cover
Contact Name
Lalu Arifin A Bakti
Contact Email
arifin.ab@unram.ac.id
Phone
+62811390177
Journal Mail Official
arifin.ab@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No.62, Gomong, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Journal of Soil Quality and Management
Published by Universitas Mataram
ISSN : 29647398     EISSN : 29629535     DOI : https://doi.org/10.29303/jsqm
Core Subject : Agriculture, Social,
Journal of Soil Quality and Management (JSQM) is open access, published by Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Mataram University, contains scientific articles form of original research results and an overview of aspects of land and land management that includes: Soil Fertility, Soil Chemistry, Soil Biology, Soil Physics, Pedology Land Information Systems, Soil and Water Quality, Environmental Science Biogeochemistry, Structure, Function of Ecosystems and land Land Recovery Carbon Dynamics and Climate Changes
Articles 32 Documents
Efektivitas Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea Linnaeus) di Tanah Inceptisol Ghinayatul Amjad; I Putu Silawibawa; R. Sutriono Sutriono
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair (POC) limbah tahu pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica juncea Linnaeus). Metode penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan, masing-masing perlakuan memiliki 3 ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Penelitian dilakukan bulan Agustus-Oktober 2022 di green house Lingkungan Monjok Kebon Jaya Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Perlakuan yang digunakan T0 (tanpa pemberian POC), T1 (konsentrasi POC 5%), T2 (konsentrasi POC 10%), T3 (konsentrasi POC 20%), T4 (konsentrasi POC 30%), T5 (konsentrasi POC 40%), T6 (konsentrasi POC 50%), dan T7 (konsentrasi POC 60%). Parameter yang diuji dalam penelitian yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang akar, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, efisiensi serapan hara N, dan N-total tanah. Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan lebar daun. Namun, berpengaruh nyata terhadap panjang akar, berat brangkasan basah dan berat brangkasan kering.
Hubungan Kejadian Kekeringan Dengan Fenomena El-Nino Di Wilayah Kabupaten Lombok Utara Lia Rizki Yanti; Ismail Yasin; I Nym Soemeinaboedhy
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.122

Abstract

Abtraks: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fenomena El-Nino terhadap iklim di Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara yaitu Pemenang Timur, Pemenang, Tanjung, Sambik Bangkol, Gangga, Santong, Bayan dan Senaru pada bulan Maret-Mei 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif, yakni penanganan masalah yang ada dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, menganalisa, menginterpretsikan data, dan menarik suatu kesimpulan. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data curah hujan diambil dari 8 titik yang tersebar di Kabupaten Lombok Utara yang berasal dari stasiun hujan milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang meliputi data curah hujan dasarian dalam rentang waktu 30 tahun (1991-2020), dan data Indeks Osilasi Selatan tahun (1991-2020) dari Badan Meteorologi Australia yang di akses di http://www.bom.gov.au/climate/current/soi2.shtml. Hasil dari penelitian ini adalah Kejadian kekeringan di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan adanya keterkaitan erat dengan fenomena El-Nino yaitu dengan melihat rata-rata nilai konsistensinya sebanyak 21 kali konsisten dalam musim hujan dan rata-rata konsistensi pada musim kemarau sebanyak 12 kali konsistensi. Dalam rentang tahun (1980-2020) pada musim hujan telah terjadi El Nino dengan SOI < -5 sebanyak 13 kali, Netral dengan SOI antara -5 dan 5 sebanyak 19 kali dan La Nina dengan SOI lebih dari 5 sebanyak 8 kali. Kemudian pada musim kemarau telah terjadi El Nino dengan SOI lebih dari -5 sebanyak 12 kali, Netral dengan SOI antara -5 dan 5 sebanyak 18 kali, dan La Nina dengan SOI lebih dari 5 sebanyak 10 kali. Kata kunci : El-Nino; Konsistensi; SOI
Keanekaragaman Makrofauna Tanah Di Bawah Naungan Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri blume) Di Hutan Sekunder Senaru Lombok Utara Lale Rima Ilmu Tanah; Lolita Endang Sosilawati; Baharuddin
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.125

Abstract

Makrofauna tanah merupakan indikator perubahan penggunaan lahan yang paling sensitif sehingga dapat digunakan sebagai prediktor atau indikator perubahan kualitas lahan. Peran penting makrofauna tanah di lahan pertanian adalah menjaga kualitas lingkungan dan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman makrofauna tanah di bawah naungan tanaman porang di Hutan Sekunder Senaru Lombok Utara. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi, yaitu pengambilan sampel langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan lubang perangkap (pit fall trap) dan pemilahan manual (hand sorting). Parameter yang diamati adalah indeks keanekaragaman (H`). Ditemukan 2 filum dari makrofauna tanah yang terdiri dari 4 kelas dengan 9 ordo dan 11 famili. Filum Arthropoda sebagian besar dalam kelas Insecta, yang terdiri dari 6 ordo, dan 8 famili, sedangkan filum Mollusca yang terdiri dari 1 kelas, 1 ordo, dan 1 famili. Kelimpahan fauna tanah (makrofauna tanah) dalam suatu ekosistem sangat bergantung pada kondisi lingkungan tempat organisme tersebut hidup dan berkembang. Indeks keanekaragaman makrofauna tanah yang ditentukan di lokasi penelitian berkisar antara 0,05 hingga 0,44 termasuk dalam kategori rendah berdasarkan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener yaitu H’ < 1 rendah, H’ 1-3 sedang, dan H’ >3 tinggi, dari tiga lokasi penelitian yaitu tanaman porang berumur 3 tahun, tanaman porang berumur 2 tahun dan tidak ada tanaman porang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur tanaman porang tidak mempengaruhi keberadaan makrofauna tanah, tetapi keberadaan makrofauna tanah dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA TANAH ASOSIASI HAPLUDANDS-EUTRUDEPTS PADA LAHAN BERBATU APUNG DI KECAMATAN MONTONG GADING LOMBOK TIMUR Selviya Rosita; Baharuddin Abu Bakar; Mahrup
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i2.126

Abstract

This study aims to determine the value of the physical and chemical properties of the soil association hapludands-eutrudepts on ex-mined pumice land and non-mined land. This research was conducted in the District of Montong Gading and the Physics Laboratory and Soil Chemistry Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Mataram in July 2022. The method used in this study was a descriptive method with survey techniques in the field accompanied by soil sampling supported by soil analysis in the laboratory and data collection. secondary data are land use maps and administrative maps. Parameters of soil physical observation are soil texture and porosity. Parameters observed in soil chemistry were pH (Electrometric Method), total-N (Kjedahl Method), available-P (Bray II Method) and K-exchanged (pH 7 Extractor). The results showed that the soil at the study site had a sandy loam and loamy sand texture and had relatively the same porosity level. The research soil has a slightly acidic pH except for the non-mined service which has a neutral pH, nitrogen content of the research soil had low nitrogen content on non-mined land and very low on ex-mined land, phosphor content The research soil has a very high phosphor content except for ex-mining plantations which have high phosphor and potassium content of Pelitian soil has moderate potassium content except for ex-mining settlements which have high potassium.
Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Tanamanan Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Dengan Berbagai Tanaman Naungan Di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Sabariyah Sabariyah; Baharuddin Abubakar; IGM Kusnarta
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i2.143

Abstract

The Porang plant (Amorphophallus muelleri Blume) is one of the plants included in the ranks of superior food commodities that greatly support the economy of the people and the country. The purpose of this study was to determine the class of land suitability for Porang plants (Amorphophallus muelleri Blume), the class of land suitability for various shade crops, and the most suitable shade for Porang Plants in Bayan District, North Lombok Regency. This research was conducted using a descriptive method with survey techniques that included a series of basic map making activities and eight surveys. Data from field surveys and laboratory analysis were analyzed using the matching method. The results of this study show that the characteristics of the land in the research location of Porang planting land (Amorphophallus muelleri Blume) and Shade Plants in Bayan District, North Lombok Regency are included in the characteristics of land with a level of suitability between very appropriate (S1), quite appropriate (S2), marginal (S3), and not appropriate (N).
Efektivitas Berbagai Dosis Pupuk Phonska Pada Media Tanam Buatan Terhadap Ketersediaan P dan K Tertukar Tanah Serta Hasil Pakcoy Anggi Rahayu; Raden Sri Tejowulan; Baharuddin Abu Bakar; Mulyati
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mining activities generally leave infertile residual soil, so a strategy needs to be carried out, namely through artificial planting media (MTB) innovations. The purpose of this study was to determine the fertility rate of MTB, the effect of phonska fertilizer doses on the availability of P and K mixed in soil, growth and yield of Pakcoy and the correlation of the level of correlation regression between the availability of P and K mixed in planting media and the wet body weight of Pakcoy plants. The research method used was the experimental method, with a completely randomized design (CRD) of 8 treatments, as follows: P0 = 5 kg of ex-mining soil without additional treatment (control), P1 = MTB (1.6 kg of ex-mining soil + 1 kg of goat manure + 0.3 kg of rice husk biochar) without phonska, P2 = MTB + 20% phonska, P3 = MTB + 40% phonska. P4 = MTB + 60% phonska. P5 = MTB + 80% phonska, P6 = MTB + 100% phonska, P7 = 5 kg of ex-mining land + 100% phonska. Each treatment was repeated 3 times to obtain 24 experimental pot units. Parameters measured were soil texture, available P, exchangeable K, growth, pakcoy yield and other parameters. The results of this study resulted in an additional dose of Phonska fertilizer of 180 kg per hectare (60% Phonska) giving the best plant growth and yields, namely plant height (18.5 cm), number of leaves (19 strands), and wet chestnut weight of 92.6 grams per polybag . The correlation between available-P and K-exchanged soil and fresh plant weight gave a very strong correlation with a coefficient of determination of 0.99 for available-P and 0.85 for K-exchanged. The addition of goat manure and rice husk biochar can improve soil quality and provide maximum results for the growth and yield of pakcoy and can minimize the use of inorganic fertilizers.
Karakteristik Kimia Tanah Dari Lahan Agroforestri Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Mataram Di Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara Vilia Rosalina; Lalu Arifin Aria Bakti; Sukartono Sukartono
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to evaluate the chemical characteristics of the soil from agroforestry land on various types of land cover in the Unram Educational Forest, Senaru Village, Bayan District, North Lombok Regency. This research was carried out in the Senaru Educational Forest, North Lombok and soil analysis was carried out at the Soil Chemistry and Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Mataram in September-November 2022. The method used in this study was a descriptive method using a field survey technique. The descriptive method begins with data collection, data analysis and data interpretation. Soil chemical characteristics (pH, C-organic, Cation Exchange Capacity (CEC), Nitrogen, Phosphorus, and Potassium) were obtained by analysis in the laboratory. The results of this study indicate that the chemical characteristics of the soil in the Senaru Educational Forest Area with Special Purposes (KHDTK) are relatively the same. In general, soil fertility status, especially nutrient status (pH, C-organic, Cation Exchange Capacity (CEC), Nitrogen, Phosphorus, and Potassium) ranges from good to very good.
Pengaruh Aplikasi Bahan Organik dan Teknik budidaya (Konvensional dan Aerobik) Terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah Serta Pertumbuhan padi Beras Merah Pada Bedeng Permanen Agnia Mawaddah; I Gusti Made Kusnarta; Ni Wayan Dwiani
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bahan organik dan teknik budidaya (konvensional dan aerobik) terhadap beberapa sifat fisika tanah serta pertumbuhan padi beras merah pada bedeng permanen dengan melaksanakan percobaan lapangan di Desa Beleke, kecamatan Gerung, kabupaten Lombok Barat dimulai dari bulan Maret sampai dengan Desember 2020. Percobaan menggunakan Rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan dua faktor; faktor pertama teknik budidaya (T) meliputi konvensional (T1), aerobik menggunakan bedeng permanen (T2), dengan 3 blok dan empat perlakuan yaitu tanpa bahan organik (L0); sekam padi (L1); abu sekam padi (L2), abu sekam padi dan pupuk kandang sapi (L3). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara teknik budidaya konvensional dengan penambahan abu sekam padi dan pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 54 hst dengan nilai tertinggi 83,11 cm. Interaksi aantara teknik budidaya aerobik pada bedeng permanen dengan penambahan abu sekam padi dan pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap jumlah daun dengan nilai terbanyak 91,77 helai dan sifat fisika tanah (BV Tanah) dengan nilai terendah 0,865 g/cm3. Teknik budidaya konvensional berpengaruh terhadap sifat fisika tanah yaitu kapasitas lapang dengan nilai tertinggi 23,46% dan kadar lengas maksimum tanah dengan nilai tertinggi 56,07%.
Pemetaan Alih Fungsi Lahan Di Gili Tarawangan Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Andika Ditya Rahman; Lalu Arifin Aria Bakti; Bustan Bustan
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v2i1.148

Abstract

Gili Trawangan ialah sebuah pulau wisata yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Pemenang, Desa Gili Indah, yang terletak pada koordinat lintang dan bujur : -8.350785, 116.038628 memiliki luas ± 340 ha, Gili Trawangan sebuah pulau wisata yang cukup banyak diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Maka dari itu penyediaan prasarana haruslah memadai sehingga para pengunjung mendapatkan pelayanan yang bagus dan merasa nyaman untuk datang ke Gili Trawangan. Sehingga para pengusaha investor berlomba-lomba untuk mencari lahan perkebunan milik warga Gili Trawangan untuk dijadikan sebagai tempat membangun hotel, villa dan restaurant karena kedepannya sangat menguntungkan bagi para pengusaha. Ketersediaan lahan di Gili Trawangan yang kurang juga menjadi kendala tersendiri, dengan demikian terpaksa melakukan alih fungsi lahan perkebunan kelapa menjadi daerah pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan penggunaan lahan di Gili Trawangan untuk mengetahui laju alih fungsi yang terjadi dari tahun 2013 sampai 2021 serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan ArcGis 10.4, yang mana tahapan-tahapannya meliputi koreksi geometrik, dan interpretasi citra. Data yang digunakan adalah data citra satelit dengan periode perekaman dari tahun 2013-2021. Hasil analisis menunjukan bahwa perubahan tata guna lahan yang terjadi pada Gili Trawangan selama kurun waktu sembilan tahun, dari tahun 2013 sampai dengan 2021 yaitu sebesar 136,19 Ha dengan laju alih fungsi sebesar 434,96%. Perubahan terjadi pada lahan perkebunan, lahan vegetasi non budidaya, dan lahan terbuka menjadi lahan sarana dan prasarana wisata. Faktor-faktor yang menyebabkan alih fungsi lahan yaitu banyak terjadinya pembangunan sarana dan prasarana pariwisata. Faktor lainnya yaitu dari segi ekonomi hasilnya lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjadi petani kelapa, dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.
Evaluasi Kelas Kesesuian Lahan Skala Semi Detail Pada Lokasi Budidaya Temabau Virginia (Nicotiana tabacum) di Kabupetan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Fahrudin Fahrudin; Padusung Padusung
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertemakauan di NTB memang sudah mendunia, bukan hanya dari segi produksi tapi juga kuwalitas yang mumpuni setelah Berazil. Melihat besarnya budidaya tembakau di Lombok yang hampir terdapat di semua Kabupaten dan merupakan salah satu komoditi andalan yang sudah lama dikembangkan, sehingga perlu dilakukan evaluasi lahan yang tepat dalam mendukung pengembangan budidaya tembakau khususnya tembakau “Virginia Lombok”. Hasil evaluasi lahan yang dilakukan di Kabupaten Lombok Timur di 4 Kecamatan yang merupakan sentral budidaya tembakau memperlihatkan bahwa kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2), dengan melakukan beberapa upaya perbaikan untuk meningkankan potensi lahan. Ada beberapa faktor penghambat yang ditemukan dil apangan curah hujan yang telalu tinggi mencapai 1457 mm/tahunnya, retensi hara (rerata KTK: 44.42 %meq; pH [H20] 6,73; K-tersedia: 3,51 serta kandungan BO: <1,19%). Selain itu tingkat kelerengan andil dalam menghabat budidaya tembakau karena akan mempercepat laju limpasan permukaan. Dengan ada faktor penghambat maka perlu diadakan upaya perbaikan untuk meningkatkan kelas kesesuain lahan seperti: Pembuatan saluran irigasi memadai, Pembuatan embung, penyemprotan zat kapur untuk menekan tingkat kebasaan pada tanah (pH >7,5), dan Penambahan Bahan organik dengan pengembalian sisa tanaman atau mengurangi menggunakan pupuk sintetik

Page 3 of 4 | Total Record : 32