cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA ELKOMIKA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 96 Documents
Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Konveyor untuk Sistem Pemisah Produk Cacat, Pengepakan dan Penyortiran Barang Di-monitoring Menggunakan SCADA Berbasis Wireless YUANDHITRA, YUDA; WALUYO, WALUYO; TARYANA, NANDANG
REKA ELKOMIKA Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.139 KB)

Abstract

ABSTRAK Pemisah produk cacat merupakan suatu kegiatan penting di industri yang diperlukan untuk menjaga agar hasil produksi terjamin mutunya sebelum dipasarkan. Melalui penelitian ini, model sistem pemisah produk cacat, pengepakan dan penyortiran barang yang berbasis PLC, akan dimonitoring oleh SCADA menggunakan komunikasi wireless dan pergerakan konveyor dikendalikan menggunakan PWM sehingga dapat di monitoring. Sistem monitoring ini menggunakan sofware Twido suite v2.30 untuk mengendalikan PLC dan software Vijeo Citect v7.20 untuk menvisualisasikan model sistem pemisah produk cacat, pengepakan dan penyortiran barang. Dilakukan pengujian kecepatan konveyor dadu dan box yang dimonitoring oleh SCADA, pengujian dilakukan sebanyak 10 kali untuk setiap kenaikan kecepatan sebesar 10% yang dilakukan pada konveyor dadu dan konveyor box. Pengujian kecepatan konveyor tersebut memiliki simpangan terhadap referensi untuk konveyor dadu tidak lebih dari 25% dengan kecepatan konveyor sebesar 34,75 m/min untuk konveyor pembawa dadu dan 10% dengan kecepatan konveyor 5,31 m/min untuk konveyor pembawa box. Melihat simpangan terhadap referensi relatif kecil kecepatan motor DC pada sistem SCADA ini memiliki kesalahan atau error yang kecil. Pengaturan jarak antara PC/laptop dengan plan  pada jarak 5m (Ruang Komponen dan Istrumentasi Lab ELKA), 15m (Lab ELKA) dan 20m (Lab Otomasi) tidak mempengaruhi kecepatan konveyor dan kecepatan pengiriman data tidah lebih dari 4 ms. Kata Kunci  : Programmable Logic Controller (PLC), SCADA, PWM, wireless, kecepatan motor DC  ABSTRACT Separation of defective products is an important activity in the industry is needed to keep the production quality assured before it is marketed. Through this study, the model system separator defective products, packing and sorting of goods based PLC, will be monitored by SCADA using wireless communication and movement of the conveyor is controlled using a PWM that can be in monitoring. This monitoring system using Twido software suite to control PLCs v2.30 and v7.20 software Vijeo Citect to visualize models separator system defective products, packing and sorting goods. Testing the dice and box conveyor speed are monitored by SCADA, testing performed 10 times for each increase speed by 10% carried on a conveyor and conveyor dice box. The conveyor speed testing have junctions against a reference to conveyor dice no more than 25% with the conveyor speed of 34.75 m / min for the carrier conveyor dice and 10% with 5.31 m/min conveyor speed for the conveyor carrier box. See relatively small deviation to the reference speed DC motor in this SCADA system has a fault or error is small. Setting the distance between your PC / laptop with lan at a distance of 5m (Space Lab Components and Istrumentasi ELKA), 15m (Lab Elka) and 20m (Lab Automation) does not affect the speed of the conveyor and the speed of data transmission tidah more than 4 ms.   Keywords: Programmable Logic Controller (PLC), SCADA, PWM, wireless, DC motor speed
Perancangan Sistem Kelistrikan Pada Pusat Listrik Tenaga Minihidro Lapai 2x2000 kW di Sulawesi Tenggara TAOFEQ, TOPAN; ANGGORO, BAMBANG; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.57 KB)

Abstract

Abstrak Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di provinsi Sulawesi Tenggara dengan rasio elektifitas yang mencapai 38 %, maka untuk menselaraskan kebutuhan energi di daerah terpencil yang jauh dari jaringan sistem tegangan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, diperlukan percepatan pembangunan energi listrik melalui energi baru terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro yang akan dirancang di kecamatan Ngapa, kabupaten Kolaka Utara, provinsi Sulawesi Tenggara, yang dialiri oleh sungai Wwatunohu dengan debit sungai 16-42 m3/detik. Dari kondisi hidrologi sungai maka didapatkan debit rencana sebesar 8,264 m3/detik.  Dengan gross head sebesar 39,3 m, maka digunakan turbin francis dengan daya keluaran yang dihasilkan generator mencapai 2.301 kW (per-unit). Kata kunci: Minihidro, Debit, Head, Turbin, Generator.   Abstract In line with the increase of population in Southeast Sulawesi province elektifitas ratio reached 38%, to harmonize energy needs in remote areas far from the high-voltage system networks in Southeast Sulawesi, needed accelerated development of electric energy through renewable energy. Minihidro Power Plant will be designed in sub Ngapa, North Kolaka district, Southeast Sulawesi province, which is fed by the river with river discharge Wwatunohu 16-42 m3/sec. From the river hydrological conditions are obtained discharge of 8.264 m3/sec. With a gross head of 39.3 m, then used a francis turbine with generator output power generated reached 2,301 kW (per-unit). Key words: Minihydro, Discharge, Head, Turbin, Generator.
Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 PADILLAH, FITRA; SYAHRIAL, SYAHRIAL; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.562 KB)

Abstract

Abstrak Pada kehidupan yang semakin modern ini peralatan elektronik semakin berkembang dan banyak digunakan dalam banyak sektor. Baik dalam industri, perkantoran, rumah tangga dan transportasi. Untuk semua aplikasi peralatan elektronika tersebut dibutuhkan sebuah alat penghasil daya tegangan searah (dc), konverter dc-dc adalah suatu alat penyedia tegangan dc yang diregulasi tegangan keluarannya sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini akan membuat sebuah konverter tegangan dc tipe switching topologi boost yang dapat menaikkan tegangan keluarannya, konverter ini merupakan non-isolated dc-dc converter. Tegangan keluaran konverter dikendalikan dengan mengatur besarnya duty cycle sinyal pulse width modulation (PWM) yang dihasilkan mikrokontroler menggunakan mode Phase Correct PWM, hasil tegangan keluaran konverter ini akan dirancang sebesar 48 volt. Pengujiannya nanti akan menggunakan beban resistansi variabel (rheostat), dengan mengukur tegangan dan arus pada sisi masukan dan keluaran. Setelah melakukan pengujian tersebut maka dapat dihitung efisiensi konverter boost ini terhadap perubahan beban dan duty cyle. Kata kunci: Konverter Boost, Mikrokontroler ATMEGA 8535, PWM, Optocoupler Abstract In modern life, electronic equipment grow rapidly and are widely used in many sectors, such as in industries, offices, households and transportations. For all applications, the electronic equipment need devices of direct voltage power (dc).  Dc-dc converter is a tool to provide regulated dc output voltage. This study made the switching type dc voltage converter topology which could increase the boost output voltage. This converter was non-isolated dc-dc converter. The converter output voltage was controlled by the magnitude adjusting of the signal duty cycle of pulse width modulation (PWM), that generated by using the microcontroller of phase correct PWM mode. The results of the converter output voltage was designed for 48 volts. The test used the variable resistance load (rheostat), by measuring of the voltage and current at both the input and output sides. The test  performance was used to determine the efficiency of the boost converter, to change in the load and duty cyle. Keywords: Boost Converter, ATMEGA 8535 Microcontroler, PWM, Optocoupler
Perancangan Instalasi Listrik Aplikasi Sistem Pemilihan Kabel dan Pemutus pada Proses Pengeboran Minyak dan Gas di Daerah “X” WASKITO, HARI; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.528 KB)

Abstract

ABSTRAK Perancangan suatu instalasi listrik akan membutuhkan beberapa hal yang akan menentukan keandalan, keamanan, efisiensi dan keekonomisannya. Desain ini membutuhkan informasi layout yang digunakan untuk menentukan tata letak dari peralatan listrik, sehingga jarak beban yang digunakan akan diketahui. Penelitian ini merupakan perhitungan untuk menentukan kapasitas kabel dan pemutus yang digunakan. Perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada standar-standar yang digunakan dalam industri pengeboran minyak dan gas. Penentuan kapasitas kabel dan pemutus, terlebih dahulu menghitung arus nominal, arus hubung singkat dan tegangan jatuh. Dalam hal ini diterapkan faktor beban serta faktor akibat tata letak instalasi kabel. Hasil dari perhitungan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu untuk drop tegangan 5 % ketika normal dan 15 % ketika pengasutan motor. Kata kunci : faktor beban, instalasi listrik, kabel, drop tegangan ABSTRACT The design of electrical installation will require something that will determine the reliability, security, efficiency and economic. This design required layout information that used to determine the layout of electrical equipment, so that the used load distance would be known. This research was the calculations to determine the used cables and breakers. The calculations based on the standards that used in oil and gas drilling industry. The determining of the cable and breaker capacities, firstly, the calculation on the nominal current, short circuit current and voltage drop. In this case, it was applied  the load factor and the cable arrangement factor. The result has been suitable with the standards, where for the normal drop voltage as 5 % and for the motor starting as 15 %. Key words: load factor, electric installation, cable, voltage drop
Analisis Perbandingan Performansi QoS antara Trixbox dengan Open IMS core Pada Layanan Voice WIBISANA, REZA; JAMBOLA, LUCIA; RAMADHAN, ZUL
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.834 KB)

Abstract

Abstrak Perkembangan komunikasi mengarah ke teknologi berbasis jaringan Internet Protocol (IP). Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan komunikasi suara jarak jauh melalui IP. VoIP tersebut dapat diimplementasikan dengan Trixbox sebagai server VoIP-nya. IP Multimedia Subsystem  (IMS) sebagai framework baru telekomunikasi yang mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP disimulasikan oleh Open IMS Core menjadi server VoIP. Baik server Trixbox maupun Open IMS Core memiliki keunggulan masing-masing. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kedua server untuk layanan voice-nya. Pengujian dilakukan dengan membangun kedua server diimplementasikan menggunakan jaringan wireless LAN. Selanjutnya melakukan analisis QoS yaitu jitter, delay dan packet loss yang dihasilkan dari panggilan tiap client. Hasil pengujian server Trixbox diketahui rata-rata jitter 9,918 ms, rata-rata delay 4,012 ms dan rata-rata packet loss 0%. Untuk server Open IMS Core diketahui rata-rata jitter 29,934 ms, rata-rata delay 10,034 ms dan rata-rata packet loss 0%. Secara keseluruhan, server trixbox memiliki performansi lebih baik dari server Open IMS Core.   Kata kunci: VoIP, Trixbox, Open IMS Core, QoS Abstract Leading to the development of technology-based communication network Internet Protocol (IP). Voice over Internet Protocol (VoIP) is a long-distance voice communication over IP. VoIP can be implemented as a server with Trixbox VoIP her. IP Multimedia Subsystem (IMS) as a new telecommunications framework that supports IP-based telecommunications services are simulated by the Open IMS Core into a VoIP server. Neither the server nor the Open IMS Core Trixbox has the advantages of each. In this research, a second test server for its voice service. Testing is done by building two servers are implemented using wireless LAN. Further analysis of QoS ie jitter, delay and packet loss resulting from the call of each client. The test results are known Trixbox server average jitter 9.918 ms, the average delay is 4.012 ms and the average packet loss 0%. For the Open IMS Core servers known to the average jitter 29.934 ms, the average delay is 10.034 ms and the average packet loss 0%. Overall, the Trixbox server has better performance than servers Open IMS Core . Keywords: VoIP, Trixbox, Open IMS Core, QoS
Perancangan Dan Realisasi Alat Penatas Telur Dengan Catu Daya Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Arduino Uno R3 AR, TAUFIK ISMAIL; HARIYANTO, NASRUN; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.21 KB)

Abstract

Abstrak Seiring dengan perkembangan industri-industri kecil yang tersebar di seluruh pelosok nusantara ini khususnya industri peternakan unggas, maka industri ini dituntut untuk menghasilkan unggas yang berkualitas. Oleh karena itu dibuatlah alat penetas telur untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari anak unggas tersebut. Alat penetas telur ini bekerja secara otomatis mengendalikan suhu dengan sensor DHT11 sesuai dengan suhu penetasan yaitu 38-39˚C dan membolak-balikan telur dengan Motor Servo selama 3 jam sekali sebesar 60 derajat. Semua dikendalikan dengan Arduino Uno R3. Pada saat ini, lebih dari 10 persen energi listrik dikonsumsi dalam bentuk DC dan diperkirakan dimasa yang akan datang banyak peralatan elektronik menggunakan sumber arus DC. Maka dipilihlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai catu dayanya. Alat penetas ini membutuhkan daya sebesar 493,23 Wh per-hari , sehingga diperlukan panel surya berkapasitas 120 Wp dan kapasitas baterai yang dibutuhkan adalah 51,378 Ah. Solar Charge Controller harus memiliki kapasitas minimal 14,4 A. Kata kunci: Alat Penetas Telur, DHT11, Motor Servo, Arduino Uno R3, PLTS   Abstract The development of small industries scatter across the archipelago is especially poultry industry. The industry is required to produce a good quality poultry, for it makes ​​egg incubator tools to improve quality and quantity of the poultry child. Designed an egg incubator tool worked automatically to control the temperature by DHT11 sensor according to the hatchery temperature was 38-39˚C flipping back the egg with Servo Motors three hours once as much as 60 degrees. All parameters was controlled by Arduino Uno R3. At this time, more than 10 percent of the electrical energy consumed in the form of DC and expected future many electronic devices use DC current source. Then, the addition Solar Power Plant as that source of power supply was selected. The Egg incubator tool required a power of 493,23 Wh, so that necessary solar panel was 120Wp capacity and battery capacity was required as 51,378 Ah. The Solar Charge Controller had to a  minimum capacity of 14, 4 A Keywords: Tool Egg Incubator, DHT11, Servo Motors, Arduino Uno R3 , Solar Power Plant
Perhitungan dan Analisis Arus Hubung Singkat Pada Gardu Traksi Tangerang Untuk Setting Relay Proteksi Arus Lebih WALUYO, WALUYO; ROZI NURJAMAN, RIZAL FACHRUL; ARFIANTO, TEGUH
REKA ELKOMIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan salah satu model transportasi efisien yang sangat penting untuk menanggulangi masalah kemacetan. Oleh karena itu jumlah KRL terus ditingkatkan sehingga diperlukan gardu traksi baru sebagai catu daya. Dengan kata lain, diperlukan adanya analisis proteksi untuk meningkatkan kinerja gardu traksi. Sistem kabel listrik aliran atas di sepanjang lintasan Duri – Tangerang yang di bangun tahun 2000 adalah standar Perancis yang memiliki luas penampang kawat bantu Bz 2 x 116,24 mm2, kawat trem Cu 2 x 107 mm2, kawat penyuplai BC 2 x 261,54 mm2. Perhitungan gangguan hubung singkat dilakukan dengan standar Perancis, Jepang dan Belanda. Hasil perhitungan diperoleh bahwa arus gangguan hubung singkat terkecil terjadi pada sistem kabel listrik aliran atas Jepang, dengan nilai arus gangguan hubung singkat yang terjadi tepat di bawah gardu traksi yang bersebelahan 4068 A. Dengan asumsi arus beban maksimum 3000 A, maka relay ∆I dapat disetting antara 3000 A < ∆I < 4068 A dengan waktu delay 0,0179 detik. Kata kunci: Kereta Rel Listrik (KRL), Gardu traksi, High Speed Circuit Breaker (HSCB), Kabel listrik aliran atas.
Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin BAHRUM, MUSVIRATU ALVITA; CHANIAGO, SYAHRIAL; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.96 KB)

Abstract

Abstrak Kecepatan angin berfluktuasi dengan kecepatan tak tentu, mempengaruhi putaran rotor generator, menghasilkan tegangan keluaran yang tidak stabil. Hal ini menyebabkan tegangan keluaran tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Konverter adalah rangkaian elektronika daya berfungsi mengubah nilai tegangan dc menjadi lebih kecil atau lebih besar. Chopper buck-boost merupakan konverter yang mampu meregulasi tegangan dengan daerah kerja yang lebih luas. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan simulasi sebuah sistem pembangkit listrik tenaga angin dengan spesifikasi ketinggian tower 30 m, radius blade 6 m, dan densitas udara 1,23 kg/m3, menggunakan generator sinkron 3 fasa 8,5 kW. Tegangan line to line keluaran generator disearahkan dengan rectifier bridge 6 pulsa, kemudian tegangan dc diregulasi dengan chopper buck-boost sehingga menghasilkan tegangan konstan yang diinginkan. Rentang input konverter adalah 50 V-100V. Kecepatan angin nominal yang digunakan adalah 5,113 m/s. Pada kecepatan angin tersebut, tegangan line to line keluaran generator adalah 80 V, tegangan dc 132,4 V, duty cycle buck 78%, duty cycle boost 0%. Pada kondisi ini, konverter berfungsi sebagai chopper buck. Sedangkan keluaran chopper buck boost adalah 102,3 V dari tegangan konstan yang diinginkan 100 V.   Kata kunci: Angin, Tegangan dc, Chopper Buck-Boost, Duty Cycle, Tegangan Konstan. Abstract Indefinitely fluctuative wind speeds will affect the speed frequency of rotor generator, so as generates the unstable output voltage. This causes the generator output voltage can not be fully utilized. Converters are power electronics circuit. It converts dc voltage into smaller or larger value. Chopper Buck-Boost is able to regulate the voltage with a wider working area. This research was designing and simulating a wind power generation system with this specification, a tower 30 m in height, blade radius 6 m in length, the air density in 1,23 kg/m3, and using 3 phases 8,5 kW Permanent Magnet Synchronous Generator. Line to line output generator voltage is rectified with 6 pulses Bridge Rectifier. Then dc Voltage is regulated by Chopper Buck-Boost so as to produce a desired constant voltage. Nominal wind speed that used was 5,113 m/s. In that wind speed, the generator line to line output voltage was 80 V, 132,4 Vdc, converter served as a chopper buck with 78% duty cycle in switch 1 and the output voltage of converter was 102,3 V from desired voltage, 100 V. Keywords: Wind, Dc voltage, Chopper Buck-Boost, Duty Cycle, Desired Constant Voltage.
Perancangan Sistem Transmisi Daya Listrik Bertegangan 150 KV dan Berkapasitas 35 MVA di Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur ALIUS, HERI SEPTIADI; HARIYANTO, NASRUN; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.786 KB)

Abstract

Abstrak Ketersediaan dan penyaluran sumber energi listrik perlu ditingkatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah merencanakan perancangan transmisi 150 kV di Kabupaten Bulungan. Penelitian ini membahas tentang perancangan pembangunan  saluran transmisi 150 kV sepanjang 30 km, mulai dari GI 150 kV Sajau sampai 150 kV Mangkupadi. Parameter yang mempengaruhi perancangan transmisi ini adalah  kondisi lahan tempat tower, jarak antar kawat, pemilihan kawat yang ekonomis, jumlah isolator, perhitungan tegangan tarik andongan, penentuan kaki tower transmisi, dan kawat pelindung petir. Saluran transmisi ini menggunakan menara tower tipe AA setinggi 33,8 m dan tipe DD setinggi 32,2 m, tipe kabel AAAC dengan luas penampang 70 mm2 dengan resistans 0,438 Ω/km dan kemampuan hantar arus 255 A. Isolator yang digunakan adalah double string 2x11 buah dan digunakan menara transmisi dengan jarak antar menara 300 m, kawat pelindung petir yang digunakan 2 buah kawat tanah baja dengan jari-jari kawat 0,48 cm dan luas penampang 55 mm2. Dari hasil rancangan ini diperoleh andongan antara dua menara yang sama tinggi sebesar 11,08 m -12,7 m dan andongan untuk dua menara yang berbeda tinggi sebesar 10,83 m-12,45 m. Kata Kunci : konduktor, isolator, transmisi 150 kV, andongan, menara Abstract The availability and distribution of electrical energy sources should be increased as much as possible to meet the needs, One of the steps taken is to plan the design of 150kV transmission in Bulungan district. This research discussed the 150 kV project design of transmission line along 30 km from Sajau Mangkupadi. The parameters that affect the design of transmission line were the condition of tower occupied, the distance between the wires, economical wire selection, the number of insulators, sagging calculation, grounding leg transmission tower, and lightning protective wire determination. This transmission line used towers 33.8 m high AA, and DD types as high as 32.2 m. AAAC conductor type was used with cross sectional area of 70 mm2, with resistance of 0.438 Ω/km and current-carrying capacity of 255 A, using double insulator strings  2x11 discs and used transmission towers with distance between towers 300 m, used the lightning protective wires of 2 times 0,48 radius of galvanized steel wire and wire cross-sectional area 55 mm2. The results indicated that the sagging between same two-towers height were 11.08 m – 12.7 m and between different height of two towers were 10.83 -12.45 m in ranges. Keyword:condunctor,isolator,transmission150kV,sagging
Perancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit Listrik WIJAYA, ARDHIANS ABDILLAH; SYAHRIAL, SYAHRIAL; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1480.473 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi adalah mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah energi angin. Pembangkit listrik angin ini memiliki komponen penting yaitu sebuah generator yang merupakan suatu mesin listrik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, dengan memanfaatkan kecepatan yang rendah dan torsi yang tinggi dari sistem penggerak langsung dari turbin angin. Oleh karena itu, dibutuhkan generator kecepatan rendah (aksial fluxs generator magnet permanen). Pada perancangan ini, desain menggunakan generator tipe aksial double side, dengan jumlah 20 kutub, dan menggunakan sebuah magnet permanen berjenis neodymium (NdFeB) dan dengan jumlah kumparan 15 buah 3 phasa. Tegangan yang dihasilkan generator sebesar 24 volt, dimana ditujukan untuk pengisian akumulator. Kata Kunci: generator kecepatan rendah, generator aksial fluks, axial fluxs permanene magnet generator (AFPMG) ABSTRACT One effort to overcome the energy crisis is to reduce dependence on fossil energy sources by utilizing alternative energy. One can be used alternative energy is wind energy. The wind power plant has an important component of which is a generator which is an electric machine that converts mechanical energy into electrical energy. By utilizing a low speed and high torque of the direct drive system of the wind turbine, it was required low-speed generator (axial fluxs permanent magnet generator). In type designing of axial generator, the design was used a double side, where the number of 20 poles was using a permanent magnet neodymium (NdFeB) type and the number of coils were 15 pieces of three phase. The yielded generator voltage was 24 volt, where it was intended for charging the accumulator. Keywords: low-speed generator, axial flux generator, axial flux permanene magnet generator (AFPMG)

Page 1 of 10 | Total Record : 96