cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27216233     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Management of Aquatic Resources diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal Management of Aquatic Resources menerima artikel-artikel mengenai bidang perikanan, manajemen sumberdaya perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES" : 12 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU Rizqina, Cahya; Sulardiono, Bambang; Djunaedi, Ali
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.67 KB)

Abstract

ABSTRAKKeberadaan fitoplankton dapat memberikan informasi mengenai kondisi suatu perairan, sedangkan nitrat dan fosfat mempengaruhi keberadaan fitoplankton untuk pertumbuhan dan transfer energi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan fitoplankton, mengetahui kandungan nitrat dan fosfat di perairan, serta hubungannya dengan kelimpahan fitoplankton dan mengetahui nilai indeks saprobitas perairan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2016. Materi penelitian adalah sampel fitoplankton dan sampel air untuk uji nitrat dan fosfat. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampling dilakukan sebanyak tiga kali pada 3 stasiun. Pengambilan sampel fitoplankton menggunakan jaring plankton dengan metode sampling aktif. Sampel fitoplankton diawetkan menggunakan lugol iodine 2-3 tetes sebelum diidentifikasi di laboratorium. Uji kandungan nitrat dan fosfat dilakukan dengan skala laboratorium. Analisa data dilakukan menggunakan Microsoft Excel 2013. Hasil penelitian menunjukkan kandungan nitrat di Pulau Pari berkisar antara 0,069 – 0,088 mg/l. Kandungan nitrat tergolong cukup optimal bagi pertumbuhan fitoplankton. Kandungan fosfat berkisar antara 0,004 – 0,006 mg/l. Kandungan fosfat tergolong rendah namun masih dapat ditolerir oleh fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 1774 – 3657 ind/l. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,98 dan 0,905 artinya antara kandungan nitrat maupun fosfat dengan kelimpahan fitoplankton memiliki hubungan yang kuat. Nilai SI berkisar 1,28 – 1,43 dan nilai TSI berkisar 1,64 – 2,66 hal ini menunjukkan bahwa kualitas perairan Pulau Pari, dikategorikan dalam tingkat saprobitas oligosaprobik yaitu tercemar ringan sampai belum tercemar Kata kunci: Nitrat dan Fosfat, Kelimpahan Fitoplankton, Indeks Saprobitas, Pulau Pari, Kepulauan Seribu                                                                                           ABSTRACTThe existence of phytoplankton in the waters can provide information about water quality, while nitrates and phosphates affecting the availability of phytoplankton for growth and energy transfer. This research aims to know phytoplankton abundance and kinds of phytoplankton, find out the levels of nitrates and phosphates in the water and its connection with the abundance of phytoplankton, and find out saprobics index water. The research was conducted in May – June 2016. Material used in research was sample of phytoplankton and water samples. Methods used field survey with purposive technique sampling. The activity of sampling done in three times in 3 different stasions. Collection of phytoplankton sample using plankton net and active sampling method.  Phytoplankton samples preserved using 2-3 drops lugol's iodine before identified in the laboratory. Water samples to be tested it is nitrate and phosphate contents in laboratory scale. Data analysis research was done using Microsoft Excel 2013. This research shows the content of nitrate is about 0.069 to 0.088 mg/l. Nitrate content is optimal for growth of phytoplankton and phosphate is about 0.004 to 0.006 mg/l. Classified quite high but still can be tolerated by the phytoplankton. Phytoplankton abundance ranges from 1774 - 3657 ind/l. The correlation coefficient (r) between nitrate and phytoplankton abundance is 0,98 then between phosphate and phytoplankton abundance is 0,902. The result means both of them have a strong correlation. SI values from 1,28 to 1,43, and TSI value from 1,64 to 2,66 this show that water quality in Pari Island Thousand Island is categorized into oligosaprobic which is lightly polluted to uncontaminated.                                                                            Keywords: Nitrate and Phosphate, Phytoplankton abundance, Saprobic Index, Pari Island, Thousand Island  
ANALISIS KESESUAIAN KEGIATAN WISATA DI KAWASAN PANTAI TANJUNG LESUNG, KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN Rachmanita, Tasya; Hutabarat, Sahala; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.439 KB)

Abstract

ABSTRAK Pantai Tanjung Lesung merupakan kawasan wisata pantai yang terletak di desa Tanjung Jaya, Pandeglang. Pantai ini merupakan kawasan dalam proses pengembangan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi potensi wisata, menganalisa karakteristik dari kegiatan wisata, menganalisa daya dukung kawasan (DDK) dan mengidentifikasi Indeks Keseuaian Wisata (IKW). Penelitian dilakukan pada bulan Juli – September 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif untuk menghitung IKW dan DDK dan metode deskriptif dengan menyebar kuisioner kepada 30 responden masyarakat dan pengunjung menggunakan teknik sampling purposive sampling untuk mengetahui potensi, persepsi dan daya tarik.  Potensi Pantai Tanjung Lesung yaitu memiliki keadaan pasir putih dengan panjang pantai 50 meter. Daya tarik yang diberikan kawasan pantai adalah keindahan pemandangan pantai yang bersih dan masih alami. Vegetasi tumbuhan yang berada di kawasan pantai adalah pohon Kelapa, Gebang dan Trembesi yang digunakan untuk penghijauan lahan dan pelindung dari angin pantai. Indeks Kesesuaian Wisata  Pantai Tanjung Lesung dengan di ketiga stasiun termasuk dalam kategori S1 atau sangat sesuai dengan nilai IKW 96%. Daya Dukung Kawasan pantai Tanjung Lesung untuk kegiatan berenang memiliki daya tampung sebanyak 199 orang, kegiatan snorkeling 90 orang, dan  bananaboat 75 orang. Kegiatan wisata pantai tidak melebihi kapasitas DDK. Kesesuaian kegiatan di pantai Tanjung Lesung untuk kegiatan wisata berenang tergolong sangat sesuai dengan nilai IKW 96% untuk kegiatan snorkeling 70% dan bananaboat 72% tergolong sesuai bersyarat karena  memiliki kedalaman dan kecerahan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Kata Kunci: Potensi Wisata, Indeks Kesesuaian Wisata, Daya Dukung Kawasan, Pantai Tanjung Lesung ABSTRACT                Tanjung Lesung beach is a coastal tourist area located in the village of Tanjung Jaya, Pandeglang, that still in development process. The aims were to identify the tourism potentials, to analyse the characteristics of the tourism activities, to analyse carrying capacity (CC) of the area  and to identify the Tourism Suitability Index (TSI). The study was conducted from  July to September 2016. The research used quantitative method to count TSI and CC and descriptive method by spreading questionnaires to 30 respondents of community and visitors using purposive sampling technique to know the potential, perception and tourism attractiveness. The potency of Tanjung Lesung is full of white sand along of 50 meters. Vegetation in the area of the beach a coconut tree,  “Gebang” and “Trembesi” used for reforestation and protection of the wind beach. The attraction of beach area is its beautiful view with clean and unspoiled water. The TSI of Tanjung Lesung Beach in three stations are in S1 category or very suitable with value of 96%. The CC of Tanjung Lesung Beach for swimming is 199 person, snorkeling is 90 person, and bananaboat is 75 person. Suitability activities in Tanjung Lesung beach for swimming activities is classified as very suitable with TSI value of 96% for snorkeling activities 70% and bananaboat 72% are classified in conditional because of depth and brightness that do not comply with the standard Keywords: Tourism Potential, Tourism Suitability Index, Carrying Capacity, Tanjung Lesung Beach 
ANALISIS BIOKONSENTRASI KADMIUM (Cd) PADA KERANG HIJAU (Perna viridis) DI PERAIRAN PONCOL, DESA BULU, KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH Rahma, Dwi Aprilia; Afiati, Norma; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.409 KB)

Abstract

ABSTRAKPoncol merupakan salah satu pesisir yang terdapat di Kabupaten Jepara. Meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar perairan Poncol memicu peningkatan konsentrasi limbah yang masuk ke dalam perairan. Salah satu limbah yang berbahaya adalah logam berat. Hal tersebut menjadi landasan dilakukannya penelitian mengenai analisis biokonsentrasi kadmium pada kerang hijau di perairan Poncol, Desa Bulu, Jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi kadmium pada air dan jaringan lunak kerang hijau, dan untuk mengetahui angka faktor biokonsentrasi kadmium terhadap jaringan lunak kerang hijau. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan penentuan lokasi sampling menggunakan teknik random sampling, 3 stasiun sampling yang sudah ditentukan yaitu, stasiun 1 di muara, stasiun 2 di perairan pantai dekat dengan keluarnya limbah dari kegiatan domestik, dan stasiun 3 di perairan pantai dekat dengan pemukiman warga dan tempat berlabuhnya perahu nelayan. Analisis kadmium pada air dan jaringan lunak kerang hijau dilakukan di Laboratorium BBTPPI, Semarang. Hasil perhitungan konsentrasi kadmium dalam air pada stasiun 1 diperoleh angka rata-rata sebesar 0,63 µg/ml, pada stasiun 2 sebesar 0,53 µg/ml, dan pada stasiun 3 sebesar 0,64 µg/ml. Konsentrasi kadmium dalam jaringan lunak kerang hijau pada stasiun 1 diperoleh angka rata-rata sebesar 0,91 µg/mg, pada stasiun 2 sebesar 0,83 µg/mg, dan pada stasiun 3 sebesar 0,93 µg/mg. Hasil perhitungan angka bioconcentration factor (BCF) pada jaringan lunak kerang hijau berkisar antara 1,44 hingga 1,57. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa kadar konsentrasi kadmium pada air dan kerang hijau di perairan Poncol tergolong rendah dan masih berada di bawah ambang batas baku mutu. Angka bioconcentration factor logam berat kadmium pada jaringan lunak kerang hijau termasuk dalam kategori akumulatif rendah (BCF < 100). Kata Kunci : Biokonsentrasi; Logam Berat Kadmium; Kerang Hijau (P. viridis); Perairan Poncol - Jepara ABSTRACTPoncol is one of the coastal areas in the district of Jepara. The increasing activity surrounding Poncol waters may increase the concentration of waste that flows into the waters. One of various hazardous wastes that way come into the coast is a heavy metal. Therefore it is needed to study the Analysis Bioconcentration Cadmium on Green Mussels in Poncol Waters, Bulu, Jepara. This work was conducted in May-June 2016. The purpose of this study to determine the concentration of the heavy metal cadmium both in the water and the soft tissue of green mussels, and further to measure the cadmium bioconcentration factor in the soft tissues. Survey method is used to determine random sampling points, 3 sampling stations that has been determined, at station 1 close to estuaries, at station 2 in coastal waters close to the disposal of wastewater from domestic activities, and at station 3 in coastal waters close to the residential area and  close to berth of fishing boats. Analysis of cadmium in the water and the soft tissue of green mussels were conducted in Laboratory BBTPPI, Semarang. The result showed that Cd concentration in water at station 1 obtained an average rate are at 0.63 µg/ml, at station 2 at 0.53 µg/ml and at station 3 at 0.64 µg/ml. Cd concentration in the soft tissues of green mussels at Station 1 obtained an average rate of 0.91 µg/mg, at station 2 at 0.83 µg/mg, and at station 3 of 0.93 µg/mg. The result of the calculation of the value of bioconcentration factor (BCF) in soft tissue mussels ranged from 1.44 to 1.57. Based on the result, we can concluded that the levels of concentration of heavy metal cadmium in the water and  the green mussels was low and below on quality standards. The rate of bioconcentration factor (BCF) of heavy metal cadmium in soft tissue green mussels was in the category of low accumulative (BCF <100).  Keywords: Bioconcentration; Heavy Metal Cadmium; Green Mussels; Poncol Coastal Waters – Jepara 
KANDUNGAN KLOROFIL-A DAN FITOPLANKTON DI LOKASI YANG BERBEDA DI SUNGAI WULAN, KABUPATEN DEMAK Dewi, Hilda Kumala; Hendrarto, Boedi; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.277 KB)

Abstract

ABSTRAK Sungai Wulan adalah sungai yang melewati tiga kabupaten yaitu Grobogan, Kudus dan Demak. Sungai Wulan yang terletak di Kabupaten Demak, mempunyai dua percabangan yaitu Wulan Lama dan Wulan Baru. Sungai ini digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seperti kegiatan perikanan, domestik dan transportasi. Di hilir sungai juga terdapat daerah mangrove. Dampak dari kegiatan manusia tersebut kemungkinan akan berpengaruh terhadap kualitas perairan, hal tersebut diduga berdampak terhadap keberadaan fitoplankton serta kandungan klorofil-a. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2016 bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil-a, fitoplankton dan status perairan berdasarkan kandungan klorofil-a dan kelimpahan fitoplankton. Metode yang digunakan adalah metode survei lapangan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi yang berbeda yaitu dekat pemukiman (Stasun 1), Wulan Baru (Stasiun 2), dan Wulan Lama (Stasiun 3). Analisis Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan kandungan klorofil-a antar stasiun dan analisis Cluster untuk mengetahui kemiripan berdasarkan komunitas fitoplankton dan variabel lingkungan antar stasiun. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil-a berkisar antara 0,4955 - 1,3527 mg/l. Tidak ada perbedaan yang nyata kandungan klorofil-a per stasiun pada taraf kepercayaan 95% (0,05). Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 9.458 – 12.422 ind/l. Fitoplankton yang didapatkan terdiri dari 35 genera yang terdiri dari 5 kelas yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Dynophyceae, Chlorophyceae dan Euglenophyceae. Stasiun 2 dan Stasiun 3 mempunyai kemiripan komunitas fitoplankton dan variabel lingkungan dibandingkan dengan Stasiun 1. Status perairan Sungai Wulan berdasarkan kandungan klorofil-a tergolong oligotrofik dan berdasarkan kelimpahan fitoplankton tergolong mesotrofik.Kata Kunci: Klorofil-a; Fitoplankton; Sungai Wulan  ABSTRACTWulan River is a river that passes through three regencies there are Grobogan, Kudus and Demak. Wulan River located in Demak Regency, has two branches there are Wulan Lama and Wulan Baru. This river has been used a lot by the residents for many activities such as fishery activities, domestic and transportation. There is also mangrove area in the downstream of Wulan River. The impact of those human activities presumably will affect the quality of the waters, it is also presumed to impact the existence of phytoplankton and the contents of chorophyl-a. This research was conducted on March - April 2016 aimed to know the contents of chlorophyl-a, the type and abundance of phytoplankton and the status of waters based on the content of chlorophyll-a and the abundance of phytoplankton. This research used survey method and purposive a sampling teqnique. The sampling was conducted in three different locations, that is in the nearby people residence (Station 1), Wulan Baru (Station 2) and Wulan Lama (Station 3). The Kruskal-Wallis analysis was used to determine differences of chlorophyll-a between the stations and Cluster analysis was used to determine similarity groups based on the phytoplankton community and environment variables between stations. The results showed chlorophyll-a range between 0,4955 - 1,3527 mg/l. There is no significant difference between the content of chlorophyll-a per station at the level of 95% (P < 0,05). The abundance of phytoplankton ranged between 9.458 – 12.422 ind/l. The phytoplankton was obtained consisting of 35 genus consisted of 5 classes, namely Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Dynophyceae, Chlorophyceae and Euglenophyceae. Both Station 2 and Station 3 had a more similarity in the community of phytoplankton and the environment variable compared to the Station 1. The status waters of the Wulan Rivers based on the contents chlorophyll-a was classified into oligotrophic and based on the abundance of phytoplankton was classified into mesotrophic. Keywords: Chlorophyl-a; Phytoplankton; Wulan River 
HUBUNGAN KONSENTRASI MINYAK DAN FENOL DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI SUNGAI ASEM BINATUR, KOTA PEKALONGAN Mochammad Ardiansyah; Agung Suryanto; Haeruddin Haeruddin
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.605 KB) | DOI: 10.14710/marj.v6i1.19816

Abstract

ABSTRAKSungai Asem Binatur terletak di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Sungai ini selain menerima limbah domestik juga menjadi objek buangan limbah batik oleh para pelaku industri batik di daerahnya. Kandungan minyak dan fenol yang terdapat pada pembuatan batik ini mengalir menuju ke perairan sungai. Kandungan ini akan berdampak terhadap kelimpahan fitoplankton sebagai indikator kualitas perairan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2016 di Sungai Asem Binatur yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi minyak dan fenol, mengetahui kelimpahan dan struktur komunitas fitoplankton dan mengetahui hubungan antara minyak dan fenol dengan kelimpahan fitoplankton. Metode yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengambilan sampel air di bagian tengah sungai selanjutnya dianalisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi minyak di lokasi penelitian berkisar antara 1,2 – 10,4 mg/l, sedangkan konsentrasi fenol berkisar antara 0,0005 – 1,167 mg/l. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 609 – 1649 ind/l, indeks keanekaragaman (H’) dengan nilai 1,894 – 2,484, indeks dominasi (d) diperoleh nilai 0,125 – 0,224, dan indeks keseragaman (e) dengan nilai 0,717 – 0,846. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara minyak dengan kelimpahan fitoplankton pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,585 menunjukkan korelasi cukup. Sedangkan, terdapat hubungan yang signifikan antara fenol dengan kelimpahan fitoplankton dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,861 menunjukkan korelasi kuat. Regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan hubungan nyata antara minyak dan fenol dengan kelimpahan fitoplankton. Terdapat hubungan nyata dengan kelimpahan fitoplankton hanya pada konsentrasi fenol pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai sig = 0,022, sedangkan konsentrasi minyak tidak terdapat hasil yang nyata sehingga dapat diabaikan dengan nilai sig = 0,809. Kata Kunci : Minyak; Fenol; Kelimpahan Fitoplankton; Limbah Batik; Sungai Asem Binatur. ABSTRACTAsem Binatur River is located in Pekalongan City, Central Java. Beside as an effluent of domestic waste, this river also an object to dump batik waste by batik industries nearby. Oil and phenol substance in these batik making flows into the river. These substance are going to cause an effect for the abundance of phytoplankton which is a water quality indicator. This research was done on July – August 2016 in Asem Binatur River and aimed to know oil and phenol substance, the abundance and phytoplankton community structure, also correlation of oil and phenol with the abundance of phytoplankton. Survey methode was used. Water sample which taken in the middle part of the river was analyzed. The result shown that oil concentration in the research location was around 1,2 – 10,4 mg/l, meanwhile phenol concentration was around 0,0005 – 1,167 mg/l. The abundance of phytoplankton was around 609 – 1649 ind/l, diversity index (H’) with 1,894 – 2,484 value, domination index value was 0,125 – 0,224, and uniformity index (e) with 0,717 – 0,846 value. There is no significant relation between oil and the abundance of phytoplankton at 95% trust level with correlation value (r) 0,585 which is an enough correlation. Meanwhile, there is a significant correlation between phenol and the abundance of phytoplankton with correlation value (r) 0,861 which is a strong correlation.  Double linier regretion was used to prove real correlation between phenol and oil with the abundance of phytoplankton. There is a real correlation with the abundance of phytoplankton but only in phenol concentration at 95% trust level with sig value = 0,022 while oil concentration did not have real result and could be ignored with sig value = 0,809.  Keywords: Oil; Phenol; The Abundance of Phytoplankton; Batik Waste; Asem Binatur River.                                                                                                                            
ANALISIS TROPHIC STATE INDEX CARLSON AIR MUARA SUNGAI BANJIR KANAL TIMUR, SEMARANG Khasani, Andro; Afiati, Norma; Sulardiono, Bambang
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.059 KB)

Abstract

ABSTRAKSungai Banjir Kanal Timur merupakan salah satu sungai besar yang dimiliki Kota Semarang. Sungai ini berfungsi dalam sistem drainase dan pengendalian banjir. Beberapa aliran sungai mengalir ke Sungai Banjir Kanal Timur dan berakhir di muara. Muara merupakan segmen yang akan menampung semua beban yang berasal dari sungai. Oleh karena itu, status trofik perairan di muara, khususnya Sungai Banjir Kanal Timur perlu dievaluasi dalam rangka pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alamnya. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei 2016 di muara Sungai Banjir Kanal Timur Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas air melalui status kesuburan perairan di muara Sungai Banjir Kanal Timur, berdasarkan metode Trophic State Index (Carlson, 1977) dan metode STORET dalam Kepmen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dan PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Variabel utama yang digunakan pada Analisis TSI Carlson adalah kandungan total N, total P, klorofil-a, dan kecerahan air (angka Secchi disk). Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan penentuan lokasi sampling bersifat purposive sampling. Hasil yang diperoleh dari analisis TSI (Carlson, 1977) berkisar 53 – 57. Kriteria TSI menunjukkan bahwa TSI TP < TSI SD > TSI CHL dan TSI TP > TSI SD > TSI CHL. Pendugaan interpretasi hubungan tersebut menjelaskan bahwa fosfor membatasi biomasa alga (rasio TN/TP lebih besar dari 33:1), dan nilai TSI Chl yang rendah disebabkan beberapa faktor lain selain fosfor seperti, pemangsaan oleh zooplankton, kandungan nitrogen, dan sebagainya yang sifatnya mengurangi biomasa algae. Di sisi lain, analisis (Indeks STORET) menggunakan Kepmen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air menghasilkan skor, yaitu -8. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesuburan perairan muara Sungai Banjir Kanal Timur, Semarang menurut TSI (Carlson 1977) berada pada status eutrofik ringan atau (Indeks STORET, Kepmen LH No. 115 / 2003) termasuk kategori perairan tercemar ringan. Kata Kunci : Status Mutu Perairan, Trophic State Index Carlson (1977),  Kepmen  LH No. 115 Tahun 2003, muara Sungai Banjir Kanal Timur Semarang. ABSTRACTEast Banjir Kanal River is one of the largest river owned by the city of Semarang. The river has a main function as drainage system and flood control of the city. Several streams flowing into the East Banjir Kanal River and end at the estuary. As estuary accommodates all loads from the river, therefore, the trophic status of waters in particular for East Banjir Kanal River needs to be evaluated in the context of environmental management and utilization of natural resources. This work was conducted during May 2016 in the estuary of East Banjir Kanal River. The objective was to determine river water quality using Trophic State Index by Carlson (1977) and the STORET method in the Decree of the Minister of Environment of The Republic of Indonesia (Kepmen LH) No. 115/2003 regarding Guideline for the Determination of Water Quality Status and The Government Regulation of The Republic of Indonesia No 81/2001 regarding Water Quality Management and Water Pollution Control. The main variables used in the analysis of Trophic State Index by Carlson, 1977 are total N, total P, chlorophyll-a and water clarity. Descriptive method is used to determine random sampling points. The average results of all stations analysed by means of Trophic State Index (Carlson, 1977) ranged from 53-57. The interpretation showed that TSI TP < TSI SD > TSI CHL and TSI TP > TSI SD > TSI CHL, these mean that phosphorus limit the biomass of algae (the ratio TN/TP larger than 33:1). Furthermore, lower TSI Chl values in all sampling point were due to several factors other than phosphorus, such as predatory zooplankton, nitrogen which worked to reduce algal biomass. The STORET analysis in the Decree of the Minister of Environment of The Republic of Indonesia (Kepmen LH) No. 115/2003 about Guideline for the Determination of Water Quality Status gives an overall score of  minus 8. It is concluded that by applying both methods, the estuary of the East Banjir Kanal, Semarang during the course of the study were on light eutrophic status and categorized as lightly polluted waters. Keywords:  Water Quality Status, Trophic State Index Carlson (1977), Decree of the Minister of Environment of The Republic Indonesia (Kepmen LH) No. 115/2003, Estuary of East Banjir Kanal River Semarang. 
PENGARUH KANDUNGAN NUTRIEN TERHADAP KESUBURAN DI KOLAM BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI BALAI BENIH IKAN MIJEN, SEMARANG Rusyadi, Imron; Hutabarat, Sahala; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ikan Nila (Oreochromis sp) merupakan jenis ikan yang memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan lingkungan perairan, namun kualitas air dalam wadah budidaya harus tetap dikelola dengan baik agar pertumbuhannya optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai nutrien yang dilihat dari kadar nitrat dan fosfat serta nilai kesuburan perairan yang dilihat dari klorofil-a dan fitoplankton, mengetahui kondisi perairan di kolam budidaya ikan Nila yang ditinjau dari kadar nutrien dan tingkat kesuburannya, serta mengetahui keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan nutrien dan juga fitoplankton dengan nutrien di perairan kolam budidaya ikan Nila (Oreochromis sp) BBI Mijen Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang dan di Laboratorium Balai Lingkungan Hidup, serta Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan FPIK Undip, Tembalang, Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh nilai nutrien yang didapatkan yaitu nitrat sebesar 0,900-1,463 mg/l dan fosfat sebesar 0,092-0,100 mg/l. Nilai kesuburan perairan yang dilihat dari klorofil-a yaitu 2,44-3,41 mg/m3 dan kelimpahan fitoplankton sebesar 480-800 ind/l. Keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan nutrien, serta fitoplankton dengan nutrien secara keseluruhan menunjukkan bahwa kesuburan perairan lebih banyak dipengaruhi oleh nitrat daripada fosfat dan kondisi kesuburan di kolam budidaya ikan Nila (Oreochromis sp) BBI Mijen ditinjau dari kadar nutrien dan tingkat kesuburannya secara keseluruhan menunjukkan bahwa perairan pada kondisi tingkat kesuburan yang sedang. Kata kunci: kesuburan perairan; nutrien; fitoplankton; ikan Nila ABSTRACT Nila fish(Oreochromis sp)  is a species of fish that have a high tolerance to changes in the aquatic environment, so it can save amount of feeds that used. however the quality of the water in the cultivation container  should be well managed in order to gain optimal growth. The purpose of this study was to determine the nutrient value as seen from nitrate and phosphate as well as the value of the fertility waters seen from chlorophyll-a and phytoplankton, determine the condition water in terms of levels nutrients and fertility in the pond farm of parrot fish, and to know the relationship between chlorophyll-a with nutrients and also phytoplankton with nutrients in the waters of aquaculture ponds Nila fish (Oreochromis sp) at BBI Mijen Semarang. This research was conducted in June 2016 at Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang and Central Laboratory of Environment, as well as the Laboratory of Fish Resources Management and Environment FPIK Undip, Tembalang, Semarang. The method used in this research is descriptive analysis , methods of sampling using purposive sampling. The results of research, obtained amount nutrient value of nitrate about 0.900 to 1.463 mg / l and phosphate around 0.092 to 0.100 mg / l. Value of fertility waters as seen from chlorophyll-a is 2.44 to 3.41 mg / m3 and abundance of phytoplankton value are 480-800 ind / l. The linkage between the content of chlorophyll-a with nutrients, and phytoplankton with nutrients as a whole show that the fertility waters more influenced by nitrates than phosphates and fertility conditions in aquaculture of Nila fish (Oreochromis sp) in terms level of nutrients and fertility rates show that the waters was on good fertility condition Keywords: fertility waters; nutrient; phytoplankto; Nila  fish 
HUBUNGAN NISBAH C/N DENGAN TOTAL BAKTERI SEDIMEN PADA TAMBAK BANDENG (Chanos chanos Forsk) SEMI INTENSIF DI DESA WONOREJO KENDAL W, Aprilia Dwi; Suprapto, Djoko; Suryanto, Agung
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAktivitas pertambakan mengalami penurunan kualitas air tambak akibat dari masukan bahan organik terutama sisa pakan yang terbuang baik secara langsung maupun tidak langsung. Penumpukan bahan organik di dasar tambak secara terus menerus dapat mempengaruhi produktifitas tambak sehingga perlu diketahui proses dekomposisinya antar lokasi dan antar periode waktu. Keberlangsungan proses dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N, dimana nisbah C/N yang tinggi menunjukkan kecilnya kandungan N (N-organik dan N-Amoniak) dan sebaliknya nisbah C/N yang rendah menunjukkan proses dekomposisi bakteri berjalan cepat menghasilkan N besar. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan nisbah C/N dengan total bakteri sedimen terkait antar lokasi dan antar waktu. Adapun manfaat yang diperoleh memberikan gambaran tentang tingkat dekomposisi berdasarkan nisbah C/N dengan total bakteri, sehingga dapat diketahui cara budidaya perairan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Desember 2015 di desa Wonorejo, Kendal. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel dan pengukuran parameter kualitas air dilakukan di 3 stasiun yaitu pada inlet, plataran, dan outlet yang dilakukan 3 kali pada rentang waktu 10 hari. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukan bahwa nisbah C/N pada inlet 2.55-3.68%, pada plataran 3.62-3.79%, pada outlet 3-3.8% yang artinya terjadi mineralisasi N dan beberapa mikroba mati. Sedangkan total bakteri sedimen pada inlet 1.59×104-2.27×104 cfu, pada plataran 0.58×104-1.36×104 cfu, dan pada outlet 0.9×104-1.26×104 cfu. Uji korelasi antara nisbah C/N dan total bakteri sedimen menunjukan yang kurang signifikan. Pertumbuhan bakteri lebih dipengaruhi oleh C-organik. Kata Kunci : Nisbah C/N, Total Bakteri Sedimen, Tambak ABSTRACTCulture activity can  decreased water quality because of the organic matter input, especially because the rest of feet left in pond. Accumulation of organic materi on the pond bottom continuously can affect the productivity of the pond so keep in mind the process of decomposition between sites and between periods of time. The continuity of decomposing process is marked by the C/N ration, where the high of C/N indicates the small amount of Nitrogen (N-Organic and N-Ammonia). On the contrary, the low ratio of C/N shows the bacteria decomposing process runs fast and produce a large amount of N. The purpose of this research was to understand the relationship between the C/N ratio and  total sedimental bacterias linked between location and over time. The benefits is to give description of the decomposing level based on the C/N ratio and total sedimental bacterias, so that understand the method of water cultivation that is biodegradable and sustainable. The research have done on September-December 2015 at Wonorejo, Kendal. This research use purposive method of sampling random. Sampling and measurement the sediment and water quality parameters is done in 3 stations; they are inlet, plataran, and outlet, which is done three times in range 10 days. The Results of the study show that the C/N ratio at the inlet from 2.55 to 3.68, from 3.62 to 3.79 plataran, on outlets from 3 to 3.8, which means there mineralized N and some microba die. While total bacteria at inlet 1.59 × 104 to 2.27 × 104 cfu, on plataran 0.58 × 104 to 1.36 × 104 cfu, and on outlets from 0.9 × 104 to 1.26 × 104 cfu. Correlation between C/N ratio and total bacteria sediment showed less significant. Bacterial growth is more affected by C-organic.Keywords: C/N ratio, Total Bacteria Sediment, Fishpond
ANALISA KUALITAS PERAIRAN DITINJAU DARI TINGKAT SAPROBITAS DAN KANDUNGAN KLOROFIL DI MUARA SUNGAI BODRI KENDAL Ramanda, Okky Aditya; Sulardiono, Bambang; Ain, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.958 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai saprobitas perairan (SI dan TSI), kandungan klorofil perairan, dan hubungan antara SI, TSI dengan kualitas perairan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 dengan materi yakni sampel air dari Muara Sungai Bodri dan metode deskriptif serta metode pengambilan sampel yakni Purposive Sampling Method. Sampling dilakukan dengan pengulangan waktu yakni pasang dan surut dengan 3 kali pengulangan dengan 4 Stasiun lokasi sampling. Hasil penelitian didapatkan 65 genera dengan 115 spesies yang didominasi oleh Bacillariophyceae seperti Synedra sp., Skeletonema sp., dan Asterionella sp. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi pada Stasiun 1 saat surut sebesar  85184 ind/L yang didominasi oleh Synedra ulna. Dari hasil penelitian didapatkan nilai SI pada kisaran 0.75-1.29 yang menyatakan perairan dalam kondisi β-Mesosaprobik hingga β-Mesosaprobik/Oligosaprobik. Sedangkan, untuk TSI didapatkan nilai 0.99-2.56 yang menyatakan perairan dalam kondisi β-Mesosaprobik hingga Oligosaprobik. Hasil pengukuran kadar klorofil-α menunjukkan bahwa klorofil-α pada wilayah di sekitar muara bernilai rendah. Hubungan antara nilai SI dan TSI dengan kualitas perairan menunjukkan nilai positif dengan keeratan lemah pada saat pasang serta nilai positif dan negatif dengan keeratan kuat pada saat surut. Kata Kunci : Muara Sungai Bodri; Klorofil-α; Indeks Saprobik; Tropik Saprobik Indeks ABSTRACT This study aims to determine the value of water saprobity (SI and TSI), chlorophyl-α content and the context of SI, TSI with water quality such as DO, TSS, Nitrate and chlorophyl-α in Bodri River Estuary. This study was conducted in August 2016. The material used in this study is a sample of water taken from Bodri Estuary. The method used in this study is descriptive method with also sampling method is Purposive Sampling. The sampling location consisted by 4 stasions and it done with repetition time of the high and low tide. The result showed 65 genera with 115 species dominated by Bacillariophyceae such as Synedra sp., Skeletonema sp. and Asterionella sp. The highest phytoplankton abundance occurs in Station 1 at low tide at value 85184 ind/L which dominated by Synedra ulna. SI values in the range 0.75-0.29 which states that the water in β-Mesosaprobic to β-Mesosaprobic/Oligosaprobic conditions. While using TSI, it obtained values at range 0.99-2.56 which it states that the water in β-Mesosaprobic to Oligosaprobic conditions. The results of clorophyl-α measurement showed that the chlorophyl-α in the area around the estuary at a low value. The connection between SI and TSI with water quality has a positive value with weak correlaion at high tide and positive and negative value with strong correlation at low tide. Keywords: Bodri River Estuary; Chlorophyl-α; Saprobic Index; Trophic Saprobic Index 
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN SWANGGI (Priacanthus tayenus) YANG DIDARATKAN DI PPP TAWANG KABUPATEN KENDAL Agustiari, Arinta Maulidina; Saputra, Suradi Wijaya; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 1 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.721 KB)

Abstract

ABSTRAK Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang merupakan pelabuhan yang cukup besar di Kabupaten Kendal. Salah satu hasil tangkapan yang didaratkan yaitu ikan Swanggi (Priacanthus tayenus) merupakan jenis ikan demersal dengan karakteristik khusus berwarna merah muda, memiliki mata besar dan pada sirip perutnya terdapat bintik berwarna kehitam-hitaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aspek biologi ikan Swanggi meliputi struktur ukuran, hubungan panjang berat, faktor kondisi (Kn), ukuran pertama kali tertangkap (Lc50%), ukuran pertama kali matang gonad (Lm50%), tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), diameter telur, fekunditas dan upaya pengelolaan sumberdaya ikan Swanggi (Priacanthus tayenus). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2016. Metode penelitian adalah survei. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling atau acak. Hasil penelitian dilakukan pada ikan Swanggi sebanyak 625 ekor, pertumbuhan ikan Swanggi bersifat allometrik negatif dengan persamaan W = 0,00045L2,30701. Panjang ikan yang tertangkap selama penelitian berkisar antara 105 – 324 mm dan  berat berkisar antara 22 – 205,2 gram. Nilai faktor kondisi adalah 1,106. Nilai Ukuran pertama kali tertangkap (Lc50%) adalah 152 mm.Ukuran pertama kali matang gonad (Lm50%) yaitu 153 mm. Ikan Swanggi jantan maupun betina sebagian besar belum matang gonad. Nilai TKG yang semakin tinggi akan diikuti dengan tingginya nilai IKG dan diameter telur juga semakin besar. Fekunditas tertinggi sebesar 245303 butir. Hubungan fekunditas terhadap panjang dan berat ikan Swanggi menunjukkan koefisien korelasi lemah. Kata Kunci : Ikan Swanggi  (Priacanthus tayenus), Aspek Biologi, PPP Tawang  ABSTRACT Tawang Coastal Fishing Port is a huge port in Kendal Regency. One of its hauls which was landed is Red Bigeye fish (Priacanthus tayenus). Which include in demersal fish with special characters; they have pink color, big eyes, and black spots around their pelvic fins. The purpose of this research is to find out the biological aspect of Red Bigeye fish from several aspects, i.e. size of the structure, relation of length and weight, the conditions factor (Kn), the size of the first caught (Lc50% ), the first time size of gonad maturity (Lm50%), gonad maturity level (TKG), index of gonad maturity (IKG), diameter of egg, fecundity, and management effort of Red Bigeye fish (Priacanthus tayenus) resources. The research was conducted in March – April 2016. The method used in this research is survey. In taking sample, this research use random sampling method. The result was done on 625 Swanggi fish. The growth of Red Bigeye fish is negative allometric with equation W = 0,00045L2,30701. The length of caught fish for the research are around 105 - 324 mm and weight around 22 – 205,2 gram. The value of condition factor is 1,106. The value of first time caught is 152 mm. The value of first time mature gonad (Lm50%) is 153 mm. Most male and female Red Bigeye fish are immature gonads. The higher TKG value will be followed by the higher IKG and egg diameter will be bigger. The highest fecundity is 245303 grain. The fecundity relation toward the weight of Red Bigeye fish shows weak correlation coefficient. Keywords : Swanggi Fish (Priacanthus tayenus), Biological Aspect, Tawang Coastal Fishing Port 

Page 1 of 2 | Total Record : 12