cover
Contact Name
Mhd. Halkis
Contact Email
jurnalfakultas@idu.ac.id
Phone
+6281288951380
Journal Mail Official
jurnalfakultas@idu.ac.id
Editorial Address
Universitas Pertahanan Salemba, Jl. Salemba Raya No.3, RT.1/RW.3, Paseban, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Strategi Pertahanan Udara
ISSN : -     EISSN : 28303490     DOI : https://doi.org/10.33172/jspu.v10i1.14808
Core Subject : Social,
Menyajikan analisis kebijakan pertahanan, perencanaan pertahanan, serta strategi pertahanan nasional dan regional.
Articles 65 Documents
KESIAPAN SKADRON UDARA 5 DALAM RANGKA PENGAMANAN ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA II Devi Oktaviandra; Surya Wiranto; Agus Winarna
Strategi Pertahanan Udara Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v10i1.14808

Abstract

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah Alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional. ALKI II merupakan salah satu bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia yang membentang dari Selat Lombok–Selat Makassar–Laut Sulawesi, dimana potensi ancaman berasal dari imbas konflik Blok Ambalat, seperti digunakannya wilayah ALKI II untuk manuver angkatan perang negara tetangga dan imbas lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan, seperti penangkapan ikan dan sumber daya alam lainnya secara ilegal. Dalam operasi pengamanan ALKI II sendiri saat ini kurang ditemukannya kerjasama yang baik dalam setiap satuan udara, hal ini diakibatkan karena kurangnya kerjasama dan komunikasi timbal balik antara gabungan udara, atau dapat dikatakan operasi PAM ALKI II ini dilakukan secara individual. Penelitian ini dibuat dengan tujuan antara lain untuk menganalisis kesiapan pesawat Boeing 737-200 dan profesionalisme personel Skadron Udara 5 dalam rangka pengamanan ALKI II, menganalisis faktor dan kendala yang dihadapi Skadron Udara 5 dalam operasi pengamanan ALKI II, dan menganalisis penyiapan profesionalisme personel Skadron Udara 5. Pada saat operasi kendala koordinasi terkadang tidak berjalan dengan baik karena tidak terjalinnya komunikasi dua arah. Selain kerjasama yang kurang baik, profesionalisme para personel dan kesiapan pesawat dapat mempengaruhi keberhasilan dalam operasi pengamanan. Kurangnya kesempatan dalam mengikuti pendidikan, kursus, maupun latihan yang di selenggarakan oleh Mabes TNI AU maupun pabrik pembuat peralatan inilah yang membuat kurangnya profesionalitas. Prioritas pembinaan yang harus diutamakan adalah tercapainya tingkat kemampuan profesionalisme para penerbang dan pendukung penerbangan yang memiliki kualifikasi dan kemampuan dasar operasional yang diperlukan.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI STRATEGI OPERASI UDARA PADA PERWIRA SISWA SESKOAU A-58 DIMASA PANDEMI COVID-19
Strategi Pertahanan Udara Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v10i1.14846

Abstract

Pendidikan memiliki peran dan fungsi penting dalam mengembangkan kualitas prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang responsif, tangguh, dan trampil dalam menjalankan tugas utama TNI. Studi ini berfokus pada pengembangan pendidikan umum untuk perwira menengah Angkatan Udara di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Indonesia. Saat ini, proses pembelajaran terhambat oleh wabah pandemi Covid-19, yang menyebabkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melarang universitas untuk menyelenggarakan perkuliahan tatap muka dan memerintahkan mereka untuk menyelenggarakan perkuliahan secara daring. Studi ini bertujuan untuk membahas dampak metode daring terhadap kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan militer, khususnya di Seskoau. Secara praktis, penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi pandangan dan persepsi perwira siswa yang menjalani pendidikan daring dengan wawancara semi-struktural. Hasil studi ini menunjukkan dua temuan utama. Pertama, metode daring dianggap efektif oleh sebagian besar perwira siswa dalam memberikan pemahaman terhadap materi pembelajaran meskipun sebagian besar menolak untuk terus menggunakan metode pembelajaran tersebut dan lebih memprioritaskan metode pembelajaran tatap muka setelah pandemi Covid-19. Kedua, terdapat berbagai masalah yang mengganggu proses pembelajaran perwira siswa seperti keterbatasan internet, pemadaman listrik, hingga gangguan atau distraksi eksternal selama perkuliahan. Studi ini juga menyarankan agar metode tatap muka diprioritaskan dengan opsi penggunaan metode daring dengan syarat tertentu, serta untuk melakukan penelitian serupa dengan memprioritaskan evaluasi pembelajaran di akhir perkuliahan.
KEMAMPUAN SKADRON UDARA 31 DALAM OPERASI ANGKUTAN UDARA PADA PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA
Strategi Pertahanan Udara Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v10i1.14847

Abstract

Kondisi saat ini dari pandemi COVID-19 membutuhkan pengelolaan yang melibatkan semua komponen bangsa, termasuk TNI/Angkatan Udara. Skuadron Udara 31 sebagai salah satu unit Angkatan Udara Indonesia yang memainkan peran aktif dalam manajemen operasi transportasi udara COVID-19. Kemampuan Skuadron Udara 31 dalam operasi transportasi udara dalam manajemen pandemi COVID-19 menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kemampuan Skuadron Udara 31 dalam operasi transportasi udara, kendala-kendala, dan upaya yang dilakukan terkait transportasi udara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus pada subjek penelitian Skuadron Udara 31. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan transportasi udara dari Skuadron 31 terbentuk dari sumber daya pesawat C-130 Hercules dan kemampuan personel serta sumber daya lain yang terintegrasi untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsi organisasi. Skuadron Udara 31 memiliki kemampuan transportasi udara yang baik dalam manajemen pandemi COVID-19 di Indonesia. Kendala yang terkait dengan kemampuan transportasi udara masih dapat diatasi sehingga semua misi operasi transportasi udara dari Skuadron Udara 31 dapat dilaksanakan dengan baik.
MANAJEMEN STRATEGI KEARSIPAN DALAM MENDUKUNG ADMINISTRASI OPERASI INFORMASI TNI ANGKATAN UDARA
Strategi Pertahanan Udara Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v10i1.14850

Abstract

Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak pada pengelolaan arsip. Pengelolaan arsip di TNI AU menghadapi sejumlah masalah seperti kehilangan dokumen, layanan arsip yang tidak efisien, dan penempatan arsip yang kurang tepat. Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta merumuskan strategi pengelolaan arsip guna mendukung administrasi operasi informasi di TNI AU. Penelitian dilakukan di Setumau dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data primer dan sekunder dikumpulkan melalui observasi, studi literatur, dan wawancara. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi. Beberapa rekomendasi meliputi: memperkuat koordinasi dengan Disinfolahta untuk mengembangkan Sistem Informasi Arsip, mengoptimalkan kemampuan personel sesuai dengan kebijakan DSP, menggunakan layanan pihak ketiga untuk merancang dan meningkatkan SIM Arsip, meningkatkan interoperabilitas sistem arsip, pelatihan arsip terprogram, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengamankan data arsip vital. Rekomendasi metodologis adalah penggunaan metode campuran dalam penelitian masa depan
PERAN SKADRON UDARA 32 DALAM MENDUKUNG OPERASIONAL PESAWAT TEMPUR SUKHOI 27/30 DAN HAWK 209 STUDI KASUS PENGISIAN BAHAN BAKAR DI UDARA Mohamad Ebor Subarkat
Strategi Pertahanan Udara Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v10i1.14867

Abstract

Wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meliputi darat, laut, dan udara. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebutkan bahwa peran, fungsi dan tugas TNI AU yaitu dalam rangka upaya pertahanan, keamanan, penegakan hukum serta pemberdayaan wilayah pertahanan. Dalam penyelenggaraan pertahanan negara, TNI AU berperan sebagai alat pertahanan negara matra udara di wilayah yuridiksi nasional. Dalam melaksanakan tugas mempertahankan kedaulatan wilayah udara NKRI, TNI AU didukung dengan satuan operasional skadron udara tempur, skadron udara angkut dan skadron udara intai. Mengingat luasnya wilayah kedaulatan NKRI, maka dalam menjalankan tugasnya pesawat-pesawat TNI AU membutuhkan dukungan logistik. Pesawat-pesawat tempur salah satunya membutuhkan suplai bahan bakar saat terbang di udara atau yang disebut air refueling untuk menggandakan kekuatan. Pesawat tempur yang dimiliki masih memiliki daya jangkau yang masih kurang bila dibandingkan dengan luas wilayah NKRI. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran Skadron Udara 32, faktor yang berpengaruh dan upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kendala yang dihadapi dalam mendukung operasional air refueling pesawat tempur Sukhoi 27/30 dan Hawk 209. Dalam mengolah hasil penelitian ini digunakan metode atau pendekatan kualitatif dan desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Hasil penelitian menunjukan bahwa Skadron Udara 32 memiliki peran dalam meningkatkan endurance dan daya jangkau/radius of action (ROA) dari pesawat Sukhoi 27/30 dan Hawk 209. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu peran Skadron Udara 32 dalam mendukung operasional air refueling pesawat Sukhoi 27/30 dan Hawk 209 didukung oleh pesawat Tanker KC-130B yang saat ini hanya dapat melakukan air refueling dengan sistem hose and drogue. Faktor yang berpengaruh dalam mendukung operasional air refueling adalah kesiapan alutsista, personel dan cuaca. Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kendala yang dihadapi Skadron Udara 32 dalam mendukung air refueling adalah dengan meningkatkan kemampuan personel dan alutsista.