cover
Contact Name
Nur Hakimah
Contact Email
nur.hakimah0892@gmail.com
Phone
+6285343677308
Journal Mail Official
alusroh@iainptk.ac.id
Editorial Address
Address: Jl. Letjend Suprapto No. 19 Pontianak, Kalimantan Barat 78122
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Hukum Islam dan Hukum Keluarga
ISSN : -     EISSN : 29887348     DOI : https://doi.org/10.24260/al-usroh
Al-Usroh is a Scientific journal in the field of Islami Family Law that published by Islamic Family Law Program Shariah Faculty State Institue Of Islamic Religious Pontianak. This journal countains the masterpiece of writers and reserches. This journal welcomes contribution from scholars and expert in releated disciplines, especially from Islamic Family Law Scholars. Al- Usroh is published twice a year in July and December. The focus of Al-Usroh is to provide a place for students to publish the original research of their undergraduate thesis. The scope is only on Islamic Family Law related to Islamic Family Law Department.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 54 Documents
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NIKAH (SIMKAH) STUDI KASUS KUA NANGA PINOH PERSPEKTIF PMA NOMOR 20 TAHUN 2019 Syukron Hady; Marluwi Marluwi; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 1 No 2 (2021): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v1i2.405

Abstract

Dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui: 1) Pelaksanaan SIMKAH di KUA Kecamatan Nanga Pinoh berdasarkan PMA Nomor 20 Tahun 2019; 2) Keunggulan dan kekurangan SIMKAH di KUA Kecamatan Nanga Pinoh; 3) faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pelayanan SIMKAH di KUA Kecamatan Nanga Pinoh. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dan diklasifikasikan dalam penelitian lapangan dengan pendekatan normatif-empiris. sumber data primer yang berupa wawancara kepada Kepala dan Operator SIMKAH KUA Kecamatan Nanga Pinoh, PMA Nomor 20 Tahun 2019, dan dokumentasi KUA Kecamatan Nanga Pinoh, adapun sumber data sekunder berupa buku, Undang-Undang, Peraturan-Peraturan, Jurnal, dan Dokumen lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi yang kemudian diperiksa keabsahannya menggunakan triangulasi sumber dan member chek. Data kemudian dianalisis dengan reduksi, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berikut hasil penelitian ini: 1) Pelaksanaan SIMKAH di KUA Kecamatan Nanga Pinoh secara keseluruhan telah berjalan sesuai dengan amanah PMA Nomor 20 Tahun 2019; 2) Keunggulan SIMKAH diantaranya yaitu dibekali mesin validasi NIK, memudahkan untuk memonitoring data PNBP Nikah, memudahkan ketika melakukan pengecekan terhadap nomor putusan perkara Pengadilan Agama, keunggulan yang bersifat urgen pada SIMKAH terletak pada segi keamanan buku nikah yang sudah tertanam kode batang atau barcode. Adapun kekurangan SIMKAH yaitu terbatasnya kuota validasi NIK, dan terbatasnya slot server untuk mengakses SIMKAH WEB; 3) Faktor-faktor yang dapat menghambat pelayanan SIMKAH yaitu terjadi pada SIMKAH itu sendiri yang berupa tidak dapat mengakses laman SIMKAH karena server pusat penuh dan juga terbatasnya kuota validasi NIK, faktor yang terjadi oleh calon pengantin karena data calon pengantin yang bermasalah atau tidak sinkron setelah validasi NIK dilakukan. Adapun faktor pendukung adalah jaringan internet yang lancar dan kesadaran hukum masyarakat akan pentingnya pencatatan pernikahan. Kata kunci: Penerapan, Penerapan SIMKAH, PMA Nomor 20 Tahun 2019
ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA KELAS 1 A PONTIANAK (Studi Kasus Tentang Isbat Nikah Nomor 115/Pdt.P/2019/PA.Ptk) Abdul Aziz; Muhammad Hasan; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 1 No 2 (2021): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v1i2.421

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Alasan-alasan pemohon pada putusan nomor 115/Pdt.P/2019/PA.Ptk. 2) Bukti-bukti pada putusan nomor 115/Pdt.P/2019/PA.Ptk. 3) Pertimbangan hakim pada putusan nomor 115/Pdt.P/2019/PA.Ptk tentang isbat nikah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer berupa Penetapan Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A tentang Isbat Nikah Nomor 115/Pdt.P/2019/PA.Ptk, serta bahan hukum sekunder berupa lampiran-lampiran seperti alasan-alasan pemohon, bukti-bukti pemohon dan pertimbangan hukum yang berhubungan dengan objek penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dan studi dokumen. Dalam teknik analisis data, peneliti melakukan reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Kemudian, memeriksa keabsahan data dengan melakukan pemeriksaan kembali. Berdasarkan analisis yang dilakukan, bahwa Hakim Pengadilan Agama Kelas 1-A sudah sesuai mempertimbangkan terhadap putusan nomor 115/Pdt.P/2019/PA.Ptk. tentang isbat nikah meskipun tidak tepat, sebagaimana yang dimaksud hakim pernikahan pemohon yang kurang atau tidak terpenuhinya sebagian syarat-syarat yang telah ditentukan dalam perundang-undangan, yaitu Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 23 ayat (1), Peraturan Mentri Agama (PERMA) Nomor 2 Tahun 1987 Pasal 1 huruf b dan dalil Kitab Bughyatul Musytarsidin yaitu karena wali (ayah) tidak bisa hadir untuk menjadi wali nikah, sehingga pernikahan pemohon dinyatakan cacat wali nikah. Kata Kunci: Putusan, Pertimbangan Hakim, Isbat Nikah, Wali Nikah.
ANALISIS PUTUSAN PERKARA PERDATA MAHKAMAH AGUNG NOMOR 706 K/AG/2015 DALAM MENETAPKAN BAGIAN ANAK PEREMPUAN BERSAMA SAUDARA Sutan Mahmud; Muhammad Hasan; Moh. Fadhil
Al-Usroh Vol 1 No 2 (2021): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v1i2.429

Abstract

Analisis Putusan Perkara Perdata Mahkamah Agung Nomor 706 K/Ag/2015 Dalam Menetapkan Bagian Anak Perempuan Bersama Saudara. Fakultas Syariah Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2021. Tujuan daripada penelitian adalah: 1) Supaya tahu akan bagian anak (perempuan) dalam waris jika bersama saudara kandung; 2) Supaya tahu akan pertimbangan hakim pada menetapkan warisan anak perempuan bila bersama saudara kandung. Metode dalam penelitian memakai metode kepustakaan. Teknik dalam pengumpulan data pada penelitian kepustakaan (library research) dengan dokumentasi. Sumber data pada penelitian yang digunakan yaitu data pustaka yang disatukan dengan usaha mencari data tertentu, mengemukakan dan melakukan analisis data bahan bacaan / yang berkaitan dengan sumber rujukan Putusan Mahkamah Agung. Penelitian ini menggunakan metode analisis data beserta pengurangan data, penyajian (menyampaikan) data, dan penarikan akan kesimpulan bersama (verifikasi) pemeriksaan data. Kemudian, metode pemeriksaan keabsahan data pada penelitian memakai bahan sumber acuan untuk mensupport dalam membuktikan bahan kajian yang sudah dijumpai si peneliti. Adapun hasil penelitian ini: 1. Bahwa dikalangan Para Ṣahabat dan Ulama mengenai pemaknaan kata walad ada 2 pendapat: Pertama. Adalah lughah walad bermakna anak (lelaki). Kedua. Bahwa kata walad bermakna anak (lelaki) dan anak (perempuan). 2. Bahwa Mahkamah Agung Nomor telah menetapkan bahwa bila anak perempuan mendapat ‘aṣabah karena seorang dan menghalangi bagian saudara kandung dalam pembagian harta warisan. Sehingga bagian anak perempuan dan bagian saudara kadung bisa Dan Adapun dampak dari kajian ilmiah supaya mampu sebagai bahan pembahasan untuk umum dan mereka peneliti saat sedang dalam penelitian. Kata Kunci: Aṣabah, Anak Perempuan, Saudara kandung
PERANAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PONTIANAK TIMUR DALAM PENYELENGGARAAN ITSBAT NIKAH TERPADU TAHUN 2019 Ainun Shafarina; Rusdi Sulaiman; Arif Wibowo
Al-Usroh Vol 1 No 2 (2021): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v1i2.437

Abstract

Perkawinan yang tidak dicatatkan dapat diajukannya permohonan Itsbat Nikah ke Pengadilan Agama yang berwenang, setelah permohonan itu diterima maka akan diterbitkan buku kutipan akta nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1), (2), (3), dan (4) KHI terkait Itsbat Nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Latar Belakang Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur berperan dalam Penyelenggaraan Itsbat Nikah secara Terpadu Tahun 2019; 2) Peranan Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur Dalam Penyelenggaraan Itsbat Nikah Terpadu Tahun 2019; 3) Kendala yang dihadapi Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur dalam Perannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Hukum Empiris (sosiologi), dan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data primer yang peneliti gunakan bersumber dari wawancara dengan kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur dan sumber sekunder peneliti bersumber dari data Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A dan Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil. Lokasi penelitiannya dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur Raya 2. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan document review dan wawancara. Untuk memperoleh keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu Pengadilan Agama Pontianak kelas 1-A dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, paparan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Yang menjadi latar belakang Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur berperan dalam kegiatan ini adalah karena masih ada beberapa pasangan sudah menikah secara agama namun tidak mencatatkannya, dan kegiatan ini belum pernah dilaksanakan sebelumnya oleh Pemerintah Kota Pontianak yang bersifat terpadu. 2) Peranan Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur sangat besar mulai dari tahap awal hingga akhir acara diselenggarakan. Terutama perannya dalam hal administrasi seperti menginput data, verifikasi awal, menjadi panitia kegiatan, memberikan sosialisasi kepada peserta, hingga buku nikah mereka diterbitkan. 3) Kendala yang dihadapi oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak dari beberapa aspek seperti kurangnya pemahaman peserta mengenai wali nikah, kurangnya persyaratan dari para peserta, dan lain sebagainnya. Kata kunci: Itsbat Nikah Terpadu, Kantor Urusan Agama, Pontianak Timur
PERAN TOKOH AGAMA TERHADAP PERNIKAHAN DI BAWAH TANGAN DI PARIT LEBAN DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Muhammad Hafidz; Marluwi Marluwi; Sa'dulloh Muzammil
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.484

Abstract

Peneliti meneliti pernikahan di bawah tangan untuk mengetahui: 1) Faktor Pernikahan di Bawah Tangan di Parit Leban Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya; 2) Akibat Hukum Dari Pernikahan di Bawah Tangan di Parit Leban Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya; 3) Pandangan Tokoh Agama Terhadap Pernikahan di Bawah Tangan yang terjadi di Parit Leban Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berjenis penelitian lapangan dan pendekatan yang digunakan yuridis sosiologis. Sumber data yang peneliti gunakan ialah data primer berupa wawancara dari masyarakat yang telah ditentukan subjeknya dan data sekunder berupa buku-buku. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis yang bersifat deskriptif-analitis dengan pola induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, data tersebut dapat disimpulkan bahwa 1) faktor nikah di bawah tangan antara lain karena faktor ekonomi yang tidak memadai, faktor ketidak pahaman atau kesulitan dalam mengurus administrasi, faktor umur yang tidak mencukupi untuk melaksanakan pernikahan dan faktor jarak antara suami dan istri sehingga dianggap ribet untuk mengurusnya. 2) adapun akibat hukum yang didapat dari pernikahan di bawah tangan yang terjadi di Parit Leban antara lain ialah anak yang dilahirkan tidak mempunyai akta dari ayahnya, suami tidak mendapatkan bagian dari harta gono gini setelah bercerai. 3) Tokoh agama memandang Pernikahan di Bawah Tangan sebagai hal yang biasa dan fenomina alam, mereka menganggap bahwa pencatatan pernikahan bukanlah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi.
FAKTOR-FAKTOR PERNIKAHAN PAKSA (NIKAH SIRRI) DI DESA SIMPANG KANAN KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Ubaidillah Ubaidillah; Marluwi Marluwi; Sa’dulloh Muzammil
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.544

Abstract

The purpose of this study was to find out: 1) What factors caused forced marriages to be carried out in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency; 2) In order to find out the opinion of religious leaders regarding forced marriages in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency. This research uses qualitative research which is classified into field research and normative-empirical approach. The data sources in this study used primary data sources in the form of interviews with religious leaders in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, whose subjects had been determined, while secondary data sources were books, laws, regulations, journals, and works. other scientific sources that can complement and strengthen this research. The data collection technique in this study was using interviews. Furthermore, the data analysis technique, the researcher uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The technique for checking the validity of the data is using a member check. The results obtained in this study indicate that: 1) The factors of forced marriage in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, some people who carry out forced marriages are carried out due to several factors as follows: Social norms factors, Parents factors , the kiai/teacher factor; 2) Forced marriage according to religious leaders in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, a. Forced marriage is considered normal by some people, b. Based on the opinion of religious leaders who refer to the opinion of Imam Syafi'i that forced marriages may be carried out, c. Marriages carried out by force in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency are still allowed according to the opinions expressed by religious leaders. Keywords: Marriage, Forced Marriage, Religious Leader
STRATEGI DAN MEKANISME PEMBINAAN PRANIKAH OLEH KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PONTIANAK BARAT DI MASA PANDEMI COVID-19 Siti Atikah; Marluwi Marluwi; Arif Wibowo
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.545

Abstract

The purpose of the study was to find out the strategies given to prospective brides regarding BP4 premarital guidance during the covid-19 pandemic and to find out the mechanism given to prospective brides by KUA officers during the covid-19 pandemic.This research includes field research that uses an empirical normative approach that is descriptive qualitative. The research subjects are the supervisors in the KUA environment, namely the Penghulu as well as extension workers at the KUA, West Pontianak District. Then the data sources which is researchers used for this study were primary data sources, namely direct data from the subject and secondary data sources, namely data from books, journals, and other data. The techniques used by researchers in this study are interviews, documentation and observation. In the data analysis technique for this research, namely reducing presenting, and finally drawing conclusions. Furthermore, from data sources to research techniques, the researchers then checked the validity of the data in order to prevent fraud or lies. Based on the results of the research obtained by the researchers, it can be concluded that the delivery of premarital coaching during the covid-19 pandemic by BP4 KUA West Pontianak District has been running optimally and smoothly. 1). The strategy for pre-marital coaching during the covid-19 pandemic by BP4 KUA West Pontianak District was carried out using only two strategies, namely the delivery strategy before the marriage contract and the delivery strategy when the bride and groom came to the KUA to provide marriage documents. We use this submission to provide pre-marital coaching with the lecture method and interview method. 2). Regarding the mechanism provided for prospective brides and the public, namely online or offline. But most brides choose to go offline rather than online while maintaining health protocols as well, the material provided by the bride and groom at the time of pre-wedding marriage is a) becoming a sakinah mawaddah warahmah family that is expected by the bride and groom, b) meeting the family's needs physically and mentally. , c) maintain reproductive health, d) prepare a quality generation, and e) resolve conflicts in the household.
PESTA PERKAWINAN DI DESA PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH MENURUT TOKOH AGAMA Lilis Sugiarti; Marluwi Marluwi; Sa'dulloh Muzammil
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.588

Abstract

Pelaksanaan pesta pernikahan atau walimatul ursy merupakan tradisi ajaran Islam di kalangan masyarakat umat muslim. Tradisi tersebut merupakan gambaran atau perbedaan suatu kehidupan di kalangan masyarakat luas. Pada pernikahan sangat dianjurkan untuk melaksanakan pesta perkawinan dan diperlukan untuk memperbaiki dan mengetahui keberadaan untuk menyesuaikan keadaan masyarakat dengan tuntutan perkembangan zaman, sehingga penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui Pelaksanaan walimatul ursy di Desa Peniraman Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi subyek penelitian dalam skripsi ini adalah Kepala Desa Peniraman, Tokoh Agama dan masyarakat. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik ini menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu: Observasi, wawancara/interview, dan dokumentasi. Peneliti mendapatkan hasil diantarnya: Pertama, pelaksanaan pesta perkawinan atau walimatul ursy di Desa Peniraman Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah sudah berjalan dengan baik dan sudah menjadi tradisi dari dahulu. Namun mayoritas penduduk masyarakat Desa Peniraman dalam pelaksanaan pesta perkawinan/ walimatul ursy rata-rata berlebihan dan bahkan bermewah-mewahan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kedua dalam ajaran Islam melaksanakan pesta perkawinan/ walimatul ursy sangat dianjurkan dan di sunnahkan untuk melaksanakan pesta perkawinan tersebut yang tidak berlebih-lebihan atau bermewah-mewahan dan dianjurkan juga untuk mengundang khususnya kepada orang-orang yang tidak mampu, kerabat dan tetangga sekitar. Sedangkan orang yang di undang dalam pesta perkawinan hukumnya wajib untuk menghadiri. Selain itu, dalam ajaran Islam mengadakan pesta perkawinan yang berlebih-lebihan tidak dianjurkan bahkan diaharamkan, karena bisa menimbulkan rasa riya’ dan ingin disanjung. Dan juga membawa mudharat kepada orang yang melaksanakan pesta seperti: makanan yang tidak di makan, setelah melaksanakan pesta perkawinan meninggalkan hutang.
PERSEPSI SISWA KELAS XI SMAIT AL-FITYAN TAHUN AJARAN 2020-2021 TERHADAP UU NO 1 TAHUN 1974 DAN UU NO 16 TAHUN 2019 TENTANG BATAS UMUR PERNIKAHAN Rastra Taufiq Alhakim; Rasiam Rasiam; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.598

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Persepsi siswa terhadap UU No 1 Tahun 1974 dan UU No 16 Tahun 2019 tentang batas umur pernikahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Sumber yang digunakan adalah menggunakan populasi dan sampel yaitu siswa kelas XI di SMAIT Al-Fityan dengan jumlah responden dalam penelitian sebanyak 56 siswa. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penyebaran angket dan alat yang digunakan penelitian menggunakan kuisioner. Adapun Instrumen penelitian diuji terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk uji validitas dengan menggunakan sebanyak 20 responden dengan taraf signifikan dua arah 5% sehingga didapatkan standar penilaian sebesar 0,444 dan untuk uji validitasnya dengan standar penilaian sebesar 0,6. Adapun analisis yang digunakan dalam data menggunakan statistik deskriptif yaitu data berupa angka-angka dianalisis menggunakan rumus kemudian hasil dari analisis tersebut di deskripsikan dan diuraikan kedalam pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan: Untuk persepsi Siswa Terhadap UU No 1 Tahun 1974 tentang batas umur pernikahan menunjukkan bahwa untuk kategori Sangat Positif menunjukkan 59 %, kategori Positif 39 %, Kategori kurang Positif 2 %, dan kategori tidak positif 0 %. Adapun untuk persepsi Siswa Terhadap UU No 16 Tahun 2019 tentang batas umur pernikahan menunjukkan bahwa untuk kategori Sangat Positif menunjukkan 62,5 % kategori Positif 35,5 %, Kategori kurang Positif 2 %, dan kategori tidak positif 0 %. Maka dengan Persepsi Siswa Kelas XI SMAIT Al-Fityan Tahun Ajaran 2020-2021 Terhadap UU No 1 Tahun 1974 dan UU No 16 Tahun 2019 tentang batas umur pernikahan menunjukkan sebagian besar adalah sangat positif.
MEDIASI HAKIM KASUS PERCERAIAN DENGAN ALASAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI PENGADILAN AGAMA MEMPAWAH KELAS 1B Ahmad Syafawi; Marluwi Marluwi; Arif Wibowo
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakto-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat serta proses mediasi dalam kasus perceraian dengan alasan Kekerasan dalam Rumag Tangga (KDRT) di Pengadilan Agama Mempawah Kelas 1b. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)”. “Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data primer adalah melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan data sekunder yang diperoleh melalui literatur kepustakaan yaitu al-quran, hadist-hadist yang relavan, undang-undang tentang mediasi, buku-buku serta hasil penelitian yang berwujud laporan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Mediasi dalam kasus perceraian di Pengadilan Agama Mempawah Kelas 1B sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016 dan mediasi berlangsung selama tiga puluh hari sejak adanya perintah melakukan mediasi dan bisa lebih apabila ada permintaan dari kedua belah pihak yang masih ada niat baik unruk berdamai. 2) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat jalannya proses mediasi.