cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "No 83 TH 38 (2011): BAHAS" : 9 Documents clear
MODEL PEMBELAJARAN NETWORKED TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH PIDATO SISWA Rumasi Simaremare
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2561

Abstract

Model Networked adalah pembelajaran terpadu yang bersumber dari masukan eksternal yang mengandung kebaruan, perluasan, ramalan terhadap kemungkinan yang terjadi dan penyaringan gagasan. Pada proses pencarian pengetahuan pelajar menjadi tergantung pada sebuah network atau jaringan kerja sama sebagai sumber utama tentang informasi yang mereka harus dapatkan dari pandangan mata yang dilihat secara langsung. Pada model pembelajaran terpadu networked, tidak sama dengan model yang terdahulu dikenalkan, pelajar langsung mengarahkan proses pengintegrasian melalui seleksi diri sendiri terhadap sesuatu yang dibutuhkan dalam suatu jaringan. Pelajarlah yang hanya dapat menginteraksikan pengetahuan dari dimensi bidang mereka, sehingga mereka dapat memnuhi target sumber daya yang diperlukan. Seperti yang lain, model pembelajaran networked berkembang dan tumbuh dari waktu ke waktu terhadap sesuatu yang langsung dapat menggerakkan pelajar dalam arah baru sebagai bentuk jawaban pemenuhan kebutuhan diri sendiri yang terus berkembang. Kata Kunci : “Model Networked, Menulis Naskah Pidato”
PENGUNGKAPAN EMOSI PADA PRIBAHASA DALAM METAFORA MELAYU Mahriyuni Mahriyuni
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2560

Abstract

Pribahasa merupakan pengungkapan emosi dalam masyarakat Melayu tetapi sekaligus menimbulkan emosi dalam diri pemakai dan pendengar. Ini salah satu fungsi penting metafora secara umum, yaitu mengalihkan muatan emosi dari penutur ke pendengar. Hal ini dapat dilihat dalam peribahasa yang mempunyai pesan yang berlaku dalam masyarakat tetapi juga menilai emosi yang terungkap dari segi baik buruknya. Karena itu, sebagian besar peribahasa yang berkaitan dengan emosi merujuk kepada perasaan universal yang tidak boleh dipisahkan daripada isi kognitif pesannya. Peribahasa ini juga merupakan suatu bentuk nyata yang dapat dikesan daripada kerangka budaya yang mengandung norma-norma masyarakat yang memakainya. Oleh karena itu sangatlah wajar kalau peribahasa dikaji secara mendalam untuk menerangkan nilai masyarakat yang bertahan sejak dahulu dan menambahkan pengetahuan kita mengenai pandangan dunia suatu bangsa. Kata Kunci : Pengungkapan Emosi, Pribahasa, Metafora
PEMANFAATAN MODEL OPEN-ENDED UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA INFORMATIF Tingkos Sinurat
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2556

Abstract

Open-ended problem atau soal terbuka adalah problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar. Masalah tersebut tidak terpaku pada satu jawaban saja, tetapi mengundang banyak jawaban yang membutuhkan kreativitas berpikir. Tujuan utama menghadapkan siswa yang dengan masalah terbuka, bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada bagaimana cara menemukan jawaban tersebut. Kelemahan model open-ended itu sendiri adalah menyiapkan dan mengemukakan masalah yang langsung dipahami oleh siswa sangat sulit sehingga siswa sulit memberikan respon. Adakalanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi bisa ragu dengan jawaban mereka. Cara yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan model open-ended ialah dengan mengenal lingkungan siswa dan kebutuhannya. Dengan demikian akan lebih mudah memilah-milah masalah yang akan disajikan. Dalam model open-ended guru memberikan permasalahan pada siswa yang solusinya atau jawabannya tidak perlu ditentukan hanya satu cara. Guru harus memanfaatkan keberagaman cara atau prosedur untuk menyelesaikan masalah itu, untuk memberi pengalaman siswa dalam menemukan sesuatu yang baik berdasarkan pengetahuan keterampilan yang telah diperoleh sebelumya.   Kata Kunci : “Model Open-ended, Berbicara Informatif”
ANALYSE CONSTARTIVE ENTRE L’ADJECTIF FRANÇAIS ET INDONÉSIEN Isda Pramuniati
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2552

Abstract

La langue sert à communiquer. La communication se construit par des phrases soit à l’orale ou à l’écrit. La phrase se construit par l’espèce de mot qui s’occoupe de sa fonction syntaxique qui se trouve dans la langue. L’espèce de mots se compose du verbe, de l’adjectif, d’adverbe, de la préposition, de pronom, de la conjonction, etc. Chaque espèce de mots chacun possède la règle. Comme l’adjectif est un mot que l’on joint au nom pour le qualifier ou pour le détérminer. L’adjectif explique le caractère ou la condition d’une chose possède une régle qui n’est pas pareil entre une langue avec les autres langues. L’adjectif en français connaît l’accord avec le nombre et le genre du nom, tandis que en indonésien, cette langue ne les connaît pas du tout. Cette différence rend toujours mal chez les apprenants du français ou ceux de l’indonésien. Voilà pourquoi l’auter a envie de créer un article qu’il s’agit de l’analyse constrastive de l’adjectif français et indonésien, à fin de pouvoir faciliter surtout les apprenants qui apprennent ces deux langues. Mots clés: Analyse constrastive, adjectif français et indonésien.
PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2557

Abstract

Perspective actionnelle merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan pada pengajaran  mata kuliah structure 1 bahasa Prancis di Program Studi  Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FBS Universitas Negeri Medan. Perspective actionnelle merupakan salah satu metode yang berbasis tugas yang harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa, dimana kegiatan belajarnya berpusat pada pembelajar baik melalui pelatihan, pembimbingan yang dapat disesuaikan dengan situasi kelas yang sedang berkembang, jadi metode ini tidak terpaku pada satu teknik tetapi dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan pelaku dalam proses belajar mengajar yang dalam hal ini,  pengajar dan pembelajar. Tujuan penerapan perspective actionnelle dalam pengajaran structure 1 untuk meningkatkan hasil belajar structure bahasa Prancis. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa semester 1 tahun akademik 2010 /2011 yang mengikuti mata kuliah structure 1. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan. Tindakan dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang langkah-langkahnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa  penerapan Perspective Actionnelle pada pengajaran mata kuliah structure 1 dapat meningkatkan hasil belajar structure bahasa Prancis.     Kata kunci : Perspective Actionnelle, Hasil Belajar, Structure
BAHASA DAN PIKIRAN Muhammad. Natsir
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2553

Abstract

manusia dan binatang. Pikiran dan bahasa adalah satu dan bersifat nurani ; sudah ada didalam otak begitu manusia dilahirkan. Worf dan Sapir  memaparkan keterkaitan antara bahasa dan pikiran dimungkinkan karena berpikir adalah upaya untuk mengasosiasikan kata atau konsep untuk mendapatkan  satu kesimpulan melalui media bahasa. Kata-kata adalah bentuk pemberian pakaian  pada realita faktual yang terjadi  secara nyata. Bahasa yang diwujudkan dalam kata-kata adalah representasi realitas. Setiap budaya memiliki cara tersendiri dalam memilih satu wilayah tertentu dari keseluruhan realitas untuk diwujudkan dalam kata-kata. Ketika bahasa memproduksi satu perilaku tertentu, serta  ketika perilaku tersebut diulang-ulang menjadi kebiasaan maka yang tercipta adalah keperibadian. Pada awalnya manusia membentuk kebiasaan, tetapi setelah itu kebiasaanlah yang membentuk manusia.   Kata Kunci : Bahasa, pikiran, kata-kata.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITION PRONONCIATION BERBASIS WEB Andi Wete Polili
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2558

Abstract

Mata kuliah audition prononciation merupakan mata kuliah yang berhubungan dengan pengucapan, sehingga sangat berperan penting terhadap pemelajar bahasa Prancis untuk dapat berbicara lebih lancar dan jelas sehingga lawan bicara tidak salah pengertian. Pengajaran prononciation berbasis WEB ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa supaya mengaplikasikan teknologi sembari melatih pengucapan yang berhadapan langsung dengan native speaker.   Kata Kunci ; audition prononciation, pengucapan, fonetik, teknologi,pembelajaran
METODE IMAGE STREAMING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN REMAJA Mursini Mursini
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2554

Abstract

Metode Image Streaming merupakan cara mendapatkan kembali memori masa kanak-kanak yang tersimpan. Metode Image Streaming merupakan rincian yang detail, dengan mendeskripsikan suara keras, cepat dan berkesinambungan apapun isinya. Itulah yang menolong proses ini ke suatu tingkat yang bermakna. Jika tidak memperoleh bayangan seperti yang dikatakan maka sudah ada beberapa tips dalam melakukan pengaliran bayangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yakni mendeskripsikan dengan lantang pengalaman yang indah,  mendeskripsikan dengan lantang pengalaman indah yang mudah diingat, mendeskripsikan dengan lantang bayangan sisa. Menulis dapat dipandang sebagai sebuah upaya untuk melatih kita berfikir lebih baik dan juga merupakan latihan terus-menerus untuk memelihara akal sehat. Keterampilan menulis cerita pendek remaja adalah kemampuan yang memerlukan kesanggupan dan kecakapan dalam mengungkapkan buah pikiran dengan bahasa tulis dalam membangun jalinan cinta yang singkat mengenai kehidupan pada masa usia sekolah menengah yang ceritanya ditulis olah anak yang berumur kira-kira 12-17 tahun dengan tujuan memberikan kesan tunggal pada pembaca agar pembaca memahaminya.   Kata Kunci : “Metode Image Streaming, Keterampilan Menulis, Cerpen Remaja”
PENGINTEGRASIAN PILAR-PILAR PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI Indra Hartoyo
BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i83 TH 38.2559

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan alternatif dalam pengintegrasian unsur-unsur pendidikan karakter dalam konteks pembelajaran di perguruan tinggi. Penddikan karakter secara spesifik berupaya untuk menanamkan semangat untuk memberikan yang terbaik dengan dilandasi nilai-nilai kejujuran. Pendidikan karakter secara umum diinisiasi oleh model-model perilaku yang baik dari seluruh unsur perguruan tinggi, mulai pimpinan tertinggi hingga dosen dan pegawai. Selanjutnya, pengelolaan kelas yang mendorong munculnya budaya kelas dan semangat kebersamaan dapat dilakukan dengan membangun komitmen dan menerapkan pengelolaan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Akhirnya, secara praktis, proses pembelajaran itu sendiri harus membentuk para mahasiswa menjadi pemikir-pemikir kritis yang melandaskan sikap dan keputusannya berdasarkan observasi, pengalaman, refleksi, analisa, penalaran, dan komunikasi. Komponen- komponen pembangun pendidikan karakter ini secara hirarkis akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membentuk karakter dirinya melalui proses pembelajaran, sesuai dengan karakter budaya bangsa.   Kata Kunci: pendidikan karakter, karakter

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue