cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
SulukIndo
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 79 Documents
PESAN MORAL DALAM FILM PETUALANGAN SHERINA KARYA RIRI RIZA TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Mariyana, Rina
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.584 KB)

Abstract

Film Petualangan Sherina adalah salah satu film karya Riri Riza yang merupakan potret latar belakang generasi muda dalam mengenal budaya yang mulai menghilang saat ini terutama untuk anak-anak. Dalam film ini Riri Riza melukiskan kehidupan anak-anak yang berupaya mengenal budaya moral serta pengalaman menghadapi kejahatan seperti penculik. Berbagai konflik terjadi dalam film ini, salah satunya sikap tolong-menolong yang dilakukan oleh tokoh Sherina terhadap tokoh Sadam. Konflik-konflik tersebut menimbulkan aspek moralitas yang menjadi pesan dalam film ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kaitan antarunsurstruktur dan mengungkapkan aspek moralitas dalam film Petualangan Sherina. Tahap analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh, setelah itu dianalisis dengan analisis naratif, sinematik, dan kajian moralitas. Moralitas adalah bagian dari kajian sosiologi sastra yang berhubungan dengan adat kebiasaan dan tingkah laku manusia dalam masyarakat. Hasil analisis film Petualangan Sherina adalah terdapat beberapa nilai moral yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi anak-anak, misalnya menjalin persahabatan/ persaudaraan tanpa memandang status sosial, s tolong-menolong sebagai wujud makhluk sosial, keberanian tidak didasari perbedakan gender, perilaku dibentuk oleh lingkungan sekitar dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Kata Kunci: Film Petualangan Sherina, Naratif, Sinematik dan Moralitas.
ALIH KODE PADA WACANA JUAL-BELI KOMODITAS PANGAN DI PASAR SUMBER CIREBON Rahmawati, Ade Leny
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.258 KB)

Abstract

Alih kode merupakan salah satu peristiwa kebahasaan yang terjadi akibatadanya kontak bahasa dan menjadi objek dalam studi sosiolinguistik. Alih kodeyang terjadi dalam wacana jual-beli komoditas pangan di Pasar Sumber Cirebondiakibatkan karena masyarakat tutur di wilayah tersebut merupakan masyarakatyang diglosik sehingga memicu terjadinya pilihan bahasa. Pilihan bahasa yangberupa alih kode dalam wacana jual-beli komoditas pangan berupa perpindahanantarbahasa dan perpindahan antartingkatan tutur.
ALIH KODE PADA WACANA JUAL-BELI KOMODITAS PANGAN DI PASAR SUMBER CIREBON Rahmawati, Ade Leny
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.258 KB)

Abstract

Alih kode merupakan salah satu peristiwa kebahasaan yang terjadi akibat adanya kontak bahasa dan menjadi objek dalam studi sosiolinguistik. Alih kode yang terjadi dalam wacana jual-beli komoditas pangan di Pasar Sumber Cirebon diakibatkan karena masyarakat tutur di wilayah tersebut merupakan masyarakat yang diglosik sehingga memicu terjadinya pilihan bahasa. Pilihan bahasa yang berupa alih kode dalam wacana jual-beli komoditas pangan berupa perpindahan antarbahasa dan perpindahan antartingkatan tutur. Kata Kunci: Wacana Jual-Beli, Pasar Sumber Cirebon, Alih Kode.
ABNORMALITAS DALAM NOVEL HALO, AKU DALAM NOVEL KARYA NURIL BASRI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Wulandari, Desta Ayu
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.241 KB)

Abstract

Karya sastra lahir sebagai produk masyarakat. Anggapan ini dilatarbelakangi oleh adanya peran pengarang sebagai anggota masyarakat yang telah banyak menciptakan aneka ragam karya. Karya sastra (Noor, 2007:11) merupakan suatu karya imajinatif yang bersifat fiktif (rekaan). Ada campur tangan pengarang dalam mengolah bahan (inspirasi) meskipun sumber inspirasi tersebut berasal dari kenyataan (realitas) hidup. Berdasarkan asumsi tersebut, artinya, karya sastra yang sampai kepada masyarakat sudah bukan lagi murni realitas ataupun imajinasi, melainkan bentuk lain yang dihasilkan dari percampuran keduanya.
AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA JAWA DIALEK TEGAL KAJIAN DESKRIPTIF STRUKTURAL Herawati, Deni; Hermintoyo*, Muhammad; Amin*, Mujid Farihul
SULUK INDO Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.227 KB)

Abstract

AbstractRegional variations in language used by a small group of speakers of the languagein which there are elements of language caused by geographical factors. Theconcept was used as a description of the linguistic characteristics of a marker orthe difference between a dialect / subdialek with each other. This study wasassociated with problems related dialects as speakers that use the Java language asa dialect of Tegal different regional languages and dialects other areas thestandard Java language. Tegal Javanese dialect has the hallmark of pronunciation,which is equal to what is spoken is written. This study aims to find the verbformingaffixesareJavanesedialectinTegal,functionsandmeaningsthatemergeaftera process of affixation. The results showed that verbs can be formed througha process of affixation whether it comes from the verb, noun, adjective, adverbial,dannumeralia. Affixes in the verb form of the Java language is a dialect of Tegalaffixes ng-, m-, n-, ny-, di-, his, her,-em-,-i,-an,-na,-ni, di-na , in-i, n-na, ng-i, eachof which has the function and meaning 
ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI Almanaf, Rival
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.618 KB)

Abstract

Berdasarkan pembacaan hermeneutik dapat diungkap bahwa yang tertulis dalam naskah adalah tidak ubahnya sebuah doa yang di lafalkan dalam bahasa Jawa. Untuk menambah daya tarik kaum pribumi terhadap ajaran baru (Islam) maka dimasukanlah unsurunsur Hindu-Budha dalam doa ini, hal tersebut dapat terlihat pada kata Hyang Widi yang fungsinya sama dengan Allah dalam ajaran Islam.
PERLAWANAN PEREMPUAN LAJANG TERHADAP NORMA BUDAYA PATRIARKAT KAJIAN FEMINIS TERHADAP NAYLA TOKOH UTAMA NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU biela, Norannabiela
SULUK INDO Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.334 KB)

Abstract

Norannabiela. 2013. “Perlawanan Perempuan Lajang terhadap Norma Budaya Patriarkat; Kajian Feminis terhadap Nayla Tokoh Utama Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu”. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bentuk-bentuk persoalan gender dan bentuk-bentuk perlawanan terhadap norma budaya patriarkat dalam novel Nayla. Penulis menggunakan teori struktural, teori feminisme, dan teori kelamin dan gender untuk mengetahui adanya persoalan dan perlawanan terhadap norma budaya patriarkat secara lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis ini yakni metode deskriptif analisis, memaparkan hasil dari penelitian dan mendeskripsikan struktur novel serta ketimpangan-ketimpangan gender dengan perlawanan-perlawanan yang dilakukan untuk melawan adanya budaya patriarkat. Analisis srtruktural novel Nayla, yakni alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Alur dan pengaluran yang pengarang gunakan yakni, alur tunggal adalah pengarang hanya berpusat pada satu tokoh yakni Nayla, dan pengaluran flashback digunakan untuk memaparkan cerita dari masa lalu, masa sekarang, dan kembali ke masa lalu. Tokoh utama dalam novel, yakni Nayla, tokoh yang melakukan perlawanan terhadap budaya patriarkat, sedangkan tokoh tambahannya adalah Ibu, Juli, Ayah, Mbak Ratu, Olin, Lidya, Shanty, Nathalia, Ben, dan Om Indra. Latar digunakan untuk menjelaskan terjadinya peristiwa-peristiwa yang ada dalam novel. Latar yang digunakan yakni, latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Tema dibagi menjadi dua, tema utama yakni kebebasan, tema kedua yakni adanya perlawanan terhadap ketidakadilan gender yang berdampak pada munculnya budaya patriarkat, karena adanya ketidakadilan kelamin dan gender. Adapun amanat yang ingin disampaikan pengarang, yakni adanya perjuangan seorang anak untuk memerdekakan dirinya dan melawan budaya patriarkat yang terjadi pada dirinya. Kata kunci: perlawanan, feminisme, dan ketidakadilan kelamin dan gender.
KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA Arfiyanti, Fitrianna
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.119 KB)

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Sindhen Bedhaya Ketawang adalah sebuah naskah lama berisi syair yang digunakan untuk mengiringi tarian bedhaya ketawang. Di dalam teks Sindhen Bedhaya Ketawang juga memuat beberapa nilai-nilai sosial dari kandungan teks yang masih relevan dengan kehidupan saat ini. Nilai-nilai sosial tersebut merupakan karakteristik budaya Jawa menurut pandangan masyarakat Jawa tentang kehidupannya. Syair tersebut berisi tentang perasaan cinta Kanjeng Ratu Kidul kepada Sultan Agung. Rasa cinta tersebut kemudian mewujudkan sebuah aktualisasi terhadap apa yang dirasakannya. Perwujudan itulah yang kemudian secara tidak langsung tersirat nilai budaya Jawa mengenai karakteristik masyarakat Jawa terutama wanita Jawa.
SERAT PETHIKAN PUSTAKARAJA PURWA TRANSLITERASI, ANALISIS STRUKTUR, DAN PEMAHAMAN ESTETIK Laksananto, Muhammad Shidiq
SULUK INDO Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.451 KB)

Abstract

Skripsi ini berjudul Serat Pethikan Pustakaraja Purwa: Transliterasi, Analisis Struktur, dan Pemahaman Estetik. Naskah Serat Pethikan Pustakaraja Purwa (selanjutnya disingkat SPPP) merupakan karya sastra lama yang berbentuk tembang, naskah tulis tangan (carik), yang ditulis pada tahun 1900, berbahasa Jawa, dan beraksara Jawa. Naskah ini merupakan koleksi Yayasan Sastra Surakarta yang terdaftar dalam katalog Naskah-Naskah Jawa Jilid I. Penelitian naskah SPPP bertujuan untuk mendiskripsikan suntingan teks dalam bentuk transliterasi dan terjemahan serta melakukan analisis teks. Oleh karena itu, untuk mendapatkan suntingan teks SPPP yang baik, peneliti menggunakan teori filologi. Suntingan teks SPPP meliputi deskripsi naskah SPPP, transliterasi teks SPPP, translasi/terjemahan teks SPPP, dan yang terakhir suntingan teks SPPP. Selain itu, untuk menganalisis isi teks SPPP, peneliti menggunakan teori sastra, yaitu teori strukturalisme dan teori estetika.
GAYA BAHASA DAN TEMA HUMOR YANG TERDAPAT DALAM ”SONTOLOYO” HARIAN METEOR LESTARI, FENTY TRI
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.902 KB)

Abstract

Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya; semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian yang diberikan kepadanya. Gaya merupakan sebuah pilihan. Pilihan dalam hal ini yaitu untuk menggunakan atau tidak menggunakan struktur yang menyimpang. Oleh karenanya gaya yang dipakai oleh seorang kreator berbeda dari seorang kreator yang lain. Hal ini sangat berhubungan dengan selera masing-masing. Dalam kreasi penulisan, kreator secara bebas dapat menampilkan bentuk ekspresi ke dalam bentuk penulisan tertentu,  misalnya humor.  Dalam penelitian ini penulis ingin mengungkapkan gaya bahasa dan tema yang dipakai dalam “Sontoloyo” Harian Meteor, adapun konsep-konsep teoritis yang penulis gunakan sebagai landasan penelitian, meliputi (1) gaya bahasa, dan (2) humor. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa yang terdapat dalam “Sontoloyo” Harian Meteor, serta mendeskripsikan tema humor apa sajakah yang terdapat dalam “Sontoloyo” Harian Meteor.  Berdasarkan gaya bahasa dalam “Sontoloyo” Harian Meteor, ditemukan lima jenis, yakni gaya bahasa perbandingan, yang terdiri dari hiperbola, metonimia, personifikasi, metafora, simile, asonansi. Gaya bahasa perulangan, terdiri dari anaphora, mesodiplosis, epizeuksis. Gaya bahasa sindiran, yang terdiri dari ironi dan sarkasme. Gaya bahasa pertentangan, terdiri dari antitesis dan paradoks. Gaya bahasa penegasan, terdiri dari klimaks, antiklimaks, anafora, epistrofa dan polisidenton.  Menurut sasaran yang dijadikan kelucuan humor dapat dibagi menjadi humor etnis, humor seksual, humor politik. Humor etnis mengangkat segi-segi yang mencolok dan dianggap sebagai kekurangan suatu kelompok etnis. Humor seksual adalah humor tentang alat kelamin, hubungan seks, atau hal-hal yang menyeret hubungan seks sebagai target humor. Humor politik Humor politik menjadikan pemimpin politik, politikus, lembaga, kelompok, partai, dan gagasan-gagasan politik sebagai sasaran.