This research aims to find out the ability of activated charcoal rice hurks in the adsorbed metal cadmium in the solvent. The method which is used in this researes are carbonation and activation. The carbonation is doing by close system, the activation is doing by chemical. Activated charcoal produced is tested the absorption of cadmium metal in the solvent. The results showed that activated charcoal which is produced is able to absorb cadmium metal in the solvent that is equal to 19,03 %. The result of proximated analysis of activated charcoal are the water content, volatile matter content, ash content and carbon content are eachboon 13,09%, 15,82%, 53,83% and 30,35%.
KARATERISASI FLAVONOID DARI DAUN MIN (MELIA AZEDARACH) ., Suryelita
Sainstek Vol 5, No 2, 2010
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.859 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi flavonoid dari daun min(Melia azedarach). Metoda yang digunakan adalah ekstraksi secara maserasi dengan methanol dan fraksinasi menggunakan n-heksana dan etil asetat. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi kolom dan pemurnian dengan rekristalisasi. Karakterisasi flavonoid dilakukan dengan KKt-2A terdapat noda dibahagian kiri bawah bewarna kuning lembut dengan sinar UV dan menjadi kuning kuat diuapi amoniak pekat. Bila direaksikan dengan pereaksi warna NaOH 10% , H2SO4 pekat bewarna kuning dan dengan MgCl/HCl bewarna oranye kuat.Hasil spektroskopi UV-vis memberikan serapan maksimal pada 256,0 nm (pita II) dan 374,1 nm (pita I). Penambahan NaOMe menurunkan intensitas spektrum. Penambahan NaOAc menyebabkan pergeseran batokromik 17,3 nm pita II dan penambahan H3BO3 terjadi pergeseran batokromik 16,7 nm pita I. Dengan AlCl3 terjadi pergeseran batokromik 22,6 nm pita I, penambahan HCl terjadi pergeseran batokromik 57,3 nm. Hasil Spektroskopi IR terdapat pita serapan pada 3300 cm -1, 1625 cm -1, 1520cm -1 dan 118 cm -1. Dari data yang didapat diduga flavonoid hasil isolasi adalah Aglikon flavonol dengan titik leleh 304,7 0 C 307,8 0 C. Kata kunci: Flavonoid, Isolasi, Karakterisasi.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI EUGENOL DARI MINYAK LAWANG (CINNAMOMUM CULLILAWAN, BL) Gugule, Sanusi
Sainstek Vol 2, No 3, 2007
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.092 KB)

Abstract

Eugenol has been isolated and identified from oil of lawang (Cinnamomum cullilawan, BL). Before conducting isolation lawang oil was characterized. The eugenol was separated from the oil by fractional distillation under reduced pressure. The purities of all products were tested with gas liquid chromatography and determination of physical constants, such as refractive index and density. The structures were identified with infrared spectrophotometry, 1H nuclear magnetic resonance spectrometry, and mass spectrometry. The experimental result showed that the percentage yield of eugenol obtained from oil of lawang was 25,51 %.
APLIKASI MAPLE PADA KALKULUS PEUBAH BANYAK Abas, Yus Iriyanto
Sainstek Vol 6, No 4, 2011
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.623 KB)

Abstract

Kalkulus peubah banyak merupakan perluasan dari kalkulus satu peubah. Kalkulus peubah banyak, membahas tentang konsep limit, kekontinuan, turunan parsial dan integral peubah banyak. Software Maple dapat digunakan untuk menyelesaikan konsep-konsep dalam kalkulus dan masalah matematika lainnya. Dalam tulisan ini membahas tentang aplikasi software Maple dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kalkulus peubah banyak.
KAJIAN TENTANG PROSES ELEKTROLISIS PADA ELEKTROPLATING KROM ., Mahmudi
Sainstek Vol 4, No 2, 2009
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.577 KB)

Abstract

Elektroplating krom adalah pelapisan suatu logam dengan mengunakan logam pelapis krom. Proses yang terjadi pada elektroplating adalah elektrolisis. Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia terjadi pada elektroda yang tercelup pada larutan elektrolit ketika sumber tegangan arus searah diterapkan terhadap elektroda yang ada dalam sel elektrokimia. Kondisi elektroplating yang sesuai akan menghasilkan pelapisan yang sempurna. Hal ini dikarenakan pada proses pelapisan logam yang diharapkan adalah hasil pelapisan yang merata, kuat tidak mudah retak, butirannya halus dan warnanya cerah. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil elektroplating, dan pemahaman tentang elektrolisis pada elektroplating baik tentang teori dasarnya, reaksi-reaksi yang terjadi, dan komponen-komponen yang diperlukan.
PENENTUAN ZONASI DAERAH TINGKAT KERAWANAN BANJIR DI KOTA GORONTALO PROPINSI GORONTALO UNTUK MITIGASI BENCANA Arifin, Yayu Indriati; Kasim, Muh.
Sainstek VOL 06, NO 06, 2012
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.044 KB)

Abstract

Sejak kota Gorontalo tumbuh menjadi ibukota propinsi dan terpusatnya pembangunan di wilayah perkotaan menimbulkan permasalahan tersendiri. Salah satu adalah banjir. Mengingat begitu besarnya dampaknya maka diperlukan penelitian untuk menghasilkan informasi tentang tingkat kerawanan banjir di Kota Gorontalo. Metode penelitian adalah mengkompilasi antara metode kualitatif dan kuantitatif yang dipadukan dengan survey lapangan. Hasil yang diperoleh adalah daerah penelitian dapat dibagi kedalam 3 satuan geomorfologi yaitu satuang geomorfologi pedaran, bergelombang dan perbukitan bergelombang. Curah hujan rata-rata bulanan berkisar antara 61 - 169.58 mm/bulanan sedangkan curah hujan tahunan adalah 1.461 mm/tahun dengan tipe iklimnya adalah C - D. Geologi di bagi kedalam 3 satuan batuan yaitu dari tua ke muda adalah satuan batuan granit, breksi vulkanik dan alluvial, struktur geologi yang bekerja berarah barat laut-tenggara. Jenis tanah di daerah ini adalah lempung. Kedalaman muka air tanah berkisar antara 100 - 225 cm termasuk air tanah dangkal. Penggunaan lahan dapat di bagi 5 yaitu persawahan, pemukiman dan perkantoran, tegalan, pertambangan dan hutan jarang. Zonasi tingkat kerawanan banjir dapat di bagi 3 yaitu zona rawan tinggi, aona rawan rendah dan zona tidak rawan. Upaya mitigasi yang harus dilakukan adalah mengembalikan fungsi lahan sesuai peruntukannya

Page 3 of 18 | Total Record : 179