Jurnal EMPATI
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Articles
72 Documents
Search results for
, issue
"Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)"
:
72 Documents
clear
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN MELAYANI DENGAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA ANGGOTA DETASEMEN GEGANA SATUAN BRIGADE MOBIL (BRIMOB) KEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH (POLDA JATENG)
Putra, Muhammad Jauhar Bhayangkara;
Prihatsanti, Unika
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (294.194 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15119
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan melayani dengan kecenderungan burnout pada anggota Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng. Kecenderungan burnout adalah suatu kecenderungan perasaan dimana individu mengalami kelelahan berlebihan baik fisik, mental, maupun emosional dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang tinggi. Gaya kepemimpinan melayani adalah penilaian anggota terhadap kemampuan pemimpin untuk membuat perubahan, memiliki kemauan lebih untuk menjadi pendengar, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan berkontribusi untuk kesejahteraan organisasi. Sampel penelitian 65 anggota Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng yang didapatkan dengan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Kecenderungan Burnout (17 aitem, α = 0,876) dan skala gaya kepemimpinan melayani (33 aitem, α = 0,944). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara gaya kepemimpinan melayani dengan kecenderungan burnout (r = -0,811; p = 0,000; p< 0,001). Gaya kepemimpinan melayani memberikan sumbangan efektif sebesar 65,8% terhadap kecenderungan burnout.
“USAHAKU, PILIHAN HATIKU†Sebuah Studi Fenomenologi Tentang Makna Bekerja pada Wanita Wirausahawan Batik di Pekalongan
Kusumawati, Tri;
Kristiana, Ika Febrian
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (478.041 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15174
Peran wanita diidentikkan sebagai ibu rumah tangga, terutama bagi wanita yang telah menikah. Pada era sekarang, tidak sedikit wanita yang telah menikah tetap memutuskan untuk bekerja dengan berbagai alasan, salah satunyaalasan ekonomi. Berwirausaha menjadi salah satu pekerjaan yang dapat dipilih. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan perspektif fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman memaknaibekerja pada wanita wirausahawan batik di Pekalongan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang wanita yang telah menikah dan memutuskan untuk berwirausaha batik. Subjek diambil dengan teknik purposive.Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis fenomenologi oleh Smith (2009). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek memilikipengalaman memaknai bekerja yang berbeda. Subjek 1 memiliki pengalaman memaknai bekerja sebagai upaya penyempurnaan ibadah dalam arti dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga namun jugaberkontribusi membantu perekonomian keluarga, berwirausaha juga menjadi sebuah sarana penuangan ide kreatif dan sarana untuk dapat menjadi sosok mandiri dari segi finansial. Subjek 2 memiliki pengalaman memaknai bekerjasebagai upaya perjuangan hidup hingga pencapaian kesejahteraan hidup, berwirausaha juga menjadi sebuah investasi jangka panjang bagi subjek 2. Subjek 3 memaknai bekerja sebagai upaya mencapai kemandirian finansialsehingga tidak bergantung dengan penghasilan suami. Bagi subjek 3, bekerja menjadi prinsip untuk dapat menghidupi diri sendiri. Pencapaian kesuksesan sebagai wirausahawan batik menjadi sebuah pilihan hati yang tepatbagi ketiga subjek.
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN MELAYANI DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA DOSEN WANITA DI PERGURUAN TINGGI “X”
Sari Puspita;
Ika Zenita Ratnaningsih
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (475.355 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15158
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan melayani dengan work-family conflict pada dosen wanita di Perguruan Tinggi “X”. Populasi penelitian berjumlah 87 dosen wanita di Perguruan Tinggi “X” dengan karakteristik dosen tetap yang memiliki NIDN, masa kerja minimal 1 tahun, berstatus menikah, dan aktif mengajar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.Sampel penelitian berjumlah 43 dosen wanita. Metode pengambilan data menggunakan skala gaya kepemimpinan melayani sebanyak 38 aitem dengan nilai α = 0,984 dan skala work-family conflict sejumlah 30 aitem dengan nilai α= 0,920. Data dianalisa dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan hasil (rxy) = -0,512 dengan p = 0,000 (p<0,001), artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan melayani dengan variabel work-family conflict. Gaya kepemimpinan melayani memberikan sumbangan efektif sebesar 26,2% terhadap work-family conflict.
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PERAWAT RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
Meiliana Ariani;
Ika Febrian Kristiana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (300.18 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15097
Regulasi emosi merupakan dasar yang mendukung kemampuan untuk mengontrol emosi atau hubungan antara pekerjaan dengan klien. Peristiwa ditempat kerja dapat memicu reaksi emosi positif dan negatif sehingga diperlukan regulasi emosi yang tinggi untuk dapat menyesuaikan respon emosi yang muncul. Respon emosional pada peristiwa ditempat kerja dapat berpegaruh pada suasana hati yang akan mempengaruhi perilaku organizational citizenship behavior. Suasana hati positif mempengaruhi individu untuk menampilkan organizational citizenship behavior sehingga dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan organizational citizenship behavior pada perawat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 152 perawat dengan sampel penelitian 90 perawat. Penentuan sampel menggunakan cluster random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subjek individual. Pengumpulan data menggunakan Skala Regulasi Emosi dengan 19 aitem (α = 0.857 ) dan Skala Organizational Citizenship Behavior (α = 0.901 ) dengan 31 aitem. Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = 0.809 dengan p = 0.000 (p<0.001), artinya terdapat hubungan yang signifikan positif antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perawat yang memiliki organizational citizenship behavior yang tinggi, salah satunya dikarenakan memiliki regulasi emosi yang tinggi, demikian pula sebaliknya perawat yang memiliki organizational citizenship behavior yang rendah, maka regulasi emosi yang dimiliki juga rendah. Regulasi emosi memberikan sumbangan efektif sebesar 65,5% sedangkan 34,5% sisanya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF DALAM PEMBELIAN TAS MELALUI ONLINE SHOP PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) DAN FAKULTAS ILMU BUDAYA (FIB) UNIVERSITAS DIPONEGORO
Putri Nur Azizah;
Anita Listiara
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (295.498 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15141
Perilaku konsumtif adalah keinginan mengonsumsi produk secara berlebihan dan tidak wajar yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu faktor eksternal adalah kelompok referensi. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pembelian tas melalui online shop pada mahasiswi FISIP dan FIB Universitas Diponegoro. Subjek penelitian berjumlah 198 mahasiswi yang didapatkandengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Perilaku Konsumtif (26 aitem ; α = 0,905) dan Skala Konformitas (28 ; α = 0,841). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahanalisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara konformitas dengan perilaku konsumtif dalam pembelian tas melalui online shop (rxy = 0,402 ; (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi perilaku konsumtif terhadap pembelian tas melalui online shop pada mahasiswi. Konformitas memberikan sumbangan efektif sebesar 16% pada perilaku konsumtif.
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN EFIKASI DIRI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA SMA KELAS XII
Puspitaningrum, Inda;
Kustanti, Erin Ratna
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (307.393 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15085
Efikasi diri pengambilan keputusan karir merupakan suatu keyakinan subjektif individu atas kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan terkait dengan karir. Keputusan yang diambil individu karena adanya pengaruh dari significant other merupakan ciri-ciri dari konformitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada siswa SMA kelas XII di SMA Negeri 3 Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 361 siswa dengan sampel penelitian 198 siswa. Penentuan sampel penelitian menggunakan cluster random sampling yaitu melakukan randomisasi terhadap kelompok atau kelas. Alat ukur yang digunakan berupa Skala Konformitas (28 aitem, α= 0,879) dan Skala Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir (31 aitem, α= 0,852). Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil rxy = -0.739 pada p = 0.000 (p<0.001), artinya terdapat hubungan negatif antara kedua variabel. Hasil analisis data menjelaskan semakin tinggi konformitas maka semakin rendah efikasi diri pengambilan keputusan karir. Sebaliknya, semakin rendah konformitas maka semakin tinggi efikasi diri pengambilan keputusan karir. Sumbangan efektif konformitas terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir sebesar 48,8% dan sebesar 51,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK ANGKATAN 2015 UNIVERSITAS DIPONEGORO
Basuki, Noviana Wahyu;
Indrawati, Endang Sri
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (293.609 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15127
Sebagai mahasiswa tahun pertama, individu mengalami perubahan lingkungan dari lingkungan sekolah menuju lingkungan Perguruan Tinggi. Individu dituntut mampu memenuhi kebutuhannya namun harus tetap menyelaraskan dengan norma sosial di lingkungannya atau yang disebut sebagai penyesuaian sosial (social adjustment). Penyesuaian yang baik tidak dibentuk secara instan melainkan melalui proses panjang yang melibatkan pengasuhan orangtua. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan penyesuaian sosial pada mahasiswa dan seberapa besar sumbangan efektifnya. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Subjek penelitian berjumlah 95 mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2015. Koefisien reliabilitas Skala Persepsi terhadap Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan sebesar 0,955 dan Skala Penyesuaian Sosial sebesar 0,877.Hasil analisis menggunakan analisis regresi linier sederhana, diperoleh koefisien korelasi 0,400 dengan p=0,000 (p<0,001). Nilai koefisien korelasi menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan, artinya semakin positif persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan maka semakin tinggi penyesuaian sosial. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,160, artinya persepsi terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan pengaruh sebesar 16 % pada penyesuaian sosial.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN RESILIENSI ISTRI YANG MENGALAMI INVOLUNTARY CHILDLESS
Laksmi, Viana Ayu;
Kustanti, Erin Ratna
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (376.932 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15184
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan resiliensi istri yang mengalamai involuntary childless di Klinik Fetilitas dan Bayi Tabung RSIA Putri Surabaya. Populasi penelitian berjumlah 107 istri yang mengalamai involuntary childless dengan karakteristik mengalami involuntary childless dan telah menikah minimal 3 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Sampel penelitian berjumlah 74 subjek. Metode pengambilan data menggunakan Skala Dukungan Sosial Suami sebanyak 46 aitem dengan nilai α = 0,940 dan Skala Resiliensi sejumlah 40 aitem dengan nilai α = 0,943. Data dianalisa dengan menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil (rxy) = 0,630 dengan p = 0,000 (p<0,001), artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel dukungan sosial suami dengan resiliensi. Dukungan sosial suami memberikan sumbangan efektif sebesar 39,7% terhadap resiliensi.
PENGALAMAN ISTRI YANG MENGALAMI SEPARATION WITHOUT DIVORCE Studi Kualitatif Fenomenologis pada Wanita Dewasa Madya Yang Mengalami Perpisahan Tanpa Perceraian
Mia Aisyah Putri;
Dinie Ratri Desiningrum
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (227.236 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15114
Penelitian ini bertujuan penelitian untuk memahami lebih dalam pengalaman istri yang berpisah dengan suami tanpa proses perceraian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik eksplikasi data. Subjek penelitian berjumlah tiga orang istri yang diperoleh melalui teknik purposif. Pengalaman tiga subjek dengan separation without divorce memiliki kesamaan: suami pergi dari rumah, suami menikah lagi dan dugaan unsur magic pada kepergian suami dari rumah. Suami ketiga subjek memilih tinggal bersama istri baru dan meninggalkan istri serta anak. Dampak perpisahan dirasakan ketiga istri dari segi ekonomi, fisik maupun psikis. Ketiga subjek mencari uang untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan peran sebagai ibu. Saat membesarkan anak, ketiga subjek memberikan kebebasan yang bertanggungjawab pada anak. Dampak perpisahan dirasakan oleh anak dan keluarga besar kedua pihak. Anak-anak ketiga istri merasa sedih akibat kepergian ayah namun seiring dengan berjalannya waktu, anak terbiasa dengan kepergian ayah dari rumah. Penelitian ini menghasilkan pengertian perpisahan tanpa perceraian yaitu keadaan saat salah satu pasangan meninggalkan rumah tanpa ada kabar baik sebelum maupun sesudah kepergian, dengan atau tanpa konflik sebelumnya yang mengakibatkan status pernikahan menggantung.
PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA
Shafira Shafira;
Anita Listiara
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (381.302 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2017.15166
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja pada karyawan berdasarkan usia dan masa kerja. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunkan teknik cluster random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 92 karyawan PT “X” yang masih terdaftar aktif, memiliki masa kerja minimal satu tahun, dan berkewarganegaraan Indonesia. Alat yang digunakan adalah Skala Kepuasan Kerja dengan koefisien reliabilitas ( ) sebesar 0,905 dan jumlah aitem sebanyak 40 aitem. Hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa variabel usia, masa kerja, dan kepuasan kerja memiliki distribusi yang tidak normal sehingga analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik nonparametrik yaitu dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan kerja berdasarkan usia dengan nilai p= 0,379 (>0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan masa kerja dengan nilai p= 0,010 (<0,05).