cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Research Report - Engineering Science
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Research Report - Engineering Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang rekayasa. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang rekayasa mencakup berbagai disiplin ilmu, diantaranya Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Informatika, Matematika dan Fisika. Research Abstract diterbitkan dua (2) kali setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 (2010)" : 10 Documents clear
DETOKSIFIKASI HIDROLISAT ECENG GONDOK DALAM PROSES PEMBUATAN BIOETANOL Buana Girisuta; Vanessa Vanessa
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.403 KB)

Abstract

Indonesia masih sangat bergantung pada minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan energinya. Akan tetapi minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak terbaharukan dan jumlahnya terus menyusut. Salah satu kandidat utama yang terbaharukan untuk menggantikan minyak bumi adalah biomassa. Dalam usulan penelitian ini akan dikaji pemanfaatan eceng gondok sebagai sumber bahan baku pembuatan bioetanol, yang dapat digunakan sebagai BBM alternatif untuk kendaraan bermotor. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mempelajari dan mengoptimasi proses detoksifikasi hidrolisat eceng gondok dengan metode penambahan alkali. Target akhir dari penelitian ini adalah sebuah teknologi tepat guna proses optimum pembuatan bioetanol dari eceng gondok yang merupakan integrasi dari proses hidrolisis eceng gondok, proses detoksifikasi dan proses fermentasi. Metode yang digunakan adalah dengan merancang bangun alat yang dibutuhkan di tahapan proses, melakukan percobaan pendahuluan dan percobaan utama untuk mencari kondisi optimum di tahapan proses pembuatan bioetanol dari eceng gondok. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kondisi optimum proses detoksifikasi pada pH 11 dan temperatur 60 °C yang ditunjukkan dengan persentase penurunan konsen-trasi furfural yang maksimum. Akan tetapi karakterisasi hasil hidrolisis termal eceng gondok masih perlu dioptimalkan dengan menggunakan kolom HPLC yang berbeda.
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT GESER BALOK TERLENTUR DENGAN TULANGAN BAMBU GOMBONG Herry Suryadi; J Adhijoso Tjondro; Jeffrey Mario
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.455 KB)

Abstract

Beton merupakan suatu material yang memiliki kuat tekan yang cukup tinggi, namun lemah terhadap tarik. Untuk mencegah keruntuhan beton dalam hal tarik pada umumnya beton dipadukan dengan material yang memiliki kuat tarik yang tinggi sebagai tulangan. Untuk membuat beton bertulang salah satu material yang pada umumnya digunakan sebagai tulangan adalah baja yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi, namun harga material baja tidaklah murah. Oleh karena itu untuk dapat mendapatkan beton bertulang yang relatif lebih murah, untuk bangunan rakyat di pedesaan, digunakan alternatif penggunaan tulangan bambu. Pada penelitian ini akan dimanfaatkan tulangan Bambu Gombong (Giganthocloa pseudoarundinacea) sebagai tulangan lentur maupun tulangan geser. Berdasarkan uji tarik bambu Gombong memiliki tegangan tarik ultimit sebesar 87.5 MPa. Pengujian kuat geser balok dilakukan pada balok berukuran 20 cm x 25 cm x 160 cm dengan dua buah konfigurasi pemasangan tulangan geser, yaitu pemasangan tulangan geser vertikal dengan dua buah kaki dengan jarak tumpuan sebesar 100 cm, dan tulangan geser bambu miring dan vertikal dengan dua buah kaki dengan jarak tumpuan 120 cm. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan dua pembebanan simetris (two point loading). Dari hasil pengujian, balok mengalami kegagalan pada beban simetris rata-rata P sebesar 54.5 kN pada balok dengan konfigurasi tulangan geser bambu vertikal, dan beban simertis rata-rata P sebesar 52.4 kN pada balok dengan konfigurasi tulangan geser miring dan vertikal. Dari penyebaran pola keretakan terlihat bahwa balok dengan konfigurasi tulangan geser vertikal mengalami kombinasi kegagalan lentur dan geser, dan balok dengan konfigurasi tulangan geser miring dan vertikal mengalami kegagalan lentur murni. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tulangan geser bambu vertikal dan miring memiliki kontribusi dalam meningkatkan kuat geser selain dari kuat geser dari beton sendiri. Dalam desain lentur kekuatannya harus direduksi dengan faktor reduksi lentur sebesar 0.52.Kata kunci: Kuat geser, tulangan geser, bambu Gombong.
PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK KEMIRI Ariestya Arlene
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.248 KB)

Abstract

Kemiri merupakan tanaman asli Kepulauan Hawaii. Tanaman ini kemudian tersebar ke beberapa negara, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, kemiri dapat tumbuh dengan subur dan menjadi komoditas dalam negeri dan komoditas ekspor. Bagian tanaman yang dikenal oleh masyarakat adalah bijinya, yang biasa digunakan sebagai bumbu masak. Di samping itu, biji kemiri tergolong biji dengan kandungan minyak yang tinggi, yaitu 50 – 66% dari berat biji. Minyak kemiri telah digunakan dalam skala kecil sebagai penyubur rambut, bahan kosmetik, bahan pelapis cat, dan bahan pembuat pernis. Dengan penelitian yang lebih mendalam, minyak kemiri diharapkan dapat diaplikasikan dengan lebih luas dalam masyarakat. Penelitian sebelumnya tentang minyak kemiri telah memberikan hasil mengenai temperatur dan kondisi umpan yang optimum untuk memperoleh minyak kemiri dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Pada penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan minyak kemiri yaitu pembuatan sabun. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah mempelajari pengaruh pembuatan sabun dengan dan tanpa pemecahan minyak menjadi asam lemak terhadap perolehan sabun, mempelajari rasio minyak / asam lemak terhadap basa terhadap perolehan sabun, dan mempelajari pengaruh penambahan NaCl terhadap karakteristik sabun. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah pembuatan sabun dari minyak kemiri dengan variasi dengan dan tanpa perlakuan awal. Perlakuan awal yang akan dilakukan adalah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak. Variasi lain yang akan dilakukan adalah konsentrasi KOH, etanol, dan NaCl. Kemudian sabun yang dihasilkan akan dianalisis tingkat keasaman dan kekerasannya. Kesimpulan yang diperoleh adalah pemecahan asam lemak memiliki pengaruh yang kecil terhadap perolehan sabun. Perolehan sabun tertinggi diperoleh pada jumlah NaOH tidak berlebih pada suhu reaksi 75oC. Penambahan NaCl yang menghasilkan perolehan tertinggi pada kadar 5%.
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON Helmy Hermawan T; J Adhijoso Tjondro; Handoko Tejo
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.597 KB)

Abstract

Keunggulan beton sebagai bahan konstruksi adalah memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Namun beton juga memiliki kekurangan terutama dalam kuat tarik dan daktilitas. Salah satu usaha memperbaiki sifat-sifat material beton adalah penambahan serat yang diharapkan dapat meningkatkan kuat tarik dan daktilitas material beton. Dalam kajian ini, serat yang digunakan sebagai bahan campuran adalah serat bambu apus. Bambu sudah sejak lama digunakan sebagai bahan konstruksi, terutama di negara-negara berkembang. Keunggulan bambu sebagai bahan konstruksi adalah memiliki kekuatan tarik yang cukup tinggi namun ringan serta cepat dan mudah dalam pengerjaan. Selain itu, bambu juga merupakan material alam yang dapat tumbuh relatif cepat daripada kayu. Dalam kajian ini, dilakukan penelitian terhadap karekteristik campuran beton dengan serat bambu. Karakteristik yang dievaluasi khususnya adalah besaran-besaran mekanis yang diperoleh melalui pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur. Selain besaran-besaran mekanis tersebut, pengaruh penambahan serat bambu terhadap daktilitas dan hubungan konstitutif material beton juga akan dievaluasi. Untuk memperoleh hasil yang komprehensif, proporsi serat bambu dalam campuran divariasikan menjadi empat jenis yaitu 0%, 0.5%, 0.75%, dan 1.0%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa penambahan serat bambu pada campuran beton meningkatkan kekuatan geser dan nilai modulus of rupture, fr, dari hasil uji kuat tarik lentur. Selain itu, penambahan serat bambu dalam proporsi tertentu (0.75%) dapat meningkatkan daktilitas yang ditunjukkan oleh perbandingan nilai regangan ultimit, εcu, terhadap regangan puncak, ε0.Kata kunci: beton berserat bambu, kuat tarik, kuat geser, kuat tekan, daktilitas.
PEMURNIAN ALUMINA DARI SPENT CATALYST MENGGUNAKAN BATCH PRECIPITATOR PADA TAHAP PRESIPITASI Tony Handoko
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.867 KB)

Abstract

Spent catalyst adalah katalis yang dipergunakan dalam proses cracking industri petroleum yang sudah jenuh dan tidak dapat dipergunakan lagi. Katalis ini masih mengandung senyawa-senyawa logam yang berharga seperti nikel, vanadium, rhodium, silika, alumina, dan lain-lain yang dapat didaur ulang. Senyawa alumina dapat didaur ulang dengan metode Bayer, yang terdiri dari tahap ekstraksi reaktif, presipitasi, dan kalsinasi. Dari penelitian sebelumnya telah diperoleh kondisi ekstraksi yang baik adalah 80 oC, 3 jam, dan rasio 1 : 5 dengan pelarut NaOH, laju alir gas karbondioksida 2 L/menit selama 100 menit dengan waktu pembakaran 30 menit menghasilkan alumina terbaik. Namun yield yang dihasilkan masih rendah sehingga perlu penelitian lebih lanjut.Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan konduktivitas dengan konsentrasi NaOH dalam tahap ekstraksi reaktif agar diperoleh data yang lengkap terhadap konsentrasi hasil antara pada tahap ekstraksi, menentukan waktu operasi yang terbaik dalam metode Bayer menggunakan Batch Precipitator(BP) pada tahap presipitasi. Tujuan akhir dari penelitian adalah mendapatkan alumina dalam kemurnian dan yield yang tinggi serta proses daur ulang yang efisien. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan tahap ekstraksi reaktif menggunakan NaOH 20 % dan 25 % pada rasio 1:3 dan 1:5, melakukan tahap presipitasi menggunakan BP dengan gas CO2, dan kalsinasi menggunakan pembakar bunsen.Hasil yang diperoleh adalah konduktivitas yang menurun menunjukkan penurunan konsentrasi NaOH, namun tidak menunjukkan besar konversi atau pembentukan natrium aluminat. Waktu ekstraksi harus ditentukan melalui perubahan konduktivitas dan analisis alumina pada rafinat. Kenaikan rasio membuat perubahan konduktivitas menurun pada tahap ekstraksi dan naik pada tahap presipitasi. Kenaikan konsentrasi membuat perubahan konduktivitas pada tahap ekstraksi namun tidak mempengaruhi pada tahap presipitasi. Rasio 1 : 3 dan 20 %-b/v memebrikan perubahan konduktivitas tertinggi pada tahap ekstraksi. Rasio 1 : 5 memberikan perubahan konduktivitas tertinggi pada tahap presipitasi. Perolehan alumina sangat kecil karena tidak diketahuinya waktu kesetimbangan ekstraksi, tidak tercapainya pH netral, dan tidak terukurnya Al(OH)3 yang terbentuk. Metode pengontakan dan pengadukan pada BR dapat memberikan penurunan pH yang besar mencapai netral.
EVALUASI PERUBAHAN POLA KONSUMSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STAGES OF CHANGE: STUDI KASUS PENGURANGAN PENGGUNAAN KANTUNG PLASTIK BELANJA Catharina B Nawangpalupi; Loren Pratiwi; Yani Herawati
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.949 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses perubahan perilaku konsumen untuk lebih ramah lingkungan. Perubahan perilaku yang diamati adalah perubahan dari penggunaan kantung plastik belanja ke penggunaan tas belanja yang dapat dipakai ulang. Evaluasi dilakukan untuk menilai upaya mahasiswa dalam mengurangi mengurangi sampah plastik. Model Stages of Changes dari Prochasca dan DiClemente (1983) digunakan untuk melihat apakah mahasiswa mengalami tahap-tahap perubahan sesuai dengan model tersebut. Penelitian dilakukan pada kelompok mahasiswa yang memilih secara sukarela untuk menggunakan tas belanja yang dapat dipakai ulang untuk menghindari penggunaan kantung plastik belanja. Sebelum terjadi perubahan perilaku, para mahasiswa mengisi kuesioner untuk menilai tingkat konsumsi mereka. Selama proses perubahan perilaku, dilakukan observasi, wawancara dan kuesioner akhir. Dari seluruh metode ini dilakukan analisis bagaimana perubahan perilaku terjadi termasuk nilai-nilai yang diterima dan diadopsi selama proses tersebut.Kata kunci: konsumsi ramah lingkungan, model stages of change, kantung plastik
PENENTUAN VARIABEL BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN MINYAK BIJI TEH SECARA MEKANIK MENGGUNAKAN PENGEPRES HIDROLIK Susiana Prasetyo S; A Prima Prima
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.722 KB)

Abstract

Pemanfaatan teh selama ini masih terbatas pada bagian daunnya saja. Biji teh merupakan bagian tanaman teh yang memiliki beragam kandungan senyawa berharga, khususnya minyak nabati bermutu tinggi yang menjadi fokus penelitian ini. Metode pengambilan minyak dari biji secara mekanik merupakan ide alternatif yang kompeten dan cocok untuk diaplikasikan pada masyarakat perkebunan. Kondisi bahan baku dan proses selama pengepresan perlu dicari untuk mengoptimalkan kuantitas dan kualitas minyak yang dihasilkan. Variabel yang disinyalir akan mempengaruhi pengepresan antara lain: perlakuan awal umpan (termal berupa: perebusan, pengukusan, pemanggangan; mekanik berupa pengecilan ukuran), tekanan, massa umpan, jumlah tahap pengepresan, dan frekuensi penguraian cake akan diamati pengaruhnya dalam penelitian ini.Bahan baku berupa buah teh akan mengalami perlakuan awal terlebih dahulu berupa penghilangan daging buah, pemecahan tempurung, sortasi inti biji, pengeringan inti biji di bawah sinar matahari hingga kadar air ±10%, perlakuan termal dan mekanik terhadap inti biji hasil sortasi sesuai dengan level variasi yang ditentukan. Biji teh kemudian dipres menggunakan pengepres hidrolik dengan variasi kondisi pengepresan yang ditentukan. Minyak yang didapat disentrifugasi untuk memisahkan pengotor tersuspensi dan pengotor koloid lainnya sehingga diperoleh produk berupa minyak kasar. Pada penelitian ini, setiap variabel akan divariasikan sebanyak 2 level dan akan diolah menggunakan rancangan percobaan 2 level faktorial dengan respon berupa yield minyak kasar dan kadar pengotor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan termal (pemanggangan dan pengukusan) pada inti biji teh pra pengepresan lebih dominan dibandingkan pengaruh perlakuan mekanis (pengecilan ukuran). Perlakuan termal berupa pemanggangan inti biji pada temperatur 100oC pra pengepresan meningkatkan yield minyak biji teh yang dihasilkan. Pengepresan pada inti biji teh utuh memberikan yield minyak yang lebih tinggi dibandingkan pada inti biji serbuk.Perlakuan termal berupa pengukusan inti biji dan perlakuan mekanis berupa pengecilan ukuran hingga bentuk serbuk (-100+200 mesh) pra pengepresan tidak cocok diaplikasikan pada biji teh.Urutan variabel pengepresan yang memberikan pengaruh terbesar terhadap yield minyak yang didapatkan pada pengeprean inti biji teh berturut – turut sebagai berikut:a) tekanan pengepresan,b) jumlah tahap pengepresan,c) temperatur pemanggangan,d) frekuensi pengepresan dane) massa umpan (namun pengaruhnya tidak signifikan).
MODEL FISIK FLUME CHANNEL DI LABORATORIUM UNTUK SIMULASI PERGERAKAN DAN DEPOSISI MUDFLOW Budijanto Widjaja; Paulus Pramono Raharjo; Anastasia Sri Lestari
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.141 KB)

Abstract

Indonesia terletak di Circum Pacific dengan karakter curah hujan tinggi dan vulkanik aktif. Kondisi ini dapat menuai permasalahan baru yakni inisiasi pergerakan tanah yang dikenal se-bagai mudflow. Penelitian ini dimulai dengan klasifikasi, karakteristik, proses konseptual inisiasi beserta rheologi mudflow. Untuk menyimulasikan pergerakan mudflow, dibuat model fisik di laboratorium yaitu flume channel. Karakteristik mudflow seperti jarak travel dan kecepatan sehubungan dengan variasi kemiringan lereng 30-40°, sangat tergantung pada kadar air, batas cair, dan viskositas material. Material utama yang digunakan adalah material kaolin yang dikombinasikan dengan material pasir. Jadi, dapat diperoleh variasi batas cair yang berbeda yakni antara 31.2 hingga 63.6. Penambahan pasir secara jelas mengurangi plastisitas tanah dan reduksi batas cair. Aspek rasio lebar flume channel terhadap jarak travel yang digunakan adalah antara 0.06-0.37. Peningkatan batas cair umumnya diikuti peningkatan aspek rasio. Rentang ini sesuai dengan rekomendasi dari Liu dan Mason (2009) yakni antara 0.05-0.30. Secara umum, parameter yang menentukan pergerakan mudflow adalah batas cair, kadar air, kemiringan lereng, dan viskositas. Penelitian ini memiliki kontribusi untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang karakteristik pergerakan mudflow dan berguna di dalam pengembangan peta zonasi resiko longsor agar dapat memberikan tingkat keamanan pada penduduk yang bermukim di bawah lereng.
Perencanaan Rantai Pasok di Level Strategis Studi Kasus: PT. X di Bandung Carles Sitompul; Dedy Suryadi
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.421 KB)

Abstract

Perencanaan strategis mencakup tujuan jangka panjang dan seringkali melibatkaninvestasi yang sangat besar. Oleh karena itu, suatu perencanaan yang baik diper-lukan agar tujuan rantai pasok tercapai untuk memenuhi kebutuhan pelanggandan juga untuk meraih keuntungan bagi seluruh rantai pasok. Secara alami, keti-dakpastian adalah hal yang tidak dapat dihindarkan terutama sekarang ini ketikalingkungan bisnis semakin kompetitif dan penuh perubahan. Untuk menghadapiketidakpastian ini, pelaku bisnis dan perencana rantai pasok harus memiliki suatualat atau strategi agar rencana strategis perusahaan menjadi handal. Satu rencanadisebut tangguh (robust) apabila mampu menghadapi ketidakpastian, yaitu tetapberperformansi stabil meskipun beberapa parameter perencanaan berubah-ubah.Penelitian ini membahas integrasi transportasi dan produksi dalam rantai pasokdi level strategis sehingga rencana yang dihasilkan menjadi tangguh menghadapibeberapa perubahan pada parameter perencanaan. Suatu formulasi dan modeloptimasi diusulkan untuk menangani permasalahan yang timbul akibat ketidak-pastian permintaan dan ketidakpastian jalur transportasi.i
PERILAKU LOAD TRANSFER INTERFACE BETON DAN TANAH STIFF CLAY PADA PONDASI TIANG BOR BERDASARKAN HASIL UJI INSTRUMENTASI DAN PEMODELAN UJI LABORATORIUM Lestari AS; Ayal MR; Raharjo PP; Wahyuni M
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.383 KB)

Abstract

Perilaku tiang bor akibat beban aksial pada tanah stiff clay dimonitor menggunakan uji beban (loading test) dengan menggunakan instrumentasi pada tiang bor ( test pile). Instrumentasi terdiri dari alat ukur regangan, alat pengukur berupa dial di bagian atas tiang ( tell tales) serangkaian Vibrating Wire Strain gauges (VWSG) pada beberapa segmen yang diharapkan merupakan segmen lapisan tanah. Hasil instrumentsi yang baik dapat memberikan data sebagai transfer beban yang dapat di analisa berdasarkan hasil pengukuran perpindahan strain-gauges dan beban bertahap yang diberikan. Penelitian ini juga didukung berdasarkan hasil uji lapangan Pressuremeter, Bor log , N-SPT. Tanah yang di analisa merupakan jenis Stiff clay pada proyek Senopati Jakarta.Perilaku interface antara tanah dan beton dapat dimodelkan di laboratorium menggunakan uji geser langsung antar muka tanah- beton dan uji Triaxial yang dicetak dengan asumsi kemiringan bidang longsor sebesar empat puluh lima derajat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan geser pada interface tanah- beton lebih tinggi dari hasil uji lapangan yang dianalisa dari pembacaan instrumentasi. Hal ini dapat dikaitkan dengan ukuran sampel (efek skala) dan efek batas, dibandingkan dengan uji Triaxial CU hasil yang diperoleh memberikan nilai lebih kecil.Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa nilai α ( alpha = factor adhesi) yang merupakan ratio perbandingan antara interface tanah-beton dan tanah asli masih dalam range yang direkomendasikan Kulhawi untuk tiang bor.Kata kunci: perilaku interface, transfer beban.

Page 1 of 1 | Total Record : 10