cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia" : 5 Documents clear
PENENTUAN KUAT TEKAN OPTIMUM BETON NORMAL MENGGUNAKAN SEMEN PCC DENGAN VARIASI NILAI FAS DAN UMUR BETON Salma Alwi; Muhammad Salmani
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengukur nilai kuat tekan optimum beton normal menggunakan dua jenis semen PCC merek Tonasa dan Tigaroda. Nilai kuat tekan optimum beton diukur berdasarkan variasi nilai faktor air semen dan umur beton. Penelitian dimulai dengan pengujian material penyusun beton, perancangan komposisi material beton dengan kuat tekan 30 Mpa. Variasi nilai fas yang digunakan yaitu: 0,4, 0,5, dan 0,6. Benda uji adalah selinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sejumlah 72 buah. Selanjutnya dilakukan pengujian kuat tekan pada umur 28, 60 dan 90 hari. Hasil penelitian dari kedua jenis semen PCC didapatkan bahwa, semakin kecil nilai fas, maka semakin besar nilai kuat tekan beton. Nilai kuat tekan optimum untuk kedua jenis semen adalah pada nilai fas 0,4 dan umur 90 hari.
POHON ULIN SEBAGAI KONSTRUKSI STABILITAS LERENG DI DESA PAMPANG SAMARINDA Hendro Wardono; Sujiati Jepriani
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pohon Ulin(eusideroxylon zwageri) adalah salah satu jenis pohon yang termasuk jenis kelas kuat satu, keras, warna gelap, tahan terhadap air laut dengan ketinggian dapat mencapai 50 m dengan diameter 120 cm. Kayu ulin biasa digunakan sebagai bahan konstruksi maupun furniture.Karena semakin langka dan sulit didapatkan baik di hutan maupun di perkebunan/pertanian, maka perlu dibudidayakan untuk pelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk budidaya kayu ulin agar dapat memanfaatkannya sebagai konstruksi yang dapat mengamankan jalan yang berada di lereng dari longsor. Penelitian ini dilakukan di Desa Pampang Kecamatan Samarinda Utara sepanjang 3220 m, dengan penanaman bibit pohon ulin dibagian sisi kanan berm jalan Pampang Muara yang sebagian besar berada padatebing yang mungkinlongsor. Bibit pohon ulin yang ditanam berumur 1 tahun, memiliki ketinggian antara 70- 90 cm dan ditanam sebanyak 65 pohon dengan interval 50 m. Hasil penelitian setelah masa tanam 4 bulan sejak bulan Juni sampai dengan Oktober 2014 diperoleh bahwa tanaman pohon ulin yang masih hidup sebanyak 53 pohon (81,54 %).Dari 53 pohon yang hidup, 27 pohon ulin (50,94%) tumbuh di lereng yang menurun sehingga berpotensi menjadi salah satu bangunan pelengkap jalan yaitu sebagai tembok penahan tanah yang yang dapat menstabilkan lereng sehingga mengamankan jalan menuju Desa Pampang dari bahaya longsor.
PEMANFAATAN SERBUK KAYU LOKAL KALIMANTAN DAN PASIR MAHAKAM SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BATAKO KOMPOSIT MORTAR SEMEN Yudi Pranoto; Cisyulia Octavia
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk kayu adalah limbah organik yang merupakan bahan sisa hasil penggergajian yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai daerah penghasil kayu tentunya kalimantan memiliki limbah kayu yang cukup besar. Apabila hal ini tidak dicarikan solusi penanganannya tentunya akan menyebabkan masalah lingkungan, karena limbah gergaji membutuhkan ruang untuk pembuangan. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai bahan bangunan dengan memanfaatkan serbuk kayu yang memberikan hasil semakin besarnya penggunaan serbuk kayu pada campuran menjadikan bahan bangunan semakin lebih ringan, akan tetapi kekuatannya semakin rendah. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan batako yaitu dengan memberikan komposit pada lapisan luar keliling batako. Proses pembuatan batako terdiri dari dua tahapan, tahapan pertama dengan meletakan campuran beton ringan serbuk kayu, kemudian dilanjutkan dengan tahapan yang kedua yaitu dengan memberikan lapisan mortar semen dengan variasi ketebalan 2 cm, 3 cm dan 4 cm. Hasil penelitian didapat kenaikan kuat tekan batako komposit mortar semen pada keliling batako dengan ketebalan mortar semen masing masing 2 cm, 3 cm dan 4 cm dihasilkan berturut-turut adalah 1,25 MPa, 1,56 MPa dan 1,94 MPa untuk batako serbuk kayu ulin, 0.91 Mpa, 1,26 Mpa dan 1,1 Mpa untuk batako serbuk kayu galam sedangkan untuk batako serbuk kayu kapur masing masing 0,42 Mpa, 0,78 Mpa, dan 0,93 Mpa. Berat jenis untuk untuk kayu ulin rata-rata adalah 362,6 kg, bataton kayu galam adalah 328,3 kg sedangkan untuk kayu kapur 308,7 kg.
POLA SAMBUNGAN LAMINA KAYU KAPUR MERUPAKAN ALTERNATIF KUALITAS DARI KAYU SOLID Joko Suryono
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain laminasi Kapur (Kamper) adalah memaksimalkan dimensi dengan meminimalkan material. Tujuan dapat dicapai hasil yang optimal nilai sifat fisika nilai sifat mekanika dan Analisis MOE, MOR pada kayu lamina dan sambungan lamina sebagai kayu konstruksi yang dibuat dengan penyusunan dan pola sambungan jari yang berbeda mempengaruhi dan interaksi dengan kayu solid. Kadar air rata-rata kayu solid awal 12 % dan setelah diuji nilai kadar air 11.535 % -13,064 %. Kerapatan nilai rata-rata awal 0,61 gr/cm3 - 0,631 gr/cm3. Kekuatan geser kayu solid dengan nilai 117,534 kg/cm2, kekuatan geser // serat lapis dua dengan perekat sintetis nilainya 99,943 kg/cm2. Kekuatan tekan kayu solid untuk yang sejajar serat 493,587 kg/cm2 dan untuk yang tegak lurus serat 90,105 kg/cm2, kayu lapis dua dengan perekat sintetis untuk yang sejajar serat 221,270 kg/cm2 dan untuk yang tegak lurus serat 95,313 kg/cm2. Analisis MOEada pengaruh perbedaan antara perlakuan faktor A dan faktor B. Untuk interaksi faktor A* faktor B tidak ada perbedaan antara perlakuan. Analisis MORada pengaruh perbedaan antara perlakuan faktor A dan faktor B. Untuk interaksi faktor A* faktor B tidak ada perbedaan antara perlakuan. Pengujian contoh uji kadar air dalam kondisi kering < 14 %. Kuantitas perekat perlu dilakukan dengan komposisi bervariasi. Penyusunan dengan pola sambungan lamina diharapkan sesuai susunan dinding (selang seling sambungan).
KUAT TARIK BELAH PADA SELF COMPACTING CONCRETE DENGAN KADAR COAL ASH DAN VARIASI KADAR SUPERPLASTICISER Duwi Budi Utomo; Salma Alwi; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu solusi untuk memperoleh struktur beton yang memiliki ketahanan yang baik adalah dengan menggunakan Self Compacting Concrete (SCC). SCC adalah beton yang memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga mampu mengalir dan mengisi ruang-ruang di dalam cetakan tanpa melalui proses pemadatan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda. Obyek dalam penelititan ini adalah beton mutu tinggi yang menggunakan bahan tambah superplasticzer dan fly ash dengan varian campuran 12,5%, 25%, 37,5%, 50%. Sedangkan pengujian kuat tarik beton dilakukan setelah umur beton 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil pengujian diperoleh bahwa penambahan presentase abu terbang ( fly ash ) sebesar 12,5%, 25%, 37,5%, 50% sangat berpengaruh terhadap kenaikan kuat tekan beton. Nilai kuat tarik beton maksimum terjadi pada penambahan admixture viscocrete sebesar 1,5 % yang mempunyai kuat tarik rata-rata pada tahap I sebesar 40,2 MPa, pada tahap ke II paling besar 47,5 MPa dengan menggunakan fly ash sebesar 50%. Workability dan nilai slump beton pada tahap I menunjukan pada penambahan kadar superplasticzer 2,5% didapatkan nilai slump yang tertinggi 27cm, sedangkan pada tahap II terjadi kebalikan nilai ini terjadi akibat penambahan fly ash sebesar 12,5%, 25%, 37,5%, 50%.

Page 1 of 1 | Total Record : 5