cover
Contact Name
Miftahul Jannah
Contact Email
miftahuljannah.fst@uia.ac.id
Phone
+6285646128655
Journal Mail Official
biosains.fst@uia.ac.id
Editorial Address
Kampus 1 Universitas Islam As-Syafiíyah, Gedung Alawiyah Lt. 4, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta, Indonesia, 17411
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
BIO-SAINS | Jurnal Ilmiah Biologi
ISSN : -     EISSN : 28085329     DOI : -
Bio-sains merupakan jurnal ilmiah dengan akses terbuka yang diterbitkan oleh Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-syafiiyah. Biosains merupakan jurnal yang ditelaah oleh mitra bestari yang mempublikasikan jenis artikel penelitian, short communications, dan artikel telaah/ review dari disiplin ilmu Biologi dari wilayah tropis meliputi botani, zoologi, biosistematika, genetika molekuler, bioteknologi, biodiversitas, mikrobiologi, ekologi, ilmu lingkungan, Biospeleology, teknologi pangan, pertanian, farmakologi, dan biomedik. Jurnal ini menerbitkan naskah yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Jurnal ini menerbitkan dua isu/ nomor setiap tahun (bulan Maret dan Agustus) dalam bentuk online. Saat ini, jurnal ini telah bekerjasama dengan Yayasan Genetika.
Articles 31 Documents
UJI EFEKTIVITAS ANTIDEPRESAN OBAT HERBAL KAPSUL EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.) PADA MENCIT DENGAN METODE FORCED SWIMMING TEST Muhammad Arif Ramadhan; Gina Hanindya Rini; Rizka Dwi Azhahra; Nisrina Zahra; Talitha Hasna Raissa; Berlian Caterine Meizora; Lalu Husnul Hidayat
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan beberapa gangguan seperti perasaan sedih hingga berujung pada bunuh diri. Obat antidepresan yang digunakan secara berkepanjangan memiliki efek samping. Sehingga pengembangan dan penemuan obat antidepresan yang memiliki efektivitas lebih tinggi dan efek samping rendah sangat penting untuk dilakukan. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antidepresan adalah pegagan. Saat ini, banyak produk obat herbal ekstrak daun pegagan beredar dipasaran diantaranya dalam bentuk kapsul dengan klaim yang sama sebagai antidepresan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antidepresan obat herbal kapsul ekstrak daun pegagan. Metode yang digunakan adalah Forced Swimming Test (FST) yang dimodifikasi. 9 mencit dibagi ke dalam 3 kelompok dan masing-masing kelompok diberi tiga macam perlakuan yaitu amitriptilin sebagai kontrol positif, Na-CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, dan obat herbal kapsul ekstrak daun pegagan sebagai sampel uji. Data yang didapatkan yaitu berupa data durasi immobility, struggling, dan swimming yang kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan uji One-way ANOVA dan dilanjutkan dengan post hoc LSD sebagai uji lanjutan untuk membandingkan tiap perlakuan. Hasil yang didapatkan yaitu durasi immobility, struggling, dan swimming pada perlakuan kontrol negatif, kontrol positif, dan obat herbal ekstrak daun pegagan berturut-turut kontrol negatif (87,00 detik; 25,33 detik; 127,667 detik), kontrol positif (17,66 detik; 36,33 detik; 186,00 detik), dan sampel uji (74,00 detik; 25,00 detik;140,66 detik). Hal tersebut menunjukkan bahwa obat herbal kapsul ekstrak daun pegagan memiliki efek antidepresan yang secara signifikan menurunkan durasi immobility dan meningkatkan durasi swimming pada mencit, tetapi tidak mempengaruhi durasi struggling.
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF KAWISTA FRUIT PEEL EXTRACT (LIMONIA ACIDISSIMA L.) FROM PASINAN VILLAGE, PASURUAN, AGAINST SALMONELLA SP. COLONIES IN VITRO Sisca Desi Prastyaningtias; Agung Suci Dian Sari
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

One of the potential agricultural products from Pasinan Village, Lekok sub-district, Pasuruan, East Java Province is Kawista Fruit. Residents of Pasinan used it for consumption, both raw and ripe. The large consumption of this fruit was caused an abundance of fruit peel. Based on the results of phytochemical analysis, the extract of kawista fruit peel contains saponins, tannins, alkaloids, flavonoids, and terpenoids. Another income source of Pasinan residents comes from marine resources, that can be served in fresh fish, dried fish and other processed fish is susceptible to contaminated by microorganisms such as Salmonella sp. Salmonella sp. is pathogenic microbe lives on intestines of animals and humans. Purposes of this study are to determine the antibacterial activity of kawista rind extract on the growth of Salmonella sp. in-vitro and to determine the concentration of Kawista peel extract which is effective for inhibiting the growth of Salmonella sp using the paper disc diffusion method. The results of this study, the diameter of the inhibitory zone for the growth of Salmonella sp. using variables concentrations of kawista rind extract at 12.5%; 25%; 50%; 75%; 100%, with negative control are distilled water and methanol and positive control is tetracycline. At a concentration of 100% extract, the diameter of the bacterial inhibition test was the largest and significantly different from another treatment group at concentrations of 12.5%; 25%; 50%; 75%. However, the 100% extract showed a smaller inhibitory zone than the tetracycline treatment group, but not significantly different. Based on the results of this study, that can be concluded that kawista peel extract is effective for inhibiting the growth of Salmonella sp. Kawista peel extract at a concentration of 100% is most effective for inhibiting the growth of Salmonella sp and shows results that are not significantly different from tetracycline.
THE CORRELATION BETWEEN SANITARY HYGIENE AND THE PRESENCE OF BACTERIA SUCH AS Escherichia coli AND Salmonella sp. IN BRANDED AND UNBRANDED BOBA DRINKS IN MALANG CITY Siti Maysaroh; Rr Eko Susetyarini; Fendy Hardian Permana
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Boba drink is a variant of a drink that is currently popular in Malang City. Boba drinks have the potential to be a source of disease transmission such as diarrhea if the presentation, storage, and processing of drinks do not apply proper hygiene and sanitation. Escherichia coli and Salmonella sp. is a pathogenic bacterium that can cause diarrhea because it can enter the human body.. The purpose of this study was to analyze the correlation between sanitary hygiene and the presence of bacteria such as Escherichia coli and Salmonella sp., in branded and unbranded boba drinks in Malang City. The research method employed is observational using a quantitative research approach, and the sample strategy is Cluster Random Sampling. The Product Moment correlation test were used to analyse the data. The presence of bacteria Escherichia coli and Salmonella sp., was discovered in unbranded boba drinks in Malang City. The results of the statistical tests show that there is a significant correlation between sanitation hygiene variables and the presence of bacteria such as Escherichia coli and Salmonella sp., in branded and unbranded boba drinks in Malang City. Based on the research obtained, in order for boba drinks consumed to be free from bacterial contamination, further tests need to be carried out on the correct and qualified processing of boba drinks.
INVENTARISASI MAKROALGA DI KAWASAN INTERTIDAL PANTAI UJUNG GENTENG, SUKABUMI, JAWA BARAT Muhammad Rizky Saputra; Indarjani Indarjani; Miftahul Jannah
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Makroalga merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang tersebar luas diperairan indonesia. Pantai Ujung genteng merupakan salah satu pantai di Indonesia dengan keanekaragaman makroalga yang cukup melimpah. Saat ini Pantai Ujung Genteng dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan salah satunya sebagai objek pariwisata yang cukup terkenal di wilayah Sukabumi. Tingginya aktivitas di sekitar Pantai Ujung Genteng akan mempengaruhi keanekaragaman makroalga pada perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman makroalga di kawasan intertidal Pantai Ujung genteng. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021-Desember 2021. Pengambilan sample dilakukan dengan metode line transek kuadrat. Lokasi penelitian dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian barat, selatan, dan timur pantai, dimana pada setiap lokasi di tempatkan 5 buah transek diletakkan tegak lurus sepanjang 100 m terhadap garis pantai dengan jarak antar transek 50 m dan jarak antar plot 20 m. Dari hasil penelitian ditemukan 41 spesies yang berasal dari 28 genus, 19 familiy, dan 3 divisi Rhodophyta merupakan divisi dengan keanakaragaman spesies tertinggi dengan 22 spesies yang berasal dari 13 genus dan 10 family. Kondisi lingkungan di kawasan intertidal pantai ujung genteng termasuk dalam kisaran yang optimal untuk mendukung pertumbuhan makroalga.
RESPONSE OF GREEN BEANS (Vigna radiata L.) GERMINATION ON LEAVES AND RHIZOMES COGONGRASS (Imperata cylindrica L.) ALLELOPATHY Heni Erlita Sari; Mahfut Mahfut
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Cogongrass is a plant that contains allelochemicals, so it has the capability to reduce viability and early growth in green bean germination. This study aimed to determine the effect of allelopathy extract on the size and number of root cells in mung bean sprouts. The study uses the Completely Randomized Design with 1 treatment and 5 concentration levels of reed extract and repeated twice. The concentrations of the reeds used were 0% (control), 25%, 50%, 75%, and 100%. The results showed that high concentrations of Cogongrass allelopathic extract inhibited the growth of soybean sprouts based on plant length. Each concentration of reed extract did not show a significant difference in cell length or cell density of mung bean sprouts.
Identifikasi Keanekaragaman Mamalia Di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Jawa barat Chery Kurnia Fariati
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 2 (2024): Bio-Sains Vol 3 No 2, Maret 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Studi tentang keanekaragaman jenis mamalia sangatlah penting untuk dilakukan, karena dapat menghasilkan data dasar yang bisa digunakan sebagai salah satu pedoman pengelolaan suatu kawasan konservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman mamalia yang ditemukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Metode yang digunakan adalah metode transek jalur, metode ini merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam pengumpulan data jenis dan jumlah individu satwa liar. Ditemukan 3 jenis mamalia yang baik secara langsung ataupun melalui jejak, feses dan sisa pakan. Satu jenis mamalia ditemukan secara langsung maupun tidak langsung melalui bekas sisa makanan yaitu Macaca Fascicularis, dan 2 jenis mamalia ditemukan secara tidak langsung yaitu Sus Scrofa melalui jejak jalur, dan Paradoxurus hermaphroditus melalui kotoran (feses). Kata kunci: Hutan Pendidikan Gunung Walat; Mamalia; Satwa liar
Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Kawasan Waduk Jatibarang Semarang AGISTA PUTRI ULAN SARI
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 2 (2024): Bio-Sains Vol 3 No 2, Maret 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Tumbuhan bawah merupakan semua vegetasi yang tidak termasuk dalam golongan pohon yang biasa ditemukan di kawasan waduk salah satunya yaitu di Kawasan waduk Jatibarang yang banyak ditumbuhi keanekaragaman tumbuhan dengan kandungan manfaat yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan bawah di kawasan waduk Jatibarang Semarang menggunakan metode sampling kuadrant dengan melakukan sampling melalui pembuatan petak ukuran 1x1 sebanyak 2 kali, metode observasi dan metode studi literature. Berdasarkan hasil penelitian dengan ketiga metode tersebut maka dapat diketahui bahwa pada petak atau plot 1 tumbuh beberapa tumbuhan bawah antara lain tumbuhan Synedrella nodiflora, tumbuhan Chromolaena odorata L. ,tumbuhan bidens pilosa, tumbuhan Elephantopus Scaber L. , tumbuhan Cyanthillium cinereum L. , dan tumbuhan Desmodium triflorum. Sedangkan pada petak atau plot 2 terdapat penambahan jenis tanaman yaitu Mimosa pudica, Cleome rutidosperma dan Cyathula prostrata yang memiliki manfaat dan identifikasi tanaman.
BIOLOGICAL STUDY OF PEST INSECT GREEN STINKBUG NEZARA VIRIDULA L. (HEMIPTERA: PENTATOMIDAE) IN THE LABORATORY Olivia Cindowarni; Febriana Siska
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Green Stinkbug (Nezara viridula L.) in English is called "green stink bug". This insect can emit a distinctive and strong odor like Leptocorisa sp. The population density of N. viridula fluctuated greatly throughout the growing season. N. viridula is a pest that can attack more than 200 plants. Therefore, this research aims to find out the latest information regarding the biology and population density of N. viridula L. (Hemiptera: Pentatomidae). The research was conducted in three observation locations. N. viridula breeding was carried out at the Basic Sciences Laboratory, Faculty of Agricultural Technology, Satu Nusa Lampung University. N. viridula breeding is carried out until the N.viridula’s life cycle is reached. Observation of N. viridula using a stereo microscope and Leica LAS EZ software. As the life cycle of N. viridula increases, the stronger it is to defend its life. The imago of N. viridula has a quite long life span, namely around 20 - 60 days. The highest population density of N. viridula was in the generative phase.
Pengetahuan Lokal Pengolahan Sagu (Metroxylon Sagu Rottb) Sebagai Bahan Pangan Oleh Masyarakat Lokal Kampung Menawi Distrik Angkaisera Kabupaten Kepulauan Yapen Marina Silalahi
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 2 (2024): Bio-Sains Vol 3 No 2, Maret 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb) merupakan pohon palem penghasil pati dengan kadar pati lebih hingga mencapai 3-4 kali dari sumber karbohidrat lainnya. Penelitian ini betujuan menjelaskan pengetahuan lokal Masyarakat lokal Kampung Menawi Distrik Angkaisera, Kepulauan Yapen tentang proses pengolahan sagu dan potensi pengembangannya sebagai bahan pangan tradisional. Penelitian dilakukan dengan pendekatan etnobotani dengan cara wawancara semi terstruktur. Wawancara dilkukan pada 30 orang responden dengan usia 15-40 tahun. Data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif. Masyarakat lokal Kampung Menawi, Distrik Angkaisera menyebut sagu dengan nama lokal taung dan mengenali tiga jenis kareakter sagu yaitu Sagu Kurai, Sagu Wewa dan Sagu Barai. Untuk mendapatkan pati sagu dilakukan secara bertahap dengan yaitu pemilihan pohon, pembersihan dan pemotongan batang, pengupasan dan pemarutan bagian dalam batang, pencucian, pembekuan, dan pengeringan. Pati sagu diolah menjadi makanan pokok (papeda) dan kudapan lainnya (sagu porna, sagu bambu dan sagu kacang kelapa).
Identifikasi Morfologi Dan Peranan Makrofungi Di Curug Sawer Desa Ujung Tebu, Kecamatan Ciomas, Banten Saniyyah Cinta Frandista; rida oktorida khastini
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 2 (2024): Bio-Sains Vol 3 No 2, Maret 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6084/m9.figshare.23564679

Abstract

Makrofungi merupakan organisme eukariotik, heterotrof dan kosmopolitan. Umumnya memiliki tubuh buah besar dan dapat diamati secara langsung morfologinya mulai dari ukuran, warna dan bentuk yang memiliki karakteristik beragam. Fungi umumnya hidup di serasah daun dan kayu yang membusuk sebagai pemasok zat organik untuk sumber nutrisi bagi fungi. Selain itu fungi juga tumbuh di pohon hidup, bahkan di tanah dan sekitar air terjun. Salah satu daerah yang sesuai bagi pertumbuhan fungi yaitu di daerah Curug Sawer yang terletak di Cisitu, Kecamatan Ciomas, Banten. Daerah ini memiliki faktor lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan fungi, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi morfologi dan peranan jenis fungi yang ditemukan di daerah Curug Sawer, Ciomas. Pengamatan ini dilakukan menggunakan metode jelajah atau eksplorasi dengan menyusuri setiap sudut lokasi pengamatan. Makrofungi yang ditemukan sangat beragam dan bervariasi antara lain: Scleroderma cepa, Sanguinoderma rude, Ganoderma applanatum, Polyporus squamosus, Trametes gibbose, Pluteus boudieri, Hygrocybe Cantharellus, Favolaschia manipularis, Cyathus striatus, Xylaria polymorpha, Marasmius bulliardii, Scleroderma sinnamarience, Scleroderma citrinum dan Cymatoderma caperatum.

Page 3 of 4 | Total Record : 31