cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27216233     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Management of Aquatic Resources diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal Management of Aquatic Resources menerima artikel-artikel mengenai bidang perikanan, manajemen sumberdaya perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 516 Documents
KELAYAKAN KUALITAS AIR BAGI BEBERAPA PERUNTUKAN DI KAWASAN PESISIR (STUDI KASUS: DESA PESANTREN DAN DESA MOJO, KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG) Puspita, Like Viantika Jala; Afiati, Norma; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 1 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.897 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i1.22531

Abstract

Permasalahan sediaan air di kawasan pesisir sangat kompleks sesuai dengan ragam peruntukan seperti halnya di Desa Pesantren dan Desa Mojo. Penelusuran tentang kualitas air untuk ragam peruntukan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sosial dan ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kelayakan sumber daya air untuk beberapa peruntukan dan menganalisis variabel penurun kualitas air di kawasan pesisir. Penelitian didasarkan kepada metode survei dan dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di Desa Pesantren dan Desa Mojo, Ulujami, Pemalang. Pengambilan sampel mengacu pada metode purposive sampling di 3 lokasi sungai, 2 lokasi sumur, 1 lokasi sawah, serta 2 lokasi tambak. Variabel yang diukur adalah bau, warna, rasa, suhu, TDS, kekeruhan air, debit sungai, kesadahan, pH, amonia, nitrit, nitrat, Cd, dan Pb. Mutu air dievaluasi berdasarkan Indeks Pencemaran (IP) sesuai KEPMEN LH No.115 Tahun 2003 dan PP No.82 Tahun 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tambak, sawah, dan sungai dinyatakan tidak memenuhi  kelayakan air, dengan status tambak 1 yang terletak cukup jauh dari laut telah tercemar berat (IP= 21,17), tambak 2 yang terletak dekat dengan laut memiliki status tercemar sedang (IP= 8,18), sawah yang terletak cukup jauh dari laut dinyatakan tercemar ringan (IP= 3,88), sungai 1 yang letaknya kearah kawasan hulu tergolong tercemar ringan (IP= 3,14), sungai 2  yang terletak di tengah dan dekat dengan cabang Sungai Comal telah tercemar sedang (IP= 5,12), sungai 3 yang letaknya dekat dengan laut yaitu tercemar ringan (IP= 4,99), sedangkan mutu air sumur 1 dan 2 yang terletak di kawasan pemukiman cukup jauh dari laut dinyatakan layak karena masih memenuhi baku mutu (IP= 0,91 dan 0,85). Warna, kekeruhan air, amonia, TDS, logam Pb dan Cd merupakan variabel penurun kualitas air di tambak, sawah, sungai dan sumur. Warna, kekeruhan air, amonia, dan TDS kemungkinan besar berasal dari sisa pakan ikan di tambak dan pupuk di sawah yang tidak terserap oleh padi, sedangkan logam Pb dan Cd dalam penelitian ini kemungkinan berasal dari limbah domestik di kawasan hulu yang terbawa oleh Sungai Comal. Water supply problems in the coastal areas are very complex in accordance with the variety of designation as well as in the Pesantren and Mojo Villages. The study of water quality for various purposes is very important in improving the social and economic quality of the community. The aim of this study is to assess the feasibility of water resources for several designations and to analyze the variables that cause water degradation in coastal areas. This study was based on survey method and was conducted in May 2017 at Pesantren and Mojo Villages, Ulujami, Pemalang. Sampling refers to purposive sampling method in 3 rivers location, 2 wells location, 1 rice field location, and 2 ponds location. The measured variables are odour, colour, taste, temperature, TDS, turbidity, river discharge, hardness, pH, ammonia, nitrite, nitrate, Cd, and Pb. Water quality was evaluated based on Pollution Index (PI) according to KEPMEN LH No.115 of 2003 and PP No.82 of 2001. The results showed that ponds, rice fields, and rivers were not found to meet water quality standard, with the status of pond 1 being heavily polluted (PI = 21,17), medium polluted ponds (PI = 8,18), lightly polluted rice fields (PI = 3,88), river 1 was lightly polluted (PI = 3,14), medium polluted river 2 (PI = 5.12), lightly polluted river 3 (PI = 4,99), while water quality for wells 1 and 2 was eligible because it still meets the quality standard (PI = 0,91 and 0,85). Ammonia, TDS, color, turbidity, Pb and Cd are water quality-lowering variables in ponds, fields, rivers and wells. Ammonia, TDS, color and water turbidity are most likely derived from the remain of fish feed in ponds and fertilizers in paddy fields that are not absorbed by rice; whereas Pb and Cd in this study might originate from domestic waste in the upstream areas carried by the Comal river. 
HUBUNGAN ANTARA TEKSTUR VERTIKAL SEDIMEN DENGAN BAHAN ORGANIK DAN KEANEKARAGAMAN MAKROBENTOS DI MUARA SUNGAI TUNTANG MORODEMAK Winarto, Kharisma Aji; Muskananfola, Max Rudolf; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.139 KB)

Abstract

Perairan Morodemak merupakan daerah muara yang diduga mengalami perubahan kondisi ekologi perairan disebabkan karena pengaruh sedimentasi dan masukkan bahan organik yang berasal dari akumulasi aktivitas masyarakat. Makrobentos merupakan salah satu hewan yang dapat dijadikan indikator. Hewan ini sangat peka terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya sehingga akan berpengaruh terhadap komposisi dan distribusinya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui tekstur vertikal sedimen dan kandungan bahan organik serta keanekaragaman makrobentos di Muara Sungai Tuntang, Morodemak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, pengambilan sampel dilakukan di 8 titik sampling di sekitar muara. Pengambilan sampel meliputi sedimen dasar perairan dan makrobentos, kemudian dilakukan analisa di laboratorium. Hasil penelitian dari 8 titik sampling di Muara Sungai Tuntang, Modrodemak struktur sedimen mempunyai kriteria lumpur dan liat. Kandungan bahan organik pada lapísan atas berkisar antara 5,36 – 8,16%, lapisan tengah berkisar antara 4,7 – 9,06%, dan lapisan bawah antara 4,13 – 8,58%. Keanekaragaman makrobentos dari 8 titik sampling ditemukan sebanyak 10 spesies dari 3 kelas yang termasuk dalam 2 filum yaitu moluska (5 spesies) dan polychaeta (5 spesies). Nilai kelimpahan makrobentos pada seluruh pengambilan sampel berkisar antara 0 – 1232 idividu/m2. Indeks keanekaragaman berkisar antara 0 – 1,33. Indeks keseragaman 0 – 1. Parameter kualitas perairan menunjukkan variasi dan dinamika yang masih dalam toleran dan mendukung kehidupan makrobentos. Morodemak waters is an estuary area which is suspected of changing ecological water conditions due to the influence of sedimentation and organic matter that enter from the accumulation of society activities. Makrobentos is one of the animals that can be used as an indicator. These organisms are very sensitive to changes of water quality where they live that will affect their composition and distribution. This research was conducted with the purpose of knowing the vertical structure of sediment and organic matter content as well as diversity of makrobentos in the estuary of Tuntang, Morodemak. The methods of this research is descriptive, sampling was performed in 8 sampling points around the estuary. Sampling includes the bottom sediment and makrobentos, then analyzed in the laboratory. The results of the 8 sampling points in Tuntang estuary Modrodemak, sedimentary structures has mud and clay criteria. The content of organic matter in the upper layer ranges between 5,36 to 8,16%, the middle layer ranges from 4,7 to 9,06%, and the bottom layer between 4,13 to 8,58%. Diversity of makrobentos of 8 sampling points are found as many as 10 species of 3 classes included in the phylum mollusk 2 (5 species) and Polychaeta (5 species). The abundance values of Makrobentos across all samples ranged from 0 – 1232 ind/m2. Diversity index ranged from 0 – 1,33. Uniformity index of 0 - 1. Water quality parameters showed variations and dynamics which are still in a tolerant and support makrobentos life.
HASIL TANGKAPAN JUVENIL UDANG DI PERAIRAN SUNGAI DAN MUARA WULAN, DEMAK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERANGKAP Istigfarin, Amalia Nur; Hendrarto, Boedi; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.624 KB)

Abstract

ABSTRAK Perairan Sungai dan Muara Wulan, Demak merupakan wilayah perairan yang memiliki keanekaragaman spesies, contohnya udang. Wilayah perairan Sungai Wulan dimanfaatkan para nelayan untuk menangkap ikan, udang, kerang dan biota lainnya. Alat perangkap digunakan untuk mengetahui kondisi populasi juvenil udang yang terdapat di dasar perairan Sungai dan Muara Wulan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis juvenil yang tertangkap, mengetahui adanya pengaruh lokasi penelitian, dan mengetahui pola pertumbuhan juvenil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 Mei – 4 Juni 2016.Pengambilansampeljuveniludangdilakukanpadaduastasiun yaitusungaidanmuara yang terdiridaritigatitikdalamperiode I sampaiperiode IV. Hasil tangkapan pada perangkap di simpan dalam botol sampel dan direndam dalam formalin 5%.Hasil yang diperolehdidapatkanjenisjuveniludangdari genus MetapenaeusdanPenaeus. Jumlahseluruhjuveniludang yang didapatkan di perairansungailebihsedikitdibandingkanperairanmuara. Jumlahjuveniludang genus Metapenaeus yang terperangkappadaalatlebih banyak dari genus Penaeus. Jumlah seluruh juvenil udang yang didapatkan sebanyak 103 individu. Polapertumbuhan kedua jenisjuveniludangadalahbersifat allometriknegatif.  Kata Kunci : Juvenil Udang, Muara Sungai Wulan Demak, Pola Pertumbuhan. ABSTRACT Wulan River and Estuarine in Demak have a diversity of species, such as shrimp. Wulan river exploited by fishermen to catch fish, shrimp, shellfish and others. To find out the condition of the juvenile shrimp’s population in the Wulan river and estuary, has been studied by using a trap. The study aims to find out the type of juvenile shrimps that were trapped, the growth pattern, and the effect of the location.Juvenile shrimps sampling was performed in two stations, one on the river and one other on the estuary which consist of three points in period I until period IV. Catches resulted in the trap was stored in sample bottles and was soaked in 5% formalin. It was obtained that the juvenile shrimps type collected was from MetapenaeusdanPenaeus genus. Total numbers of juvenile shrimps obtained in the river was less than in the estuary.The numbers of Metapenaeus genus trapped was more than Penaeus genus. The overall numbers of juvenile shrimps caught was 103 juveniles. The growth pattern ofjuvenile shrimps was negatively allometric..Keywords: Shrimps juvenile, Wulan River and Estuarine Demak, Growth Pattern.
HUBUNGAN KERAPATAN RUMPUT LAUT DENGAN SUBSTRAT DASAR BERBEDA DI PERAIRAN PANTAI BANDENGAN, JEPARA Ain, Nur; Ruswahyuni, -; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.926 KB)

Abstract

Pantai Bandengan adalah salah satu pantai pesisir utara Jawa yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kabupaten Jepara memiliki potensi sumberdaya pesisir yang besar ditinjau dari keberadaan garis pantainya lebih dari 72 Km. Pantai Bandengan ini juga sebagai habitat rumput lautyang merupakan tumbuhan laut dasar perairan (fitobentos), makroalga, dan termasuk Thallophyta. Rumput laut tergolong tanaman yang hidupnya melekat pada substrat, seperti karang, lumpur, pasir, batu, dan benda keras lainnya atau bahkan melekat pada tumbuhan lain secara epifitik.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kerapatan rumput laut dengan substrat dasar berbeda di perairan Pantai Bandengan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif menggunakan line transek sepanjang 100 meter dan kuadran transek 1x1 meter dengan tiga kali pengambilan. Setiap kuadran transek dilakukan pengukuran parameter fisika dan kimia meliputi kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, suhu air, dan pH (untuk mendukung hasil data sampling).Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah sembilan jenis rumput laut yaitu Halimeda opuntia; Halimeda descoides; Halimeda macroloba; Chordoria flagelliformis; Padina crassa; Sargassum yendoi; Sargassum piluliferum; Sargassum confusum; dan Sargassum duplicatum. Kerapatan tertinggi ditemukan pada Halimeda opuntia (18,19%) atau total 103 individu dengan penutupan substrat (12,54 m2, terbanyak pada substrat pecahan karang). Sedangkan penutupan tertinggi terdapat pada jenis Sargassum duplicatum yaitu 15 m2. Berdasarkan hasil analisa data Chi Kuadrat didapatkan nilai X2 hitung sebesar 72,00 dan nilai X2 tabel sebesar 21,026. Hal tersebut dapat dinyatakan ada hubungan kerapatan rumput laut terhadap substrat dasar karena X2 hitung ≥  X2 tabel yang menyatakan terima H1 tolak H0.
HUBUNGAN ANTARA TEKSTUR SEDIMEN, KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN MUARA BANJIR KANAL BARAT, SEMARANG Arofah, Rizka Ummi; Muskananfola, Max Rudolf; Jati, Oktavianto Eko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.244 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22573

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat Semarang merupakan sungai dengan daerah padat pemukiman yang menyumbang suplai material organik maupun anorganik. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran di perairan tersebut. Limbah dapat mempengaruhi kualitas perairan dan biota di dalamnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kandungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos, hubungan antara tekstur sedimen dengan kandungan bahan organik sedimen, serta hubungan antara tekstur sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos di muara dan sungai Banjir Kanal Barat, Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2018 dengan menggunakan metode kuantitatif. Penentuan lokasi sampling menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 4 stasiun. Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji normalitas, korelasi, regresi. Makrozoobenthos yang didapatkan adalah Nereis, Nephthys, Melanoides, Cerithium, Pomacea, Dreissena, dan Corbicula. Fraksi liat dan kandungan bahan organik memiliki hubungan yang positif dengan nilai korelasi r = 0,893. Fraksi liat dengan kelimpahan makrozoobenthos memiliki hubungan yang positif dengan nilai korelasi r = 0,906. Hal ini sama dengan kandungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos juga memiliki hubungan yang positif dengan nilai korelasi r = 0,928. Semakin besar kandungan bahan organik sedimen dan makrozoobenthos. Kualitas perairan berdasarkan indeks keanekaragaman di stasiun IV sebesar  1,2 yang tergolong tercemar sedang. Sedangkan pada stasiun I, II dan III dengan nilai 0,15; 0,15 ; 0,93 termasuk tercemar berat.  Banjir Kanal Barat Semarang is a river with densely populated areas that contribute to the supply of organic and inorganic materials. This can cause pollution in these waters. Waste can affect the quality of water and biota in it. The purpose of this study was to determine the relationship between sediment organic matter with abundance of macrozoobenthos, the relationship between sedimentary texture and organic sediment materials, as well as the relationship between sedimentary texture and abundance of macrozoobenthos in estuaries of Banjir Kanal Barat, Semarang. This research was conducted in March - April 2018 using kuantitative method. Kinds of macrozoobenthos was found from genus Nereis, Nephthys, Melanoides, Cerithium, Pomacea, Dreissena, and Corbicula. Determination of the sampling location using purposive sampling method. The clay fraction and the abundance of sediment organic matter have a positive relationship with the correlation value r = 0.893. The clay fraction with abundance of macrozoobenthos has a positive relationship with the correlation value r = 0.906. This is the same as the abundance of organic sediment material with abundance of macrozoobenthos also has a positive relationship with the correlation value r = 0.928. the greater the percentage of clay, the more abundant the organic matter of sediment and makrozoobenthos. 
HUBUNGAN FAKTOR FISIK – KIMIA PERAIRAN TERHADAP TUTUPAN TERUMBU KARANG DI PULAU KARIMUNJAWA Andaris, Adira Rizka; Suryanto, Agung; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.846 KB)

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem utama pesisir dan laut. Ekosistem terumbu karang di Karimunjawa telah lama dimanfaatkan sebagai kegiatan ekonomi seperti penangkapan ikan, dan wisata bahari. Banyaknya kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat menimbulkan suatu dampak terhadap terumbu karang dan perubahan kualitas fisik dan kimia perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi Tutupan terumbu karang di lokasi perairan Pantai Ujung Gelam,  perairan Pantai Batu topeng dan perairan Nyamplungan ,mengetahui kondisi fisik dan kimia perairan  pada masing-masing statsiun,mengetahui hubungan faktor fisik dan kimia perairan terhadap  tutupan terumbu karang. Metode yang di gunakan adalah metode survei dengan metode sampling adalah purposive sampling. Hasil yang didapatkan dari kondisi fisik dan kimia perairan pada  semua statsiun adalah berkisar 29oC – 30,3 oC, TSS  0,16 – 0,21 mg/l , Salinitas 34,67 -34,92o/oo,. pH 7,11-7,13. DO 4,92 – 5,95 mg/L dan kekeruhan 1,73 – 2,1 NTU, faktor fisik dan kimia perairan masih mendukung untuk pertumbuhan terumbu karang di pulau Karimunjawa . Tutupan terumbu karang hidup pada seluruh statsiun berkisar 43,9 – 46 % termasuk kedalam kategori sedang. Hubungan antara faktor fisik – kimia perairan menunjukan hubungan yang lemah  – hubungan yang sangat berarti terhadap tutupan terumbu karang hidup. Coral reef ecosystem is the one of the main coastal and marine ecosystems. Coral reef at karimunjawa island has been used for economic activity as Fishing and marine tourism, with these activity, can cause impacts on  coral reefs and changed phsyical and chemical quality of water. The aims of this research is to know percent cover of coral reef at Ujung gelam, Batu topeng and Nyamplungan,  to know condition of physical and chemical water at Ujung gelam, Batu topeng and Nyamplungan, correlation between physic and chemical factor to the percent cover of coral reefs. The methods used in this research is descriptive survei methods, and the methods of sampling is purposive sampling. The result of condition phyiscal and chemical water at all station ranged  from  29oC – 30,3 oC, TSS 0,16 – 0,21 mg/l, Salinity 34,67 -34,92  o/oo, pH 7,11- 7,13, DO 4,92 – 5,95 mg/l and turbidity 1,73 – 2,1  NTU, physical and chemical factors waters still support for the growth of coral reefs at Karimunjawa island. Live coral cover at all stations ranging from 43,9 – 46 %, Over all based on standar quality of demage to coral reef, coral reef at karimunjawa island on moderate condition catagories. Correlation between physical and chemical water factor to percent cover indicates a weak correlation - very meaningful correlation to cover living coral reefs.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OIL SKIMMER DALAM UPAYA PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TEGALSARI KOTA TEGAL Fajar Sidik Pamungkas; Haeruddin Haeruddin; Siti Rudiyanti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 2 (2017): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.272 KB) | DOI: 10.14710/marj.v6i2.19820

Abstract

ABSTRAK Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, terletak di Kota Tegal, Jawa Tengah. Pelabuhan ini memiliki luas mencapai 16,3 Ha, dengan luas kolam pelabuhannya yaitu 32.400 m2 = 3,24 Ha dan dapat menampung hingga 124 unit kapal penangkap ikan dengan ukuran 5 – 30 GT. Kondisi kapal yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,  menjadi penyebab utama masuknya limbah minyak ke perairan, sehingga memerlukan penanganan khusus untuk menanggulangi tingkat pencemaran limbah minyak. Perlu adanya water treatment sebagai upaya untuk mengurangi beban pencemar di perairan antara lain dengan menggunakan Oil Skimmer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan minyak pada saat sebelum diolah dan setelah diolah dengan Oil Skimmer, serta untuk mengetahui tingkat efektivitas dari penggunaan Oil Skimmer. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 di PPP Tegalsari, Kota Tegal. Metode yang digunakan adalah metode penelitian secara observatif dengan pengamatan secara langsung di lapangan dan pengambilan sampel dengan teknik purpossive sampling dan uji laboratorium untuk menganalisis kandungan minyak dan lemak dengan metode gravimetric sesuai SNI 06-6989.10-2004. Analisa data menggunakan Uji t – Berpasangan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kandungan minyak sebelum dan setelah diolah dengan Oil Skimmer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Oil Skimmer mampu mereduksi kandungan minyak di perairan tercemar dari sebelum diolah dengan Oil Skimmer rata-rata berkisar antara 549 mg/l – 5045 mg/l menjadi 91,25 mg/l – 173 mg/l setelah diolah dengan Oil Skimmer, dengan rata-rata tingkat efektivitas mencapai 58,5 % - 97%. Hasil analisa statistik dengan uji  t – berpasangan (α 0,05) didapatkan nilai t yaitu 0,004 ≤ 0,05 hal ini menunjukkan bahwa kandungan minyak sebelum diolah dengan Oil Skimmer memiliki perbedaan yang signifikan dengan kandungan minyak setelah diolah dengan Oil Skimmer. Kata Kunci  : Cemaran Minyak, Oil Skimmer, Oil Water Separator, Efektivitas, Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari.ABSTRACT Tegalsari fishing port is located in Tegal, Central Java. This port has an area of 16.3 hectares, with its harbor swimming area is 32,400 m2 = 3.24 hectares and can accommodate up to 124 units of fishing vessels with a size of 5-30 GT. The condition of the ship that does not comply with the standards that have been set, the main cause of the influx of waste oils into waters, thus requiring special handling to cope with the level of contamination of waste oil. The need for water treatment as a means to reduce the burden of pollutants in water by using Oil Skimmer. This study aims to determine the oil content at the moment before it is processed and after treatment by the Oil Skimmer, and to investigate the effectiveness of the use of Oil Skimmer. This research was conducted in September 2016 in PPP Tegalsari, Tegal. The method used is a method in observational studies with direct observation in the location and sampling with purposive technique sampling and laboratory testing to analyze the content of oils and fats by gravimetric method in accordance with SNI 06-6989.10-2004. Data were analyzed using t tests - Pairwise to determine whether there are differences in oil content before and after treatment by the Oil Skimmer. The results showed that the Oil Skimmer is able to reduce the oil content in the polluted waters of Oil Skimmer before it is processed with an average ranging between 549 mg / l - 5045 mg / l to 91.25 mg / l - 173 mg / l after treatment by Oil Skimmer , with an average effectiveness rate was 58.5% - 97%. Statistical analysis by t test - pairs (α 0.05) were obtained, namely 0,004 t value ≤ 0.05 it indicates that the oil content before it is processed by the Oil Skimmer has significant differences with oil content after treatment by Oil Skimmer. Keywords:               Oil Pollution, Oil Skimmer, Oil Water Separator, Effectiveness, Tegalsari Port Fishery. 
PENGGUNAAN METODE PERANGKAP AGAR-AGAR DENGAN PENAMBAHAN PAKAN IKAN UNTUK PENELITIAN JUVENIL UDANG DI PERAIRAN MOROSARI, DEMAK Fama, Achmad; Nitisupadjo, Mustofa; Hendrarto, Boedi
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.058 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis juvenil udang di perairan Morosari; mengetahui kelimpahan juvenil udang, mengetahui keterkaitan antara kelimpahan dengan lokasi, perlakuan pakan atau tanpa pakan, dan waktu dan mengetahui hubungan panjang dan berat juvenil udang di perairan Morosari, Demak. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah juvenil udang yang tertangkap dengan metode perangkap agar- agar di perairan Morosari, Demak. Metode perangkap agar-agar sebagai materi utama dengan perlakuan pemberian tambahan pakan yang kemudian akan diletakkan dua lokasi pada perairan sungai dan muara Morosari, Demak. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode studi kasus untuk mengamati juvenil udang yang tertangkap dengan metode perangkap agar- agar dan berada di lokasi pengamatan selama bulan November sampai bulan Desember 2013 . Pengamatan juvenil udang yang dilakukan berlokasi di perairan muara dan sungai dengan tiga titik tiap perairan dengan perendaman alat perangkap selama 24 jam dan interval satu minggu sekali selama 4 minggu. Selanjutnya melakukan identifikasi jenis juvenil udang serta melakukan perhitungan analisis data dan konversi hasil dari satuan ekor menjadi individu / m2. Hasil pengamatan juvenil udang di lokasi penelitian yang didapatkan dengan metode perangkap agar-agar pada ekosistem sungai dan muara terdiri dari genus Macrobrachium dan genus Penaeus. Jumlah individu  juvenil udang yang tertangkap berjumlah seluruhnya 64 individu atau dikonversi menjadi 426 individu/m2. Genus Macrobrachium sebanyak 62 individu atau dikonversi menjadi 413 individu/m2 dan genus Penaeus sebanyak 2 ekor atau dikonversi menjadi 13 individu/m2. Dengan menggunakan taraf kepercayaan 60% terlihat adanya keterkaitan antara kelimpahan dengan faktor pakan/ tanpa pakan dengan nilai P sebesar 0,44 dan tidak adanya keterkaitan antara kelimpahan dengan faktor lokasi dan waktu dengan nilai P sebesar 0,6341 dan 0,5269. Sifat pertumbuhan dari udang Macrobrachium dengan kisaran ukuran 5-20 mm adalah allometrik negatif yaitu pertambahan panjang udang Macrobrachium lebih cepat daripada pertambahan beratnya. The purpose of this study was to knowing the type of juvenile shrimp in the waters of Morosari, Demak, determine the potential distribution of juvenile shrimp; Knowing the relationship between abundance and the location, treated feed or without food, and time; and to study the relation between the length and weight of juvenile shrimp. The material used in this study were juvenile shrimp which caught with agar trap methods in the waters Morosari, Demak. Agar trap method  as the main material with the additional of fish feed which will then be put on the river and estuary of Morosari, Demak. The research method was the case study method to observe juvenile shrimp were caught with methods that trap and observations at the scene during the months of November until December 2013. Observations of juvenile shrimp was done at river and estuary waters in three locations with interval of 24 hours. Furthermore, it was identifying the species of juvenile shrimp and the data analysis. Observations of juvenile shrimp in the study site were obtained with the agar trap method in the river and estuary ecosystems consisting the genus of Macrobrachium and Penaeus. The number of individual juvenile shrimp were caught completely totaled 64 individual or 426 individual/m2. The genus Macrobrachium 62 individual or 413 individual/m2 and Penaeus 2 individual or 13.33 individual/m2. By using a 60 % confidence level shown there is a correlation between the abundance by a factor of feed / no feed with a P value of 0.44 and no correlation between abundance by a factor of location and time with a P value of 0.6341 and 0.5269.The nature of the growth of the shrimp Macrobrachium was negative allometric mean the length of the shrimp Macrobrachium was faster than the increase of weight.
POLA OSMOREGULASI DAN FAKTOR KONDISI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) YANG DIKULTIVASI DI TAMBAK INTENSIF MOJO ULUJAMI PEMALANG Osmoregulation Patterns and Factors of Vaname Shrimp Conditions (Litopenaeus vannamei) Cultivated in Intensive Mojo Ulujami Pemalang Maghfiroh, Ana; Anggoro, Sutrisno; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.229 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24253

Abstract

ABSTRAK Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh keseimbangan antara kandungan ion cairan tubuh dengan kandungan ion lingkungannya. Apabila gradient osmotik antara cairan tubuh dengan media lingkungan terlalu tinggi maka menyebabkan proses fisiologis terganggu, stress bahkan mengalami kematian (mortality) massal. Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kelayakan kualitas air untuk budidaya udang vaname, menganalisis hubungan osmolaritas dan Tingkat Kerja Osmotik (TKO) pada udang vaname, dan mengetahui faktor kondisi udang vaname dalam kaitannya dengan TKO dan osmolaritas media. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif dengan metode pengukuran osmolaritas menggunakan alat Automatic Microosmotic Roebling. Sampel udang yang digunakan sebanyak 30 ekor udang vaname yang berasal dari 3 tambak yang ada di desa Mojo Ulujami Pemalang. Hasil penelitian ini menunjukkan osmolaritas media sangat berpengaruh terhadap tingkat kerja osmotik pada udang vaname di tambak intensif desa Mojo. Pertumbuhan udang vaname pada tambak intensif desa Mojo bersifat allometrik positif  dengan pola osmoregulasi hipoosmotik dengan nilai b=3.0618 dan nilai  faktor kondisi (Kn) = 1,621637. Hasil penelitian didapatkan nilai osmolaritas media pada tambak intensif udang vaname di Mojo pada salinitas 200/00 berkisar 616-618 (mOsm/l H2O) dan rata-rata TKO sebesar 37,36 (mOsm/l H2O). Tingkat kelayakan perairan pada tambak intensif udang vaname desa Mojo dikategorikan cukup mendukung tetapi perlu adanya perlakuan lebih lanjut. ABSTRACT The survival of an organism is affected by a balance between the content of ionic body fluids and the ion content of the environment. If the osmotic gradient between body fluids and environmental media is too high, the physiological process will be disrupted, stress will even experience mass mortality. The purpose of this study was to determine the level of feasibility of water quality for vaname shrimp farming, analyze the relationship of osmolarity and Osmotic Working Level (TKO) in vaname shrimp, and determine the factors of vaname shrimp conditions in relation to TKO and media osmolarity. This research was conducted in November-December 2018. The research method used was a case study method and descriptive method with a method of measuring osmolarity using an Automatic Microosmotic Roebling tool. Shrimp samples were used as many as 30 vaname shrimp from 3 ponds in Pemalang Mojo Ulujami village. The results of this study indicate that the osmolarity of the media greatly influences the level of osmotic work in vaname shrimp in Mojo intensive ponds. The growth of vaname shrimp in intensive ponds in Mojo village is allometric positive with a hypoosmotic osmoregulation pattern with a value of b = 3.0618 and a ponderal index (Kn) = 1 , 621637. The results showed that the media osmolarity values in the vaname shrimp intensive ponds in the Mojo at 200/00 salinity ranged from 616-618 (mOsm /l H2O) and the average TKO was 37.36 (mOsm / H2O). The level of feasibility of waters in intensive ponds of vaname shrimp in Mojo village is categorized as sufficiently supportive but needs further treatment.
RASIO C/N TERHADAP BAHAN ORGANIK DAN TOTAL BAKTERI PADA SEDIMEN DI HABITAT RAJUNGAN (Portunus pelagicus) PANTAI BETAHWALANG, KABUPATEN DEMAK Putri, Megawati Arsita; Afiati, Norma; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.793 KB)

Abstract

Salah satu indikasi konstribusi bahan organik terhadap kesuburan perairan adalah rasio C/N. Karbon dan nitrogen adalah dua komponen pokok bahan organik. Kandungan karbon organik dalam sedimen berkaitan dengan faktor karakteristik sedimen, laju degradasi mikroba, produktivitas kolom air. Pantai Betahwalang direncanakan menjadi kawasan lindungan laut daerah untuk komoditas rajungan (Portunus pelagicus). Oleh karena itu, ingin dipelajari bagaimana kondisi/status dekomposisi di lingkungan sedimen pantai Betahwalang berdasarkan kandungan bahan organik, rasio C/N, jumlah total bakteri sedimen dan korelasi antar ketiga komponen tersebut. Untuk itu digunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel bersifat purposive random. Dalam penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan chi kuadrat, regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan status dekomposisi sedimen pantai Betahwalang, Kabupaten Demak berlangsung relatif sempurna ditinjau dari rasio C/N yang lebih kecil dari angka 20  yaitu berkisar antara 4,36 – 5,27 yang menunjukkan terjadinya proses mineralisasi N (nitrogen), dengan kandungan bahan organik (4 – 7%) dan total bakteri berkisar antara 7,4 x 105 – 17,25 x 105 cfu/ml. One of indication of contribution organic materials to water fertility is the C/N ratio. Carbon and nitrogen are two main component of organic material. Among others, content of organic carbon in sediment related to the sediment characteristic factors, rate of microbial degradation productivity of the water column.. Therefore, need a study to see how much the decomposition process in the Betahwalang coastal sediment based on organic materials content, C/N ratio and the total number of bacteria sediment. The purpose of this study to determine the condition of coastal sediments Betahwalang decomposition, Demak district based on organic materials, C/N ratio and total bacteria in the sediment. The method used in this study is survey which conduct towards a set of objects with the assumption that object under study has represented the area observed. Data retrieval include research data and sampling. Research data were used primary and secondary data. The method sampling used purposive random sampling. Data analysis used chi squared, regression and correlation. The results showed decomposition status sediments Betahwalang Beach, Demak is perfect decomposition views of C/N ratio content, organic matter and total bacteria. The content of organic matter is relatively low ranging between 4 – 7%. The content of the C/N ratio ranged between 4,36 – 5,27 including high level category into decomposition, because the ratio C/N is smaller than figure 20 showed occurrence process of mineralized N (nitrogen). The average concentration of bacteria ranged between 7,4 x 105 – 17,25 x 105 cfu/ml.

Page 1 of 52 | Total Record : 516