cover
Contact Name
Rachma
Contact Email
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Editorial Address
https://jurnaledukasi.kemenag.go.id/index.php/edukasi/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : https://doi.org/10.32729/edukasi
Focus: EDUKASI is a scientific journal dedicated to the study and research of Religion and Religious Education. It is committed to enriching and expanding the body of scientific knowledge relevant for policy-making and the advancement of theoretical and conceptual frameworks. The journal aims to provide valuable literature, data, and information to governmental bodies, education practitioners, and academics to support decision-making and further studies. Scope: EDUKASI is a scientific journal focused on research and development in the field of religious education. The journal accepts articles that make significant contributions to understanding and solving issues in religious education, whether in formal or non-formal institutions. The topics covered include: Management of Religious Education Institutions Roles and Practices of Religious Educators Management and Funding of Religious Education Evaluation, Quality Assurance, and Accreditation of Religious Education The Role of Students in Religious Education Study of educational aspects relating to various diciplines such as psychology, sociology, management, philosophy, theology, anthropology, and political science to enrich the discourse on religious education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 588 Documents
Sikap Keagamaan Dan Potensi Radikalisme Agama Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Wahid Khozin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.415

Abstract

This writing is based on the research result data of the Radicalism Potencies in the Islamic Higher Education (Perguruan Tinggi Agama/PTA) students. This study uses the survey approaches which are done in 10 provinces with the target population consists of PTA students of Islam, Catholic, Christian, Hindu and Buddha, with the aims to know the understanding and social-politics of the religious attitudes, as well as the radicalism potencies in PTA. The result shows: 1) the tendency of the radical religious attitudes of the PTA Students, but it is still on the lower level; 2) the tendency of sectarian way of thinking especially in the relation of religious norm positivization on social-state life; 3) the tendency of religious-political orientation; 4) the tendency of the support toward the use of violent media to actualize the religious messages. Tulisan ini berbasis data hasil penelitian tentang Potensi Radikalisme di Kalangan mahasiswa pendidikan tinggi agama (PTA). Studi ini menggunakan pendekatan survei yang dilakukan di 10 provinsi dengan populasi target adalah mahasiswa PTA Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha, dengan tujuan mengetahui pemahaman dan sikap social-politik keagamaan, serta potensi radikalisme di kalangan mahasiswa di PTA. Hasilnya menunjukkan: 1) adanya kecenderungan sikap keagamaan yang radikal mahasiswa PTA, tetapi masih taraf rendah; 2) adanya kecenderungan cara berpikir sektarian terutama berkaitan dengan positivisasi norma agama dalam kehidupan kenegaraan; 3) adanya kecenderungan orientasi politik keagamaan; dan 4) adanya kecenderungan dukungan terhadap penggunaan media kekerasan untuk mengaktualisasikan pesan-pesan agama.
Pendidikan Integral Keilmuan Keagamaan Dan Konteks Sosial Kebudayaan Dalam Menjawab Isu-Isu Kontemporer M. Alie Humaedi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.416

Abstract

Hundreds of Islamic higher education has been developing in Indonesia. Despite its existence, the struggle may not yet be considered significant compared to public universities. On the other hand, Indonesia has a high level of multiculturalism and major religious communities which can trigger a better product of Islamic higher education. This fact shows that prominent problems still rise both in the structure and paradigm of the distinct teaching, also in the level of how scholar responses in contemporary issues. The blame can be taken to the reality that the learning paradigm and structure are still providing limitation in specific religious knowledge. In order to establish an Islamic higher education to be called the center of learning and research as an agent of civilization development, the religious and integral social culture education must be capable in determining the cultural context and geo-history of the people which affects both the internality of a religion and the daily practices. Puluhan bahkan ratusan pendidikan tinggi agama Islam telah ada di Indonesia. Bila dibandingkan dengan pendidikan tinggi umum, kiprahnya pun masih belum terlihat banyak. Padahal, di tengah tingkat keberagamaan dan jumlah pemeluk agama yang besar, tentu keberadaan dan perannya bisa lebih dari apa yang terlihat sekarang. Artinya, ada masalah krusial, baik dalam struktur dan paradigma keilmuan yang diajarkan, maupun tingkat pemahaman para sivitas dalam menjawab isu-isu kontemporer. Ujung pangkalnya tetap satu, yaitu struktur dan paradigma keilmuan yang masih sebatas pengkajian spesifik ilmu-ilmu agama saja. Pendidikan integral ilmu agama dan keilmuan sosial kebudayaan yang bisa membaca dan mengangkat konteks kultur dan geo-historis masyarakat, yang berpengaruh dalam internalisasi keagamaannya ataupun praktik kehidupan pelaku, sangat penting untuk dirumuskan dan ditetapkan sebagai bagian tidak terpisah mencipta pendidikan tinggi agama Islam yang menjadi center of learning and research, sekaligus agen perubahan di masyarakat.
Potret Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam DI Madrasah Aliyah Sumarni Sumarni
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.417

Abstract

The practice of Islamic learning education (PAI) in madrasah aliyah (MA) is expected to become holistic, systematic, integrated, and capable in combining cognitive, affective, and psychometric objectives. The educational process  is  to  create  students  with  strong  faith,  high  moral  fiber,  polite  personality,  dedicated,  humble,  possessing a holistic intellectuality, individually and socially religious, emotionally mature, and modest. This research exists to  identify  the  teaching  implementation  of  Islam  education  in  MA.  Specifically,  this  paper  is  to  distinguish  the development level of success in teaching PAI in MA. The result of this research indicates that the level of MA students in achieving cognitive learning in PAI is relatively well with the score of 78 to 80. The achievement from the psychometric level is measured by 3 well-behave aspects inevitably by the religious practices, however, there are still 2 among the students which still need guidance. Based on the affective aspect, five of the PAI issue studies are still considered unsuccessful. Factors that applies the success of PAI teachings include; the quality of the madrasah, behavior of the teachers, routine of the host families, and so on. Praktik pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di Madrasah Aliyah (MA) seharusnya dilakukan secara holistik, sistematis dan integral, serta mampu memadukan target capaian kognitif, afektif dan psikomotorik.Proses pendidikan agama di madrasah diharapkan mampu melahirkan peserta didik yang beriman dan bertakwa, bermoral tinggi, berkepribadian yang sopan, ramah, bermartabat, berakhlak mulia, serta memiliki intelektualitas yang tinggi secara holistik, saleh di ranah individual dan sosial, dewasa secara emosional, serta santun secara sosial. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran pendidikan Agama Islam di MA. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan PAI di MA dan faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pembelajaran PAI di MA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil capaian kognitif siswa MA dalam pembelajaran PAI relatif sudah cukup baik dengan nilai 78 sampai 80. Hasil capaian aspek psikomotorik diukur dari 3 aspek perilaku juga cukup baik, terutama dalam ritual ibadah keagamaan, namun pada 2 aspek perilaku siswa laianya masih perlu perbaikan. Pada hasil capaian aspek afektif dilihat dari lima rumpun bidang isu pelajaran PAI masih kurang berhasil. Beberapa faktor ikut mempengaruhi tingkat keberhasilan pembelajaran PAI di MA, seperti kualitas madrasah, sikap keagamaan guru, pola asuh orang tua, dan sebagainya.
Pendidikan Islam Alternatif: Studi Pada SD Plus Islamic Center Manado Ta’rif Ta’rif
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.418

Abstract

This paper examines the process of how alternative Islamic education arose, its strategy, and expectation in the future. This research uses qualitative approach in the SD Plus Islamic Center Manado location. Among the discoveries, the Moslem communities have chosen the SD Plus Islamic Center as an alternative Islamic education, based on the following reasons: initially to protect their children from ideological affections from other religions, to combine the science and technology curriculum (IPTEK) and religious teachings (IMTAK) by integrating Islamic values in the teaching process (KBM), and to participate in the development of the global era. Tulisan ini akan mengkaji tentang bagaimana latar belakang munculnya pendidikan agama Islam alternatif, strategi dan model penyelenggaraan pendidikan Islam altenatif yang diharapkan di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil lokasi di SD Plus Islamic Center Manado. Di antara hasil temuannya adalah bahwa pilihan masyarakat muslim yang menjadikan SD Plus Islamic Center sebagai pendidikan agama Islam alternatif, karena didasari beberapa faktor yaitu: pertama, sebagai bentuk quaranti terhadap pembinaan ideologi/akidah sekaligus menawarkan pendidikan yang berkualitas. Kedua: mengembangkan kurikulum berbasis agama (IMTAK) dan umum (IPTEK) dengan mengintegrasikan Nilai-Nilai Keislaman dalam setiap proses setiap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), ketiga dapat berkompetisi dalam memasuki perkembangan dunia yang mengglobal.
Kemampuan Baca-Tulis Al-Qur’an dan Penguatan Agama Siswa Madrasah Tsanawiyah di 8 Kota Besar di Indonesia Erlina Farida
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.419

Abstract

The purpose of the research on the ability to read-write the holly Qur’an for the students of public madrasah tsanawiyah (MTsN) is to identify their development of the reading and writing skills towards the holly Qur’an, also implementing the religious empowerment program in the eight largest cities in Indonesia (Medan, Serang Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Serang). The quantitative approach and statistic descriptive technique are used in identifying the reading-writing skills of the holly Qur’an. Besides, the qualitative approached is used in the implementation of religious empowerment program for the students of MTs. The result of the research reveals that the ability of reading-writing the holly Qur’an for the students of MTsN in the eight largest cities is categorized in a good level. Despite the ability in writing the Qur’an appears to be lower than the reading, the average point of the writing skills is considered sufficient in such level. Penelitian tentang kemampuan baca-tulis Al-Qur’an siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an dan implementasi program penguatan agama siswa di MTs N di delapan kota besar di Indonesia (Medan, Serang Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Serang).. Kemampuan baca tulis Al-Qur’an menggunakan pendekatan kuantitatif serta teknik deskriptif statistik. Sedangkan implementasi program penguatan agama siswa MTs N ini dilihat melalui pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa MTs N di delapan kota besar di Indonesia termasuk dalam kategori baik. Namun kemampuan menulis Al-Qur’an masih lebih rendah daripada kemampuan membaca Al-Qur’an, yaitu sebagian besar siswa rata-rata kemampuan menulisnya masih dalam kategori cukup.
Evaluasi Penyelenggaran Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTS-SA) Sabilul Muttaqien Pamekasan Jawa Timur Munawiroh Munawiroh
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.420

Abstract

This article is a result of evaluative research of the implementation of Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTs SA) Sabilul Muttaqien Pamekasan in Madura. The research is focused on how the development of education access on its school, the service availability, the service affordability, the student development and madrasah management. The method used in this research is evaluation method with qualitative approach. The research result concludes that the main facilities of the madrasah are available sufficiently, only the education means which not sufficient enough. On the madrasah management, it is also sufficed both in terms of educators and education personnel in accordance with the needs and academic qualifications as well as thier competencies. From management point of view, this madrasah has already had plans of activity programs, priority scales and five yearly programs. The mechanism of activity program implementations has been arranged on their organization structures and duties, as well as the scheduled evaluation for the activities. To guarantee the transparency and community’ involvement, those programs are arranged with involving the stakeholders element. Artikel ini merupakan hasil penelitian evaluatif tentang Penyelenggaran Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTs SA), Kasus pada Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTs SA) Sabilul Muttaqien Pamekasan di Madura. Penelitiannya difokuskan pada bagaimana pengembangan akses pendidikan pada sekolah tersebut, meliputi ketersediaan layanan, keterjangkauan layanan, perkembangan siswa dan tata kelola madrasah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sarana utama madrasah sudah tersedia dengan cukup memadai, hanya sarana pendidikan yang belum memadai. Begitu pula untuk pengelolalaan madrasah sudah terpenuhi baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan sesuai kebutuhan dan sesuai kualifikadsi akademik dan kompetensinya. Dari segi manajemen, madrasah ini sudah memiliki perencanaan program kegiatan, skala prioritas dan program kegiatan jangka lima tahunan. Untuk mekanisme penyelenggaraan program kegiatan telah disusun struktur organisasi dan uraian tugasnya, serta evaluasi kegiatan terjadwal. Untuk menjamin transparansi dan keterlibatan masyarakat, program-program tersebut disusun dengan melibatkan unsur pemangku kepentingan (stakeholders).
Hubungan Kompensasi Tunjangan Profesi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru: Survei Di Madrasah Tsanawiyah/MTs Di Kota Bekasi Farida Hanun
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i3.421

Abstract

This study aims to know the relationship of the compensation of profession allowance, working diciplines, toward the performance of the Madrasah Tsanawiyah (Islamic Junior High School/MTs) teachers. This study is done at MTs Negeri (State Islamic Junior High School) in Bekasi City with the respondent of 20 madrasah teachers (which  in  the  status  of  Pegawai  Negeri  Sipil  (Civil  State  Officer/PNS)).  This  research  uses  random  sampling technique. The result of this research shows: 1) the existence of positive relationship between the compensation of profession allowance and the teacher performance, 2) the existence of positive relationship between the working dicipline and the madrasah teacher performance, 3) the existence of positive relationship between the compensation of profession allowance and the working diciplines together with the performance of madrasah teachers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompensasi tunjangan profesi, disiplin kerja, terhadap kinerja guru Madrasah Tsanawiyah (MTs). Penelitian ini dilakukan pada MTs Negeri di Kota Bekasi dengan responden 20 guru madrasah (status pegawai negeri sipil atau PNS). Sampel menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat hubungan positip antara kompensasi tunjangan profesi dengan kinerja guru, 2) terdapat hubungan positip antara disiplin kerja dengan kinerja guru madrasah, 3) terdapat hubungan positip antara kompensasi tunjangan profesi dan disiplin kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru madrasah.
Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah Di Jawa Dan Sulawesi Imam Tholkhah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i1.422

Abstract

This particular writing describes research upon the interest of students towards religious education and a developing potency for intolerance in public and religious schools. The research indicates that the students show a rather high interest towards religious teaching in schools. Teachers still can make religious teachings attractive. On the other hand, a minor amount of students still appear to be less interested in religious teachings. The minority stated that this is because of the monotonic and unattractive ways in which the teacher in conveys the information. Fortunately, the majority of the students continue to apply a high level of tolerance to religious teachings. This fact shows that religious teachers are still capable of teaching religious education that is relevant to the national education standards. However, there still remain students who lack tolerance towards religious teaching.  There  are  indications  that  they  provide  support  towards  groups  who  apply  discrimination,  lack  of respect, and intolerance to other groups with different practices or religion. Even though the level of intolerant students is low, the fact that it could expand remains possible, so precaution is still needed. If this particular potential for expansion is taken lightly, it may become a threat towards the nation because it has a potential to be a source of religious conflict. The development of multicultural understanding and tolerance in public or religious schools is one way to resolve this problem. Tulisan ini merupakan temuan penelitian yang menggambarkan minat siswa terhadap pendidikan agama dan potensi intoleransi keagamaan siswa yang berkembang di sekolah dan madrasah. Temuan itu menunjukkan bahwa minat siswa terhadap pendidikan agama sangat tinggi. Dan para gurupun masih menyampaikan pendidikan agama dengan menarik. Sebagian kecil siswa kurang berminat mempelajari agama. Mereka mengatakan metode mengajar guru agama tidak menarik atau membosankan. Mayoritas siswa di sekolah memiliki pandangan keagamaan yang toleran. Fakta ini menunjukkan bahwa guru agama mampu mengajarkan pendidikan agama sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hanya saja terdapat sebagian siswa yang memiliki potensi intoleransi keagamaan. Di antara indikasinya adalah mereka memberikan dukungan pada kelompokkelompok yang berprilaku diskriminatif, tidak memberikan penghargaan, tidak menghendaki eksistensi pihak lain yang memiliki paham atau aliran keagamaan berbeda. Meskipun jumlah siswa yang intoleran minoritas di sekolah, pertumbuhan potensi intoleransi ini perlu dicegah, agar tidak berkembang luas. Kalau potensi ini dibiarkan berkembang, maka lama kelamaan dapat menjadi sumber konflik keagamaan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Di antara cara mencegahnya adalah melalui pengembangan wawasan multikultural dan pengembangan budaya toleransi di sekolah dan madrasah.
Tanggapan Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Qowaid Qowaid
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i1.423

Abstract

Religious education in school holds a great deal of importance, as seen by its basis in judgments and its important role in society. Yet critics of religious education implementation and practices still appear in society. Therefore, efforts in searching for weaknesses in religious education in schools are needed, including gathering information on advantages and disadvantages. The Center of Religious Education Research and Development and Religious Life has executed a research survey of the variety of senior high school participants’ behavior in the year 2011. The results of the research indicate that, in general, the participants endorse the religious education major. Based on the data, the Indonesian language major was the favorite, while the religious education major was 15thout of 22 major studies. Most of the participants who chose religious education as their favorite cited the importance of religion in real life and the importance of gaining knowledge of one’s own religion. Religious education is not among the favorites of participants because of difficulties in the material, the inconvenient way of in which teachers convey the material, and the lessons which require an abundance of memorization, making religious education outside school more interesting to study. Outside of school, religious teachers are considered more convenient, fun, and attractive when conveying knowledge. Religious education, of course, gives positive effects by building character and encouraging good behavior among the participants. Most of the participants agree that religious education should become one of the tests in the national final examinations. Pendidikan Agama di sekolah memiliki posisi yang penting, baik dilihat dari landasan yuridis maupun dari peran strategisnya di masyarakat. Namun demikian, sampai saat ini, masih terdapat sejumlah kritik terhadap implementasi pendidikan agama di sekolah danimplikasinya bagi kehidupan sosial di sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan upaya terus menerus untuk menemukan berbagai kelemahan Pembelajaran Pendidikan Agama di Sekolah antara lain melalui penelitian-penelitian untuk memperoleh informasi kelebihan dan kekurangannya. Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat pada tahun 2011 telah melakukan penelitian survei tentang Perilaku Keberagamaan Peserta Didik Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Penelitian ini  menghasilkan  kesimpulan  bahwa   umumnya  peserta  didik  menyukai  mata  pelajaran  pendidikan  agama. Berdasarkan urutan mata pelajaran yang disukai ternyata Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran terfavorit yang dipilih oleh peserta didik, sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama berada di urutan pilihan ke 15 dari 22 mata pelajaran. Sebagian besar peserta didik yang menyukai pelajaran agama beralasan agama sangat penting bagi kehidupan dan agama yang dianut wajib hukumnya dipelajari. Alasan tidak suka terhadap pendidikan agama karena pada pelajaran pendidikan agama terdapat materi yang sulit dipahami, disusul oleh faktor cara mengajar guru agama yang tidak menyenangkan, kemudian peserta didik beranggapan bahwa pelajaran agama terlalu banyak hafalan dan pelajaran agama di luar sekolah jauh lebih menarik dibandingkan di sekolah. Materi pelajaran dan metode mengajarnya memadai, menyenangkan, guru agama dianggap cukup menguasai pelajaran. Pendidikan Agama berpengaruh positif bagi pembentukan perilaku dan akhlak yang baik di kalangan peserta didik. Sebagian besar peserta didik setuju jika mata pelajaran Pendidikan Agama diujikan secara nasional.
Kesesuaian Isi Peraturan Daerah Kabupaten Banjar No. 04 Tahun 2004 Tentang Baca Tulis Al-Qur’an Dengan Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam Hayadin Hayadin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v11i1.424

Abstract

This research aims to elaborate on the relevance of the regional government regulations in reading and writing from Al-quran to the policy of the government policy on national education curriculum. The research on both policy documents uses a content analysis approach consisting of: the regional regulation number 4 Banjar region about Khatam Al-quran for participants in elementary and junior high and the ministry of national education regulation number 22,23,24 year 2006 concerning national education curriculum. The results of the research  indicate  the  relevance  of  many  aspects  of  regional  regulation  (perda)  Banjar  region  number  4  year 2004 with the government’s policy on national education curriculum. Relevance is identified based on aspects of: objectivity, content, and the learning process. From the perspective of education, regional regulation number 4 Banjar region is based on complementing and supplementing the national education curriculum policy. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persinggungan isi dan kandungan makna peraturan pemerin- peraturan pemerintah daerah tentang Baca Tulis Al-Qur’andengan kebijakan pemerintah tentang kurikulum pendidikan nasional. Penelitian menggunakan pendekatan analisa isi terhadap kedua dokumen kebijakan yang menjadi fokus penelitian yakni: peraturan daerah nomor 4 Kabupaten Banjar tentang khatam al-qur’an bagi peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah; dan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22, 23, 24 tahun 2006 tentang kurikulum pendidikan nasional. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian pada banyak hal antara peraturan daerah (perda) Kabupaten Banjar nomor 4 tahun 2004 dengan kebijakan pemerintah tentang kurikulum pendidikan nasional. Kesesuaian tersebut ditemukan pada aspek: tujuan, isi, dan proses penyelenggaraan pembelajaran. Dari perspektif pendidikan, peraturan daerah nomor 4 Kabupaten Banjar bersifat komplementer dan suplementer terhadap kebijakan kurikulum pendidikan nasional.

Filter by Year

2003 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 22 No. 1 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 3 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 15 No. 3 (2017): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 Vol. 3 No. 2 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue