cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Majalah Ilmiah Pengelolaan Instalasi Nuklir "PIN" yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) - BATAN, menerima dan mempublikasikan naskah berupa hasil penelitian, kajian dan tinjauan ilmiah yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan instalasi nuklir
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014" : 7 Documents clear
EVALUASI PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL (IEBE) Susanto .; Sunardi .; Bening Farawan
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.001 KB)

Abstract

ABSTRAK EVALUASI PENANGANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL (IEBE). Telah dilakukan evaluasi penanganan limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) di IEBE. Penelitian di laboratorium IEBE menghasilkan limbah B3 berupa berupa botol botol bekas, zat kimia tidak terpakai yang berupa cairan, padatan dan serbuk yang dapat membahayakan pekerja, daerah kerja dan lingkungan. Limbah B3 tersebut setiap tahunnya berubah dari segi jumlah, jenis dan potensi bahayanya. Kegiatan evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah penanganannya sudah sesuai dengan peraturan pemerintah dan juga untuk mengetahui jumlah limbah B3 yang dihasilkan selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Metoda yang dilakukan adalah dengan mempelajari peraturan pemerintah, mengamati cara melakukan penanganan yang meliputi reduksi, pengemasan, penyimpanan, pengumpulan dan pengangkutan. Setelah mengadakan pengamatan dilapangan kemudian dibandingkan dengan aturan pemerintah dan selanjutnya dievaluasi. Dapat disimpukan bahwa penanganan limbah B3 di IEBE secara umum sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Diketahui pula bahwa jumlah limbah B3 dengan volume tertinggi sebesar 695,5 liter terjadi pada tahun 2011 yang terdiri dari 252 liter limbah beracun, 335 liter limbah korosif dan 108,5 liter limbah bersifat iritasi, sedangkan volume limbah B3 terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 43,8 liter yang terdiri dari 6,4 liter limbah beracun, 28,8 liter limbah korosif, 2,6 liter mudah terbakar dan 6 liter mudah iritasi. Kata Kunci: Evaluasi, penanganan, limbah B3.
MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM Helmi Fauzi R.; Antonio Gogo; Supriyono .; Purwanta .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.118 KB)

Abstract

ABSTRAK MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM. Telah dilakukan modifikasi sistem program PLC (Programmable Logic Controller) dari Simatic5 (S5) ke Simatic7 (S7), Siemens, pada konveyor jalur-1 dari hotcell Instalasi Radiometalurgi (IRM), yang menghubungkan hotcell diantara hotcell uji 07 dan konveyor glove box di operating area. Modifikasi ini dilakukan karena teknologi PLC S5 dalam keadaan rusak dan perlu penggantian serta ditingkatkan kemampuannya dengan menggunakan PLC S7. Tujuannya adalah merevitalisasi kembali PLC konveyor yang rusak tersebut dengan program terbaru sehingga lebih andal dan mudah dalam troubleshooting serta perawatannya. Modifikasi sistem dilakukan dengan mengganti peralatan utama CPU S5 dengan CPU S7, dan memperbaharui program dengan menggunakan ladder pada perangkat lunak S755 Siemens yang masih menggunakan proximity switch sebagai sensor posisi disetiap posisinya (hotcell). Hasil dari modifikasi ini menunjukkan bahwa alat tersebut dapat beroperasi kembali dengan baik. Indikasi utama dari unjuk kerjanya yaitu, konveyor dapat dioperasikan secara manual dan otomatis dengan ketepatan posisi box konveyor disetiap stasiunnya (hotcell). Kata Kunci: Modifikasi, Konveyor, Hotcell, PLC, Simatic 7
ANALISIS KERUSAKAN TABUNG ALUMINA TUNGKU SINTER MINI PADA PROSES PEMANASAN SUHU 1600OC Triarjo .; Sugeng Rianto; Djoko Kisworo
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.737 KB)

Abstract

ABSTRAK ANALISIS KERUSAKAN TABUNG ALUMINA TUNGKU SINTER MINI PADA PROSES PEMANASAN SUHU 1600OC. Telah dilakukan analisis kerusakan tabung alumina tungku sinter mini pada proses pemanasan suhu 1600oC. Berdasarkan data catatan operasi alat dapat diketahui besar laju pemanasan, suhu penahanan dan laju penurunan atau pendinginan suhunya. Analisis dilakukan pada data buku catatan operasi tungku mini untuk operasi 1600oC, terdapat kejanggalan pada laju penurunan suhu tungku dan keluaran gas yang dimasukkan ke air pendingin tidak ada gelembung udara. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui berapa besar suhu di dalam tungku agar tungku dapat dimatikan tanpa menimbulkan kerusakan pada tabung alumina. Metoda analogi digunakan dengan membandingkan  karakteristik tungku Sinter ME-06, yang sudah diketahui karakteristiknya. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penurunan suhu tungku sinter mini dari suhu 1548oC dengan laju penurunan  526 oC/jam, yang melebihi 300 oC/jam, dapat menyebabkan kerusakan pada tungku tersebut.   Kata kunci: Alumina, tungku sinter mini, penurunan suhu
PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM Supriyono .; Eric Johneri
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.617 KB)

Abstract

ABSTRAK PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM. Telah dilakukan perbaikan kerusakan lift barang (Munich) kapasitas 1,6 ton di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Lift tersebut  digunakan untuk mengangkut barang dari lantai dasar ke lantai 1 atau sebaliknya. Kondisi lift tersebut saat ini dalam keadaan rusak dan untuk memfungsikan kembali dilakukan perbaikan dengan terlebih dahulu dilakukan analisis dan identifikasi kerusakan.  Hasil dari analisa dan identifikasi kerusakan diketahui sistem mekanik, roda gigi, kopling dan sling baja  sudah berkarat,  sistem  catu daya listrik dan sistem control lift rusak. Suku cadang utama yang digunakan pada lift ini seperti: CPU, Door Controller, Door Motor, Infrared proximity switch, thermistor relay dan beberapa jenis kontaktor perlu diganti. Tekanan udara saat lift terbuka karena adanya perbedaan tekanan udara, dapat diatasi dengan pintu tambahan. Perawatan secara berkala perlu dilakukan agar tidak mengalami kerusakan yang sama. Setelah dilakukan perbaikan dan penggantian komponen yang rusak, dilakukan uji fungsi dan lift sudah dapat berfungsi kembali.   Kata kunci: Lift, Perbaikan, IRM
SISTEM PROTEKSI FISIK INSTALASI NUKLIR PTBBN BAGIAN I: PENERAPAN SISTEM PROTEKSI FISIK DI INSTALASI RADIOMETALURGI Sjafruddin .; Bening Farawan
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.036 KB)

Abstract

ABSTRAK SISTEM PROTEKSI FISIK INSTALASI NUKLIR PTBBN BAGIAN I: PENERAPAN SISTEM PROTEKSI FISIK DI INSTALASI RADIOMETALURGI. Suatu observasi terhadap penerapan SPF di IRM telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana SPF tersebut berfungsi. Observasi dilakukan dengan cara peninjauan ke lokasi SPF terpasang, pengambilan gambar, pengumpulan informasi dan pemeriksaan dokumen. Data observasi kemudian dibandingkan dengan prinsip-prinsip dasar SPF. Hasil menunjukkan bahwa penerapan SPF di IRM telah meliputi prinsip pencegahan dengan pemasangan rambu keamanan/ keselamatan, penjagaan instalasi yang ketat dan pemasangan sistem deteksi/ pengawasan. Prinsip pendeteksian diterapkan dengan mengoperasikan sejumlah sensor berupa sensor CCTV, sensor radiasi, sensor metal dan sensor kartu magnetik. Prinsip penundaan dilakukan dengan cara berlapis, diantaranya pagar berduri, dinding bangunan gedung dan pintu besi berkunci, dua lapis akses masuk/ kontrol personil ke daerah vital (laboratorium), ruangan berkunci dan wadah-wadah bahan radioaktif yang besar dan berat termasuk hotcell. Prinsip menggagalkan diterapkan dengan menyediakan regu keamanan instalasi yang bertugas 24 jam/hari, melaksanakan patroli rutin dan telah terlatih untuk tujuan melumpuhkan intrusi. Jadi penerapan SPF di IRM telah memenuhi prinsip-prinsip dasar suatu SPF.   Kata kunci: IRM, sistem proteksi fisik, pencegahan, pendeteksian, penundaan, menggagalkan
PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM Agus Jamaludin; Djoko Kisworo; Darma Adiantoro
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.089 KB)

Abstract

ABSTRAK PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM. Telah dilakukan penentuan kestabilan sparking spektrometer emisi dengan menggunakan bahan paduan aluminium. Tujuannya adalah untuk mengetahui unjuk kerja alat spektrometer emisi dalam analisis unsur logam pada  bahan berbasis aluminium. Bahan yang digunakan adalah bahan standar sekunder aluminum dengan berbagai konsentrasi dan bahan standar Certificate Reference Material (CRM) ALCAN. Preparasi permukaan  bahan yang dikenakan sparking dilakukan melalui  proses pembubutan sampai rata dan halus, kemudian dibersihkan menggunakan air bebas mineral  dan aseton. Sparking dilakukan dengan menggunakan sumber eksitasi sesuai  program yang telah tersedia dalam program pengoperasian  alat.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kestabilan sparking tercapai pada sparking yang ke 8 dengan cacat permukaan bahan sesuai dengan persyaratan analisis dan nilai Alcorr sekitar 6. Pada kondisi ini dilakukan  pengukuran unsur Mn dan diperoleh unjuk keja alat yaitu  presisi dan bias pengukuran masing- masing dengan nilai 0,79% dan 1,129%. Kata kunci: sparking, spektrometer emisi, aluminium
VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA Noviarty .; Yanlinastuti .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 7, No 14 (2014): Oktober 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.815 KB)

Abstract

ABSTRAK VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA. Validasi metoda dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa metoda analisis yang digunakan memberikan hasil yang dipercaya,  karena isotop 233U adalah salah satu isotop yang akan digunakan sebagai bahan tracer untuk analisis isotop uranium yang terdapat dalam sampel.  Validasi metoda dilakukan dalam dua langkah, yaitu melalui proses elektrodeposisi dan proses pengukuran dengan alpha spektrometer. Hasil validasi metode analisis diperoleh kandungan isotop 233U dan diperoleh kandungan isotop  rerata sebesar 0,00105μg dengan persen recovery 73,96% serta standar deviasi 0,0000356. Pada penentuan presisi yang digambarkan dengan standar deviasi, hasil pengukuran dapat diterima karena  harga koefisien variansi (CV) pengukuran isotop 233U adalah 3.96% lebih kecil dibandingkan dengan harga koefisien variansi (CV) Horwitz-nya yaitu 5.61%. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa metoda analisis yang digunakan cukup valid dengan keberterimaan 95%. Kata kunci: validasi, elektrodeposisi, spektrometri alfa, Standar U3O8

Page 1 of 1 | Total Record : 7