cover
Contact Name
Miftahul Jannah
Contact Email
miftahuljannah.fst@uia.ac.id
Phone
+6285646128655
Journal Mail Official
biosains.fst@uia.ac.id
Editorial Address
Kampus 1 Universitas Islam As-Syafiíyah, Gedung Alawiyah Lt. 4, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta, Indonesia, 17411
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
BIO-SAINS | Jurnal Ilmiah Biologi
ISSN : -     EISSN : 28085329     DOI : -
Bio-sains merupakan jurnal ilmiah dengan akses terbuka yang diterbitkan oleh Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-syafiiyah. Biosains merupakan jurnal yang ditelaah oleh mitra bestari yang mempublikasikan jenis artikel penelitian, short communications, dan artikel telaah/ review dari disiplin ilmu Biologi dari wilayah tropis meliputi botani, zoologi, biosistematika, genetika molekuler, bioteknologi, biodiversitas, mikrobiologi, ekologi, ilmu lingkungan, Biospeleology, teknologi pangan, pertanian, farmakologi, dan biomedik. Jurnal ini menerbitkan naskah yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Jurnal ini menerbitkan dua isu/ nomor setiap tahun (bulan Maret dan Agustus) dalam bentuk online. Saat ini, jurnal ini telah bekerjasama dengan Yayasan Genetika.
Articles 31 Documents
PRODUKTIVITAS SERASAH Avicennia marina DAN Rhizophora apiculata DI CAGAR ALAM PULAU DUA BANTEN Febriana Siska; Damsir Damsir
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 1 (2022): Bio-Sains Vol 2 No 1, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Produktivitas adalah metode yang berguna untuk menentukan tingkat kesuburan hutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur produktivitas serasah daun Avicennia marina dan Rhizophora apiculata di Cagar Alam Pulau Dua Banten. Penelitian dilakukan di Cagar Alam Pulau Dua Banten pada komunitas A. marina dan R. apiculata. Data lapangan komposisi jenis menggunakan metode jalur berpetak, dan produktivitas serasah menggunakan metode Litter layer. Analisis data komposisi jenis dilakukan dengan memasang petak-petak contoh berukuran 10 x 10 m untuk risalah pohon, 5 x 5 m pancang dan 2 x 2 m untuk semai, sedangkan pengamatan produktivitas serasah dilakukan dengan memasang petak permanen pada masing-masing Komunitas berukuran 50 x 50 m. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa A. marina Adalah jenis dominan pada komunitas Avicennia dengan INP pohon 300%, sedangkan R. apiculata Adalah jenis dominan pada komunitas Rhizophora dengan INP pohon 77,83%. Produktivitas serasah pada komunitas A. marina dan R. apiculata yaitu 6.86 ton ha-1-yr 1 dan 7.81 ton ha-1 tahun-1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas serasah yaitu kerapatan pohon dan curah
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI SERBUK GERGAJI DAN PUPUK PETROGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT VARIETAS SERVO (Lycopersicon esculantum Mill.) Nurul Ilmiyah; Sitti Nur Nur Ilmiah; Yustika Aulia Rahma
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 1 (2022): Bio-Sains Vol 2 No 1, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sampah organik yang telah mengalami mineralisasi sehingga tersedia bagi tanaman. Tomat merupakan sayuran buah tergolong tanaman semusim berbentuk perdu termasuk dalam famili Solanacea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi serbuk gergaji dan pupuk petroganik dan dosis yang paling efektif terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilakukan dengan 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan, sehingga terdapat 25 unit percobaan. Perlakuan media yang digunakan, yaitu K1 = kontrol, P1= tanah 1000 gr, serbuk gergaji 50 gr, pupuk petroganik 42 gr, P2= tanah 1000 gr, serbuk gergaji 60 gr, pupuk petroganik 84 gr, p3= tanah 1000 gr, serbuk gergaji 70 gr, pupuk petroganik 120 gr, P4= tanah 1000 gr, serbuk gergaji 80 gr, pupuk petroganik 160 gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi media serbuk gergaji dan pupuk petroganik berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicon Esculentum Mill). perlakuan (P2) serbuk gergaji 60 gr dan pupuk petroganik 84 gr memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman (27,18 cm), dan jumlah daun (59,66 helai). Sedangkan perlakuan (P1) serbuk gergaji 50 gr dan pupuk petroganik 42 gr memberikan pengaruh terbaik pada jumlah buah (4,20 buah), dan bobot basah buah (2,788 gr). Kata Kunci: Kombinasi, Organik, Petroganik, Serbuk Gergaji, Tomat.
PENGARUH PEMBERIAN VARIASI PAPAIN EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DAN LAMA PEMERAMAN DALAM PEMBUATAN VCO (Virgin Coconut Oil) TERHADAP HASIL RENDEMEN Ishlahul Karimah; Sitti Nur Ilmiah; Yustika Aulia Rahma
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 1 (2022): Bio-Sains Vol 2 No 1, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Virgin Coconat Oil (VCO) atau minyak kelapa murni merupakan salah satu produk yang diperoleh dari santan buah kelapa yang sudah tua (masak) dan segar. Metode enzimatis digunakan untuk meningkatkan rendemen minyak yang terekstrak dari krim santan yang dapat dilakukan dengan menambahkan suatu enzim proteolitik yaitu enzim papain yang terdapat pada tanaman pepaya (Carica papaya L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim papain kasar dari biji pepaya dan lama pemeraman terhadap rendemen dan kualitas VCO yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap faktorial karena terdapat dua faktor. Faktor pertama (F1)= variasi ekstrak biji pepaya dengan 3 konsentrasi dan faktor kedua (F2)= lama pemeraman dengan 3 waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, didapatkan 3x3 kombinasi yaitu K1P1= Konsentrasi 10% + lama pemeraman 15 jam, K1P2= Konsentrasi 10% + lama pemeraman 20 jam, K1P3= Konsentrasi 10% + lama pemeraman 25 jam, K2P1= Konsentrasi 15% + lama pemeraman 15 jam, K2P2= Konsentrasi 15% + lama pemeraman 20 jam, K2P3= Konsentrasi 15% + lama pemeraman 25 jam, K3P1= Konsentrasi 20% + lama pemeraman 15 jam, K3P2= Konsentrasi 20% + lama pemeraman 20 jam, dan K3P3= Konsentrasi 20% + lama pemeraman 25 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim papain kasar biji pepaya (Carica papaya L.) dan lama pemeraman berpengaruh terhadap rendemen dan VCO yang dihasilkan. Rendemen tertinggi (24,967%) diperoleh dengan penambahan enzim papain kasar biji pepaya (Carica papaya L.) dengan konsentrasi sebesar 20% dan lama pemeraman 25 jam (K3P3). Sedangkan rendemen terendah (11,467%) diperoleh dengan penambahan enzim papain kasar biji pepaya (Carica papaya L.) dengan konsentrasi 10% dan lama pemeraman 15 jam (K1P1). Sedangkan dari hasil uji organoleptik rata-rata panelis memberikan nilai yang tinggi terhadap kualitas warna, rasa, dan juga aroma dari VCO yang dihasilkan dari rendemen terbaik. Kesimpulan yang didapatkan yaitu pemberian konsentrasi sebanyak 20% dan lama pemeraman 25 jam memberikan pengaruh terhadap rendemen dan kualitas VCO yang dihasilkan. Kata kunci : Enzim papain, Konsentrasi, Pemeraman, VCO
KARAKTERISASI BEEBREAD DARI TUJUH SPESIES LEBAH TANPA SENGAT (STINGLESS BEE) BERDASARKAN KEANEKARAGAMAN POLLEN YANG DIKUMPULKANNYA Mahfud Sidik; Lousanja Dira Sa’uddah; Indah Ayu Lestari; Ani Andri Yani; Priyambodo Priyambodo
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 1 (2022): Bio-Sains Vol 2 No 1, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Abstrak Lebah tanpa sengat atau stinglessbee akhir-akhir ini seringkali dipromosikan sebagai hewan budidaya yang sangat menjanjikan. Akan tetapi masih sangat sedikit literatur yang dapat digunakan dalam pembudidayaan lebah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Beebread yang dikumpulkan oleh 7 spesies stinglessbee. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2022, sampel beebread diambil langsung dari sarang lebah di PT Suhita Lebah Indonesia kota Bandarlampung dan dari pembudidaya lebah yang ada di desa Harapan Jaya kecamatan Wayratai kabupaten Pesawaran. Sampel dianalisis dengan metode asetolisis dan diamati menggunakan mikroskop serta dikelompokkan berdasarkan ketentuan Wingenroth (2001). Dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa Spesies Tetrigona apikalis, Tetrigona vidua, dan Tetragonula reepeni memiliki karakteristik beebread monoflora dengan pollen didominasi oleh tumbuhan Cocos nucifera. beebread Tetragonula testaceitarsis dan Tetragonula levicep berkarakter biflora, serta beebread Heterotrigona itama dan Geniotrigona thoracica berkarakter multiflora. Dari ketujuh spesies lebah yang diamati mengumpulkan pollen dari tumbuhan C.nucifera dan memiliki persentase yang tinggi. Pollen C.nucifera dalam jumlah yang signifikan disebabkan oleh preferensi Stinglessbee untuk mencari makan pada bunga dengan konsentrasi gula tinggi yang tersedia sepanjang tahun. Kata Kunci: Beebread, Geniotrigona, Heterotrigona, Stinglessbee, Tetragonula, Tetrigona. Abstract The stingless bee or stinglessbee has recently been promoted as a very promising farm animal. However, there is still very little literature that can be used in the cultivation of these bees. . This study aims to determine the characteristics of beebread collected by 7 species of stinglessbee. This research was conducted in February – May 2022, the beebread samples were taken directly from bee hives at PT Suhita Lebah Indonesia, Bandarlampung city and from bee cultivators in Harapan Jaya village, Wayratai district, Pesawaran district. Samples were analyzed by acetolysis method and observed using a microscope and grouped according to the provisions of Wingenroth (2001). From the observations made, it is known that the species Tetrigona apikalis, Tetrigona vidua, and Tetragonula reepeni have the characteristics of beebread monoflora with pollen dominated by Cocos nucifera plants. Beebreads Tetragonula testaceitarsis and Tetragonula levicep have biflora characteristics, and Heterotrigona itama and Geniotrigona thoracica beebreads have multiflora characteristics. Of the seven species of bees observed, they collected pollen from the C. nucifera plant and had a high percentage. The significant amount of C. nucifera pollen was due to the Stinglessbee's preference for foraging on flowers with high sugar concentrations available throughout the year. Keywords : Beebread, Geniotrigona, Heterotrigona, Stinglessbee, Tetragonula, Tetrigona.
ANALISA VEGETASI MANGROVE PADA HABITAT BURUNG DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM MUARA ANGKE JAKARTA Salwa Nadilla; Sari Niswatul Muthi'ah; Handayani Handayani
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 1 (2022): Bio-Sains Vol 2 No 1, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peranan penting diantaranya sebagi pelindung wilayah pesisir, mendukung habitat satwa seperti burung, satwa yang terancam punah dan berbagai jenis biota laut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman jenis yang mendominasi pada vegatasi habitat burung di Taman Wisata Alam Mangrove Muara Angke Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode transek dan metode kuadrat dan purposive sampling, plot dalam jalur tersebut dibuat dibuat beberapa petak menurut tingkat pertumbuhan yang diamati, yaitu pohon 10 x10 m, pancang 5x5 dan semai 2x2. Hasil penelitian pada 4 plot menunjukkan komposisi jenis yang didapatkan 3 jenis tanaman mangrove yaitu Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa dengan jumlah individu yang ditemukan yaitu 25 pohon, 38 semai dan 11 pancang. Nilai INP (%) paling tinggi pada tingkat pertumbuhan semai (80.23%), sedangkan hasil perhitungan INP (1.15%) pada tingkat pertumbuhan keanekaragaman jenis yang rendah.
ANALISIS FILOGENETIK PADA SPESIES JERUK (Citrus sp.) BERDASARKAN SEKUENS ITS SECARA IN SILICO Sari Niswatul Muthi’ah; Miftah Jannah
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 2 (2023): Bio-Sains Vol 2 No 2, Maret 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman yang tinggi untuk produk pertanian. Salah satu tanaman tahunan yang berasal dari Asia, khususnya Indonesia, adalah jeruk. Manfaat dari buah jeruk digunakan untuk industri produk buah kalengan, minuman, pektin, asam sitrat, seed oil, peel oil, essential distilated oil dan lain sebagainya, selain itu kulitnya juga dimanfaatkan sebagai penenang, penghalus kulit hingga obat anti nyamuk. Identifikasi hasil pemuliaan tanaman jeruk dapat dilakukan secara molekuler. Maka pada penelitian ini dilakukan identifikasi tanaman jeruk secara molekuler yaitu dengan cara analisis menggunakan pohon filogenetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kekerabatan dari beberapa jenis spesies Citrus berdasarkan sekuens ITS secara molekuler menggunakan analisis pohon filogenetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon filogenetik terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok in group terbagi dalam dua klad besar yaitu klad 1 dan klad 2. Klad 1 terdiri dari 5 spesies yaitu Citrus hystrix 1, Citrus aurantiifolia 1, Citrus hystrix 2, Citrus limon 1 dan Citrus aurantiifolia 2. Klad 2 terdiri dari 9 spesies yaitu Citrus maxima 1, Citrus aurantium 2, Citrus aurantium 1, Citrus maxima 2, Citrus sinensis 1, Citrus limon 2, Citrus reticulata 2, Citrus sinensis 2 dan Citrus reticulata 1. Kemudian kelompok out group terdiri dari 1 spesies yaitu Actinidia deliciosa.
STUDI PERBANDINGAN KODE BATANG DNA INTI DAN KLOROPLAS PADA Heliconia sp. IN SILICO Erlin Via Vertiana; Ade Ayu Oksari; Muhammad Rifqi Hariri
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 2 (2023): Bio-Sains Vol 2 No 2, Maret 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Heliconia merupakan tanaman pisang hias yang banyak dibudidayakan di daerah tropis. Keberadaan Heliconia di Indonesia memiliki kemelimpahan tinggi yang menjadikan tanaman tersebut berpotensi untuk bersaing di pasar bunga Internasional. Heliconia merupakan kelompok tumbuhan belum banyak dipelajari karakter molekulernya, sehingga perlu diperhatikan karena memiliki keterkaitan dengan pentingnya upaya konservasi dan pemuliaan plasma nutfahnya. DNA barcoding dapat digunakan sebagai yang efektif dalam mendeterminansi spesies. Metode yang dilakukan merupakan studi in silico menggunakan database Genbank (NCBI). Sekuen DNA yang dikoleksi dari database pada NCBI yaitu terdiri dari region inti sel dan plastida, yakni rbcL, matK, ITS, psbA dan trnL. Analisis data penyejajaran sekuen, identifikasi sekuen yang berpotensi sebagai barcode dan konstruksi pohon filogenetik dilakukan dengan menggunakan MEGA X. Analisis bioinformatik pohon filogenetik Heliconia menunjukkan bahwa hasil algoritma UPGMA Tree menggunakan gen matK dan rbcL sekuen parsial sangat konservatif dan gagal dalam diskriminasi spesies, sedangkan region ITS memiliki tingkat variasi genetik tinggi dan kemampuan diskriminasi yang baik. Region psbA dan trnL dianggap sebagai gen pelengkap untuk identifikasi tumbuhan khususnya Heliconia, karena kurangnya ketersediaan aksesi online untuk spesies-spesies tumbuhan.
PENGARUH TIGA MACAM MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH JERNANG (Daemonorops draco (Willd.) Blume) Silvia Febri Handayani
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 2 (2023): Bio-Sains Vol 2 No 2, Maret 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Budidaya rotan jernang saat ini masih belum banyak dilakukan, dibandingkan dengan pemanfaatannya. Untuk mengasilkan bibit dalam jumlah banyak dapat dilakukan melalui pembiakan generatif (menggunakan biji). Produksi bibit yang berkualitas sangat diperlukan untuk menunjang pengembangan tanaman rotan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit tanaman adalah media tanam yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari ketiga media tanam (cocopeat, tanah, dan pasir) terhadap pertumbuhan kecambah jernang (Daemonorops draco (Willd.) Blume) dan mengetahui media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan kecambah jernang (Daemonorops draco (Willd.) Blume). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen yakni melakukan penelitian langsung terhadap seperangkat percobaan yang dilakukan berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Desain penelitian yang dirancang pada penelitian ini menggunakann rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode uji beda rata-rata yaitu uji oneway anova (untuk lebih dari 2 kelompok perlakuan) dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test). Jenis media tanam yang digunakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, panjang ibu tangkai daun, jumlah daun dan diameter batang) kecambah jernang (Daemonorops draco (Willd.) Blume). Jenis media tanam yang paling baik untuk pertumbuhan kecambah jernang (Daemonorops draco (Willd.) Blume) adalah media tanam cocopeat.
BIODIVERSITAS GASTROPODA DI PERSAWAHAN KANDARA KECAMATAN KAMBERA KABUPATEN SUMBA TIMUR Sriratna Maramba Awang; Erfy Melany Lalupanda; Anita Tamu Ina
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 2 (2023): Bio-Sains Vol 2 No 2, Maret 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

This study aims to determine the level of gastropod diversity in Kandara Rice Fields,. This research is an ecological research with a quantitative approach. This study uses a quadratic transect method and sampling using the purposive sampling method. The gatropoda found were Pomacea canalicuta, Melanoides tuberculata, Achatina fulicia, which consisted of 2 orders (Mesogastropoda and Pulmonata), 3 families (Ampullaridae, Thiaridae, and Achatiniadae), 3 genera (Pomacea, Melanoides, and Achatina). The results of the calculation of the ecological index showed that the highest species abundance index was Pomacea canalicuta species with a total of 138 while the lowest species abundance was Achatina fulicia with a number of 12 and a relative abundance of 10.00%, which means it has a low abundance level. The dominance index is 0.50 which means it is in the medium category. The diversity index is 0.81which means the level of diversity is low.
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN INFESTASI Pediculus humanus capitis PADA SISWA SDN BANDAR LOR 1 KOTA KEDIRI Rizal Aditya Hermawan; Muh. Shofi; Viorentin Natalia Moi
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 2 (2023): Bio-Sains Vol 2 No 2, Maret 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Pedikulosis kapitis merupakan penyakit kulit kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis. Penyakit ini dapat menular secara langsung maupun tidak langsung. Gejala klinis berupa rasa gatal pada kulit kepala. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor risiko yaitu usia, jenis kelamin, bentuk rambut, jenis kulit kepala, dan tingkat pengetahuan dengan infestasi Pediculus humanus capitis pada siswa SDN Bandar Lor 1 Kota Kediri. Desain penelitian Cross Sectional dan menggunakan teknik sampling total sampling dengan jumlah sampel 72 responden dari siswa kelas I, II, dan III. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat 36% responden positif Pediculus humanus capitis dan sisanya tidak teridentifikasi Pediculus humanus capitis. Hasil analisa dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan usia, jenis kelamin, bentuk rambut, jenis kulit kepala, dan tingkat pengetahuan dengan infestasi Pediculus humanus capitis. Terdapat hubungan faktor risiko dengan infestasi Pediculus humanus capitis pada siswa kelas I, II, dan III SDN Bandar Lor 1 Kota Kediri.

Page 2 of 4 | Total Record : 31