cover
Contact Name
Firmansyah
Contact Email
fpanipahan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jsi@uinsa.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No.682, Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Surabaya, Jawa Timur 60294: Program Studi Sosiologi FISIP UIN Sunan Ampel
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
The Sociology of Islam
ISSN : 27742814     EISSN : 27752143     DOI : https://doi.org/10.15642/jsi
Core Subject : Social,
Jurnal The Sociology of Islam memfokuskan kajiannya pada isu-isu kontemporer dalam masyarakat muslim, termasuk identitas agama, transformasi sosial, relasi gender, isu-isu tentang cyber-religion, hubungan lintas agama, radikalisme dan kajian sosiologis lain yang berkaitan dengan tema Islam dan masyarakat.
Articles 74 Documents
Kekerasan Teologis (Kekerasan Atas Nama Agama) Masyhud, Mustain
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

Disamping menampilkan wajah yang humanis dan penuh kedamaian, sejarah agama diwarnai juga dengan kekerasan dan konflik atas nama agama yang sangat paradoksal dengan wajahnya yang humanis. Tindak kekerasan ini semula ditujukan untuk menyerang siapa saja yang memiliki pandangan baru dan dianggap menyimpang. Belakangan di zaman modern, kekerasan itu juga menyerang simbol-simbol modernitas dan agama lain. Kekerasan atas nama agama ini, dalam sejarahnya dapat ditemukan di hampir semua agama di dunia, baik terhadap orang yang berbeda agama maupun yang seagama tapi berbeda aliran keagamaan. Tiap agama memiliki “delegasi-delegasi teror”. Tulisan ini mengungkap bahwa akar kekerasan atas nama agama bisa terjadi karena faktor pemahaman teologis dan sosial yang terintegrasi melalui tiga variabel: 1) norma dan ajaran agama, 2) sikap dan pemahaman agama dan 3) kondisi sosial, politik dan ekonomi
Relijiusitas dan Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Industri Mazidah, Nur
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

Lazimnya, proses modernisasi dan industrialisasi yang tidak lagi bisa dielakkan di hampir seluruh belahan dunia menyebabkan juga terjadinya gelombang sekularisasi dalam kehidupan keagamaan masyarakat. Proses modernisasi dan industrialisasi membawa serta nilai-nilai rasionalisasi dan pragmatisme yang oleh banyak orang dianggap berhadap-hadapan langsung dengan nilai-nilai agama yang bersifat sakral dan mengagungkan ideal-ideal spiritual. Namun, apa yang terjadi di desa Karangbong Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo justru berbeda. Industrialisasi memang telah merubah wajah desa Karangbong dari masyarakat agraris tradisional menjadi masyarakat industrial, tapi industrialisasi tidak serta merta mengikis nilai-nilai spiritual dalam kehidupan masyarakat. Bahkan, menurut hasil penelitian ini, kehidupan keagamaan masyarakat desa Karangbong justru mengalami peningkatan. Agama, bagi masyarakat desa Karangbong, menjadi identitas dan memberikan makna dalam kehidupan mereka yang justru sangat diperlukan dalam mengarungi kehidupan di era industrial.
Peran Filantropi dalam Pengentasan Kemiskinan di dalam Komunitas Lokal Tamim, Imron Hadi
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

Penelitian ini berusaha untuk mendiskripsikan bagaimana kontribusi filantropi di dalam meningkatkan kesejahteraan. Lokasi penelitian di Desa Sukoreno Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data meggunakan teknik observasi non partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa filantropi yang dilakukan oleh petani jeruk terhadap keluarga miskin baik yang berupa karitas maupun pemberdayaan sera penyediaan sumber-sumber produksi mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan. Kata Kunci: Filantropi, karitas, peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan
Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa Budiati, Atik Catur
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

Dalam agama Islam, jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslim perempuan untuk menutup aurat. Jilbab dapat menjadi tolak ukur tingkat relijiusitas kaum hawa. Tetapi pada perkembangannya, jilbab memiliki ideologi modernisasi yang tersembunyi. Pertama, jilbab sebagai trend fashion. Jilbab seringkali digunakan pada moment-moment tertentu seperti pernikahan, pengajian, arisan,dll. Kedua, jilbab sebagai praktik konsumtif. Berbagai ragam model jilbab ditawarkan dari mulai peragaan busana muslim sampai butik khusus jilbab dijual di mall. Ketiga, jilbab sebagai personal symbol. Jilbab dapat menunjukkan kelas sosial tertentu. Kata Kunci: jilbab, fashion, gaya hidup
PEMETAAN DAN RESOLUSI KONFLIK (Studi Tentang Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo) Ismail, Muchammad
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

Penelitian ini mengkaji peta konflik akibat bencana lumpur Sidoarjo mulai 29 Mei tahun 2006 sampai 29 Mei tahun 2008 antara warga masyarakat lokal dengan PT. Lapindo Brantas Hasil penelitian menunjukkan konflik karena warga korban menuntut tanggung jawab PT Lapindo mengenai ganti rugi (cash and carry) dan pemukiman kembali (resettlement). Konflik terjadi karena kedua belah pihak bertikai masing-masing memiliki pemahaman dan kepentingan yang berbeda. Masalah yang di konflikkan adalah tidak ada petunjuk teknis ganti rugi, kelengkapan verifikasi data fisik, alokasi dana bantuan warga tidak sesuai jadwal, tidak ada acuan penetapan area terdampak, tidak ada penaganan kompensasi gagal panen, adanya pungutan liar dari instansi terkait, pemberian Jadup serta uang kontrakan tidak sesuai kebutuhan hidup, persoalan lokasi pemukiman baru yang tidak sesuai kultur dan bermasalahnya logistik nasi basi dalam pengungsian. Resolusi konflik 1) Arbitrasi yaitu warga meminta LSM sebagai pihak ketiga dengan membuat suatu keputusan yang tidak mengikat. Upaya yang sudah dilakukan dengan pihak ke tiga melalui pendekatan yuridis atau politik hukum, hasil putusan akhir gugatan warga korban dimenangkan perusahaan. 2) Mediasi yaitu terlibatnya Emha Ainun Najib sebagai mediator yang banyak memberikan kesempatan warga melakukan pengamatan data saat bertempat di istana presiden Puri Cikeas Bogor, dengan penuturan cerita (story-telling) tanpa diinterupsi dan sekaligus menindak lanjuti hasil pertemuan rapat pemerintah. Dan menghasilkan konsep pembayaran ganti rugi Cash and Carry 20% dan 80%. 3) Negosiasi yaitu upaya yang dilakukan warga dengan PT. Lapindo untuk mencari problem solving dari kedua belah pihak agar merasa sama-sama diuntungkan. Dan menghasilkan konsep pembayaran Cash and Resettlemen. Kata Kunci: Pemetaan, ganti rugi dan resolusi konflik
KEKUASAAN DAN PERAN GANDA PEREMPUAN (Analisis Sosiologi Terhadap Perempuan Pembatik Di Madiun) Silviana, Ika
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

Hingga kini, kaum perempuan di negeri ini rentan mengalami diskriminasi dan eksploitasi. Konstruksi budaya menempatkan posisi perempuan sebagai pihak yang harus lemah-lembut, sopan-santun, dan patuh pada suami. Mereka tidak diperkenankan melangkahi laki-laki, karena akan dianggap sebagai perempuan yang tidak tahu diri. Dalam kultur masyarakat Jawa, perempuan diidentikan sebagai konco wingking dan tidak diperkenankan bekerja di sektor publik. Hal ini juga dialami oleh perempuan pembatik. Salah satu kasus yang dianalisis di tulisan ini adalah perempuan pembatik di home industry batik Retno Dumilah, Madiun. Mereka mengalami kontrol dari masyarakat untuk menjalankan peran ganda (double bourden): domestik dan publik. Akan tetapi, ditengah keterbatasan itu para perempuan pembatik tersebut terkadang mampu mencari celah agar diri mereka juga mendapatkan kekuasaan dari kelengahan laki-laki. Kata Kunci: Patriarki, Peran Ganda, Kuasa, Perempuan Pembatik
PESANTREN DAN PERUBAHAN SOSIAL Ismail, Muchammad
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 1 (2011): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.1.%p

Abstract

The growth of Pesantren as a traditional Islamic boarding school in the urban area has demonstrated that there have been changes in the pesantren itself. Some examples of Pesantren existing till now in urban areas are Pesantren for students Al-Hikam Malang, Pesantren for Students An-Nur Surabaya, and Pesantren Luhur Al-Husna Surabaya. Those three pesantren, at least there are two changes emerging in Pesantren tradition. First, from educational system perspective, not only teaching classical Islamic intellectualism, Pesantren have been also teaching modern sciences to their students which called Santri. Second, from leadership perspective which Pesantren have their unique leader called Kyai, Pesantren recently produce the concept of ‘Kyai Nasib’ as a specific typology for Islamic leaders who are chosen not because of their relation with the former Kyai nor descendants of Kyai, but because of their piousness, spirituality, managerial knowledge and charisma. Kata Kunci: pesantren, perubahan sosial, Kyai, “Kyai Nasib”, kharisma
PEREMPUAN DI DPRD JAWA TIMUR 2009-2014 Zein Br Siregar, Wahidah
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 2 (2011): December
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.2.%p

Abstract

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah tempat di mana kebijakan-kebijakan publik dibuat. Karenanya, para aktifis perempuan berjuang agar jumlah perempuan yang duduk di lembaga ini bisa ditingkatkan. Harapannya, ketika jumlah perempuan sudah seimbang dengan jumlah laki-laki di DPR/D, maka akan lebih mudah bagi para perempuan anggota DPR/D menyuarakan aspirasi kaumnya. Akan tetapi, membuat kebijakan-kebijakan yang membantu perempuan untuk berkembang dan mendapat penghidupan yang lebih baik bukan juga merupakan hal yang mudah. Para anggota perempuan DPR/D Jawa Timur ini adalah wakil dari kelompok yang berbeda-beda. Mereka bukan saja merupakan wakil konstituen perempuan, tetapi juga menjadi wakil partainya. Sehingga bisa saja terjadi benturan antara mengedepankan kepentingan perempuan atau mengutamakan kepentingan partai. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang posisi perempuan di DPRD Jawa Timur periode 2009-2014, khususnya pada alat-alat kelengkapannya. Selain itu dijelaskan juga tentang latar belakang para anggota perempuan di DPRD Jawa Timur ini terutama dari latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan usia. Dari telaah peneliti terhadap data-data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa jumlah perempuan anggota DPRD Jawa Timur lebih meningkat. Para perempuan anggota DPRD Jawa Timur ini juga memiliki kapabilitas yang mendorong mereka untuk mampu mengerjakan tugas-tugas di DPRD Jawa Timur dengan baik. Kata Kunci: Perempuan DPRD, affirmative action, quota, kebijakan publik, dan representasi
PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA PEREMPUAN BORONGAN DI RUMAH: Sebuah Alternatif Pengentasan Kemiskinan Di Perkotaan Windiani, Windiani
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 2 (2011): December
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.2.%p

Abstract

Tingginya tenaga kerja yang didominasi pekerja perempuan khususnya di sektor informal di perkotaan membutuhkan perhatian semua pihak yang concern terhadap isue-isue gender dan perempuan. Sampai saat ini belum ditemukan bentuk perlindungan dan pemberdayaan yang relevan untuk pekerja sektor informal khususnya bagi pekerja perempuan borongan di rumah yang banyak terdapat di Kawasan Industri Rungkut Surabaya. Sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, model pemberdayaan melalui program Corporate Social Responsibility menarik untuk dikembangkan dengan penguatan kelembagaan, pengembangan komunitas dan pelatihan berbasis pada ketrampilan dan kreatifitas pekerja perempuan dengan tetap memperhatikan kebutuhan perusahaan. Melalui strategi ini diharapkan menjadi alternatif dalam upaya pengentasan kemiskinan di perkotaan sekaligus menjaga keberlanjutan ekonomi masayarakat sekitar khususnya pekerja perempuan dan keberlanjutan bagi perusahaan itu sendiri. Kata Kunci: Perlindungan, Pemberdayaan, Pekerja Borongan , Kemiskinan
PERUBAHAN POLA HUBUNGAN KIAI DAN SANTRI PADA MASYARAKAT MUSLIM TRADISIONAL PEDESAAN Yulianti Umdatul Izzah, Iva
The Sociology of Islam Vol. 1 No. 2 (2011): December
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2011.1.2.%p

Abstract

Dalam masyarakat muslim tradisional pedesaan, kiai memegang peranan yang amat penting dalam kehidupan masyarakat. Kiai, bagi masyarakat Islam tradisional di pedesaan merupakan pemimpin kharismatik, seorang yang dianggap panutan dan mempunyai kelebihan baik pengetahuan tentang agama Islam maupun kelebihan lainnya yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Kiai sangat dihormati dan menjadi panutan bagi santri pada masyarakat muslim tradisional pedesaan. Tetapi kini, setelah banyak pembangunan yang dilakukan di pedesaan, seperti pembangunan lahan sawah menjadi pabrik atau perumahan, maka terjadi perubahan pola hubungan antara kiai dengan santri. Tulisan ini ingin menganalisis perubahan pola hubungan yang terjadi antara kiai dan santri tradisional di pedesaan akibat pembangunan disesuaikan dengan teori-teori yang ada. Kata Kunci: pesantren, kyai, perubahan sosial