cover
Contact Name
-
Contact Email
mjagrotek@umk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mjagrotek@umk.ac.id
Editorial Address
Jl. Lingkar Utara UMK, Gondangmanis, Kecamatan Bae, , Kab. Kudus, Provinsi Jawa Tengah, 59327
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Muria Jurnal Agroteknologi
ISSN : -     EISSN : 29621941     DOI : https://doi.org/10.24176/mjagrotek
Core Subject : Agriculture,
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan secara online oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus berisi hasil penelitian tentang agronomi, bioteknologi pertanian, pemuliaan tanaman, tanah, dan proteksi tanaman. Terbit dua volume dalam setahun pada bulan Juni dan Desember.
Articles 25 Documents
PERTUMBUHAN STEK KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria Berg.) AKIBAT PERLAKUAN PUPUK KANDANG SAPI Shodiq Eko Ariyanto; Nindya Arini; Subur Sedjati
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v1i1.8254

Abstract

White turmeric is one of the traditional medicinal ingredients that can inhibit the proliferation of cancer cells and has various other benefits. Turmeric grows well in loose, fertile soil, contains organic matter, and is well drained. Manure is an organic fertilizer derived from livestock manure, either in the form of solids (faeces) mixed with food residue or urine, has the ability to improve the physical, chemical, and biological properties of the soil. The purposes of this study were (1) to determine the effect of giving cow manure to white turmeric suppression, and (2) to determine the dose of cow manure used. The design used in this study was a randomized block design consisting of five levels of treatment with manure doses. cows per polybag, namely: A (0 g), B (100 g), C (200 g), D (300 g) and E (400 g). The results of the study of cow manure treatment had a significant effect on shoot growth rate, shoot length, number of leaves and growth 
KAJIAN PEMBERIAN MICROORGANISME LOKAL (MOL) BUAH JERUK PADA TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Khairul Anwar; Nova Laili Wisuda; Heny Alpandari; Tangguh Prakoso
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v2i1.10415

Abstract

Micro Organisme lokal (MOL) memiliki peran pada pertumbuhan tanaman karena mengandung unsur hara mikro dan makro serta mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman. Pengunaan MOL sangat penting untuk menunjang pertumbuhanan dan hasil tanaman kacang hijau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian MOL buah jeruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus pada bulan Oktober 2021 – Januari 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Factor Tunggal dengan 3 perlakuan yaitu konsentrasi MOL  50 ml/L (D1), 75 ml/L (D2), 100 ml/L (D3) dimana setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga total menjadi 9 petak.  Data hasil penelitian selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan Analysis of varian (Anova), bila terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) α 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi MOL buah jeruk berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot berangkasan segar, bobot berangkasan kering, bobot polong pertanaman, bobot polong perpetak, jumlah polong pertanaman, dan berat biji kering per tanaman kecuali tinggi tanaman pada 14 HST pada ketiga perlakuan, yaitu dari 50 ml/L, 75 ml/L, 100 ml/L
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN JUMLAH MATA TUNAS BATANG ATAS TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK ALPUKAT (Persea americana Mill.) Fadhila Auliyana; Endang Dewi Murrinie; Suharijanto Suharijanto
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v1i2.9006

Abstract

Avocado plants (Persea americana Mill.) can be propagated vegetatively through grafting. One of the main problems in grafting is the decline in the quality of the scion during storage if it must be imported from other areas, thereby reducing the success of grafting. Another factor that must be considered in grafting is the number of buds, the more the number of buds used, the more shoots that grow. The purpose of the study was to determine the effect of storage time and the number of scion buds on the success of grafting avocado shoots. The research was conducted from March to June 2022 at the Bulu Horticultural Seed Garden, Bulu District, Rembang Regency, Central Java. The study was a two-factor factorial experiment using a completely randomized block design which was repeated three times. The first factor was the storage time of the scion which consisted of three levels, namely 0, 3, and 6 days. The second factor is the number of buds, consisting of 3 levels, namely 2, 3, and 4 buds. The results showed that storage time had no effect on the success of grafting avocado shoots. However, 6 days of storage gave the lowest number of leaves at the age of 6 weeks after grafting. The number of buds did not affect the success of grafting avocado shoots. There was no interaction between storage time and the number of buds on the success of grafting avocado shoots.
Pengaruh Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Perkembangan Jagung Manis (Zea mays L.) Di Tanah Inceptisol Khairul Anwar; Heny Alpandari; Nindya Arini; Tangguh Prakoso
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v2i2.11508

Abstract

Jagung manis (Zea mays L.) merupakan salah satu hasil pertanian yang disukai oleh masyarakat karena rasanya yang manis, kaya akan karbohidrat, protein, dan vitamin, serta rendah lemak Permintaan jagung manis terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk dan kebutuhan yang bertambah baik untuk konsumsi langsung, bahan baku industri pangan, maupun industri pakan ternak. Perlu ada ekstensifikasi dalam penaman jagung, dengan memanfaatkan lahan Inceptisol.Tujuan penelitian ini adalah mengatahui konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays L) pada tanah Inceptisol. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Kebun Pengembangan Pembibitan Palawija Rendole Pati dan Universitas Muria Kudus (UMK). Penelitian ini mengunkan percobaan eksperimental Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktor Tunggal dengan 3 perlakuan, sebagai berikut: R0: 0 ml/l, R1: 20 ml/l dan R2: 40 ml/l. Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalis mengunakan Analysis of Variance (ANOVA), apabila terjadi perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menujukan konsentrasi PGPR berpengaruh nyata pada parameter bobot brangkasan kering dan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tongkol tanpa kelobot, kadar kemanisan, diameter tongkol dan panjang tongkol. tidak berbeda nyata. Kesimpulan hasil penelitian pertumbuhan dan produksi jagung manis pada tanah Inceptisol tertinggi pada konsentrasi 40 ml/L.
KAJIAN PEMBERIAN PUPUK PELENGKAP CAIR URIN SAPI TERHADAP HASIL MELON (Cucumis melo L.) Shodiq Eko Ariyanto; Suharijanto Suharijanto
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v2i1.10406

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk pelengkap cair Urin sapi terhadap hasil melon (Cucumis melo L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bondo Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2022. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) terdiri atas dua faktor dan satu kontrol perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk pelengkap cair Urin sapi dengan 3 level yaitu konsentrasi 100 ml/L (D1), konsentrasi 200 ml/L (D2), dan konsentrasi 300 ml/L (D3). Faktor kedua adalah frekuensi pemberian pupuk pelengkap cair dengan 3 level yaitu pemberian 2 kali pada umur 20 HST dan 30 HST (F1), pemberian 3 kali pada umur 20 HST, 30 HST, dan 40 HST (F2), pemberian 4 kali pada umur 10 HST, 20 HST, 30 HST, dan 40 HST (F3)Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk pelengkap cair Urin sapi berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman melon dan meningkat mutu  buah dari M2 (1,0 – 1,5 kg)   menjadi M1 (1,5 kg). Bobot buah tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 300 ml/L (D3) yaitu 2,49 kg dan terendah pada perlakuan tanpa pupuk pelengkap cair (kontrol) yaitu 2,02 kg. Juga meningkatkan kadar gula melon dari katagori rendah (9,37%) menjadi sedang  (8 – 13%), dengan kadar gula berkisar antara (10,80-11,53%).
KAJIAN MACAM MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI NUTRISI AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L) PADA SISTEM HIDROPONIK DRIP IRRIGATION Veronica Krestiani; Hadi Supriyo
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v1i1.8250

Abstract

AbstrakSelada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik. Pemberian air ke tanaman disalurkan langsung ke daerah perakaran tanaman sehingga penggunaan sistem irigasi tetes ini sangat efektif dan efisien dalam hal penggunaaan air yaitu memiliki efisiensi irigasi mencapai 90%. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pladen Kecamatan Jekulo Kudus mulai bulan November-Desember 2018, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah macam media tanam yang terbagi menjadi 3 level yaitu M₁ (media pasir), M₂ (media arang sekam), M₃ (media cocopeat). Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi nutrisi AB Mix yang dibagi menjadi 3 level yaitu K₁ (750 ppm), K₂ (1000 ppm), K₃ (1250 ppm).Perlakuan macam media tanam sangat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada sistem hidroponik drip irrigation. Ditunjukkan pada semua parameter yakni tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, brangkasan segar akar, brangkasan segar tajuk, brangkasan kering akar, dan brangkasan kering tajuk.Perlakuan konsentrasi nutrisi AB Mix sangat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada sistem hidroponik drip irrigation. Hal ini ditunjukkan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panajang akar, brangakasan segar akar, barangkasan segar tajuk, brangkasan kering akar, dan brangkasan kering tajuk. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi pada parameter brangkasan kering akar dan brangkasan kering tajukAbstractLettuce (Lactuca sativa L) is one of the horticultural commodities that has quite good prospects and commercial value. The increasing number of Indonesians and the increasing awareness of the population of nutritional needs have led to an increase in the demand for vegetables. The provision of water to plants is channeled directly to the root area of the plant so that the use of this drip irrigation system is very effective and efficient in terms of water use, which has an irrigation efficiency of up to 90%. This research was carried out in Pladen Village, Jekulo Kudus District from November to December 2018, using a Complete Group Randomized Design (RAKL) consisting of 2 factors with 3 tests. The first factor is the type of planting media which is divided into 3 levels, namely M₁ (sand media), M₂ (husk charcoal media), M₃ (cocopeat media). While the second factor is the nutritional concentration of AB Mix which is divided into 3 levels, namely K₁ (750 ppm), K₂ (1000 ppm), K₃ (1250 ppm). The treatment of various planting media is very significantly influential on the growth and yield of lettuce plants in the drip irrigation hydroponic system. Shown in all parameters, namely plant height, number of leaves, leaf length, root length, fresh root brangkasan, fresh brangkasan header, dry root brangkasan, and canopy dry brangkasan. Ab Mix nutrient concentration treatment has a significant effect on lettuce plant growth and yield in the drip irrigation hydroponic system. This is indicated in the parameters of plant height, number of leaves, leaf length, root length, fresh root brangakasan, fresh canopy stuff, dry root brangkasan, and dry canopy brangkasan. The results of this study showed an interaction in the parameters of dry root brangkasan and header dry brangkasan
Kajian Pengaruh Macam dan Kosentrasi Zat Pengatur Tumbuh Auksin terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Tanaman Jati (Tectona grandis) veronica krestiani; Mohamad Toharudin
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v2i1.10411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam dan kosentrasi zat pengatur tumbuh auksin terhadap pertumbuhan stek pucuk jati (Tectona grandis). Penelitian dilaksanakan di Desa Kunir, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak dengan ketinggian tempat 5 meter di atas permukaan laut. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juli – Oktober 2022. Rancangan percobaan yaitu percobaan faktorial berpola dasar rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor sebagai perlakuan dan tiga kali ulangan dalam blok. Faktor pertama adalah macam zat pengatur tumbuh auksin yaitu Z1: IBA  dan Z2: NAA dan factor ke dua adalah kosentrasi dengan tiga aras konsentrasi, yaitu  K1: 10 ppm, K2: 20 ppm dan K3: 30 ppm sehingga terdapat enam kombinasi diulang tiga kali sebagai blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam zat pengatur tumbuh auksin berpengaruh pada bobot segar dan bobot kering stek pucuk, perlakuan konsentrasi berpengaruh pada panjang akar setek pucuk jati, dan tidak terdapat interaksi antara zat pengatur tumbuh dan konsentrasi pada pertumbuhan stek pucuk jati.
KAJIAN KOMPOSISI PUPUK KANDANG SAPI DAN KOSENTRASI UREA TERHADAP HASIL SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) JONATHAN HENDRI WICAKSONO; Hendy Hendro Sri Djono; Shodiq Eko Ariyanto
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v1i2.9202

Abstract

[13/12 15.01] Mas Buang PSI: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam campuran tanah dengan pukuk kandangan sapi dan pemberian pupuk urea melalui daun tehadap pertumbuhan dan hasil sawi hijau (Brassica juncea L.). Penelitian telah dilaksanakan di Desa Tamansari Kecamatan Tlogowungu dengan ketinggian tempat 17 m diatas permukaan laut dengan jenis tanah latosol dan dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2022. Metode penelitian adalah percobaan faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas dua faktor sebagai perlakuan dengan tiga kali ulangan (blok sebagai ulangan). Faktor pertama komposisi Media Tanam (M), terdiri atas tiga (3) taraf yaitu: tanah/kontrol (K0), tanah dengan pupuk kandanga sapi perbandingan 1:1 (M1), tanah dengan pupuk kandanga sapi perbandingan 1:2 (M2). Faktor kedua yaitu: konsentrasi pupuk urea diberikan melalui daun terbagi empat aras: kontrol (K0), konsentrasi pupuk urea 1 g l-1 (K1), konsentrasi pupuk urea 2 g l-1 (K2), dan konsentrasi pupuk urea 3 g l-1 (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, komposisi media tanam antara tanah dengan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau, dengan terbaik pada perlakuan M2 (tanah ditambah pupuk kandang sapi 1:2). Perlakuan konsentrasi pupuk urea dengan pemberian lewat daun tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Perlakuan interaksi antara komposisi media tanam (campuran tanah ditambah pupuk sapi) dengan kosentrasi pupuk urea tidak berpengaruh nyata dan tidak terjadi interaksi[13/12 15.02] Mas Buang PSI: This study aims to determine the effect of the composition of the planting medium mixed with cow manure and urea fertilizer on the growth and yield of mustard greens (Brassica juncea L.). The research has been carried out in Tamansari Village, Tlogowungu District with an altitude of 17 m above sea level with latosol soil types and carried out in June - August 2022. The research method was a factorial experiment with the basic pattern of Completely Randomized Block Design (RAKL) consisting of two factors as treatment with three replications (block as replication). The first factor is the composition of Planting Media (M), consisting of three (3) levels, namely: soil/control (K0), soil with cow manure ratio 1:1 (M1), soil with cow manure ratio 1:2 (M2) . The second factor is: the concentration of urea fertilizer given through the leaves divided into four levels: control (K0), urea fertilizer concentration 1 gl-1 (K1), urea fertilizer concentration 2 gl-1 (K2), and urea fertilizer concentration 3 gl-1 ( K3).The results showed that the composition of the planting medium between soil and cow manure had a significant effect on the growth and yield of mustard greens, with the best treatment being M2 (soil plus cow manure 1:2). Treatment of concentration of urea fertilizer by giving it through the leaves did not significantly affect the growth and yield of mustard greens. The interaction treatment between the composition of the growing media (mixture of soil plus cow manure) and the concentration of urea fertilizer had no significant effect and no interaction occurred.
Pemanfaatan Isolat Bakteri Tongkol Jagung Sebagai Bioaktivator Alami Dalam Pengomposan Tongkol Jagung (Zea mays) Heny Alpandari; Tangguh Prakoso; Agung Astuti; Mulyono Mulyono
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v1i1.8215

Abstract

Tongkol jagung diperkirakan menyumbang sebesar 40-50% dari berat panen jagung dan memiliki kandungan lignin sebesar 15%, kandungan selulosa 45%, kandungan hemiselulosa 35% sehingga lama terurai. Proses penguraian selulosa secara alami memerlukan bantuan bakteri selulotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat bakteri dari tongkol jagung busuk yang mampu mendegradasi selulosa dan untuk mengetahui kemampuan bakteri tersebut dalam mempercepat pengomposan pada tongkol jagung. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap: mengambil isolat dari tongkol jagung busuk, isolasi, karakterisasi, skrining bakteri, aplikasi pada tongkol jagung dan pengamatan pengomposan. Hasil isolasi dan pemurnian dari tongkol jagung didapatkan 3 jenis bakteri selulotik yang termasuk dalam genus Bacillus, berwarna krem, putih dan merah muda. Ketiga bakteri tersebut memiliki kemampuan degradasi selulotik pada tongkol jagung, ditandai dengan zona bening pada media CMC. Pengujian Aktivator alam memberikan hasil yang tidak beda nyata dengan perlakuan aktivator komersial. C/N rasio kompos pada semua perlakuan sudah sesuai dengan SNI, yaitu perlakuan Aktivator alam 12,01, aktivator komersial 12,83 dan tanpa aktivator adalah 17,04
Pemanfaatan Limbah Padat Biogas Kotoran Sapi pada Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Endang Dewi Murrinie; Farida Yuliani; Aziz Mahendra Syah
Muria Jurnal Agroteknologi (MJ-Agroteknologi) Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mjagrotek.v2i2.11775

Abstract

Salah satu permasalahan penurunan produktivitas tanaman per satuan luas lahan diduga karena semakin rendahnya bahan organik tanah, oleh karena itu penggunaan bahan organik dalam budidaya tanaman harus ditingkatkan. Salah satu bahan organik yang dapat dimanfaatkan adalah limbah padat biogas kotoran sapi yang telah dikomposkan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh dosis dan cara pemberian limbah padat biogas kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Klumpit, Gebog, Kudus pada ketinggian 16 meter dari permukaan laut. Penelitian merupakan percobaan faktorial 3x3 ditambah 1 kontrol tanpa pemberian limbah biogas dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis limbah padat biogas, terdiri dari tiga dosis yaitu 10, 20, dan 30 t/ha. Faktor kedua adalah cara pemberian limbah padat biogas yang terdiri dari tiga level, yaitu diberikan dalam lubang tanam, diberikan dalam larikan, dan diberikan bersama pengolahan tanah satu minggu sebelum tanam. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah padat biogas meningkatkan secara nyata pertumbuhan dan hasil kedelai dibandingkan kontrol. Dosis limbah padat biogas 20 t/ha memberikan hasil kedelai tertinggi. Cara pemberian limbah padat biogas bersama dengan pengolahan tanah seminggu sebelum tanam memberikan hasil kedelai tertinggi.One of the problems of decreasing crop productivity per unit area of land is thought to be due to the lower soil organic matter, therefore the use of organic matter in plant cultivation must be increased. One of the organic materials that can be utilized is solid waste biogas cow dung that has been composted. The purpose of the study was to determine the effect of dosage and method of giving cow dung biogas solid waste on soybean growth and yield. The study was conducted in the rice fields of Klumpit Village, Gebog, Kudus at 16 meters above sea level. The study was a 3x3 factorial experiment plus 1 control without biogas waste using a complete randomized group design repeated three times. The first factor is the dose of biogas solid waste, consisting of three doses, namely 10, 20, and 30 t / ha. The second factor is the method of giving biogas solid waste which consists of three levels, namely given in planting holes, given in runs, and given with tillage one week before planting. The results showed that applying biogas solid waste significantly increased the growth and yield of soybeans compared to controls. A biogas solid waste dose of 20 t/ha gives the highest soybean yield. The method of application of biogas solid waste along with tillage a week before planting gives the highest soybean yield

Page 1 of 3 | Total Record : 25