cover
Contact Name
-
Contact Email
agrolandnasional@gmail.com
Phone
+6285341013266
Journal Mail Official
agrolandnasional@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94148
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Published by Universitas Tadulako
Core Subject : Agriculture,
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (P-ISSN: 0854-641X ; E-ISSN: 2407-7607) is a scientific journal published by Tadulako University. This journal specializes in the study of agriculture. The managers invite scientists, scholars, professionals, and researchers in the disciplines of Agriculture to publish their research results after the selection of manuscripts, review of partners, and editing process. This journal is published is 3 times a year. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian welcomes high-quality manuscripts resulted from a research project in the scope of agriculture related to aspects of Soil Science, Food Science, Agricultural Economics, Agronomy, Agricultural Diversification and Plant Protection. The manuscript must be original research, written in Bahasa (Indonesia), and not be simultaneously submitted to another journal or conference.
Articles 231 Documents
Analisis Pemasaran Jagung Manis Di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Syifa Syifa; Yulianti Kalaba; Abdul Muis
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bentuk pemasaran jagung manis di Kabupaten Sigi, mengetahui margin pemasaran jagung manis di Kabupaten Sigi, Mengetahui bagian harga yang diterima oleh petani jagung manis di Kabupaten sigi, dan untuk mengetahui tingkat efisiensi yang dicapai dalam pemasaran jagung manis di Kabupaten Sigi. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitianAnalisis pemasaran ini adalah Analisis marjinpemasaran untuk mengetahui margin pemasaran, analisis untuk mengetahuiharga yang diterima petani untuk mengetahui bagian harga yang diterima oleh petani, dan analisis efisiensi pemasaran untuk mengetahui efisiensi pemasaran. Untuk menjawab tujuan pertama berdasarkan hasil pembahasan diperoleh bahwa terdapat dua saluran pemasaran di Kebupaten sigi yaitu : I. Petani – Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer – Konsumen sedangkan untuk saluran II yaitu : Petani – Pedagang Pengecer – Konsumen. Analisis marjin pemasaran jagung digunakan untuk mengetahui bahwa marjin pemasaran pada saluran I sebesar Rp. 9.900/Kg dan pada saluran II sebesar Rp. 9.000/Kg. Bagian harga yang diterima petani pada saluran I yaitu sebesar 34 % dan pada saluran II sebesar 40 %, sedangkan untuk efisiensi pemasaran jagung manis pada saluran I sebesar 5,9 % dan pada saluran II sebesar 3,0 %. Sehingga Analisis pemasaran jagung di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten sigi dapat menjawab tujuan penelitian bahwa efisiensi pemasaran jagung manis pada saluran I dan saluran II yang lebih efisien adalah saluran II karena hal ini disebabkan pendeknya rantai pemasaran pada saluran II, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan lebih kecil sedangkan total nilai penjualan saluran ke II lebih besar dari saluran I.
Aplikasi Indeks Biokimia Dalam Penentuan Karakteristik Dan Kesuburan Tanah Yang Diberi Bahan Organik Terinkubasi Muhammad Basir Cyio
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 11 No 1 (2004): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bahan organik terhadap sifat kimia dan tingkat kesuburan tanah berdasarkan nilai Indeks Biokimia. Dua faktor perlakuan yang dicobakan, yaitu Bahan Organik dibagi ke dalam lima taraf, yaitu Bo = tanpa bahan organik, B1 = 5 t, B2 = 10 t, B3 = 15 t, dan B4 = 20 t ha-1, sedangkan lama waktu inkubasi masingmasing I-1 = 2 minggu dan I-2 = 4 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan uji varians dan uji DMRT pada taraf nyata α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dapat memperbaiki beberapa sifat kimia Entisol Lembah Palu. Dosis bahan organik 20 t ha-1 sangat efektif menetralkan derajat kemasaman dengan peningkatan pH-H2O hingga 7,45 dan pH-KCl 6,57. P-total dan P-tersedia juga ikut meningkat dengan bertambahnya dosis yang digunakan. Bahan organik dosis 20 t ha-1 meningkatkan P-tot dan P-tersedia masing-masing 32,97 me/100g dan 23,91 ppm, sementara KTK tanah 27,82 me/100g. Bahan organik dosis 20 ton/ha efektif pula meningkatkan C-organik hingga 4,0 g kg-1 (0,40%), demikian juga terhadap N-total sebesar 0,72 g kg-1 (0,072%), namun demikian dosis 20 t ha-1 tidak mampu meningkatkan nilai indeks kesuburan tanah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kelapa Dalam Di Desa Labuan Lele Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala Arifuddin Lamusa
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 12 No 3 (2005): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala tepatnya di Desa Labuan Lele dengan tujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi produksi Kelapa dalam. Penarikan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana dari populasi petani kelapa dalam. Besarnya sampel adalah 35 orang dari 115 populasi yang ada. Data dikumpulkan dengan cara wawancara langsung pada responden dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan lapangan dengan menggunakan buku catatan lapang. Data diinterpretasi dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam hal ini fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian disimpulkan bahwa variabel yang mempengaruhi produksi kelapa dalam adalah jumlah tanaman, tenaga kerja yang digunakan, dan pupuk, sedangkan variabel yang tidak berpengaruh adalah peralatan pertanian, dan umur tanaman.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kangkung Air Di Desa Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah Arifuddin Lamusa
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 12 No 4 (2005): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Faktor-Faktor yang mempengaruhi produksi kangkung air di Kecamatan Dolo Kabupaten Donggala bertujuan utnuk mengetahui variabel-variabel mana yang berpengaruh nyata/sangat nyata dan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi Kangkung.Penelitian ini di laksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2005. Pengambilan sampel sebanyak 30 responden, dengan menggunakan metode Analisis Coubb-Doglas untuk mengkaji variabel-variabel yang berpengaruh tidak nyata, nyata atau sangat nyata. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata adalah luas lahan, tenaga kerja dan bibit yang digunakan.
Pemantauan Keanekaragaman Zingiberaceae Di Das Jengok, Banjaran, Kranji, Dan Pelus Wilayah Purwokerto Pudji Widodo; Yayu Widiawati; Sukarsa Sukarsa
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemantauan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan Zingiberaceae di Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat penting dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun. Perubahan yang pasti terjadi ini disebabkan oleh banyaknya konversi lahan di berbagai lokasi baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konversi ini merupakan konsekuensi dari pertambahan penduduk yang terus meningkat dengan cepat. Di satu pihak manusia memerlukan tumbuhan untuk hidup, tetapi di lain pihak habitat tumbuhan tersebut selalu diubah dan bahkan dirusak. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Mei 2005 dengan pengambilan contoh pada plot permanen yang telah ditetapkan sejak tahun 1990 di empat sungai, yaitu sungai Jengok, Banjaran, Kranji, dan Pelus. Sedangkan sebagai sub kelompok adalah plot permanen yang terletak di sepanjang sisi sungai antara 100 – 300 m (tergantung lebar daerah aliran sungai). Sampel spesimen Zingiberaceae diambil dan diamati, selanjutnya data dibandingkan dengan data Zingiberaceae pada tahun 1990, 1997, dan 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tiga diantara empat sungai yang diamati, ternyata terjadi kenaikan jumlah spesies mencapai puncaknya pada tahun 2003, selanjutnya menurun pada tahun 2005. Hal ini disebabkan adanya konversi lahan secara besarbesaran. Sungai Jengok merupakan sungai yang memiliki Zingiberaceae dengan indeks diversitas paling tinggi yaitu 3,873 disusul oleh Sungai Kranji (3,630), lalu Sungai Pelus (3,578) dan yang paling miskin adalah Sungai Banjaran dengan indeks diversitas 3,510.
Peluang Efisiensi Penggunaan Dan Biaya Pupuk Pada Lahan Sawah Hasil Analisa Tanah (Kasus Di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap) Sodiq Jauhari; D. Juanda J.S
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pemetaan status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) Menghitung luasan lahan sawah tiap tingkat status P dan K. Manfaat yang diperoleh yaitu rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan pemetaan status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2003 berlokasi di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. Metodologi yang dipakai meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, pembuatan peta. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 156 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil pemetaan status P dan K lahan sawah pada Kecamatan Maos sebanyak 156 sampel tanah status hara P sedang sampai tinggi, dari total sawah Kadar P sedang seluas 735,052 ha (36,204%) dengan kisaran 31 – 38 mg P205/100 gr ; serta status tinggi seluas 1258,282 ha (61,975%) dengan kisaran 50 – 77 mg P205/100 gr, sedangkan status hara K sedang sampai tinggi yaitu status sedang 1696,649 (79,750%) dengan kisaran 14-18 mg/100 dan status serta status tinggi 400,738 ha (20,250%) dengan kisaran 22 - 37 mg K20/100 gr. Dengan demikian pengeluaran biaya untuk pembelian pupuk SP-36 dapat dihemat sebanyak Rp.370.259.631,- / per musim tanam dan butuh biaya tambahan Rp.50 627 439,- dengan harga Rp. 2 100, sedangkan pengeluaran kebutuhan pupuk KCl dapat dihemat sebanyak 16.711.200 kg atau dapat dihemat sebesar Rp. 35.093.520,- per musim.
Pengaruh Berbagai Bahan Organik Dan Aplikasi Herbisida Metolachlor Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai Abdul Rizal AZ
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh herbisida metolachlor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Percobaan lapangan dilaksanakan mulai bulan Nopember 2003 s/d Meret 2004 di lahan percobaan Pusat Penelitian dan Pengembangan PT Syngenta di desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari Kabupaten Kerawang Propinsi Jawa Barat, ketinggian tempat 17 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah ordo Entisol. Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah sebagai petak utama adalah empat jenis bahan organik yaitu tanpa bahan organik, kompos jerami padi, pupuk kotoran sapi dan kompos eceng gondok, sebagai anak petak adalah empat dosis herbisida metolachlor yaitu tanpa herbisida, 1 kg b.a. ha-1, 2 kg b.a. ha-1 dan 3 kg b.a. ha-1. Data hasil percobaan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5 % Perbedaan di antara setiap dua angka respon akibat dari dua taraf faktor perlakuan yang berbeda untuk setiap taraf faktor perlakuan lainnya diuji dengan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan bobot nodula efektif dipengaruhi oleh pemberian bahan organik, Bobot kering dan hasil tanaman kedelai dipengaruhi oleh intraksi di antara bahan organik dengan dosis herbisida metolachlor. Hasil tertinggi diperoleh dengan pemberian pupuk kotoran sapi dengan aplikasi metolachlor dosis 2 kg ha-1 b.a. (2,03 Mg ha-1)
Effectiveness Of Bacillus subtilis (EHRENBERG) Cohn Against Rhizoctonia solani Kuhn In Vitro Amran Muis; Arcadio J.Quimio
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Department of Plant Pathology, College of Agriculture, University of the Philippines Los Baños (UPLB-CA), College, Laguna. Tujuan penelitian adalah untuk memilih strain Bacillus subtilis sebagai agen pengendali hayati Rhizoctonia solani pada tanaman jagung. Sebanyak 41 strain isolat Bacillus diisolasi dari akar tanaman jagung yang dikumpulkan dari berbagai tempat di Filipina diskrin secara in vitro terhadap isolat R. solani, penyebab penyakit busuk batang pada tanaman jagung. Dari ke 41 isolat Bacillus tersebut, dua strain B. subtiolis yakni BR23 dan BS100 ditemukan sangat efektif baik di laboratorium maupun di rumah kaca dalam menekan tujuh isolat R. solani virulen yang juga dikoleksi dari berbagai tempat di Filipina.
Pengaruh Insektisida Terhadap Musuh Alami Telur Penggerek Batang Pada Scirpophaga incertulas Walker Nurnina Nonci; Fausiah T. Ladja
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pengaruh insektisida terhadap musuh alami telur pengegrek batang padi Scirpophaga insertulas Walker dilaksanakan dari Januari sampai Mei 2005 di Kebun Percobaan Lanrang dan Laboratorium Hama dan Penyakit Balitsereal. Empat varietas padi yang digunakan yaitu Gilirang, Cigeulis, Lok Ulo, dan Cibogo. Tiap varietas dibuat petak pengamatan dengan luas 5 x 5 m. Pengamatan dilakukan dengan mengambil telur penggerek batang pada tanaman sampel yang telah ditentukan. Telur yang ditemukan dimasukkan ke tabung reaksi, diberi label lalu dibawa ke laboratorium. Jenis parasitoid yang muncul diamati dibawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat varietas padi yang diamati terdapat tiga spesies parasitoid telur S. incertulas yaitu Trichogramma japonicum Ashm., Telenomus rowani Gah., dan Tetratichus schoenobi Ferr. Namun dalam satu kelompok telur S. incertulas tidak semua jenis parasitoid ditemukan tetapi kadang-kadang T. japonicum dengan T. rowani, atau T. rowani dengan T. schoenobi, ataukah T. japonicum dengan T. schoenobi. Aplikasi insektisida tidak berpengaruh langsung pada populasi parasitoid.
Hubungan Pola Penggunaan Lahan Terhadap Indeks Bahaya Erosi Di Sub Das Sopu Bagian Hulu Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah B.Elim Somba
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola penggunaan lahan dan kondisi fisik lingkungan terhadap tingkat bahaya erosi yang terjadi sebagai indikator terukur dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Penelitian dilaksanakan di wiliayah Sub DAS Sopu Kab. Poso Sulawesi Tengah dari September sampai Desember 2005 melalui pendekatan metode survey dan non eksprimental. Berdasarkan model kuantitatif yang diformulasikan dalam persamaan Universal Soil Loss Equation (USLE) dan Stepwise regression procedure maka pada lahan terbuka (kelas lereng >15 %) dan kebun (kelas lereng >40 %) secara signifikan meningkatkan nilai erosi aktual masing-masing sebesar 4.005 t/ha/thn dan 2.807 t/ha/thn. Sedangkan Indeks bahaya erosi (IBE) pada lahan terbuka sebesar 99 t/ha/thn dan 81,78 t/ha/thn pada lahan kebun termasuk kedalam kelas sedang. Umumnya semua unit lahan nilai erosi wajarnya melampau ambang toleransi (34,33 t/ha/th – 44,67 t/ha/thn). Besarnya peran variabel lahan terbuka dan kebun terhadap peningkatan indeks bahaya erosi berturut-turut adalah sebesar 3,39 kali satuan luas, dan 0,59 kali satuan luas, dengan nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,88.

Page 2 of 24 | Total Record : 231