cover
Contact Name
Tubagus Chaeru Nugraha
Contact Email
t.chaeru@unpad.ac.id
Phone
+62895619611961
Journal Mail Official
jlp.fibunpad@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Gedung A Lantai 2 Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 45363 Jawa Barat Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Linguistic Phenomena
ISSN : -     EISSN : 29631416     DOI : https://doi.org/10.24198/jlp
Core Subject : Education,
Fokus dan ruang lingkup Journal of Linguistic Phenomena (JLP) adalah kajian dalam ilmu linguistik (linguistik mikro, linguistik makro, dan linguistik terapan).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2024): Journal of Linguistic Phenomena, Juli 2024" : 5 Documents clear
AFORISME SEPAKBOLA DALAM MEDIA MASSA RUSIA Hilman Fauzia Khoeruman; Tri Yulianty Karyaningsih; Trisna Gumilar
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 1 (2024): Journal of Linguistic Phenomena, Juli 2024
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i1.52176

Abstract

Abstrak. Artikel ini membahas tentang aforisme sepakbola dalam media massa Rusia dalam konteks kajian linguistik. Aforisme merupakan salah satu fenomena bahasa dalam bidang leksika yang penggunaannya di media massa berbahasa Rusia saat ini sudah menjadi bagian dari struktur berita itu sendiri. Aforisme bidang sepakbola sering muncul dalam portal berita digital Rusia yang fungsinya tidak hanya sebagai bagian dari struktur, akan tetapi juga berfungsi sebagai cara modifikasi pemaknaan terhadap suatu konten yang diberitakan. Penyampaian makna berita kepada pembaca disertai dengan nuansa ekspresif yang direalisasikan oleh aforisme. Penelitian ini menggunakatan metode deskriptif analisis yang lebih mengedepankan pencarian makna semantis (Pateda, 2016) yang juga didukung melalui pendekatan semantis (Shakirov, 2016). Penelitian ini menunjukkan bahwa aforisme mengandung makna ekspresif yang beragam, ekspresi tersebut mengacu pada topik yang dibicarakan. Secara umum, aforisme sepakbola mengandung pemikiran mendalam terhadap fenomena yang dibahas.Kata kunci: aforisme sepakbola, semantik, media massaAbstract. This article explores football aphorisms in the Russian mass media within the context of linguistic studies. Aphorisms represent a linguistic phenomenon in the lexical field, and their usage in contemporary Russian-language mass media has become an integral part of the news structure. Football aphorisms frequently appear in Russian digital news portals, functioning not only as a structural element but also modifying the meaning of the reported content. The delivery of news meaning to readers is accompanied by an expressive nuance realized through aphorisms. This research employs a descriptive analysis method that emphasizes the search for semantic meaning (Pateda, 2016), supported by a semantic approach (Shakirov, 2016). The study reveals that aphorisms encompass diverse expressive meanings, with these expressions referring to the discussed topics. In general, football aphorisms embody profound reflections on the phenomena under consideration.Keywords: football aphorisms, semantics, mass media
ONOMATOPE (GIONGO) DALAM MANGA SPY X FAMILY KARYA TATSUYA ENDO: KAJIAN SEMANTIK Amelia Kesuma Dewi
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 1 (2024): Journal of Linguistic Phenomena, Juli 2024
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i1.52121

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan tentang jenis dan makna giongo dalam manga Spy x Family karya Tatsuya Endo. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis dan makna giongo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lalu, sebagai teori yang mendukung analisis dalam penelitian ini, penulis mengacu pada teori semantik oleh Chaer (1995) dan Kridalaksana (2008), teori Hideichi Ono (1988) untuk mengetahui definisi onomatope dan Hinata Hibiya (1989) untuk pengklasifikasian onomatope. Hasil analisis menunjukkan bahwa giongo yang ditemukan adalah tiruan bunyi benda mati dan bunyi yang ada di sekitar.
VERBA AKTIVITAS DALAM KALIMAT PASIF BAHASA SUNDA KONSTRUKSI DI--AN DAN DI--KEUN: KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA Hera Meganova Lyra
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 1 (2024): Journal of Linguistic Phenomena, Juli 2024
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i1.55775

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan makna kalimat pasif bahasa Sunda  konstruksi di--an dan di--keun yang dihasilkan verba pangkal aktivitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan kajian distribusional. Sumber data berasal dari kepustakaan berupa novel dan majalah. Hasil penelitian menujukkan bahwa verba aktivitas dalam kalimat pasif bahasa Sunda konstruksi di--an memiliki 4 pola dengan makna inheren progresif, distributif, dan resultatif, sedangkan kontruksi di--keun menghasilkan 3 pola dengan makna progresif dan terminatif.
Problematika dalam Penulisan Nama Geografis Bahasa Indonesia dan Rusia Rizal Agung Kurnia; Sari Gumilang
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 1 (2024): Journal of Linguistic Phenomena, Juli 2024
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i1.54941

Abstract

Perseteruan antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa tahun terakhir yang memuncak pada awal tahun 2022 cukup menyita perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai mengikuti dan menerima informasi tentang konflik dua negara tersebut dari media massa, baik media cetak maupun media online. Salah satu informasi yang ada di dalamnya adalah informasi nama geografis yang beberapa di antaranya memiliki lebih dari satu cara penulisan untuk satu nama geografis. Perbedaan dalam penulisan nama geografis tersebut merupakan salah satu permasalahan yang dibahas dalam toponimi atau bagian dari kajian onomastika yang khusus mempelajari nama geografis. Sejak berdirinya organisasi tingkat internasional The United Nations Group of Expert on Geographical Names (UNGEGN) tahun 1959, negara-negara anggota PBB mulai bergerak untuk melakukan pembakuan nama-nama geografis wilayahnya. Dalam proses pembakuan nama geografis tersebut, negara-negara sering mengalami permasalahan terkait penulisan nama geografis asing ke dalam bahasa lokal atau eksonim. Penulisan nama geografis asing sering ditemukan ketidakkonsistenan dalam praktiknya. Ketidakkonsistenan tersebut menarik untuk diamati karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penulisan nama-nama geografis Indonesia dalam bahasa lain dan juga sebaliknya, nama geografis negara lain dalam bahasa Indonesia. Bahasa lain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahasa Rusia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dekriptif. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah penulisan nama geografis yang bersumber dari peta, kamus, dan publikasi lainnya. Kemudian, data dianalisis dengan cara dibandingkan secara diakronik untuk penulisan nama geografis Indonesia dalam bahasa Rusia dan secara sinkronik untuk penulisan nama geografis Rusia atau Ukraina dalam bahasa Indonesia untuk menemukan karakteristiknya. Berdasarkan hasil penelitian, nama geografis Indonesia didokumentasikan dalam bahasa Rusia di peta, kamus, dan publikasi lainnya. Meskipun, penulisan tersebut mengalami perubahan pada setiap era. Sedangkan, nama geografis Rusia atau Ukraina juga terdokumentasikan dalam bahasa Indonesia. Meskipun, nama geografis ditulis tidak konsisten dan banyak ditemui dalam publikasi jurnalistik, seperti Zaporizhia atau Zaporozhye, Kyiv atau Kiev, Moskow atau Moskva, dan seterusnya. Ketidakkonsistenan penulisan nama geografis dipengaruhi oleh tidak tersedianya kamus geografis yang terstandarisasi oleh institusi terkait dan kesulitan dalam proses transliterasi aksara Kiril ke Latin. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait perlu melakukan standarisasi penulisan nama geografis asing dan menghimpunnya menjadi kamus geografis sebagai acuan utama bagi masyarakat, serta melakukan pemutakhiran secara berkala terhadap kamus tersebut agar ketidakkonsistenan penulisan nama geografis dapat dihindari.
IMPLIKASI SUFIKS TERHADAP KALIMAT AKTIF DAN PASIF BESERTA KLASIFIKASI TENSES DI DALAM UNPAD NEWS Ariani Dwi Puteri
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 1 (2024): Journal of Linguistic Phenomena, Juli 2024
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i1.53144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi sufiks terhadap kalimat aktif dan pasif beserta tenses yang muncul di dalam dua berita berjudul; “Officially Established, Here are the Tasks of the Unpad PPKS Task Force” dan “Unpad Hosts AHEC 2023, a Platform for Harmonizing Higher Education for ASEAN Development” di situs web University Update News UNPAD. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori Lieber (2009) dan Baugh (2005) untuk klasifikasi afiksasi dan untuk klasifikasi sufiks ke dalam kalimat aktif dan pasif. Setelah itu, penulis memasukkan jenis kalimat tersebut ke dalam tensesnya di dalam bahasa Inggris dengan menggunakan teori Azar (2002). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam dua berita di situs web University Update News UNPAD terdapat 32 data yang diklasifikasi menjadi; 5 jenis sufiks (-ed), (-d), (-s), (-ing), dan (-ive). Di dalam kedua artikel tersebut terdapat dua jenis kalimat yang terbentuk dari sufiks, yaitu kalimat aktif dan pasif. Di dalam kalimat aktif terdapat 5 jenis sufiks (-ed), (-d), (-s), (-ing), dan (-ive) dengan jumlah 19 data, sedangkan di dalam kalimat pasif dengan jumlah 12 data terdapat 2 jenis sufiks (-ed) dan (-d). Klasifikasi kalimat aktif dan pasif ini lalu diformulasikan ke dalam bentuk tenses bahasa Inggris. Pada kalimat aktif terdapat 4 jenis tenses; Present Tense (9), Past Tense (7), Present Perfect Tense (2), dan Present Continuous Tense (1). Pada kalimat pasif terdapat 5 jenis tenses; Past Tense (7), Future Tense (2), Present Tense (1), Present Perfect Tense (1) dan Past Future Tense (1).

Page 1 of 1 | Total Record : 5