cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA" : 13 Documents clear
ANALISIS KELEMBABAN UDARA DAN TEMPERATUR PERMUKAAN DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN HYGROMETER DAN THERMOCOUPLE DI Surmi Surmi; Nasrul Ihsan; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.074 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2174

Abstract

This study is to determine the distribution of air humidity and shallow surface temperatur by using hygrometer and thermocouple in Pincara Masamba District of Luwu Utara. Amount of datas were taken was of 50 data with interval distance betwee one point to another was 10 m. To measure humidity, hygrometer was used and for surface temperatur, it was used thermocouple with shallow of 80 cm-100 cm. The result of this study showed that the air humidity in Pincara Masamba District of Luwu Utara was distributed between 52% to 85% while for shallow surface temperature it was distributed between 210C to 540C. In this region, the highest temperatur value locate in the area of high topoghrapy which indicate the existence of gheotermal. It was proved by the appearance of a hot spring. Keywords: geothermal, shallow surface temperature Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kelembaban udara dan temperatur permukaan dangkal dengan menggunakan Hygrometer dan Termocouple di daerah pincara kecamatan masamba kabupaten luwu utara. Data yang diambil sebanyak 50 data dengan jarak antara titik satu dengan titik yang lain ± 10 m. Untuk mengukur kelembaban udara digunakan alat hygrometer dan untuk mengukur temperatur permukaan dangkal menggunakan termocouple dengan kedalaman 80cm – 100cm . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban daerah pincara terdistribusi antara 52% sampai 85%, sedangkan untuk temperatur permukaan dangkalnya terdistribusi mulai dari 21 0C sampai 54 0C. pada daerah ini nilai temperatur paling tinggi berada pada daerah aliran bertopografi tinggi yang menjadi indikasi keberadaan panas bumi yang didukung dengan kenampakan panas bumi permukaan yaitu air panas. Kata Kunci:panas bumi, temperatur permukaan dangkal
REMEDIASI MISKONSEPSI KONSEP GERAK DAN GAYA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 7E (LEARNING CYCLE) PADA MAHASISWA CALON GURU IPA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO Noly Shofiyah
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.109 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2165

Abstract

This study aimed at determining the effect of Learning Cycle 7E on student’s conceptual change on “Motion and Force” subject at Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. It was found that the percentage of students who had misconceptions decreased by 64% after the implementation of the 5E Model. It was also obtained the eta squared of 0.935 which means that the Learning Cycle 7E strongly affect to decrease student’s misconceptions. Keywords: misconception, learning cycle 7E instruction Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meremediasi miskonsepsi mahasiswa calon guru IPA pada konsep Gerak dan Gaya di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melalui penerapan pembelajaran model learning cycle 7E. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan prosentase mahasiswa yang mengalami miskonsepsi setelah diterapkan pembelajaran dengan Model 7E sebesar 64%. Dari hasil uji-t diperoleh eta squared = 0,935 yang menunjukkan bahwa model pembelajaran 7E (learning cycle) berpengaruh besar terhadap pemahaman konsep dan penurunan miskonsepsi mahasiswa. Kata Kunci:miskonsepsi, pembelajaran learning cycle 7E
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PENYELIDIKAN FISIKA BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA PESERTA DIDIK KELAS X1 SMA BARRANG LOMPO MAKASSAR Mutmainnah Mutmainnah; Muhammad Agus Martawijaya
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.754 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2170

Abstract

This research was a "pre-experiment" that aimed to determine the ability of physics investigation plan based on local wisdom X1 class high school students Barrang Lompo Makassar in learning. This study used a qualitative research design. The study population was high school students X1 class Barrang Lompo Makassar academic year 2015/2016 as much as 23 and the sample selected at random by taking the class as a whole, but after the initial tests are given in the form of worksheets to students of physics, it is known that only 5 learners which has the ability to plan in the investigation of physics while 18 other students do not have the ability to plan an investigation into worksheets so that only five students a sample of this study. The research instrument used was the test the ability of planning a physics-based investigation of local wisdom that has been valid for use. The data analysis technique used in this research was descriptive data analysis techniques. Based on the results of the descriptive analysis showed that of the five students, there is only one learner who have the ability to plan an investigation of physics based on local wisdom. Keywords : teaching physics, descriptive, local wisdom Penelitian ini adalah penelitian “pra eksperimen” yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan merencanakan penyelidikan fisika berbasis kearifan lokal peserta didik kelas X1 SMA Barrang Lompo Makassar dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Adapun populasi penelitian adalah peserta didik kelas X1 SMA Barrang Lompo Makassar tahun ajaran 2015/2016 berjumlahkan 23 orang dan sampelnya dipilih secara acak dengan pengambilan kelas secara utuh, namun setelah diberikan tes awal berupa lembar kerja fisika kepada peserta didik maka diketahui bahwa hanya 5 peserta didik yang memiliki kemampuan awal dalam merencanakan penyelidikan fisika sedangkan 18 peserta didik lainnya tidak memiliki kemampuan merencanakan penyelidikan dalam mengerjakan lembar kerja sehingga hanya 5 peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan merencakan penyelidikan fisika berbasis kearifan lokal yang telah valid untuk digunakan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif. Berdasarkan hasil analisis deskriptif didapatkan bahwa dari kelima peserta didik tersebut, hanya ada satu peserta didik yang memiliki kemampuan merencanakan penyelidikan fisika berbasis kearifan lokal. Kata Kunci:pembelajaran fisika, deskriptif, kearifan lokal
INTERPRETASI MODEL ANOMALI MAGNETIK AREA PANAS BUMI DAERAH X KABUPATEN POLEWALI MANDAR Rajab Rajab; Pariabti Palloan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.513 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2175

Abstract

Research was conducted to determine the characteristics of the distribution of the magnetic anomaly area of geothermal area x Polewali Mandar and body modeling based on the value of magnetic susceptibility anomalies obtained. The total of 133 points measurement range are measured using Precision Proton Magnetometer (PPM) type Geotron G5 and Global Position System (GPS). Data acquisition process is done with the daily correction, correction IGRF, upward continuation and reduction to the pole. Interpretation of the data is done quantitatively and qualitatively, qualitative interpretation is done by analyzing the local anomaly that has been reduction to the poles while the quantitative interpretation is done by analyzing local anomaly that has been reduction to the poles and upward continuation with a height of 50 meters and modeled using Mag2dc. The results of qualitative interpretation, the characteristic distribution of the magnetic field anomalies anomaly varies from low, with a value of -650 nT to -50 nT, anomalies were 50 nT to 250 nT and high anomaly 300 nT to 550 nT. While the results of the quantitative interpretation of modeling slice AA', BB' and CC' shows the structure of the surface rocks are varied, obtained eight body anomalies based on the type of rock that are, calycap, tuffs, breccias, shale, basalt, breccia volcanic quarter, andesite lava and alteration. Rock breccias are fairly uniform, allegedly as rock fluid heated by heating rocks, so some rocks near by alterated up into the reservoir zone. While the tufa rock as rock cap rock (cover) from the hot water discharge. Keywords: geothermal, magnetic anomaly, suceptibilty Telah dilakukan penelitian untuk menentukan karakteristik sebaran anomali magnetik area panas bumi daerah x Kabupaten Polewali Mandar dan memodelkan body anomali berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik yang didapatkan. Sebanyak 133 titik daerah pengukuran diukur dengan menggunakan Proton Precission Magnetometer (PPM) tipe Geotron G5 dan Global Position System (GPS). Proses akuisisi data dilakukan dengan koreksi harian, koreksi IGRF, kontinuasi ke atas dan reduksi ke kutub. Interpretasi data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, interpretasi kualitatif dilakukan dengan menganalisis anomali lokal yang telah direduksi ke kutub sedangkan interpretasi kuantitatif dilakukan dengan menganalisis anomali lokal yang telah direduksi ke kutub dan kontinuasi ke atas dengan ketinggian 50 meter dan dimodelkan dengan menggunakan Mag2dc. Hasil interpretasi kualitatif, karakteristik sebaran anomali medan magnetik bervariasi mulai dari anomali rendah, dengan nilai -650 nT sampai -50 nT, anomali sedang 50 nT sampai 250 nT dan anomali tinggi 300 nT sampai 550 nT. Sedangkan hasil interpretasi kuantitatif pemodelan sayatan AA’, BB’ dan CC’ menunjukkan struktur batuan permukaan yang bervariasi, diperoleh delapan body anomali berdasarkan jenis batuan yaitu, caly cap (tanah liat), tufa, breksi vulkanik, shale (serpihan), basalt, breksi vulkanik kuarter, lava andesit dan alterasi. Batuan breksi vulkanik tersebut cukup seragam, diduga sebagai batuan fluida yang terpanaskan oleh batuan pemanas, sehingga beberapa batuan di dekatnya teralterasi hingga menjadi zona reservoir. Sedangkan batuan tufa sebagai batuan cap rock (penutup) dari tempat keluarnya air panas. Kata Kunci:anomali magnetik, panas bumi, suseptibilitas
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS LINGKUNGAN DENGAN MEMANFAATKAN KOMPUTER SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ULAWENG Maman Suparman
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.78 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2166

Abstract

This research was development of learning tools by using the 4D model, namely, define, design, development, and dessiminate. Measures taken to see the profile of the environment based physics learning tools that are valid, practical, and effective. Research was focused on the development of instructional media for subject matter of heat and instructional supporting tools (RPP, handout, and LKPD) for students of SMA Negeri I Ulaweng Bone regency. Development model used in this research followed Thiagarajan 4-D model (2008) which consists of steps: define, design, development, and disseminate. Define step include: (1) analysis of initial conditions, (2) analysis of learners, (3) analysis of development needs, (4) analysis of material, and (5) task analysis. Design stage include: (1) media selection, (2) selection of instructional media format, (3) initial design of the first prototype (environment-based physics media, learning supporting tools, and instruments). At the stage of development of the first prototype, the prototype was validated by experts. The results of expert validation were considered for improvement of second prototype. The second prototype subsequently tested to get a third prototype as the final product which was distributed in dessemination stage. Results of this study showed that the percentage of students’ level completeness of understanding for subject on heats was of 90.00%. This value was expected by researcher, thus in terms of learning view; it has been effective in learning at senior high school. Analyzing of the response of students to the environment-based learning media learning obtained that the average percentage for positive statements was of 100.00% which was above the value planned, i.e 78.31%. It indicated that this learning media was effective to use. The final product was an interactively environtment based powerpoint learning media for self-learning and presentations media that were compelled with learning tools for teachers. It concluded that the profile of environment-based learning media that was developed in this study based on attractive appearance, its contents was coherent and systematic and the response of students agree in the category 82% showed their interest in the use of the learning media Keywords: environment, learning media, powerpoint Penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan model 4D yaitu, define, design, development, and dessiminate. Tindakan dilakukan untuk melihat gambaran profil pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis lingkungan yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian pengembangan ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis lingkungan pada materi kalor dan perangkat pendukung pembelajaran (RPP, Buku Peserta didik, dan LKPD) untuk peserta didik di SMA Negeri I Ulaweng Kabupaten Bone. Model Pengembangan yang digunakan mengaju pada model 4-D Thiagarajan (2008) yang terdiri dari tahapan pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Tahap pendefenisian mencakup: (1) analisis kondisi awal, (2) analisis peserta didik, (3) analisis kebutuhan pengembangan, (4) analisis materi, dan (5) analisis tugas. Tahapan perancangan mencakup: (1) pemilihan media, (2) pemilihan format media pembelajaran, (3) desain awal prototipe I (media pembelajaran berbasis lingkungan, perangkat pendukung pembelajaran, dan instrumen). Pada tahapan pengembangan prototipe I divalidasi oleh ahli. Hasil validasi ahli digunakan sebagai masukan untuk perbaikan prototipe II, selanjutnya prototipe II diujicobakan untuk mendapatkan prototipe III sebagai produk akhir yang disebar dalam tahap dessiminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tingkat ketuntasan peserta didik memahami materi kalor adalah 90,00 %. Nilai ini telah sesuai yang diharapkan peneliti, dengan demikian dari hasil segi belajar sudah efektif dalam pembelajaran di SMA. Analisis respon peserta didik terhadap pembelajaran fisika dengan media pembelajaran berbasis lingkungan diperoleh persentase rata-rata untuk pernyataan positif 100,00% yang berada di atas yang direncanakan yakni 78,31 % menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran efektif digunakan. Produk akhir adalah sebuah powerpoint berbasis lingkungan yang merupakan pembelajaran interaktif sebagai pembelajaran mandiri dan media presentasi yang dilengkapi dengan perangkat pembelajaran untuk guru sehingga disimpulkan bahwa profil pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis lingkungan yang dikembangkan memiliki tampilan menarik, fasilitasnya berupa materi yang runtut dan sistematis serta respon peserta didik setuju berada pada kategori 82% menyatakan ketertarikan terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis lingkungan. Kata Kunci:lingkungan, media pembelajaran, powerpoint
STUDI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA MENURUT LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA PADA PESERTA DIDIK XI IPA SMA NEGERI 1 BARAKA KABUPATEN ENREKANG Muhammad Sugiarto; Ahmad Yani; Bunga Dara Amin
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.435 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2171

Abstract

This research is a descriptive research that aims to obtain a description / level of ability on solving physics’ questions by Problem Solving of Polya steps. The population and the sample in this research were students of class XI IPA SMAN 1 Baraka Enrekang year 2015/2016 year that consist of 101 people. Instruments that used in this research is test of ability on solving physics’ questions by Problem Solving of Polya steps which have valid and reliable to use. Descriptive analysis shows that score of abilty on solving physics’ question by Problem Solving of Polya steps overall in the middle category by percentage of 44,70% and the score of abilitiy on solving physics’ questions by Problem Solving of Polya steps on each sub-indicators obtain indicator, " Understanding the problem " were in the very high category by percentage of 44,56%, the indicator " Devising a plan " were in the middle categories by percentage of 35,64%, and indicators " Carrying out the plan " were in the low category by percentage of 46,53%. Keywords: problem solving of Polya, reliable, descriptive Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran/tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika menurut langkah pemecahan masalah Polya. Adapun populasi dan sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Baraka Kabupaten Enrekang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 101 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika menurut langkah pemecahan masalah Polya yang telah valid dan reliabel untuk digunakan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan skor kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika menurut langkah pemecahan masalah Polya secara keseluruhan berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 44,70% dan skor kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika menurut langkah pemecahan masalah Polya, pada setiap sub indikator diperoleh untuk indikator “memahami masalah” berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 44,56%, indikator “membuat rencana” berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 35,64%, dan indikator “melaksanakan rencana” berada pada kategori rendah dengan persentase sebesar 46,53%. Kata Kunci:pemecahan masalah Polya, reliabel, deskriptif
PENGARUH PENDEKATAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 5 BULUKUMBA Andi Auliyah Warsyidah; Muhammad Arsyad
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.672 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2167

Abstract

The study aimed at (1) describing the abstract thinking ability of students taught by employing inductive approach, (2) describing the mastery of physics concept of students taught by employing conventional approach, (3) gaining information on the mastery of physics concept of students taught by employing inductive approach, (4) obtaining information on the mastery of physics concept of students taught by employing conventional approach, (5) analyzing whether abstract thinking ability of students taught by employing inductive approach is higher than the one taught by employing conventional approach, and (6) analyzing whether the mastery of physics concept of student taught by employing inductive approach is higher than the ones taught by employing conventional approach.The study employed experiment research with posttest-only-control-group design. The population of the study was all six classes of slass VII at SMPN 5 Bulukumba, consisted of 140 students. The sample was selected randomly and obtained class VII4 as the experiment class taught by employing inductive approach and class VII2 as the control class by employing conventional approach with each class consisted of 22 students.The result of the study revealed that (1) the abstract thinking ability of students in learning Physics taught by employing inductive approach was in fair category with the mean score 13,82, (2) the mastery of Physics concept of students in learning Physiscs taught by employing conventional approach was in fair category with the mean score 11,55, (3) the mastery of Physics concept of students taught by employing inductive approach was in the mean score 22,59, (4) the mastery of Physics concept of students taught by employing conventional approach was in far category with the mean score 16,68, (5) the abstract thinking ability of students in class VII at SMPN 5 Bulukumba taught by employing inductive approach is higher than the ones taught by employing conventional approach, and (6) the mastery of physics concept of students in class VII at SMPN 5 Bulukumba taught by employing inductive approach is higher than the ones taught by employing conventional approach. Keywords: inductive approach, abstract thinking ability, mastery of physics concept Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir abstrak peserta didik yang diajar dengan pendekatan induktif, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir abstrak peserta didik yang diajar dengan pendekatan ilmiah, (3) mendeskripsikan penguasaan konsep fisika peserta didik yang diajar dengan pendekatan induktif, (4) mendeskripsikan penguasaan konsep fisika peserta didik yang diajar dengan pendekatan ilmiah, (5) menganalisis guna menentukan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir abstrak lebih tinggi, dan (6) menganalisis guna menentukan peserta didik yang memiliki penguasaan konsep fisika lebih tinggi. Jenis penelitian adalah penelitan eksperimen dengan posttest only control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diajar dengan pendekatan induktif dan kelas kontrol dengan pendekatan ilmiah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 Bulukumba, terdiri dari enam kelas dengan jumlah keseluruhan peserta didik 140 orang, sedangkan sampel diambil dengan teknik pengacakan kelas sehingga terpilih Kelas VII4 sebagai kelas eksperimen dan Kelas VII2 sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 22 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir abstrak peserta didik dalam pembelajaran fisika melalui pendekatan induktif berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 13,82, (2) kemampuan berpikir abstrak peserta didik dalam pembelajaran fisika melalui pendekatan ilmiah berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 11,55, (3) penguasaan konsep fisika peserta didik melalui pendekatan induktif berada pada kategori dengan skor rata-rata 22,59, (4) penguasaan konsep fisika peserta didik melalui pendekatan ilmiah berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 16,68, (5) kemampuan berpikir abstrak peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 Bulukumba dengan pendekatan induktif lebih tinggi daripada peserta didik yang diajar dengan pendekatan ilmiah, dan (6) penguasaan konsep fisika peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 Bulukumba dengan pendekatan induktif lebih tinggi daripada yang diajar dengan pendekatan ilmiah. Kata Kunci:Pendekatan induktif, kemampuan berpikir abstrak, dan penguasaan konsep fisika
EKSTRAKSI NANOPERAK (Ag) DARI BAHAN DASAR PERAK NITRAT (AgNO3) MENGGUNAKAN DAUN KETAPANG (TERMINALIA KATAPPA) Hidawati, Hidawati; Junaedi, Subaer
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.552 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2173

Abstract

This study reviews how much silver (Ag) resulting from the extraction of silver nitrate (AgNO3) using ketapan leaf (Terminalia catappa). The purpose of this research is to study the crystal structure and morphology nanosilver with various compositions extract from silver nitrate (AgNO3). Silver nitrate was extracted by using ketapan leaves, which ketapan leaves firstly washed and then cut to resemble tea powder, after that, the ketapan powder was added with 100 ml of distilled water and 1 g AgNO3. For samples 1 (S1) and sampel 2 (S2) the ketapan leaf powder was boiled in 100 ml distilled water. The results of this study showed that the samples S1 produce 78.5% nanosilver, sample S2 produce 85,2% nanosilver, and sample S3 produce 100% nanosilver. The crystal structure of the resulting sample was analyzed with XRD while the morphology was analyzed with SEM. The XRD and SEM result showed that the structure of the crystal was in crystal phase and the morphology of the sample was flat-shaped with crystal size was of 14.00 nm, 10.54 nm, and 10.53 nm. Keywords: extraction, nanosilver, terminalia katappa Penelitian ini mengkaji tentang seberapa besar perak (Ag) yang dihasilkan dari ekstraksi perak nitrat (AgNO3) dengan menggunakan daun ketapang (terminalia catappa). Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari struktur kristal dan morfologi nanoperak dengan komposisi yang berbeda-beda berbahan dasar perak nitrat (AgNO3). Perak Nitrat diekstraksi dengan menggunakan daun ketapang, dimana daun ketapang terlebih dahulu dicuci kemudian digunting hingga menyerupai serbuk teh, setelah itu sarbuk daun ketapang diberikan aquades sebanyak 100 ml dan AgNO3 sebanyak 1 gr, untuk sampel 1 dan 2 serbuk daun ketapang direbus dengan menggunakan aquades sebanyak 100ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk sampel S1 menghasilkan 78,5% sampel S2 85,2% dan sampel S3 100%. Struktur kristal sampel yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan XRD sedangkan morfologi nanoperak dianalisis dengan menggunakan SEM. Hasil XRD dan SEM menunjukkan bahwa struktur kristal sampel membentuk fase kristal dengan morfologi sampel berbentuk pipih dengan ukuran kristal 14,00 nm, 10,54 nm, dan 10.53 nm. Kata Kunci:daun ketapang, ekstraksi, nanoperak
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MINAT BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 26 MAKASSAR Nardin, Nardin; Tawil, Muhammad
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.634 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2164

Abstract

The study almed at (1) desribling the students? learning interst on Physics taught by employing problem-based learning model, (2) desribling the mastery of Physics concept taught by employing problem-based learning model, (3) desribling the mastery of Physics concept taught by employing discovery learning model, (4) desribling the mastery of Physics concept taught by employing discovery learning model, (5) analyzing the students? learning interest on Physics taught by employing problem-based learning model and the one with discovering learning model, (6) analyzing the mastery of Physics concept taught by employing problem-based learning model and the one with discovery learning model. The study employed experiment research with posttest only control design. The population of the study was all class VII students at SMPN 26 Makassar consisted of nine class with the total 270 students. The samples were two classes, class VII4 as the experiment class taught by employing problem based learning model and class VII5 as the control class taughtby employing conventional learning model with 29 students in each class, obtained by employing random sampling technique. The results of the study reveal that (1) the students? learning interest on Physics taught by employing problem based learning model with the indicators of favorite, interest, attention, and involvement is in high category, (2) the students? learning interest on hysics taught by employing discovey learning model with the indicators of favorite, interest, attention, and involvement is in low score, (3) the mastery of Physics concept of syudents taught by employing problem based learning model is in very high category, (4) the mastery of Physics concept of syudents taught by employing discovery learning model is in very high category, (5) the students? learning interest on hysics taught by employing problem based learning is higher than the one taught by employing discovery learning model, and (6) the mastery of Physics concept of syudents taught by employing problem based learning model is higher than the one taught by employing discovery learning model. Keywords: discovery learning, interest, learning outcomes Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan minat belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah, (2) mendeskripsikan penguasaan konsep fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah, (3) mendeskripsikan minat belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning, (4) mendeskripsikan penguasaan konsep fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning, (5) menganalisis minat belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning, (6) menganalisis penguasaan konsep fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitan eksperimen dengan desain posttest only control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran discovery learning. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 26 Makassar terdiri dari sembilan kelas dengan jumlah keseluruhan peserta didik 270 orang, sedangkan sampel diambil dengan teknik pengacakan kelas sehingga terpilih Kelas VII4 sebagai kelas eksperimen dan Kelas VII5 sebagai kelas kontrol dengan jumlah sampel masing-masing 29 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar fisika yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada peserta didik dengan indikator kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan berada pada skor tinggi, (2) minat belajar fisika yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning peserta didik dengan indikator kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan berada pada skor rendah , (3) penguasaan konsep fisika yang diajar melalui model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori sangat tinggi, (4) penguasaan konsep fisika yang diajar melalui pembelajaran model discovery learning peserta diidk berada pada kategori tinggi, (5) minat belajar peserta didik dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning dan, (6) penguasaan konsep fisika peserta didik dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran discovery learning. Kata Kunci: hasil belajar, minat, pembelajaran berbasis masalah
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN SISTEM TATA SURYA PADA SMP NEGERI 4 BAREBBO Ridwan, Ridwan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.329 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2169

Abstract

This study aims to (1) determine the process of developing problem based learning tools for material of solar system learning animation in science subjects in classes of IX C SMP Negeri 4 Barebbo, (2) determine the effectiveness of problem-based learning using animation media for studying solar system in science subjects in Class IX C SMP Negeri 4 Barebbo, (3) determine the validity and reliability of the problem based learning tool for solar system material in science subjects Class IX C SMP Negeri 4 Barebbo, and (4) knowing that the students? results of studying after using problem based learning media animation could enhance creative thinking of students on science subjects at Class IX C SMP Negeri 4 Barebbo. Type of research that was chosen in this research was modified research and development by using animation media on the subject of solar system. Based on the the results of the study, it was showed that the problem based learning tool by using animated media on solar system that was developed for the Solar System subject material could be said to meet the eligibility criteria. This research also concludes that the animation media could be used to construct students' knowledge. Keywords: animation, problem based learning tool, solar system Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui proses pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah pada materi animasi pembelajaran sistem tata surya pada mata pelajaran IPA di Kelas IX C SMP Negeri 4 Barebbo, (2) mengetahui efektifitas pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan media animasi dapat mengefektifkan pembelajaran sistem tata surya pada mata pelajaran IPA di Kelas IX C SMP Negeri 4 Barebbo, (3) mengetahui tingkat validitas dan realibilitas perangkat pembelajaran sistem tata surya berbasis masalah pada mata pelajaran IPA Kelas IX C SMP Negeri 4 Barebbo, (4) mengetahui hasil belajar sistem tata surya berbasis masalah dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan berfikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IX C SMP Negeri 4 Barebbo. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dengan menggunakan media animasi tata surya. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan penggunaan media animasi tata surya yang dikembangkan pada materi sistem Tata Surya dapat dikatakan telah memenuhi kriteria kelayakan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa media animasi ini dapat dijadikan sarana untuk membangun konstruksi pengetahuan siswa. Kata Kunci: animasi, perangkat pembelajaran berbasis masalah, sistem tata surya

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 2 (2023): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 19, No 1 (2023): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 18, No 3 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 18, No 2 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 18, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 17, No 3 (2021): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 17, No 2 (2021): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 17, No 1 (2021): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 16, No 3 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 16, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 16, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 15, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 14, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 14, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 14, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 13, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 12, No 3 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 12, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 11, No 3 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 1 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 10, No 3 (2014): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 10, No 3 (2014) Vol 8, No 3 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 8, No 3 (2012) Vol 8, No 1 (2012) Vol 8, No 1 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 7, No 2 (2011) Vol 7, No 2 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 7, No 1 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 7, No 1 (2011) More Issue