cover
Contact Name
-
Contact Email
agrolandnasional@gmail.com
Phone
+6285341013266
Journal Mail Official
agrolandnasional@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94148
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Published by Universitas Tadulako
Core Subject : Agriculture,
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian (P-ISSN: 0854-641X ; E-ISSN: 2407-7607) is a scientific journal published by Tadulako University. This journal specializes in the study of agriculture. The managers invite scientists, scholars, professionals, and researchers in the disciplines of Agriculture to publish their research results after the selection of manuscripts, review of partners, and editing process. This journal is published is 3 times a year. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian welcomes high-quality manuscripts resulted from a research project in the scope of agriculture related to aspects of Soil Science, Food Science, Agricultural Economics, Agronomy, Agricultural Diversification and Plant Protection. The manuscript must be original research, written in Bahasa (Indonesia), and not be simultaneously submitted to another journal or conference.
Articles 231 Documents
Kandungan Protein, Lemak Daging Dan Kulit Itik, Entog Dan Mandalung Umur 8 Minggu Andi Pertiwi Damayanti
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengukur komposisi kimia (kandungan gizi) pada itik, entog dan mandalung. 4 ekor itik, 3 ekor entog dan 3 ekor mandalung masing-masing berumur 8 minggu digunakan untuk analisis kandungan gizi umur 8 minggu (ke-3 spesies telah melewati titik infleksi). Data analisis proksimat kandungan protein, dan lemak daging dada, daging paha, kulit dada dan kulit paha yang didapatkan dianalisis secara deskriptif. Dari setiap spesies kadar protein daging dada tertinggi terlihat pada itik (20.04%) kemudian diikuti oleh mandalung (19.01) dan entok (18.29 %). Kandungan protein kulit tertinggi terdapat pada kulit dada entog (12.91) dan kulit paha mandalung (12.98). Kandungan protein kulit yang tinggi pada mandalung dan entog dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan pangan yang bergizi setelah mengalami proses pengolahan yang tepat. Dari hasil penelitian ini terlihat setelah melewati titik infleksi sampai pada minggu kedelapan kandungan lemak pada daging itik berada dibawah mandalung. Kandungan protein daging dada itik diatas mandalung dan entog namun kandungan protein daging paha, kulit dada dan kulit paha itik jauh dibawah kedua spesies yang lain. Hal ini menunjukkan itik tidak efisien dimanfaatkan sebagai sumber daging. Tetapi jika ingin memperoleh protein daging dari itik sebaiknya mengkonsumsi bagian dada karena kadar protein daging dada pada itik lebih tinggi (20.04%) dibanding dua spesies yang lain. Kandungan lemak daging dada entog hasil penelitian ini ( 3.47%), itik (3.84%) dan mandalung (5.06%). Kandungan lemak daging paha itik 8.47%, entog 5.27%, mandalung 11.69%. Kandungan lemak kulit dada dan kulit paha itik, entog dan mandalung masing-masing : 59.325% ; 52.67% , 38.67% ;47.64%, dan 68.49% ; 48.85%. Hasil analisis menunjukkan tingginya kandungan lemak kulit pada ke-3 spesies sehingga jika ingin menghindari konsumsi lemak yang berlebihan dianjurkan untuk mengkonsumsi daging unggas air tanpa kulit.
Analisis Tingkat Kesuburan Tanah Entisol Akibat Pemberian Bahan Organik Yang Diinkubasi Melalui Pendekatan Indeks Biokimia Muhammad Basir Cyio
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2006): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian analisis tingkat kesuburan tanah Entisol telah dilakukan dengan perlakuan bahan organik dan lama inkubasi. Perlakuan bahan organik terdiri atas empat dosis, yaitu (i) Bo (0); B1 (10); B2 (20); B3 (30); dan B4 (40 t ha-1), sedangkan lama inkubasi terdiri atas dua level yaitu 4 dan 6 minggu dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa baik bahan organik maupun lama inkubasi mampu memperbaiki sifat-sifat kimia tanah dan meningkatkan kesuburan tanah dari nilai kesuburan tanah rendah menjadi kesuburan tanah sedang dengan level Indeks Biokimia Kesuburan Tanah (K) 4-5. Peningkatan pH larutan naik rata-rata sebesar 0,37 unit atau terjadi peningkatan pH dari 6,32 tanpa bahan organik menjadi 6,68 ketika diberi tambahan bahan organik. P-tersedia juga meningkat dari 14,21 ppm meningkat menjadi 19,88 ppm atau naik sekitar 39,90% untuk lama inkubasi 6 minggu. Kandungan C-organik naik secara signifikan yang diberi bahan organik masing-masing 0,69 dan 0,82 g kg-1 bila dibandingkan dengan kontrol, baik yang diinkubasi 4 minggu maupun 6 minggu.
Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Kakao Menggunakan Metode Sarungisasi di Desa Sidondo I Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Evayulitasari Evayulitasari; Arifuddin Lamusa; Christoporus Christoporus
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i3.440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui faktor-faktor produksi usahatani tanaman kakao menggunakan metode sarungisasi di Desa Sidondo I Kecamtan Sigi Biromaru dan Mengetahui pengaruh penggunaan sarungisasi pada buah kakao terhadap produksi di Desa Sidondo I Kecamatan Sigi Biromaru. Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode sampel jenuh atau sensus untuk memperoleh data primer dan observasi lapangan setelah itu dilakukan pengambilan data sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 KK. Hasil penelitian menunjukkan: probabilitas p = 0,000 < 0,05 (α = 5 %) uji dua arah, membuktikan menolak hipotesis nol, artinya variabel bebas jumlah tanaman produktif, pupuk NPK, jumlah tenaga kerja, teknologi sarungisasi secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi produksi biji kakao di Desa Sidondo I. Koefisien determinan (R2) yang disesuaikan sebesar 0,555 menunjukkan bahwa variasi produksi usahatani kakao dipengaruhi oleh variabel bebas jumlah tanaman produktif, pupuk NPK, jumlah tenaga kerja, dan teknologi sarungisasi sedangkan sisanya 44,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model misalnya faktor iklim, kesuburan tanah, dan lain-lain. Variabel jumlah tanaman produktif, Pupuk NPK, Jumlah Tenaga Kerja, dan Teknologi Sarungisasi berpengaruh nyata terhadap produksi kakao di Desa Sidondo I pada taraf kepercayaan 95% uji dua arah, dan Penerimaan rata-rata usahatani kakao yaitu Rp. 23.383.771/ 1,11 ha / tahun atau Rp. 21.066.461/ ha/tahun dan biaya total rata-rata usahatani kakao adalah Rp. 6.046.544/ 1,11 ha / tahun atau Rp. 5.447.337/ ha / tahun, pendapatan rata-rata usaha kakao adalah Rp. 17.337.227/ 1,11 ha / tahun atau Rp. 15.619.123/ha /tahun.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kelapa Kopyor di Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati Yusniyatin Sholikah; Bambang Mulyatno Setiawan; Wiludjeng Roessali
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i3.441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kelapa kopyor di Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Penelitian dilaksanakan pada 24 Desember 2019 sampai 20 Januari 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu dengan purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 45 petani kelapa kopyor. Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, serta analisis statistik yaitu regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi rata-rata kelapa kopyor 14 butir, rata-rata biaya produksi Rp. 105.907,21/0,030 ha/bulan, rata-rata penerimaan Rp. 470.000,00,-/0,030 ha/bulan untuk kelapa kopyor tipe dalam dan Rp. 595.000,00,-/0,030 ha/bulan untuk kelapa kopyor tipe genjah, serta rata-rata pendapatan sebesar Rp. 338.952,43,-/0,030 ha/bulan untuk kelapa kopyor tipe dalam Rp. 484.323,55,-/0,030 ha/bulan untuk kelapa kopyor tipe genjah. Faktor jumlah produksi, tenaga kerja dan tipe berpengaruh signifikan terhadap pendapatan kelapa kopyor, sedangkan faktor jumlah pohon tidak berpengaruh secara signifikan.
Strategi Peningkatan Produktivitas Kopi Robusta Di Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara Jef Rudiantho Saragih
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.449

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi petani adalah produktivitas kopi robusta masih rendah dibandingkan dengan potensi produktivitas yang dapat dicapai melalui manajemen usahatani yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja produktivitas kopi robusta dan mencari strategi baru untuk meningkatkan produktivitas kopi robusta di tingkat petani. Penelitian dilaksanakan di Nagori (Desa) Sigodang Barat, KecamatanPanei, Kabupaten Simalungun, pada bulan Februari-Maret 2019. Responden penelitian terdiri dari petani kopi robusta yang dipilih secara acak sederhana (65 orang), PPL (1 orang), pedagang pengumpul (1 orang), pedagang sarana produksi (1 orang), pegawai Dinas Perkebunan (1 orang), dan (6) Pangulu Nagori/Kepala Desa (1 orang). Data primer dan sekunder diolah dengan menggunakan analisis Revenue-Cost Rasio (R/C) dan Analisis SWOT. Produktivitas kopi robusta di daerah penelitian adalah 1,275 ton/ha, dengan nilai R/C sebesar 2,67. Strategi peningkatan produktivitas usahatani kopi robusta berada pada Kuadran 2 (Strategi Diversifikasi). Strategi yang sesuai untuk digunakan adalah Strategi ST melalui: (1) Penggunaan lahan dan varietas yang sesuai untuk meminimalkan konversi kopi robusta ketanaman kopi arabika atau tanaman lainnya; (2) Mendayagunakan pengalaman petani dan kemudahan manajemen usahatani dalam menyikapi kurangnya penyuluhan dan pelatihan yang tersedia; (3) Memanfaatkan bahan-bahan lokal sebagai sarana produksi berbasis pengalaman, biaya murah, dan manajemen usahatani yang fleksibel; dan (4) Memadukan kekuatan internal untuk meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan posisi tawar dalam harga jual. Pemerintah daerah melalui dinas teknis terkait diharapkan lebih memperhatikan petani dan memberikan pelayanan yang baik melalui pengadaan pelatihan dan penyuluhan teknis untuk memperbaiki manajemen usahatani kopi robusta di daerah penelitian.
Strategi Pengembangan Agrowisata Pada Kelompok Tani Pelaksana Sipadu Studi Kasus Gapoktan Sri Sedana Kabupaten Karangasem Ni Wayan Purnami Rusadi; I Gede Bagus Dera Setiawan; I Dewa Ayu Puspitadewi
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.450

Abstract

Simantri merupakan program pemerintah Provinsi Bali yang dirintis sejak Tahun 2009 dan kini memiliki nama Sipadu. Sipadu tidak hanya melakukan pengelolaan sumber daya di lahan pertanian secara terintegrasi, namun mengembangkan pengelolaan pasca panen dan kegiatan penunjang lainnya. Dari fakta ini, diperlukan strategi untuk mengembangkan Sipadu yakni salah satunya dengan system agrowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis lingkungan internal dan eksternal, untuk membuat strategi alternatif dan juga prioritas bagaimana mengembangkan agrowisata khususnya di Gapoktan Sri Sedana sebagai pelaksana Sipadu. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis matriks internal-eksternal (IE), strategi besar matriks, SWOT dan dilanjutkan dengan analisis QSPM untuk menentukan prioritas strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi alternatif yang telah dirumuskan berdasarkan SWOT antara lain strategi SO salah satunya yakni menambah sarana pertanian organik. Strategi WO salah satunya meningkatkan promosi paket wisata secara optimal dengan memanfaatkan teknologi. Strategi ST salah satunya yaitu menjalin kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata. Strategi WT salah satunya menjalin kerjasama dengan pihak luar seperti travel dan sekolah/kampus. Strategi yang paling tepat untuk diprioritaskan berdasarkan hasil analisis QSPM adalah membuat layanan penjualan secara online untuk produk yang dihasilkan Sipadu dan objek wisata lain yang ada di Desa Tiyingtali dengan jumlah nilai 12.60. Strategi ini menekankan pada bagaimana langkah yang bias dilakukan dalam membuat layanan penjualan online untuk produk yang dihasilkan Sipadu dan objek wisata lain yang ada di Desa Tiyingtali. Seperti yang kita ketahui bersama perkembagan teknologi saat ini begitu pesat dan segala informasi dapat diakses melalui internet. Produk yang dihasilkan oleh Sipadu seperti hasil pertanian anorganik dan pupuk organik bias dipasarkan kekonsumen rumah tangga ataupun horeca (hotel, restaurant dan cafe) sesuai dengan Pergub Bali No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali mewajibkan toko swalayan, hotel restoran dan katering untuk menyerap produk lokal.
Identifikasi Potensi Komoditi Perkebunan Rakyat Unggulan Untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi Kabupaten Karo Rita Herawaty Bangun
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.452

Abstract

Identifikasi dan analisis potensi wilayah perlu dilakukan dalam rangka pengembangan wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi komoditas perkebunan rakyat unggulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi komoditas perkebunan rakyat Kabupaten Karo dan Provinsi Sumatera Utara yang mencakup 11 komoditas. Penelitian ini menggunakan metode analisis location quetiont dan shift share. Hasil penghitungan analisis location quetiont menunjukkan bahwa cengkeh, kemiri, kopi, kelapa, kulit manis, tembakau, kakao, pinang dan aren merupakan komoditas basis perkebunan rakyat di Kabupaten Karo. Hasil analisis shift share menunjukkan bahwa kemiri, kopi, kelapa, tembakau, kelapa sawit, dan karet memiliki keunggulan kompetitif. Komoditas tersebut berdaya saing tinggi dan memiliki potensi untuk maju dan tumbuh untuk mendorong peningkatan perekonomian Kabupaten Karo.
Studi Komparatif Proses Bisnis Usaha Jigana Coffee Shop Dan Kedai Kopi Inspirasi Cibinong, Kabupaten Bogor Alvi Nurin Deaniera; Elly Rasmikayati; Bobby Rachmat Saefudin; Dika Supyandi; Yayat Sukayat
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.453

Abstract

Kedai kopi menjadi bagian dari gaya hidup serta banyak digemari oleh konsumen kopi sehingga menjadi prospek usaha yang menjanjikan. Menjamurnya kedai kopi ini menyebabkan ketatnya persaingan bisnis sehingga terjadinya fluktuasi penjualan bagi kedai kopi yang kurang dapat bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen, proses bisnis, serta potensi dan kendala yang dialami Jigana Coffee Shop dan Kedai Kopi Inspirasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan alat analisis statistic deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini ada 27 orang pada Jigana Coffee Shop dan 45 orang pada Kedai Kopi Inspirasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen di Jigana Coffee Shop dan Kedai Kopi Inspirasi didominasi oleh laki-laki dan pada usia produktif, yaitu dari 20-30 tahun dengan penghasilan rata-rata Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000. Dari segi perilaku konsumen, sebagian besar konsumen kedua kedai kopi tersebut lebih tertarik dengan kedai kopi yang rasanya enak/nikmat dan suasana yang nyaman. Proses bisnis yang ada di Jigana Coffee Shop dan Kedai Kopi Inspirasi ini relatif sama. Potensi dan kendala dari Jigana Coffee Shop dan Kedai Kopi Inspirasi ada pada variable produk, lokasi, fasilitas, kelengkapan alat, dan sumberdaya manusia.
Nilai Ekonomi Wisata Pemandian Air Panas Walini Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat Anadilla Fahyra Riawan; Endah Djuwendah; Sulistyodewi Nur Wiyono; Ernah Ernah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.456

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi yang dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan devisa negara, kesejahteraan masyarakat lokal dan citra Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan pariwisata di seluruh dunia terutama di Indonesia terus mengalami peningkatan dan diharapkan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu agar dapat menjadi salah satu solusi pembangunan ekonomi di Indonesia.Salah satu jenis pariwisata yang berpotensi yaitu pariwisata yang memanfaatkan sumber daya alam adalah Pemandian Air Panas Walini. Objek wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam memiliki nilai ekonomi yang tidak diketahui besaran nilai pasarnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik wisatawan dan mengetahui estimasi nilai ekonomi Pemandian Air Panas Walini, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik wisatawan dan metode biaya perjalanan untuk mengestimasi nilai ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 41-50 tahun, bekerja sebagai pegawai swasta, dan datang bersama keluarga. Faktor jarak tempat tinggal dan jumlah rombongan adalah faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap frekuensi kunjungan. Nilai surplus konsumen dan nilai ekonomi Pemandian Air Panas Walini masing-masing adalah Rp 4.536.424,- dan Rp 6.394.456.922,-. Besarnya nilai ekonomi ini menunjukkan bahwa wisatawan masih tertarik untuk mempertahankan keberadaan objek wisata Mata Air Panas Walini. Oleh karena itu, manajer harus meningkatkan fasilitas yang ada sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman saat bepergian.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kompetensi Petani Kopi Di Desa Wisata Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah Yollanda Tellera Agustin; Wulan Sumekar; Tutik Dalmiyatun
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 27 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v27i2.458

Abstract

Faktor-faktor untuk meningkatkan kompetensi petani dalam pengembangan usaha perlu dikaji lebih dalam, mengingat Desa Keseneng berstatus sebagai Desa Wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis kompetensi petani kopi di Desa Keseneng, 2) menganalisis hubungan faktor-faktor internal dan eksternal dengan kompetensi petani kopi di Desa Keseneng. Penelitian di laksanakan pada bulan Agustus 2019 di Desa Keseneng Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Penelitian menggunakan metode survei, metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada petani kopi sebagai responden. Penentuan responden dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 32 responden. Metode analisis data menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani kopi di Desa Keseneng memiliki kompetensi dalam pengembangan usaha kopi pada kategori sedang. Hasil analisis menunjukkan peubah pendidikan formal dan pengalaman petani tidak berhubungan nyata dengan kompetensi petani dalam mengembangkan usaha kopi. Peubah penerimaan kopi (0,751) dan keikutsertaan dalam kegiatan penyuluhan (0,794) berhubungan nyata dan positif dengan kompetensi petani pada tingkat keeratan hubungan sangat kuat. Peubah interaksi social masyarakat perkebunan (0,713) berhubungan sangat nyata dengan kompetensi petani pada tingkat keeratan hubungan kuat.

Page 4 of 24 | Total Record : 231