cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Teknik Mesin "TEKNOLOGI"
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI" : 8 Documents clear
Analisis Kekuatan Tarik dan Lentur pada Spesimen Fiber Glass yang Direndam dalam 3 Media Berbeda Ahmad Ahmad; Djuanda Djuanda
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga material komposit dapat mempunyai umur yang panjang. Salah satunya adalah sifat air. Sifat air laut dan air sungai berbeda dalam hal sifat-sifat kimia dan sifat fisika, termasuk konsentrasi antara keduanya. Perbedaan Konsentrasi menyebabkan perbedaan PH air. Adanya perbedaan tersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh perendaman beberapa jenis air terhadap sifat kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit fiber glass. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan penggunaan komposit fiber glass untuk digunakan pada struktur produk yang digunakan di laut maupun di sungai. Selain itu dari penelitian ini akan diperoleh sifat tarik dan lentur fiber glass yang telah direndam dalam beberapa jenis air seperti air laut, air tawar dan air suling sebagai acuan dalam penggunaannya baik di laut maupun di sungai.Dari penelitian ini diperoleh bahwa penurunan kekuatan tarik dan lentur specimen yang direndam dalam air laut mempunyai prosentase yang lebih besar dibanding yang direndam dalam air tawar atau sungai dan air suling. Prosentase penurunan kekuatan tarik mencapai 19.81% sedangkan penurunan kekuatan lentur mencapai 16.83 sedangkan perendaman air tawar dan suling prosentasenya dibawah perendaman air laut.
Analisis Kekuatan Tarik Baja ST42 dengan Variasi Pendinginan Pasca Pengelasan Muhammad Irwan; Syaiful -
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang konstruksi terus berkembang terutama dalam perancangan dan desain produk. Salah satu konstruksi rancangan yang sering dijumpai adalah kostruksi baja. Baja St 42 tergolong baja karbon rendah, dimana baja karbon rendah merupakan jenis baja yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi dalam berbagai bidang industri sebagai rangka konstruksi. Jenis perlakuan pasca pengelasan yang tepat sangat dibutuhkan agar sambungan las yang dihasilkan dapat maksimal. Standar spesimen uji tarik menggunakan ASTM E8 – 13a, Dari hasil pengujian kekuatan tarik baja setelah dilakukan perlakuan pendinginan setelah pengelasan dapat disimpulkan bahwa kekuatan tarik terbesar didapatkan pada sepesimen dengan perlakuan dengan udara pasca pengelasan dengan nilai kekuatan tarik 347,80 N/mm2 , kemudian spesimen dengan perlakuan pendinginan dengan media oli bekas pasca pengelasan menunjukkan nilai kekuatan tarik 329,07 N/mm2 dan hasil kekuatan tarik dengan nilai yang paling rendah didapatkan pada spesimen dengan perlakuan pendinginan dengan media air laut pasca pengelasan menunjukan nilai kekuatan tarik 310,400 N/mm2 .
Analisis Perbandingan COP Refrigerator Menggunakan Refrigeran R134a dan Gas Butane Muhsin Z; Sudarmanto Jayanegara; Muhammad Ashar Hasmir
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan anlisis kerja Refrigerator atau COP dengan menggunakan R-134a dan Gas Butane. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimental. Jenis refrigeran yang digunakan adalah R-134a dan Gas butane. Kemudian diuji dengan menggunakan mesin Refrigerator. Data dikumpulkan dengan menggunakan Thermokopel Type-k dan Preasure gauge. Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Pengujian data menggunakan Gas butan dilakukan sebanyak 3 kali dengan tekananpengisian yang berbeda-beda yaitu 3 Psi, 5 Psi, dan 10 Psi. hasil pengujian dan anlisis data menunjukan bahwa Refrigeran R-134a memiliki COP 4,98, sedangkan, Gas Butane dengan 3 tekanan pengisian yang berbeda memiliki COP 5,36 untuk 3 Psi 7,94 untuk 5 Psi dan 7,75 untuk 10 Psi. Oleh sebab itu, maka berdasarkan dari hasil peneltian. Yang telah dilakukan bahwa R-134a masih memiliki nilai prestasi kerja atau COP lebih baik dibandingkan dengan Gas Butane.
Studi Tentang Kualitas Udara Pada Ruang Kerja PT. AGI Makassar Ady Rukma; Hamzah Nur; Nurlaela Latief
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koondisi kualitas udara pada ruang kerja karyawan PT. Aneka Gas Industri Makassar. Penelitian ini berbentuk survey deskriptif dengan desain studi kasus yang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian deskriptif untuk menggambarkan obyek penelitian dalam keseluruhan tingkah laku yang kaitanya dengan variabel penelitian. Penelitian ini berlangsung di PT. Aneka Gas Industri (AGI) di jalan sultan Alauddin Makassar dan pengambilan data dilaksanakan di ruang kerja karyawan perusahaan tersebut. Dalam Pengambilan data subyek penelitiannya ialah PT. Aneka Gas Industri (AGI) Makassar sedangkan obyek penelitiannya ialah kualitas udara pada ruang kerja karyawan dan sumber datanya adalah kontaminan udara dan lingkungan fisik (mikriklimat) dan sistem ventilasi yang digunakan pada ruang kerja. Lokasi sampel dilaksanakan di tiga titik (lokasi) pada ruang kerja bagian produksi dalam kawasan.Hasil Penelitan didapatkan bahwa masing-masing lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 3 memiliki nilai kontaminan udara ialah untuk Co2 sebesar 74,5 ppm, 68,74 ppm, 23,66 ppm, untuk CO sebesar 1,25 mg/m³, 1,21 mg/m³, 1,04 mg/m³ , untuk O₃ sebesar 0.019 mg/m³, 0.017 mg/m³ , 0.02 mg/m³ , untuk O₂ sebesar 19,98 %, 19,92 %, 20,02 %, untuk partikel sebesar 1,12 mg/m³ ,1,47 mg/m³ , 1,59 mg/m³ sedangkan lingkungan fisik(mikroklimat) ialah untuk kecepatan udara sebesar 0,12 m/s, 0,15 m/s, 0,14 m/s, untuk suhu kering sebesar 27,6 °C, 29,0 °C, 24,9 °C, untuk suhu basah sebesar 23,5 °C, 23,0 °C, 23,0 °C, untuk kelembapan sebesar 72 %, 77 %, 68 %, untuk ISSB sebesar 24,71 °C, 24,80 °C, 25,91 °C. Dari data yang didapatkan maka kondisi kualitas udara berdasarkan gambaran kontaminan udara, mikroklimat dan sistem ventilasi yang digunakan telah memenuhi persyaratan dan standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (MK3) yang diregulasikan oleh Kementerian Tenaga Kerja, Perindustrian dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Analisis Perbandingan COP Refrigerator Menggunakan Refrigeran R134a dan Gas Butane Muhsin Z.; Sudarmanto Jayanegara; Muhammad Ashar Hasmir
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan anlisis kerja Refrigerator atau COP dengan menggunakan R-134a dan Gas Butane. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian eksperimental. Jenis refrigeran yang digunakan adalah R-134a dan Gas butane. Kemudian diuji dengan menggunakan mesin Refrigerator. Data dikumpulkan dengan menggunakan Thermokopel Type-k dan Preasure gauge. Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Pengujian data menggunakan Gas butan dilakukan sebanyak 3 kali dengan tekananpengisian yang berbeda-beda yaitu 3 Psi, 5 Psi, dan 10 Psi. hasil pengujian dan anlisis data menunjukan bahwa Refrigeran R-134a memiliki COP 4,98, sedangkan, Gas Butane dengan 3 tekanan pengisian yang berbeda memiliki COP 5,36 untuk 3 Psi 7,94 untuk 5 Psi dan 7,75 untuk 10 Psi. Oleh sebab itu, maka berdasarkan dari hasil peneltian. Yang telah dilakukan bahwa R-134a masih memiliki nilai prestasi kerja atau COP lebih baik dibandingkan dengan Gas Butane.
Analisis Performansi Pompa Pemadam DEP-0131-A Dengan Kombinasi Flexim F601 Gunawan -; Puji Saksono; Usdar -
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain, melalui pipa dengan cara memberi energi pada cairan yang dipindahkan. Pompa ini beroperasi sebagai pompa pemadam yang bertugas memadamkan api ketika kebakaran terjadi. Pompa DEP – 0131- A dengan diesel engine sebagai penggerak dan air sungai sebagai fluida yang di pindahkan.Dalam penelitian ini, peneliti mencoba melakukan analisis tentang performansi pompa yang dibandingkan dengan standar NFPA dan data pabrik. Peneliti melakukan observasi lapangan melalui pengetesan performansi dari debit airan dengan mengambil tekanan pada keluaran pompa. Kali ini umur pompa sebagai variabel bebas, performansi pompa sebagai variabel terikat dan control valve serta putaran engine yang dianggap konstan sebagai variabel control. Hasil performansi pompa dibandingkan dengan kebutuhan air di masing-masing platform, performansi pompa saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan air perusahaan dimana hasil performansi pom pa pada head 110 meter adalah 452,058m³/h sedangkan kebutuhan SPU sesuai dengan data dari pabrik ada 673 m³/h pada head 110 meter. Pompa DEP 0131-A mempunyai performansi yang rendah dengan standar NFPA 20 yang mengharuskan aliran 1008 m3 /h (150% rated) dan head 71,5 meter (65% rated), sedangkan hasil yang di dapat adalah 678.087 m 3 /h pada head 71.5 meter. Pengerukan secara air lift harus dilakukan untuk mengembalikan laju aliran 673 m3 /h pada tekanan 11 bar.
Perbedaan Ketangguhan Komposit Berbahan Dasar Serat Kelapa Sawit Badaruddin Anwar; Samnur -; Siti Hartini
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan ketangguhan komposit berbahan dasar serat kelapa sawit. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 10 spesimen, 10 sampel komposit berbahan dasar serat kelapa sawit dengan takikan V dan U dengan takikan V dan U. Hasil dari penelitian ini berupa nilai rata-rata harga impak dengan menggunakan metode charpy yaitu 0,108 J dan 0,114 J untuk komposit berbahan dasar serat kelapa sawit variasi takikan V dan U dan 0,102 J. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil pengujian impak terdapat perbedaan ketangguhan antara spesimen yang menggunakan takikan V dan takikan U yang mempunyai berserat.
Modifikasi Volume Ruang Bakar Kompor Briket Batubara Tipe Pendek Untuk Rumah Tangga Nurlaela Latief; Djuanda -; Icu Sugiarto; Muh. Wahyu Eka Hasti
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modifikasi volume ruang bakar kompor briket batubara tipe pendek untuk rumah tangga bertujuan untuk meningkatkan unjuk kerja kompor briket batubara yang ada dimasyarakat. Metode pengujian dilakukan pada dua jenis kompor yaitu kompor briket batubara pembanding dan kompor briket batubara hasil modifikasi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, kompor briket batubara hasil modifikasi lebih unggul dibandingkan kompor sebelum modifikasi dilihat dari sistem penyalaan awal yang lebih konstan, yaitu 5 menit, proses memasak berlangsung dengan cepat (1,5 liter air) dalam waktu 5 menit dan volume air yang dapat dipanaskan 19,5 liter untuk hasil berikutnya. Sedangkan kompor batubara sebelum dimodifikasi penyalaan awal lebih cepat, yaitu 4-7 menit, proses masak (1,5 liter air) dalam waktu 5-7 menit akan tetapi waktu yang dibutuhkan tidak konstan. dan volume air yang dapat dipanaskan 9 liter untuk 19 biji briket Disamping itu kompor nasil modifikasi memiliki diameter ruang bakar yang lebih besar sehingga dapat menggunakan briket yang lebih banyak dan waktu untuk menghabiskan briket pada proses memasak lebih lama dibandingkan dengan kompor sebelum modifikasi yamg lebih kecil sehimgga daya tampung briket lebih sedikit. Kelebihan lain dari kompor hasil modifikasi adalah dari desain lubang pengarah unggun (penutup emizi) yang lebih baik karena diperbesar yang berpengaruh terhadap kecepatan penyalaan dan proses memasak serta menjaga emizi zat terbang yang berlebihan dibandingkan dengan kompor sebelum modifikasi yang memiliki lubang pengarah unggun lebih kecil sehingga proses penyalaan awal dan memasak tidak konstan dan emizi (asap) yang dihasilkan lebih banyak dengan demikian kompor briket batubara hasil modifikasi lebih efisien dan tidak beresiko untuk rumah tangga.

Page 1 of 1 | Total Record : 8