cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 310 Documents
STUDI POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK MENGATASI DEFISIT PASOKAN TENAGA LISTRIK DI DAERAH SUMATERA UTARA Nanda Eka Perkasa Pane; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.786 KB)

Abstract

Peningkatan populasi manusia menyebabkan peningkatan permintaan akan hasil industri dan permintaan akan daya listrik. Peningkatan aktivitas perindustrian menyebabkan peningkatan jumlah limbah perindustrian, salah satunya adalah limbah industri pengolahan kelapa sawit. Pabrik kelapa sawit (PKS) memiliki dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Tulisan ini membahas tentang pemanfaatan limbah padat dan limbah cair PKS sebagai sumber energi baru terbarukan. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data PKS milik PT Perkebunan Nusantara II (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara berupa jumlah unit dan kapasitas produksi PKS. Melalui data kapasitas produksi PKS dapat dihitung ketersediaan limbah PKS dan kemudian dapat dihitung energi dan daya listrik yang mampu dihasilkan. Limbah padat PKS berpotensi membangkitkan daya listrik sekitar 3,61 MW sedangkan limbah cair PKS menghasilkan biogas yang berpotensi membangkitkan daya listrik sekitar 1,45 MW untuk PKS yang berkapasitas produksi 60 ton tbs/jam. Total potensi daya listrik yang dapat dihasilkan dari limbah PKS berkapasitas 60 ton tbs/jam adalah sekitar 5,06 MW. Adapun potensi daya listrik yang dapat dihasilkan dari limbah seluruh unit PKS adalah sekitar 115,95 MW. Biaya pembangkitan energi listrik berbahan bakar limbah padat PKS adalah sekitar Rp 714,64/KWh dan biaya pembangkitan energi listrik berbahan bakar biogas limbah cair PKS adalah sekitar Rp 1.106,04/KWh.
ANALISIS PATH LOSS MODEL PROPAGASI DALAM RUANGAN Ummu Handasah; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 39 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.62 KB)

Abstract

Path loss yang terjadi dalam ruangan disamping dipengaruhi frekuensi dan jarak juga dipengaruhi oleh sekat/penghalang, sehingga daya terima akan menjadi lebih kecil ketimbang hanya dipengaruhi oleh frekuensi dan jarak. Untuk menghitung besar rugi-rugi path loss dapat ditentukan berdasarkan model propagasi yang telah direkomendasi. Paper ini menghitung dan menganalisis rugi-rugi path loss dalam ruangan. Pengerjaan perhitungan dilakukan berdasarkan model ITU-R dan  COST231-Multiwall kemudian dianalisis berdasarkan perbandingan part loss hasil pengukuran secara nyata dalam ruangan. Lokasi pengukuran dilakukan pada ruangan kelas J314 dan  J313 di lantai 3 bangunan Departemen Teknik Elektro USU. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka model propagasi ITU-R lebih layak digunakan pada ruangan kuliah lantai 3 Departemen Teknik Elektro dibandingkan dengan model propagasi COST 231 dengan mean error masing-masing sebesar 19,26694 dB dan 26,41393 dB dan standar deviasi masing-masing sebesar 9,686598 dB dan 11,06642 dB.
ANALISIS KUALITAS TRANSMISI VIDEO DENGAN DECODABLE FRAME RATE Muhammad Mulia Maulana; Suherman Suherman
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 39 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.156 KB)

Abstract

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi video, dibutuhkan sistem transmisi video yang baik. Kinerja transmisi video dapat dievaluasi melalui model matematis. Tulisan ini membandingkan hasil percobaan transmisi video pada jaringan 802.11 dan hasil analisis model Decodable Frame Rate. Decodable Frame Rate menganalisis kinerja transmisi video yang menggunakan nilai probabilitas terdekodekannya data video yang diterima. Hasil percobaan dengan jumlah 6 user diperoleh jumlah frame yang decodable adalah 34% dari jumlah frame yang dikirimkan. Sedangkan dari hasil analisis model Decodable Frame Rate diperoleh jumlah frame yang decodable adalah 3% dari jumlah frame yang dikirimkan. Jumlah frame yang decodable dipengaruhi oleh nilai packet loss ketika video ditransmisikan. Semakin besar jumlah user maka nilai packet loss juga akan semakin meningkat dan frame yang decodable akan semakin kecil sehingga kualitas video yang diterima juga semakin menurun.
ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI EMPIRIS COST-231 MULTI-WALL PADA GEDUNG SWALAYAN YANG DIMODELKAN Elsa Dahlia Sinaga; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 40 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.957 KB)

Abstract

Fasilitas WiFi semakin banyak diterapkan pada berbagai lembaga/instansi. Pada swalayan, salah satunya. Untuk menentukan jumlah dan posisi access point, jarak di mana rugi-rugi lintasan maksimum diambil untuk mewakili jari-jari sel cakupan area. Pada tulisan ini, perhitungan rugi-rugi lintasan dilakukan dengan metode pemodelan propagasi indoor menggunakan Cost-231 multi-wall. Jarak antar rak pada bangunan swalayan yang dimodelkan divariasikan. Dari analisis yang dilakukan didapatkan, untuk variasi jarak antar rak (dalam meter) adalah 0,75, 1,25, 1,75, 2, dan 2,3, besar rugi-rugi maksimumnya secara berturut-turut (dalam dB) adalah 74,95193, 78,99955, 78,16135, 78,37394 dan 78,99963, yaitu pada jarak (dalam meter) 11,6251, 12,526, 16,8216, 17,2384 dan 18,527. Pada model bangunan swalayan berukuran 125 x 81 meter persegi dengan jarak antar rak rata-rata adalah 2,3 meter memiliki jari-jari sel paling besar sehingga jumlah access point yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan yang lainnya, yaitu 13. Kata kunci : Cost-231 Multi-Wall, WiFi, Access Point
ANALISIS RUGI-RUGI LINTASAN GELOMBANG RADIO DARI LUAR KE DALAM GEDUNG ANTARA PADA SISTEM GSM1800 DAN 3G Panangian Mahadi Sihombing; Maksum Pinem
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 40 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rugi-rugi lintasan gelombang radio adalah salah satu parameter yang berpengaruh dalam menentukan posisi pemancar baru yang akan di rancang. Di daerah perkotaan, terutama di daerah pusat kota jumlah pengguna komunikasi jaringan seluler di dalam bangunan melebihi di luar bangunan. Oleh karena itu, untuk memenuhi layanan komunikasi seluler maka diperlukan cakupan level daya dari luar hingga ke dalam bangunan menggunakan pemancar dari luar bangunan. Walaupun di pasaran telah tersedia perangkat komunikasi (repeater) yang berfungsi sebagai penguat daya gelombang radio sehingga cakupan level daya sampai ke dalam bangunan. Namun sebagian besar pengguna jaringan seluler di dalam bangunan masih bergantung pada cakupan gelombang radio dari pemancar di luar bangunan. Pada penelitian ini rugi-rugi lintasan yang terjadi dari luar hingga ke dalam bangunan ditentukan dengan menggunakan model Paulsen, kombinasi model COST231 Walfisch –Ikegami (WI) dengan model COST231 Multi Wall (MW) serta kombinasi model COST231 Walfisch –Ikegami (WI) dengan model ITU-R. Setelah dilakukan perhitungan dan pengukuran maka diperoleh hasil bahwa model kombinasi COST231 WI dengan COST231 MW lebih akurat dibandingkan dengan model Paulsen maupun kombinasi model COST231 WI dengan model ITU-R. Model kombinasi COST231 WI dengan COST231 MW memiliki rata-rata kesalahan (mean error) paling kecil yaitu sebesar -1,92 dB untuk sistem GSM1800 dan -0,75 dB untuk sistem 3G serta standar deviasi sebesar 9,69 dB yang telah memenuhi standar ITU sebagai kelayakan model propagasi yaitu tidak lebih dari 10 dB.
PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIRING JENIS PORSELEN TERPOLUSI ABU VULKANIK Obet Powell L Tobing; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.875 KB)

Abstract

Polutan yang menempel pada isolator dan keadaan udara di sekitar permukaan isolator akan mempengaruhi tahanan dan konduktivitas permukaan isolator. Perubahan tahanan dan konduktivitas permukaan isolator akan mempengaruhi arus bocor yang mengalir di permukaan isolator. Pada tulisan ini membahas tentang pengaruh kelembaban terhadap arus bocor isolator piring jenis porselen yang terpolusi abu vulkanik. Kelembaban udara di sekitar permukaan isolator dan kadar polutan berupa abu vulkanik yang menempel di permukaan isolator dibuat beragam. Isolator piring dikotori dengan abu vulkanik selama 10 detik. Kemudian, isolator yang sudah terpolusi abu vulkanik dimasukkan ke ruang pengujian dan dilakukan pengukuran arus bocor. Kelembaban udara di sekitar permukaan isolator dinaikkan secara perlahan mulai dari 73,1 %RH hingga 100 %RH dan dilakukan pengukuran arus bocor untuk berbagai tingkat kelembaban. Demikian seterusnya untuk lama pengotoran isolator yaitu selama 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik, dan 60 detik. Dari percobaan ini diperoleh bahwa penambahan kadar polutan berupa abu vulkanik yang menempel pada permukaan isolator mempengaruhi arus bocor yang mengalir di permukaan isolator. Meningkatnya nilai kelembaban di sekitar permukaan isolator mengakibatkan arus bocor yang mengalir di permukaan isolator semakin meningkat.
PERANCANGAN ALAT PENGSI BATERAI SMARTPHONE BERBAYAR DENGAN TENAGA SURYA Leonardo Hamonangan Girsang; T. Ahri Bahriun
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.594 KB)

Abstract

Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi sinar matahari secara langsung menjadi energi listrik. Teknologi panel surya dapat diaplikasikan sebagai sumber energi untuk mengisi baterai ponsel. Tulisan ini membahas perancangan alat pengisi baterai smartphone berbayar dengan tenaga surya. Rangkaian alat pengisi baterai smartphone terdiri dari mikrokontroler sebagai pengendali utama, IC LM317 sebagai regulator tegangan, optocoupler sebagai sensor koin, dan LCD sebagai penampil. Pengujian yang dilakukan pada perangkat yang dirancang mampu mencapai tingkat keberhasilan tanpa ada masalah.
STUDI PRAKIRAAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI DI PUSUK BUHIT KELURAHAN SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR Handika Roberto Nainggolan; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.496 KB)

Abstract

Sumber energi Geothermal atau panas bumi adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan. Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) merupakan solusi kebutuhan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengatasi kebutuhan energi dan ketergantungan terhadap energi tak terbaharukan.Tulisan ini membahas tentang prakiraan potensi panas bumi sebagai bahan bakar PLTP pada daerah Pusuk Buhit Kabupaten Samosir. Dengan parameter yang akan dianalisa antara lain adalah aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek lingkungan. Hal ini dikarenakan di bumi Indonesia terkandung potensi energi panas bumi yang sangat besar.Salah satu sumber panas bumi yang berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah yang ada di Pusuk Buhit Kabupaten Samosir Sumatera Utara. Daerah ini memiliki prakiraan potensi yang terduga dengan daya sebesar 54,6 MWe dan jumlah pembangkitan energi listrik sebesar 210.240.000 kWh per tahun.Sehingga diharapkan dapat mengatasi krisis energi listrik yang terjadi saat ini di Sumatera Utara.
ANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI Riel Adi Sitompul; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.778 KB)

Abstract

Minyak isolasi pada transformator digunakan sebagai bahan dielektrik maupun sebagai pendingin. Agar dapat menjalankan fungsinya sebagai minyak transformator dengan baik, maka minyak harus memiliki kekuatan dielektrik yang memenuhi standar. Kekuatan dielektrik pada minyak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : tingkat oksidasi, kemurnian maupun umur minyak tersebut. Tulisan ini membahas tentang kekuatan dielektrik minyak kedelai untuk dijadikan sebagai minyak isolasi alternatif. Selain pengaruh suhu, pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan waktu penyimpanan atau umur minyak untuk mengetahui tingkat kestabilan kekuatan dielektrik minyak terhadap waktu. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa apabila suhu minyak kedelai semakin tinggi maka kekuatan dielektriknya akan semakin turun. Selain itu, waktu penyimpanan minyak akan berpengaruh pada tingkat oksidasi minyak, sehingga dihasilkan zat – zat yang berpotensi menurunkan kekuatan dielektriknya. Kekuatan dielektrik minyak kedelai semakin turun berturut – turut dari bulan ke – 1, ke – 2 sampai bulan ke – 3.  
EVALUASI KINERJA PLTMH SIKABUNG-KABUNG DI DESA SUKAMAKMUR KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG DENGAN REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING ) Wira Frandana; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 39 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.93 KB)

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sikabung-kabung dirancang bangun oleh Yayasan Ikatan Alumni Teknik Elektro (IATE) USU dan PT PLN serta dioperasikan saat ini oleh masyarakat Desa Sukamakmur, dengan kapasitas daya 15 kW melayani 45 rumah. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dengan metode Rekayasa Nilai (Value Engineering) pada aspek analisis, perencanaan, dan ekonomi. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa kapasitas daya pembangkit bisa ditingkatkan menjadi 25 kW dengan cara menambah pengambilan debit aliran sungai menjadi 0,7 /s, mengganti Turbin dengan Turbin Crossflow tipe-12, dan generator dengan kapasitas 31 KVA.