cover
Contact Name
Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si
Contact Email
wilda.hafny@usu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
dentika_journal@usu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Dentika Dental Journal
ISSN : 1693671X     EISSN : 2615854X     DOI : -
Core Subject : Health,
d e n t i k a DENTAL JOURNAL is one of the journals managed by TALENTA Universitas Sumatera Utara which first published in 2015. This is an online scientific journal that publishes articles and scientific work from Researches, Case Reports and Literature Reviews in Dentistry and Dental Science. The scopes are varied from Dental Surgery, Dental Forensics, Oral Biology, Oral Medicine, Dental Public Health and Preventive Dentistry, Paediatric Dentistry, Dental Materials and Technology, Conservative Dentistry, Orthodontics, Periodontics, Prosthodontics, to Dental Radiology.
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal" : 19 Documents clear
PENGARUH LARUTAN COKLAT (Theobroma cacao L) TERHADAP STABILITAS WARNA BASIS GIGI TIRUAN RESIN NILON TERMOPLASTIS: EFFECT OF BROWN CONDENSATION (Cacao Theobroma L) TOWARD COLOR STABILITY OF DENTURE BASES OF NYLON THERMOPLASTIC RESIN Amiyatun Naini
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.668 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.1947

Abstract

Resin nilon termoplastis merupakan bahan pilihan untuk pembuatan gigi tiruan yang flexible atau lentur dan tidakmenggunakan kawat retensi, tetapi mempunyai sifat fisik penyerapan air dalam rongga mulut karena selalu berkontakdengan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakatadalah coklat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan coklat (Theobroma cacao L) terhadap stabilitaswarna basis gigi tiruan nilon termoplastis. Sampel penelitian menggunakan nilon termoplastis (valplast) dengan ukuran10 x 10 x 2mm yang direndam dalam larutan coklat selama 7 dan 14 Sebagai kontrol adalah akuades. Pengujian stabilitaswarna menggunakan Densitometer. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan warna yang bermakna antara kelompokkontrol (akuades) dan kelompok larutan coklat. Hal ini disebabkan komponen terlarut/ tannin mengalami aliran kapilersecara difusi kedalam nilon termoplastis sehingga menyebabkan perubahan warna. Sebagai kesimpulan, terdapatpengaruh larutan coklat (Theobroma cacao L) terhadap stabilitas warna basis gigi tiruan nilon termoplastis tergantungpada waktu perendaman nilon termoplastis.
HUBUNGAN LEBAR MESIODISTAL GIGI DENGAN KECEMBUNGAN PROFIL JARINGAN LUNAK WAJAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RAS DEUTROMELAYU: RELATION OF MESIODISTAL TOOTH WIDTH WITH THE SOFT TISSUE PROFILE CONVEXITY ON DEUTROMALAY STUDENT IN FACULTY OF DENTISTRY UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA Hilda Fitria Lubis; Sylvia
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.801 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.1949

Abstract

Kesuksesan perawatan ortodonti ditentukan oleh diagnosis oleh diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Lebarmesiodistal gigi geligi bervariasi pada setiap individu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktorketurunan/ras. Hasil akhir perawatan tidak hanya untuk memperbaiki susunan gigi dan rahang saja tetapi juga untukmendapatkan estetika wajah. Estetika wajah ditentukan oleh profil jaringan lunak wajah yang dapat dianalisis baikmelalui fotografi dan foto ronsen. Penelitian dilakukan pada 40 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU rasDeutroMelayu. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara lebar mesiodistal gigi dengan kecembungan profiljaringan lunak wajah pada ras Deutromelayu. Lebar mesiodistal gigi mempunyai korelasi yang kuat terhadapkecembungan profil jaringan lunak wajah pada ras Deutromelayu, baik ditinjau secara fotometri maupun sefalometri.
PENGARUH RISEDRONATE BISPHOSPHONATE TERHADAP ENZIM TRAP (EKSPRESI OSTEOKLAS) DI SEKITAR SUBSTRUKTUR IMPLAN GIGI ENDOSSEOUS: EFFECT OF RISEDRONATE BISPHOSPHONATE ON ENZYM TRAP (OSTEOCLAST EXPRESSION) SURROUNDINGS SUBSTRUCTURE ENDOSSEOUS DENTAL IMPLANT Suparyono Saleh; Iwan Dwi Prahasto; Munakhir Mudjosemedi; Ika Dewi Ana
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.096 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.1950

Abstract

Keberhasilan gigi tiruan tanam, tergantung pada proses oseointegrasi, yaitu suatu hubungan langsung antara bagianimplan gigi yang tertanam di dalam tulang rahang (substructure) dengan jaringan tulang disekitarnya tanpa ada pengaruhdari jaringan lunak yang lain. Osteoklas berperan penting dalam proses oseointegrasi karena sel tersebut mempunyaikemampuan untuk meresorpsi tulang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sediaan farmasi Risedronate(Ris) yang mempunyai kemampuan untuk mencegah proliferasi osteoklas. Tiga puluh enam tikus Wistar berumur 9-10minggu dengan berat antara 280-300 gram dibagi menjadi 4 kelompok (n= 9), setiap kelompok dibagi lagi menjadi 3subkelompok (n= 3). Kelompok I sebagai kontrol dengan perlakuan injeksi 0,05 mL cairan 0,9% NaCL sementarakelompok II, III, dan IV diinjeksi 0,05 mL sediaan Ris dengan konsentrasi 250, 500, dan 1000 µmol/L secara berurutan.Injeksi dilakukan setiap 3 hari sekali dengan lama waktu pemberian injeksi yang berbeda-beda, yaitu 14, 28, dan 56 hari.Analisis statistik menggunakan Uji Kruskal-Wallis dan U Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapatperbedaan yang bermakna pada kelompok dosis Ris (p< 0,05) dan tidak signifikan pada kelompok hari amatan (p> 0,05).
PENGARUH PENAMBAHAN RUGAE PALATINAL PADA BASIS TIGA JENIS DESAIN OBTURATOR VELOFARINGEAL TERHADAP KUALITAS PRODUKSI BICARA PASIEN INSUFISIENSI VELOFARING PASCA PALATOPLASTI: EFFECT OF PALATAL RUGAE ADDITION ON THREE KINDS OF VELOPHARYNGEAL OBTURATOR DESIGNS TO IMPROVE THE QUALITY OF SPEECH OF VELOPHARYNGEAL INSUFFICIENCY PATIENTS POST PALATOPLASTY Amie; Edy Machmud,; Elizabeth Mailoa
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.969 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.1952

Abstract

Penderita lahir dengan celah bibir dan langit-langit merupakan malformasi komponen penting untuk mekanismevelofaringeal, sehingga katup velofaringeal tidak bekerja secara adekuat untuk memungkinkan penutupan nasofaring danorofaring yang sesuai. Kekurangan mekanisme ini mengakibatkan kesulitan dalam berbicara untuk suara tertentu, kondisiini disebut insufisiensi velofaringeal. Celah bibir dan langit-langit memerlukan pendekatan multidisiplin ilmu dari ahlibedah mulut dan maksilofasial, ahli bedah plastik, prostodontis hingga ahli terapi bicara. Salah satu penanganan celahlangit-langit yaitu melalui pembedahan yang dilanjutkan dengan penggunaan obturatator velofaringeal untukmemperbaiki kualitas bicara. Penambahan rugae palatina pada basis obturator untuk mengembalikan bentuk anatomipalatum sehingga lidah terbiasa dengan kondisi normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruhpembuatan rugae palatinal pada basis obturator velofaringeal terhadap kualitas produksi bicara. Penelitian ini merupakanpra eksperimental klinis dengan pre and post with control group design dengan tiga bentuk desain obturator velofaringealyang dibuatkan rugae palatina pada masing-masing obturator. Terdapat 12 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok, yang mana tiap kelompok terdiri atas 4 subjek. Penelitian ini meneliti mengenai udara lolos hidung, hipernasalitas dankompensasi artikulasi sebelum dan sesudah pemakaian obturator velofaringeal dengan penambahan rugae palatina padabasisnya. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis yang dilajutkan dengan uji Post-hoc Mann- Whitney untukmelihat perbedaan pengaruh pada masing-masing alat saat pengucapan bunyi konsonan maupun kata-kata. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa semua piranti tidak memberikan pengaruh pada udara lolos hidung, piranti 1 dan 3memberikan pengaruh paling signifikan pada hipernasalitas dan piranti 2 memberikan pengaruh paling signifikan untukkompensasi artikulasi. Sebagai kesimpulan, tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tanpa pemakaian piranti danpemakaian piranti dengan pemberian rugae palatine pada basis obturator saat pengucapan kata “rakun”.
PENGARUH BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP JUMLAH CANDIDA ALBICANS PADA BAHAN BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS YANG DIPOLES DAN TIDAK DIPOLES: EFFECT OF DENTURE CLEANSERS TOWARDS CANDIDA ALBICANS FROM POLISHED AND UNPOLISHED HEAT POLYMERIZED DENTURE ACRYLIC RESIN Eddy Dahar; David Chandra
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.1953

Abstract

Pembersih gigi tiruan diperlukan untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dan perbedaan kekasaran pada permukaan gigitiruan yang dipoles dan tidak dipoles dapat mempengaruhi perlekatan Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh bahan pembersih gigi tiruan terhadap jumlah Candida albicans pada bahan basis gigi tiruanresin akrilik polimerisasi panas yang dipoles dan tidak dipoles. Penelitian ini menggunakan 54 lempeng resin akrilikpolimerisasi panas dengan ukuran 10x10x1mm. Subjek penelitian diinkubasi dalam suspensi Candida albicansselama 24jam pada suhu 370C. Subjek penelitian dibagi menjadi 6 kelompok yang terbagi menjadi dua kelompok utama yaitupermukaan yang dipoles dan tidak dipoles. Setiap kelompok utama dibagi lagi berdasarkan kelompok yang direndamdalam sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit, alkali peroksida selama 5 menit dan tanpa perendaman sebagaikelompok kontrol. Tiap kelompok terdiri atas 9 lempeng resin akrilik. Setelah diberi perlakuan, lempeng tersebutdimasukkan ke dalam tabung reaksi yang beriisi NaCl 0,9% 10 ml dan digetarkan dengan vortex selama 30 detik,kemudian 0,1 ml dari larutan tersebut dibenihkan ke dalam Sabouraud Dextrose Agar. Jumlah Candida albicans dihitungdalam colony forming units per 1ml. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasilpenelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan akibat pengaruh penggunaan sodium hipoklorit 0,5% danalkali peroksida terhadap jumlah Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas yangdipoles dan tidak dipoles (p< 0,05). Sebagai kesimpulan, perendaman bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasipanas pada larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit dapat mengurangi hampir 100% perlekatan Candida albicans pada permukaan resin akrilik polimerisasi panas yang dipoles dan tidak dipoles.
AKTIVITAS EXPRESSI KOLAGEN II DAN OSTEOCALSIN TULANG ALVEOL AKIBAT PRESERVASI SOKET PENCABUTAN GIGI DENGAN CAMPURAN ALOE VERA DAN GRAFT 0,5%: EXPRESSION ACTIVITY OF COLLAGEN II AND OSTEOCALCYN ALVEOLAR BONE QONSEQUENT PRESERVATION POST EXTRACTION SOCKET FILLED WITH A MIXTURE OF ALOE VERA AND GRAFT 0,5% Utari Kresnoadi; Retno Pudji Rahayu; Eha Djulaeha
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.98 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.2005

Abstract

Aloe vera adalah tanaman yang mempunyai fungsi antibiotik, anti inflamasi, anti jamur dan bahan yang merupakanbiogenik stimulator untuk merangsang bovine graft agar mempercepat pertumbuhan tulang. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui mekanisme aktivitas osteoblas pada proses pembentukan tulang alveol dengan pemberian kombinasiAloe vera dan XCB. Metode penelitian adalah dengan melakukan uji laboratoris dengan hewan coba: 54 ekorcaviacabaya, dibagi menjadi 9 kelompok, masing-masing 6 ekor, terdiri atas 3 group, yang pertama kelompok kontrolyaitu hanya dicabut saja tanpa perlakuan, kelompok 2 adalah kelompok yang setelah gigi dicabut diberi XCB saja dankelompok ke 3 adalah kelompok yang setelah pencabutan diberi campuran Aloe vera dengan XCB pada soket bekaspencabutan gigi. Pemeriksaan dilakukan setelah 14, 30 dan 60 hari. Kemudian diperiksa ekspresi osteocalcin dan kolagentipe II sebagai marker terjadinya tulang alveol dengan pemeriksaan imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkanterdapat perbedaan bermakna ekpresi osteocalcin dan collagen II antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberiAloe vera + XCB pada, 14, 30 dan 60 hari setelah pencabutan. Sebagai kesimpulan, penelitian aktivitas pertumbuhanosteoblas pada tulang alveol ditandai dengan peningkatan ekpresi osteocalcin dan kolagen II.
REHABILITASI SELURUH RAHANG DENGAN PENDEKATAN REORGANISASI PASIEN YANG KEHILANGAN GIGI SEBAGIAN: FULL MOUTH REHABILITATION WITH REORGANIZED APPROACH IN PARTIALLY EDENTULOUS PATIENT Sherman Salim
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.181 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.2006

Abstract

Salah satu masalah gigi yang umum terjadi pada pasien geriatri adalah kasus kehilangan gigi. Pasien-pasien yangmengalami kehilangan sebagian giginya dalam jumlah yang cukup banyak dianggap mempunyai kelainan atau cacatyang perlu untuk dilakukan rehabilitasi seluruh rahang. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi tahapanperawatan dengan pendekatan reorganisasi ketika dokter gigi melakukan rehabilitasi seluruh rahang dengan oklusi danestetik yang sempurna pada pasien kehilangan gigi sebagian dan oklusi yang tidak stabil. Seorang pasien laki-laki umur55 tahun datang ke klinik Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dengankeluhan sulit untuk mengunyah makanan serta ingin memperbaiki penampilan gigi depannya. Tata laksana kasus inidimulai dengan perawatan pendahuluan berupa pembersihan karang gigi pada rahang atas dan bawah, perawatanendodontik dan pencabutan gigi. Selanjutnya dilakukan rehabilitasi seluruh rahang. Kesimpulan, perawatan rehabilitasiseluruh rahang pada pasien ini telah berhasil secara klinis, namun, masih perlu dilakukan evaluasi jangka panjang
TEKNIK PENCETAKAN CLOSED TRAY UNTUK PEMBUATAN SUPRA STRUKTUR GIGI TIRUAN IMPLAN TUNGGAL PADA GIGI MOLAR RAHANG BAWAH: CLOSED TRAY IMPRESSION TECHNIQUE FOR MANUFACTURING SUPER STRUCTURES OF A SINGLE TOOTH IMPLANT IN MANDIBULAR MOLAR Elizabeth Mailoa; Peter Rovani; Edy Machmud
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.457 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.2007

Abstract

Gigi tiruan implan merupakan salah satu restorasi yang dapat digunakan untuk menggantikan kehilangan satu ataubeberapa gigi yang hilang dengan pembuatan restorasi cekat, atau pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dengandistal extension maupun pada gigi tiruan penuh. Faktor yang paling penting pada pembuatan gigi tiruan implan baikuntuk kondisi kehilangan sebagian maupun seluruh gigi adalah pemahaman operator tentang tahap prostetik yangdibutuhkan untuk melengkapi seluruh perawatan gigi tiruan implan. Prosedur pencetakan pada gigi tiruan implanmembutuhkan keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan prosedur pencetakan pada gigi alami. Ada dua teknikpencetakan yang umumnya digunakan pada prosedur pencetakan untuk pembuatan supra struktur dari gigi tiruan implanyaitu closed tray dan opened tray technique. Pada laporan kasus ini akan dijelaskan prosedur pencetakan dengan teknikclosed tray pada pembuatan gigi tiruan implan tunggal. Prosedur pencetakan yang dilakukan menggunakan transfercoping (ball-top screw), kemudian prosedur pencetakan menggunakan custom tray dan dilakukan pencetakan denganbahan cetak elastomer tipe putty dan tipe injeksi di sekitar implan. Setelah bahan cetak mengeras, ball-top screw danimplant abutment dilepas dengan hati-hati dari mulut pasien. Pada hasil cetakan, dimasukkan abutment analog padaposisi abutment. Hasil cetakan dikirim ke laboratorium teknik gigi untuk penyelesaian. Sebagai kesimpulan, teknikpencetakan yang baik merupakan dasar pembuatan gigi tiruan implan yang tepat.
PRINSIP DASAR PERAWATAN RESESI GINGIVA: BASIC PRINCIPLE IN THE TREATMENT OF GINGIVAL RECESSION Agung Krismariono
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 1 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.35 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i1.2008

Abstract

Resesi gingiva ditandai dengan terbukanya permukaan akar akibat migrasi marginal gingiva ke arah apikal. Kondisi initerjadi akibat kehilangan perlekatan periodontal. Resesi gingiva dapat terjadi antara lain akibat: kebersihan mulut yangburuk, cara menyikat gigi yang salah, permukaan akar yang menonjol, perlekatan frenulum yang terlalu tinggi dan traumaoklusi. Resesi gingiva umumnya menyebabkan masalah estetik bila terjadi pada gigi anterior atas. Selain itu, resesigingiva cenderung mengakibatkan peningkatan resiko hipersensitif dentin. Perawatan resesi gingiva dapat dilakukanmelalui prosedur bedah dan non bedah. Prinsip dasar perawatan resesi gingiva adalah menutup permukaan akar yangterbuka untuk memperbaiki estetik dan mengurangi hipersensitif dentin.

Page 2 of 2 | Total Record : 19