cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari" : 5 Documents clear
STUDI KOMPARATIF MORFOLOGI MANGROVE Rhizophora apiculata PADA KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN KAWASAN NON INDUSTRI PROVINSI RIAU Syahrial Syahrial
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.628 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8587

Abstract

Perbandingan morfologi populasi Rhizophora apiculata pada kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri dilakukan di Provinsi Riau. Hal ini bertujuan sebagai dasar evaluasi terhadap pengelolaan mangrove di Provinsi Riau. Pengambilan sampel morfologi R. apiculata dilaksanakan pada bulan November – Desember 2014 di pesisir pantai Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan transek garis yang ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove terluar) dengan arah tegak lurus garis pantai sampai ke daratan dan dibuat petak contoh dengan ukuran 10 X 10 m2. Sampel daun, buah dan bunga diambil secara acak berdasarkan petak contoh yang dibuat dan diawetkan dengan alkohol 70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata morfometrik panjang buah tertingginya berada pada Stasiun 4 (22.97 mm), diameter buah pada Stasiun 1 (01.38 mm) dan panjang bakal daun pada Stasiun 2 (01.53 mm). Sementara panjang kelopak bunga, lebar kelopak bunga dan panjang gagang bunga tertingginya berada pada Stasiun 4 (01.36 mm; 00.67 mm dan 01.10 mm). Kemudian morfometrik panjang daun tertingginya berada pada Stasiun 4 (13.70 mm), lebar daun Stasiun 1 (04.89 mm), panjang tangkai daun Stasiun 3 (01.82 mm), diameter batang Stasiun 2 (15.14 cm) dan stomata yang terbanyak di Stasiun 2 (53.00). Selain itu, hasil analisis PCA memperlihatkan bahwa berbedanya morfologi populasi R. apiculata antara kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri sangat dipengaruhi oleh logam berat Pb, pH, suhu dan DO perairan.
ANALISIS LAJU PRODUKSI KANDUNGAN KARBON (C) SERASAH DAUN MANGROVE DI PULAU PAYUNG KABUPATEN BANYUASIN Muhammad Abdul Karim; Anna IS Purwiyanto; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.692 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove di Pulau Payung mengetahui laju produksi kandungan karbon serasah daun mangrove Avicennia di Pulau Payung. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 dengan menggunakan metode transek garis untuk memperoleh data kerapatan mangrove. Kandungan karbon dalam serasah diketahui dari persamaan yang mengacu pada Intergovernmental Panel on Climate Change pada 2006. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan mangrove rata-rata sebesar 1.945 ind/ha yang menunjukkan kategori sangat baik. Kandungan karbon Avicennia sebesar 2,4 gramC/m2/hari
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI TELUK RATAI, PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN TEKHNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN MODEL NUMERIK Dwi Sapto Widodo; Heron Surbakti; Gusti Diansyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.134 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8574

Abstract

Perubahan garis panatai dipengaruhi fenomena alam seperti hempasan gelombang, arus dan pasang surut, serta aktifitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai dan transport sedimen yang terjadi pada kurun waktu 2010-2015 di Pantai Teluk Ratai, dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan model numerik. Berdasarkan hasil analisis CITRA SPOT dan model numerik, dalam kurun waktu 5 tahun terjadi sedimentasi seluas 12.291,67 m2 dengan transport sedimen 13.196.637,64 m3. Terjadi abrasi seluas 1.114,40 m2 dengan transport sedimen 3.313.327,75 m3. Sedimentasi terbesar terjadi di Pantai Kalura seluas 3.687,783 m2 dengan transport sedimen 7.714.817,075 m3. Abrasi terbesar terjadi di ujung Teluk Ratai yang memanjang seluas 663,39 m2 dengan transport sedimen 1.879.193,19 m3. 
LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) DENGAN BOBOT BIBIT AWAL BERBEDA MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG DAN LONG LINE DI PERAIRAN TELUK HURUN, LAMPUNG Tri Damayanti; Riris Aryawaty; Fauziyah Fauziyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.863 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8582

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Teknik budidaya dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain metode rakit apung dan long line. Tujuan penelitian ini untuk megetahui pengaruh laju pertumbuhan rumput laut E.cottonii dengan bobot bibit berbeda (50 gr, 100 gr, dan 150 gr) dengan menggunakan metode rakit apung dan long line. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2017 di Teluk Hurun Lampung. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang dilanjutkan dengan one way ANOVA. Pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap satu minggu sekali selama 42 hari. Parameter perairan yang diukur antara lain DO, pH, salinitas, kecerahan, nitrat, fosfat, suhu dan kecepatan arus. Hasil penelitian menunjukkan bobot bibit 50 gr memiliki pertumbuhan tertinggi dengan rata-rata pertumbuhan harian 2,15 %, pertumbuhan mingguan 72 gr dan pertumbuhan mutlak 72 gr. Sedangkan untuk metode pananaman, metode rakit apung memberikan hasil lebih baik dibanding long line.
PENGARUH PEMBERIAN AMONIAK DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN FITOPLANKTON Nannochloropsis sp SKALA LABORATORIUM Rosti Omairah; Gusti Diansyah; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.405 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8585

Abstract

Permasalahan lingkungan hidup salah satunya di sebabkan adanya limbah amoniak dalam konsentrasi tinggi. Kandungan nitrogen pada amoniak juga berpotensi sebagai sumber hara untuk pertumbuhan mikroalga. Nannochloropsis sp merupakan salah satu jenis mikroalga yang memiliki banyak manfaat dan juga bisa menyerap unsur N. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian amoniak dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan Nannochloropsis sp. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan (A-G) dan 3 kali pengulangan. Perlakuan A merupakan perlakuan tanpa pemberian amonium sulfat, perlakuan B memiliki dosis Amonium Sulfat 5 mg/l, dan perlakuan C-G berturut-turut memiliki dosis Amonium Sulfat 10 mg/l, 20 mg/l, 30 mg/l, 40 mg/l, dan 50 mg/l dengan dosis TSP 10 mg/l untuk setiap perlakuan. Kepadatan populasi, laju pertumbuhan dan waktu generasi Nannochloropsis sp. dianalisis dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian amoniak dengan dosis berbeda memberikan pengaruh terhadap kepadatan populasi, laju pertumbuhan dan waktu generasi. Kepadatan populasi Nannochloropsis sp tertinggi terdapat pada perlakuan G dengan nilai 4205,00 104 sel/ml pada hari ke 9. Laju pertumbuhan tertinggi didapat dari perlakuan G dengan nilai 0,47 sel/ml/hari. Waktu generasi tercepat didapat pada perlakuan G yaitu 1,48 jam. Konsentrasi yang semakin tinggi meningkatkan kepadatan populasi, laju pertumbuhan dan waktu generasi Nannochloropsis sp. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5