cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Research Report - Social Science
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Research Report - Humanities and Social Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang sosial. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang sosial mencakup berbagai disiplin ilmu, diantaranya Managemen, Akuntansi, Ekonomi dan Studi Pembangunan, Hukum, Administrasi Bisnis, Administrasi Publik, Hubungan Internasional dan Filsafat. Research Abstract diterbitkan dua (2) kali setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
OPINI PUBLIK TERHADAP INTEGRASI REGIONAL Ratih Indraswari; Yulius Purwadi Hermawan; Adityo Anugroho Prananto; Judika Putri Sinaga
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2013)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.567 KB)

Abstract

Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun ke depan ASEAN akan memasuki babak baru dalam sejarah organisasi regional tersebut, yaitu pembentukan ASEAN Community 2015. Pembentukan komunitas ASEAN tersebut menandai dimulainya proses integrasi regional yang mengedepankan sebuah sebuah identitas regional: identitas ASEAN. Namun, kritik mempertanyakan apakah identitas ASEAN mungkin terbentuk mengingat ASEAN selama ini dipandang sebagai sebuah organisasi elit. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat ASEAN (mahasiswa Hubungan Internasional se-Bandung) terhadap proses integrasi regional; khususnya penganalisaan opini publik atas peran dari ASEAN identity terhadap proses integrasi regional. Penelitian dengan metode face-survei ini menggunakan pendekatan Lauren McLaren dalam pembentukan opini publik terhadap integrasi ASEAN, dengan memokuskan pada faktor: cognitive mobilization, rational-utilatiranism, socio-tropic utilitarinism dan symbolism threat.
Analisis Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-PP) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di Kota Cimahi Tahun 2014 Maria Emelia Retno Kadarukmi; Ign. Denny Lesmana
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.71 KB)

Abstract

Setiap daerah dalam pengertian provinsi, kabupaten/kota di Indonesia melalui Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA)-nya mempunyai kewenangan untuk memungut pajak atas semua objek pajak yang ada di daerahnya. Hal tersebut juga berlaku untuk Kota Cimahi yang pembangunannya tampak semakin berkembang secara pesat seiring dengan berlakunya otonomi daerah.Dengan semakin berkembangnya Kota Cimahi dan semakin maraknya pembangunan perumahan di Kota Cimahi, menunjukan bahwa semakin banyak terjadi peralihan hak atas tanah dan bangunan, yang tentunya berdampak pada perolehan pajak, Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) dan juga pada perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-PP) bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cimahi. Pengalihan BPHTB dan PBB-PP menjadi pajak daerah tentunya berkaitan dengan kesiapan aparat/petugas pajak (Kota Cimahi) dalam menanggapinya dalam bentuk persiapan dan pelaksanaan pemungutan BPHTB dan PBB-PP tersebut.Dalam penelitian ini, akan diteliti berbagai persoalan (yuridis dan admistratif) yang muncul dalam persiapan dan pelaksanaan pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-PP) yang semula adalah pajak pusat, kemudian dialihkan menjadi pajak daerah, dengan lokasi penelitian di kota Cimahi.
Deskripsi Implementasi Sosialisasi ASEAN Community oleh Sekretariat Nasional ASEAN di Propinsi Jawa Barat Studi Kasus Kabupaten Sukabumi , Cianjur dan Kotamadya Bandung Atom Ginting Munthe; Arie Chandra
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.298 KB)

Abstract

Penelitian ini menemukan bahwa ternyata harapan pemerintah untuk menjadikan Komunitas ASEAN, sebagai bagian dari kehidupan sosial masyarakatnya terbantahkan bila yang diambil sampel adalah anak muda khususnya siswa SMU. Dari survai ke tiga SMU : Cianjur, Sukabumi dan Bandung Raya ditemukan bahwa yang mengetahui menegnai ASEAN hanya berkisar sepertiga saja dari populasi.Penelitian ini menggunakan survai dan wawancara mendalam dengan pihak guru sekolah mengenai pengetahuan ASEAN serta menggunakan teori persepsi dari prof Mar’at.
TINJAUAN HISTORIS DAN FILOSOFIS TERHADAP PRINSIP-PRINSIP KOPERASI DAN CREDIT UNION Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.727 KB)

Abstract

Kesadaran manusia akan kemampuan dan kekuatan akal budinya pada abad XVIII mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan akhirnya menciptakan berbagai macam teknologi yang dapat mempermudah proses kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini membawa dampak negatif juga bagi kehidupan sosial dan ekonomi manusia karena pemakaian teknologi di dunia industri memacu munculnya revolusi industri. Revolusi industri sangat mengunggulkan mesin-mesin industri sebagai pengganti tenaga-tenaga manual manusia. Revolusi industri membangkitkan sistem ekonomi kapitalisme liberal. Keuntungan ditempatkan di atas kemanusiaan. Sebagai kritik atas akibat yang terjadi, sistem ekonomi sosialisme lahir dengan mendasarkan diri pada pemikiran Marx.Di tengah persoalan sosial dan ekonomi akibat revolusi industri, gerakan koperasi lahir untuk menanggapi kebutuhan jaman. Gerakan koperasi tidak mendasarkan diri pada kapitalisme liberal sepenuhnya dan sosialisme sepenuhnya. Gerakan koperasi merupakan paduan kekuatan dari kedua sistem ekonomi ini. Gerakan koperasi ini diikuti oleh gerakan Credit Union. Gerakan Credit Union merupakan gerakan yang menterjemahkan prinsip-prinsip koperasi sebagai dasar kerjasama bidang keuangan. Tujuan gerakan ini adalah untuk melayani simpanan dan pinjaman para anggota yang tidak mempunyai akses ke bank. Sejarah membuktikan bahwa prinsip-prinsip koperasi yang menjadi dasar Credit Union dapat membantu para anggota untuk memperbaiki taraf kehidupan di tengah kesulitan sosial dan ekonomi yang melanda.Banyak sekali koperasi dan Credit Union telah berdiri di Indonesia tetapi tidak semuanya didasarkan pada prinsip-prinsip gerakan koperasi atau Credit Union. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menelusuri secara historis dan filosofis prinsip-prinsip gerakan koperasi dan prinsip-prinsip gerakan Credit Union yang telah berkembang dalam sejarah. Dengan penelitian ini, peneliti berharap bahwa semakin banyak orang dapat mengenal prinsip-prinsip koperasi dan prinsip-prinsip Credit Union dan dapat menggunakannya untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA DAN TANTANGAN-TANTANGAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA DEWASA INI Bartolomeus Samho; Oscar Yasunari
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3816.149 KB)

Abstract

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan telah menjadi citra tersendiri bagi sejarah pendidikan di Indonesia. Konsep pendidikannya menampilkan kekhasan kultural Indonesia dan menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara terintegratif. Pada titik itu pula, konsep pendidikannya sungguh kontekstual untuk kebutuhan generasi Indonesia pada masa itu.Kini gagasan dan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yang begitu berharga dan humanis pada masa dulu, menjadi terasa begitu klasik dan nyaris di lupakan. Itu lantaran pendidikan di Indonesia pada masa kini lebih dominasi kognitif dan jauh dari nuansa terintegratif sehingga reduktif terhadap hakekat pendidikan dan kemanusiaan. Mengapa demikian? Ada sementara pihak yang meyakini bahwa hal itu terkait dengan upaya lembaga pendidikan dalam praksisnya yang terlalu terfokus pada upaya untuk menyiasati ujian sekolah ataupun Ujian Nasional (UN), dan bukan untuk membentuk manusia yang otentik, berkepribadian dan peka terhadap dunia di luar sekolah.Padahal, pendidikan dalam konteks yang sesungguhnya, sebagaimana diyakini juga oleh Ki Hadjar Dewantara, adalah menyangkut upaya memahami dan menganyomi kebutuhan peserta didik sebagai subyek pendidikan. Dalam konteks itu, tugas pendidik adalah mengembangkan potensi-potensi peserta didik, menawarkan pengetahuan kepada peserta didik dalam suatu dialog. Semuanya itu dimaksudkan untuk memantik dan mengungkapkan gagasan-gagasan peserta didik tentang suatu topik tertentu sehingga yang terjadi adalah pengetahuan tidak ditanamkan secara paksa tetapi ditemukan, diolah dan dipilih oleh murid. Dalam perspektif itulah Ki Hadjar memaknai pendidikan sebagai aktivitas “mengasuh”.
Peran Wirausaha Muda Terhadap Perkembangan Kewirausahaan Kreatif Di Bandung Inge Barlian; Catharina Badra Nawangpalupi; Elvy Maria
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.109 KB)

Abstract

Dunia memasuki gelombang millennium ketiga yang ditandai dengan era kreatif. Era kreatif mencerminkan meningkatnya kemakmuran dan memunculkan kebutuhan baru untuk mencarikebermaknaan dan pengalaman ketika menggunakan atau mengkonsumsi barang dan jasa. Ekonomi kreatif hadir ditandai dengan berkembangnya kewirausahaan kreatif yangmendukung ekonomi daerah. Banyak penelitian telah dilakukan untuk melihat perkembangan kewirausahaan, namun belum banyak penelitian fokus pada peran wirausaha muda terhadapperkembangan kewirausahaan kreatif.Penelitian dilaksanakan menggunakan metode kualitatif, melalui cara obeservasi mendalam, wawancara mendalam, dan diskusi terfokus di grup. Menggunakan kerangka Moeran tentang enam faktor yang mempengaruhi proses kreatif, hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan dengan keenam faktor tersebut. Di samping itu, temuan-temuan terhadap beberapa wirausaha muda di kota Bandung juga menunjukkan adanya faktor-faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap proses kreatif di bisnis yang ditekuni, yang berasal dari karakteristik dan keunikan kota Bandung. Metode kuantitatif menggunakan analisis faktor melalui kuesioner, belum dapat dilangsungkan dalam kegiatan penelitian ini berhubung keterbatasan waktu. Untuk itu disarankan agar penelitian dilanjutkan menggunakan metode kuantitatifKata-kata Kunci : wirausaha muda, industri kreatif, kewirausahaan kreatif.
INTERREGIONALISME DAN TANTANGAN PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN Yulius Purwadi Hermawan
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak tahun 1970an ASEAN telah mengembangkan bi-regional arrangement dengan organisasi regional di luar kawasan Asia Tenggara dan hybrid interregionalism dengan negara-negara yang memiliki pengaruh di kawasan ini. Anggota-anggota ASEAN juga secara individual mengambil peran aktif dalam transregional arrangement dengan negara-negara non anggota ASEAN. Ragam interregionalisme semakin diperkuat sejak pemimpin-pemimpin ASEAN mencanangkan cita-cita pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2003.Penelitian ini mengkaji kontribusi interregionalisme yang melibatkan ASEAN sebagai organisasi maupun negara-negara secara individual terhadap proses pembentukan komunitas ASEAN. Penelitian ini mengikuti argumentasi teoretisi Transaksionalisme, yang menyatakan bahwa interaksi intens dan ekstensif di antara aktor-aktor regional sangat penting untuk menghasilkan fondansi ‘we feeling’ yang fundamental bagi pembentukan komunitas regional. Berangkat dari konsepsi ini, penelitian ini melihat bahwa faktor determinan untuk penguatan institusi regional bersifat endogenous – terkait kemampuan bangsa-bangsa untuk mendefinisikan identitas regional, membangun kerangka normatif dan organisasional yang menjadi ‘code of conduct’ dalam interaksi reguler mereka; pendefinisian identitas regional ini merupakan hasil interaksi yang intens dan ekstensif di antara aktor-aktor yang menjadi bagian dalam proses integrasi. Pertanyaan penelitian tentang hubungan interregionalisme dan pembentukan komunitas ASEAN ini menjadi menarik untuk dikaji lebih jauh karena interregionalisme bersentuhan erat dengan faktor yang bersifat exogenous yang berpotensi untuk memperlemah pembentukan ‘identitas regional’.Penelitian ini menemukan bahwa bi-regional arrangement dan hybrid interregionalism yang dikembangkan negara-negara ASEAN secara kolektif-institusional maupun transregional arrangement yang melibatkan negara-negara dengan kapasitas individual masing telah menjadikan konstruksi komunitas ASEAN lebih bersifat terbuka dan adaptif terhadap pengaruh ekstra regional. Interregionalisme telah membantu negara-negara anggota untuk memperkuat modalitas dan kapasitas bagi integrasi politik keamanan dan ekonomik dan memfasilitasi konektivitas di antara bangsa-bangsa Asia Tenggara; dan dengan demikian secara potensial menumbuhkan nilai-nilai ke-ASEAN-an di antara mereka. Namun demikian, interregionalisme membawa tantangan aktual serius bagi konsolidasi integrasi ASEAN di bidang ekonomik dan politik-keamanan; konstruksi ASEAN tetap akan dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh eksternal yang diciptakan oleh mitra-mitra interregional ASEAN.
PENDAMPINGAN STUDI & SENI SISWA SEKOLAH DASAR CIUMBULEUIT BANDUNG Elisabeth Dewi; Sylvia Yazid; Idil Syawfi; Giandi Kartasasmita; Roni Tua; Destania Ika Putri; Zahra Zakiah Rahman
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2514.022 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi beberapa Sekolah Dasar di sekitar Universitas Katolik Parahyangan dengan membentuk sebuah kegiatan mengajar bahasa Inggris, mata pelajaran yang akan menjadi materi ujian akhir serta kemampuan seni. Kegiatan ini berlangsung selama lebih dari satu semester pendidikan dengan kegiatan mengajar diadakan setiap satu minggu sekali. Kegiatan ini juga dirancang untuk mengembangkan potensi anak di luar bidang akademis dengan mengadakan art week, sebuah kegiatan dimana anak-anak diajak untuk menunjukkan kemampuan non akademisnya, seperti menggambar, menulisdan membaca puisi, kabaret, dan menari.Target yang diharapkan dari setiap kegiatan adalah adanya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, pemahaman materi ujian sebagai suplemen dari materi yang diberikan oleh sekolah serta potensi softskill siswa-siswi SD melalui kegiatan art week. Di samping itu, menumbuhkan kepedulian sosial dari para dosen dan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar Universitas Katolik Parahyangan, sehingga keseluruhan proses pengabdian ini dapat membantu membentuk generasi muda yang utuh baik secara akademis maupun sifat sosial.   
PENGARUH SURPLUS KOMODITAS RRC DALAM MEMBENTUK KECENDERUNGAN KONSUMEN DI PASAR DOMESTIK INDONESIA DALAM KONTEKS PERDAGANGAN BEBAS RI-RRC Atom Ginting Munthe; Arie I. Chandra
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2013)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.992 KB)

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengungkapkan persepsi dan kecenderungan konsumen dalam membeli atau tidak membeli produk RRC dan faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini digunakan metoda eksploratif dengan jenis pengumpulan data survai dan berbasiskan pada teori perilaku konsumen beserta teori persepsi
PENCEGAHAN ANAK PUTUS SEKOLAH DAN PENGEMBALIAN ANAK PUTUS SEKOLAH KE BANGKU PENDIDIKAN DI WILAYAH CIDADAP Tutik Rachmawati; Susana Ani Berliyanti; Gina Ningsih Yuwono; Kristian Widya Wicaksono; Trisno Sakti Herwanto
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.344 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mencapai enam hal. Pertama, peningkatan kesadaran para orang tua dan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kedua, Penguatan kelembagaan local tingkat kelurahan. Ketiga, mencegah anak putus sekolah, terutama mereka yang rawan DO baik karena pergaulan, lingkungan maupun kemiskinan. Keempat, mengembalikan anak putus sekolah ke bangku pendidikan, baik pendidikan formal ataupun Program Paket A, B, atau C. Kelima, membangun jejaring dengan LSM atau lembaga yang menangani Program Paket Pendidikan Luar Sekolah. Keenam, mengadvokasi lembaga pemerintah terkait (Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial) untuk menjamin hak anak dalam pendidikan termasuk didalamnya adalah pendidikan life skills bagi anak putus sekolah. Lokasi program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kepada masyarakat, penguatan kelembagaan, training metode belajar untuk guru dan mahasiswa pendamping, pendampingan belajar bagi anak rawan DO, pendampingan anak putus sekolah untuk kembali ke sekolah, serta mediasi masyarakat dengan lembaga pemerintah dan NGO.

Page 1 of 15 | Total Record : 149