cover
Contact Name
Nur Aisyah
Contact Email
iccinuraisyah@gmail.com
Phone
+6281244836581
Journal Mail Official
lppm.stikmar@gmail.com
Editorial Address
Alamat Publisher: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Marendeng Majene Jl. R.A Kartini ( Belakang RSUD Majene) Email: lppm.stikmar@gmail.com
Location
Kab. majene,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Marendeng
ISSN : 28500329     EISSN : 28092813     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Marendeng (JKM) adalah jurnal ilmiah open akses yang melalui proses peer-review yang menerbitkan manuskrip kesehatan hasil penelitian inovatif yang mencakup semua aspek keperawatan, Kebidanan, farmasi dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIKes Marendeng Majene.
Articles 42 Documents
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Bendungan ASI di Puskesmas Totoli Kabupaten Majene Nur Anita SST.,M.Kes
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.2

Abstract

Abstract. Breast milk dam is the occurrence of swelling in the breast due to increased venous and lymph flow accompanied by pain. Breast milk dams occur because the frequency of breastfeeding is less and the nipple is not normal. Breast problems that are often experienced by breastfeeding mothers include swollen breasts (Mansyur & Dahlan, 2014). This type of research uses an analytical survey using a cross-sectional design which aims to determine the factors that affect breast milk dams in postpartum mothers at the Totoli Health Center, Banggae District by measuring or observing the dependent and independent variables together through primary data taken directly from the respondents. With the number of respondents 30 postpartum mothers. Based on the results of this study, 18 people who breastfeed >8 times/day and 12 people who breastfeed <8 times/day. Respondents who initiated early breastfeeding were 19 people and those who did not initiate early breastfeeding were 11 people. Respondents whose nipples were normal were 15 people and 15 people were not. Respondents who experienced breast milk dam were 16 people and 14 people who did not. The conclusion of this study is that there is a relationship between the frequency of breastfeeding (Sig=0.011 <α0.05) and the state of the nipples (Sig=0.011 <α0.009) with the incidence of breast milk dams and there is no relationship between Early Initiation of Breastfeeding (IMD) and the incidence of dams. Breast milk (Sig=0,057 > 0.05) Abstrak. Bendungan ASI adalah terjadinya pembekakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe disertai dengan rasa nyeri. Bendungan ASI terjadi karena frekuensi menyusui kurang dan keadaan putting yang tidak normal. Permasalahan pada payudara yang sering dialami ibu menyusui antara lain salah satunya adalah payudara bengkak ( Mansyur& Dahlan, 2014). Jenis penelitian ini menggunakan survey analtik dengan menggunakan desain crossectional yang tujuannya untuk mengetahui factor yang mempengaruhi bendungan ASI pada ibu post partum di Puskemas Totoli Kecamatan Banggae dengan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel dependent dan independent secara bersama melalui data primer yang diambil langsung dari responden. Dengan jumlah responden 30 Ibu Nifas. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa responden yang menyusui >8 kali/hari berjumalah 18 orang dan yang menyusui <8 kali/hari berjumlah 12 orang. Responden yang melakukan inisiasi menyusui dini berjumlah 19 orang dan yang tidak melakukan inisiasi menyusui dini berjumlah 11 orang. Responden yang keadaan putting susunya normal 15 orang dan yang tidak normal berjumlah 15 orang. Responden yang mengalami bendungan ASI berjumlah 16 orang dan yang tidak 14 orang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Ada hubungan antara frekuensi menyusui (Sig=0,011 <α0.05) dan keadaan putting susu (Sig=0,011 <α0.009) dengan kejadian bendungan ASI dan Tidak ada hubungan antara Iniasi Menyusui Dini (IMD) dengan kejadian bendungan ASI (Sig=0,057 > α0.05)
dukungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Tumor Payudara Nurpadila Dila Nurpadila
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.3

Abstract

Patients with breast tumors need support from their families because family support is very influential on mental in the form of enthusiasm, empathy, trust, attention so that family members who are in a condition experiencing breast tumors see that the family is always supportive and ready to provide help and assistance if needed. The study was conducted in the surgical poly room of the Majene Regency General Hospital in 2017. The research objective was identified "The relationship between cholesterol levels and stroke in outpatients at the Majene Regency Hospital in 2017" The type of research carried out was an analytical survey using a cross sectional research design to collect data systematically. cross sectional Chi-Square statistical test. The results of the Chi-Square analysis showed a significance value of p = 0.003 (p < 0.05), which means that there is a relationship between family support and anxiety in breast tumor patients in the surgical ward of the Majene District Hospital in 2017. can provide health education to patients so that it can be useful to reduce patient anxiety due to hospitalization
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKOMSUMSI TABLET FE Raehan Sawabir
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.5

Abstract

Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon ibu dan bayi yang dikandungnya membutuhkan gizi yang cukup banyak. Oleh karena itu sangat diperlukan gizi yang cukup salah satunya adalah asupan Zat Besi (tablet Fe). zat besi dapat meningkatkan jumlah sel darah merah bagi ibu hamil dan janinnya. Tujuan penelitian mengedintifikasi faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil hamil dalam mengkomsumsi tablet Fe. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 36 responden, dengan teknik simple random sampling. Hasil uji chi-square dengan nilai α (0,05) menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkomsumsi tablet Fe adalah Pengetahuan (nilai 0,00), Dukungan Keluarga (nilai 0,02), Motivasi (nilai 0,034),dan yang tidak berhubungan adalah Kunjungan Antenatal Care (nilai 0,333), dan Efek samping Tablet Fe (nilai 0,640). Kesimpulannya, Tenaga Kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai tablet Fe,manfaat tablet Fe, dan pentingnya mengkonsumsi Fe selama hamil serta memenuhi kebutuhan akan tablet Fe pada ibu hamil.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI DUSUN RONDONGAN DAN DUSUN GALUNG DESA SUMARRANG KECAMATAN CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR Imron Yaman
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.6

Abstract

Abstrak. ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan prilaku pencegahan ISPA pada balita. Desain Penelitian ini menggunakan Survei Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian seluruh semua ibu yang mempunyai balita dan bertempat tinggal di Dusun Rondongan dan Galung Desa Sumarrang Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah ibu sebanyak 92 orang. Jumlah sampel sebanyak 75 ibu dengan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa Univariat disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi sedangkan analisa Bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian diperoleh p-value = 0,248 >  (0,05) maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan prilaku pencegahan ISPA pada balita di Dusun Rondongan dan Galung Desa Sumarrang Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya agar meneliti bagaimana hubungan pendidikan, dan budaya serta faktor lainya yang dapat mempengaruhi perilaku pada pencegahan ISPA.
ANALISIS ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS KERJA PERAWAT SEBAGAI PETUGAS GUGUS COVID-19 Nurpadila Dila Nurpadila
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.7

Abstract

Stres kerja merupakan reaksi seseorang terhadap suatu tekanan atau tuntutan yang berlebihan di tempat kerja. Profesi perawat merupakan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sehingga profesi perawat memiliki resiko tinggi terjadinya stress kerja. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi stress kerja perawat sebagai petugas gugus Covid-19 di Puskesmas Lembang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampe lsebanyak 14 responden. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden (92,9%) perawat petugas gugus Covid-19 di Puskesmas Lembang berada pada tingkat stress kerja sedang namun masih bisa diatasi apabila ada manajemen stress yang baik. Faktor-faktor yang dominan menyebabkan stress kerja perawat petugas gugus Covid-19 di Puskesmas Lembang adalah sumber instrinsik dari pekerjaan. Indikator dominan yang menyebabkan stress kerja perawat petugas gugus Covid-19 di Puskesmas Lembang adalah petugas merasa kesehatan dan keselamatan kerja terancam dalam bertugas. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan manajemen stres yang efektif untuk menurunkan stress kerja pada perawat berupa self efficacy, teknik relaksasi, dan lain sebagainya serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi stress kerja pada perawat terutama dimasa pandemi Covid-19. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk mengembangkan manajemen stress kerja perawat di Puskesmas.
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN BAWANG PUTIH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOANG KABUPATEN MAJENE TAHUN 2018 Immawanti Immawanti
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.8

Abstract

Hypertension is often referred to as a dark killer (silent killer), because hypertension is a deadly disease without accompanied by symptoms first. One of the handling of blood pressure is using non-pharmacological therapy with herbs (the use of natural ingredients such as traditional medicinal plants such as garlic). Garlic containts the substance alisin and hydrogen sulfide as vasodilators. The aim of the study was to determine the effect of garlic steeping water on blood pressure reduction in elderly hypertensive patients for 3 consecutive days. This study was a Quasy Experiment study with the type of pre and post test without control design. The result of statistical analysis tests showed the influence before and after being given treatment of garlic steeping water to elderly hypertensive patients. That there is an effect of giving garlic steeping water to decrease blood pressure in elderly people with hypertension patients to use garlic steeping water as an alternative way to lower blood pressure.
HUBUNGAN ANTARA NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX DENGAN KEJADIAN DIABETIC FOOT ULCER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 munadiah wahyuddin
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.18

Abstract

Diabetic foot ulcer adalah luka yang dialami oleh penderita diabetes pada area kaki dengan kondisi luka mulai dari luka superficial, nekrosis kulit, sampai luka dengan ketebalan penuh (full thickness), yang dapat meluas kejaringan lain seperti tendon, tulang dan persendian. Ulkus kaki diabetik disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya kadar glukosa darah yang tinggi dan tidak terkontrol, neuropati perifer atau penyakit arteri perifer. Diabetic foot ulcer sampai saat ini masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya bagi penderita diabetes melitus Tipe 2 khususnya di Kabupaten Majene. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan nilai ankle brachial index dengan kejadian diabetic foot ulcer pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Klinik Ikram Wound Care Center. Desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan sample dengan tekhnik Aksidental Sampling (n= 34 orang). Instrument yang digunakan berupa observasi, dengan uji statistic menggunakan uji Chi-Square Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara antara nilai ankle brachial index dengan kejadian diabetic foot ulcer pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 yaitu dengan nilai (p=0,00). Penderita DM dengan nilai ABI rendah (<0,9 dan >1,2) memiliki resiko terkena diabetic foot ulcer lebih besar dibandingkan dengan penderita DM dengan nilai ABI normal (1,0-1,2). Diharapkan petugas kesehatan tetap memberikan dorongan/motivasi kepada masyarakat untuk melakukan pengecekan secara teratur gula darah agar dapat mengantisipasi secara dini untuk mengurangi resiko diabetic foot ulcer.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA/I MAN 1 MAJENE TENTANG TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR munadiah wahyuddin
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.19

Abstract

Bantuan hidup dasar merupakan suatu usaha untuk mempertahankan kehidupan seseorang yang sedang terancam jiwanya yang mengalami henti napas, henti jantung, maupun perdarahan. Pada korban kecelakaan lalu lintas, satu jam pertama adalah waktu yang sangat penting dalam penanganan dan penyelamatan korban. Tindakan bantuan hidup dasar yang dapat menyelamatkan jiwa salah satunya adalah resusitasi jantung paru yang mana dapat dilakukan oleh siapa saja yang terlatih. Salah satu upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswa/siswi MAN 1 Majene tentang Batuan Hidup dasar pada kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini menggunakan Desain penelitian one group pre test-post test untuk membandingkan pengetahuan tentang BHD sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan jumlah sampel 35 orang dengan tekhnik pengambilan data melalui kuesioner. Berdasarkan hasil uji statistik, uji Normalitas dan Uji T berpasangan didapatkan nilai P-Value = 0,000 (<0,005). Sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswa/siswi MAN 1 Majene tentang Bantuan Hidup Dasar pada kecelakaan lalu lintas.
A PREVALENSI PENYAKIT TBC DI KABUPATEN MAJENE TAHUN 2020 Budianto Wiryodinomo
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.20

Abstract

Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that can attack the lung parenchyma, caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis, the incidence of tuberculosis in Majene district is increasing which indicates the high rate of disease transmission. This study uses a descriptive method with a retroactive study approach that uses secondary data in 2020. Male gender is more susceptible to TB disease than female, age 46-65 years or productive age is the age most suffering from TB, more bacteriological diagnosis than clinically, and all TB patients are treated using OAT. The number of respondents in the study were 414 patients with tuberculosis, the majority of whom were male in productive age, with a bacteriological diagnosis type and then treated with category 1 OAT according to standards.
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian retensio plasenta di RSUD polewali mandar tahun 2021 sitti aras diana
Jurnal Kesehatan Marendeng Vol 6 No 3 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Marendeng Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58554/jkm.v5i1.21

Abstract

Abstract. Placental retention is the retention or not delivery of the placenta until or more than 30 minutes after the baby is born. Retention of the placenta can be caused by various factors, namely maternal factors such as parity, maternal age, and uterine factors such as a history of retained placenta and a history of endometritis. This study aims to obtain an overview of the factors that influence the incidence of retained placenta at the Polewali Mandar Regional General Hospital in 2018-2021. This study is a descriptive study, the sample in this study amounted to 100 cases using total sampling technique. Of the 100 mothers with retained placenta, the most occurred at risky ages (<20 years and >35 years) as many as 70 people (70%) and at least at the age of 20 years-35 years as many as 30 people (30%). Of the 100 mothers with retained placenta the most occurred in parity grande multipara as many as 50 people (50%), and the least in parity primiparas as many as 15 people (15%). Of the 100 mothers with retained placenta the most occurred in mothers with moderate anemia as many as 40 people (40%) and the least in mothers with mild anemia as many as 25 people (25%). Of the 100 mothers with retained placenta, the most occurred at the age of <20 years and >35 years, parity grande multipara, and moderate anemia. While the least at the age of 20-35 years, parity primi para, and mild anemia. Therefore, it is expected that the Polewali Mandar Regional General Hospital and staff, especially midwives, can improve the quality of antenatal care services in an effort to reduce the incidence of maternal delivery with retained placenta.