cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
SulukIndo
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 79 Documents
PERGOLAKAN BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL HANNAH MISTERI GADIS TERPASUNG KARYA FANI KRISMAWATI: SEBUAH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA De Kurnia, Hatur
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krismawati. Novel ini merupakan potret perempuan yang memiliki musuh terbesar. Fani Krismawati melukiskan perjuangan dan kerja keras, serta pengalaman lahir batin tokoh Hannah ketika diperkosa oleh ayahnya hingga menjadi gadis idiot. Berbagai konflik terjadi dalam novel ini, salah satunya sandiwara yang kuat dilakukan oleh tokoh utama. Konflik-konflik tersebut menimbulkan pergolakan batin dan perjuangan yang menjadi pesan dalam novel ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kaitan antarunsur struktur dan mengungkapkan aspek psikologi sosial dalam novel Hannah Misteri Gadis Terpasung.Tahap analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh, setelah itu dianalisis dengan analisis struktural dan analisis psikologi sastra. Psikologi sosial merupakan bagian khusus dari psikologi sastra yang berhubungan dengan interaksi terhadap lingkungan dan pengaruh keluarga terhadap perkembangan sosialnya. Hasil dari analisis psikologi sosial menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor interaksi sosial dan pengaruh keluarga terhadap perkembangan sosialnya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penyesuaian diri, sugesti, simpati, pengaruh keluarga terhadap perkembangan, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua, dan status anak. Kata kunci: Psikologi Sosial, Sikap, Novel Hannah Misteri Gadis Terpasung
RESEPSI MASYARAKAT KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TERHADAP UPACARA SEBA SUKU BADUY Octavitri, Yollanda
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.066 KB)

Abstract

ABSTRACTSeba Ceremony tradition is a ceremonial, cultural expression or gratitudeform for the harvest produced for one year and an expression of thanks andrespect from the Baduy Tribe to Regent of Lebak as the leader of the Baduy Tribeliving place. The Seba Ceremony Implementation creates a good relationshipbetween the Baduy Tribe and bureaucrats.   Seba Ceremony is held every year, between April-May in the year AD.The tribute given to local regent has a motive from the custom obligation,gratitude, expectancy and prayer. Gratitude, expectancy and prayer are deliveredverbally by an official of the Baduy Tribe and it is realized with the dedication ofharvest. It has a local wisdom of the simplicity of the Baduy Tribe life.  The data in this research come from verbal information, from the objectsand informants. Data is collected by several steps that are non-participationobservation, interviews and questionnaires. It produces data about surroundingsconditions of the Baduy Tribe, the story of Seba Ceremony, and also the societyresponse to Seba Ceremony.             This research uses theory of folklore, theory of philology and the theory ofliterary reception. Folklore theory is used to describe Seba Ceremony as part ofpartly verbal folklore. Philological theory is used in the process of verbal text data collection that contained in the Baduy Tribe and documenting traditional ritualprocession of Seba Ceremony. Literary reception theory as a basis to determinethe response of the stories, processions of traditions and meaning that contained inthe Seba Ceremony of the Baduy Tribe. By means of these theories, it can beknown that Seba Ceremony tradition provides an overview and outlook on life ofLebak Regency Society.The result of this research showed the reception of Lebak Regency SocietyTo Seba Ceremony in general is respect and appreciation. Specifically, thevariation of Reception of Lebak Regency Society is motivated by several factors:age, educational level and cultural status.
ANALISIS GAYA BAHASA PADA IKLAN SUSU ANAK MAJALAH AYAHBUNDA (EDISI JUNI 2010 – MEI 2011) Efendi, Bahtiar
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.331 KB)

Abstract

Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi. Sebagai salah satu bentuk komunikasi, iklan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Fungsi tersebut antara lain fungsi informasi, fungsi persuasif, dan fungsi pengingat. Produsen akan membuat iklan untuk produknya agar produk tersebut lebih diketahui oleh publik dan dibeli oleh konsumen. Salah satu iklan yang menarik perhatian saat ini adalah iklan susu anak. Beragam produk susu anak yang ditawarkan oleh para produsen menciptakan daya saing yang ketat. Dengan harga dan kandungan isi yang sedikit berbeda, tentu saja dibutuhkan daya tarik lebih agar calon konsumen membeli produk mereka. Salah satunya yaitu dengan menggunakan permainan bahasa. Permainan bahasa iklan susu anak ini dapat dilihat penggunaan gaya bahasa. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penggunaan gaya bahasa judul iklan susu anak, khususnya pada majalah Ayahbunda. Metode yang digunakan adalah metode dekriptif. Penelitian ini diawali dengan penyediaan data iklan yang benar-benar ada dan terjamin kesahihannya, dari 17 produk susu dengan 46 judul iklan terpilih 10 produk susu dengan 21 judul. Kemudian tahap klasifikasi dan mendeskripsikan data menurut teori. Tahap selanjutnya yaitu penganalisisan yang disampaikan dengan fakta sehingga terwujudlah sebuah fenomena bahasa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori stilistika: hubungan penelitian gaya bahasa dengan linguistik dan macam-macam gaya bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa yang banyak digunakan oleh para produsen susu anak adalah gaya bahasa asonansi karena perulangan bunyi vokal yang sama lebih menarik perhatian para calon konsumen untuk melihat iklan tersebut, menghapal bunyi iklan, kemudian tertarik untuk membelinya.
Kajian Pragmatik Naskah Gurindam Dua Belasa Karya Raja Ali Haji Purwoningrum, Siti Maryam
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.977 KB)

Abstract

Naskah GDB berisi petuah-petuah atau nasihat dalam mengarungi kehidupan di dunia ini agar diridhai Allah. Naskah ini masuk kategori “sy’ir al-Irsyadi” atau puisi didaktik. Ditulis oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat, Riau, pada tanggal 23 Rajab 1263 H atau 1847 M dalam usia 38 tahun. Naskah ini mengandung pelajaran dasar tasawuf mengenai ilmu mengenal yang empat, yaitu syariat, hakikat, dan makrifat. GDB diterbitkan pada tahun 1854 M dalam Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap No.II, Batavia, dengan huruf Arab dan terjemahan dalam bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.
PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang) Mulyati, Mulyati
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.203 KB)

Abstract

Penelitian pemerolehan bahasa Jawa anak usia 4-6 tahun di TK Al- Hidayah 06 Kecamatan Candisari Semarang masih sangat rendah masih sangat mungkin dilakukan dengan pendekatan lainnya. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat mendorong penelitianlain yang berkaitan dengan sosiolinguistik, sehingga dapat lebih mendalam.
DISKRIMINASI MASYARAKAT TIONGHOA: TINJAUAN SOSIOLOGIS DALAM NOVEL BONSAI, HIKAYAT SATU KELUARGA CINA BENTENG KARYA PRALAMPITA LEMBAHMATA Sahfan, Muhamad Musmualim
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Diskriminasi Masyarakat Tionghoa: Tinjauan Sosiologis Dalam Novel Bonsai, Hikayat Satu Keluarga Cina Benteng”. Novel Bonsai, Hikayat Satu Keluarga Cina Benteng adalah novel Tionghoa mutakhir karena ditulis tahun 2011 karya Pralampita Lembahmata. Novel ini bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga Tionghoa Benteng dalam menghadapi perlakuan diskriminasi keturunan Tionghoa sejak masa penjajahan Belanda hingga akhir rezim Orde Baru. Novel Bonsai, Hikayat Satu Keluarga Cina Benteng dikaji menggunakan metode struktural sebelum melakukan analisis kandungan isi. Metode ini diperlukan sebagai upaya menemukan tema, alur, latar dan pelataran, tokoh dan penokohan, sudut pandang, dan amanat. Hasil dari analisis struktur cerita rekaan kemudian dilakukan analisis tentang kandungan isi menggunakan metode sosiologi yang menitikberatkan pada aspek sosial. Selain aspek sosial, novel ini menggunakan latar belakang sejarah, maka diperlukan analisis perbandingan (korelasi) antara aspek sosial novel dengan catatan sejarah Indonesia. Dalam penelitian ini, disimpulkan dua (2) hal. Pertama, melalui analisis sosiologi diungkap bahwa diskriminasi terhadap keturunan Tionghoa selama ini terjadi karena “adu domba“dan kesalahpahaman. Kedua, dengan menggunakan perbandingan novel Bonsai, Hikayat Satu Keluarga Cina Benteng dengan buku-buku sejarah Indonesia dan sejarah Tionghoa di Indonesia, terjadi sinkronisasi atau persamaan waktu dan tempat kejadian. Kata kunci: Sosiologi, diskriminasi, keturunan Tionghoa, karya sastra Tionghoa
KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA AFRIYANTI, FITRIANNA
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.119 KB)

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Sindhen Bedhaya Ketawang adalahsebuah naskah lama berisi syair yang digunakan untuk mengiringi tarian bedhayaketawang. Di dalam teks Sindhen Bedhaya Ketawang juga memuat beberapanilai-nilai sosial dari kandungan teks yang masih relevan dengan kehidupan saatini. Nilai-nilai sosial tersebut merupakan karakteristik budaya Jawa menurutpandangan masyarakat Jawa tentang kehidupannya. Syair tersebut berisi tentang perasaan cinta Kanjeng Ratu Kidul kepadaSultan Agung. Rasa cinta tersebut kemudian mewujudkan sebuah aktualisasiterhadap apa yang dirasakannya. Perwujudan itulah yang kemudian secara tidaklangsung tersirat nilai budaya Jawa mengenai karakteristik masyarakat Jawaterutama wanita Jawa. Secara keseluruhan, makna yang terkandung dalam teks Sindhen BedhayaKetawang adalah penggambaran karakter seorang wanita Jawa. Berdasarkan hasilpenelitian terhadap teks, karakter wanita Jawa digambarkan dengan sifat patuhkarena masyarakat Jawa sejak dahulu telah mengikuti sebuah istilah suwargonunut, neraka katut, dimana baik buruknya seorang istri tergantung kepada suami.Selain itu seorang wanita Jawa wajib berpenampilan menarik (berdandan) setiapkali di hadapan suaminya, selalu bertanggung jawab, setia dan dituntut harusmemiliki sikap pasrah (nrima) ketika berhadapan dengan berbagai masalah. Karakter wanita Jawa yang seperti itulah sampai sekarang ini masih tetapdipertahankan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat berkeyakinan bahwa sifatsifatitu merupakan kunci tercapainya sebuah keselarasan. Keselarasan yangdimaksud di sini adalah kelanggengan sebuah rumah tangga di dalam masyarakatJawa. Peneliti berharap semoga penelitian yang sangat sederhana ini dapatmenjadi salah satu gagasan baru bagi para peneliti lainnya untuk melakukanpenelitian lebih lanjut di bidang sastra terutama sastra lama di mana termuatwarisan kebudayaan asli Indonesia. 
DIKSI DALAM JUDUL-JUDUL BERITA HARIAN LAMPU HIJAU Karengga Ruci, Dwi Laksmi
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.584 KB)

Abstract

Judul berita dalam suatu media massa (koran) merupakan kepala berita yang berfungsi sebagai pengantar pengetahuan pembaca tentang isi dari berita yang akan diuraikan. Sebagai suatu pengantar, judul berita harus memenuhi syarat- syarat judul yang baik. Ketepatan penggunaan kata pada judul, cakupan isi judul, maupun struktur gramatika judul akan menentukan judul tersebut sudahkah memenuhi syarat ketentuan judul yang baik. Dalam hal ini penulis menspesifikkan judul berita kriminal sebagai topik pembahasan. Masalah yang diteliti adalah judul berita kriminal yang paling dominan dalam harian Lampu Hijau, fungsi prefiks di- pada judul berita kriminal harian Lampu Hijau dan sudahkah judul- judul berita tersebut memenuhi syarat ketentuan judul yang baik. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengeksplanasikan judul berita paling dominan dalam harian Lampu Hijau, 2) mendeskripsikan fungsi prefiks di- pada judul berita kriminal harian Lampu Hijau, 3) mengetahui judul berita kriminal harian Lampu Hijau sudahkah memenuhi syarat ketentuan judul yang baik. Metode pengumpulan data, penulis menggunakan teknik simak dan catat. Data diambil dari kalimat-kalimat judul berita kriminal harian Lampu Hijau yang terbit pada bulan November 2011. Data dianalisis berdasarkan klasifikasi ketidaktepatan diksi. Selanjutnya yaitu proses mengorganisasikan informasi yang ditemukan yang memungkinkan penarikan simpulan. Langkah terakhir yaitu penarikan simpulan. Penyajian hasil analisis dilakukan menggunakan kata-kata biasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berita utama Lampu Hijau ditemukan persentase tindakan kriminal kejahatan terhadap jiwa seseorang paling dominan, lalu terjadi banyak proses morfologis khususnya prefiks -di yang memunculkan banyak fungsi (kehematan judul, mendampingi ungkapan khusus, menambah rasa ingin tahu pembaca), yang terakhir adalah berdasarkan aspek sintaksis judul- judul berita kriminal pada harian Lampu Hijau tidak memenuhi syarat ketentun judul yang baik terlihat dari (cakupan judul yang terlalu luas, klausa judul yang masih terlalu panjang, maksud dari judul yang masih berbelit-belit serta menimbulkan makna yang kabur. Kata kunci: Judul Berita kriminal , Harian Lampu Hijau, Diksi.
DALAM NOVEL SEBUAH LORONG DI KOTAKU KARYA NH. DINI SEBUAH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Purborini, Ajeng; KS*, Yudiono; Purnomo*, Mulyo Hadi
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.336 KB)

Abstract

ABSTRAKKeberadaan tokoh dalam suatu cerita fiksi, memiliki peranan penting dalam menyampaikan pesan cerita kepada pembaca. Sebuah cerita fiksi memiliki tokoh-tokohdengan karakteristik dan perwatakan yang berbeda-beda. Munculnya tokoh dengan kisahperjalanan hidup, secara tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi psikologis para tokohatau pelaku cerita lainnya. Kondisi kejiwaan yang dialami para tokoh, dapat mengalamiperubahan tergantung pada situasi yang dihadapi.  Skripsi ini membahas novel Sebuah Lorong di Kotaku, di dalamnya terdapat persoalan konflik batin, yaitu melawan ketertindasan. Ketertindasan itu dialami oleh tokohDini yang selalu mendapat tekanan dari orang-orang yang lebih tua dan konvensi masyarakatyang bertentangan dengan perasaan Dini, hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini.  Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah mengungkapkan struktur novel, danmengungkapkan masalah psikologi yang dialami tokoh utama. Penulis menggunakanmetode/pendekatan psikologi sastra, untuk mengetahui aspek-aspek psikologi yang ada didalamnya, yaitu masalah konflik batin. Oleh karena itu digunakkan teori struktural dan teoripsikologi. Hasil penelitian novel Sebuah Lorong di Kotaku karya Nh. Dini, ditemukan ideologi bahwa konflik batin yang dialami oleh tokoh utama berasal dari konvensi adat yangmengharuskannya mengikuti aturan masyarakat, larangan serta aturan orang-orang tua bahwaanak kecil harus menurut kepada orang tua dan anak kecil tidak dapat melakukan suatupekerjaan pun.Kata kunci : konvensi sosial dan  konflik batin.
Resepsi Pembaca di Kalangan Remaja SMP Terhadap Novel Teenlit. Umami, Tafrichatul
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.61 KB)

Abstract

Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula novel teenlit yang mengalami cetak ulang lebih dari satu kali. Itulah sebabnya perkembangan sastra populer tidak pernah mengalami krisis keterpurukan dari masyarakat dan akan mendapat tempat di masyarakat. Minat baca siswa SMP terhadap novel populer jenis Teenlit masih rendah. Pada umumnya siswa kurang gemar membaca novel populer jenis Teenlit terutama siswa laki-laki. Remaja laki-laki lebih suka membaca majalah bola atau majalah otomotif dari pada membaca novel teenlit. Motivasi siswa SMP membaca novel populer jenis Teenlit pada umumnya karena ada tugas sekolah, terutama siswa laki-laki, sedangkan siswa perempuan cenderung menyukai novel teenlit karena iseng atau mengisi waktu luang mereka, bahkan sekedar mengikuti temannya. Tujuan membaca novel populer jenis teenlit, yaitu untuk mengisi waktu luang, untuk memperoleh hiburan, untuk menambah koleksi novel teenlit yang dimilikinya, dan karena ada tugas sekolah. Manfaat yang diperoleh setelah membaca novel teenlit, yaitu untuk pengembangan diri menjadi lebih pintar, lebih dewasa, lebih percaya diri, lebih mandiri, lebih berani, lebih bersemangat, lebih mudah berteman, dan menjadi lebih gaul. Seluruh remaja mengatakan bahwa novel populer itu bagus. Mereka lebih suka membaca novel teenlit dibanding novel sastra. Kata kunci: sastra populer, teenlit, dan resepsi pembaca