cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2018): Januari" : 6 Documents clear
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA PERILAKU KONSUMSI SUPLEMEN PADA MAHASIWA DI SEMARANG Sugiar, Iglas Er; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.058 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20779

Abstract

Latar Belakang : Remaja adalah masa mencari identitas diri termasuk penampilan selain itu remaja rentan terpengaruh oleh penggambaran media tentang bentuk tubuh ideal, sehingga perhatian pada body image pada pria sekarang ini menjadi hal serius dan dapat menyebabkan body image negatif atau tidak puas dengan tubuhnya. Padahal Body image negatif pada remaja dapat mempengaruhi asupan energi dan protein serta perilaku dalam mengkonsumsi suplemen.Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Subjek berjumlah 88 orang dan merupakan mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang. Pemilihan subjek dengan kriteria tertentu atau kriteria inklusi. Data body image didapatkan menggunakan kuesioner body shape questionere (BSQ). Penilaian body image dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu puas (<80), ketidakpuasan ringan (80-110), ketidakpuasan sedang (111-140) dan ketidakpuasan berat (>140). Asupan energi dan protein didapat dari wawancara metode recall 24 jam selama 3 hari tidak berurutan. Data perilaku konsumsi suplemen diperoleh menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan apa, berapa banyak, dan berapa sering konsumsi suplemen selama satu tahun terakhir. Data status gizi didapat melalui pengukuran tinggi dan berat badan kemudian dihitung IMT nya. Analisis data menggunakan program statistik komputer, dengan metode uji korelasi pearson.Hasil :  Usia subjek antara 18-21 tahun. Sebagian besar subjek memiliki status gizi  normal (63,6%), lalu overweight-obese (27,3%), dan underweight (9,1%). Sebanyak 57,9% memiliki body image negatif. Terdapat 98,8% subjek mengalami kekurangan asupan energi dan 62,5% kekurangan asupan protein. Sebanyak 36,4% subjek pernah mengkonsumsi suplemen, paling banyak yang dikonsumsi jenis penambah massa otot, penambah tinggi badan dan peningkat stamin. Tidak berhubungan (p>0,05) antara body image dengan asupan energi (p=0,743) dan asupan protein (p=0,948) serta tidak ada hubungan dengan perilaku konsumsi suplemen (p=0,498). Simpulan : Sebagian subjek memiliki body image negatif namun tidak berhubungan signifikan antara body image dengan asupan energi, protein dan perilaku konsumsi suplemen.
HUBUNGAN USIA PENGENALAN SAYUR DAN BUAH DENGAN TINGKAT KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN Damayanti, Tri; Murbawani, Etisa Adi; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.643 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20770

Abstract

Latar Belakang : Tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak prasekolah dibawah dari angka yang direkomendasikan. Pengenalan sayur dan buah pada anak oleh orang tua sangat penting dalam pengembangan awal penerimaan dan pola makan sayur dan buah yang akan diterapkan sampai anak tersebut dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia pengenalan sayur dan buah dengan tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak prasekolah usia 3-5 tahun.Metode : Desain penelitian cross-sectional dengan 53 anak prasekolah usia 3-5 tahun dipilih secara Consecutive Sampling. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Wonotingal dan Kelurahan Candisari (wilayah kerja Pukesmas Kagok), Semarang. Data usia pengenalan sayur dan buah diperoleh melalui wawancara kuesioner. Data tingkat konsumsi sayur dan buah dipeoleh melalui SQ-FFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Quesioner. Analisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman.Hasil : Median usia pengenalan sayur 8,17 bulan dan buah usia 7,6 bulan. Median tingkat konsumsi sayur pada anak sebesar 84,78 gr/hari dan buah sebesar 98,94 gr/hari. Usia pengenalan sayur tidak berhubungan dengan tingkat konsumsi sayur (p=0,193) dan usia pengenalan buah berhubungan dengan tingkat konsumsi buah (p=0,045). Analisis multivariat menunjukkan bahwa sebesar 20,5% ketersediaan buah berpengaruh terhadap tingkat konsumsi buah.Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara usia pengenalan sayur dengan tingkat konsumsi sayur, sedangkan usia pengenalan buah berhubungan negatif dengan tingkat konsumsi buah pada anak prasekolah usia 3-5 tahun.
ASUPAN VITAMIN D, KALSIUM DAN FOSFOR PADA ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING USIA 12-24 BULAN DI KOTA SEMARANG Chairunnisa, Estillyta; Kusumastuti, Aryu Candra; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.214 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20780

Abstract

 Latar Belakang : Stunting merupakan masalah gizi yang banyak ditemukan pada anak di negara berkembang seperti di Indonesia. Stunting yaitu gangguan pertumbuhan disebabkan kekurangan gizi kronis berdasarkan nilai z-score panjang badan menurut umur kurang dari -2 SD. Kecukupan asupan zat gizi mikro yang tidak adekuat menjadi salah satu faktor penyebab terjadi stunting pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan asupan vitamin D, kalsium dan fosfor pada anak  stunting dan tidak stunting usia 12-24 bulan. Metode : Penelitian ini menggunakan desain case-control. Subjek adalah anak stunting dan tidak stunting usia 12-24 bulan di Kelurahan Rowosari dan Meteseh, Semarang. Total subjek pada masing-masing kelompok kasus dan kontrol sejumlah 40 orang. Pengambilan subjek menggunakan metode simple random sampling. Data asupan zat gizi diperoleh dengan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis zat gizi menggunakan software NutriSurvey. Analisis data secara statistik menggunakan uji Chi Square, Fisher’s exact dan regresi logistik ganda.Hasil : Rerata asupan kalsium dan fosfor pada kelompok kasus sebesar 303,3±2,8 mg dan 440,1±1,9 mg sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 606±3 mg dan 662±2,5 mg. Rerata asupan vitamin D pada kelompok kasus sebesar 2,2±3,3 mcg dan pada kelompok kontrol sebesar 4,8±4,1 mcg. Terdapat perbedaan antara asupan kalsium (p=0,003; OR=4,5) dan fosfor (p=0,001; OR=13,5) pada anak stunting dan tidak stunting usia 12-24 bulan. Tidak terdapat perbedaan asupan vitamin D antara anak stunting dan tidak stunting (p=0,615; OR=3,162).Simpulan: Terdapat perbedaan antara asupan kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 12-24 bulan.
PERBEDAAN PEMBERIAN PISANG RAJA DAN PISANG AMBON TERHADAP VO2max PADA REMAJA DI SEKOLAH SEPAK BOLA Wulandari, Retno Tri; Widyastuti, Nurmasari; Ardiaria, Martha
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.162 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20773

Abstract

Latar belakang: Daya tahan merupakan kesanggupan tubuh dalam melakukan penyesuaian terhadap beban fisik sehingga dapat menghindari kelelahan yang berlebihan. Buah pisang raja  (Musa paradisiaca var. Sapientum L.) dan pisang ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) mengandung karbohidrat yang akan meningkatkan kadar glukosa darah dan tinggi kalium, sehingga berpotensi mencegah kelelahan otot. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan pemberian pisang raja dan pisang ambon terhadap VO2max pada remaja di sekolah sepak bola.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan pre-post tes with control group design. Responden penelitian ini adalah atlet sepak bola berusia 15-18 tahun di sekolah sepak bola Terang Bangsa dan Satria Kencana Serasi. Responden dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol mendapat air mineral 240 ml, kelompok perlakuan I mendapat pisang raja 150 g dan kelompok perlakuan II mendapat pisang ambon 150 g. VO2max diukur menggunakan tes lari 15 menit Balke, dan asupan makan diperoleh dari recall 2x24 jam. Data dianalisis dengan menggunakan uji Paired t test, One way ANOVA dan uji ANCOVA.Hasil: Rerata delta VO2max  kelompok kontrol (-0,8±3,1) memiliki perbedaan bermakna dengan perlakuan I (6,6±2,9; p=0,00) dan  perlakuan II (2,3 ± 2,5; p=0,006). Secara deskriptif kenaikan perubahan VO2max tertinggi pada kelompok perlakuan I,diikuti perlakuan II dan kelompok kontrol.Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai delta VO2max pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dan secara signifikan kenaikan VO2max terjadi pada pemberian pisang raja.
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA KELOMPOK VEGETARIAN DAN NONVEGETARIAN Fithri, Annisa Amala; Probosari, Enny; Nissa, Choirun
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.593 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20775

Abstract

Latar Belakang: Kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gout. Hiperurisemia dapat disebabkan karena konsumsi makanan dan cairan sehari-hari. Purin diketahui sebagai salah satu senyawa yang dapat memengaruhi kadar asam urat dan ditemukan lebih banyak dalam makanan hewani. Beberapa bahan makanan hewani tidak dikonsumsi oleh kelompok vegetarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar asam urat dan asupan zat gizi pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian.Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan desain cross sectional. Seluruh subjek merupakan wanita dengan pembagian 24 orang termasuk ke dalam kelompok vegetarian dan 24 orang lainnya merupakan nonvegetarian. Semua subjek diwawancara menggunakan kuesioner frekuensi makan semi kuantitatif. Kadar asam urat dianalisis dengan metode uricase-PAP. Uji normalitas menggunakan Saphiro Wilk. Analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney.Hasil: Nilai perbedaan kadar asam urat (p=0,114), asupan energi (p=0,07), karbohidrat (p=0,578), lemak (p=0,03), protein(p=0,001), purin (p=0,013), vitamin C (p=0,375), kalsium (p=0,103), dan cairan (p=0,081) pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian.Simpulan: Tidak terdapat perbedaan kadar asam urat, asupan energi, karbohidrat, vitamin C, kalsium dan cairan antara kelompok vegetarian dan nonvegetarian. Terdapat perbedaan asupan lemak, protein, purin, pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian.
PERBEDAAN PERILAKU MAKAN DAN POLA ASUH PEMBERIAN MAKAN ANTARA BALITA DENGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DAN NON-ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN PEKALONGAN Safitri, Dwi; Margawati, Ani; Nissa, Choirun
Journal of Nutrition College Vol 7, No 1 (2018): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.89 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i1.20778

Abstract

Latar Belakang : Balita dengan riwayat susu formula dan ASI+susu formula sejak bayi lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan balita ASI eksklusif, meskipun demikian mekanismenya belum diketahui. Beberapa penelitian menyebutkan terdapat hubungan antara riwayat ASI eksklusif dengan pola asuh pemberian  makan, yang dapat mempengaruhi self-regulation of energy intake dan perilaku makan anak.Tujuan : Menganalisis perbedaan perilaku makan dan pola asuh pemberian makan antara balita dengan riwayat ASI eksklusif dan non-ASI eksklusif di kabupaten Pekalongan.Metode : Penelitian dengan desain cross-sectional, dilaksanakan di kecamatan Buaran, Pekalongan. Subjek penelitian dikategorikan menjadi kelompok ASI eksklusif, susu formula dan ASI+susu formula. Setiap kelompok terdiri atas 21 subjek. Data riwayat ASI eksklusif diperoleh melalui wawancara dengan ibu/ melihat buku Kesehatan Ibu dan Anak. Data perilaku makan diperoleh melalui Children Eating Behavior Questionnaire (CEBQ), sedangkan data pola asuh pemberian makan diperoleh melalui Children Feeding Questionnaire (CFQ). Analisis data menggunakan uji Anova one-way dan Kruskall Wallis.Hasil : Kelompok non-ASI eksklusif memiliki perilaku penyuka makanan, sedangkan kelompok ASI eksklusif memiliki perilaku tidak penyuka makanan. Kelompok non-ASI eksklusif memiliki pola asuh yang lebih controlling dibandingkan kelompok ASI eksklusif. Terdapat perbedaan perilaku makan dan pola asuh pemberian makan antara kelompok ASI eksklusif dan non-ASI eksklusif (p<0,001). Namun, tidak terdapat perbedaan perilaku makan dan pola asuh pemberian makan antar kelompok non-ASI eksklusif (p>0,05).Simpulan : Terdapat perbedaan perilaku makan dan pola asuh pemberian makan antara balita dengan riwayat ASI eksklusif dan non-ASI eksklusif di kabupaten Pekalongan.  Tidak terdapat perbedaan perilaku makan dan pola asuh pemberian makan antar balita non-ASI eksklusif.

Page 1 of 1 | Total Record : 6