cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 382 Documents
FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT POLIVINIL PIROLIDON MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH ., Riawati
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.589 KB)

Abstract

Attapulgit merupakan obat diare golongan adsorben yang bekerja dengan menyerapkuman dan toksin penyebab diare. Formulasi attapulgit menjadi bentuk sediaan tablet kunyahdapat meningkatkan penerimaan dan efektivitasnya dalam terapi diare pada anak. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat polivinil pirolidon (PVP) dengan 3variasi konsentrasi berbeda yaitu 1% b/v (formula 1), 3% b/v (formula 2) dan 5% b/v(formula 3) terhadap sifat fisik tablet kunyah attapulgit yang dibuat dengan metode granulasibasah. Evaluasi dilakukan terhadap sifat fisik tablet kunyah yang dihasilkan, meliputi ujipenampilan fisik, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktuhancur dan uji tanggapan rasa. Data yang diperoleh dibandingkan dengan literatur sesuaidengan standar persyaratan yang ada dan dianalisa menggunakan ANOVA dengan tarafkepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi bahan pengikatPVP pada pembuatan tablet kunyah attapulgit berpengaruh terhadap kekerasan, kerapuhan,waktu hancur serta rasa tablet kunyah. Konsentrasi bahan pengikat PVP yang menghasilkantablet kunyah attapulgit dengan sifat fisik paling baik adalah 1% (b/v).Kata kunci: attapulgit, PVP, tablet kunyah, granulasi basah
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUAH LAKUM (Cayratia trifolia) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) ., Ery Al Ridho
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.541 KB)

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron(electron donor) kepada radikal bebas untuk menghambat reaksi radikal bebas. Salah satu tanamanyang berpotensi sebagai antioksidan adalah buah lakum (Cayratia trifolia). Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari buah lakum. Pengujian aktivitas antioksidandilakukan dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Buah lakum segardimaserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak yang telah diuapkan pelarutnya kemudian dilakukanskrining fitokimia, hasil skrining fitokimia ekstrak menunjukkan positif mengandung flavonoid,fenolik, dan triterpenoid. Pada uji pendahuluan antioksidan secara KLT menggunakan fase diamsilika gel F 254 dan fase gerak butanol : asam asetat: air (6:2:2), diperoleh hasil positif yang ditandaibercak berwarna kuning pucat setelah disemprot DPPH 0,2%. Ekstrak kental metanol buah lakumkemudian di uji aktivitas antioksidannya secara kuantitatif untuk memperoleh nilai ICdari ekstrakmenggunakan spektrofotometri UV pada ?maks 516 nm dengan vitamin C sebagai kontrol positif.Hasil pengukuran secara spektrofotometri menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah lakummempunyai IC50sebesar 318,621 ?g/mL, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC2,97125?g/mlsehingga ekstrak metanol buah lakum memiliki aktivitas antioksidan yang lemah bila dibandingkandengan vitamin C.Kata Kunci: Aktivitas antioksidan, DPPH, Buah lakum, dan Ekstrak metanol.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI KLOROFORM KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus lemairei Britton dan Rose) MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) ., Rintis Pranata
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.126 KB)

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus lemairei Britton dan Rose) merupakan tumbuhan yangberpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Kulit buah naga merah dengan berat sekitar 22% dariberat buah diketahui memiliki aktivitas antioksidan pada tingkat ekstrak namun belum diuji padatingkat fraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari kulit buah nagamerah pada tingkat fraksi menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstraksidilakukan dengan metode maserasi menggunakan kloroform, kemudian difraksinasi cair-cair dengann-heksana, kloroform, dan metanol. Fraksi kloroform yang diperoleh diskrining fitokimia. Ujipendahuluan aktivitas antioksidan dilakukan secara kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan fasediam silika gel 60 Fdan fase gerak kloroform:metanol (1,9:0,1) dengan pereaksi DPPH 0,2%.Aktivitas antioksidan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan dinyatakan sebagai nilaiIC50254. Dari hasil skrining fitokimia diperoleh fraksi kloroform mengandung flavonoid dan triterpenoid.Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan secara KLT menunjukkan adanya bercak kuning keputihputihandenganlatarbelakangungupadanilaiRf0,60;0,84;0,90;dan0,96.Hasilpengukuransecaraspektrofotometrimenunjukkan bahwa fraksi kloroform memiliki aktivitas antioksidan yang sangatlemah dengan nilai ICsebesar 3349,936 g/mL, sedangkan vitamin C sebagai kontrol positifmemiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan IC50sebesar 2,973 g/mL.50Kata Kunci : Kulit Buah Naga Merah, Aktivitas Antioksidan, Fraksi Kloroform, Metode DPPH.
UJI AKTIVITAS SALEP OBAT LUKA FASE AIR EKSTRAK IKAN TOMAN (Channa micropeltes) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ., Hairima
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.7 KB)

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) mengandung albumin yang dapatmembantu dalam proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas salep fase air ekstrak ikan toman sebagai obat luka danmengetahui konsentrasi salep fase air ekstrak ikan toman memberikan aktivitasterbaik terhadap penutupan luka. Tikus yang disayat dioleskan salep fase airekstrak ikan toman dan dilakukan pengambilan gambar, selanjutnya dikuantifikasiluas luka menggunakan program Macbiophotonic Image J. Hasil data rata-ratapersentase kesembuhan luka diuji secara statistik dengan One Way Anovadilanjutkan dengan Post Hoc Test-Tukey HSD. Hasil pengujian menunjukkansalep fase air ekstrak ikan toman konsentrasi 20% memiliki aktivitaspenyembuhan luka lebih baik dengan luka menutup pada hari kelima (p<0,05) biladibandingkan dengan salep fase air ekstrak ikan toman konsentrasi 5 dan 10%yang berwana putih kekuningan, berbau khas dengan nilai rata-rata daya sebar9,080 cm2, daya lekat 27,7 detik dan pH 7. Salep fase air ekstrak ikan tomanmemiliki potensi penyembuhan luka yang lebih baik dari salep betadin sebagaikontrol positif.Kata kunci: Ikan toman, fase air ekstrak, penyembuhan luka sayat, sifat fisik salep, Macbiophotonic Image J.
SINTESIS METIL 2-ASETOKSIBENZOAT DARI MINYAK GANDAPURA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIINFLAMASI ., F Dani hendrata
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.166 KB)

Abstract

Inflamasi merupakan respon yang umum terjadi pada tubuh sebagai respon pertahanan tubuh.Pencarian obat yang lebih baik dalam segi keefektifan dan ekonomis terus dilakukan. Salah satu carapencarian obat baru adalah dengan cara sintesis senyawa. Metil-2-asetoksibenzoat merupakan senyawaturunan asam asetil salisilat. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis metil-2-asetoksibenzoat dengan bahanbaku minyak gandapura dan uji aktivitas senyawa sebagai antiinflamasi. Metil 2-asetoksibenzoatdisintesis dengan mereaksikan minyak gandapura (mengandung 100% metil salisilat) dengan anhidridaasetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natrium hidroksida. Identifikasi struktur senyawa hasilsintesis menggunakan spektrometer massa dan infra merah. Aktivitas antiinflamasi senyawa ini diuji padatikus jantan galur Ratus norvegicus dengan mengukur volume telapak kaki menggunakan pletismometer.Pemberian bahan uji dilakukan secara oral. Natrium Diklofenak (5,14 mg/kgBB) digunakan sebagaikontrol positif dan CMC 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, metil 2asetoksibenzoatberhasil disintesis dengan rendemen sebesar 80,928%. Senyawa ini yang diberikandengan dosis 56; 112 dan 168 mg/kgBB dapat menimbulkan efek antiinflamasi. Besarnya dosisberbanding lurus dengan peningkatan efek antiinflamasi. Perlakuan yang diberi dosis 168 mg/kgBBtampak hampir mendekati data uji kontrol positif.  Kata kunci: Metil 2-asetoksibenzoat, Asam asetilsalisilat, Antiinflamasi.
SINTESIS METIL 2-ASETOKSIBENZOAT DARI MINYAK GANDAPURA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI SENYAWA ANTITROMBOTIK ., Andi Candra
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.858 KB)

Abstract

Antitrombotik adalah senyawa penghambat agreagasi trombosit yang banyak digunakanoleh pasien yang beresiko tinggi terkena serangan koroner akut. Salah satu senyawa yang seringdigunakan sebagai antitrombotik adalah asam asetilsalisilat. Senyawa metil 2-asetoksibenzoat, yangbiasanya dikenal dengan metil asetilsalisilat, merupakan salah satu ester turunan asetilsalisilat yangsampai saat ini masih belum jelas aktivitas antitrombosisnya. Pada penelitian ini, metil 2asetoksibenzoatdiperolehsecarasintesis,yaitudenganmereaksikanminyakgandapura(mengandung100%metil salisilat) dengan anhidrida asetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natriumhidroksida. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis menggunakan spektrometer massa dan inframerah. Aktivitas antitrombosis senyawa ini diuji dengan menggunakan parameter waktu pendarahandan waktu koagulasi pada mencit jantan galur BALB/c. Pemberian bahan uji dilakukan secara oralsehari sekali selama empat minggu. Asam asetilsalisilat (30 mg/kgBB) digunakan sebagai kontrolpositif dan CMC 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, metil 2asetoksibenzoatberhasil disintesis dengan rendemen sebesar 80,928%. Senyawa ini yang diberikandengan dosis 16; 32 dan 64 mg/kgBB dapat meningkatkan waktu pendarahan secara signifikandibandingkan hari ke-0 dan tampak meningkat terus setiap minggunya selama empat minggupengamatan. Besarnya dosis dan lamanya waktu pemakaian berbanding lurus dengan peningkatanwaktu pendarahan. Dari segi uji parameter waktu koagulasi, pada dosis 16 mg/kgBB tidakmenunjukkan adanya peningkatan waktu koagulasi (waktu koagulasi cenderung menurun), pada dosis32 mg/kgBB peningkatan waktu koagulasi cenderung fluktuatif (seperti kontrol positif), dansedangkan pada dosis 64 mg/kgBB menunjukkan adanya peningkatan waktu koagulasi yang lebihbaik dari satu minggu ke minggu selanjutnya. Kata kunci: Antitrombotik, Asam asetilsalisilat, Metil 2-asetoksibenzoat.
UJI AKTIVITAS JAMU GENDONG BERAS KENCUR (Oryza sativa L.; Kaempferia galanga L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN ., Nur Jannatul Latifah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3925.456 KB)

Abstract

Abstrak : Jamu gendong beras kencur (Oryza sativa  L.; Kaempferia galanga L.)merupakan salah satu bentuk pengobatan tradisional yang memiliki kandungan senyawa fenolik sebagai antioksidan yang berkontribusi terhadap diabetesmellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jamugendong beras kencur terhadap kadar glukosa darah, berat badan, serta gambaranhistologi pulau Langerhans pankreas pada tikus yang diinduksi streptozotocindosis 7 mg/200gBB. Dua puluh lima ekor tikus jantan galur Wistar dibagi dalamlima kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok hiperglikemia(Streptozotocin), kelompok hiperglikemia yang diberikan suspensi glibenklamid0,27 mg/200gBB, serta kelompok hiperglikemia yang diberi jamu gendong beraskencur dosis 1,9 mL/200gBB dan 3,8 mL/200gBB. Perlakuan dilakukan selama28 hari dengan pengukuran kadar glukosa darah dan berat badan pada hari ke-0, 4,8, 12, 16, 20, 24, dan ke-28 sedangkan pemantauan gambaran histologi pankreasdilakukan pada hari ke-29. Kadar glukosa darah dan berat badan dianalisis secarastatistik melalui uji One Way Anova dan Post Hoc Tukey HSD, sedangkanpersentase kerusakan Pulau Langerhans dianalisis dengan uji Kruskal Wallis danMann-Whitney. Hasil uji menunjukkan terdapat perbedaan penurunan pada kadarglukosa darah, kenaikan berat badan serta tingkat kerusakan pulau langerhansyang signifikan (p<0.05) antara kelompok perlakuan jamu gendong beras kencurterhadap kelompok Streptozotocin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamugendong beras kencur memiliki aktivitas antidiabetes yang ditunjukkan denganadanya penurunan kadar glukosa darah, pengontrolan berat badan, serta adanyaperbaikan pulau Langerhans pankreas tikus yang diinduksi streptozotocin dengandosis efektif sebesar 1,9 mL/200gBB. Kata kunci : Diabetes, streptozotocin, jamu gendong beras kencur, glukosadarah, berat badan, histologi pankreas
UJI AKTIVITAS JAMU GENDONG KUNYIT ASAM (Curcuma domestica Val.; Tamarindus indica L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA TIKUS YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN ., Rizqa Ayunda
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.148 KB)

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. Jamugendong kunyit asam (Curcuma domestica Val.; Tamarindus indica L.) is a traditional medicine that has antioxidant activity which can contribute to diabeticbecause of the phenolic content. This aim of this study is to determine the effect of jamu gendong kunyit asam on lowering blood glucose levels and repairingdamage of the islet cells. 25 male wistar rats (Rattus norvegicus) were divided into five groups. Group I as a normal group without any treatment, group II, III,IV and V were induced with streptozotocin (7 mg/ 200gBB) then treated with  CMC 1%, glibenclamide (0.27 mg / 200gBB), jamu gendong kunyit asam 1.90ml/ 200gBB and 3.80 ml/ 200gBB. The treatment was done for 28 days.Glucometer was used to measure the gloucose blood level on day 4, 8, 12, 16, 20,24 and 28. The damages on the islet cells were examined under the microscope onthe histology sample of pancreas prepared with Hematoxyllin eosin stain. Dataswere analyzed statistically with One Way Anova test, T-Test, and the KruskalWallistest using SPSS 17.0 for Windows. Results showed there is a significantdifference (p&gt; 0.05) in blood glucose levels and damage to the islets ofLangerhans of the pancreas between the glibenclamide group and treatment ofjamu gendong kunyit asam. From the research it can be concluded that the jamugendong kunyit asam have antidiabetic activity which is  showed by a decrease inblood glucose levels and an improvement of pancreatic islets of Langerhans instreptozotocin-induced diabetic rats with an effective dose of 1.90 ml / 200gBB. Keywords: Diabetes, streptozotocin, jamu gendong kunyit asam, blood glucose, pancreatic histology
ORMULASI TABLET KUNYAH DARI EKSTRAK ETANOL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DENGAN VARIASI PENGISI MANITOL – DEKSTROSA MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH ., Kukuh Permadi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.013 KB)

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.)  is a plant that contain flavonoid and had anantioxidant activity. Cabai rawit extracts were made as a chewable tablet with purpose toincrease the acceptablet of herb medicine in the society. This research was done to learn theeffect of variation of filler combination mannitol-dextrose. The chewable tablets were made intothree formulas, FI with combination of mannitol-dextrose (80:20%); FII (50:50%); and FIII(20:80%). The chewable tablet then got physical evaluation such as physical appearance, sizeuniformity, weight uniformity,  hardness, friability, disintegration time and taste response test.The results of the evaluation was the variation of filler combination affect the hardness of tablet,friability, desintegration and the taste of tablet. The best result of physical evaluation ofchewable was FII with combination of mannitol-dextrose (50:50%). Keywords : Cabai rawit, mannitol, dextrose, chewable tablet, wet granulation
FORMULASI SEDIAAN TABLET KUNYAH DARI EKSTRAK ETANOL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DENGAN VARIASI PENGISI MANITOL SUKROSA MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH ., Friska Iga Setiadefi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 1, No 1 (2014): Naskah Publikasi Mahasiswa Farmasi Untan
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.601 KB)

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) is one of medicinal plants that containsantioxidant activity. Cabai rawit were made into chewable tablet to improve thetaste from pungency with the sweetener, and also to simplified the administrationof active contents from cabai rawit. The purpose of this research was to formulate atablet from fruit extract of cabai rawit and used combination of filler that couldaffect the physical characteristics of chewable tablet. Chewable tablets were madeinto three formulas used combination of mannitol-sucrose with certain ratio, FI(80:20%), FII (50:50%), and FIII (20:80%). Extracts were made with maserationmethod and the manufacture of chewable tablet used wet granulation method.Granules from the wet granulation were evaluated with several evaluation such asflow properties, and particles size distribution. Granules that had qualified thenwere compressed as chewable tablet and also got psychical characteristicsevaluation such as physical appearance, size uniformity, weight uniformity,hardness test, friability, disintegration time and taste response test. All of theformulas were qualified compared to tablet standard in literature. The best result ofphysical evaluation was FII with angle of repose 26,04°; 5,38 kg of hardness test,0,9% of friability test and 7,27 minutes of desintegration time.  Keywords : chewable tablet, cabai rawit (Capsicum frutescens L.), mannitol,  sucrose, wet granulation

Page 5 of 39 | Total Record : 382