cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
BAHASTRA
ISSN : 02154994     EISSN : 25484583     DOI : 10.26555
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL MENUNGGU MATAHARI MELBOURNE KARYA REMY SYLADO-TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Ardi Kurniawan, Muhammad
BAHASTRA Vol 26, No 1 (2011): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.273 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v26i1.2180

Abstract

Penelitian ini berjudul ”Kritik Sosial dalam Novel Menunggu Matahari Melbourne Karya Remy Sylado: Tinjauan Sosiologi Sastra”. Objek formal dari penelitian ini adalah kritik sosial yang terdapat dalam novel. Sedangkan objek materialnya adalah novel yang berjudul Menunggu Matahari Melbourne karya Remy Sylado. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memahami gagasan kritik sosial yang terdapat dalam novel tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat sejauh mana novel tersebut mencerminkan realitas masyarakat serta latar sosial pengarang dalam menulis karya sastra tersebut.Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka teori yang digunakan adalah teori sosiologi sastra Alan Swingewood. Dalam penelitian ini akan digunakan perspektif pertama dan kedua dari teori tersebut. Perspektif pertama memandang karya sastra sebagai dokumen sosial yang di dalamnya merupakan refleksi situasi pada saat karya sastra tersebut muncul. Dengan kata lain, sastra adalah cermin masyarakat. Perspektif kedua dari teori ini memandang sastra adalah cermin situasi sosial penulisnya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Menunggu Matahari Melbourne mampu mencerminkan kondisi sosial bangsa Indonesia sekaligus menangkap berbagai masalah yang ada di sekitarnya. Realitas yang terjadi di masyarakat menjadi sumber penciptaan novel ini. Melalui karya ini, pengarang ingin menunjukkan kesenjangan antara harapan dan realitas yang terjadi di tengah masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa Remy Sylado adalah pengarang yang peka terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya. Ia dengan tangkas mengangkat berbagai masalah bangsa Indonesia melalui novel ini. Sebagai pengarang, ia memiliki pandangan bahwa sastra harus memberi hiburan sekaligus harapan bagi pembaca. Hal ini pula yang ia terapkan dalam menulis Menunggu Matahari Melbourne. Novel ini berusaha memotret realitas sekaligus melakukan kritik terhadap realitas yang tidak sesuai harapan. Novel ini memuat kritik sosial terhadap berbagai permasalahan bangsa, antara lain masalah kekerasan umat beragama, diskriminasi ras, korupsi yang membudaya, dan penyimpangan gaya hidup anak muda. Novel ini tidak hanya mengemukakan kritik sosial saja, melainkan memberi solusi terhadap berbagai masalah tersebut, tentu dengan sudut pandang pengarangnya. 
SIMBOL RAMA DAN EPOS RAMAYANA BAGI RAJA DAN MASYARAKAT JAWA Eko Purwanto, Wachid
BAHASTRA Vol 33, No 2 (2015): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.547 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v33i2.2186

Abstract

Epos Ramayana merupakan epos kuno yang ditulis dalam tujuh kanda terdiri atas 24.000 sloka. Di Jawa epos Ramayana pertama kali muncul secara lengkap dalam bentuk relief di Candi Lara Jonggrang yang dibangun sekitar tahun 782 hingga 872 M. Epos tua yang hidup di masyarakat Jawa ini pastilah mempunyai ajaran. Tokoh Rama sebagai tokoh utama merupakan simbol paling utama dalam epos ini. Berkait dengan simbol ajaran, tokoh Rama dalam epos Ramayana Jawa mempunyai fungsi bagi Raja Jawa dan masyarakat Jawa. Bagi raja simbol tokoh Rama memiliki tiga fungsi utama. Pertama sebagai fungsi spiritual. Kedua adalah fungsi legitimasi kekuasaan. Ketiga adalah fungsi pencitraan. Adapun bagi masyarakat Jawa, simbol tokoh Rama memiliki dua fungsi utama. Pertama adalah fungsi spiritual. Kedua adalah fungsi filosofis.
BIPA DI MATA BADAN BAHASA: PEMUTAKHIRAN PETA PENYELENGGARA PROGRAM BIPA DI TIONGKOK PADA LAMAN BADAN BAHASA Sudaryanto, Sudaryanto
BAHASTRA Vol 32, No 1 (2014): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.318 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v32i1.3243

Abstract

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa melalui lamannya, www.badan.bahasa.kemdikbud.go.id menginformasikan tentang peta penyelenggara program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), baik di dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu negara penyelenggara program BIPA ialah Tiongkok. Badan Bahasa hanya mencantumkan dua lembaga penyelenggara program BIPA di Tiongkok, yaitu Fakultas Bahasa Timur Universitas Peking (Kota Beijing) dan Universitas Bahasa-bahasa Asing Guangdong (Provinsi Guangdong), padahal menurut sejumlah pakar atau referensi, termasuk liputan khusus di Majalah Tempo, terdapat sembilan lembaga penyelenggara program BIPA yang tersebar di sejumlah kota/provinsi, seperti Tianjin, Shanghai, Guangxi, dan Yunnan. Kata Kunci: BIPA, Badan Bahasa, program BIPA di Tiongkok 
BAHASA SLOGAN PADA MEDIA SPANDUK DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS BANTARA SUKOHARJO: PERSPEKTIF IDEOLOGI GRAMATIKA Sudiyana, Benedictus
BAHASTRA Vol 33, No 2 (2015): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.933 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v33i2.2714

Abstract

The aims of these research are about the language slogan at the banner media in the Campus Area of Veteran Bangun Nusantara University of Sukoharjo are (a) to describe the language slogan using the thematic acpects, (b) to describe the language slogan constructing the grammatical based on ideological perspectives: (i) transitivity, (ii) active passive forms, (iii) positive-negative forms, (iv) declarative, interrogative, imperative modus, (v) relational modality, (vi) personal pronoun, and (vii) expressive modality. This research uses the qualitative approach. Data are the slogan texts in the Veteran Bangun Nusantara University of Sukoharjo, at, February to June 2014. Data are text units. Data collecting instrument is the matrix form for the data generating. Data analysis uses the inventory, classify, and reflect-interpretative procedures. The result can be concluded (1) the language slogan at the banner media in the area of Veteran Bantara University of Sukoharjo from the thematic perspective addressed to the universal character public; (2) the language slogan constructed from the grammatical based on ideological perspectives (a) the transitivity systems are from the process, participant, and circumstance aspects indicate that textual effect is not strict in the actional language; (b) the choice active passive sentence compress to value of sympatic responses to natural procedural based on passive position; (c) the choice of active passive sentence indicates the strict of admission; (d) the choice of declarative modus(indicative)gives the practical expressive of authoritative power; (e) the choice of relational modality appears to the expression of obligation; (f) the choice of pronominal persona uses mechanical utensils of non ideogical, the ideology also to get on solidarity-inclusive ideological, (g) the choice of expression modality shows certainty for a reality proposition
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TUMBUH DI TENGAH BADAI KARYA HERNIWATTY MOECHIAM Sudigdo, Anang
BAHASTRA Vol 32, No 1 (2014): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.618 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v32i1.3239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan konflik batin tokoh utama yang terkandung dalam novel Tumbuh di Tengah Badai karya Herniwatti Moechiam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode content analysis atau analisis isi yang digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen. Dokumen dalam penelitian ini adalah novel Tumbuh di Tengah Badai Karya Herniwatty Moechiam. Data atau informasi penting yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa kata dari catatan hasil analisis dokumen dan catatan hasil wawancara, sedangkan sumber data yang digunakan adalah novel Tumbuh di Tengah Badai dan informan yaitu pengarang novel. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pembacaan, pencatatan, analisis, dan wawancara. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data, triangulasi metodologi dan triangulasi teoretis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif, dengan langkah-langkah, meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Tumbuh di Tengah Badai karya Herniwatty Moechiam yaitu id, ego, dan superego.Kata kunci: novel, konflik batin, tokoh utama.
TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA MENGUPAS NASIB TKI: ANALISIS PERBANDINGAN STRUKTUR TEKS Wulandari, Yosi
BAHASTRA Vol 32, No 1 (2014): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.605 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v32i1.3244

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan stuktur teks tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Hal tersebut akan menguraikan tentang tiga hal sehubungan dengan kajian stuktur teks yang diungkapkan Van Dijk. Pertama, perbandingan tematik  tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Kedua, perbandingan skematik tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI. Ketiga, perbandingan stilistik tajuk rencana haraian Kompas dan Media Indonesia tentang nasib TKI.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripstif untuk menjelaskan struktur teks tajuk rencana harian Kompas dan Media Indonesia berdasaran kategori analisis wacana Van Dijk. Pemaknaan tersebut dilakukan dengan memperhatian konteks yang melatarbelakanginya. Berdasarkan hasil pembahasan tentang perbandingan struktur teks tajuk rencana pada harian Kompas dan Media Indonesia dapat diungkapkan dengan menggunakan struktur tematik, skematik, dan stilistik sebagai teori Van Dijk. Penganalisisan wacana dapat memberikan kesimpulan bahwa bentuk sikap, langkah peletakan tulisan, serta pemilihan kata dalam sebuh wacana tidak dianggap sebagai suatu kesimpulan Kata Kunci: Tajuk rencana, Nasib TKI, Kompas, Media Indonesia
PENINGKATKAN KETERAMPILAN PIDATO DENGAN MODEL SIMULASI MAHASISWA SEMESTER GASAL PBSI UNSOED Martha, Nila Ulfa
BAHASTRA Vol 33, No 2 (2015): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.403 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v33i2.2716

Abstract

This research aim to improve speech skill of PBSI Unsoed student in odd semester after applied simulation model. Research method is descriptive quantitative and descriptive qualitative. Desain research used class action. Process research of class action are cycle I and cycle II. Research result show an increase in speech skills of student. The average value an thoroughness learning has increased significantly. Cycle I 44,75 (20%) and cycle II 82,5 ( 92,5%). Observation result to student attitude is also show the existence of improvement become betterly. Students more enthusiastic about their lessons and learning becomes fun.
RAGAM BAHASA TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR NITEN BANTUL Fujiastuti, Ariesty
BAHASTRA Vol 32, No 1 (2014): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.347 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v32i1.3240

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik ragam bahasa transaksi jual beli di pasar Niten Bantul. Mendeskripsikan faktor-faktor penentu yang mneyebabkan terjadinya ragam bahasa pada transaksi jual beli di pasar Niten Bantul. Mendeskripsikan fungsi ragam bahasa transaksi jual beli di pasar Niten Bantul. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode rekam dan catat. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik lanjut SBLC (Simak Bebas Libat Cakap). Instrumen yang digunakan dalam penleitian ini adalah penulis, hardwere (perangkat keras) berupa MP4, dan kartu data. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik ragam bahasa transaksi jual beli di Pasar Niten Bantul ada tiga. Pertama, penggunaan kata-kata sesuai dengan barang yang dijual. Kedua, kalimat yang digunakan pendek dan tidak lengkap (kalimat tidak formal). Ketiga, penggunaan kata dari bahasa Jawa. Faktor-faktor yang mneyebabkan terjadinya ragam bahasa pada transaksi jual beli di Pasar Niten Bantul meliputi: (1) faktor usia, (2) faktor pendidikan, dan (3) faktor asal daerah. Fungsi ragam bahasa pada transaksi jual beli di Pasar Niten Bantul meliputi: (1) fungsi emotif, (2) fungsi direktif, (3) fungsi fatik, dan (4) fungsi referensial. Kata Kunci: Ragam Bahasa, Transaksi Jual Beli, Pasar.
REPRESENTASI KESANTUNAN POSITIF-NEGATIF BROWN DAN LEVINSON DALAM WACANA DIALOG DI TELEVISI Pramujiono, Agung
BAHASTRA Vol 33, No 2 (2015): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.947 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v33i2.2717

Abstract

The research aimed at describing Brown and Levinson;s language politeness strategies in dialogoues discourse on television. It focused on (1) the used of positive language politeness strategies and (2) the used of negative language politeness strategies in dialogoues discourse on television. This research was approached qualitatively using etnoghrapy of communication design. The data concisted of two kinds, they were the utterances data and field notes. They were recorded from the interactive dialogs on three television stations, i.e. tvOne, MetroTv, and TVRI. The collected data were analyzed using interactive models Miles and Huberman. Based on the data analysis, some findings were made as follows: In the dialoguous discourse on television, the positive politeness strategies used by the interactants covered (1) the uses of emphaty and symphaty, (2) the uses of group identity markers, (3) the uses of asking for agreement, (4) the uses of repetition of utterances, (5) the uses of humor, (6) the uses of being optimistic, (7) the uses of offers and promises, (8) involving the hearer and the speaker in the activities, (9) seeking for reasons or giving questions, and (10) extending presents. Related to the uses of negative politeness strategies used by the interactants covered (1) the uses of indirect utterances , (2) asking for apologies, (3) the uses of impersonal form, (4) the uses of general rules of interaction, and (5) the uses of respect.
PERJALANAN DALAM PUISI “PERJALANAN TANPA HENTI” KARYA REMY SYLADO Merawati, Fitri
BAHASTRA Vol 32, No 1 (2014): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.859 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v32i1.3241

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep perjalanan yang terdapat dalam puisi “Perjalanan Tanpa Henti” karya Remy Sylado. Teori yang mendasari adalah teori poskolonial yang dikemukakan oleh Sara Upstone. Teknik analisis dimulai dari teks puisi dan mengungkapkan instabilitas atau ketidakstabilan dalam perjalanan. Tiga jenis perjalanan dalam poskolonial yaitu perjalanan nomad, perjalanan excellence, dan perjalanan migrant. Perjalanan nomad tidak terikat pada ruang dan tidak ada yang mengendalikan. Perjalanan excellence, seperti pengasingan dan melarikan meskipun tampaknya menjauhkan diri namun masih tetap mengingat pada ruangnya terdahulu. Perjalanan migrant adalah perjalanan yang masih terkontrol karena masih memiliki tujuan.Hasil analisis menunjukkan bahwa puisi berjudul “Perjalanan Tanpa Henti” karya Remy Sylado memiliki konsep perjalan jenis nomad. Hal ini dapat dilihat dari tokoh wanita dalam puisi tersebut. Perjalan yang dilakukan oleh wanita itu tidak terikat oleh ruang. Sejak usia 15 tahun hingga usia 29 tahun, dia terus melakukan perjalanan. Dalam perjalanan itu dia bertemu banyak peristiwa yang kemudian peritiwa itu memunculkan adanya chaos atau kekacauan dalam dirinya. Namun hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus melakukan perjalanan. Dia terus melakukan resistensi terhadap rintangan-rintangan yang menghalangi perjalanannya. Dia tidak lagi terikat pada ruang dan tidak lagi ada yang mengendalikan. Dia akan terus melakukan perjalanan. Oleh sebab itu, puisi karya Remy Sylado telah  menyajikan konsep perjalanan dan termasuk karya sastra poskolonial. Kata kunci: perjalanan, poskolonial, nomade, puisi 

Page 1 of 20 | Total Record : 198