cover
Contact Name
Muhammad Arif
Contact Email
muhammad.arif@utu.ac.id
Phone
+6285255553040
Journal Mail Official
jpterpadu@utu.ac.id
Editorial Address
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681, Indonesia
Location
Kab. aceh barat,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Perikanan Terpadu
Published by Universitas Teuku Umar
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Perikanan Terpadu (JPTerpadu) contains the results of studies/research covering the fields of Technology of Capture Fisheries, Fisheries Product Technology and Fisheries Socioeconomics.
Articles 43 Documents
ANALISIS TINGKAT MARJIN TATANIAGA IKAN KARANGDI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI ) UJOENG BAROH KOTA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT Zuriat Zuriat
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/.v1i1.285

Abstract

Ikan karang merupakan ikan yang mempunyai harga atau nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Terdapat jenis ikan karang yang mempunyai nilai ekonomi antara lain terdiri dari ikan kerapu, kakap, jabung dan Gabu.Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujoeng Baroh, merupakan tempat pendaratan ikan yang and tempat pemasaran yang berlokasi di pusat perkotaan, yakni kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.Potensi perikanan laut di Aceh Barat meliputi ikan karang, yang terdiri dari berbagai jenis ikan seperti kerapu, kakap dan sunu dan lainlain, dimana merupakan sumber pendapatan bagi nelayan ikan pelagis dan nelayan bemersal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat marjin dalam pemasaran atau tataniaga ikan karang dari nelayan hingga ke konsumen. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dari beberapa orang pedagang dan nelayan, dari populasi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan harga atau margin yang berbeda dengan berbagai ikan karang. Namun secara rata-rata diperoleh tingkat margin ikan karang adalah sebesar Rp.16.000/kg.Nilai margin yang besar, merupakan kerugian bagi produsen. Produsen yang dalam hal ini adalah nelayan yang melakukan penangkapan ikan. Dalam upaya peningkatan pendapatan nelayan dimasa yang akan datang. Perlu dikaji lebih lanjut upaya-upaya kearah memperlemah nilai margin, sehingga pendapatan yang diterima nelayan dapat meningkat.Kata Kunci : Ikan Karang, Tataniaga dan Margin
ANALISIS USAHA PENANGKAPAN UDANG REBON (Acetes sp) DENGAN ALAT TANGKAP SONDONG DI PESISIR GAMPONG PASAR ACEH KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT Amarullah Amarullah
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v1i1.599

Abstract

Rebon is one of the results of kind crustaceans but with a very small size compared with other types of crustaceans. Because of its small size it is, these shrimp with shrimp called "rebon". In foreign countries, the shrimp is better known for shrimp because shrimp paste is the main raw material of making paste. In any market, the shrimp is more easily found as ingredients such as shrimp paste, or have been dried and very rarely sold in a fresh state (Astawan, 2009).the average cost of fixed (Fixed Cost) ie depreciation of the fishing gear, vehicle depreciation and maintenance of fishing gear in shrimp fishing effort Rebon by fishermen in coastal Aceh Market for Rp.2.719.044.Gampong variable cost average that is issued by Coastal fishing GampongPasar Aceh covering operational costs of fuel consumption and smoking of Rp.5.211.808.Dari research with shrimp fishermen RebonGampongPasar Aceh coastal region, the average amount of profit in a month against the catch shrimp Rebon with Sondong fishing gear for Rp.2.719.611 fisherman. The results of the calculation of the R / C ratio on shrimp fishing effort tanggkap tool SondongRebon with an average value of 2.97 values greater than one (R / C> 1), which means that fishing effort is worth doing. According to Herman, (1998). Shrimp fishing effort is already profitable and that means that on average each fishing shrimp in gaining the acceptance of 2,97 time  fold up costs.Keywords: Shrimp Rebon, Business Analysis Arrest
PEMBERIAN PAKAN KOMERSIL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus) Mahendra Mahendra
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v1i2.796

Abstract

This research aims to know the influence of some kind of feed commercial optimal provided to the rate of growth and survival tawes fish (Barbonymus gonionotus). This research method using Random Design experiments with complete (RAL), consisting of four treatments and three replicates. The treatment given is Pellet P1= tipe PF1000, P2 = Pellet tipe PF 999, P3 = Pellet tipe PF 781, dan P4 = Pellet tipe FF 79-2. Parameters observed include the specific growth rate (SGR), the survival rate (SR), and as water quality data supporting. Results of the study showed The provision of commercial feed different has not been affecting the growth rate and survival rate tawes fish. From the results of this research Feed commercial with treatment p2 pellet type PF 999 is the Is the feed of which showed growth fish tawes which high value. Keywords: Potassium Karbonat, Growth, Survival, Oreochromis niloticus 
KOMPOSISI DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DASAR DIPERAIRAN ACEH BARAT MEULABOH Muhammad Rizal
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v1i2.803

Abstract

Aceh Barat yang memiliki panjang garis pantai 50,55 km dengan luas perairan lautnya 80,88 km2 dengan berbagai variasi ekosisistem memiliki hasil tangkapan ikan laut yang beragam. Kabupaten Aceh Barat merupakan wilayah pesisir yang kaya akan hasil perikanannya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi ikan hasil tangkapan jaring insang dasar di perairan Aceh Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis-jenis ikan yang tertangkap pada jaring insang dasar. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan September 2018 di perairan Aceh Barat Meulaboh. Data yang dikumpulkan berupa data panjang total (Total length) yang diukur menggunakan meteran gulung dengan panjang maksimum 5 meter.Ikan yang diperoleh dari hasil tangkapan secara experimental fishing selama 12 trip.Selama penelitian jumlah hasil tangkapan total sebanyak 158 ekor dengan menggunakan alat  tangkap jaring insang dasar, adapun jenis ikan yang dominan tertangkap adalah ikan pepetek dengan kisaran panjang total 9,5-15,5 cm, ikan selar mata belo dengan kisaran panjang total 9,5-21,5 cm, ikan pisang pisang dengan kisaran panjang total 9-18 cm dan ikan lida dengan kisaran panjang 12-27 cm. Hubungan panjang berat ikan pepetek (secutor interuptus) yang ditangkap menggunakan jaring insang dasar dengan persamaan W=0.2405xTL1,8104 dengan nilai koefesien R2=0,3943, ikan mata besar dengan persamaan W=0,0283x2,7066 dengan koefesien R² = 0,9634, ikan pisang pisang (upeneus sulphureus) dengan persamaan W= 0,013x3,0149 dengan koefesien R² = 0,9024, ikan lida lida (cynoglossus lingua) dengan persamaan W= 0,0034x3,1092 dengan koefesien R² = 0,9588. 
Analisis Pendapatan Pedagang Ikan Di Lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Seurangga Kabupaten Aceh Barat Daya Syarifah Zuraidah; Zuriat Zuriat; Ismail Ismail; Teuku Amarullah
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PERIKANAN TERPADU VOLUME 2 NOMOR 2
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v2i2.5203

Abstract

PPI Ujong Serangga merupakan satu-satunya PPI yang terletak di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya. Transaksi pembelian ikan berasal dari berbagai daerah baik dari masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya maupun dari luar kabupaten. Permasalahan yang terjadi pada pedagang ikan yaitu harga ikan yang mengalami fluktuasi dan tidak tersedianya data mengenai modal usaha dan keuntungan pedagang ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pendapatan pedagang ikan di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya (Studi Kasus TPI Ujong Serangga). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dengan cara pengamatan dan wawancara terhadap 8 orang pedagang ikan di pelataran TPI. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara dan observasi langsung di lapangan, sedangkan data sekunder berupa data jumlah produksi ikan segar selama satu bulan dan melalui penelusuran pustaka. Hasil analisis menunjukkan bahwa penghasilan rata-rata pedagang ikan perbulan sebesar Rp 22.514.513 dengan hasil penjualan sebesar Rp142.268.750/bulan dan biaya operasional sebesar Rp 119.754.237/bulan. Hal ini menunjukkan bahwa pedangang ikan di TPI Ujong Seurangga memiliki profit yang baik.
Parameter Primer Dan Sekunder Oksidasi Pada Kombinasi Minyak Hati Ikan Cucut (Centrophorus sp.) Dan Minyak Ikan Sarden (Sardinella sp.) Sri Ayu Insani; Akbardiansyah Akbardiansyah; Afdhal Fuadi; Faliqul Isbah; Hamidi Hamidi
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 3 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v3i1.6177

Abstract

Minyak ikan dan Squalene merupakan minyak hewani yang memiliki stabilitas yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karna minyak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga minyak ikan sangat mudah rusak atau teroksidasi. Karakterisasi pada minyak ikan dapat dilakukan dengan melakukan analisis parameter oksidasi primer maupun sekunder, viskositas, densitas dan uji kejernihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Parameter oksidasi yang terkandung dalam minyak sardine dan hati ika cucut yang mengandung squalene. Parameter yang diujikan meliputi, nilai asam lemak bebas (FFA), peroksida (PV), ansidin (p-AV) dan total oksidasi (totox). Hasil pengujian parameter oksidasi dari kombinasi minyak ikan menunjukan bahwa minyak ikan dengan kombinasi 1:4 memiliki nilai totox paling rendah dan tidak melebihi batas standar IFOS. Nilai parameter oksidasi pada kombinasi minyak ikan tersebut adalah FFA (0,5%), PV (4,67 mEq/kg), anisidin (4,98 mEq/kg), dan TOTOX (14,30 mEq/kg).
Kajian Implementasi Good Manufacturing Practices Pada Pengolahan Lokan Crispy Di KUB Rizki Sabena, Kabupaten Aceh Singkil Indah Maulida; Nabila Ukhty
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v3i2.4939

Abstract

Lokan crispy merupakan salah satu produk olahan pangan yang di produksi oleh Kelompok Usaha Perikanan (KUB) Rizki Sabena. KUB Rizki Sabena adalah salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ada di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini  bertujuan untuk melihat implementasi kelayakan dasar Good Manufacturing Practices (GMP) pada industri rumah tangga produk lokan crispy KUB Rizki Sabena Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini terbagi menjadi empat tahapan yaitu survey lokasi, persiapan penelitian, pengumpulan data dan analisis data deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer didapat melalui metode wawancara, partisipasi aktif dan observasi langsung, sedangkan data sekunder didapat dari data Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Singkil. KUB Rizki Sabena secara keseluruhan belum Optimal dalam menerapkan kelayakan dasar atau GMP pada usaha tersebut. Dari delapan parameter yang diteliti hanya ada tiga parameter yang diterapkan diantaranya yaitu Lingkungan dan lokasi, Bangunan dan fasilitas unit usaha, Fasilitas sarana dan prasarana dan kegiatan sanitasi. Sedangkan Parameter yang belum diterapkan diantaranya, belum adanya sistem pengendalian hama, kegiatan higienis karyawan, pengendalian pada setiap proses, manajemen pengawasan, serta pencatatan dan dokumentasi
Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Keberhasilan Operasi Penangkapan Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga Mutiara Alkayakni Harahap; Ricky Winrison Fuah; Anne Rumondang; Zakyatul Muna
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 4 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v4i1.8093

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga tempat bersandar nya kapal-kapal perikanan untuk mengurus surat izin berlayar maupun membongkar hasil tangkapan ikan. Secara umum faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap hasil produksi yaitu ukuran kapal (GT), kekuatan mesin (PK), bahan bakar minyak (L), panjang jaring (M), lebar jaring (M), jumlah ABK (orang), air tawar (L), perbekalan, jumlah lampu (Unit) dan lama trip penangkapan (H). Tujuan penelitian adalah menentukan berapa besar pengaruh antara faktor produksi dan menentukan faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan operasi penangkapan purse seine di PPN Sibolga. Analisis data meliputi faktor-faktor produksi purse seine dengan menggunakan uji normalitas, uji multokolinieritas, uji regresi berganda, uji determinasi, uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi mempengaruhi sebesar 83 % terhadap produksi purse seine. Koefisien korelasi (0.990) yang berarti kuat. Variabel bebasnya bisa menjelaskan variabel terikat sedangkan sisanya 17 % dijelaskan oleh variabel lainnya. Faktor–faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil pangkapan purse seine adalah ukuran kapal (X1), BBM (X6) dan lampu (7) sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata adalah kekuatan mesin kapal (X2), panjang jaring (X3), lebar jaring (X4), jumlah ABK (X5), dan lama trip (X8)
Studi Penangkapan Gurita (Octopus sp.) Menggunakan Bubu Pipa PVC di Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue Mohd Yongki; Hafinuddin Hasaruddin; Muhammad Arif
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 4 Nomor 2
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v4i2.7689

Abstract

Komoditas unggulan Kabupaten Simeulue salah satunya yaitu Gurita (Octopus sp.) dimana sebagian besar nelayan menjadikan komoditas gurita sebagai tangkapan utama. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan gurita menggunakan bubu PVC di Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2022 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan data experimental fishing dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan di Desa Nasreuhe 7,4 Kg (16 gurita), Desa Jaya Baru 3,6 Kg (7 gurita) dan Desa Karya Bakti 1,7 Kg (4 gurita) dengan rata-rata bobot hasil tangkapan adalah 0,47 kg dengan bobot terkecil 0,3 kg dan bobot terbesar adalah 0,9 kg. Sehingga dapat disimpulan bahwa alat tangkap bubu PVC efektif digunakan pada penangkapan gurita dikarenakan bentuk bubu PVC yang berukuran 4 inci dengan bentuk kerucut mempermudah dalam penangkapan gurita
PENETASAN TELUR IKAN GABUS ( CHANNA STRIATA ) DALAM MEDIA INKUBASI DENGAN LAMA PEMBERIAN OKSIGEN ( AERASI ) BERBEDA Muslim Muslim; Danang Yonarta
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v1i1.384

Abstract

The aims of this research were to determine the hatching percentage of snakehead fish egg which incubated on different duration of aeration (oxygen supply). This research had been conducted in the Fish Breeding Unit “Batanghari Sembilan”, Indralaya since October until November 2017. This research used Completely Randomized Design method (CRD) with 5 treatments and 3 replications consist of; P1 (24 hours, aerated), P2 (24 hours non aerated), P3 (12 hours aerated, 12 hours non aerated), P4 (10 hours aerated, 14 hours non aerated) and P5 (8 hours aerated, 16 hours non aerated). The result of this research showed that the best hatching percentage, were P4 81.64%. Survival rate of pro larva (3 day old / D3), the best result were treatment 4 (P4), 86,54%. Baside on, hatching percentage and survival rate of prolarva parameter, P4 is the best treatment. Furthemore, time efficiency and cost of operation fish breeding program, treatment P4 suggested.   Key words: egg snakehead fish, aeration, dissolved oxygen.