cover
Contact Name
Achsan
Contact Email
kjif@unjani.ac.id
Phone
+6222-6629821
Journal Mail Official
kjif@unjani.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS FARMASI UNIVERSETAS JENDERAL ACHMAD YANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148, Cimahi, Jawa Barat, 40531, Indonesia
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 23546565     EISSN : 25023438     DOI : https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.135
Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia Farmasi, Kimia Analisa, Farmasi Fisika, Farmakognosi dan Etnobotani, Natural Produk, Farmakologi dan Toksikologi, Praktik Kefarmasian dan Farmasi Rumah Sakit, Farmakogenomik, Farmakoekonomi, Studi Kasus dan Uji Klinis.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2019)" : 8 Documents clear
Kajian penggunaan obat misoprostol sebagai off-label pada pelaksanaan persalinan di Klinik Utama Al-Islam Bandung Ani Anggriani; Ida Lisni; Wildan Muttaqien
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.161

Abstract

Abstrak Misoprostol sebagai off-label sering digunakan dalam tindakan persalinan baik untuk induksi persalinan maupun untuk pencegahan perdarahan pasca persalinan. Perdarahan pasca persalinan merupakan peyebab terbanyak pada kasus kematian akibat persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketepatan penggunaan obat misoprostol sebagai off-label berdasarkan kriteria penggunaan medis dan ketepatan dosis yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini merupakan penelitian observasional data rekam medis pasien yang dilakukan secara retrospektif di Klinik Utama Al-Islam Bandung. Penelitian dilakukan terhadap 87 data rekam medik pasien selama periode bulan Januari-Desember 2016. Hasil menunjukkan bahwa 100% penggunaan misoprostol sebagai off-label sesuai dengan kriteria penggunaan medis dan tepat dosis. Terdapat 64% dari total pasien yang diberikan misoprostol dengan total dosis sebesar 800 μg. Kata kunci: Misoprostol, Off-Label, Persalinan  Abstract As off-label misoprostol is the most used in labor either for labor induction or for prevention of postpartum hemorrhage. Postnatal bleeding is the most common cause of death due to childbirth. The purpose of this research is to identify the accuracy of misoprostol used as off-label based on the criteria of medication and the dose accuration for the patient. An observational retrospective research on medical record data of patients at Al-Islam Main Clinic Bandung. During 2016 had 87 patient's data from January to December was obtained. The results showed that 100% of misoprostol is used as off-label following the criteria of medication and dose accuration. Therefore 64% of total patients had given misoprostol for 800 μg each. Keywords: Labor, Misoprostol, Off-Label
PROFIL KERACUNAN DI FASILITAS KESEHATAN TERSIER KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2016 – 2017 Suci Febriani; Ndaru Setyaningrum; Ninisita Sri Hadi
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.189

Abstract

Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan sebelumnya, angka kejadian keracunan di Indonesia masih tergolong tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil keracunan di fasilitas kesehatan tersier Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan metode observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Bahan penelitian adalah rekam medis pasien. Subjek penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosa keracunan yang terdata mulai Januari 2016 – Desember 2017 di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit tersier Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus keracunan sebanyak 97 kasus. Berdasarkan karakteristik pasien diketahui pasien keracunan laki-laki 62 (64%) dan perempuan 35 (36%). Rentang usia 0 – 11 tahun 18 (19%); 12 – 25 tahun 37 (38%); 26 – 45 tahun 24 (25%); 46 – 65 tahun 15 (15%) dan usia >65 tahun sebanyak 3 (3%). Berdasarkan karakteristik latar belakang pendidikan, pasien tidak pernah sekolah sejumlah 26 (27%); SD 14 (14%); SMP 10 (10%); SMA 36 (37%); Diploma II 1 (1%) dan Sarjana 10 (10%). Berdasarkan pekerjaan kategori pelajar/mahasiswa sebanyak 37 pasien (38%); tidak bekerja 28 (29%); pegawai swasta 10 (10%); petani 6 (6%); buruh 5 (5%); wiraswasta 4 (4%); PNS 4 (4%); ibu rumah tangga 2 (2%); dan TNI/POLRI 1 (1%). Berdasarkan penyebab keracunan dikategorikan karena gigitan hewan 41 kasus (42%); obat 23 (24%); alkohol 14 (14%); produk rumah tangga 10 (10%); pestisida 5 (5%); makanan 2 (2%); minuman, hidrokarbon dan racun tanaman masing – masing 1 kasus (1%). Hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa pendidikan berhubungan dengan kejadian keracunan (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa laki – laki usia remaja dengan tingkat pendidikan SMA pelajar merupakan karakteriktik pasien paling dominan yang mengalami keracunan. Sedangkan berdasarkan kategori penyebab keracunan paling tinggi karena gigitan ular.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL TABIR SURYA DARI EKSTRAK BUAH BLACKBERRY (Rubus fruticosus) SECARA IN VITRO DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBEL Neni Sri Gunarti; Lia Fikayuniar
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.227

Abstract

Abstrak Buah Blackberry (Rubus fruticosus) merupakan buah yang mengandung senyawa fenolik dan antosianin yang tinggi yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan berkaitan dengan aktivitas fotoprotektif sehingga dapat dimanfaatkan dalam bentuk sediaan tabir surya seperti sediaan gel. Maka dilakukan penelitian untuk mengembangkan ekstrak blackberry menjadi gel tabir surya. Penelitian diawali dengan tahapan formulasi gel dengan menggunakan ekstrak blackberry sebagai zat aktif dengan variasi 5 konsentrasi masing-masing 0,25%; 0,5%; 0,75%; 1%; dan 1,25%. Zat tambahan yang digunakan adalah karbopol (gelling agent) 0,5%, gliserin (humectant) 10%, trietanolamin (neutralizing agent) secukupnya, nipagin (preservative) 0,18%, nipasol (preservative) 0,02% dan aquadest (solvent). Hasil formulasi gel ekstrak buah blackberry dilakukan uji kualitas sediaan meliputi uji organoleptis, pH, uji viskositas, dan daya sebar. Aktivitas tabir surya ditentukan menggunakan metode spektrofotometri uv-visibel berdasarkan serapan pada panjang gelombang yang dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi yaitu 292,5 nm – 372,5 nm. Parameter yang digunakan berdasarkan persen transmisi eritema (%Te) ,persen Transmisi pigmentasi (%Tp) dan nilai sun protecting factor (SPF) terhadap 5 formulasi gel. Hasil formulasi sediaan gel menunjukkan kualitas yang baik untuk empat formula (I-IV) sedangkan formula V menunjukan nilai viskositas yang kurang baik. Sedangkan hasil dari aktivitas tabir surya formula IV dan V memiliki aktivitas tabir surya tertinggi dengan nilai SPF kategori ultra dan nilai persen transmisi eritema (%Te) dan persen transmisi pigmentasi kategori total block atau sunblock. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula IV (ekstrak 1%) merupakan formula terbaik dengan kualitas sediaan dan aktivitas tabir surya terbaik dengan nilai SPF 31,2 termasuk kategori ultra sedangkan persen eritema (%Te) 0,24% dan persen pigmentasi (%Tp) 0,35% termasuk kategori sunblock. Kata Kunci : Buah Blackberry, Gel Tabir Surya , Spektrofotometri UV-Visibel.  Abstract Blackberry (Rubus fruticosus) is a fruit that contains high phenolic and anthocyanin compounds that have antioxidant activity. Antioxidant activity is related to a photoprotective activity so that it can be utilized in the form of sunscreen preparations such as gel preparations. Then researched to develop blackberry extract into a sunscreen gel. The study began with the stages of gel formulation using blackberry extract as an active substance with a variation of 5 concentrations of 0.25% each; 0.5%; 0.75%; 1%; and 1.25%. Additional substances used are carbopol (gelling agent) 0.5%, glycerin (humectant) 10%, triethanolamine (neutralizing agent) to taste, nipagin (preservative) 0.18%, nipasol (preservative) 0.02% and aquadest (solvent) ). The results of the formulation of blackberry extract gel were carried out the quality test of the preparations including organoleptic test, pH, viscosity test, and spreadability. Sunscreen activity is determined using the uv-visible spectrophotometry method based on absorption at wavelengths that can cause erythema and pigmentation of 292.5 nm - 372.5 nm. The parameters used are based on percent erythema transmission (% Te), percent transmission of pigmentation (% Tp), and the value of sun protecting factor (SPF) on 5 gel formulations. The results of gel formulations showed good quality for four formulas (I-IV) while formula V showed poor viscosity values. While the results of the sunscreen activity of formula IV and V have the highest sunscreen activity with the SPF value of the ultra category and the percentage value of erythema transmission (% Te) and the percentage of pigmentation transmission in the total block or sunblock category. Based on the results of the study it can be concluded that formula IV (extract 1%) is the best formula with the best quality preparations and sunscreen activity with an SPF value of 31.2 including the ultra category while the percent of erythema (% Te) is 0.24% and percent pigmentation (% Tp ) 0.35% included in the sunblock category. Keywords: Blackberry Fruit, Sunscreen Gel, Spectrophotometry UV-Visible
SENYAWA BIOAKTIF KROMEN PADA GENUS PEPEROMIA Syumillah Saepudin; Yasmiwar Susilawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.229

Abstract

Senyawa kromen memiliki aktivitas farmakologi yang beragam. Senyawa kromen ditemukan diberbagai genus tanaman. Peperomia merupakan genus terbesar kedua dalam keluarga Piperaceae. Berbagai aktivitas farmakologis Peperomia telah diketahui seperti antidiabetes, antibakteri, antijamur, dan analgesik. Peperomia mengandung metabolit sekunder salah satunya adalah senyawa kromen. Hasil penelusuran pustaka diketahui beberapa spesies Peperomia yang memiliki senyawa kromen antara lain Peperomia pellucida, Peperomia dindygulensis Miq, Peperomia sui, Peperomia villipetiola, Peperomia serpens dan Peperomia oreophila Hensch. Beberapa isolat kromen pada spesies Peperomia telah diuji aktivitas farmakologi antara lain antijamur, antidiabetes dan antiangiogenik.
REVIEW : TUMBUHAN BERKHASIAT UNTUK MENGATASI DISMENOREA Putri Nur Fauziyah; Ade Zuhrotun
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.284

Abstract

Banyak tumbuhan yang telah dilaporkan dapat meredakan gejala dismenorea. Sebagian besar tumbuhan tersebut memiliki aktivitas dalam menurunkan jumlah prostaglandin atau menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga gejala dismenorea (nyeri haid) berkurang atau bahkan hilang. Dari 18 jenis tumbuhan yang telah ditelaah berdasarkan sumber review jurnal, ada khasiat lain yang dimiliki tiap tumbuhan untuk mendukung aktivitas penurunan gejala dismenorea seperti, sedatif, antiansietas dan relaksasi otot. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tumbuhan terbaik untuk meredakan gejala dismenorea adalah adas, lavender, mint, mawar, pepaya, serai dan zataria.
Profil fitokimia selada laut (Ulva lactuca) dan mikro alga filamen (Spirogyra sp) sebagai bahan alam bahari potensial dari perairan Indonesia Ari Sri Windyaswari; Elfahmi Elfahmi; Fahrauk Faramayuda; Soraya Riyanti; Oktiyas Muzaky Luthfi; Inna Puspa Ayu; Niken Tunjung Murti Pratiwi; Khairunisa Harizqi Nurul Husna; Ridzka Magfirah
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.288

Abstract

AbstrakPerairan Indonesia merupakan habitat bagi berbagai spesies makro dan mikro alga. Selada laut (Ulva lactuca) adalah salah satu makroalga hijau yang secara empiris digunakan sebagai makanan oleh masyarakat Indonesia yang hidup dipesisir pantai. Pada perairan tawar, ganggang hijau (Spirogyra porticalis) merupakan mikroalga filamen yang berperan penting sebagai bioindikator dalam sistem akuatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fitokimia dari selada laut dan ganggang hijau yang tumbuh di perairan Indonesia. Hasil pengujian kualitatif pada selada laut (Ulva lactuca)  menunjukkan kandungan metabolit primer  dan sekunder berturut-turut adalah karbohidrat, alkaloid, flavonoid, mono dan seskuiterpenoid. Sementara itu ganggang hijau (Spirogyra porticalis) mengandung karbohidrat, protein, alkaloid, flavonoid, fenolik, tannin, kuinon, mono dan seskuiterpenoid. Pola kromatogram selada laut (Ulva lactuca) dan  ganggang hijau (Spirogyra porticalis) mendeteksi aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh senyawa- metabolit sekunder  seperti fenol, tannin, flavonoid, mono dan seskuiterpenoid yang memiliki variasi kepolaran dari semi hingga polar. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan menggunakan metode dinamolisis menunjukkan selada laut (Ulva lactuca) dan  ganggang hijau (Spirogyra porticalis) memiliki aktivitas antioksidan dan berpotensi dikembangkan sebagai obat, suplemen, eksipien farmasi dan makanan nutrisi. Kata kunci: selada laut (Ulva lactuca), ganggang hijau (Spyrogyra porticalis), antioksidan, bahari, Indonesia. AbstractIndonesian waters are habitat for various macro and micro algae species. Sea lettuce Ulva lactuca is one of the green macroalgae that is empirically used as food by Indonesian people. In freshwater, green algae Spirogyra porticalis is filament microalgae that play an important role as bioindicators in the aquatic system. The aim of this research was to profiling the chemical constituent from native Indonesian sources, Ulva lactuca  and Spirogyra porticalis. The results of  Ulva lactuca  qualitative analysis showed the content of primary and secondary metabolites are carbohydrates, alkaloids, flavonoids, mono, and sesquiterpenoids, respectively. On the other hand, green algae Spirogyra porticalis carbohydrates, proteins, alkaloids, flavonoids, phenolics, tannins, quinones, mono, and sesquiterpenoids, respectively. The chromatogram pattern of sea lettuce Ulva lactuca and  Spirogyra porticalis showed the antioxidant activity caused by secondary metabolites such as phenol, tannin, flavonoids, mono and sesquiterpenoids which were various polarity. Preliminary test results of antioxidant activity with the dinamolysis method showed sea lettuce Ulva lactuca  and and green algae Spirogyra porticalis have antioxidant activity. It potentially developed as drugs, supplements, pharmaceutical excipients and nutritional foods. Keywords: sea lettuce Ulva lactuca, green microalgae Spyrogyra porticalis, antioxidant, marine, Indonesia,
PENGARUH KADAR TRIGLISERIDA TERHADAP KEKAKUAN ARTERI PADA MODEL HEWAN TIKUS WISTAR JANTAN Patonah Hasimun; Hasballah Zakaria
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.307

Abstract

ABSTRAK Hasil studi epidemiologi diketahui bahwa trigliserida merupakan salah satu factor resiko independent terjadinya penyakit kardiovaskular walaupun target kadar low density lipoprotein (LDL) telah tercapai dengan obat statin. Diduga terdapat hubungan antara kadar trigliserida dengan elastisitas arteri. Kekakuan arteri telah diakui berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hipertrigliseridemia terhadap tingkat kekakuan arteri pada model hewan tikus Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak dan fruktosa 25%. Sejumlah 10 ekor tikus dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok terdiri dari kelompok control normal menerima pakan normal dan kelompok control positif menerima pakan tinggi lemak dan air minum fruktosa 25% selama 28 hari. Pengukuran pulse wave velocity (PWV), denyut jantung, dan kadar trigliserida serum dilakukan pada hari ke 28. Hasil menunjukkan, kelompok kontrol positif mengalami kenaikan kadar trigliserida serum yang disertai dengan meningkatnya nilai PWV dan denyut jantung yang menunjukkan terjadinya kekakuan arteri yang berbeda bermakna secara statistik terhadap kelompok kontrol normal (p<0.05). Hasil dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kadar trigliserida dengan kekakuan arteri. Semakin tinggi kadar trigliserida meningkatkan kekakuan arteri sehingga resiko kardiovaskular semakin meningkat. Kata kunci : trigliserida, kekakuan arteri, denyut jantung, kardiovaskular   ABSTRACT Epidemiological studies report that triglycerides are an independent risk factor for cardiovascular disease even though the target level of low density lipoprotein (LDL) has been achieved with statin drugs. It is suspected that there is a relationship between triglyceride levels and arterial elasticity. Arterial stiffness has been recognized as being closely related to cardiovascular disease. This study aims to determine the effect of hypertriglyceridemia on arterial stiffness in animal models of Wistar rats induced by a high-fat diet and 25% fructose in drinking water. A total of 10 rats were randomly divided into 2 groups consisting of a normal control group receiving normal feed and a positive control group receiving a high-fat diet and 25% fructose in drinking water for 28 days. Measurements of pulse wave velocity (PWV), heart rate, and serum triglyceride levels were carried out on day 28. The positive control group experienced an increase in serum triglyceride levels accompanied by an increase in PWV and heart rate that was statistically significantly different (p <0.05) compared to the group normal. The results concluded that there was a positive relationship between triglyceride levels and arterial stiffness. Higher triglyceride levels increase arterial stiffness. it increases the risk of cardiovascular disease. Keywords : triglyceride, arterial stiffness, heart rate, cardiovascular
KAJIAN LITERATUR DAN KROMATOGRAFI UNTUK HERBA KESUM Ibtisam Abdul Wahab; Nor Amlizan Ramli; Hannis Fadzillah Mohsin; Kathleen Jalani
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.308

Abstract

ABSTRAK Spesis Polygonum (misalnya P. aviculare) dilaporkan mempunyai kandungan alkaloid. Begitu juga dengan daun kesum (P. minus Huds), yang terbukti sebagai sumber molekul perubatan semulajadi. Masalah yang diidentifikasi dari kajian kesum termasuklah di dalam aspek fitokimia genus Polygonum ini, yang belum pernah disiasat secara mendalam. Oleh itu, sasaran kajian ini adalah untuk mengulas data biokimia tumbuhan tersebut melalui metode literatur serta menjalankan telaah analisis kimia terhadap ekstrak kesum. Dari artikel dan jurnal penerbitan, bahagian daun dan akar dipelajari melalui kaedah kromatografi kolom. Tambahan itu, sebatian kimia dari kesum dicirikan dengan teknik spektroskopi resonans magnetik nuklear. Temuan signifikan diperolehi apabila senyawa indol dan alkaloid diterpen C20 berjaya dikarakterisasi. Secara kesimpulannya, projek di masa hadapan boleh ditumpu kepada ujikaji antikanser dan anti-penuaan dari herba kesum ini.    Kata kunci  : herba, kesum, literatur, Polygonum ABSTRACT Polygonum species (e.g. P. aviculare) were reported to consist of alkaloidal nature. Likewise, the kesum leaves (P. minus Huds) is proven as a source of natural medicinal compound.  The identified problem in the kesum research would include the phytochemistry aspects of this Polygonum genus, which is not yet thoroughly investigated, via literature search.  Therefore, the aim of this study is to accumulate and review the biochemical data of this herb. From the articles and published journals, the leaves and root extracts were analysed by using liquid chromatographic technique. In addition, the chemical substance from kesum could be elucidated via nuclear magnetic resonance spectroscopy. The significant findings could be obtained when the indole and and C20-diterpene alkaloids were successfully characterised. In summary, future directions of the project could focus on anticancer and anti-aging experiments of this kesum herb.  Keywords     : herb, kesum, literature, Polygonum

Page 1 of 1 | Total Record : 8