cover
Contact Name
Brigitta Laksmi Paramita
Contact Email
brigitta.laksmi@uajy.ac.id
Phone
+6282329549978
Journal Mail Official
journal.biota@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jalan Babarsari No. 44, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati
ISSN : 25273221     EISSN : 2527323X     DOI : doi.org/10.24002/biota
Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian, kajian-kajian pustaka dan berita-berita terbaru tentang ilmu dan teknologi kehayatian (biologi, bioteknologi dan bidang ilmu yang terkait). Biota terbit pertama kali bulan Juli 1995 dengan ISSN 0853-8670. Biota terbit tiga nomor dalam satu tahun (Februari, Juni, dan Oktober).
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): February 2022" : 8 Documents clear
Kualitas dan Aktivitas Antioksidan Selai Lembaran Kombinasi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Gisela Dian Prasetyani; Franciscus Sinung Pranata; Yuliana Reni Swasti
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.3328

Abstract

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) dikombinasikan untuk diolah menjadi selai lembaran yang memiliki manfaat kesehatan. Manfaat tersebut diperoleh dari kandungan antioksidan dari kedua bahan yang dapat mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi ubi jalar ungu dan ekstrak kelopak bunga rosella terhadap kualitas kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik. Berdasarkan hasil uji tersebut akan ditentukan pula selai lembaran dengan kualitas paling baik. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan kombinasi ubi jalar ungu dan ekstrak kelopak bunga rosella yaitu 100:0 (P), 100:20 (Q), 100:40 (R), 100:60 (S). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selai lembaran kombinasi ubi jalar ungu dan ekstrak kelopak bunga rosella memberikan pengaruh terhadap kadar air, kadar abu, serat kasar, serat terlarut, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, total fenolik, aktivitas antioksidan, tekstur dan angka kapang khamir, tetapi tidak memberikan pengaruh pada warna dan angka lempeng total. Selai lembaran perlakuan 100:60 (S) menghasilkan kualitas paling baik berdasarkan parameter kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik. 
Variasi Morfologi Bunga Anggrek Bulan Hybrida Phalaenopsisamabilis: Analisa Karakter dengan Pendekatan Numerik Agustina Yohana Setyarini Arobaya
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.4207

Abstract

Informasi mengenai keanekaragaman bunga hibrida Phalaenopsis amabilis sebagai tanaman hias telah terdokumentasi secara lengkap. Namun, karakter yang menentukan varietas bunga masih belum teridentifikasi. Oleh karena itu penelitian ini akan mengeksplorasi dan mengidentifikasi karakter morfologi yang berperan dalam pembentukan keanekaragaman Phalaenopsis amabilis. Secara keseluruhan terdapat tiga puluh lima karakter morfologi yang terbagi menjadi sebelas sifat vegetatif dan dua puluh empat sifat generatif yang digunakan untuk menganalisis enam belas sampel anggrek. Enam belas sampel tanaman anggrek Phalaenopsis amabilis teridentifikasi sebagai delapan varietas. Delapan varietas tersebut kemudian dianalisis menggunakan PATN versi 4.00. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik sifat vegetatif maupun generatif dapat digunakan sebagai indikator identifikasi dan penentuan verietas Phalaenopsis amabilis. Dua klaster hierarkis dalam setiap dendrogram analisis sifat vegetatif, sifat generatif atau gabungan keduanya menunjukkan dua kelompok varietas. Karakter morfologi batang, daun dan bunga merupakan parameter yang menentukan keanekaragaman varietas dari Phalaenopsis amabilis. 
Variasi Respon Anggrek Hasil Induksi Rhizoctonia Terhadap Infeksi Odontoglossum ringspot virus (ORSV) Mahfut Mahfut; Fania Nur Izzati; Eti Ernawiati; Sri Wahyuningsih
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.4373

Abstract

Anggrek sangat terkenal karena memiliki corak, bentuk, ukuran, dan warna bunga beranekaragam. Phalaenopsis dan Dendrobium termasuk jenis anggrek yang diminati sehingga produksinya perlu ditingkatkan secara kuantitas maupun kualitas. Adanya infeksi virus Odontoglossum ringspot pada anggrek menjadi salah satu kendala dalam budidaya anggrek. Odontoglossum ringspot virus (ORSV) merupakan virus yang banyak menginfeksi anggrek dan menimbulkan gejala pada bagian daun berupa mosaik, nekrosis, klorotik, kelayuan serta daun menggulung. Upaya pengendalian infeksi ORSV dapat memanfaatkan mikroorganisme, seperti Rhizoctonia yang akan berasosiasi dengan perakaran anggrek membentuk simbiosis mutualisme yang kemudian dapat menyediakan nutrisi bagi anggrek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari respon anggrek Phalaenopsis amabilis dan Dendrobium discolor terinduksi Rhizoctonia terhadap infeksi ORSV. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial menggunakan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Phalaenopsis amabilis lebih rentan terinfeksi ORSV daripada Dendrobium discolor, dengan gejala yaitu daun mosaik, nekrotik, dan malformasi pada kisaran waktu 11 hari setelah inokulasi dengan Rhizoctonia . Hal ini mengindikasikan bahwa inokulasi Rhizoctonia pada Dendrobium discolor yang terinfeksi ORSV memberikan ketahanan yang lebih baik dibandingkan pada Phalaenopsis amabilis.  
Keanekaragaman Ular dan Kadal (Reptilia: Squamata) di Kawasan Karst Suaka Margasatwa Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta Donan Satria Yudha; Rury Eprilurahman; Iman Akbar Muhtianda; Hanan Asyrofi; Christian Manggala Yudha Pratama; Kusumardiastuti Kusumardiastuti; Wajudi Wajudi; Widodo Widodo
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.4404

Abstract

Kadal dan ular termasuk dalam hewan anggota bangsa Squamata, kelas Reptilia. Dua kelompok hewan reptil tersebut secara umum sering sekali ditemukan di dalam dan di sekitar kawasan hutan terutama yang memiliki sumber air. Bagi beberapa masyarakat, spesies ular dan kadal tersebut sering dimanfaatkan untuk dijadikan hewan peliharaan dan kadang dikonsumsi. Suaka Margasatwa Paliyan adalah kawasan hutan yang memiliki keanekaragaman spesies fauna yang perlu untuk diteliti. Kawasan dilindungi tersebut merupakan habitat bagi salah satu jenis cicak jenis baru yaitu Cyrtodactylus semiadii. Berdasarkan temuan tersebut perlu dilihat keanekaragaman spesies anggota reptil ordo Squamata di Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis reptil anggota ordo Squamata yang ada di wilayah Suaka Margasatwa Paliyan. Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Paliyan merupakan habitat bagi 7 spesies kadal dan 6 spesies ular. Keanekaragaman kadal dan ular di SM Paliyan berdasarkan Indeks Shanon-Wiener (H’) dikategorikan “sedang”, dimana nilai indeks untuk Kadal dan Cicak (Lacertilia) adalah H’: 1,45, dan Ular (Serpentes) adalah H’:1,6. Wilayah SM Paliyan cocok bagi habitat kadal dan ular karena memiliki termasuk ke dalam hutan yang rindang dengan semak yang lebat, sungai-sungai dan telaga, serta area yang jarang dijadikan aktivitas manusia. 
Pengaruh Santan Kelapa Terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Efi Tamala; Agus Slamet; Jumiati Jumiati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.4682

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan alga yang  mengandung karaginan yang berguna dalam berbagai industri. Kualitas rumput laut yang baik dapat ditentukan berdasarkan ukuran talus yang besar. Salah satu upaya untuk mendapatkan talus yang besar adalah dengan memanfaatkan bahan alami berupa santan kelapa yang diperkirakan berperan sebagai zat pengatur tumbuh bagi rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian santan kelapa dengan lama perendaman yang berbeda terhadap laju pertumbuhan Eucheuma cottonii. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) dengan satu faktor yaitu lama perendaman 0, 6, 12, 18 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analis of varian (ANOVA) pada taraf  kepercayaan  95%. Perbedaan hasil antar perlakuan dianalisis dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian santan kelapa dengan lama perendaman yang berbeda memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii. Berdasarkan rata-rata parameter pengamatan yang meliputi berat basah, panjang dan kadar air, pemberian santan kelapa dengan lama perendaman 12 jam memberikan laju pertumbuhan Eucheuma cottonii yang lebih tinggi dibandingkan durasi waktu perendaman yang lain. 
Keanekaragaman Burung Pantai di Pantai Pukan, Merawang, Kabupaten Bangka Ismi Shanti Qomariah; Riko Irwanto; Ani Mardiastuti; Nur Annis Hidayati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.4713

Abstract

Pulau Bangka merupakan sebuah pulau di wilayah barat Indonesia yang berpotensi sebagai habitat yang baik bagi burung pantai. Keberadaan burung pantai di Pulau Bangka pernah tercatat dalam penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas, indeks ekologi, dan frekuensi kehadiran burung pantai. Penelitian dilakukan di Pantai Pukan pada bulan Agustus sampai September 2020. Metode concentration count digunakan dalam pengambilan data burung pantai. Hasil menunjukkan terdapat 7 spesies burung air yaitu Ixobrychus flavicollis, Charadrius javanicus, Charadrius mongolus, Numenius phaeopus, Tringa nebularia, Actitis hypoleucos, dan Gelochelidon nilotica dengan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener 1,317; indeks kemerataan spesies 0,677; dan indeks kelimpahan spesies 0,328. Frekuensi kehadiran burung air yaitu: (1) sangat jarang: Ixobrychus flavicollis, (2) jarang: Numenius phaeopus, Tringa nebularia, Actitis hypoleucos, Gelochelidon nilotica, (3) sedang: Charadrius mongolus, dan (4) absolut: Charadrius javanicus.  
Peningkatan Hasil Padi Melalui Penerapan Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi di Lahan Sawah Tadah Hujan Ika Ferry Yunianti; Nourma Al Viandari; Jumari; Edi Supraptomo; Mas Teddy Sutriadi
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.5425

Abstract

Pertumbuhan dan hasil padi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ketersediaan hara yang cukup. Penyediaan hara dapat dilakukan melalui pemupukan berdasarkan spesifikasi lokasi dan kebutuhan tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL) terhadap pertumbuhan dan hasil padi di lahan sawah tadah hujan. Kegiatan pengkajian dilaksanakan pada Maret-Juni 2021 di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Indonesia. Kajian meliputi penerapan teknologi PHSL, dan pengelolan hara sesuai kebiasaan petani (eksisting petani) sebagai variabel kontrol. Penerapan PHSL dan eksisting petani dilakukan pada lahan seluas 0,5 ha dan masing-masing diulang sebanyak dua kali dengan melibatkan dua orang petani. Pengelolaan hara spesifik lokasi dilakukan berdasarkan hasil uji menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). PHSL menggunakan pupuk dengan dosis 250 kg/ha Urea, 100 kg/ha SP-36 dan 100 kg/ha KCl dengan penambahan 2 ton/ha kompos, sedangkan eksistening petani menggunakan dosis pupuk 200 kg/ha Urea, 300 kg/ha Phonska, dan 25 kg/ha KCl. Pengelolaan hara spesifik lokasi dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan meningkatkan hasil padi sebesar 6,18% dibanding perlakuan eksisting petani pada lahan sawah tadah hujan.
Isolasi dan Identifikasi Khamir Toleran Alkohol dari Molase Nurhayati; Jay Jayus; Anjas Wida Elistia Rini; Bambang Sugiharto; Dedy Eko Rahmanto
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i1.5426

Abstract

Khamir mampu menghasilkan bioetanol dari molases. Selama proses produksi (proses fermentasi) terjadi proses akumulasi alkohol sehingga konsentrasi alkohol semakin meningkat. Konsentrasi etanol yang melebihi 8% (v/v) dapat menyebabkan ketidakstabilan membran yang kemudian dapat menurunkan permeabilitas membran dan homeostasis sel. Penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi khamir indigenus dari molase yang toleran terhadap alkohol. Karakterisasi morfologi meliputi bentuk koloni, bentuk sel dan tipe pertunasa, sedangkan karaktersasi fisiologis dilakukan dengan kit API 20C. Identifikasi molekuler dilakukan dengan PCR dan sequencing DNA menggunakan primer ITS1-ITS4. Hasil penelitian didapatkan dua isolat khamir yaitu isolat X dan Z yang memiliki potensi toleran terhadap alkohol. Berdasarkan hasil karakteristik fisiologis, isolat X dan isolate Z memiliki kedekatan dengan Candida tropicalis. Hasil sequencing DNA dengan primer ITS1-ITS4 dan analisis dengan program blastn menunjukkan bahwa isolat X teridentifikasi sebagai spesies Candida parapsilosis strain AUMC 10714 dan isolat Z teridentifikasi sebagai spesies Candida parapsilosis ZA012.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 3 (2023): October 2023 Vol 8, No 1 (2023): February 2023 Vol 7, No 3 (2022): October 2022 Vol 7, No 2 (2022): June 2022 Vol 7, No 1 (2022): February 2022 Vol 6, No 3 (2021): October 2021 Vol 6, No 2 (2021): June 2021 Vol 6, No 1 (2021): February 2021 Vol 5, No 3 (2020): October 2020 Vol 5, No 2 (2020): June 2020 Vol 5, No 1 (2020): February 2020 Vol 4, No 3 (2019): October 2019 Vol 4, No 2 (2019): June 2019 Vol 4, No 1 (2019): February 2019 Vol 4, No 1 (2019): February 2019 Vol 3, No 3 (2018): October 2018 Vol 3, No 2 (2018): June 2018 Vol 3, No 1 (2018): February 2018 Vol 3, No 1 (2018): February 2018 Vol 2, No 3 (2017): October 2017 Vol 2, No 2 (2017): June 2017 Vol 2, No 1 (2017): February 2017 Vol 2, No 1 (2017): February 2017 Vol 1, No 3 (2016): October 2016 Vol 1, No 2 (2016): June 2016 Vol 1, No 1 (2016): February 2016 Vol 1, No 1 (2016): February 2016 Vol 19, No 1 (2014): February 2014 Biota Volume 19 Nomor 1 Tahun 2014 Biota Volume 13 Nomor 2 Tahun 2014 Vol 18, No 2 (2013): June 2013 Vol 18, No 1 (2013): February 2013 Biota Volume 18 Nomor 1 Tahun 2013 Vol 17, No 3 (2012): October 2012 Vol 17, No 2 (2012): June 2012 Vol 17, No 1 (2012): February 2012 BIOTA Volume 17 Nomor 3 Tahun 2012 Vol 16, No 2 (2011): June 2011 Vol 16, No 2 (2011): June 2011 Vol 16, No 1 (2011): February 2011 Vol 16, No 1 (2011): February 2011 Vol 15, No 3 (2010): October 2010 Vol 15, No 2 (2010): June 2010 Vol 15, No 1 (2010): February 2010 Vol 14, No 3 (2009): October 2009 Vol 14, No 2 (2009): June 2009 Vol 14, No 1 (2009): February 2009 Vol 13, No 3 (2008): October 2008 Vol 13, No 2 (2008): June 2008 Vol 13, No 1 (2008): February 2008 Vol 12, No 3 (2007): October 2007 Vol 12, No 2 (2007): June 2007 Vol 12, No 1 (2007): February 2007 Vol 11, No 3 (2006): October 2006 Vol 11, No 2 (2006): June 2006 Vol 11, No 1 (2006): February 2006 Vol 10, No 3 (2005): October 2005 Vol 10, No 2 (2005): June 2005 Vol 10, No 1 (2005): February 2005 Vol 9, No 3 (2004): October 2004 Vol 9, No 2 (2004): June 2004 Vol 9, No 1 (2004): February 2004 Vol 8, No 3 (2003): October 2003 Vol 8, No 2 (2003): June 2003 Vol 8, No 1 (2003): February 2003 More Issue