cover
Contact Name
Budi Tri Santosa
Contact Email
btsantosa@unimus.ac.id
Phone
+6281358266662
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Gedung Kuliah Bersama II, R. 306, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya
ISSN : 20866100     EISSN : 2503328X     DOI : 10.26714/lensa
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2020)" : 10 Documents clear
Nilai Religius dalam Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Kurikulum 2013 Nur Indah Sholikhati
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.302 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.58-68

Abstract

Textbooks are one important component in the learning process. It is hoped that Indonesian textbooks will not only have linguistics and literature, but there will also be the inculcation of the values of character education. This study aims to describe the cultivation of religious character education in Indonesian Language textbooks at SMP Curriculum 2013. The research conducted was a descriptive qualitative study. The data in this study are in the form of phrases, words, clauses, sentences, paragraphs and discourses that contain content about inculcation of character education in Indonesian textbooks for SMP Curriculum 2013. In this study, the data were obtained from Indonesian textbooks Class VII, VIII, and IX Curriculum 2013. In this study, the research instrument is a researcher who is equipped with theories about character education. In addition, researchers are equipped with instruments in the form of data cards containing religious character education. The instrument was validated by content validation by experts (expert judgment) conducted by language teaching experts. The validity of the data is done by peer examination techniques through discussion or Focus Group Discussion (FGD). Data analysis in this study uses an interactive analysis model.
Kenomotetisan dan Keideosinkretisan Makna Simbolis Peranti Pernikahan Adat Masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Jambi: Perspektif Ekolinguistik R. Kunjana Rahardi
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.506 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.69-82

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) mendiskripsikan nilai-nilai nomotesis yang terdapat dalam peranti pernikahan adat masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Provinsi Jambi; (2) mendeskripsikan nilai-nilai ideosinkretis yang terdapat dalam peranti pernikahan adat masyarakat Provinsi NTT dan Provinsi Jambi? Data dikumpulkan dengan menerapkan metode simak dan metode cakap. Selain itu, data juga dikumpulkan dengan menerapkan prinsip-prinsip etnografi dalam antropolinguisitk. Data selanjutnya diklasifikasi dan ditipifikasi sehingga terwujud tipe-tipe data yang siap untuk dikenai metode dan teknik analisis data. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitia ini adalah metode analisis padan kontekstual. Selain itu, metode analisis distribusional juga diterapkan untuk mendukung penerapan metode analisis padan kontekstual. Metode analisis padan dan metode analisis distribusional tersebut dilengkapi dengan teknik analisis yang lazim diterapkan dalam penelitian etnografi dan metode analisis ini. Manfaat teoretis penelitian ini adalah untuk menyempurnakan teori-teori ekolinguistik yang selama ini didasarkan pada teori-teori Barat. Manfaat praktisnya adalah untuk memaksimalkan perkuliahan ekolinguistik yang selama itu belum kontekstual di program-program magister. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam nilai kenomotetisan makna simbolis peranti pernikahan adat masyarakat NTT, dan masyarakat Jambi yang dikaji dengen perspektik ekolinguistik metaforis. Keenam nilai simbolik yang bersifat  nomotetis tersebut disampaikan sebagai berikut: (1) nilai cinta kasih, (2) nilai ekonomis, (3) nilai kekeluargaan, (4) nilai keagungan, (5) nilai religius.  Selanjutnya nilai-nilai simbolik pernikahan adat di kedua provinsi tersebut memiliki nilai-nilai keideosinkretisan sebagai berikut: (1) nilai keharmonisan, (2) nilai ketulusan, (3) nilai pengharapan, (4) nilai penghormatan terhadap wanita. Kata Kunci: kenomotetisan; keideosinkretisan; makna simbolik; ekolinguistik metaforis  ABSTRACT The purpose of this study was formulated as follows: (1) describing the nomothetic values of traditional marriage equipments of the people of East Nusa Tenggara (NTT) and Jambi societies; (2) describing the ideosyncretic values contained in the traditional marriage tools of the people of NTT and Jambi societies? Data was collected by applying the listening method and the interview method. In addition, data are also collected by applying ethnographic principles in anthropology. The data collected are then classified and typified to realize the types of data that are ready to be subjected to data analysis methods and techniques. The data analysis method used in this research is the contextual equivalent analysis method. In addition, the distributional analysis method is also applied to support the application of the contextual equivalent analysis method. The equivalent analysis method and the distribution analysis method are complemented by analytical techniques commonly used in ethnographic research. The theoretical benefit of this research is to perfect ecolinguistic theories that have been based on Western theories. The practical benefit is to maximize ecolinguistic lectures which have not been contextual in the master's programs. The results of this research showed that there were six values of symbolic meaning of the traditional marriage tools of the NTT community, and that of the people of Jambi which were studied with a metaphorical ecolinguistic perspective. The six symbolic values that are nomothetic in nature are conveyed as follows: (1) the value of love, (2) economic value, (3) family value, (4) grandeur value, (5) religious value. Furthermore, the symbolic values of traditional marriage in the two communities have the following ideological ideals: (1) harmony, (2) sincerity, (3) expectation, (4) respect for women. Keywords: nomothetics; ideosyncratic; symbolic meaning; metaphorical ecolinguistics  
Translation in Movie Subtitles: Foreignization and Domestication Mega Septy Puspitasari
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.236 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.1-15

Abstract

ABSTRACT Translationnot only concerned with the transfer of languages butalso the cultural aspect of language. This study aims to investigate the treatment -foreignization, and domestication- and to find the pattern concerning the treatment in two movie subtitles, one from Bahasa Indonesia to English and from English to Bahasa Indonesia. This study is conducted through a qualitative approach to the theory proposed by Venuti (1995): foreignizationand domestication focusing on cultural specific items (CSIs) as categorized by Espindola (2005). The result of this study shows that foreignizationand domestication, as well as a mix treatment, are found to be employed by the translator. The translator tends to favor foreignizationand only used domestication if the CSIs already have an equivalence in the target text culture. Furthermore, a mix treatment will be applied if the CSIs are in the form of a phrase containing a general or familiar word and a specific or unfamiliar word.  Keywords: Foreignization, Domestication, Culture-Specific Items (CSIs).  ABSTRAK Penerjemahan tidak hanya tentang mentransfer antar bahasa, tetapi juga tentang aspek budaya yang ada di dalam suatu bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi perlakuan apa yang diberikan -foreignization dan domestication- dan pola apa yang bisa ditemukan yang berkaitan dengan perlakuan yang diberikan pada dua subtilte (Inggris ke Indonesia dan Indonesia ke Inggris) dari dua film berbeda. Pendekatan qualitatif deskriptif dipakai untuk melaksanakan penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori foreignization dan domestication dari Venuti (1995) yang berfokus pada culture specific items (CSIs) yang telah dikategorikan oleh Espindola (2005). Hasil dari penelitian ini adalah telah ditemukan bahwa kedua subtitle telah diberikan perlakuan foreignization, domestication, dan perlakuan campur -foreignization dan domestication-. Selanjutnya, ditemukan juga kalau dua penerjemah dari kedua subtitle tersebut lebih mengutamakan foreignization dan akan hanya menggunakan domestication apabila CSIs-nya sudah memiliki terjemahan lokal di kultur target. Yang terakhir, penerjemah akan menggunakan perlakuan campur jika CSIs dalam betuk frasa dimana terdapat kata yang familiar dan juga terdapat kata yang tidak familiar.Kata kunci: Foreignization, Domestication, Culture-Specific Items (CSIs).
Ricikan Sebagai Representasi Karakter Tokoh Pada Wayang Orang dan Upaya Pengembangannya Asmaul Farida Azizi; Purwati Anggraini
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.497 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.31-44

Abstract

Wayang orang merupakan kesenian drama klasik yang diadaptasi dari wayang purwa. Adaptasi tersebut termasuk kostum yang digunakan salah satunya adalah ricikan atau aksesoris pada wayang orang yang memiliki fungsi untuk menunjukkan karakter tokoh. Seiring perkembangan zaman, ricikan mengalami perkembangan dalam pengaplikasiaanya.  Penelitian ini akan mendeskripsikan ricikan sebagai representasi karakter dan mendeskripsikan perkembangan ricikan pada pementasan wayang orang. Metode yang digunakan adalah metode metode deskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah pengajar teater wayang orang. Data berupa gambar-gambar dan deskripsi lisan. Hasil dari penelitian ini adalah ricikan dapat digunakan sebagai representasi karakter tokoh melalui bentuk atau motif ricikan yang digunakan. Selain itu, pengembangan ricikan dapat ditemukan dari perubahan bahan pembuataannya dan beberapa ricikan digunakan sama rata tanpa memperhatikan karakter yang diperankan.
Hegemoni Media Massa dalam Novel “Faith and The City” Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra Wafiqotin Nazihah; candra rahma wijaya putra
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.675 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.104-116

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh hegemoni yang berdampak pada kekuasaan yang dialami oleh habitus kelas bawah dalam novel Faith and The City. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode deskriptif melalui kutipan dan dialog antar tokoh. Hasil penelitian hegemoni media massa yang dialami tokoh terdiri atas struktur sosial yang berdampak pada kekuasaan norma masyarakat dan kekuasaan kelas sosial dalam novel Faith and The City. Hegemoni yang dilakukan oleh tokoh kelas sosial atas kepada kelas sosial bawah berdampak pada kehidupan tokoh lain pada strata yang lebih rendah, sehingga kaum terhegemoni mengalami tekanan bathin dalam kehidupannya meskipun perilaku hegemoni sudah berdasar pada kesepakatan kedua belah pihak. Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik simak catat. Hasil analisis novel memuat unsur hegemoni media massa yang berdampak pada kehidupan tokoh lain.
Implikatur dalam Lawakan Komika Abdur pada Acara Stand Up Comedy Elsya Rahmi; Tressyalina Tressyalina
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.232 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.83-93

Abstract

ABSTRAK Lawakan komika Abdur pada acara Stand Up Comedy tersebut mengandung implikatur. Kajian pragmatik mengenai implikatur dalam lawakan komika Abdur pada acara Stand Up Comedy di dalam penelitian ini menggunakan teori Grice dengan adanya 2 jenis implikatur, yakni: (1) implikatur konvensional dan (2) implikatur nonkonvensional atau implikatur percakapan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah tuturan komika Abdur pada acara Stand Up Comedy yang diperoleh melalui Youtube. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implikatur yang terdapat dalam lawakan komika Abdur pada acara Stand Up Comedy dan jenis implikatur yang terdapat dalam lawakan tersebut. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik simak dan catat, sedangkan analisis data melalui langkah identifikasi data, reduksi data, klasifikasi data, dan interpretasi data. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) terdapat implikatur dalam lawakan Abdur pada acara Stand Up Comedy dan (2) ada 11 implikatur konvensional dalam lawakan Abdur pada acara Stand Up Comedy dan tidak ada implikatur nonkonvensional dalam lawakan tersebut.Kata Kunci: Implikatur, lawakan, stand up comedy  ABSTRACT The Abdur’s jokes on the Stand Up Comedy show contains implicature. This pragmatic study about the implicature of a comic Abdur’s jokes on Stand Up Comedy Show uses Grice’s theory in the presence of 2 types of implicature, namely: (1) conventional implicature and (2) non-conventional impicature or conversational implicature. This research uses descriptive qualitative method. The source of the research data is the Abdur’s speech on the Stand Up Comedy show obtained through YouTube. The purpose of this study is to describe the implicature of a comic Abdur’s jokes on Stand Up Comedy show. The data are collected by listening and note taking techniques. The data analysis steps include data identification, data reduction, data classification, and interpretation. The results of this study are as follows. (1) there are implicature of a comic Abdur’s Jokes on Stand Up Comedy Show and (2) there are 11 conventional implicature of a comic Abdur’s Jokes on Stand Up Comedy show and there is not non-conventional implicature.Keywords: Implicature, jokes, stand up comedy
The Structure of Humor in Psycho Stand-Up Comedy by Margaret Cho Anindita Dewangga Puri
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.051 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.16-30

Abstract

This research aims to analyze the structure of humor in Psycho stand-up comedy employed by Margaret Cho. It is qualitative descriptive research. The main source of this research is the oral data in Psycho stand-up comedy performed by Margaret Cho. There are three steps to find out the aim of this research: the data collection from stand-up comedy entitled Psycho, the analysis of the data, and the last is the display of the result. After all of the data is collected, the researcher tries to find out the structure of Psycho stand-up comedy by using the sequence of joke theory by Rutter and the structure theory of stand-up comedy by Scarpetta and Spagnolli. Based on the data analysis, the researcher finds that this stand-up comedy is divided into three parts: the opening, the core, and the closing. A master of ceremony conducts the opening. The body of this stand-up comedy consists of 31 bits, and in one bit, there are parts such as setup, transition, punchline, act-out, and expanding successful jokes. Margaret Cho delivers the closing of this stand-up comedy as an appreciation to her audiences. The researcher also finds that the punchline that is done repeatedly becomes the characteristics of Psycho stand-up comedy employed by Margaret Cho.
Comparative Study of Generating Metacognitive Competence Strategy of Elementary School Students Yuliana Setyaningsih; Fransisca Despa Listiani; Kristophorus Divinanto Adi Yudono
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.705 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.117-136

Abstract

This study aims to compare teachers' strategy in generating students’ metacognitive abilities in elementary schools. The substantive data source of this research is the texts produced by transcription of teacher's speech records in carrying out the teaching-learning process with students in which there are strategies for generating students' metacognitive abilities. The locative data sources of this research are Demangan Baru Kanisius Elementary School Yogyakarta (Elementary School A) and Pius Bhakti Utama Elementary School Kutoarjo (Elementary School B). The data of this study were the form of speech footage from the transcription of teacher records containing strategies for generating students' metacognition. The data collection method used was the method of listening, both referring to both involved and able to see and be involved freely. The technique used was the note taking technique and record technique. Furthermore, the data analysis method used was the content analysis method. The results of the study were presented by the informal presentation method. The results indicated that the metacognitive competence generation strategies undertaken by teachers in School A and School B include the following strategies: (1) affirm critical thinkers' self-worth, (2) listen attentively to critical thinkers, (3) show that you support critical thinkers 'efforts, (4) reflect and mirror critical thinkers' ideas and actions, (5) motivate people to think critically, (6) regularly evaluate progress, (7) help critical thinkers create networks, (8) be critical teachers . The strategy of making people aware of how they learn critical thinking is only implemented in one school. The realization of students’ metacognitive competence strategies in the two schools varies according to the experience of the teacher in teaching, the background of students' abilities, and the perspective of the teachers in learning, etc.
Penggunaan Bahasa Sunda Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Lystiana Nurhayat Hakim; Pipit Prihartanti Suharto
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.682 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.45-57

Abstract

ABSTRAK Bahasa Sunda merupakan bahasa pertama masyarakat Jawa Barat dan tidak sedikit orang yang menggunakan bahasa sunda diberbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam pendidikan.Sekarang ini banyak dijumpai peomena penggunaan bahasa sunda sebagai bahasa pertama dalam pembelajaran bahasa Inggris. Beberapa ahli memperdebatkan penggunaan bahasa pertama dalam pengajaran bahasa asing yang dinilai akan menganggu makna, tujuan, dan fungsi bahasa Inggris. Oleh karena itu penting sekali bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mencari tahu fungsi dan alasan penggunaan bahasa sunda dalm pembelajaran bahasa Inggris dan mencari tahu persepsi siswa terhadap penggunaan bahasa sunda dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan studi kasus dimana tiga orang guru bahasa Inggris dan 20 orang siswa menjadi subjek penelitian. Instrumen penelitian yang dipakai ialah obesrvasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini ialah Bahasa Sunda digunakan dalam pemberian instruksi, pemberian motivasi, penjelasan kosakata dan materi ajar, menunjukan ekspresi marah, kecewa, dan bahagia, penggunaannya dilakukan dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman dan kemudahan ketika berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan guru maupun teman sejawat, serta untuk menghindari kesalahpahaman makna baik dalam komunikasi biasa ataupun dalam pemeberian materi ajar. Selain itu hasil dari penelitian ini ialah siswa menunjukan persepsi positif terhadap penggunaan Bahasa Sunda dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. ABSTRACT The purposes of this research were to investigate learners’ perception toward the use of Bahasa Sunda in English class, the function of Bahasa Sunda in EFL class, and the reasons of using Bahasa Sunda in English class. The participants were 20 students in one of Senior High School in West Java, Indonesia. This research was designed in qualitative study by distributing a questionnaire and conducting observation and interview as the data collection techniques. The findings showed that Bahasa Sunda used for giving instruction and motivation, explaining vocabulary and teaching materials, and showing several expressions of angry, disappointed, and happy. In addition, the purposes of using Bahasa Sunda in English language teachings are to create comfort atmosphere, to help students in communicating and interacting with the teachers and friends, and to avoid misunderstanding both in verbal communication and in giving teaching materials. Furthermore, they also welcome the L1 (Bahasa Sunda) and they have positive perception toward the use Bahasa Sunda in English language learning. In view of this, the use of both their L1 and L2 should be balanced.  
Honda Motor's Logos as Superimposed Advertisement Strategy in Opera Van Java Television Program Erlan Aditya Ardiansyah
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.102 KB) | DOI: 10.26714/lensa.10.1.2020.94-103

Abstract

Abstract A motorbike manufacturer which struggles to market their products is Honda Motor Co., Ltd. (hereinafter referred as Honda Motor). This article investigated origin of Honda Motor’s logos and tried to describe the logos as superimposed advertisement displayed in a television program. The study applied a qualitative descriptive method. Data were taken from a commedy situation Overa van Java relayed on Trans7 television channel. The data are the Honda Motor’s logos displayed as superimposed advertisement. The results showed that Honda has denotation and connotation meanings. The company name was originated from the family name of the founder Soichiro Honda. However, there is also another meaning ‘Japanese rice’ due to marketing strategy which delivers cultural values due to promote Japanese products. The Honda Motor’s logos are a red-colored wing on a white background and a white-colored wing on a red background. The logos are discovered as the signified  while the products of Honda Motors become the signifier. The logos slid with approximately 11 seconds of duration which depicted brand awareness. This study concludes that the superimposed advertisement employed mini images on the left corner of a television screen. The advertisement strategy is valuable to cause intention of the television audiences through the signifier and signified. Keywords: Logo, meaning, sign, signifier, signified, superimposed advertisement                                                                                 Abstrak Pabrikan sepeda motor yang berjuang untuk tetap memasarkan produknya adalah Honda Motor Co., Ltd. (selanjutnya disebut Honda Motor). Artikel ini menginvestigasi logo Honda Motor dan mendeskripsikan logo tersebut sebagai iklan superimposed yang ditayangkan dalam program televisi. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh dari situasi komedi Overa van Java yang ditayangkan pada saluran televisi Trans7. Data yang diperoleh berupa logo Honda Motor yang ditampilkan sebagai iklan superimposed. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Honda memiliki makna denotasi dan konotasi. Nama perusahaan berasal dari nama keluarga pendirinya, yaitu Soichiro Honda. Akan tetapi, terdapat makna lain 'beras Jepang' sebagai upaya strategi pemasaran yang memiliki nilai budaya untuk mempromosikan produk dari Jepang. Logo Honda Motor adalah sayap berwarna merah dengan latar belakang putih dan sayap berwarna putih dengan latar belakang merah. Logo-logo tersebut dinyatakan sebagai penanda sementara produk-produk Honda Motor menjadi petanda. Logo-logo ditampilkan saling berganti dengan durasi sekitar 11 detik untuk menyampaikan brand awareness. Penelitian ini menyimpulkan bahwa iklan superimposed menampilkan gambar berukuran kecil di sudut kiri layar televisi. Strategi iklan ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman dari penonton televisi melalui penanda dan petanda.   Kata Kunci: Logo, makna, tanda, penanda, petanda, iklan superimposed 

Page 1 of 1 | Total Record : 10