cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Idea Nursing Journal
ISSN : 20872879     EISSN : 25802445     DOI : -
Core Subject : Health,
Idea Nursing Journal (INJ) adalah suatu media yang dapat digunakan untuk, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya perawat peneliti di Indonesia. Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini secara tidak langsung diakui sebagai karya kecendekiawanan penulis dalam bidang keperawatan. Artikel antara lain meliputi sub bidang keperawatan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan, dan pendidikan keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal" : 10 Documents clear
PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN DALAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT SUMATERA UTARA Diah Arrum; Salbiah, Salbiah; Murniati Manik
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.713 KB) | DOI: 10.52199/idea.v6i2.6529

Abstract

ABSTRAKSasaran Keselamatan Pasien merupakan suatu bagian dari Standar Akreditasi Rumah Sakit yang harus dapat diterapkan di rumah sakit yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pengetahuan tenaga kesehatan dalam Sasaran Keselamatan Pasien terdiri dari ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Bagi tenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat diwajibkan untuk mengetahui tentang Sasaran Keselamatan Pasien. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit USU dan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan tenaga kesehatan dalam Sasaran Keselamatan Pasien di rumah sakit. Desain penelitian adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling. Populasi tenaga kesehatan di ruang rawat inap berjumlah 49 orang  yang terdiri dari  perawat pelaksana dan dokter. Jumlah sampel 47 orang.  Instrumen menggunakan kuisioner ke ruang rawat. Hasil penelitian adalah pengetahuan tenaga kesehatan paling banyak pada kategori kurang baik sebesar 63,8%. Diharapkan bagi rumah sakit dapat mengadakan seminar dan pelatihan secara berkala tentang Sasaran Keselamatan Pasien dan melakukan pengawasan secara optimal bagi perawat dan dokter untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.Kata kunci: pengetahuan, sasaran keselamatan pasien. ABSTRACTPatient Safety Goals (IPSG) is a part of Hospital Accreditation Standards that must be applied in hospitals with the purpose to improve health services quality. Knowledge of health workers in Patient Safety Goals is consist of patient identification accuracy, enhancement of effective communication, improvement of drug safety, assurance of correct location, correct procedure, and correct surgery patient, reducing the risk of infections associated with healthcare services, and reducing the risk of patient falls. For health workers, particularly doctors and nurses are required to know about the Patient Safety Goals. This research was conducted in University of Sumatera Utara Hospital and aimed to identify the knowledge of health workers in Patient Safety Goals. The study design was descriptive with purposive sampling technique. Population were 49 health workers in the ward. Samples were 47 health workers; consist of associate nurses and doctors. An instrument using questionnaire into the ward.The result of research is knowledge on the health workers are 63,8%. It is expected that the hospital able to conduct seminar and training regularly on Patient Safety Goals and perform optimally supervision for nurses and doctors to improve the quality of healthcare services.Keywords: knowledge, patient safety goals
EVALUASI TITIK EVAKUASI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA ACEH Liza Safrina; Hermansyah, Hermansyah,; T. Budi Aulia
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.605 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6534

Abstract

ABSTRAKPembangunan Rumah Sakit Jiwa Aceh yang berjalan saat ini mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan letak pada titik kumpul (assembly point) bahkan beberapa area evakuasi gempa bumi mengalami alih fungsi, sehingga dianggap sulit untuk melakukan mobilisasi ke area tersebut. Beberapa bangunan yang dipersiapkan untuk evakuasi tsunami tidak lagi memenuhi syarat untuk digunakan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan peta titik evakuasi yang efektif saat bencana gempa bumi dan tsunami pada BLUD Rumah Sakit Jiwa Aceh. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif  kualitatif yang terfokus pada penelitian lapangan dengan menggunakan metode diskusi kelompok terarah (FGD) yang dilakukan terhadap 8 staf yang dipilih berdasarkan pengalaman melakukan evakuasi saat gempa bumi dan tsunami serta telah mengikuti simulasi evakuasi bencana, serta terhadap 2 orang stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan kesiapsiagaan staf saat sebelum dilakukan sosialisasi dan simulasi bencana adalah seluruh staf menyatakan sangat panik dan tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, sebagian besar staf menyatakan tidak mengetahui lokasi yang tepat dan aman untuk mengevakuasi pasien saat terjadi bencana. Setelah dilakukannya simulasi, sebagian besar staf tidak panik karena mereka sudah tahu arah dan lokasi evakuasi yang harus dilalui.Kata Kunci: Evaluasi, Titik Evakuasi, Gempa Bumi, Tsunami. ABSTRACTDeveloped of Aceh Mental Hospital now resulted many changes to the location of assembly point and some of the evacuation area earthquakes experienced over the function, so it is considered difficult to mobilize to the area. Some buildings are prepared for a tsunami evacuation is no longer eligible to use. Therefore, this study was conducted to get a map of an effective evacuation point when the earthquake and tsunami in Aceh Mental Hospital. The method used in this paper is a qualitative descriptive focused on field research using focus group discussions (FGDs) were conducted on 8 staff were chosen based on experience to evacuate when the earthquake and tsunami, and has followed the simulated evacuation, as well as against 2 stakeholders. The results showed the preparedness of staff time before socialization and disaster simulation is the entire staff stated very panic and do not know what should be done, most of the staff claimed not to know the exact location and safe to evacuate patients when a disaster occurs. After the simulation, most of the staff did not panic because they already know the direction and location of evacuation must be passed.Keywords: Evaluation, Evacuation Point, Earthquake, Tsunami.
FAKTOR PREDISPOSISI PENDERITA SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA ACEH Hasmila Sari; Wildan Sirna
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.191 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6530

Abstract

ABSTRAKFaktor predisposisi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya skizofrenia. Ketika seseorang menderita skizofrenia maka setiap  aspek  dalam  kehidupannya akan terganggu meliputi aspek biologi, psikologi, sosiokultural dan lingkungan. Di Indonesia, Provinsi Aceh berada pada urutan tertinggi untuk kasus skizofrenia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor predisposisi pada penderita skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel 102 orang. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh pada tanggal 12-28 Mei 2014 menggunakan kuesioner yang terdiri dari 18 item pertanyaan dengan metode wawancara terpimpin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor predisposisi pada penderita skizofrenia berupa faktor biologi yang disebabkan oleh gangguan neurotransmiter sebanyak 42 orang (41,2%), faktor psikologi yang disebabkan oleh trauma sebanyak 73 orang (71,6%), dan faktor sosiokultural lingkungan yang disebabkan oleh diintimidasi di sekolah/lingkungan sosial dan sulit mendapatkan pekerjaan sebanyak  24 orang (23,5%). Rekomendasi ditujukan kepada perawat Community Mental  Health  Nursing  (CMHN) di  puskesmas  diharapkan  dapat  memberikan penyuluhan bagi masyarakat agar para orang tua mampu menciptakan keluarga yang harmonis, hangat, dan stabil. Bagi mereka yang baru memperlihatkan tanda- tanda awal dari skizofrenia dapat dicegah dengan memberikan obat antipsikotik dan senantiasa memelihara suasana keluarga yang kondusif.Kata kunci: skizofrenia, faktor predisposisi, biologi, psikologi, sosiokultural. ABSTRACTPredisposition factors are the cause factor occuring schizophrenia. At the time a person suffering from schizophrenia, therefore each aspects in their lives will be disturbed involving biology, psychology, sociocultural and environment aspects. In Indonesia, Aceh province is on the highest level of schizophrenia cases. The purpose of the research was to identify description of predisposition factors in patient with schizophrenia in outpatient polyclinic general mental health hospital Aceh in 2014. The research used explorative descriptive with purposive sampling as sampling technique i.e 102 people. The research was conducted in outpatient polyclinic general mental health hospital Aceh between 12th and 28th may 2014 using a questionnaire  consisting of 18  items  with  questions  guided  interview method.  The result  of the research  showed  that  predisposition  factors  among patients with schizophrenia was biology factor caused by neurotransmitter disturbance i.e. 42 persons (41,2%), psychological factor caused by trauma i.e. 73 persons (71,6%), and sociocultural factor caused by intimidation at school/social environment and difficulty to have occupation i.e. 24 persons (23,5%). The recommendation   addressed   to   nurses   Community   Mental   Health   Nursing (CMHN) is expected to provide counseling for the public to the parents be able to create a harmonious, the family warm, and stable. For their new showing signs the beginning of schizophrenia can be prevented by giving an antipsychotic drugs and always maintain the family atmosphere conducive.Keywords: schizophrenia, predisposition factors, biologic, psychologyc, sociocultural.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 DAN 6 BANDA ACEH Hilman Syarif; Mastura, Mastura
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.406 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6535

Abstract

ABSTRAKSekolah adalah  salah satu area yang memiliki resiko tinggi adanya korban jiwa pada saat terjadi bencana gempa bumi dan tsunami dikarenakan merupakan tempat berkumpulnya siswa, guru dan sivitas akademika lainnya terutama pada jam sekolah, sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi bencana. Self efficacy terbukti memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 dan 6 Banda Aceh tahun 2015. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan cross sectional study. Populas adalah seluruh siswa SMAN 2 dan 6 Banda Aceh sebanyak 748 siswa. Sampel sebesar 171 siswa dengan teknik proportionate stratified simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner self efficacy yang dikembangkan oleh Schwarzer Jerussalem dan kuesioner kesiapsiagaan yang dikembangkan oleh LIPI-UNESCO/ISDR. Analisa data menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata self efficacy pada responden adalah 27,89 (±6,42) dan rata-rata kesiapsiagaan bencana adalah 64,44 (± 16,24). Terdapat hubungan yang bermakna dan sangat kuat antara self efficacy dengan kesiapsiagaan bencana (r 0,756; p 0,000). Pengaruh self efficacy terhadap kesiapsiagaan bencana sebesar 57% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran penelitian ini kepada pimpinan sekolah serta pihak terkait agar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan self efficacy siswa terhadap bencana, misalnya simulasi; drill dan kampanye kesiapsiagaan bencana.Kata kunci : Kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami, siswa, SMA
PENGEMBANGAN CARING CODE DALAM PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK DI STIKes SANTA ELISABETH MEDAN Siti Meilan Simbolon; Setiawan, Setiawan; Achmad Fati
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.989 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6531

Abstract

ABSTRAKCaring code merupakan suatu panduan yang dikembangkan sebagai pedoman dalam menerapkan perilaku caring. Institusi pendidikan keperawatan di Indonesia baik program diploma III, program Ners, program magister dan program doktor belum ada yang memiliki panduan dalam menerapkan perilaku caring baik bagi dosen maupun mahasiswa. Hal ini menyebabkan lulusan perawat yang dihasilkan oleh institusi pendidikan keperawatan belum mampu menampilkan perilaku caring secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan caring code dalam pendidikan Ners tahap akademik di STIKes Santa Elisabeth Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah action research. Intrumen untuk pengumpulan data ada 2 jenis yaitu panduan focus group discussion (FGD) dan kuesioner tentang perilaku caring. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 10 orang dosen dan 14 orang mahasiswa. Data dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa data kualitatif menggunakan content analysis dan analisa data kuantitatif menggunakan distribusi frekuensi. Penelitian ini menghasilkan caring code untuk dosen dan mahasiswa. Caring code tersebut telah menjadi satu kebijakan baru dalam bentuk surat keputusan dalam menerapkan caring code bagi program studi Ners di STIKes Santa Elisabeth Medan. Direkomendasikan bagi institusi pendidikan Ners di Indonesia untuk dapat menggunakan hasil penelitian ini atau mengembangkan caring code sesuai dengan kebutuhan dan setting masing-masing institusi pendidikan keperawatan di Indonesia.Kata Kunci : caring code, pendidikan keperawatan, dosen keperawatan, mahasiswa keperawatan.  
PERSEPSI PASIEN STROKE TENTANG DUKUNGAN PASANGAN DI BANDA ACEH Ainal Mardiah; Nurleli, Nurleli; Hermansyah, Hermansyah
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.538 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6536

Abstract

ABSTRAKStroke merupakan penyakit yang berpengaruh pada seluruh tubuh seperti kelumpuhan, defisit fungsi kognitif, kesulitan bicara, kesulitan emosional, kesakitan, dan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Untuk proses pemulihan/rehabilitasi pasca stroke membutuhkan waktu yang lama dan dukungan sosial. Salah satu sumber dukungan sosial yang utama bagi penderita stroke yang telah menikah adalah pasangan. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui pandangan pasien stroke tentang dukungan pasangan di Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penentuan terhadap 6 orang informan ditentukan secara purposive dengan kriteria pasien stroke yang mempunyai pasangan yang merawat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara yang berisi pertanyaan–pertanyaan terbuka. Hasil penelitian menunjukkan pasangan sudah memberikan dukungan terhadap penderita stroke baik dukungan penghargaan,  dukungan informasi, dukungan instrumental maupun dukungan emosional. Hal tersebut didapatkan dari  pasangan yang perhatian, memberi motivasi dan pengharapan untuk sembuh, selain itu juga dengan membantu saat latihan, mengantar berobat, serta memenuhi segala kebutuhan. Namun keterbatasan pengetahuan dan penerimaan diri yang maladaptif sering membuat dukungan yang diterima tidak optimal terutama terhadap rehabilitasi fungsi seksual. Kepada pasangan diharapkan dapat mencari informasi lebih banyak tentang perawatan stroke di rumah, dan  kepada tim pemberi pelayanan kesehatan dapat memberikan informasi yang komprehensif baik kepada penderita maupun pasangan.Kata kunci: Pasien stroke, dukungan, pasangan ABSTRACTStroke can affect the whole body such as paralysis, cognitive deficits, speech difficulties, emotional difficulties, pain, and problems in daily life. The recovery process in post-stroke patients take a long time and also require social support because they are not able to solve their own problems. One of the main sources of social support for stroke survivors who had married was their spouse. This study aimed to determine the perception of stroke patients to the spousal support. Research Methods was Qualitative research with a phenomenology approach. Six informants were determined purposively who meet the criteria which is stroke patients who have a spouse who cared for. The method of data collection was done by in-depth interviews. The analysis used was content analysis. This study found that the stroke patient spouses already provide good support in term of appraisal support, informasional support, instrumental support, and emosional support . However the lack of knowledge and maladaptive self acceptance made their support was not optimal, especially for the rehabilitation of sexual function. Conclusion: To the stroke patient spouses are expected to seek more information about home care for stroke patients and to the team of health care providers should provide comprehensive information to both the patient and the spouse. Keywords: stroke patients, support, spausal
MAKAN PAGI DAN PRESTASI AKADEMIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI BANDA ACEH Muhammad Iqbal; Teuku Tahlil
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.525 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.5447

Abstract

Anak usia sekolah yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar di sekolah, membutuhkan asupan makanan dengan kandungan gizi yang adekuat untuk menunjang aktivitas harian mereka, termasuk kegiatan akademik. Anak yang rutin makan pagi memiliki konsentrasi yang lebih baik saat mengikuti pelajaran di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan hubungan antara makan pagi dengan prestasi akademik anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian terdiri atas 179 anak usia 10-12 tahun (55.3% perempuan dan 44.7% laki-laki) yang dipilih dengan menggunakan teknik total sampling pada salah satu sekolah dasar di Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dilakukan pada bulan Mei 2004 dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk multiple choices dan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara prestasi akademik siswa dengan kebiasaan makan pagi (p= 0,000), menu makan pagi (p = 0,000), frekuensi makan pagi (p = 0,000), dan lingkungan makan pagi (p =0,009), namun hubungan tersebut tidak signifikan dengan waktu makan pagi (p = 0,053). Untuk itu, perawat komunitas and professional kesehatan terkait lainnya serta pihak sekolah perlu meningkatkan kebiasaan makan pagi pada siswa
HUBUNGAN LAMA MENDERITA PENYAKIT DENGAN PENGETAHUAN PERAWATAN KULIT DAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUANG MAMPLAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Rapitos Sidiq; Nurleli, Nurleli
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.856 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6532

Abstract

ABSTRAKPengetahuan pasien diabetes mellitus tentang perawatan kulit dan kaki sangat penting dalam hal mencegah komplikasi dari penyakit ini yaitu ulkus pada kaki dan kulit. Angka insiden komplikasi ulkus pada kaki berkisar  antara 8-10%. Faktor yang mempengaruhi salah satunya ialah lama menderita penyakit atau pengalaman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan lama menderita penyakit dengan pengetahuan pasien diabetes mellitus Tipe 2 di ruang mamplam  rumah sakit  umum daerah  dr. Zaenoel Abidin  Banda Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif  analitik dengan pendekatan  cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 sebanyak 68 orang menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner, data dikumpulkan melalui wancara dan observasi pada  tanggal 1 sampai 14 Februari 2015. Data dianalisa secara univariat dan bivariat, dengan uji statistic chi-square test ( χ ) dengan tingkat kemaknaan 0,05 (95%). Berdasarkan hasil uji statistic chi-square test ( χ )  diperoleh nilai χ hitung = 0,662 nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 maka diperoleh ada hubungan antara Lama Menderita Penyakit Dengan Pengetahuan Perawatan kaki dan Kulit Pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang Mamplam RSUD dr. Zaenoel Abidin  Banda Aceh. Kepada perawat selalu memberikan informasi tentang penyakit yang diderita oleh pasien meskipun pasien tidak memintanya.Kata Kunci: Lama Menderita Penyakit, Pengetahuan, Diabetes Mellitus. ABSTRACTAbortion is a fetus weighing less than 500 g or having completed less than 20 weeks gestational age at the time of expulsion from the uterus, having no chance of survival.  The abortus woman attitude is affected by the support that given by husband, family, friends and health care provider. Many factors assumed as etiology of spontaneous abortion, include mother  factor, fetal factor and others eksternal factors. Mother factors such as age, paritas, previous history of abortus, genital infection, chronic disease, unwell uterus, mioma, poor lifestyle, drugs, fear and stress, sex activity and orgasme during pregnant and fatique-induced activity. Fetal factor related to abortion such as abnormality of chromosom. The others eksternal factors include fisical injury, radiation, pollution, pesticides and on overcapacity megnet area. Regarding the rules of maternity nurses as educator, the patients must be given appropriate information and education in order to prevent and know early conditions affected abortus.Keywords: Long Times Illness, Knowledge, Diabetes Mellitus Health polytechnic lecturers RI health department Aceh
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SELAMA MENGIKUTI PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN Aiyub, Aiyub
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.547 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6537

Abstract

ABSTRAKPendidikan tinggi keperawatan bertujuan mengembangkan potensi diri mahasiswa dalam menggali pengetahuan dan keterampilan. Iklim akademik harus menjamin kebebasan mahasiswa menggali pengetahuan dan keterampilan secara mandiri, sedangkan pendidik hanya berfungsi sebagai fasilitator, katalisator, dan motivator dalam pencapaian tujuan pemeblajaran. Institusi pendidikan tinggi keperawatan harus memperkuat faktor-faktor yang mempengaruhi memotivasi mahasiswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran secara kualitativ tentang apa yang dipersepsikan mahasiswa sebagai pendorong motivasi belajar. Jumlah sampel penelitian adalah 6 orang mahasiswa yang dipilih menggunakan tekhnik kuota sampling. Pengumpulan data menggunakan deep interview, dan hasilnya dianalisa menggunakan qualitative content analysis. Hasil penelitian didapatkan tujuh faktor motivasi internal, sepuluh faktor motivasi eksternal, dan satu faktor motivasi terdesak. Rekomendasi kepada penyelenggara pendidikan keperawatan untuk melakukan penguatan terhadap faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa selama proses pendidikan keperawatan dalam upaya meningkatkan keberhasilan mahasiswa.Kata Kunci : motivasi mahasiswa, pendidikan keperawatan ABSTRACTHigher education is organized to develope self-potential of students to strengthen and elevate their knowledge and skills. Academic climate in higher education must ensure students freedom independently in exploring their knowledge and skills, while the teachers serve only as facilitator, motivator, and catalyst in achieving education goals. To increase  learning goals achievement of students, education providers have to strengthen motivation factors in learning process.Therefore this study aims to explore what the students think about the factors that motivate them in learning process. The study use six students as sample who selected by using quota sampling technique. The sample was distributed in all academic year, and researcher choose two students as sample in each academic year by using purposive technique. Data colecting was done by using deep interview, and the data was analyzed by using qualitative contents analysis.The study has indentified seven internal factors, ten external factors, and one recessive factor. In related to this study, the reasearcher recomends to nursing higher education provider to strengthen the factors that motivate students in learning process to enhance students interest and motivation.Keywords: student’s motivation, nursing education
PERSEPSI PASIEN TENTANG PERAN PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING POSTPARTUM SECTIO CAESAREA DI RUANG SEUREUNE 3 RSUDZA BANDA ACEH Darmawati, Darmawati; Mutiara Anandita Septiningtyas
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.848 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i2.6533

Abstract

ABSTRAKPerawat merupakan orang terdekat selama pasien menjalani persalinan dan perawatn post partum di rumah sakit, oleh karena itu perawat harus memberikan informasi kepada pasien tentang hal-hal yang dibutuhkan atau diwaspadai setelah pasien pulang kerumah. untuk memenuhi perannya perawat erikan penjelasan tentang berbagai hal untuk persiapan pulang pasien antara laientangn  nutrisi dan cairan, mobilisasi/ambulasi dan  personal hygiene. tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran tentang persepsi pasien tentang peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan discharge planning postpartum sectio caesare. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif eksploratif dengan jumlah sampel yang digunakan untuk menjadi responden 83 orang Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien tentang peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan discharge planning postpartum sectio caesarea berada pada kategori baik yaitu 57,8%. Persepsi pasien tentang peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan discharge planning tentang nutrisi dan cairan bagi postpartum sectio caesarea berada pada kategori baik yaitu 53,0%. Persepsi pasien tentang peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan discharge planning tentang mobilisasi/ambulasi bagi postpartum sectio caesarea di ruang seureune 3 berada pada kategori baik yaitu 72,3%. Persepsi pasien tentang peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan discharge planning tentang personal hygiene bagi postpartum sectio caesarea berada pada kategori baik yaitu 54,2%.  Diharapkan kepada perawat untuk meningkatkan perannya dalam memberikan discharge planning pada postpartum sectio caesarea sehingga pasien mampu melakukan perawatan dirinya secara mandiri di rumah.Kata Kunci: Persepsi, Discharge planning, sectio Caesarea

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 2 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal More Issue