cover
Contact Name
Muhammad Rafii
Contact Email
muhammad.rafii@uinjambi.ac.id
Phone
+6282291540674
Journal Mail Official
muhammad.rafii@uinjambi.ac.id
Editorial Address
Jl. Jambi Ma. Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi, Kodepos: 36363
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Journal of Applied Transintegration Paradigm
ISSN : -     EISSN : 28281217     DOI : -
JOURNAL OF APPLIED TRANSINTEGRATION PARADIGM (JATP) is a peer-reviewed International Journal devoted to the timely study of Religion, Saints, Social, Health Sciences, Education, and Technology. The journal seeks high-quality research papers on the challenges and opportunities presented by Religion, Sains, Health Sciences, Education, and Technology and their impact on society. Issues in JATP cover almost all of the areas of knowledge. Topics include, but are not limited to, the following: Religion, Sains, Social, Health Sciences, Education, and Technology.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 43 Documents
Tafsir Ilmi Tentang Rantai Makanan (Studi Terhadap Q.S. An-Nahl [16]: 5-11) Hubul Hoir; Muhammad Iqbal Rahman
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 2 Desember (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini akan membahas tentang rantai makanan dan keterkaitannya dengan Al-Qur’ān. Objek dalam riset ini adalah organisme yang disebut dalam Q.S. An-Nahl [16]: 5-11. Pokok pertanyaan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana keterkaitan manusia dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan ditinjau dari perspektif Al-Qur’ān dan fakta sains?” Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif analisis, dan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik kepustakaan. Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa keterkaitan manusia dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah kehidupan dan rantai makanan. Beberapa hewan ternak yang memiliki bermanfaat terhadap kebutuhan hidup manusia antara lain unta, sapi, dan kambing. Ketiga hewan tersebut sama-sama menghasilkan daging dan susu yang sangat baik untuk dikonsumsi, serta dari kulitnya dapat dijadikan pakaian yang menutupi tubuh manusia dan melahirkan keindahan. Selain hewan ternak, manusia juga diberkati dengan kehadiran hewan-hewan tunggangan yang dapat menjadi sarana transportasi ke tempat yang jauh. Air merupakan sumber kehidupan. Tuhan menurunkan air yang disebut hujan sebagai ‘rahmat’ yang menumbuhkan dedaunan, rerumputan, biji-bijian, dan buah-buahan. Baik manusia, hewan ternak, dan hewan tunggangan, membutuhkan air dalam sebuah rantai makanan. Tanpa ketersediaan air, tidak ada kehidupan yang dapat bertahan.
Pemikiran Dakwah Kh. Hasyim Asy’ari: Sebuah Pendekatan Antropologi M. Hambali
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 1 Juni (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemikiran dakwah KH. Hasyim Asy'ari mengemuka sebagai landasan utama dalam riset ini, yang dilakukan melalui pendekatan antropologi. Dalam eksplorasi biografi KH. Hasyim Asy’ari, kajian ini merinci perjalanan hidupnya yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan kepedulian sosial. Seiring dengan itu, pemahaman mendalam tentang situasi masyarakat pada masa KH. Hasyim Asy’ari menjadi fokus untuk melibatkan pembaca dalam konteks historis yang melingkupi kehidupannya. Penelitian ini juga mencakup analisis pendidikan yang diterima oleh KH. Hasyim Asy’ari, menyoroti pengaruhnya terhadap pemikiran keagamaan dan pendekatan dakwah. Aktivitas dakwah dan jihad KH. Hasyim Asy’ari menjadi puncak penelitian ini, mengeksplorasi peran signifikan yang dimainkannya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakat. Melalui pendekatan antropologi, riset ini berusaha memahami konteks budaya dan sosial yang membentuk pemikiran dakwah KH. Hasyim Asy’ari, menjelaskan bagaimana pengalaman pribadinya, pendidikan, dan interaksi dengan masyarakat berkontribusi terhadap pengembangan ideologi dakwahnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang peran penting KH. Hasyim Asy’ari dalam mengarahkan perubahan sosial dan keagamaan, serta bagaimana pemikirannya dapat terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya.
Dinamika Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia Anistianingsih; Khalifah Maratul Sholehah
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 1 Juni (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas peran dan signifikansi kebijakan pendidikan sebagai bentuk kebijakan publik yang mempengaruhi sistem pendidikan suatu negara atau wilayah. Dalam abstrak ini, akan diuraikan definisi kebijakan pendidikan, urgensi analisis kebijakan pendidikan, fungsi analisis kebijakan pendidikan, dan karakteristik analisis kebijakan pendidikan. Definisi kebijakan pendidikan mengacu pada konsep dasar kebijakan serta cakupan spesifik yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Analisis kebijakan pendidikan penting karena berkontribusi pada perbaikan kualitas pendidikan, pengurangan ketidaksetaraan, persiapan tenaga kerja, dan dukungan pengambilan keputusan yang informatif. Analisis kebijakan pendidikan memiliki fungsi utama dalam mengidentifikasi permasalahan pendidikan, mengevaluasi kebijakan yang ada, merumuskan dan mengembangkan kebijakan baru, serta mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti. Karakteristik analisis kebijakan pendidikan mencakup orientasi pendidikan, kompleksitas, keterlibatan pemerintah, regulasi, dampak masyarakat, pembiayaan, keterlibatan pihak-pihak terkait, evaluasi, dan keterkaitan dengan isu-isu sosial. Artikel ini akan menguraikan setiap aspek ini secara lebih rinci dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kebijakan pendidikan sebagai elemen kunci dalam pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas dan inklusif. Dengan melihat urgensi, fungsi, dan karakteristik analisis kebijakan pendidikan, kita dapat mengidentifikasi tantangan dan peluang yang mungkin muncul di masa depan dalam pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik.
Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan dan Relasinya dan Pendidikan Islam (Kebijakan Merdeka Belajar dan Dampaknya Bagi Pendidikan) Anggun Feronika; Si’in
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 1 Juni (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan adalah sebagai suatu disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan argumentasi rasional dengan menggunakan fakta-fakta untuk menjelaskan, menilai, dan membuahkan pemikiran dalam rangka upaya memecahkan masalah publik. Konsep “Merdeka Belajar” merupakan usaha untuk mewujudkan kemerdekaan dalam berpikir. Adanya kebijakan ini memberikan harapan besar bagi lembaga pendidikan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan mutu pendidikan di lembaganya. Pendidikan Agama Islam sebagai rangkaian mata pelajaran Islam disampaikan baik secara formal di sekolah maupun informal dan formal di rumah dan masyarakat dengan materi yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi harus merespons kebijakan “Merdeka Belajar”. Dampak Merdeka Belajar di Sekolah kurikulum merdeka pada program Merdeka Belajar menggunakan pendekatan progresif yang menekankan proses belajar secara langsung melalui penerapan. Karena itu dikembangkan metode belajar project based learning. Dalam Pembelajaran dengan sistem ini, anak-anak didorong untuk mengerjakan sebuah project sebagai sarana mereka untuk belajar.
TOLERANSI : FONDASI UTAMA PERDAMAIAN DUNIA gusli gusli bambang irawan
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 2 Desember (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menekankan pentingnya toleransi sebagai fondasi esensial untuk memelihara kedamaian global di tengah beragamnya perbedaan yang ada dalam era globalisasi. Latar belakang menyoroti bagaimana perbedaan agama, budaya, etnis, dan pandangan politik dapat memicu konflik yang mengancam stabilitas global. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memahami makna toleransi serta mengidentifikasi cara untuk menciptakan perdamaian dunia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi pustaka untuk mengumpulkan sumber dari buku, majalah, jurnal, dan literatur terkait. Hasil dan Diskusi menguraikan konsep toleransi sebagai sikap penghargaan terhadap perbedaan serta menjelaskan langkah-langkah menuju harmoni global melalui strategi diplomasi, peningkatan kesadaran akan keberagaman, dan kerjasama global dalam menyelesaikan konflik. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa toleransi menjadi kunci utama dalam menjaga perdamaian dunia di tengah keragaman. Dengan mengadopsi nilai-nilai toleransi, diharapkan masyarakat global dapat memajukan langkahnya menuju dunia yang inklusif, adil, dan damai.
الهوية الدينية لعصر المجتمع 5.0 Abdul
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 2 Desember (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The era of society 5.0 is an era where humans have a hybrid life. Humans are side by side with technology that has almost the same intelligence as humans, but the difference is that if humans are God's creation, then technology is human creation. The use of artificial intelligence can be fully controlled by humans. So to bring out the controller in this situation, a human religious identity is needed. Religious identity is able to accommodate the factors that influence human development in the era of society 5.0. In society 5.0 there are three dimensions, namely innovative policies, having an entrepreneurial spirit, and having skills in entrepreneurship. These three dimensions, if based on human understanding of religion through their respective identities in their respective religions, will increasingly direct the development of this era to be more advanced.
OVERSEAS JAVANESE: DETERMINING A GOOD DAY TO GET MARRIED Anwar Hakim; Kiki Muhammad Hakiki
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 2 Desember (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesian people are very famous for their customs and culture. In all aspects of life, whether related to worship rituals or any muamalah ritual, it is very closely related to customs that have existed for generations passed down by the ancestors of the Indonesian nation. Especially the Javanese people who are very close to the customs and culture that they have embraced. As an example of a custom that is still maintained today is to determine a good day to hold a marriage contract using the method of calculating the market day related to the birthday (weton) of the prospective bride and groom. This is when it is associated with marriage in Islam, it often causes polemics related to the law of determining the auspicious day of marriage based on the Javanese calculation formula.
DESIGNING FAMILY EDUCATION THROUGH THE RULES OF THE QURAN AND HADITH Mihrab Afnanda; M. Miftah Arief; Ratu Vina Rohmatika
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 3 No. 2 Desember (2023): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic education should provide young Muslims with the opportunity to learn about their religion. The meaning of education is to develop physical and spiritual potential to obtain certain values ​​and norms. These educational activities can take place in a family, school, or community. The family, school and community are environments that can shape human character. While these three factors influence each other, parenting has the greatest impact on children's education. If the family manages to build a home, the roles of school and community will complement each other. The family is the first and most important environment for a child. This is because the child has a blood bond with his parents that cannot be separated for the rest of his life. Parental consent and parental consent have a large impact on children's behavior. So many moral ailments are caused by the atmosphere of family life. The family is everything to the child. In other words, the picture of the family can be seen from the child's character, habits and morals.
ANALISIS DEMOGRAFI SOSIAL DAN EKONOMI TERHADAP JUMLAH ANGGOTA RUMAH TANGGA DI DESA SUNGAI LINGKAR KABUPATEN BATANG HARI Samsul; Yulmardi; Muhammad Safri
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 4 No. 1 Juni (2024): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji kondisi demografi, sosial, dan ekonomi di Desa Sungai Lingkar, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batang Hari. Latar belakang penelitian ini didasari oleh peningkatan tingkat kelahiran yang terlihat dari angka kelahiran kasar sebanyak 17 jiwa, angka kelahiran umum sebanyak 94 jiwa, dan angka kelahiran menurut kelompok umur sebanyak 36 jiwa. Metode penelitian melibatkan pengumpulan data mengenai tingkat kelahiran, kematian, mobilitas, pendidikan, dan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kematian kasar di desa ini adalah 1,19 jiwa dengan angka kematian menurut umur sebanyak 5 jiwa, dan adanya mobilitas penduduk karena pernikahan, pekerjaan, dan pendidikan. Tingkat pendidikan mayoritas penduduk adalah sekolah dasar, mencerminkan kurangnya pemahaman pentingnya pendidikan di kalangan wanita usia subur. Kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk memeriksa kesehatan dan konsultasi KB lebih banyak dilakukan oleh istri tanpa didampingi suami karena alasan pekerjaan. Kondisi pendapatan keluarga di desa ini rata-rata berkisar antara Rp 1.500.000-2.500.000 per bulan, dengan 58,14% keluarga berada dalam rentang ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kondisi demografi dan sosial ekonomi Desa Sungai Lingkar menunjukkan tantangan dalam aspek pendidikan dan kesehatan yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia serta kesejahteraan ekonomi.
MENERKA KEADILAN TUHAN: MU’TAZILAH DAN AHLU SUNNAH DALAM PERSETERUAN IDEOLOGI Dody Sulistio
Journal of Applied Transintegration Paradigm Vol. 4 No. 1 Juni (2024): Journal of Applied Transintegration Paradigm
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadilan Tuhan menjadi salah satu isu teologis sentral dalam Islam. Mu'tazilah dan Ahlu Sunnah, dua aliran teologi utama dalam Islam, memiliki pandangan yang berbeda tentang konsep ini. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang perdebatan teologi antara Mu'tazilah dan Ahlu Sunnah tentang keadilan Tuhan. Ahli sunnah dalam tulisan ini difokuskan pada dua paham besar yakni, Ash’ariyah dan Maturidiyah. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Data dikumpulkan dari berbagai sumber primer dan sekunder, seperti buku, artikel, dan jurnal ilmiah. Hasil dari pembahasan ini adalah Perbedaan pendapat yang terjadi antara aliran Mu’tazilah dan Ahlu Sunnah dilatar belakangi oleh dua hal; Pertama.Pemahaman tentang kebebasan manusia: Mu'tazilah menekankan kebebasan manusia dalam bertindak, sedangkan Ahlu Sunnah menekankan kemahakuasaan Tuhan atas segala sesuatu, termasuk tindakan manusia. Kedua, Pemahaman tentang keadilan Tuhan dalam memberikan reward dan punishment. Mu’tazilah berpendapat bahwa Tuhan akan mengadili manusia berdasarkan perbuatannya. Keadilan Tuhan harus dipandang kesesuaian untuk membei reward bagi yang beramal baik dan punishment bagi yang berbuat salah. Perbuatan manusia, menurut Mu'tazilah, berasal dari dirinya sendiri dan bukan diciptakan oleh Tuhan. Di sisi lain Ahlu Sunnah memiliki perbedaan pandangan dalam hal ini. Ash’ari berpendapat Tuhan dengan kehendak absolutnya dapat memasukkan manusia yang taat ke neraka atau manusia yang bermaksiat ke surga. Keadilan Tuhan, menurut Ash'ari, tidak terikat pada konsep reward dan punishment manusia. Sedangkan Maturidi berpendapat Tuhan tidak mungkin melakukan hal tersebut karena akan berdampak pada janji dan ancaman Tuhan yang telah ditetapkanNya sendiri’. Namun demikian manusia tidak memiliki kemampuan untuk menentukan hal “baik” dan “buruk” yang menyebabkannya masuk surga atau neraka.