cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Cakrawala Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 24428620     DOI : -
Core Subject : Education,
Cakrawala Pendidikan (CP) merupakan jurnal ilmiah kependidikan. Jurnal ini menerbitkan berbagai artikel tentang kajian ilmiah dan hasil penelitian pendidikan baik dalam pengertian luas (pendidikan secara umum) maupun khusus (menunjuk pada bidang-bidang studi tertentu). Pemuatan suatu artikel diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep keilmuan dan aplikasinya atau pada pemahaman pendidikan di Indonesia. Jurnal CP terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu edisi Februari, Juni, dan November, diterbitkan oleh LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2" : 15 Documents clear
Fairy Story Integration for Meaningful Classroom Muhammad Nur Wangid; Ali Mustadi; Agnestasia Ramadhani Putri
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.905 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.19516

Abstract

Abstract: The National Indonesian Ministry of Education expresses the importance of educating friendliness by stating it in a Master Plan of National Character Development for 2010-2015. However the success of character education needs a meaningful classroom situation. Unfortunately, teaching materials to create meaningful classroom situation that enhances friendliness character is still  rare. Sainsmatika fairytale books are science and mathematic’s teaching material which was developed with the wisdom of fairytale, which is attractive to integrate friendliness value. The study aimed to investigate the effectiveness of sainsmatika fairytale books as a means of integrating friendliness  into teaching materials for fourth-grade students in Indonesia. A pretest-posttest control-group experimental design was used in this study to investigate the product effectiveness. This study involved 80 fourth-grade students at one of the districts in Indonesia. The experimental group was taught using sainsmatika fairytale books containing one of the character values in character education, i.e., friendliness. The quantitative data were collected through observation on student activity. The data were then analyzed using statistical methods to calculate the values and determine the frequency as well as the mean of pretest and posttest scores in both control and experimental groups. Through one way ANOVA statistical analysis, it was found that the use of sainsmatika fairytale books is significantly effective to enhance the student friendliness.Kata Kunci: fairy stories, sainsmatika, friendliness character Integrasi Cerita Dongeng untuk Pembelajaran BermaknaAbstrak: Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia mengekspresikan pentingnya mengajarkan karakter bersahabat dengan memasukkannya ke dalam Master Plan Pengembangan Karakter Nasional 2010-2015. Keberhasilan pendidikan karakter mebutuhkan situasi pembelajaran yang bermakna. Bahan ajar untuk menciptakan situasi pembelajaran bermakna yang dapat meningkatkan karakter bersahabat masih kurang. Buku dongeng sainsmatika adalah bahan ajar sains dan matematika yang dikembangkan dengan pendekatan kearifan dongeng yang menarik untuk diintegrasikan dengan nilai karakter bersahabat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui keefektifan buku dongeng sainsmatika sebagai bahan ajar terhadap karakter bersahabat siswa.  Penelitian menggunakan pendekatan experimental pretest-posttest control-group design. Sebanyak 80 siswa kelas 4 sekolah dasar di salah satu provinsi di Indonesia dilibatkan dalam penelitian ini. Setiap kelas eksperimen belajar menggunakan buku dongeng sainsmatika. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan dianalisis dengan teknik statistik anova untuk menghitung frekuensi dan rata-rata hitung pretes dan postes baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan buku dongeng sainsmatika mampu meningkatkan karakter bersahabat siswa secara signifikan.Keywords: dongeng, sainsmatika, karakter bersahabat 
The Development of a Web-Based Learning to Improve of a Creative Writing Ability of PGSD Students Atikah Mumpuni; Laelia Nurpratiwiningsih
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1558.065 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.20009

Abstract

Abstract: This research was aimed to develop a feasible and effective web-based learning in improving a creative writing ability for PGSD students. This was a research and development (RD) study developed by Borg Gall. Data was gathered from assessment of material experts, student questionnaire and a creative writing ability test. The developmnet of a web-based learning was conducted by developing learning equipment that cover syllabus, class event unit (SAP), web-based learning media and a creative writing assessment. The research results showed that learning equipments developed were feasible and effective to be used in a learning process. That feasibility was seen from material expert assessment and students’ response with a samegood assessment. Meanwhile, the effectiveness of a web-based learning in improving a creative writing ability was based on the improvement and average difference of student creative writing ability that is significant after treatment. Keywords: learning development,Web-Based Learning, creative writing, PGSD Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kreatif Mahasiswa PGSD Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan pembelajaran berbasis web yang layak dan efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif mahasiswa PGSD. Metode penelitian ini adalah  Research and Development (RD) yang dikembangkan Borg and Gall. Data dikumpulkan dari penilaian ahli materi, angket mahasiswa, dan tes kemampuan menulis kreatif. Pengembangan pembelajaran berbasis web dilakukan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, satuan acara perkuliahan, media pembelajaran berbasis web, dan penilaian menulis kreatif. Teknik pengumpulan data dilakukan lewat angket untuk validasi produk dan tes untuk uji coba di lapangan, sedang teknik analisis data dilakukan lewat teknik statistik deskriptif dan t-tes untuk uji beda mean lewat bantuan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Kelayakan tersebut dilihat dari penilaian ahli materi dan respon mahasiswa yang sama-sama menilai baik. Sementara itu, keefektifan pembelajaran berbasis web dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif didasarkan adanya peningkatan dan perbedaan rata-rata kemampuan menulis kreatif mahasiswa yang signifikan setelah perlakuan. Kata kunci: pengembangan pembelajaran, pembelajaran berbasis web, menulis kreatif, PGSD
The Developing of Creative Thinking Skills Test Based on Modern Test Theory in Physics of Senior High Schools Edi Istiyono; Wipsar Brams Dwandaru; Farida Rahayu
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.371 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.19233

Abstract

Abstract: In general, a test was developed based on classical test theory which had many weaknesses, therefore the test in this research was developed based on modern test theory (Item Response Theory). This study aimed to develop a Creative Thinking Skills test on physics lessons for Class X High School (PhysCreTHOTS) that eligible to be used based on modern test theory. This research was a development research using 4D model which involving 300 students of Class X High School in Gunung Kidul District of DIY. The scoring of test items using four categories of politomus scales and Partial Credit Model (PCM) techniques. The characteristics of the test consist of item match, reliability, difficulty level of item, information function and Standard Error of Measurement (SEM). The results showed that the instrument's reliability was 0.72. The entire test instrument is considered fit with PCM, with an INFIT MNSQ range of 0.93 to 1.10. The difficulty index of 63 items ranges from -1.06 to 1.04. Based on the information function and SEM it is known that the test instrument corresponds to the learner with a score of -1.8 to 3.0. The entire test is considered feasible to be used to measure Creative Thinking Skills in Physics lessons for high school X grade students.Keyword: creative thinking skills, partial credit model, polytomus, physics Pengembangan Tes Creative Thinking Skills Fisika SMA (Physcrethots)  Berdasarkan Teori Tes ModernAbstrak: Pada umumnya tes dikembangkan berdasarkan teori tes klasik yang banyak kelemahannya, maka tes yang dikembangkan ini dilakukan berdasarkan teori tes modern (Item Rseponse Theory). Penelitian bertujuan untuk mengembangkan tes Creative Thinking Skills fisika Kelas X SMA (PhysCreTHOTS)  yang layak digunakan berdasarkan teori tes modern. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model 4D yang melibatkan 300 peserta didik Kelas X SMA di Kabupaten Gunung Kidul DIY. Penskoran item tes menggunakan skala politomus empat kategori dan menggunakan teknik Partial Credit Model (PCM). Karakteristik tes terdiri atas kecocokan item, reliabilitas, tingkat kesukaran item dan fungsi informasi dan Standard Error of Measurement (SEM). Hasil penelitian menyatakan bahwa realiabilitas instrumen sebesar 0,72. Keseluruhan instrumen tes dinyatakan fit dengan PCM, dengan rentang INFIT MNSQ 0,93 sampai 1,10. Indeks kesukaran 63 item (difficulty) antara -1,06 sampai 1,04. Berdasarkan fungsi informasi dan SEM diketahui bahwa instrumen tes sesuai dengan peserta didik berkemampuan dari -1,8 sampai 3,0. Keseluruhan tes dinyatakan layak digunakan untuk mengukur Creative Thinking Skills Fisika peserta didik kelas X SMA.Kata kunci : creative thinking skills, partial credit model, politomus, fisika
The Effectiveness of Communication Learning Activities Based on Tradisional Game Toward the Cognitive Process Dimension I Wayan Widiana; I nyoman Jampel; I Gusti Ayu Priyanitha Prawini
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.692 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.14091

Abstract

Abstract:This paper aims to describe the effectiveness of traditional games in improving the cognitive processes of students through communicating activities.This research motivated by the activities of students in the learning process that tend to be passive, so that can have an impact for the the cognitive processes of students.The data that collected in this study is the cognitive process data of IV grade students which is taken by using the essay test which amounted to 17 items According to the basic competencies on the theme of my residence subthema 2 and subtheme 3. The hypothesis was tested by using inferential statistic t test. The results showed that there were significant differences in cognitive processes between groups of students who were educated with learning activities communicating based on traditional games and students taught by conventional learning (t count = 7.50 t table = 2,00).This research has a positive impact to the cognitive processes of students through learning activities to communicate the form of traditional games.Keywords: activities, communication learning,traditional game Efektivitas Aktivitas Pembelajaran Mengomunikasikan Berbasis Permainan Tradisional Terhadap Dimensi Proses KognitifAbstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan keefektifan permainan tradisional dalam meningkatkan proses kognitif siswa melalui aktivitas mengomunikasikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang cenderung pasif sehingga berdampak pada proses kognitif siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data proses kognitif siswa kelas IV yang diambil dengan menggunakan tes essay yang berjumlah 17 butir sesuai dengan kompetensi dasar pada tema tempat tinggalku subtema 2 dan subtema 3. Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik inferensial uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mengomunikasikan berbasis permainan tradisional dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (thitung=7,50 ttabel=2,00). Penelitian ini berpengaruh positif terhadap proses kognitif siswa melalui aktivitas pembelajaran mengomunikasikan berbasis permainan tradisional.Kata Kunci: aktivitas, pembelajaran mengomunikasikan, permainan tradisional 
Fostering Critical Thinking Skills Through Argumentative Writing Susana Widyastuti
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.16 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.20157

Abstract

Abstract: The urgency for developing students’ critical thinking (CT) abilities has left English as a Foreign Language (EFL) teachers trying hard to integrate CT into their teaching practices. This study highlights the role of language as a way of thinking, judging and assessing. It seeks to investigate how the elements of CT are displayed in students’ essay so as to reveal the development of their CT skills. The data are in the form of essay written by the fourth semester Indonesian students taking essay writing course. The analysis is based on Stapleton’s   criteria of CT (2001), i.e. claims, kinds  of  reasoning,  the  extent  of   evidence,  recognition  of  opposing  arguments  and  refutation,  and  fallacies. The results show that there are many weak arguments in the essays due to the insufficiency of reasons and evidence. It is highly possible for an essay to have multiple arguments. However, the logical correlations between them are not clearly articulated in the essays and many students fail to show them. Students also lack of refutation skills as they tend to accept a claim from other sources without trying to judge and evaluate it. While most conclusions are in the form of suggestion, they can be made better by clearly showing the position of the writer in relation the arguments posed in the essay. Fallacies are mostly found in the form of generalization and over-simplification. The results are expected to give insights to teachers about how CT skills could be effectively taught and improved in writing classes.Keywords: argumentative writing, critical thinking (CT), English as a Foreign Language (EFL)Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Menulis Argumentatif Abstrak: Pentingnya mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking atau CT) mahasiswa telah membuat para pengajar English as a Foreign Language (EFL) berusaha keras mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis dalam pengajaran mereka. Penelitian ini menggarisbawahi peran bahasa sebagai sarana berpikir, menilai, dan mengevaluasi. Penelitian bertujuan untuk menggali bagaimana elemen-elemen berpikir kritis ditunjukkan dalam teks dan mengkaji perkembangan berpikir kritis dalam teks. Data berbentuk teks essay yang ditulis oleh mahasiswa semester 4 yang mengambil matakuliah Essay Writing. Data dianalisis berdasarkan kriteria Critical Thinking (CT) oleh Stapleton (2001), yaitu argument, reason, evidence, opposition and refutation, conclusion, dan fallacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa argumen sering lemah karena tidak didukung oleh  alasan dan bukti yang cukup. Suatu esai sangatlah mungkin mengandung banyak argumen. Namun demikian, hubungan logis antar argumen tersebut tidak jelas dalam esai dan bahkan banyak mahasiswa gagal menunjukkan hubungan tersebut. Mahasiswa juga lemah dalam hal refutation skill karena mereka cenderung menerima klaim dari sumber lain begitu saja tanpa mencoba mengevaluasi dan mempertanyakannya. Kebanyakan kesimpulan berbentuk saran dan bisa dibuat lebih baik dengan menyatakan dengan jelas posisi penulis dalam menanggapi argumen-argumen yang dikemukakan di awal. Fallacy kebanyakan dalam bentuk generalisasi dan penyederhanaan berlebihan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang bagaimana kelas menulis dapat dirancang secara efektif supaya dapat menumbuhkan baik kemampuan berpikir kritis maupun kemampuan berbahasa.Kata kunci: tulisan argumentatif, berpikir kritis, English as Foreign Language (EFL)
Model of Civic Education Learning Based on The Local Wisdom for Revitalizing Values of Pancasila Bambang Sumardjoko; Muhamad Musyiam
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.731 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.18037

Abstract

Abstract: The objectives of this study are to describe the existing civic education learning, develop the model of civic education learning, and measure the effectiveness of the model of civic education learning based on the local wisdom. This research and development study was carried out in three stages, i.e., preliminary study, development, and model effectiveness test. The data in this study were collected through interview and observation. The results of the research are, first, there are strength, weaknesses, chances, and obstacles in civic education learning. Second, the development of the model of civic education learning based on the local wisdom is presented in the form of the syntax of learning model through the practice of cooperative learning of Problem Based Learning and Value Clarification. Third, the model of civic education learning can be categorized as “effective” based on the criteria of validity, practicality, and effectiveness. The model of civic education learning based on the local wisdom is able to improve the score of character and nation identity by 80% and the mastery learning at least 75%. Keywords: effectiveness of learning model, local wisdom, civics learningModel Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Strategi Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila Abstrak: Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan pemataan pembelajaran PKn yang tengah berlangsung selama ini, pengembangan model pembelajaran PKn, dan efektivitas model pembelajaran PKn berbasis kearifan lokal. Data diperoleh melalui penelitian pengembangan, dimulai dari studi pendahuluan, pengembangan, dan uji efektivitas model. Hasil penelitian sebagai berikut, pertama, dalam pembelajaran PKn terdapat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kedua, pengembangan model pembelajaran PKn berbasis kearifan lokal dikemas dalam sintak model pembelajaran, melalui praktik pembelajaran kooperatif Problem Based Learning dan Value Clarification. Ketiga, model pembelajaran PKn tergolong efektif berdasarkan kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Model pembelajaran PKn berbasis kearifan lokal mampu meningkatkan skor karakter dan jati diri bangsa sebesar 80% serta ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 75%.Kata kunci: efektivitas model pembelajaran, kearifan lokal, pembelajaran PKn
Standarization of Experiential Learning Facilitator in West Sumatera Endang Sepdanius; Anton Komaini; Rini Afriani
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.319 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.19745

Abstract

Abstract: The purpose of this research was to standardize experiential learning (EL) facilitators in outdoor activities in West Sumatera. The result of this research is expected that the EL facilitator is competent with the issuance of professional certificate by the National Agency for Profession Certification (BNSP). This research uses quantitative method with analytic descriptive approachand has been done in two stages. First, Implementation of workshop program for experiential learning facilitators and produce recommendations for workshop participants. Second, conductied a competency test of EL facilitators by the National Agency for Profession Certification (BNSP). The number of respondents was 20 facilitators from 4 providers (n=20). Data were collected using Indonesian national competence standard of tourism sector in the field of outbound / experiential learning facilitator and BNSP test. The data were processed using descriptive statistical analysis technique.  The results of the study showed that 19 participants were declared competent and 1 incompetent participant. The results of the study showed that 19 participants were declared competent and 1 participants declared incompetent by the National Agency for Profession Certification (BNSP). These results indicate that the EL workshop program resulted 19 participants have been declared competent in guiding outdoor activities using experiential learning approach.Keyword: facilitator of experiential learning, standardization, outbound training Standarisasi Pada Fasilitator Experiential Learning di Sumatera Barat Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah melakukan standarisasi pada fasilitator experiential learning (EL) dalam kegiatan outdoor di Sumatera Barat. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan untuk dikeluarkannya sertifikat profesi oleh Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) kepada fasilitator EL karena memenuhi syarat kompetensi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dilakukan dalam dua tahap: (1) melaksanaan program workshop bagi fasilitator EL dan memberikan rekomendasi pada peserta, (2) melakukan uji kompetensi fasilitator EL oleh BNSP. Jumlah responden adalah 20 orang fasilitator dari 4 provider (n=20). Data dikumpulkan menggunakan standar kompetensi kerja nasional Indonesia sektor pariwisata bidang kepemanduan outbound/fasilitator experiential learning dan pelaksanaan test profesi oleh BNSP. Data diolah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 19 fasilitator dinyatakan lulus dan 1 orang dinyatakan tidak lulus oleh BNSP. Hasil ini menunjukan bahwa program workshop EL menghasilkan 19 peserta yang kompeten dalam memandu kegiatan outdoor menggunakan pendekatan experiential learning. Kata Kunci: fasilitator experiential learning, standarisasi, outbound training
Understanding on Strategies of Teaching Mathematical Proof for Undergraduate Students Syamsuri Syamsuri; Indiana Marethi; Anwar Mutaqin
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.065 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.19091

Abstract

Abstract: Many researches revealed that many students have difficulties in constructing proofs. Based on our empirical data, we develop a quadrant model to describe students’ classification of proof result. The quadrant model classifies a students’ proof construction based on the result of mathematical thinking. The aim of this article is to describe a students’ comprehension of proof based on the quadrant model in order to give appropriate suggested learning. The research is an explorative research and was conducted on 26 students majored in mathematics education in public university in Banten province, Indonesia. The main instrument in explorative research was researcher itself. The support instruments are proving-task and interview guides. These instruments were validated from two lecturers in order to guarantee the quality of instruments.Based on the results, some appropriate learning activities should be designed to support the students’ characteristics from each quadrant, i.e: a hermeneutics approach, using the two-column form method, learning using worked-example, or using structural method.Keywords:proof, proving learning, undergraduate, quadrant model Memahami Strategi Pengajaran Pembuktian Matematis di Perguruan TinggiAbstrak: Banyakpeneliti pendidikan matematika menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengonstruksi bukti. Berdasarkan kajian empiris, penulis membangun suatu model kuadran untuk mendeskripsikan kategori konstruksi bukti yang dibangun siswa. Model kuadran tersebut mengklasifikasikan konstruksi bukti berdasarkan cara berpikir matematis saiwa. Adapun tujuan dari artikel ini ialah mendeskripsikan pemahaman siswa dalam mengonstruksi bukti berdasarkan model kuadran serta memberikan saran strategi pembelajarannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang melibatkan 26 mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika pada universitas negeri di Provinsi Banten. Instrumen utama dalam penelitian eksploratif adalah peneliti sendiri. Instrumen pendukungnya ialah tugas pembuktian matematis dan panduan wawancara. Kedua instrumen pendukung tersebut telah divalidasi untuk menjamin kualitas instrumen yang digunakan. Hasil penelitian ini memberikan saran terkait aktivitas pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh pengajar agar sesuai dengan karakteristik berpikir siswa dalam mengonstruksi bukti pada masing-masing kuadran, misalnya : pendekatan heurmenistik, menggunakan metode dua-kolom, pembelajaran worked-example ataupun menggunakan metode terstruktur.Kata Kunci: bukti, pengajaran bukti, mahasiswa, model kuadran
Developing Four Tier Misconception Diagnostic Test About Kinematics Pujayanto Pujayanto; Rini Budiharti; Yohannes Radiyono; Niken Rizky Amalia Nuraini; Hanung Vernanda Putri; Didik Eko Saputro; Egy Adhitama
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.44 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.16491

Abstract

Abstract: This study aimed to develop a valid Four Tier Misconception Diagnostic Test about Kinematics that is intended to describe high school physics teacher’s misconception profile. This research and development study involved high school physics teachers in Surakarta as the research subjects. The research was conducted in the following stages: literature review to prepare initial draft; qualitative test of validity by two experts; a quantitative test of the content validity using the Lawshe formula; an initial field trial (6 subjects); and a main field trial (30 subjects) to explore the reliability of the test using the Cronbach Alpha formula. The result from the try out was subsequently revised to create the final product. A questionnaire was used to collect the data. Both quantitative and qualitative descriptive analyses were performed. The quantitative test results indicated that both the items and instruments meet the criteria of good content validity and high reliability. This research has developed an instrument consisting of 30 items that can be used to describe high school physics teacher’s misconception. Keywords: four tier, diagnostic test, misconception profilePengembangan Tes Diagnostik Miskonsepsi Empat Tahap Tentang Kinematika  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen Tes Diagnostik Miskonsepsi Empat Tahap Tentang Kinematika (TDMET-K) yang dapat mendeskripsikan profil miskonsepsi guru fisika SMA dengan kriteria baik. Penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan dengan guru fisika SMA di Surakarta sebagai subjek penelitian. Tahapan penelitian terdiri atas kajian literatur untuk menyusun draf awal; uji validitas secara kualitatif oleh dua ahli; uji validitas isi secara kuantitatif menggunakan formula Lawshe; uji coba lapangan awal (6 subjek); uji coba lapangan utama (30 subjek) sebagai bahan untuk menguji reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach. Hasil uji menjadi bahan revisi sehingga dihasilkan TDMET-K final. Instrumen pengambilan data yang digunakan berupa angket. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa baik item maupun instrumen memenuhi kriteria validitas isi yang baik dan reliabilitas instrumen termasuk kategori tinggi. Penelitian ini telah berhasil mengembangkan instrumen TDMET-K sebanyak 30 butir yang dapat mendeskripsikan profil miskonsepsi guru fisika SMA dengan kriteria baik.Kata Kunci: empat tahap, tes diagnostik, profil miskonsepsi
Analysis of Student Misconception on Geometry Concepts Using Three-Tier Diagnostic Test Ratna Istiyani; Arif Muchyidin; Hendri Raharjo
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2237.189 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.14493

Abstract

Abstract : This study aims to determine (1) the results of students misconception analysis on mathematics subjects on the concept of geometry fields, (2) know the percentage of students who misconception on the concept of geometry using Three-Tier Test. Data collection testicles include interview guides and Three-Tier Test questions. Data analysis was done descriptively quantitative. The results showed that 24.1% of students mastered the concept, while the remaining 6.2% of students guessed or did not believe in the answers, 22.2% of students did not understand the concept and 47.5% of students experienced misconceptions. Students experiencing the lowest misconception on the subconscious solve the problem of triangle proposition and line segment 36,5% and the highest misconception experienced by the student on subconcept describes symmetry and angle 59,5%. While the sequence of the third category of misconception highest to lowest on the concept of Geometry Field that occurred is as follows: pure misconception (22%), false positive (17.9%), and false negative (7.6%).Keywords: misconception, three-tier test,  false positive, false negative Analisis Miskonsepsi Siswa pada Konsep Geometri Menggunakan Three-Tier Diagnostic TestAbstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil analisis miskonsepsi siswa pada mata pelajaran matematika pada konsep geometri bidang,  dan (2) mengetahui besar persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep geometri bidang menggunakan Three-Tier Test. Subjek penelitian adalah siswa SMA MIPA kelas X sejumlah 43 orang. Insrumen pengumpulan data meliputi pedoman wawancara dan soal Three-Tier Test. Analisis data dilakukan dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24,1% siswa menguasai konsep, sedangkan sisanya 6,2% siswa menebak atau tidak percaya diri atas jawaban, 22,2% siswa tidak paham konsep dan 47,5% siswa mengalami miskonsepsi. Siswa mengalami miskonsepsi terendah pada subkonsep menyelesaikan masalah dalil segitiga dan segmen garis 36,5% dan miskonsepsi tertinggi yang dialami siswa pada subkonsep menjelaskan kesimetrian dan sudut 59,5%. Urutan ketiga kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah pada konsep Geometri Bidang yang terjadi adalah sebagai berikut:miskonsepsi murni (22%), false positive (17,9%), dan false negative  (7,6%).Kata Kunci : miskonsepsi, three-tier test,  false positive, false negative

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 42, No 3 (2023): Cakrawala Pendidikan (October 2023) Vol 42, No 2 (2023): Cakrawala Pendidikan (June 2023) Vol 42, No 1 (2023): Cakrawala Pendidikan (February 2023) Vol 41, No 3 (2022): Cakrawala Pendidikan (October 2022) Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022) Vol 41, No 1 (2022): Cakrawala Pendidikan (February 2022) Vol 40, No 3 (2021): Cakrawala Pendidikan (October 2021) Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021) Vol 40, No 1 (2021): Cakrawala Pendidikan (February 2021) Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020 Vol 39, No 2 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 2, JUNE 2020 Vol 39, No 1 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARY 2020 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 3, OCTOBER 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 2, JUNE 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARY 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2018, TH.XXXVII, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2017, TH.XXXVI, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2017, TH. XXXVI, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2017, TH. XXXVI, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2016, TH. XXXV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2016, TH. XXXV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2016, TH. XXXV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2015, TH. XXXIV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2015, TH. XXXIV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2015, TH. XXXIV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN OKTOBER 2014, TH. XXXIII, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN JUNI 2014, TH. XXXIII, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1 No 3 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN NOVEMBER 2013, TH. XXXII, NO. 3 No 2 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Juni 2013, Th. XXXII, No. 2 No 1 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Februari 2013, Th. XXXII, No. 1 No 3 (2012): Cakrawala Pendidikan edisi November 2012, Th. XXXI, No. 3 No 2 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Juni 2012, Th. XXXI, No. 2 No 1 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2012, Th. XXXI, No. 1 No 3 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI NOVEMBER 2011, Th. XXX, No. 3 No 1 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2011, Th. XXX, No. 1 No 2 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN Mei 2011, Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 3 (2010): Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 No 2 (2010): Cakrawala Pendidikan, Juni 2010, Th. XXIX, No. 2 No 3 (2010): Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 1 (2010): Cakrawala Pendidikan Edisi Februari 2010 No 3 (2009): Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3 No 2 (2009): Cakrawala Pendidikan, Juni 2009, Th. XXVIII, No. 2 No 1 (2009): CAKRAWALA PENDIDIKAN, Februari 2009, Th. XXVIII, No. 1 Vol 2, No 2 (2008): Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2 Vol 1, No 1 (2008): Cakrawala Pendidikan, Februari 2008, Th. XXVII, No. 1 No 3 (2008): Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3 Vol 3, No 3 (2007): Cakrawala Pendidikan, November 2007, Th. XXVI, No. 3 Vol 2, No 2 (2007): Cakrawala Pendidikan, Juni 2007, Th. XXVI, No. 2 Vol 1, No 1 (2007): Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No. 1 No 3 (2006): Cakrawala Pendidikan, November 2006, Th. XXV, No.3 No 2 (2006): Cakrawala Pendidikan, Juni 2006, Th. XXV, No.2 No 1 (2006): Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No.1 No 3 (2005): Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No.3 No 2 (2005): Cakrawala Pendidikan, Juni 2005, Th. XXIV, No.2 No 1 (2005): Cakrawala Pendidikan, Edisi Februari 2005, Th. XXIV, No.1 No 3 (2004): Cakrawala Pendidikan edisi November 2004, Th. XXIII, No.3 No 2 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2004, TH. XXIII, NO. 2 No 1 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2004, TH. XXIII, NO. 1 No 3 (2003): Cakrawala Pendidikan edisi November 2003, Th. XXII, No. 3 No 2 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2003, TH. XXII, NO. 2 No 1 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2003, TH. XXII, NO. 1 No 3 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI NOVEMBER 2002, TH. XXI, NO. 3 No 2 (2002): Cakrawala Pendidikan edisi Juni 2002, Th. XXI, No. 2 No 1 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2002,TH XXI. NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2000,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1982,TH.II CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1981,TH.I CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1981,TH.I More Issue