cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 280 Documents
RADIOFARMAKA UNTUK DETEKSI INFLAMASI DAN INFEKSI. Nurlaila Z
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2002.3.1.2119

Abstract

RADIOFARMAKA UNTUK DETEKSI INFLAMASI DAN INFEKSI. Suatu penyakit atau adanya rasa sakit di dalam tubuh dapat disebabkan karena adanya reaksi inflamasi atau infeksi. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi adanya reaksi ini adalah teknik nuklir menggunakan radiofarmaka sebagai radioperunut. Beberapa jenis radiofarmaka dengan mekanisme akumulasi yang spesifik untuk masing-masing radiofarmaka telah digunakan di bidang kedokteran nuklir untuk diagnosis inflamasi dan infeksi dengan hasil yang memuaskan. Radiofarmaka tersebut antara lain teknesium-99m-heksametilpropilenamin-sel darah putih (99mTC—HMPAO—SDP), indium- 111 –oksin- sel darah putih (111In—oksin-SDP), teknesium-99m-immunoglobin G (99mTC —IgG ) dan teknesium—99m—infecton (99mTC infecton ). Dalam visualisasi menggunakan metode ini, perlu diketahui runtunan pengobatan dari pasien karena pemakaian obat tertentu dapat mempengaruhi sifat biologis radiofarmaka, yang mengakibatkan kesalahan diagnosis. Tinjauan ini membahas beberapa radiofarmaka untuk diagnosis inflamasi dan infeksi serta mekanisme akumulasinya di dalam tubuh. Selain itu, dalam tinjauan ini diuraikan juga interaksi radiofarmaka tersebut dengan beberapa obat. 
RADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA Rohadi Awaludin; Hotman Lubis; Anung Pujianto; Ibon Suparman; Daya Agung Sarwono; Abidin .; Sriyono .
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2009.10.1.655

Abstract

Telah dilakukan uji produksi 125I menggunakan target xenondiperkaya dengan pengayaan 124Xe sebesar 82,4%. Target diiradiasi neutron di kamar iradiasidi posisi S1 pada reaktor G.A. Siwabessy. Setelah iradiasi selama 24 jam, gas xenon teriradiasidiluruhkan di dalam botol peluruhan selama 7 hari. Radioisotop 125I yang terbentuk di dalambotol peluruhan dilarutkan menggunakan NaOH 0,005N sebanyak 3 kali. Dari uji produksi ke-1sampai dengan ke-8 diperoleh radioaktivitas total 125I sebesar 9541, 9801, 11239, 9458, 3293,3735, 4693 dan 2744 mCi. Penurunan radioaktivitas total 125I disebabkan oleh penurunanjumlah gas target. Radioaktivitas 125I hasil pelarutan pertama bergantung pada volume larutanNaOH yang digunakan. Persentase rerata radioaktivitas 125I pada pelarutan pertama sebesar65,1%, 71,5% dan 82,6% dari radioaktivitas total untuk pelarutan menggunakan larutan NaOHdengan volume 3, 4 dan 5 mL. Konsentrasi radioaktivitas maksimum yang berhasil diproduksisebesar 3410 mCi/mL dari hasil pelarutan pertama dari uji produksi pertama.
PENGARUH PROSES ROL DAN PERLAKUAN PANAS PADA INGOT BAJA TAHAN KARAT AUSTENIT YANG MENGANDUNG UNSUR Ti DAN Y TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN Saeful Hidayat
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2012.13.1.2156

Abstract

PENGARUH PROSES ROL DAN PERLAKUAN PANAS PADA INGOT BAJA TAHANKARAT AUSTENIT YANG MENGANDUNG UNSUR Ti DAN Y TERHADAP STRUKTURMIKRO DAN KEKERASAN. Telah dilakukan proses pembuatan baja tahan karat austenitberbentuk ingot kancing dengan cara peleburan menggunakan tungku busur listrik. Modifikasiunsur pemadu dilakukan untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik yang lebih baik dalam halketahanan bahan akibat interaksi dengan media pendingin nano fluida dan reaksi panas yangterjadi di dalam reaktor nuklir. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi unsur pemadu baja tahankarat SS 316L dengan menambahkan unsur titanium (Ti) dan yttrium (Y) pada berbagaikonsentrasi dalam persen berat. Ingot hasil peleburan dirol dingin dengan reduksi sebesar 10 %kemudian dilakukan proses perlakuan panas di dalam tungku listrik pada temperatur 850 ºCselama satu jam menggunakan gas pelindung argon. Bahan pelat hasil perolan dan perlakuanpanas mempunyai kekerasan lebih tinggi 12 % dibanding kekerasan ingot hasil peleburan.Mikrosturktur bahan pelat hasil perlakuan panas adalah fase austenitik dendritik.
KARAKTERISTIK RADIOFARMAKA SIDIK OTAK 99mTcL,LECD Nanny Kartini H; Rukmini I; Iswahyudi E
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2000.1.2.1656

Abstract

KARAKTERJSTIK RADIOFARMAKA SIDIK OTAK 99mTc-L,L-ECD. Radiofarrnaka 99mTcL,LECD adalab sediaan yang digunakan untuk tujuan studi perfusi otak (cerebral perfusion study), telah berhasil diformulasi di P3TkN-BATAN yang terdiri dan dua buah kit kering. Vial pertama mengandung ligan penukar Ca-glukoheptonat dan reduktor SnCl2.2H20, vial kedua mengandung ligan utama L,L-etil sisteinat dimer (L,L-ECD), reduktor SnCl2.2H20 dan pembawa. Dan hasil percobaan sediaan 99mTc-L,L-ECD mempunyai kemumian radiokimia 94,1 ± 5,5 % serta bermuatan listrik netral. Lipofilisitas (P) sediaan 99mTcL,L-ECD diketahui dengan menentukan koefisien partisinya dalam oktanol-air P = 23,62 ± 3,56 atau log P = 1,4, dan besarnya ikatan dengan protein plasma manusia adalah 57,42 ± 1,5 %. Uji biodistribusi dilakukan terhadap tikus putth galur Wistar. Hasilnya menunjukkan bahwa pada lima menit pasca injeksi (p.i) hanya sebesar 0,13 ± 0,07 % terakumulasi dalam otak dan kemudianmenurun sampai 0,03 ± 0,01 % pada tiga jam p.i. Ekskresi sediaan ini sebagian besar melalui ginjal dimana pada lima menit pi. sebesar 6,35 ± 2,88 % yang tenis naik sampai 10,63 ± 5,67 % pada tiga jam p.i.  
UJI OKSIDASI BAJA AISI 316L UNTUK BAHAN KOMPONEN PLTN MAJU. B Bandriyana; Pudji Untoro; Bambang Sugiono
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1684

Abstract

UJI OKSIDASI BAJA AISI 316L UNTUK BAHAN KOMPONEN PLTN MAJU. Pengujian oksidasi dilakukan untuk evaluasi ketahanan korosi baja AISI 316L sebagai bahan komponen PLTN maju. Pengukuran laju oksidasi dilakukan dengan uji termogravimetri pada temperatur oksidasi 700°C selarna 5000 menit. Pengujian struktur mikro dan sifat oksida dan pengukuran kekerasan bahan dilakukan dengan uji metalografi, pengujian X-ray Difractometer (XRD) dan uji kekerasan Vickers. Dari pengujian termogravimetri diperoleh penambahan berat sebesar 0,35 mg/cm2, dengan laju oksidasi awal mengikuti kaidah parabola. Foto struktur mikro menunjukkan perubahan bentuk dan ukuran butir dan tebal lapisan oksida 2,3 µm. Kekerasan bahan sesudah oksidasi mengalami penurunan dari 186 menjadi 174 skala Vickers. Hasil pengujian XRD menunjukkan terbentuknya oksida Cr2O3 sebagai lapisan pelindung oksidasi yang mantap dan fasa Cr23C6 yang menjadi penyebab sensitisasi tidak terbentuk. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa laju oksidasi dan korosi bahan memenuhi persyaratan desain bahan komponen pembangkit energi dalam PLTN maju.
PRAKIRAAN KESTABILAN SENYAWA KOMPLEKS Tc/ReOMAG3 DAN BEBERAPA TURUNANNYA MENGGUNAKAN PERHITUNGAN PENGEMBANGAN SUDUT RUANG Muhyatun S; Susanto Imam Rahayu; N M Surdia; Adul Mutalib
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.4.1718

Abstract

PRAKIRAAN KESTABILAN SENYAWA KOMPLEKS Tc/ReOMAG3 DAN BEBERAPA TURUNANNYA MENGGUNAKAN PERHITUNGAN PENGEMBANGAN SUDUT RUANG. Studi prakiraan struktur dan kestabilan senyawa kompleks Tc/ReOMAG3 dan beberapa turunannya telah dilakukan menggunakan perhitungan pengembangan sudut ruang. Prakiraan struktur senyawa kompleks mengacu pada struktur syn [TcOMAG3H]ˉ dan anti [ReOMAG3H]ˉ yang telah diketahui hasil analisis difraksi sinar-X nya serta telah dipelajari oleh Abdul Mutalib menggunakan metode mekanika molekul (MM). Hasil prakiraan kestabilan berdasarkan perhitungan pengembangan sudut ruang menggunakan nilai In Ω menunjukkan kecenderungan bahwa pada senyawa kompleks TcOMAG3 dan turunannya, konformasi syn lebih stabil, sedang untuk senyawa kompleks ReOMAG3 dan turunannya, konformasi anti lebih stabil. Secara umum hasil prakiraan yang diperoleh mempunyai kesesuaian dengan hasil sintesis, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperhalus rancangan penyediaan senyawa kompleks yang stabil.
INTERKOMPARASI PENGUKURAN OUTPUT IRADIATOR 137Cs DAN PERSONAL DOSE EQUIVALENT, Hp(10) MENGGUNAKAN TLD DAN FILM Nazaroh .; Susetyo Trijoko; Sri Inang Sunaryati
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2010.11.1.585

Abstract

Telah dilakukan kegiataninter komparasi pengukuran output iradiator 137Cs dan personal dose equivalent, Hp(10),menggunakan TLD dan film pada tahun 2006-2008. Menurut rekomendasi IAEA,interkomparasi merupakan salah satu kegiatan audit namun lebih ditekankan pada semangat kolaborasi dan dukungan dari pada semangat inspeksi. Interkomparasi bertujuan untuk menilai kompetensi partisipan dan memelihara ketertelusuran serta menjaga konsistensi hasil pengukuran. Di samping itu, untuk meyakinkan bahwa alat bekerja dengan benar dan hasil evaluasi telah memenuhi ketentuan yang berlaku serta dalam rangka memenuhi salah satu klausul yang tertera dalam ISO-17025-2005. Manfaat interkomparasi adalah untuk memudahkan jalinan antara anggota dan sistem pengukuran nasional, serta untuk pertukaran pengalaman dalam teknik pengukuran dan evaluasi dosis radiasi. Di samping sebagai alat uji profisiensi dalam pengukuran atau evaluasi dosis, secara tidak langsung interkomparasi berdampak pada peningkatan mutu layanan dan dalam rangka memenuhi legislasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Pada kegiatan ini, TLD digunakan untuk interkomparasi pengukuran output sedangkan TLD dan film untuk evaluasi dosis. Pada makalah ini disajikan hasil interkomparasi pengukuran output dan personal dose equivalent, Hp(10) tahun 2006-2008 yang diikuti oleh 6 peserta: Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta,Medan, Surabaya, Makassar, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) dan Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan (KKL)-PTKMR BATAN. Pada interkomparasi pengukuran output, dosis yang dinyatakan oleh peserta dibandingkan dengan dosis yang diukur Laboratorium Metrologi Radiasi (LMR), dan hasilnya masih dalam rentang ± 10 %, sehingga dianggap memuaskan. Hasil interkomparasi personal dose equivalent, Hp(10), dievaluasi berdasarkan analisis ISO/IEC Guide 43-1, 1997 dan dinyatakan sebagai En. Nilai En (Lab) yang diperoleh ≤ 1, maka dianggap memuaskan, tetapi satu Lab mempunyai nilai En > 1,sehingga dinyatakan kurang memuaskan.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASl FISIKOKIMIA KIT RADIOFARMAKA 99mTc-HIDA UNTUK PENYIDIK SISTEM HEPATOBILIAR Rukmini Iljas; Epy Isabela
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2006.7.2.2145

Abstract

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI FISIKOKIMIA KIT RADIOFARMAKA 99mTc-HIDA UNTUK PENYIDIK SISTEM HEPATOBILIAR. Senyawa HIDA atau [N­(2,6-dietil asetanilid)-iminodiasetat] setetah ditandai dengan radionuklida teknesium-99m mempunyai kemampuan farmakodinamik untuk mempelajari sistem hepatobiliar. Penelitian terdahulu baru sampai pada tahap pembuatan kit cair radiofarmaka HIDA, maka pada penelitian ini dilakukan pembuatan kit kering HIDA dan penentuan sifat fisikokimianya yang meliputi: kestabilan kit kering dalam penyimpanan, lipofilisitas (P) datam oktanol-air, ikatan dengan protein plasma, dan kestabilan radiofarmaka 99mTC-HIDA setelah disimpan pada temperatur kamar. Kemumian radiokimia ditentukan secara kromatografi kertas menggunakan kertas Whatman l dengan dua macam pelarut yaitu aseton kering dan natdum klorida fisiologis. Lipofitisitas (P) 99m Tc-HIDA ditetapkan melalui penentuan koefisien partisinya dalam pelarut oktanol-air. Ikatan protein plasma sediaan ditentukan secara in-vitro dengan metode pengendapan menggunakan larutan asam trikloro asetat (TCA) 5% Uji stabilitas kit kering HIDA menunjukkan bahwa kit tetap stabil sampai 4 bulan penyimpanan pada temperatur + 4°C dengan kemurnian radiokimia 85,58 ± 0,78%, lipofilisitas (P) sebesar 0,833 ± 0,14, ikatan protein plasma manusia sebesar 40,42 ± 2,85 %. Demikian pula sediaan 99mTC-HIDA masih stabil setelah disimpan pada ternperatur kamar selama 6 jam dengan kemurnian radiokimia sebesar 94,40 ± 0,92 %.
EFEK IMPLANTASI ION Ni+ DAN Ar+ TERHADAP SIFAT MAGNETIK LAPISAN TIPIS C/Si Yunasfi .
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2014.15.1.1272

Abstract

EFEK IMPLANTASI ION Ni+ DAN Ar+ TERHADAP SIFAT MAGNETIK LAPISAN TIPISC/Si. Telah dilakukan studi efek implan ion Ni+ dan ion Ar+ terhadap sifat magnetik lapisan tipisC/Si (100). Implantasi ion Ni+ dan ion Ar+ terhadap lapisan tipis C/Si dilakukan dengan dosissampai 5 x 1016 ion/cm2. Hasil identifikasi XRD menunjukkan adanya puncak intensitas difraksiC (002) dan Ni (100). Implantasi ion dapat menyebabkan penurunan puncak intensitas difraksiC (002). Puncak intensitas difraksi C (002) semakin menurun seiring dengan bertambahnyadosis ion, sedangkan puncak intensitas difraksi Ni (100) semakin tinggi seiring dengan bertambahnyadosis ion. Hasil ini menunjukkan telah terjadi distribusi atom Ni pada permukaanlapisan tipis C/Si. Hasil pengamatan morfologi permukaan menggunakan SEM/EDS,menunjukkan adanya atom Ni yang tersebar pada permukaan lapisan tipis C/Si. Hasilpengukuran sifat magnetik dengan metode VSM (Vibrating Sample Magnetometer)menunjukkan adanya perubahan sifat magnetik pada lapisan tipis C/Si dengan penambahandosis implan. Sifat magnetik ini meningkat seiring dengan penambahan dosis ion Ni+, yangditunjukkan dengan peningkatan nilai-nilai Ms (saturated magnetization), Mr (remanentmagnetization) dan Hc (coercive field), masing-masing sebesar 28%, 21% dan 42%. Hasilpengukuran sifat GMR dengan Four Point Probe juga menunjukkan peningkatan nilai nisbahMR sekitar 26% pada medan magnet 7,5 kOe seiring dengan peningkatan dosis ion.Kata kunci : lapisan tipis C/Si, implantasi ion, sifat magnetik
PENENTUAN KANDUNGAN ESTRADIOL (E2) DAN LUTEINIZING HORMONE (LH) PADA PETAURUS BREVICEPS PAPUANUS (MARSUPIALIA) SELAMA SATU STKLUS ESTRUS. Lieu A; Sutasurya N; Agung Janika Sitasiwi
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2001.2.2.1673

Abstract

PENENTUAN KANDUNGAN ESTRADIOL (E2) DAN LUTEINIZING HORMONE (LH) PADA PETAURUS BREVICEPS PAPUANUS (MARSUPIALIA) SELAMA SATU STKLUS ESTRUS. Telah dilakukan penentuan kandungan estradiol (E2) dan Lueinizing hormone (LH) plasma darah selama satu siklus estrus pada Petarus breviceps papuanus betina dewasa, stuatu marsupialia yang hidup di Irian Jaya dan Kepulauan Aru. Data biologi reproduksi jenis hewan ini sangat sedikit. Kadar hormon E2 dan LH plasma darah pada setiap fase selama sikius estrus ditentukan dengan metode RIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan hormon E2 dan LH mengalami kenaikan dan penurunan secara nyata dan berjalan seiring dengan dicapainya perubahan fase selama sikius estrus. Kandungan hormon E2 dan LH tertinggi dicapai pada fase estrus. Sedang kandungan terendah pacla Pasediestrus. Padafase estrus. LH memperlihatkan terjadinya lonjakan konsentiasi yang berarti bahwa pada periode estrus ¡ni terjadi ovtilasi. Akan tetapi, Pada penelitian ini, waktu terjadinya ovulasi belum dapat ditentukan. Dapat disimpulkan bahwa kandungan E2 dan LH pada Petarus breviceps papuanus betina dewasa selama satu siklus mencapai kandungan tertinggi pada fase estrus dan terendah pada fase diestrus 

Filter by Year

2000 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue