cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Research Report - Social Science
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Research Report - Humanities and Social Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang sosial. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang sosial mencakup berbagai disiplin ilmu, diantaranya Managemen, Akuntansi, Ekonomi dan Studi Pembangunan, Hukum, Administrasi Bisnis, Administrasi Publik, Hubungan Internasional dan Filsafat. Research Abstract diterbitkan dua (2) kali setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 (2009)" : 7 Documents clear
KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA DAN TANTANGAN-TANTANGAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA DEWASA INI Bartolomeus Samho; Oscar Yasunari
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3816.149 KB)

Abstract

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan telah menjadi citra tersendiri bagi sejarah pendidikan di Indonesia. Konsep pendidikannya menampilkan kekhasan kultural Indonesia dan menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara terintegratif. Pada titik itu pula, konsep pendidikannya sungguh kontekstual untuk kebutuhan generasi Indonesia pada masa itu.Kini gagasan dan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yang begitu berharga dan humanis pada masa dulu, menjadi terasa begitu klasik dan nyaris di lupakan. Itu lantaran pendidikan di Indonesia pada masa kini lebih dominasi kognitif dan jauh dari nuansa terintegratif sehingga reduktif terhadap hakekat pendidikan dan kemanusiaan. Mengapa demikian? Ada sementara pihak yang meyakini bahwa hal itu terkait dengan upaya lembaga pendidikan dalam praksisnya yang terlalu terfokus pada upaya untuk menyiasati ujian sekolah ataupun Ujian Nasional (UN), dan bukan untuk membentuk manusia yang otentik, berkepribadian dan peka terhadap dunia di luar sekolah.Padahal, pendidikan dalam konteks yang sesungguhnya, sebagaimana diyakini juga oleh Ki Hadjar Dewantara, adalah menyangkut upaya memahami dan menganyomi kebutuhan peserta didik sebagai subyek pendidikan. Dalam konteks itu, tugas pendidik adalah mengembangkan potensi-potensi peserta didik, menawarkan pengetahuan kepada peserta didik dalam suatu dialog. Semuanya itu dimaksudkan untuk memantik dan mengungkapkan gagasan-gagasan peserta didik tentang suatu topik tertentu sehingga yang terjadi adalah pengetahuan tidak ditanamkan secara paksa tetapi ditemukan, diolah dan dipilih oleh murid. Dalam perspektif itulah Ki Hadjar memaknai pendidikan sebagai aktivitas “mengasuh”.
PANDANGAN ATAU TANGGAPAN AKHIR PESERTA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA TERHADAP PENDIDIKAN PANCASILA DI UNPAR Sylvester Kanisius Laku; Andreas Doweng Bolo
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4193.191 KB)

Abstract

Pancasila adalah philosophische grondslag, weltanschauung bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila sudah hidup jauh sebelum dirumuskan para pendiri. Maka tak berlebihan bila dikatakan bahwa Pancasila merupakan inti jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bisa juga dikatakan sebagai kerangka pandang orang Indonesia melihat dirinya. Perjalanan sejarah bangsa seharusnya menjadikan Pancasila semakin terbuka untuk dibicarakan. Pancasila yang sudah dirumuskan itu harus terus ditafsirkan dalam konteks Indonesia yang berubah. Dengan demikian, ia menjadi semakin hidup dan kaya makna karena menjadi milik seluruh komponen bangsa.Kesan yang muncul di awal perkuliahan berhadapan dengan perkuliahan Pendidikan Pancasila adalah negatif. Mayoritas mahasiswa menganggap dan memandang mata kuliah Pendidikan Pancasila sekadar menjadi ideologi yang melayani kehendak penguasa. Model pendidikan yang indoktrinatif merupakan salah satu cara yang kerap digunakan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sehingga cenderung represif. Karena itu, kecurigaan bahwa Pendidikan Pancasila merupakan sebuah upaya manipulasi dalam kerangka tafsir kelompok yang berkuasa. Sehingga menurut mayoritas mahasiswa Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa ini tidak lagi memiliki daya atau kekuatan mempengaruhi sehingga mempelajarinya pun sekedar sebuah tuntutan teknis-akademis. Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang masih setia pada sejarah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi merasa selalu terpanggil untuk mencoba merumuskan ulang Pancasila. UNPAR sebagai sebuah universitas yang mendasari diri pada spirit multi-kultur dan muliti-religi menjadikan Pancasila sebagai falsafah. Hal ini pula yang membuat Mata Kuliah Pendidikan Nilai Pancasila tetap dipertahankan di kampus ini. Penelitian ini mencoba menggali dan menganalisis sejauh mana mahasiswa UNPAR menyadari spirit ini.Salah satu komponen penting dinamika pembelajaran mata kuliah ini adalah mahasiswa. Maka penelitian ini mencoba menggali pendapat akhir peserta mata kuliah. Pandangan atau pendapat ini berhubungan dengan pengalaman mereka mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila selama satu semester. Dalam penelitian ini ada tiga pendapat yang coba digali diantara mahasiswa peserta mata kuliah. Ketiga pendapat itu berkaitan dengan pertama, pendapat akhir tentang materi; kedua, pendapat akhir terhadap metode yang digunakan; ketiga, pendapat akhir terhadap dosen atau pengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila.Pendapat akhir mahasiswa ini yang kemudian ditangkap dan dianalisis sehingga akhirnya pendapat akhir dari peserta didik ini memperkaya pengembangan mata kuliah ini. Sehingga sebagai falsafah bangsa Pancasila tetap hidup dalam hati, pikiran dan tindakan manusia Indonesia pada umumnya dan civitas academica UNPAR pada khususnya.
KATA SEBAGAI SARANA PENYAIR - Sebuah Studi Kritis Terhadap Sjaka Pamflet W.S. Rendra Yohanes Peka Wisok; Darius Jehanih
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.126 KB)

Abstract

Setiap pribadi manusia itu unik. Situasi yang diciptakan dan yang pada akhirnya mengitarinya juga unik. Keunikan diri seseorang dan dunia ciptaannya memungkinkan banyak hal dalam dirinya tidak dapat dipahami secara utuh. Akan tetapi harus disadari bahwa sekalipun unik, namun ada struktur dasar yang sama antara diri seseorang individu dengan pribadi yang lain di luar dirinya. Demikian pula, dunia yang diciptakan seorang pribadi dengan dunia yang merupakan hasil rekayasa pribadi lain.Dengan cara berpikir demikian, maka dapat dikatakan bahwa ada banyak hal yang tidak bisa dimengerti secara utuh dari diri seseorang. Sebaliknya juga benar, bahwa ada bganyak hal yang bias dipahami dan diketahui dari diri seseorang. Karena itu, dunia sastra, para penyair dan kata-kata yang digunakan dalam kehidupan seni budaya sastra yang ditekuninya dengan segala keunikannya tidak serta merta membuat dunia sastra berpisah dari dunia manusia pada umumnya. Demikian juga sang penyair dan kata-kata yang dipakainya dengan makna yang khas tidak membuatnya asing di tengah sesame manusia, di tengah masyarakat.Dunia sastra memang memilki keunikannya tersendiri. Bahasa yang digunakan dirangkai dalam kalimat bermakna dalam penuh kiasan dan analogi. Seribu satu macam kata dirangkai dalam kalimat ucapan dan bait-baik sajak dan puisi yang mengandung makna polisemi.Para penyairnya pun seolah memiliki dunia sendiri lepas dari masyarakat. Padahal, para penyair yang sedang berbicara, sebenarnya mereka berbicara tentang kenyataan hidup setiap hari. Bukan saja tentang kehidupan dirinya sendiri melainkan kehidupan sosial suatu masyarakat dan juga sebuah bangsa. Para penyair mengkritik kebijakan pembangunan yang mengabaikan rakyat, tidak berarti penyair itu seorang politisi. Dia hanya seorang sahabat semua jenis manusia hanya yang senantiasa berbicara tidak untuk kepentingan dirinya, dan tidak untuk mencari musuh melainkan dalam nada kritis dia tetap menjadi sahabat.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN INTERNET SEBAGAI ALAT PENDUKUNG TUGAS MAHASISWA Ibnu Wibowo; Gandhi Pawitan; F Nugro Hardianto
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.2 KB)

Abstract

Purpose – This paper aims to identify the importance that students attach to the internet as a tool of task support, and the factors that affect its acceptance as such a tool. Design/methodology/approach – Using the technology-acceptance model (TAM) as a basis, a questionnaire is designed by the researchers, and completed by students. Multiple linear regression is used to analyse the data, and this confirms the relationships proposed by the TAM. Findings – The main findings of the study are that: students feel that a task support system is a prerequisite for effectiveness in their work; they require greater access to the internet to meet their task support needs; perceived usefulness and perceived ease of use of the internet directly affect university students’ attitude – which, in turn, affect the students’ intentions of using the internet as a task support tool. Research limitations/implications – Main limitations of this study are related to the sampling method and the fact that the field research was conducted only in Bandung and Yogyakarta. Originality/value – Finally, the paper suggests how students could exploit the internet as a task support tool for students and what actions should be planned in order to facilitate its adoption.
KLASTER INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RUMAH TANGGA DI JAWA BARAT Yanuarita Hendrani; Hamfri Djajadikerta; Urip Santoso
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7828.655 KB)

Abstract

The success of Silicon Valley as a technological industrial cluster in the US has made industrial cluster gain a popularity among local authorities in developing countries as a means of enhancing local competitiveness. In West Java, most industrial clusters grow naturally with minimal assistance from the government. They grow naturally as some families’ inherited skills are transfered to or imitated by their neighbors and other family members in the same village.The purpose of this research is to identify the clusters and their sizes in West Java. Using 2 sources data from BPS, namely, the 2006 census of formal small scale industries and the 2005 survey of informal small scale and home industries, it is found that the largest clusters in term of size are found in Bogor municipal, bandung municipal, Cirebon municipal, Tasikmalaya city and municipal and Bekasi municipal. The product varies from palm suga, rattan furniture, brick and roof tiles, embroidery and garment. It is also found that industrial clusters in West Java are more of Sonobe’s and Otsuka’s concept of “one village one product” with few related businesses located in the same location.Keywords: industrial cluster, labor market pooling, specialized suppliers, knowledge spillover, small scale industry, home industry
Interdependensi Pasar Melalui Saham Dual Listing: Kasus Saham Telkom dan Indosat di Pasar Saham Jakarta and New York Chandra Utama; Miryam B Lilian Wijaya
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.248 KB)

Abstract

Hubungan saling mempengaruhi antar pasar saham memungkinkan terjadinya penularan berbagai kejutan dari satu pasar ke pasar yang lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa saham dual listing dapat menjadi perantara terjadinya hubungan saling mempengaruhi antara dua pasar dimana saham dual listing diperdagangkan. Data yang digunakan adalah data harian indeks pasar dan harga saham Telkom dan Indosat di pasar saham Jakarta dan New York selama Januari 2008 – Januari 2009. Akibat letak geografis (perbedaan waktu), kedua pasar saham mempunyai waktu buka yang berbeda sedemikian rupa sehingga saham yang diperdagangkan di kedua pasar menjadi terus menerus diperdagangkan secara bergantian tanpa henti.Dengan teknik regresi ditemukan bahwa pasar New York mempengaruhi pasar Jakarta, tetapi tidak sebailknya. Perubahan indeks pasar New York menggerakkan harga saham Telkom dan saham Indosat di New York yang kemudian menggerakkan harga saham-saham tersebut di Jakarta dan kemudian diikuti dengan bergeraknya indeks pasar Jakarta. Sebaliknya, perubahan indeks pasar Jakarta menggerakkan harga saham Telkom dan saham Indosat di pasar Jakarta yang kemudian juga menggerakkan harga kedua saham-saham tersebut di pasar New York, tetapi tidak berlanjut ke perubahan indeks pasar New York.Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, dapat diketahui bahwa pencatatan saham kuat dari pasar saham Indonesia ke pasar New York dapat meningkatkan resiko pasar saham Indonesia karenai rentan terhadap pengaruh gejolak dari pasar New York. Saham dual listing meingkatkan ketergantungan pasar saham Indonesia terhadap kondisi fundamental pasar saham New York.Key words: dual listed stock, market interdependency
PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP KOMITMEN DAN BRAND EXTENSION ACCEPTIBILITY DI FISIP UNPAR Fransisca Mulyono; Marihot T.E Hariandja
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.71 KB)

Abstract

Penelitian ini diawali oleh fenomena terjadinya penurunan jumlah pendaftar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia secara umum dan di FISIP Unpar secara khusus. Penurunan jumlah pendaftar ini jika tidak diperhatikan akan membawa dampak yang sangat serius kepada pertumbuhan sebuah perguruan tinggi.Di dua program studi yang berada di lingkup FISIP Unpar penurunan itu sudah lama terjadi dan semakin memprihatikan. Fenomena ini jika dikaitkan dengan berbagai keluhan atau bahkan word-of mouth negatif yang disampaikan oleh para mahasiswa ataupun alumnus di kedua progranm studi atau jurusan – walau jumlahnya tidak besar – tampaknya memiliki sebuah kaitan. Dan hal ini berkenaan dengan masalah TRUST – yang dalam penelitian ini dibatasi sebagai pengalaman yang diperoleh berdasarkan informasi di masa lalu yang memberikan jaminan bahwa partner dimotivasi untuk tidak melakukan perubahan atas persyaratan pertukaran yang terjadi. Jadi ketika seorang mahasiswa mendaftar di sebuah jurusan atau program studi, maka ia berharap program studi atau jurusan pilihannya tidak akan merubah apa yang telah dikomunikasikannya kepada publik.Berbagai keluhan yang disampaikan para mahasiswa di dua program studi atau jurusan di FISIP Unpar dengan jelas mencerminkan tidak adanya komitmen dari mereka kepada institusi tempatnya menimba ilmu. Komitmen dalam peneltiian ni dibatasi sebagai intensi eksplisit atau implisit untuk mempertahankan sebuah hubungan yang berkelanjutan dengan sebuah merk. Padahal komitmen secara teoretis dipengaruhi oleh Brand Trust. Selain itu Komitmen juga bisa mempengaruhi muncul tidaknya toleransi atas kesalahan atau kekurangan yang ada dalam sebuah merk. Selain itu ketika Brand Trust muncul, maka konsekuensi lain yang muncul selain komitmen adalah penerimaan yang baik akan produk lain yang diluncurkan oleh produsen yang sama.Dengan menghubungkan fenomena yang terjadi dengan beberapa konsep di atas, tampak sekali perlu adanya sebuah penelitian guna mengkaji pengaruh Brand Trust terhadap Brand Extension Acceptibility dan Komitmen di FISIP Unpar.Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kausal dengan menggunakan 339 mahasiswa di tiga jurusan di FISIP Unpar sebagai responden dalam survei ini yang menerapkan convenience sampling. Data dioleh dengan menggunakan teknik Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan LISRELL versi 8.3, karena penelitian ini bertujuan untuk mengkorfirmasikan penerapan model penelitian dalam konteks di FISIP Unpar.Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan kalau dengan responden mayoritas berasal dari program studi Ilmu Administrasi Bisnis dan Hubungan Internasional, yang mayoritas berjenis kelamin wanita, dan mayoritas berasal dari angkatan 2006 serta berasal dari SMU di kota Bandung dan swasta, di FISIP Unpar Brand Trust secara signifikan mempengaruhi Komitmen dan Brand Extension Acceptibility. Demikian juga Komitmen secara signifikan mempengaruhi Temporary Deficiency Acceptibility.

Page 1 of 1 | Total Record : 7