cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Idea Nursing Journal
ISSN : 20872879     EISSN : 25802445     DOI : -
Core Subject : Health,
Idea Nursing Journal (INJ) adalah suatu media yang dapat digunakan untuk, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya perawat peneliti di Indonesia. Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini secara tidak langsung diakui sebagai karya kecendekiawanan penulis dalam bidang keperawatan. Artikel antara lain meliputi sub bidang keperawatan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan, dan pendidikan keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 348 Documents
FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN Masri Saragih; Jek Amidos Pardede; Flora Sijabat
Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.984 KB) | DOI: 10.52199/inj.v8i2.8829

Abstract

ABSTRAKRumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Awalnya rumah sakit didirikan dengan tujuan sosial dan berhubungan dengan keagamaan. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, tujuan rumah sakit tidak hanya pelayanan sosial tetapi juga pada tujuan ekonomi bahkan komersial. Hal ini sangatdipengaruhi oleh faktor globalisasi. Strategi pemasaran jasa dibuat untuk memberi petunjuk pada para manager bagaimana agar produk jasa yang di hasilkan dapat sampai pada konsumen dan bagaimana memotivasi konsumen untuk membelinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor bauran pemasaran antara lain produk, lokasi, promosi, petugas rumah sakit, proses, dan bukti fisik yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan. Jenis penelitian kuantitif dan menggunakan metode rancangan cross sectional study dengan jumlah populasi 6.051 dan sampel sebanyak 100 orang yang ditentukan dengan accidental sampling dengan alat ukur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor produk dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value α (0,0000.005), ada hubungan yang signifikan antara faktor lokasi dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value α (0,0010.005), ada hubungan yang signifikan antara faktor promosi dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value α (0,0130.005), ada hubungan yang signifikan antara faktor petugas rumah sakit dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value α (p=0,000;p0.005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan produk, lokasi, promosi, petugas rumah sakit dengan kepuasan pasien. Dari hasil penelitian ini direkomendasikan pada Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan agar meningkatkan bauran pemasaran yang telah dilakukan serta meningkatkan layanan kesehatan kepada pasien agar kepuasan pasien tercapai.Kata kunci : faktor bauran pemasaran,  Kepuasan pasien, Instalasi rawat jalan                                  ABSTRACTHospitals are one health service institution that has an important role in improving health status. Initially the hospital was founded with a social purpose and associated with religious. But over time, the goal of the hospital is not only social services but also economic and even economic goals. This is greatly influenced by the factors of globalization. A service marketing strategy is created to instruct managers how to make the products they produce can reach consumers and how to motivate consumers to buy them. This study aims to determine the factors of marketing mix such as product, location, promotion, hospital personnel, process, and physical evidence related to patient satisfaction at the Outpatient Installation of Sari Mutiara General Hospital Medan. This type of research is quantitative and using cross sectional study design method with population of 6,051 and sample of 100 people determined by accidental sampling with measuring instrument using questioner. The result showed that there was a significant correlation between the product factor and patient satisfaction with p-value α (0,000 0.005), there was a significant correlation between location factor and patient satisfaction with p-value α (0.001 0.005), there is a significant correlation between promotion factor and patient satisfaction with p-value α (0,013 0.005), there is a significant correlation between hospital staff factor and patient satisfaction with p-value α (p = 0,000; p 0.005 ). So it can be concluded that there is a relationship product, location, promotion, hospital staff with patient satisfaction. From the results of this study recommended at General Hospital Sari Mutiara Medan to improve the marketing mix that has been done and improve health services to patients to achieve patient satisfaction.Keywords: marketing mix factors, patient satisfaction, outpatient installation
PERSEPSI NILAI PROFESIONAL PASIEN RAWAT INAP DENGAN LOYALITAS BERKUNJUNG KEMBALI Masri Saragih
Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v7i2.6457

Abstract

ABSTRAKNilai profesional sangat penting dalam memenuhi peningkatan jumlah pasien yang berkunjung ke rumah sakit, karena merupakan salah satu indikator loyalitas pasien untuk kembali di sebuah rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji korelasi antara profesional pasien rawat inap dengan loyalitas berkunjung kembali. Sampel penelitian adalah 98 orang pasien rawat inap yang diambil dengan cara konsekutif sampling. Instrumen yang digunakan kuisioner data demografi, nilai profesional dan loyalitas pasien berkunjung kembali. Uji hipotesis dengan menggunakan Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa persepsi nilai profesional rumah sakit berada pada kategori baik (85,7%), dan untuk loyalitas pasien berkunjung kembali mayoritas loyal (80,6%). hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara nilai profesional pasien rawat inap dengan loyalitas pasien berkunjung kembali dengan nilai p-value 0,000. Semakin baik nilai profesional pasien rawat inap maka akan semakin tinggi pula tingkat loyalitas pasien untuk berkunjung kembali. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk mengevaluasi pelayanan yang diberikan kepada pasien dan membuat kebijakan dalam pemberian pelayanan sehingga pasien merasa puas dan loyal untuk berkunjung kembali. Kata kunci: nilai profesional, loyalitas ABSTRACTProfessional value is very important in fulfilling the increase in the number of patients who visit a hospital because it is one of the indicators in motivating patients to revisit a hospital. The objective of the research was to verify the correlation between inpatients professional values and loyalty to revisit. The samples were 98 inpatients, taken by using consecutive sampling technique. The instruments were questionnaires of demographic data, professional values and loyalty to revisit. The result of the research showed that the hospital professional was in good category (85,7%), and inpatients loyalty to revisit was in loyalty category (80,6%). This indicated that there was the correlation between inpatients professional and their loyalty to revisit at p-value = 0,000. The better the inpatients professional values were the higher their loyalty to revisit. It is recommended that the management of the hospital evaluate the service to patients and make a policy in providing service for patients in order that they will be satisfied and loyalty to revisit.Keywords: Loyalty, Professional Values
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI BANDA ACEH Putra Ardia
Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v3i3.1569

Abstract

Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Kecerdasan Emosional Meliputi: Kesadaran Diri, Mengelola Emosi, Memotivasi Diri, Empati dan Keterampilan Sosial. Tujuan Penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi akademik pada mahasiswa PSIK-FK Unsyiah Banda Aceh. Jenis penelitian studi korelasi, desain penelitian cross sectional study, jumlah sampel sebanyak 77 orang tehnik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 1–2 Mei 2012 dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk pernyataan. Analisa data dilakukan dengan penentuan nilai patokan sebagai dasar kategori. Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Indek Prestasi Akademik pada mahasiswa PSIK-FK Unsyiah dengan nilai P-Value 0,003 ; α = 0,05. Hasil setiap subvariabel juga tidak memiliki hubungan antara kesadaran diri (P-Value=0,002), Mengelola Emosi (P-Value=0,379), Memotivasi Diri (P-Value=0,003), Empati (P-Value= 0,000), Keterampilan sosial (P-Value= 0,088) dengan Indek Prestasi Akademik. Rekomendasi kepada PSIK-FK Unsyiah agar dapat memberikan saran dan masukan kepada seluruh staf pengajar untuk meningkatkan keterampilan sosial antar sesama mahasiswa keperawatan dan sesama individu dalam bentuk tugas-tugas kelompok
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN KEGIATAN COMMUNITY MENTAL HEALTH NURSING DI ACEH Junardi Junardi; Budi Anna Keliat; Novy Helena Chatarina Daulima
Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.164 KB) | DOI: 10.52199/inj.v8i1.8697

Abstract

ABSTRAKKeperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas / CMHN adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik dan paripurna berfokus pada masyarakat sehat jiwa, rentan terhadap stress dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan. Perawat bekerja sama dengan klien, keluarga dan tim kesehatan lain dalam melakukan tindakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pelaksanaan kegiatan CMHN di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Penelitian dilakukan pada 30 orang perawat CMHN dan 48 orang stakeholder (total sampling) dengan menggunakan desain cross sectional study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna (p - value α ≤ 0,05) antara persepsi perawat CMHN dan stakeholder tentang faktor dukungan politik, stabilitas dana, partnership, kapasitas organisasi, evaluasi program, program adaptasi, komunikasi, rencana strategis dan sosial dengan keberhasilan pelaksanaan kegiatan CMHN. Dari hasil penelitian direkomendasikan perlunya evaluasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pelaksanaan kegiatan CMHN secara periodik, penyegaran dan pelatihan CMHN yang terus menerus dan terstruktur.Kata kunci: CMHN, persepsi perawat CMHN, persepsi stakeholder, keberhasilan pelaksanaan kegiatan CMHN.ABSTRACTCommunity Mental Health Nursing (CMHN) is comprehensive nursing care, holistic and adequate, focus in community whose healthy in mentally, far from stressing vulnerability and in the recovery phase also in avoiding to having a relapse. Nurse work together with client, family and other medical team in effort to doing practice. This research aim to know the factors which related with successful implementation of program CMHN in County Aceh Besar and Banda Aceh city. Research design using cross sectional study. Respondents consist of 30 nurse who execute CMHN who work in Central of Community (Puskesmas) and 48 stakeholder, soo its done with total sampling 78 person. Result of this research show that there is significant correlation (p – value α ≤ 0,05) on perception of nurse CMHN and stakeholder about politic support, budget stability, partnership, organization capacity, programs evaluation, adaptation programs, communication, strategic plan and social to successful implementation of program CMHN . Recommendation based on this research result among other : its need to periodically evaluating factors that related to successful of implementation CMHN, continuously updating and training CMHN.Keywords: CMHN, CMHN nurse’s perception, stakeholder’s‘s perception, CMHN program, successful implementation of program CMHN
MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN KONJUNGTIVITIS BAKTERI AKUT Muhammad Abdurrauf
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.262 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6447

Abstract

ABSTRAK                                                                                                                                              Konjungtivitis adalah penyakit mata yang sering dijumpai oleh dokter umum. Konjungtivitis bakteri akut adalah jenis konjungtivitis yang paling sering didapatkan. Penanganan yang tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi yang dapat mengancam penglihatan. Konjungtivitis bakteri akut mudah menyebar dari mata satu ke mata yang lain dan ke orang lain. Untuk memutus mata rantai ini penting dilakukan edukasi ke pasien tentang penularan konjungtivitis secara langsung dan benda yang kontak dengan mata penderita agar dapat diambil tindakan pencegahan dari rute penularan tersebut. Dilaporkan satu kasus laki laki 14 tahun datang ke RSU Lirboyo Kediri dengan keluhan kedua mata merah sejak empat hari yang lalu. Keluhan mata merah ini disertai dengan rasa mengganjal seperti kemasukan pasir, banyak mengeluarkan kotoran mata dan pagi hari saat bangun tidur pasien susah membuka mata dan terasa seperti lengket. Pasien menceritakan bahwa sebelum sakit teman sebangku sekolah pasien menderita sakit mata merah. Pada pemeriksaan klinis didapatkan VOD 6/6 VOS 6/6, tidak didapatkan blepharospasme, didapatkan hiperemi konjungtiva, kornea jernih, bilik mata depan kesan dalam, pupil bulat isokor 3mm/3mm. Pasien diberikan terapi antibiotik topikal spektrum luas, analgesik oral serta diberi edukasi. Kata kunci: konjungtivitis bakteri akut, penularan, edukasi ABSTRACT                                                                                                                                            Conjunctivitis is the eye disease most common seen by general practitioner.  Acute bacterial conjunctivitis is the most frequent type of conjunctivitis. Right treatment is necessary to prevent complication that can threat the vision. Acute bacterial conjunctivitis is easily spread from one eye to another and another person. To cut the spreading chain education to patient about spreading route is essential to take preventive step. Reported male 14 years old came to RSU Lirboyo Kediri with chief complain redness of the eye since 4 days ago. It also followed by grittiness, discharge and in the morning when patient wakes the eyes felt sticky and difficult to be opened. Before the patient had this illness his friend next to him in school had sick with red eye. From the clinical evaluation VOD 6/6, VOS 6/6, blepharospasm is unavailable, there is hyperemic conjunctiva, cornea is clear, anterior chamber is deep, pupil round isochor 3mm/3mm. Patient was given topical broad spectrum antibiotic, oral analgesic and educated properly about the disease.Keyword: Acute bacterial conjungtivitis, infection, education 
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RSUDZA BANDA ACEH Hajjul Kamil
Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.104 KB) | DOI: 10.52199/inj.v3i1.6406

Abstract

AbstrakKepuasan pasien adalah hasil dari kesenjangan antara yang diharapkan dan karakteristik yang dirasakan oleh pasien dari pelayanan yang diterima. Sedangkan mutu pelayanan kesehatan adalah penerapan ilmu kesehatan dan teknologi dengan cara memaksimalkan manfaat terhadap pelayanan kesehatan tanpa menambahkan risiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abdidin (RSUDZA) Banda Aceh ditinjau dari perspektif pasien meliputi dimensi; tangible, reliability responsiveness, assurance dan empathy. Jenis penelitian descriptive, desain Cross Sectional Study, populasi semua pasien yang di rawat di ruang rawat Inap Kelas III RSUDZA Banda Aceh. Sampel berjumlah 93 orang diambil dengan metode Probability Sampling; Simple Random Sampling berkriteria. Proporsi jumlah sampel berpatokan pada BOR 6 bulan terakhir. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 4-15 Oktober 2010 dengan menggunakan The SERVQUAL Instrument. Analisa data dilakukan dengan menghitung skor rata-rata Dimention by Dimention Score Analysis, Dimention By Dimention Gap Score Analysis, dan Index of Patients Satisfaction. Hasil penelitiansemua dimensi menghasilkan Gap Score Negative secara berurutan yaitu; dimensi empati -0,9, dimensi kehandalan -0,86, dimensi ketanggapan dan dimensi jaminan -0,7, dan dimensi tampilan fisik -0,6, dengan skor Index of Patients Satisfaction 40,756%. Manajemen RSUDZA Banda Aceh perlu melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya memberi kepuasan kepada pasien dengan fokus pada semua dimensi secara prioritas memperbaiki rasa empati, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan tampilan fisik.Kata kunci: kepuasan pasien, mutu pelayanan kesehatanABSTRACTPatient satisfaction is a result of the gap between the expectation and characteristics perceived by the patient from the service they received. Whereas, the quality of healthcare is the application of medical science and technology by maximizing the benefits of health care without add the risk. Research objective is to determine the level of patient satisfaction for the quality of health care in the third level of wards of District General Hospital dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) of Banda Aceh which viewed by patient perspective including dimension of tangible, reliability responsiveness, assurance and empathy. The design of this study is descriptive, Cross Sectional Study; the population is the entire patient which is treated in the third level of wards of RSUDZA of Banda Aceh. The samples are 93 people which is selected by using ProbabilitySampling method; Simple Random sampling with criteria. The proportion of the samples was determined by BOR from the last six month. Data collection was done on October 4th – 15th 2010 by using The SERVQUAL Instrument. Data Analysis was done by calculated the mean score of Dimension by Dimension Score Analysis, Dimension by Dimension Gap Score Analysis, and Index of Patients Satisfaction. The results of the study for all dimensions produced Gap Score Negative sequentially, are empathy dimension -0.9, compatible dimension -0.86, responsiveness dimension and assurance dimension 0.7, and physic appearance dimension - 0.6, which index of Patients Satisfaction score was 40.756%. RSUDZA management of Banda Aceh needs to do the restoration for increasing the quality of health care in order to give the satisfaction for the patient by focusing with all dimensions as the main priority to correct empathy feeling, compatible, responsiveness, assurance, and physic appearance.Keywords: Patient satisfaction, the quality of health care
PERBANDINGAN COLD PRESSOR TEST MAHASISWA DENGAN DAN TANPA RIWAYAT GENETIK HIPERTENSI Maimun Syukri; Razi Suangkupon Siregar; Putri Irmayani
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.466 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6728

Abstract

ABSTRAKHipertensi terkait erat dengan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis. Aktivitas simpatis dapat diujidengan cold pressor test (CPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan CPT mahasiswapria dengan riwayat genetik hipertensi (RGH (+)) dan tanpa riwayat genetik hipertensi (RGH (-)). Desainpenelitian ini adalah uji klinis acak. Selama CPT, tangan hingga sebatas pergelangan tangan dimasukkan dalam air es (4-5°C ) selama 1 menit. Empat puluh dua mahasiswa pria (18-21 tahun) dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok RGH (+) dan RGH (-). Tekanan darah (TD) dan denyut jantung (DJ) diukur sebelum, 30 detik setelah dan lima menit setelah CPT. Data dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD) yang bermakna sebelum CPT antara kedua grup. Tiga puluh detik setelah CPT, terdapat perbedaan TDS dan TDD yang bermakna antara kelompok RGH (+) yang dibandingkan dengan kelompok RGH (-). Lima menit setelah CPT, tidak terdapat perbedaan TDS yang bermakna, namun terdapat perbedaan TDD yang bermakna lima menit setelah CPT antara kedua grup . Di samping itu, tidak terdapat perbedaan DJ yang bermakna baik sebelum, 30 detik setelah dan lima menit setelah CPT antara kedua grup. Pemulihan TDS dan TDD terjadi dalam waktu lima menit. Keadaan ini menunjukkan bahwa CPT dapat digunakan sebagai metode deteksi dini hipertensi dengan mengukur TD.Kata kunci: cold pressor test, hipertensi, tekanan darah.ABSTRACTHypertension has been reported to be generally associated with sympathetic overactivity. Sympathetic overactivity can be tested by cold pressor test (CPT). The aim of study is to find out comparation of CPT between students with hypertensive parents (HP (+)) and without hypertensive parents (HP (-)). Methodology of study was randomized controlled trial. While CPT, hand immersion up to the wrist in the mixture of ice and water (4-5°C) for 1 minute. Forty-two male students (18-21 years old) were divided into two groups, as group HP (+) and HP (-). Blood pressure (BP) and heart rate (HR) were measured before, 30 seconds and five minutes after CPT. Data was analized by t independent test and t paired test. Result of research indicate that there was no significant difference in resting systolic blood pressure (SBP) and diastolic blood pressure (DBP) in both groups before CPT. Thirty seconds after CPT, there was significant difference in SBP and DBP in group HP (+) as compared to group HP (-). Five minutes after CPT, there was no significant difference in SBP, but there was significant difference in DBP between two groups. Besides, there were no significant difference in HR before, 30 seconds and five minutes after CP between two groups. Thereafter, SBP and DBP recovered back to baseline at five minutes after CPT. This finding may lead that CPT can be used as predictor of future development of hypertension by measuring BP.Keywords : cold pressor test, hypertension, blood pressure.
KANKER SERVIKS WANITA USIA SUBUR Darmawati, Darmawati
Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.32 KB) | DOI: 10.52199/inj.v1i1.6342

Abstract

ABSTRAKPersoalan kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut wanita usia subur tetapi mencakup setiap tahapperkembangan wanita mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa sampai dengan lanjut usia. Salah satu masalahkesehatan reproduksi saat ini yang paling tinggi prevalensinya adalah kanker serviks. Banyak wanita yangtidak memahami tentang resiko dan penyebab dari kanker serviks sehingga hampir rata-rata wanita yangterkena datang ke pelayanan kesehatan dengan kondisi stadium lanjut. Sebenarnya kanker serviks dapatdiketahui sejak dini dengan beberapa pemeriksaan awal untuk mendeteksinya seperti Inspeculo visual asetat(IVA) dan Pap smear sehingga yang hal tersebut dapat menugurangi terjadi kanker serviks stadium lanjut.Diharapkan dengan tulisan ini masyarakat khususnya wanita usia subur dapat mengetahui sedini mungkintentang kanker serviks dan cara penanggulangannya. Peran perawat sebagai tenaga kesehatan sangat pentinguntuk mensosialisasi dengan kegiatan penyuluhan kesehatan agar masyarakat luas khususnya wanita dapatmengetahui informasi yang berhubungan dengan kanker serviks.Kata kunci: kesehatan reproduksi, kanker serviks, wanita usia subur.ABSTRACTReproduction health issue is not only about reproductive age women, but also includes all of womendevelopmental phases which start from child, teenager, adult, and elder. One of the highest prevalent healthreproduction problems today is cervical cancer. Many women do not understand about the risks and causesof cervical cancer so that almost averages of them visit the health services when suffering end stage ofcancer. Actually, cervical cancer can be recognized earlier by some examinations to detect it such asInspeculo Visual Asetat (IVA) and Pap smear that can lower the prevalence of end stage of cervical cancer.It is expected that community especially reproductive age women know about cervical cancer and itstreatment by reading this paper. Nurse role as health provider is very important to socialize it by conductinghealth education so that community especially reproductive age women obtain information related tocervical cancer.Keywords: reproduction health, cervical cancer, reproductive age women.
UPAYA PROMOSI DAN PREVENSI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA OLEH PETUGAS KESEHATAN Ermiati Ermiati
Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.75 KB) | DOI: 10.52199/inj.v9i1.10335

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi wanita seperti infeksi menular seksual, kanker serviks, kanker payudara, angka kematian ibu terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Rumah sakit dan petugas kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan dan menjadi ujung tombak dalam upaya promosi dan prevensi kesehatan dalam mencegah dan menurunkan masalah-masalah kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran upaya promosi dan prevensi yang dilakukan oleh petugas kesehatan berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi seluruh petugas kesehatan di Ruang Kebidanan RSHS Bandung. Sampel berjumlah 37 responden, yang merupakan tenaga kesehatan/bidan di ruang kebidanan yang bersedia untuk diambil datanya. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pernyataan yang berhubungan dengan materi kesehatan reproduksi. Penelitian ini menunjukkan lebih dari 80% tenaga kesehatan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan pada kesejahteraan ibu dan bayi pada periode perinatal (ibu hamil, melahirkan, postpartum) dan KB. Kurang dari 50% tenaga kesehatan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi pada infeksi pada system reproduksi, kesehatan reproduksi remaja, deteksi dini, kesehatan lansia dan KDRT. Upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di ruang kebidanan lebih berfokus pada periode perinatal dan KB sedangkan untuk kesehatan reproduksi seperti infeksi, kespro remaja, deteksi dini, lansia dan KDRT masih kurang optimal. Diharapkan upaya promosi dan prevensi kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan mencakup seluruh aspek kesehatan reproduksi. Kata Kunci: Promosi, prevensi, kesehatan reproduksiABSTRACTWomen’s reproductive health issues are increasing year by year in Indonesia. Hospitals and health workers are an integral part of the healthcare program and are at the forefront of promotional efforts and prevention to reduce reproductive health problems.The aim of the research is to determine the description of promotional and prevention efforts undertaken by health workers related to women's reproductive health. Quantitative descriptive methods are applied in this research. The population is all health workers in RSHS Bandung Midwifery Room. The sample is 37 respondents, who are health workers/midwives in midwifery room who are willing to take the data. The instrument used is a questionnaire containing statements relating to reproductive health materials. The results of this study indicate that more than 80% of health workers make promotion efforts and health prevention on the welfare of mothers and infants in the perinatal period (pregnant women, childbirth, postpartum) and family planning. Less than 50% of health workers make promotional efforts and prevention of reproductive health in infections of the reproductive system, adolescent reproductive health, early detection, elderly health and domestic violence. Reproductive health promotion and prevention efforts conducted by health workers in midwifery are more focused on perinatal and family planning periods, while for reproductive health such as infection, adolescent counseling, early detection, elderly and domestic violence are not optimal. It is expected that health promotion and prevention efforts will be conducted by health workers covering all aspects of reproductive health.Keywords: Promotion, illness prevention, reproductive health
PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN DALAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT SUMATERA UTARA Diah Arrum; Salbiah, Salbiah; Murniati Manik
Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.713 KB) | DOI: 10.52199/idea.v6i2.6529

Abstract

ABSTRAKSasaran Keselamatan Pasien merupakan suatu bagian dari Standar Akreditasi Rumah Sakit yang harus dapat diterapkan di rumah sakit yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pengetahuan tenaga kesehatan dalam Sasaran Keselamatan Pasien terdiri dari ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Bagi tenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat diwajibkan untuk mengetahui tentang Sasaran Keselamatan Pasien. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit USU dan penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan tenaga kesehatan dalam Sasaran Keselamatan Pasien di rumah sakit. Desain penelitian adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling. Populasi tenaga kesehatan di ruang rawat inap berjumlah 49 orang  yang terdiri dari  perawat pelaksana dan dokter. Jumlah sampel 47 orang.  Instrumen menggunakan kuisioner ke ruang rawat. Hasil penelitian adalah pengetahuan tenaga kesehatan paling banyak pada kategori kurang baik sebesar 63,8%. Diharapkan bagi rumah sakit dapat mengadakan seminar dan pelatihan secara berkala tentang Sasaran Keselamatan Pasien dan melakukan pengawasan secara optimal bagi perawat dan dokter untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.Kata kunci: pengetahuan, sasaran keselamatan pasien. ABSTRACTPatient Safety Goals (IPSG) is a part of Hospital Accreditation Standards that must be applied in hospitals with the purpose to improve health services quality. Knowledge of health workers in Patient Safety Goals is consist of patient identification accuracy, enhancement of effective communication, improvement of drug safety, assurance of correct location, correct procedure, and correct surgery patient, reducing the risk of infections associated with healthcare services, and reducing the risk of patient falls. For health workers, particularly doctors and nurses are required to know about the Patient Safety Goals. This research was conducted in University of Sumatera Utara Hospital and aimed to identify the knowledge of health workers in Patient Safety Goals. The study design was descriptive with purposive sampling technique. Population were 49 health workers in the ward. Samples were 47 health workers; consist of associate nurses and doctors. An instrument using questionnaire into the ward.The result of research is knowledge on the health workers are 63,8%. It is expected that the hospital able to conduct seminar and training regularly on Patient Safety Goals and perform optimally supervision for nurses and doctors to improve the quality of healthcare services.Keywords: knowledge, patient safety goals

Page 4 of 35 | Total Record : 348


Filter by Year

2010 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 2 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal More Issue