cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar" : 28 Documents clear
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA TENTANG OBAT GENERIK Veronika, Vina; Untari, Eka Kartika; Nurbaeti, Siti Nani
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan yang lebih baik terhadap obat generik dibanding masyarakat karena peran tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat bahwa obat generik memiliki mutu, kualitas dan efektifitas yang sama dengan obat bermerek dagang. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang obat generik berdasarkan jurusan dan tingkat pendidikan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Jenis penelitian adalah desktiptif observasional dengan rancangan cross sectional. Responden berjumlah 317 responden yang merupakan mahasiswa aktif angkatan 2020, 2019, 2018 dan 2017. Teknik pengambilan sampel adalah quota sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner online dalam bentuk google form. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan distribusi responden dari masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (50,1%). Jurusan yang memiliki tingkat pengetahuan paling baik adalah farmasi, kedokteran dan keperawatan serta semakin tinggi tingkat pendidikan tidak menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih baik.
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE TAHUN 2019 Meriska, Nisa; Susanti, Ressi; Nurmainah, Nurmainah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus dengue untuk itu dalam pengobatannya hanya diperlukan terapi suportif sebagai pengganti cairan tubuh dan terapi simtomatis seperti pemberian paracetamol untuk mengatasi demam dan tidak memerlukan antibiotik apabila tidak ada infeksi sekunder ataupun mengalami sindrom syok dengue (SSD). Penggunaan obat dan dosis yang tidak sesuai pada anak dapat memperburuk penyakit DBD yang diderita sehingga merupakan urgensi diperlukannya suatu pengkajian dan evaluasi terhadap pola penatalaksanaan DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pada pasien DBD serta evaluasi penatalaksanaan terapi pada pasien DBD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data berdasarkan data rekam medis yang dilakukan dengan teknik accidental sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini berjumlah 30 pasien. Hasil penelitian ditemukan karakteristik pasien laki-laki sebanyak 40% dan perempuan sebanyak 60%. Rentang usia pasien yang terlibat dalam penelitian ini berusia 2-5 tahun (33,33%) dan 6-12 tahun (66,67%). Evaluasi penatalaksanaan terapi penyakit DBD pada anak yaitu tepat pasien (100%), tepat indikasi (93,33%), tepat obat (93,33%), dan tepat dosis (86,67%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien yang paling banyak mengalami DBD berjenis kelamin perempuan (60%) dengan rentang usia paling banyak 6-12 tahun (66,67%) dan untuk tatalaksana terapi penyakit DBD sudah tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis.
FORMULASI SALEP EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) DAN MADU KELULUT (Heterotrigona itama) DENGAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT Pratama, Taufik Nanda; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian sebelumnya dikombinasikan fase air ekstrak ikan gabus dan madu kelulut menggunakan basis adeps lanae. Berdasarkan orientasi pada formula tersebut terjadi pemisahan antara fase air ekstrak ikan gabus dan madu kelulut dengan basis adeps lanae, sehingga pada penelitian kali ini peneliti berinisiatif ingin menambahkan tween 80 dan span 80 sebagai emulgator. Metode: Salep dibuat dengan divariasikan tween 80 dan span 80 sebesar 2,5%; 5% dan 7,5% serta dibuat kontrol tanpa penambahan tween 80 dan span 80 dengan mengamati uji organoleptis, daya lekat, daya sebar, uji homogenitas, uji pH dan daya proteksi. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan One Way Anova. Hasil: Semua sediaan salep cenderung memiliki warna putih kekuningan dan bau khas madu serta homogen. Penambahan tween 80 dan span 80 meningkatkan daya sebar, menurunkan daya lekat dan menurunkan pH secara signifikan. Kesimpulan: Formula yang memenuhi syarat stabilitas sediaan salep yang baik pada penelitian ini adalah formula dengan penambahan tween 80 dan span 80 dengan konsentrasi total yang tinggi yaitu 5% dan 7,5%.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pola Penggunaan Obat Tradisional Terhadap Kualitas Kesehatan Masyarakat Samudra, Nizam Elang; Untari, Eka Kartika; Wahdaningsih, Sri
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 membuat penggunaan obat tradisional menjadi meningkat. Pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pola penggunaan obat tradisional sehingga hal tersebut akan mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat dimasa pandemi COVID-19. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan, terhadap pola penggunaan obat tradisional dan kualitas kesehatan masyarakat dimasa pandemi COVID-19 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat analitik. Sampel pada penelitian ini yaitu masyarakat Kota Pontianak dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan didapatkan sebanyak 136 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil analisis menggunakan uji chi square didapatkan bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap pola penggunaan obat tradisional dan pola penggunaan obat tradisional terhadap kualitas kesehatan didapatkan memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p-value masing masing (P = 0,035 dan P = 0,00). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pengetahuan masyarakat berhubungan terhadap pola penggunaan obat tradisional dan kualitas kesehatan masyarakat selama masa pandemi COVID-19.
PENGARUH KADAR ABU CANGKANG TELUR AYAM RAS PETELUR TERHADAP INDEKS ORGAN TIKUS PUTIH BETINA GALUR WISTAR Hidayat, Kartika Nur; Nurbaeti, Siti Nani; Kurniawan, Hadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk cangkang telur merupakan limbah organik yang berkhasiat sebagai antiseptik, antibakteri, serta pengembangan mineral apatit pembentuk tulang dan gigi. Cangkang telur ayam mengandung kalsium karbonat CaCO3 (98%) dan kalsium (28%), sehingga berpotensi dijadikan sebagai bahan suplemen sumber kalsium bagi manusia. Namun, kandungan cangkang telur terdiri dari senyawa anorganik yang menghasilkan abu. Cangkang telur sebagai bahan suplemen harus memenuhi standar kualitas dan keamanannya, namun belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji toksisitas dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kadar abu cangkang telur ayam yang diberikan secara oral dengan dosis tunggal terhadap indeks organ tikus. Tikus dikelompokkan menjadi kelompok 2000 mg/kgBB dan kelompok dosis 5000 mg/kgBB. Hasil uji menunjukkan bahwa kandungan kadar abu pada cangkang telur ayam ras petelur yaitu sebanyak 95,13 % ± 0,24. Analisis nilai indeks organ tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p >0,05) antara kelompok 2000 mg/kgBB dengan kelompok 5000 mg/kgBB.
PENETAPAN KADAR PROTEIN SEDIAAN SALEP FASE AIR EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) dan MADU KELULUT (Trigona Sp.) DENGAN METODE KJELDAHL Saragi, Restian Rony; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gabus sudah mulai banyak digunakan sebagai pengobatan dibidang Kesehatan terutama sebagai obat luka bakar dan pengobatan pasca operasi. Ikan gabus sendiri memiliki kandungan protein albumin yang lebih tinggi daripada ikan lain. Protein merupakan senyawa yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka. Selama proses penyembuhan luka, tubuh memerlukan asam lemak dan protein. Madu memiliki manfaat secara umum sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, bahkan membantu penyembuhan luka. Berdasarkan aktivitas yang dimiliki ikan gabus (Channa striata) dan madu kelulut (Trigona Sp.) ingin dikembangkan menjadi suatu sediaan pemakaian luar yang ditujukan untuk membantu penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar protein yang terkandung dalam sediaan salep fase air ekstrak ikan gabus (Channa striata) dan madu kelulut (Trigona Sp.) dengan penetapan kadar menggunakan metode Kjeldahl. Fase air ekstrak ikan gabus (Channa striata) dan madu kelulut (Trigona Sp.) dibuat dalam sediaan salep yang kemudian dilakukan pengukuran persentase kadar protein. Penetapan kadar protein dalam sediaan salep menggunakan metode Kjeldahl. Metode Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya. Hasil dari penelitian ini kadar protein menunjukan nilai rata-rata kadar protein 5.722 untuk salep tunggal dan 5.742 untuk salep kombinasi. Hasil menunjukan bahwa salep ikan gabus (Channa striata) dan madu kelulut (Trigona Sp.) memliki selisih kadar protein sebesar 0.02% lebih tinggi pada salep ekstrak ikan gabus dengan madu kelulut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa madu tidak mempengaruhi kadar protein secara signifikan didalam salep ikan gabus.
Analisis Hubungan Penggunaan Obat Antiepilepsi terhadap Risiko Jatuh pada Pasien Geriatri Rawat Jalan di Klinik Saraf RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Sariyani, Maya; Nurmainah, Nurmainah; Susanti, Ressi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan obat antiepilepsi dapat meningkatkan risiko jatuh karena efek samping seperti ataksia, sedasi, kebingungan, pusing, dan penglihatan kabur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan usia, jenis kelamin, dan komorbid terhadap risiko jatuh pada geriatri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional yang bersifat analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Data yang digunakan merupakan basis data elektronik pasien geriatri rawat jalan di klinik saraf selama periode Januari hingga Desember 2019 yang menggunakan obat antiepilepsi. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase usia 60-69 tahun lebih banyak sebesar 72,5% dimana wanita lebih mendominasi dengan jumlah sebesar 54,1% dibanding pria sebesar 45,9%, dan geriatri tanpa komorbid lebih banyak sebesar 88,7% dibanding geriatri yang memiliki komorbid sebesar 11,3%. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia (p=0,001), jenis kelamin (p=0,001), dan komorbid (p=0,001) dengan risiko jatuh. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, dan komorbid terhadap peningkatan risiko jatuh pada geriatri. Kata kunci: fall risk medicine, geriatri, obat antiepilepsi, risiko jatuh
Studi Karakteristik Peresepan Obat Antidiabetik Oral di Apotek Kota Pontianak Ronaldo, Ronaldo; Rizkifani, Shoma; Nurmainah, Nurmainah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus umumnya disertai komplikasi sehingga obat-obat yang diberikan cenderung polifarmasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan potong lintang yang berifat deskriptif. Data resep diambil secara retrospektif dengan menggunakan resep pasien diabetes melitus di Apotek di Kota Pontianak selama tahun 2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Data yang diambil dari resep adalah nama obat, jumlah obat, aturan pakai obat, jenis kelamin, dan usia. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan sebanyak 204 resep yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 40,69% dan perempuan 59,31%, karakteristik berdasarkan usia yaitu pasien diabetes dengan usia ? 60 tahun sebanyak 33,82%, dan karakteristik berdasarkan jumlah obat yaitu polifarmasi minor 62,25% dan mayor 38,75%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien hipertensi didominasi oleh jenis kelamin perempuan, usia ? 60 tahun, dan jenis polifarmasi minor (2-4obat). Kata kunci: Antidiabetik oral, Karakteristik, Resep.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik Rawat Inap di RSUD dr.Soedarso Pontianak Suhartaty, Lindy; Pratiwi, Liza; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang paling sering diresepkan pada anak-anak. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat berkontribusi terhadap terjadinya resistensi yang berdampak pada peningkatan morbiditas, mortalitas dan biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dan mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik di RSUD dr Soedarso Pontianak tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh 91 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi berdasarkan pedoman yang digunakan yaitu British National Formulary for Children September 2018-2019, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) 2014, MIMS 2017/2018 dan Pediatric & Neonatal Dosage Handbook 2013. Pasien pediatrik yang paling banyak diresepkan antibiotik pada laki-laki (54,95%) dan pada rentang usia 5-11 tahun (65,93%). Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik yaitu tepat dosis (62,64%), tepat frekuensi (90,11%), tepat durasi (84,62%) dan tepat rute pemberian (97,80%). Kata Kunci : Antibiotik, Pediatrik, Tepat Dosis, Tepat Frekuensi, Tepat Durasi, Tepat Rute Pemberian
FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SEDIAAN LIP BALM MINYAK KEMIRI (KUKUI NUT OIL) Anugrah, Gusti Alfi; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai minyak kemiri yang digunakan sebagai sediaan lip balm masih sangat sedikit padahal minyak kemiri mengandung senyawa yang dapat melembutkan kulit. Maka dari itu penelitian ini membuat formulasi sediaan lip balm minyak kemiri dan diuji stabilitas fisik selama 28 hari penyimpanan. Variasi konsentrasi minyak kemiri yaitu 5%, 10%, dan 15%. Evaluasi stabilitas fisik meliputi pengujian organoleptis, pH, homogenitas, dan titik leleh pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan lip balm bewarna jingga terang, beraroma buah-buahan, dan tekstur yang lembut mudah dioles. Memiliki rata-rata titik leleh berkisar 50-70oC dan pH berkisar antara 4.43-4.73. Tidak ada perubahan pada warna, aroma, dan tekstur pada uji organoleptis selama masa penyimpanan. Sediaan lip balm juga memiliki komposisi yang homogen. Nilai pH kemudian dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada nilai pH selama masa penyimpanan dengan nilai p value>0,05 pada ketiga formula. Dapat disimpulkan dari penelitian ini sediaan lip balm minyak kemiri stabil secara fisik selama masa penyimpanan 28 hari.

Page 2 of 3 | Total Record : 28