cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 4 (2020)" : 15 Documents clear
Pengaruh Implementasi Program Beasiswa Generasi Emas terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya SHAVIRA AYU WULANDARI; TJITJIK RAHAJU
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui adakah Pengaruh Implementasi Program Beasiswa Generasi Emas terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Jenis penelitian ini asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, pertama variabel X (Implementasi) terdiri dari enam sub variabel, yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan aktivitas pelaksana, lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Kedua variabel Y (Kompetensi) juga terdiri dari enam indikator, yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat. Populasi dari penelitian ini dari Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dengan sampel 118 responden. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner, dan data pendukung melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dan analisis regresi sederhan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t dan uji F, dimana hasil uji t nilai t hitung (8,417) > t tabel (1,980), dan nilai p-value (0,000) < sig 0,05 (5%). Sedangkan hasil uji F yaitu nilai F hitung (70,847) > F tabel (3,92), dan nilai sig (0,000) < sig 0,05 (5%). Sehingga H0 yang menyatakan tidak ada pengaruh ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh diterima. Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Beasiswa Generasi Emas, Kompetensi Mahasiswa
INOVASI PELAYANAN ELEKTRONIK SISTEM KESEHATAN LAMONGAN (E-SIKLA) DALAM MENINGKATKAN LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Merry Putri Sodani; Eva Hany Fanida
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan publik di sektor kesehatan. Permasalahan pada pelayanan publik sendiri telah lama disoroti oleh Ombudsman Republik Indonesia. Setiap daerah berlomba menciptakan inovasi untuk memaksimalkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan. Salah satu konsep yang digunakan untuk menciptakan inovasi tersebut adalah e-government yang mengusung konsep digital seperti E-sikla. Aplikasi e-SIKLA merupakan bentuk pengembangan dan kombinasi dari aplikasi terdahulu, yaitu Simpustronik dan SIKDA generik yang outputnya memfasilitasi pendataan pasien berdasarkan karekteristik yang diharapkan pengguna; bisa menjadi daya dukung bagi petugas dan pengarsipan. Penelitian ini termasuk jenis deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah strategi inovasi digital menurut Nylen dan Holmstrom (2015), meliputi produk, lingkungan, dan organisasi. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi kepada populasi penelitian yaitu pegawai Puskesmas Kedungpring, Kabupaten Lamongan. Melalui metode analisis kualitatif, diperoleh hasil bahwa inovasi pelayanan kesehatan melalui konsep digital yang diwujudkan pada keberadaan e-SIKLA, berlangsung dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya e-SIKLA ini, pelayanan yang akan diberikan kepada pasien atau masyarakat menjadi lebih cepat, mudah, efektif dan efisien. Aplikasi didukung oleh petugas Puskesmas yang sudah diberi pelatihan dan koordinasi Puskesmas dengan pihak-pihak lain seperti operator jaringan, BPJS, dan kantor pengelola data elektronik. Saranpenelitian adalah kesadaran pegawai terkait penginputan data kesehatan pasien, ketegasan kepala puskesmas terhadap pegawainya agar tepat waktu dalam menginput data kesehatan pasien, dan koordinasi dengan BPJS kesehatan untuk menangani gangguan P-Care, serta menggali ide-ide perkembangan e-SIKLA sebagai bentuk perbaikan untuk ke depannya. Kata kunci: inovasi pelayanan elektronik, pelayanan kesehatan puskesmas Puskesmas is one of the public service facilities in the health sector. Problems with the public service itself have long been highlighted by ORI. Every region competes to create innovation to maximize service quality in accordance with service standards. One of the concepts used to create such innovations is e-government which carries digital concepts such as E-Sikla. The e-SIKLA is a development and combination of previous applications, namely the Simpustronik and SIKDA generic in which the outputs facilitate patient data collection based on the characteristics that the user needs; and can encourage officers’ capacity and archive. This research is a descriptive type, with a qualitative approach. The theory used is a digital innovation strategy according to Nylen and Holmstrom (2015), covering products, environments, and organizations. Data were collected through interviews, observation, and documentation techniques to the Kedungpring Health Center staff, Lamongan district as this research population. Through the qualitative analysis method, the results are obtained that the innovation of health services through digital concepts embodied in the existence of e-SIKLA has been going well. The results show that the application of e-SIKLA makes the services provided is faster, easier, effective, and efficient. The e-SIKLA application is supported by Puskesmas staff who have been trained and coordinated with other parties such as network operators, BPJS, and electronic data management offices. This study suggests the employee's awareness related to inputting patient health data, the assertiveness of puskesmas heads to their employees in order to be timely in inputting patient health data,coordination between Puskesmas, the IT Team and BPJS (if necessary) to deal with disruptions P-Care, and discuss the development of the application of e-SIKLA for improvement in the future. Keywords: electronic service innovation, health center health services
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR DI PROVINSI JAWA TIMUR Qoni Akmalya Rusyidiana; Badrudin Kurniawan
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pemberdayaan merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaandapat di lakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan pendidikan non-formal.Pendidikan non-formal dapat menggantikan pendidikan formal yang tidak dapat dijangkau orang yang tidakmampu karena kesulitan biaya ataupun hal lainnya. Pendidikan non-formal di Indonesia sangat di perhatikanoleh pemerintah, terbukti dari banyaknya jenis lembaga atau organisasi non-formal yang berdiri. Daribanyaknya lembaga pendidikan non-formal tersebut penulis ingin mengkaji tentang Sanggar KegiatanBelajar (SKB). Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan jenis pendidikan non-formal yang secara umummemiliki tugas untuk membuat program dan mengembangkan bahan belajar pada pendidikan non-formaldengan disesuaikan dengan karakteristik Kabupaten atau Kota serta potensi setiap daerah. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberdayaan melalui program Sanggar KegiatanBelajar (SKB) di provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka dengan mengunakanbahan-bahan pustaka sebagai data utama. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan programSanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jawa Timur sudah terbilang cukup baik. Masyarakat mendapatkanmanfaat seperti tambahan penghasilan setelah mengikuti pelatihan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya jumlah pamong belajar, rendahnyapartisipasi masyarakat dan dana yang tidak memadai dari dinas terkait. Saran yang bisa diberikan olehpeneliti adalah menambah jumlah pamong belajar, melakukan sosialisasi tentang Sanggar Kegiatan Belajar(SKB), Dinas terkait diharapkan memberikan alokasi dana yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan di SanggarKegiatan Belajar (SKB) serta menambahkan jaringan mitra kerja yang akan mendukung kegiatan di SanggarKegiatan Belajar (SKB). Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan non-formal, Sanggar Kegiatan Belajar Empowerment is an effort to improve the quality and welfare of the community. Empowerment can be donein various ways, one of which is by using non-formal education. Non-formal education can replace formaleducation that cannot be reached by people who can not afford because of financial difficulties or otherthings. Non-formal education in Indonesia is highly considered by the government, as evidenced by the manytypes of non-formal institutions or organizations that are established. Of the many non-formal educationalinstitutions the writer wants to study about the Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Sanggar Kegiatan Belajar(SKB) is a type of non-formal education which generally has the task to create programs and develop learningmaterials in non-formal education according to the characteristics of the Regency or City and the potentialof each region. This study aims to find out how the implementation of empowerment through the SanggarKegiatan Belajar (SKB) program in East Java province. This study uses library research using librarymaterials as the main data. The results of the study stated that the implementation of the Sanggar Kegiatanbelajar (SKB) program in East Java was fairly good. The community gets benefits such as additional incomeafter attending training at the Sanggar kegiatan Belajar (SKB). Constraints in the implementation of thisprogram are the lack of numbers of tutors, the low participation of the community and inadequate fundingfrom relate dagencies. Advice that can be given by researchers is to increase amount of tutors to learn,Socialization about Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Relevant agencies are expected to provide and anetwork of partners who will support activities in Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)Keywords: Community Empowerment, Non-formal Education, Sanggar Kegiatan Belajar
COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA SEKTOR PANTAI (STUDI PADA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BLITAR, PERUM PERHUTANI KABUPATEN BLITAR, DAN PEMERINTAH DESA SERANG KABUPATEN BLITAR) Kurnia Alvin Syahputra; Muhammad Farid Ma’ruf
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pariwisata dapat menyediakan pertumbuhan ekonomi dalam hal membuka peluang kerja, pendapatan,taraf hidup, dan bisa mengaktifkan sektor perekonomian suatu daerah. Adanya pengelolaan dengan carapeningkatan fasilitas seperti sarana dan prasarana, SDM yang profesional dapat menciptakan daya tarikuntuk kegiatan pariwisata. melalui RPJMD Kabupaten Blitar melakukan pengembangan destinasi wisatapantai menemui suatu kendala dalam kewenangan lahan yang berada di tepian pantai serang, lahan tersebutmerupakan wilayah kerja dari Perum Perhutani sehingga pemerintah tidak bisa mengakses secara maksimal.Terjadinya tumpang tindih dalam pengelolaan tersebut Pemerintah Kabupaten Blitar berupaya untukmelakukan sebuah sinergitas dalam pengelolaan destinasi wisata pantai serang. Sehingga dilakukannyacollaborative governance oleh Pemerintah Kebupaten Blitar dengan Perum Perhutani dan Pemerintah Desauntuk melakukan pengelolaan dengan maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan collaborativegovernance dalam pengelolan pariwisata pantai Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar.Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini menggunakanproses collaborative governance dari More and Stephens (2012) yang terdiri dari assasment, innitiation,delebration, implementation. Hasil penelitian menunjukan kolaborasi yang dilakukan assasment denganmelihat kondisi awal terjadi tumpang tindih antar pemangku kepetingan sehingga menghambat prosespengelolaan. Innitiation diprakarsai oleh pemerintah kabupaten bertujuan untuk mengurai permasalah yangtelah terjadi. Delebration dilakukan untuk mencapai kesepahaman bersama, hak dan kewajiban, peranstakeholders dalam menjalin kerjasama. Implementation terjadi sebuah perubahan pada lokasi wisata darifasilutas, jasa usaha, kemapuan SDM serta stakeholders yang memahami peran serta tupoksinya masingmasing.Kata Kunci: Collaborative governance, pariwisata Tourism can provide economic growth in terms of opening employment opportunities, income, livingstandards, and can activate the economic sector of a region. The existence of management by increasingfacilities such as facilities and infrastructure, professional human resources can create attraction for tourismactivities. through the Blitar Regency RPJMD, the development of coastal tourism destinations encounteredan obstacle in the authority of land located on the edge of Serang beach, the land is a working area of thePerhutani Public Corporation so that the government cannot access it optimally. The overlap in themanagement of the Blitar Regency Government seeks to establish a synergy in the management of the Serangbeach tourism destination. So that collaborative governance is carried out by the Blitar District Governmentwith Perum Perhutani and the Village Government to carry out maximum management. The purpose of thisstudy is to describe collaborative governance in the management of Serang beach tourism, PanggungrejoDistrict, Blitar Regency. This research uses descriptive type with a qualitative approach. The focus of thisstudy uses a collaborative governance process from More and Stephens (2012) which consists of assessment,innitiation, delebration, implementation. The results showed collaboration conducted by the assessment bylooking at the initial conditions of overlapping between stakeholders that hampered the management process.Innitiation initiated by the district government aims to unravel the problems that have occurred. Delebrationis done to achieve mutual understanding, rights and obligations, the role of stakeholders in establishingcooperation. Implementation occurs a change in the tourist location of the facilities, business services, abilityof human resources and stakeholders who understand the role and function of each.Keywords: Collaborative governance, tourism.
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KUTANG DI DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN Yunita Dwi Puspita Sari; Meirinawati Meirinawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pengembangan wisata dapat memberikan kesejahteraan pada masyarakat, ini terbukti pada Wisata PantaiKutang di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Akan tetapi, di wisata ini terdapatmasalah seperti area parkir yang kurang luas, belum adanya musholla, kurangnya permainan untuk anak-anak.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi dalam mengembangkan desa wisata yakni di WisataPantai Kutang di Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Metode penelitian inimenggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitian menggunakan teoristrategi pengembangan pariwisata menurut Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NomorPM.35/UM.001/MPEK/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif yangterdiri dari empat indikator yaitu Strategi Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Strategi PengembanganSDM, Strategi Pengembangan Promosi Pariwisata, Strategi Pengelolaan Lingkungan. Teknik pengumpulan datayang digunakan berupa osbservasi, wawancara, dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan denganpengumpulan data, reduksi data, penyaji data, verifikasi data. Hasil dari penelitian ini, yang pertama strategipengembangan sumber daya pariwisata dengan mengembangkan potensi desa wisata terkait penambahanwahana anak-anak, spot foto, dibangunnya musolla, pelebaran lahan parkir. Yang kedua, pengembangan SDMyang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa untuk mengurangi jumlah pengangguran. Yang ketiga,strategi promosi pariwisata dengan cara memanfaatkan media sosial Facebook, Instagram yang mudah, murah,cepat. Yang keempat, pengelolaan lingkungan agar membuang sampah pada tempatnya, serta tidak memotongtumbuhan bakau dan mangrove sembarangan sehingga ekosistem dan lingkungan di laut tetap terjaga. Sarandalam pengembangan wisata pantai kutang adalah dengan menambah wahana bermain, membangun musolla,memperlebar area parkir, penambahan media promosi dengan website untuk meningkatkan kunjungan wisata.Kata Kunci: Strategi Pengembangan, Desa Wisata, BUMDES AbstractThe development of tourism provides assistance to the community, this is proven by one of the Kutang BeachTourism in Labuhan Village, Brondong Sub-District, Lamongan District. However, in this tour there areproblems such as a parking area that is less extensive, the absence of prayer rooms, lack of games forchildren.This study aims to describe the strategy in developing a tourism village, namely the Kutang TourismBeach in Labuhan Village, Brondong Sub-District, Lamongan District. This research method uses descriptivemethods using qualitative. While the focus of research using the theory of tourism development strategiesaccording to the Regulation of the Minister of Tourism and Creative Economy Number PM.35 / UM.001 /MPEK / 2012 on the Strategic Plan of the Ministry of Tourism and Creative Economy which consists of fourindicators namely tourism resource development strategy, human resource development strategy, tourismpromotion development strategy and environmental management strategy. Data collection techniques usingobservations, interviews, and document reviews. Data analysis is performed by data collection, data reduction,data presentation, data verification. The results of this study, the first is a tourism resource developmentstrategy by developing the potential of tourism villages related to the addition of children's rides, photo spots,establishing a prayer room, widening parking lots. The second is a human resource development strategy that isdevelopment that aim to empower rural communities at productive ages to reduce unemployment. The third is related to the tourism promotion development strategy by utilizing social media Facebook, Instagram which areeasy, inexpensive, fast because it is more effective and efficient. The fourth is an environmental managementstrategy by preserving and protecting the environment by disposing of trash in its place, and not cutting bakauand mangroves carelessly so that the ecosystem and environment in the sea remain clean and maintained.Suggestions in the development of Kutang Beach Tourism are by adding playgrounds, building a prayer room,widening the parking area, the addition of promotional media with websites to increase tourist visits.Keywords: Development Strategy, Tourist Village, BUMDES
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN KEGAWATDARURATAN MELALUI APLIKASI EMERGENCY BUTTON PUBLIC SAFETY CENTER (PSC) 119 DI RSUD DR. ISKAK KABUPATEN TULUNGAGUNG Pradita Opi Rizkita; Meirinawati Meirinawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Aplikasi emergency button menjadi salah satu strategi yang direalisasikan oleh RSUD dr.IskakKabupaten Tulungagung sebagai salah satu sarana komunikasi untuk diintegrasikan dengan call centerdalam program PSC. Aplikasi emergency button berfungsi untuk mempermudah masyarakat memintabantuan atas segala kasus medis maupun non medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui danmendeskripsikan terkait strategi peningkatan pelayanan kegawatdaruratan melalui aplikasi emergencybutton public safety center (PSC) 119 di RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian iniadalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitian yang digunakanmenurut Devry (dalam Ibrahim, 2008:79) terdiri atas : self esteem, exceed expectation, recovery, vision,improving, care, dan, empowerment. Teknik analisis data yang dipakai berupa analisis model datainteraktif oleh Miles dan Huberman meliputi : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, danpenarikan kesimpulan. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data melalui : wawancara, observasi, dandokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RSUD dr.Iskak Kabupaten Tulungagung telahmengeluarkan berbagai usaha guna menjalankan semua strategi secara maksimal. Self Esteem, pimpinanbeserta manajemen sudah menjalankan perannya dengan baik dan memberikan dukungan besar dalampenlaksanaan aplikasi emergency button. Exceed Expectation, menggunakan SOP lainnya untukmengcover SOP aplikasi emergency button yang belum ada disertai membuat revisi pada SOPpenjemputan pasien.Recovery, memperhatikan dan menyediakan berbagai sarana komplain serta rutinmelakukan monev.Vision, merencanakan pengembangan aplikasi dan implementasinya telahmenggunakan teknologi hardware maupun software. Improving, memperbarui versi aplikasi jugamenambah menu-menu baru dan ditunjang kegiatan kaizen. Care, melakukan serangkaian pelayananprima untuk memberikan kepuasan serta menetapkan tolak ukur sebagai bahan evaluasipelaksanaan.Empowerment, melakukan pemberdayaan internal dan eksternal serta menerapkan rewarddan punishment.Kata Kunci: Pelayanan Publik, Strategi , Aplikasi Emergency Button PSC The emergency button application is one of the strategies realized by the dr.Iskak RegionalGeneral Hospital of Tulungagung Regency as a means of communication to be integrated with the callcenter in the PSC program. Emergency button application functions to make it easier for people to ask forhelp on all medical and non-medical cases. This study aims to determine and describe the related theimprovement strategy of emergency service through emergency button public safety center (PSC) 119application at RSUD dr.Iskak Tulungagung Regency.This type of research is a descriptive study with aqualitative approach. While the focus of research used according to Devry (in Ibrahim, 2008: 79) consistsof: self esteem, exceed expectation, recovery, vision, improving, care, and empowerment. Data analysistechniques used in the form of interactive data model analysis by Miles and Huberman include: datacollection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. As for data collection techniquesthrough: interviews, observation, and documentation. The results of this study indicate that the dr.IskakRegional Hospital of Tulungagung Regency has put out various efforts to carry out all strategies to themaximum. Self Esteem, the leadership and management have carried out their roles well and providedgreat support in the implementation of the emergency button application. Exceed Expectation, using other SOPs to cover SOPs for emergency button applications that do not yet exist accompanied by makingrevisions to SOP pickup patients. Recovery, pay attention and provide various means of complaints androutinely conduct monev. Vision, planning the development of applications and implementation has usedhardware and software technology. Improving, updating the application version also adds new menus andis supported by kaizen.Care activities, conducting a series of excellent services to provide satisfaction aswell as setting benchmarks as evaluation material for implementation. Empowerment, conduct internaland external empowerment and apply reward and punishment.Keywords: Public Service, Strategy, PSC Emergency Button Application
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI DESA WEDI KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO Oktavia Putri Mandasari; Indah Prabawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Desa Wedi Kecamatan Kapas merupakan salah satu kawasan pelaksanaan kebijakan Pengembangan KawasanAgropolitan di Kabupaten Bojonegoro dengan komoditi unggulan buah salak. Kebijakan ini dilaksanakan untukmendukung peningkatan potensi kawasan pedesaan berbasis tanaman holtikultura dan upaya untuk memperkecilkesenjangan pembangunan perkotaan dan pedesaan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menganalisisimplementasi kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan di Desa Wedi Kecamatan Kapas KabupatenBojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitianini dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan publik oleh Van Meter dan Van Horn yang meliputienam indikator yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen pelaksana, sikap ataukecenderungan para pelaksana, komunikasi antarorganisasi, dan lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Teknikpengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yaitu melalui observasi, wawancaradan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dalam yaitu reduksidata, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pelaksanaankebijakan terdapat beberapa kendala yang mengarah pada satu masalah krusial yaitu penurunan jumlah produksibuah salak. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun telah dilaksanakan sesuai rencana tetapi masih diperlukanperbaikan di beberapa aspek agar tujuan dari kebijakan bisa tercapai secara maksimal. Saran yang bisadimunculkan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu mengelola kebun salak denganideal, meningkatkan manajemen produksi dan teknologi budidaya salak, perbaikan sistem irigasi kebun salak,memperkuat usaha agribisnis dengan membentuk badan usaha resmi dan mengoptimalkan agrowisata dengankonsep Community Based Tourism.Kata Kunci: Implementasi, Pengembangan, AgropolitanWedi Village in Kapas Subdistrict is one of the implementation areas of the Agropolitan Area Development policyin Bojonegoro Regency with superior commodity of salak fruit. This policy was implemented to support theincrease in the potential of horticultural-based rural areas and efforts to reduce the urban and rural developmentgap. The purpose of this research is to describe and analyze the implementation of the Agropolitan AreaDevelopment policy in Wedi Village, Kapas District, Bojonegoro Regency. This type of research is a descriptivestudy with a qualitative approach. This study was analyzed using the theory of public policy implementation byVan Meter and Van Horn which included six indicators namely the size and objectives of the policy, resources,characteristics of implementing agents, attitudes or tendencies of implementers, communication betweenorganizations, and the economic, social, and political environment. Data collection techniques are used to obtaindata and information through observation, interviews and documentation. While the data analysis technique usesthe model of Miles and Huberman in that is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The resultsshowed that during the implementation of the policy there were several obstacles that led to one crucial problem,namely the decrease in the production of salak fruit. This indicates that even though it has been implementedaccording to plan, improvements are still needed in several aspects so that the objectives of the policy can be achieved optimally. Suggestions that can be raised are improving the quality of human resources in order to beable to manage the salak farms in an ideal manner, improve production management and technology for salakcultivation, improve the salak farm irrigation systems, strengthen agribusiness efforts by forming official businessentities and optimize agro-tourism by Community Based Tourism approach.Keywords: Implementation, Development, Agropolitan
EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS MISKIN DI KELURAHAN TEMBOK DUKUH KECAMATAN BUBUTAN KOTA SURABAYA Intan Ismariana; Indah Prabawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Program Pemberian Permakanan bagi Penyandang Disabilitas Miskin merupakan upaya Pemerintah Kotapenyandang disabilitas yang miskin/terlantar. Program diberikan berupa makanan siap makan yang dikelola dimasing-masing kelurahan dan didistribusikan ke penerima program setiap hari oleh petugas kirim. Lokasi penelitianini adalah Kelurahan Tembok Dukuh Kecamatan Bubutan Kota Surabaya dengan penerima manfaaat sebanyak 56jiwa. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan evaluasi program pemberian permakanan bagi penyandangdisabilitas miskin di Kelurahan Tembok Dukuh Kecamatan Bubutan Kota Surabaya. Jenis penelitian ini yaitupenelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian berdasarkan enam indikator evaluasi kebijakanmenurut Dunn yang meliputi : efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan. Teknik analisisdata menggunakan teknik menurut Miles and Huberman. Hasil penelitian yaitu program ini telah berjalan sesuaidengan pedoman pelaksanaannya dalam mencapai tujuan yaitu sebagai upaya perlindungan dan jaminan sosialberupa pemenuhan kebutuhan pangan. Beberapa hambatan muncul dalam pelaksanaan yaitu pencairan dana yangmundur dari tanggal semestinya yaitu tanggal 1 sehingga perlu adanya perencanaan lebih awal supaya dana cairtepat waktu. Petugas kirim yang hanya satu orang menjadi tidak efisien karena harus mengantar makanan ke 56alamat penerima manfaat sehingga dibutuhkan adanya penambahan petugas kirim supaya lebih cepat. Belum adaperaturan yang mengatur terkait detail porsi makanan sehingga diperlukan adanya pedoman yang mengatur.Pemberian permakanan sebaiknya diiringi dengan adanya tes kesehatan secara berkala setidaknya enam bulan sekaliuntuk mengetahui bagaimana kesehatan para penyandang disabilitas dan apakah makanan yang diberikan masihsesuai dengan kebutuhan gizi atau perlu adanya perubahan.Kata kunci: Evaluasi, Program permakanan, Penyandang disabilitas. The Feeding Program for poor-disable citizen is an effort of the City Government of persons with disabilities whoare poor / neglected. The program is given in the form of ready-to-eat food which is managed in each village anddistributed to the recipient of the program every day by the sending officer. The location of this study is the TembokDukuh Village, Bubutan Sub-District, Surabaya City with 56 beneficiaries. The purpose of this study was todescribe the evaluation of the program providing food for poor people with disabilities in the Tembok DukuhVillage, Bubutan Sub-District, Surabaya. This type of research is descriptive research with a qualitative approach.The focus of the study is based on six indicators of policy evaluation according to Dunn which include:effectiveness, efficiency, adequacy, leveling, responsiveness, accuracy. Data analysis techniques using techniquesaccording to Miles and Huberman. The result of this research is that this program has been running in accordancewith the guidelines for its implementation in achieving its goals, namely as an effort to protect and protect socialsecurity in the form of meeting food needs. Some obstacles arise in the implementation of the disbursement of fundsthat are backward from the proper date, which is the 1st so there needs to be early planning so that the funds aredisbursed on time. The sending staff, which was only one person, was inefficient because it had to deliver food to 56beneficiary addresses so that additional officers were needed to make it faster. There are no regulations governing the details of food portions, so there is a need for regulating guidelines. The provision of food should beaccompanied by regular medical tests at least every six months to find out how the health of persons with disabilitiesand whether the food provided is still in accordance with nutritional needs or needs to be changed.Keywords : Evaluation, Feeding Program, Disabilities
EVALUASI PELAKSANAAN SUROBOYO BUS DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA Firda Aprilian Putri; Indah Prabawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Kota – kota besar di Indonesia kerap menjadi sasaran kemacetan. Masalah tersebut membuat masyarakat engganuntuk menaiki transportasi umum. DISHUB yang berkerjasama dengan DKRTH Kota Surabaya pada 7 April 2018meluncurkan sarana transportasi baru Suroboyo Bus. Alat bayar Suroboyo Bus memberikan kesan unik, karenamenggunakan limbah botol plastik sesuai dengan Perwali Surabaya No. 67 tahun 2018. Pelaksanaan yang telahberjalan ini masih menjadi kontroversi & kekecewaan yang dirasakan masyarakat sebagai objek dari kebijakan.Masyarakat mengeluhkan antara lain jam operasional yang tidak sesuai, keterlambatan jarak kedatangan bus(headway), jumlah penumpang melebihi batas tampung, helper kurang ramah dalam melayani, halte kurang nyaman,& cara pembayaran dirasa kurang fleksibel. Analisis Evaluasi Pelaksanaan Surabaya Bus di Dinas Perhubunganmenggunakan teori evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam, diantaranya yakni evaluasi konteks,masukan, proses dan produk. Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjekpenelitian ini terdiri dari Kepala Unit Suroboyo Bus, Koordinator Badan Pengelolaan Transportasi Umum, CrewSuroboyo Bus, serta penumpang Suroboyo Bus. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasidan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan pegumpulan data, reduksi data dan penarikankesimpulan. Hasil penelitian evaluasi Suroboyo Bus berjalan cukup baik dengan adanya peningkatan jumlahpenumpang setiap tahunnya, meski masih ditemukan beberapa hambatan seperti halte yang belum dilengkapi atappelindung & tempat duduk, kurangnya jumlah bus & belum adanya jalur khusus sehingga headway antar bus cukuppanjang. Saran yang diajukan adalah adanya lajur khusus agar waktu tunggu penumpang akan lebih cepat, laludibangunnya halte yang lebih menunjang agar penumpang nyaman saat menunggu.Kata Kunci: Evaluasi, Suroboyo Bus Major cities in Indonesia are often subjected to congestion. The issue makes people reluctant to ride public transport.DISHUB in cooperation with DKRTH Kota Surabaya on 7 April 2018 launches new means of transport SuroboyoBus. Suroboyo Bus Pay tool gives a unique impression, because it uses waste plastic bottles in accordance withPerwali Surabaya No. 67 year 2018. The implementation that has been running is still a controversy & the perceiveddisappointment of the community as an object of policy. The community complained about the operational hours areinappropriate, the delay of the bus arrival distance (headway), the number of passengers exceeded the Tampunglimit, the helper is less friendly in serving, less convenient stop, & payment method is less flexible. Analysis ofevaluation of the implementation of Surabaya Bus in Dinas Transportation using CIPP evaluation theory developedby Stufflebeam, among which is the evaluation of context, input, process and product. The type of research used isdescriptive with a qualitative approach. The subject of this study consists of the head of Unit Suroboyo Bus,Coordinator of Public Transport Management Board, Crew Suroboyo Bus, as well as passengers of Suroboyo Bus.Data collection techniques used interviews, observations and documentation. Data analysis techniques conductedwith data production, data reduction and withdrawal of conclusions. The results of the evaluation of Suroboyo Busgoes quite well with the increase in the number of passengers each year, although still found some obstacles such asa stop that has not been equipped with a protective roof & seating, lack of the number of buses & there is no specialline so the headway between buses is quite long. The proposed suggestion is that there is a special column so thatthe waiting time for passengers will be faster, then the building of a more supporting stop for passengers to becomfortable.Keywords: evaluation, Suroboyo Bus
Efektivitas Kebijakan Pahlawan Ekonomi Guna Menurunkan Tingkat Kemiskinan Di Kota Surabaya Aditya Wanda Rahmansyah; Galih Wahyu Pradana
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Kemiskinan masih terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Tak terkecuali terjadi di Kota Surabaya sehingga Tri Rismaharini,Walikota Surabaya menggagas suatukebijakan dengan cara memberdayakan masyarakat Kota Surabaya. Cara ini dipilih karena terdapat potensi ibu rumah tangga dari keluarga miskin untuk diberdayakan agar mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dan Kota Surabaya serta dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Penelitian inibertujuan untuk Mengetahui Efektivitas Kebijakan Pahlawan Ekonomi Guna Menurunkan Tingkat Kemiskinan Kota Surabaya. Metode yang digunakan ialahstudi pustaka dengan cara menghimpun informasi dan data yang relevan dengan masalah penelitian yang diperoleh dari karya ilmiah, disertasi, tesis, dan lainsebagainya. Penelitian ini termasuk jenis deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan ialah Teori Efektivitas menurut William N. Dunn (2003:430) menyebutkan beberapa variabel yaitu efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Melalui metode studi pustaka, diperoleh hasil bahwa kebijakan pahlawan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan di Kota Surabaya dengan efektif. Secara efisiensi, kebijakan tersebut mampu menggunakan sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuannya. Secara kecukupan, kebijakan tesebut mampu menjadi salah satu alternatif gunamenurunkan tingkat kemiskinan di Kota Surabaya. Secara perataan, kebijakan tersebut terbuka untuk umum dan siapapun dapat mendaftar untuk mengikutiprogram ini dan mendapatkan fasilitas yang sama. Secara responsivitas, kebijakan tersebut mendapatkan respon yang baik dari masyarakat, terbuktidengan terus meningkatnya jumlah pahlawan ekonomi yang pada tahun pertama atau tahun 2010 sebanyak ±92 dan pada tahun 2018 mencapai 9.148 anggota.Secara ketepatan, kebijakan tersebut dinilai tepat dikarenakan kebijakan tersebut memiliki sasaran utama yaitu ibu rumah tangga yang dinilai mempunyai potensi besar jika diberdayakan.Kata kunci : kemiskinan, efektivitas, pahlawan ekonomiAbstractPoverty still occurs in big cities in Indonesia. No exception happened in the city of Surabaya so that Tri Rismaharini, the Mayor of Surabaya initiated a policy byempowering the people of Surabaya. This method was chosen because there is the potential of housewives from poor families to be empowered so that they canimprove the economy of their families and the city of Surabaya and can reduce poverty levels. This study aims to determine the effectiveness of the Heroes ofEconomic Policy to reduce poverty in the city of Surabaya. The method used is a literature study by collecting information and data relevant to research problems obtained from scientific work, dissertations, theses, and so forth. This research is a descriptive type, with a qualitative approach. The theory used is the Effectiveness Theory according to William N. Dunn (2003: 430) mentions several variables, namely efficiency, adequacy, leveling, responsiveness, and accuracy. Through the literature study method, the results are obtained that economic hero policies can reduce poverty levels in Surabaya effectively. Efficiently, the policy can use resources optimally to achieve its objectives. Adequately, the policy can be one alternative to reduce poverty in the city of Surabaya. On an equal basis, the policy is open to the public and anyone can register to join this program and get the same facilities. In responsiveness, the policy received a good response from the public, as evidenced by the continued increase in the number of economic heroes which in the first year or 2010 amounted to ± 92, and in 2018 it reached 9,148 members. Accurately, the policy is considered appropriate because the policy has the main target of being a housewife who is considered to have great potential if empowered.Keywords: poverty, effectiveness, economic heroes

Page 1 of 2 | Total Record : 15