cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2014)" : 9 Documents clear
STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya fadly; Arman Sani
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.874 KB)

Abstract

Abstrak Saat ini sistem komunikasi dengan mengunakan Video Streaming seringkali menjadi alternatif dalam berkomunikasi. Salah satu software pilihan untuk layananan Video Streaming adalah Windows Media Encoder yang dapat dimanfaatkan sebagai software server dan software VLC (VIdeoLAN Client) yang dapat dimanfaatkan sebagai software Client Video Streaming. Pada penelitian ini dilakukan analisis implementasi Video Streaming yang diaplikasikan pada perangkat NSN FlexiPacket Radio yang ada di Laboratorium Sistem Komunikasi Radio Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun format Video Streaming yang diuji pada penelitian ini adalah FLV (Flash Video) dan Mp4. Dengan mengacu kepada kualitas Video Streaming yang ditetapkan standart ITU-T G. 1010 mengenai parameter QoS dan melakukan pengujian dengan variasi bandwidth 64 Kbps, 128 Kbps, 256 Kbps, 320 Kbps, 384 Kbps dan 448 Kbps. Video Streaming dengan format FLV (Flash Video) sudah memiliki kualitas yang baik pada minimum bandwidth 320 Kbps. Sedangkan Video Streaming dengan  format video Mp4, telah memiliki kualitas yang baik pada minimum bandwidth 384 Kbps.
Pemrograman Programmable Logic Controller (PLC) Pada Mesin Finger Joint Frans Gullit Simarmata; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa sekarang ini, pengoperasian motor–motor listrik biasanya diaplikasikan dengan beban jenis sequence, interlock, kombinasi antara keduanya, dan lain – lain. Sistem kontrol yang dipakai umumnya masih menggunakan sistem kontrol konvensional. Karena itu, diperlukan sistem yang mempergunakan alat kontrol otomatis yang lebih handal yang mempunyai banyak kelebihan–kelebihan yang lain yang tidak dimiliki sistem kontrol konvensional. Pemanfaatan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem kontrol yang lebih tepat. Dengan PLC, kita semakin mudah dalam hal wiring, karena hanya memasukkan kontrol yang sudah dirancang kedalam program PLC. Dengan PLC juga, semakin mudah melihat titik trouble saat ada kesalahan dalam pemrograman, karena PLC akan menunjukkan indikator yang mengindikasikan adanya trouble. Perumusan masalah dalam Paper ini adalah bagaimana cara memprogram Programmable Logic Controller (PLC) pada mesin Finger Joint. Finger Joint merupakan mesin yang populer di industri perkayuan saat ini. Mesin finger joint adalah mesin yang berproses membentuk finger – finger di ujung – ujung dari kayu – kayu yang masuk ke dalam mesin tersebut dan selanjutnya finger kayu yang satu dengan finger kayu yang lainnya  di satukan melalui proses jointing menjadi satu kesatuan yang utuh dan bernilai ekonomis. PLC sepenuhnya mengontrol kerja dari mesin finger joint tersebut. Pengoperasian program PLC pada mesin finger joint telah berjalan sesuai dengan perencanaan dan perancangan program yang telah dibuat. Semua sistem beroperasi sesuai dengan instruksi yang disimpan pada PLC, baik pada mode “auto” maupun pada mode “manual”. Untuk mode “manual”, selain berfungsi secara manual, mode ini bisa dimanfaatkan ntuk perawatan dan pemeliharaan mesin finger joint. Penggunaan penerapan PLC ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar dan tolak ukur untuk kemajuan teknologi dimasa depan.
PERBANDINGAN METODE FAST-DECOUPLE DAN METODE GAUSS-SEIDEL DALAM SOLUSI ALIRAN DAYA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION DAN MATLAB (Aplikasi Pada PT.PLN (Persero Cab. Medan) Ken Kevin Samosir; Masykur Sj
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode penyelesaian aliran daya telah semakin banyak dikembangkan sejalan dengan semakin berkembangnya konfigurasi aliran jaringan sistem tenaga, baik dalam perencanaan, pengembangan, maupun pengoperasian. Untuk sistem interkoneksi dengan jaringan yang lebih banyak metode Fast Decouple lebih unggul dibandingkan dengan metode lain, hal ini ditunjukkan dengan tingkat Error (max error = 0.0001) yang lebih kecil untuk mencapai konvergen yang lebih cepat dengan iterasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode Gauss Seidel (max error = 0.000001) pada program Etap Power Station. Untuk metode Fast Decouple total losses ( 98.8 KW, 398.6 KVAR) sedangkan metode Gauss-Seidel (97.1 KW, 397.3 KVAR). Pada simulasi dengan menggunakan program Matlab diperoleh hasil rugi-rugi daya TL23 : SL23 = 1.2334, Daya aktif pada bus beban : P2 = 40.616 KW, Daya reaktif pada bus beban : Q2 = 263.9126 KVAR. Penerapan metode pendekatan aliran daya yang terdapat pada Etap Power Station dan Matlab  hasil simulasi akan membandingkan keandalan antara metode Fast-Decouple dan Gauss-Seidel dalam menyelesaikan masalah aliran daya.
ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11B DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RADIO MOBILE (STUDI KASUS PADA JALAN KARTINI SIANTAR – AMBARISAN) Fenni alfionita manurung; Naemah Mubarakah
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.461 KB)

Abstract

Abstrak   Sistem komunikasi semakin meningkat dan berkembang dengan cepat. Perkembangan tersebut memacu untuk menghadirkan teknologi sampai ke semua wilayah termasuk daerah terpencil di pedesaan dengan menggunakan teknologi WLAN meskipun mengalami kendala yang cukup berat  untuk mencapai ke sana. Untuk mendapatkan sebuah koneksi jaringan WLAN  perlu adanya  perencanaan agar jaringan dapat terhubung dengan baik dan mendapatkan performa yang memuaskan dengan menghitung link budget.  Analisis link budget ini diharapkan dapat menjadi referensi sebagai langkah awal dalam perencanaan pembangunan perangkat radio WLAN antara Soft Net sebagai penyedia layanan dengan Desa Ambarisan yang terletak di kabupaten Simalungun. Pada jurnal ini, akan dibandingkan hasil perhitungan  link budget koneksi radio WLAN a/b/g antara metode perhitungan menggunakan software Radio Mobile version 11.4.3 dengan teoritis. Analisis  link budget pada WLAN 802.11 b yang diperoleh secara teori ditunjukkan oleh System Operating Margin (SOM) yang bernilai 29,4 dBm dan secara simulasi bernilai 28,6 dBm, pada WLAN 802.11g secara teori bernilai 7,418 dBm dan secara simulasi bernilai 6,6 dBm sementara pada WLAN 82.11a, secara teori bernilai - 3,25 dBm dan secara simulasi bernilai -5,7 dBm  dimana WLAN 802.11a/g tidak memenuhi  batas minimal nilai SOM yang baik.   Kata Kunci: WLAN, Link budget, SOM
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK LINEAR ARRAY Muhammad Ihsan; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi pengembangan dari wireless yang digunakan untuk komunikasi data. Salah satu perangkat yang dibutuhkan pada sistem WLAN adalah antena. Ada berbagai jenis antena yang dapat digunakan pada WLAN diantaranya adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip array adalah pengembangan dari antena mikrostrip yang merupakan gabungan dari beberapa elemen peradiasi yang membentuk suatu jaringan. Ada beberapa macam konfigurasi antena array, di antaranya linear, planar, dan circular. Dalam jurnal ini akan dianalisis antena mikrostrip patch segiempat yang disusun secara linear dan bekerja pada frekuensi 2,45 GHz. Jenis antena yang digunakan antena mikrostrip patch segiempat linear array 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 elemen. Hasil gain yang diperoleh dari antena mikrostrip yang disusun secara linear adalah  7,76 dB; 8,52 dB; 11,22 dB; 9,55 dB; 12,04 dB; 10,85 dB; 14,21 dB dan nilai VSWR yang diperoleh 1,379; 1,404; 1,347;  1,415; 1,444; 1,512; 1,123.
ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM MICROWAVE BASE TRANSCEIVER STATION DENGAN MACRO OUTDOOR FIBER OPTIC BASE TRANSCEIVER STATION DI DAERAH BATAM Nicholas tanzil; Naemah Mubarakah
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BTS Fiber Optic merupakan konsep unik yang membantu meningkatkan konektivitas pada lokasi tertentu terutama lokasi perkotaan dimana peningkatan tersebut tidak menggunakan pembangunan tower yang baru tetapi menggunakan fasilitas tiang baik tiang listrik ataupun tiang lampu yang sudah ada dan dengan menggunakan media transmisi fiber optik sehingga tidak mengganggu pemandangan kota. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana perbandingan pathloss BTS Microwave dengan BTS Fiber Optic berdasarkan ketinggian, jarak, dan, frekuensi, serta VSWR dan segi spesifikasi antena. Dari hasil analisa pathloss didapatkan untuk parameter dengan variasi tinggi BTS Fiber Optic punya pathloss yang lebih kecil daripada BTS Microwave, untuk parameter dengan variasi frekuensi BTS Fiber Optic punya pathloss yang lebih kecil daripada BTS Microwave, untuk parameter dengan variasi jarak BTS Fiber Optic punya pathloss yang lebih besar dari ada BTS Microwave, untuk parameter VSWR BTS Fiber Optic lebih unggul karena punya jarak kabel feeder yang lebih pendek dibandingkan BTS Microwave.
Analisis Kedip Tegangan (Voltage Sag) Akibat Pengasutan Motor Induksi Menggunakan Program MatLab Sorganda Simbolon; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Motor Induksi pada Balai Pelatihan merupakan hal yang sangat penting karena tempat pembelajaran cara mengoperasikan Motor induksi. Pengoprasian beberapa motor induksi yang digunakan secara bersamaan ataupun secara bertahap mengakibatkan kendala saat pengasutannya, dimana ada perubahan tegangan dan frekuensi pada sistem tenaga listrik. Kedip tegangan adalah bukti nyata keadaan transient dari suatu tegangan sistem selama interval waktu tertentu  yang diakibatkan oleh gangguan sistem karena  pengasutan motor berkapasitas besar dan hubung singkat. Saat pengasutan motor listrik arus startingnya dapat mencapai 5-10 kali nilai nominalnya sehingga terjadi kedip tegangan. Kedip tegangan pada motor induksi rotor sangkar 5 hp, 220 V, 1440 rpm untuk percobaan dengan metode pengasutan Direct On Line (DOL) tegangan berkedip hingga 46,159% dengan arus start sebesar 16,879 A , enam kali lebih besar dari arus normal yang besarnya 2,678 A . Untuk pengasutan StarDelta tegangan berkedip hingga 46,15% dengan arus start sebesar 9,745 A ,enam kali lebih besar dari arus normal yang besarnya 1,5447 A. Untuk pengasutan Autotrafo dengan tap 60% arus start sebesar 10 ampere, 70% arus start sebesar 11 ampere dan 80 % arus start sebesar 13 ampere, enam kali lebih besar dari arus normal dengan tegangan berkedip hingga 46,15% .
Analisis Penyearah Tiga Fasa Terkontrol Penuh Dengan Simulasi Matlab Donal Siagian; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dunia industri banyak dijumpai beban-beban dc seperti seperti berbagai jenis motor dc, traksion dan sumber tegangan terkontrol sehingga diperlukan suatu sumber tegangan dc untuk mensuplai beban tersebut. Sumber tegangan dcdiperoleh dari suatu penyearah.Penyearah yang sering digunakan adalah penyearah tiga fasa terkontrol penuh. Perubahan sudut picu, besar tegangan masukan, besar dan sifat beban  sangat mempengaruhi keluaran penyearah. Sifat beban induktif akan sangat mempengaruhi konduksi penyearah yang kemudian mempengaruhi keluaran penyearah. Untuk mengetahui  dan menganalisa pengaruh perubahan sudut picu, besar tegangan masukan, besar dan sifat beban terhadap keluaran penyearah dilakukan simulasi dengan menggunakan program Matlab untuk dua sifat beban yaitu beban resistif dan resistif induktif. Hasil simulasi berupa bentuk gelombang arus dan tegangan. Pada sudut picu sampai 600 untuk beban resistif dan resistif induktif  keluaran penyearah ini tidak dipengaruhi oleh sifat beban. Pada sudut picu lebih besar dari 600 untuk beban resistif induktif keluaran penyearah dipengaruhi oleh sifat beban untuk nilai induktif yang sangat tinggi yaitu sampai 8 Henry arus beban bersifat  kontiniu dan untuk nilai induktif yang kecil  yaitu sampai 0,015 Henry arus beban bersifat  diskontiniu.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI PINTU PAGAR OTOMATIS BERBASIS ARDUINO Wilfrid sahputra girsang; Fakhrudin Rizal Batubara
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.691 KB)

Abstract

Pagar rumah merupakan pintu masuk utama pada sebuah rumah dan kebanyakan pagar rumah terbuat dari besi dengan bobot yang berat sehingga diperlukan optimasi untuk dapat mempermudah membuka dan menutup pintu pagar tersebut. Tulisan ini membahas tentang perancang dan implementasi sistem pembuka dan penutup pintu pagar rumah secara otomatis. Rancangan pada sistem ini menggunakan Arduino Uno sebagai pengendali utama sistem pada pagar, RF sebagai jalur komunikasi antara pagar dan mobil juga sebagai parameter jarak antara pagar dan mobil, Ethernet sebagai sistem cadangan untuk membuka pintu pagar secara online menggunakan jaringan internet, dan tombol sebagai sistem cadangan yang lain untuk membuka pagar. Motor DC digunakan untuk menggerakkan pintu pagar pada saat mobil berjarak 5 meter dari pintu pagar atau perintah untuk membuka diperolah dari jaringan internet ataupun tombol. Rancangan ini diharapkan untuk dapat diaplikasikan pada rumah – rumah yang memiliki pintu pagar untuk mempermudah pemilik rumah tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 9